Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Adapun latar belakang dibuatnya laporan ini adalah seperti yang kita ketahui, bahwa
saat ini dunia pariwisata sedang berkembang pesat sesuai dengan kemajuan zaman, terutama di
dalam bidang Usaha Jasa MICE, exhibition. Hal tersebut dapat dimanfaatkatan oleh para insane
pariwisata sebagai sebuah peluang untuk belajar lebih dalam mengenai exhibition. Oleh karena
itu, kami membuat laporan ini sebagai informasi dan bahan pembelajaran.

1.2 Maksud dan Tujuan


Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
penyelenggaraan sebuah pameran. Selain itu juga untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
Pengantar MICE mengenai pembuatan laporan hasil peninjauan Inacraft 2010 (The 12 th Jakarta
International Handicraft Trade Fair.

1.3 Metodologi Penelitian


Laporan ini disusun berdasarkan hasil dari observasi langsung ke lokasi pelaksanaan
Inacraft 2010 di Jakarta Convention Center pada tanggal 24 April 2010. Selain itu, wawancara
dengan narasumber (peserta dan penyelenggara) “INACRAFT 2010”.

1
BAB II
HASIL PENINJAUAN

2.1 Pembahasaan
Inacraft merupakan sebuah exhibition (pameran) internasional yang secara rutin diadakan
oleh Indonesia. Pameran ini adalah program tahunan yang dibuat oleh Departemen Kebudayaan
dan Pariwisata. Inacraft 2010 (The 12th Jakarta International Handicraft Trade Fair) yang
diadakan di Jakarta Convention Center mengankat tema tentang hasil kerajinan tangan dari
seluruh daerah yang ada di Indonesia.Tema inti dari Inacraft tahun ini yaitu “Wonderful Textile
& Craft of South Sumatera”.
Pameran yang dibuat oleh ASEPHI (Association of Exporters and Producers of
Indonesian Handicraft) dan diselenggarakan oleh PT. Mediatama Binakreasi telah banyak
mengundang pengunjung datang dan menikmati pameran tersebut. Pameran dengan total peserta
1800 orang, baik peserta dari berbagai daerah di Indonesia, maupun peserta dari Luar Negeri
memamerkan hasil kerajinan dari daerah asal mereka.
Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara dan venue bisa dibilang komplit,
karena sudah mencakup semua fasilitas, mulai dari Rest Room, Snack Bar, Shuttle Bus, Medical,
dan sebagainya. Sebelum pameran Inacraft berlangsung sudah diadakan promosi terlebih dahulu
oleh penyelenggara melalui media cetak, elektronik, bahkan promosi sampai ke mancanegara.

2.2 Product Zoning


Ada 6 hall yang digunakan dalam Inacraft 2010, hall tersebut dipakai demi lancarnya
pameran. Adapun Hall yang dipakai, yaitu : Plennary Hall, Assembly Hall 1-3, Hall A, dan Hall
B. Selain itu, pembagian product dalam sebuah pameran juga merupakan hal yang penting demi
keselarasan dan keserasian tata letak. Pembagian product tersebut yaitu :
 Main Lobby & Plenary Hall : Gifts & Housewares, Toys & Games, Miscellaneous Crafts
 Hall A : Fashion, Embroidery, Batik, Jewelry & Accessories
 Assembly Hall 3 : International Hall/ Export Hall
 Hall B & Lobby B
 BUMN, BUMD, Dinas, Pemprov, Pemda, Pemkot, Pemkab, Dekranas, 

2
 Dekranasda, Fashion & Accessories Supported
 National Agency for Export Development, Ministry of Trade of the Republic of
Indonesia
 Ministry of Industry of the Republic of Indonesia
 Ministry of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia
 State Ministry for Cooperatives and Small and Medium Enterprises of
the Republic of Indonesia 
 State Ministry for State Owned Company of the Republic of Indonesia
 Asean handicraft Promotion and Development Association (AHPADA)
 Indonesia Exhibition Companies Association (IECA), and other supporting
product
 
2.3 Isi Peninjauan

Dari hasil observasi yang dilakukan, pengunjung pameran di dominasi oleh wanita. Hal
tersebut dikarenakan banyaknya barang yang memamerkan pernak-pernik wanita, namun kaum
pria juga banyak yang mengunjungi pameran tersebut. Pameran paling besar di Indonesia,
bahkan mendekati pameran terbesar ASIA menggunakan kurang lebih 300 orang tenaga
musiman.
Inacraft 2010 bisa dikatakan sukses, karena jumlah peserta meningkat dan permintaan
stan naik hingga 40 stand dari tahun berikutnya. Keuntungan Inacraft diperoleh dari pemasukan
yang diberikan oleh peserta. Konstruksi Struktur anggaran yang dikeluarakan oleh
penyelenggara adalah sebagai berikut :

 Sewa Hall 40%


 Biaya Promosi 25%
 Biaya Operasional / Sekretariat 15%
 Biaya Konstruksi 15%
 Biaya tak terduga 5%

3
Harga-harga yang diberikan oleh pihak penyelenggara kepada peserta juga berbeda-beda,
yaitu sebagai berikut :

 Individu swadana Rp 1.550.000 / meter


 Harga Dinas / PEMDA Rp 1.950.000 / meter
 Harga peserta internasional Rp 1.950.000 / meter

Sistem pembayaran yang dilakukan oleh peserta juga melalui berbagai tahapan. Hal
tersebut dilakukan untuk mempermudah transaksi pembayaran. Selain itu, peserta juga
dikenakan biaya sewa stan Rp 40.000 per harinya. Termin pembayaran yang harus dilalui oleh
peserta, yaitu :

 30% saat peserta confirm


 Kemudian peserta mengisi formulir kontrak order
 50% pada bulan Februari
 20% pada bulan Maret

Dari terselenggaranya Inacraft 2010 banyak menimbulkan multiplier efek yang sangat
menguntungkan bagi semua pihak. Multiplier efek tersebut antara lain, menyerap banyak tenaga
kerja terutama tenaga musiman, penginapan seperti hotel menjadi lebih ramai, restaurant juga
lebih ramai, dan masih banyak lagi.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Inacraft merupakan pameran terbesar di Indonesia yang mengangkat tema hasil kerajinan
tangan dari berbagai daerah di Indonesia.
 Inacraft 2010 mengalami peningkatan jumlah peserta dari tahun laulu.
 Inacraft 20101 mengalami penaikan jumlah stan sebesar 40 buah.
 Pengunjung Inacraft 2010 di dominasi oleh wanita.
 Inacraft 2010 menimbulkan multiplier efek yang menguntungkan untuk berbagai pihak.

3.2 Saran

 Sebaiknya dalam pameran tersebut diadakan lomba-lomba yang berhubungan dengan


pengetahuan akan hasil kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai