Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

FUNGSI

Pemahaman akan konsep fungsi sangat penting dalam mempelajari


disiplin ilmu ekonomi, mengingat teiaah-telaah ekonomi banyak bekerja dengan
fungsi. Baik fungsi yang berbentuk persamaan maupun yang berbentuk
pertidaksamaan. Yang dimaksud dengan fungsi berbentuk persamaan di sini ialah
fungsi yang ruas kiri dan ruas kanannya dihubungkan dengan tanda kesamaan
(=), sedangkan fungsi berbentuk pertidaksamaan ialah fungsi yang rugs kiri dan
ruas kanannya dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan (< atau 3). Bab ini
menguraikan segala hal yang berkaitan dengan konsep fungsi secara umum,
dalam hal ini fungsi-fungsi yang berbentuk persamaan. Uraian yang lebih terinci
mengenai fungsi-fungsi tertentu disajikan di dalam bab-bab berikutnya, sekaligus
dengan bahasan mengenai penerapan ekonomi dari fungsi yang bersangkutan.

5.1 PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI


Fungsi. Fungsi ialah suatu bentuk hubungan matematis yang
menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel
dengan variabel lain. Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa unsur. Unsur-unsur
pembentuk fungsi adalah variabel, koefisien dan konstanta. Variabel dan koefisien
senantiasa terdapat dalam setiap bentuk fungsi. Akan tetapi tidak demikian halnya
dengan konstanta. Sebuah fungsi, yang secara kongkret dinyatakan dali m bentuk
persamaan atau pertidaksamaan, mungkin sekali mengandung sebuah konstanta
dan mungkin pula tidak. Walaupun sebuahpersamaan atau sebuah
pertidaksamaan tidak mengandung konstanta, tidaklah mengurangi artinya
sebagai sebuah fungsi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM


MATEMATIKA EKONOMI
Variabel. Variabel ialah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan atau
mewakili faktor tertentu, dilambangkan (berdasarkan kesepakatan umum) dengan
huruf-huruf Latin. Dalam matematika, variabel-variabel dalam sebuah persamaan
lazimnya ditulis dengan huruf-huruf kecil, mlammbangkan sumbusumbu dalam
sistem koordinat (absis dan ordinat). Dalam ekonomika, tidak terdapat ketentuan
bahwa variabel dalam suatu persamaan harus dituliskan dengan huruf kecil.
Berdasarkan kedudukan atau sifatnya, di dalam setiap fungsi terdapat dua macam
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent
variable) ialah variabel yang nilainya tidak tergan. tung pada variabel lain,
sedangkan variabel terikat (independent variable) ialah variabel yang nilainya
tergantung pada variabel lain.

Koefisien dan Konstanta. Koefisien ialah bilangan atau angka yang terkait
pada dan terletak di depan suatu variabel dalam sebuah fungsi. Adapun konstanta
ialah bilangan atau angka yang (kadang-kadang) turut membentuk sebuah fungsi
tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan dan tidak terkait pada suatu variabel
tertentu.

Notasi sebuah fungsi secara umum : y = f (x)


Contoh kongkret : y = 5 + 0,8,x
Atau, karena y = f (x), bisa pula : f (x) = 5 + 0,8 x

Bentuk y = f (x) di atas berarti menyatakan bahwa y merupakan fungsi x,


besar kecilnya nilai y tergantung pada atau fungsional terhadap nilai x. Masing
masing x dan y adalah variabel. Dalam hal ini, x adalah variabel bebas karena,
nilainya tidak tergantung pada nilai variabel lain (y) dalam fungsi tersebut.
Sebaliknya, y adalah variabel terikat karena nilainya tergantung pada nilai x.
Angka 0,8 adalah koefisien variabel x, karena is terkait pada variabel tersebut.
Pada variabel y sesungguhnya terkandung sebuah koefisien lagi, yang besarnya
sama dengan 1. Namun karena angka 1 di depan sebuah variabel biasanya tidak
dituliskan, make koefisien 1 yang terkait pada variabel y itu seakan-akan tidak ada.
Angka 5 dalam persamaan di atas adalah sebuah konstanta.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM


MATEMATIKA EKONOMI
Catatan
Tentang koefisien dan konstanta. Karena baik koefisien maupun
konstanta sama-sama berupa bilangan, kedua istilah ini sering tercampur aduk.
Banyak buku-teks bahkan hanya menggunakan satu istilah yang sama, dalam hal
t konstanta, balk untuk menyebut bilangan yang tidak terkait maupun y terkait
pada sesuatu variabel. Meskipun pencampuradukan demikian t merupakan
penyimpangan yang berarti, namun menempatkan segala sesua sesuai pada
proporsinya tetap lebih baik.
Tentang variabel. Selain variabel bebas dan variabel terikat, di dalam
statistika dan ekonometrika dikenal pula berbagai sebutan untuk variable-variabel
dalam sebuah persamaan, antara lain : “regresor” dann “regresan” “variable
penjelaskan” dan “variable yang dijelaskan”, serta “variable eksogen” dan “variable
endogen”

5.2 JENIS-JENIS FUNGSI


Fungsi dapat digolong-golongkan menjadi beberapa kelompok. Secara garis
besar fungsi dikelompokkan atas kelompok fungsi aljabar dan kelompok fungsi
non-aljabar. Rincian jenis-jenis fungsi selengkapnya dapat dilihat pada Skema 2 di
halaman berikut :*)

*
H. Johannes dan Budiono Sri Handoko, “Pengantar Matematika untuk Ekonomi”, Jakarta, LP3ES 1980,
halaman 82.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM


MATEMATIKA EKONOMI
FUNGSI

Fungsi aljabar Fungsi non-aljabar (tansenden)

f. irrasional f. rasional

f. polinom f. pangkat f. eksponensial


f. linear f. logaritmatik
f. kuadrat f. trigonometrik
f. kubik f. hiperbolik
f. bikuadrat

Skema 2 : Pembagian Jenis Fungsi

Fungsi polinom ialah fungsi yang mengandung banyak suku (polinom) dalam
variabel bebasnya. Bentuk umum persamaati polinom adalah :
y = a0 + a1x + a2x² + … + anXn. Pangkat tertinggi pada variabel suatu fungsi
polinom mencerminkan derajat polinomnya, sekaligus juga mencerminkan derajat
persamaan atau fungsi tersebut.

Fungsi linear ialah fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat sate, oleh karenanya sering juga disebut fungsi berderajat satu.
Bentuk umum persamaan linear adalah : y = a0 + a1 x; di mana a0 adalah konstanta
dan a10. Fungsi-fungsi lain yang pangkat tertinggi dari variabelnya lebih dan satu,
secara umum disebut fungsi non-linear; ini meliputi fungsi kuadrat, fungsi kubik,
fungsi bikuadrat dan seterusnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM


MATEMATIKA EKONOMI
Fungsi kuadrat ialah fungsi polinom yang pangkat tertinggi dar variabelnya adalah
pangkat dua, sering juga disebut fungsi berderajat dua Bentuk umum persamaan
kuadrat adalah : y = ao + a1 x + a2X2; di mana a adalah konstanta, sedangkan a ,
dan a 2 adalah koefisien, a,  0.

Fungsi berderajat n ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat n (n = bilangan nyata).
Bentuk umumnya : y = ao + a1 x + a2 x2 + …..+ a.,x,' + a,, x' ; di mana a0 adalah
konstanta, a0 hingga a adalah koefisien, dan an  0.

Fungsi pangkat ialah fungsi yang variabel bebasnya berpangkat sebuah bilangan
nyata bukan nol.
Bentuk umumnya : y = Xn n = bilangan nyata bukan nol

Fungsi eksponensial ialah fungsi yang variabel bebasnya merupakan pangkat dari
suatu konstanta bukan nol.
Bentuk umumnya : y = nx n > 0.
(Bandingkan pengertian atau bentuk fungsi eksponensial ini dengan pengertian
atau bentuk fungsi pangkat. Perhatikan letak-letak n dan x pada kedua jenis fungsi
tersebut).

Fungsi logaritmik ialah fungsi balik (inverse) dari fungsi eksponensial, variabel
bebasnya merupakan bilangan logaritmik. Bentuk umumnya : y = n log x.

Fungsi trogonometrik dan fungsi hiperbolik ialah fungsi yang variabel bebasnya
merupakan bilangan-bilangan goneometrik. Contoh persamaan trigonometrik : y =
sin 5x Contoh persamaan hiperbolik : y = arc cos 2x.

Selain pembagian jenis fungsi sebagaimana yang baru saja diuraikan d atas,
berdasarkan letak ruas variabel-variabelnya fungsi dibedakan menjad dua jenis
yaitu fungsi eksplisit dan fungsi implisit. Fungsi eksplisit ialah fungs yang variabel
bebas dan variabel terikatnya terletak di ruas yang berlainan. Sedangkan fungsi
implisit ialah fungsi yang variabel bebas dan variabel terikatnya terletak di satu
ruas yang sama, di ruas kiri semua atau di ruas kanan semua. Secara

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM


MATEMATIKA EKONOMI
operasional, bentuk umum persamaan fungsi yang eksplisit da yang implisit dapat
dilihat scbagai berikut :

Fungsi Bentuk eksplisit Bentuk implicit


Umum y = f (x) f (x, y) = 0
Linear y = a0 + a1x a0 + a1 x – y = 0
Kuadrat y = a0 + a1x + a2x² a0 + a1x + a2x² - y =0
Kubik y = a0 + a1x + a2x² + a3x3 a0 + a1x + a2x² + a3x3 – y = 0

Setiap fungsi yang berbentuk eksplisit senantiasa dapat diimplisitkan, tetapi tidak
semua fungsi implisit dapat diubah menjadi bentuk eksplisit. Sebagai contoh,
persamaan implisit x z - 5 . + y z - 3 = 0 adalah mustahil untuk dieksplisitkan.

5.3 PENGGAMBARAN FUNGSI LINEAR


Setiap fungsi - yang berbentuk eksplisit, atau bisa dieksplisitkan - dapat
disajikan secara grafik pada bidang sepasang sumbu silang (sistem koordinat).
Gambar yang dihasilkannya mungkin berupa garis lurus atau berupa kurva,
tergantung pada jenis fungsi yang bersangkutan. Gambar dari sebuah fungsi
dapat dihasilkan dengan cara menghitung koordinat titik-titik yang memenuhi
persamaannya, dan kemudian memindahkan pasangan-pasangan titik tersebut ke
sistem sumbu silang. Dalam menggambarkan suatu fungsi terdapat kebiasaan
meletakkan variabel bebas pada sumbu horizontal (absis) dan variabel terikat
pada sumbu vertikal (ordinat),

Penggambaran fungsi linear adalah yang paling mudah dilakukan. Sesuai


dengan namanya, setiap fungsi linear akan menghasilkan sebuah garis lurus
(boleh juga disebut kurva linear) jika digambarkan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM


MATEMATIKA EKONOMI
Contoh :
1) y = 3 + 2 x 2y=2x
x 0 1 2 3 4 x 0 1 2 3 4
y 3 5 7 9 11 y 0 2 4 6 8

y y

12 12

10 10

8 8

6 6

4 4

2 2
x x
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Gambar 5.1

Dengan memberikan nilai-nilai tertentu untuk variabel bebas x, lalu


disubstitusikan ke dalam persamaan fungsinya, akan diperoleh nilai-nilai variabel
terikat y, sebagaimana dicontohkan oleh kolom-kolom x dan y di atas kedua
gambar tersebut. Berdasarkan nilai-nilai (x, y) yang diperoleh dapatlah ditentukan
koordinat titik-titiknya. Garis dari persamaan dapat digambarkan dengan
menghubungkan koordinat atau pasangan titik-titik yang ada.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM


MATEMATIKA EKONOMI
Pada persamaan linear y = a + bx, konstanta a adalah penggal (intercept)
garis pada sumbu vertikal y, sedangkan koefisien b merupakan koefisien arch atau
lereng (slope) garisnya. Dalam hal a = 0, maka garisnya tidak mempunyai penggal
pada sumbu vertikal. Ini berarti bahwa garis yang bersangkutan bermula dari titik
pangkal (0,0), sebagaimana terlihat pada Contoh 2) di atas.

Apabila koefisien arah b bernilai positif (b > 0), garisnya bergerak dari kiri-
bawah ke kanan-atas, sebagaimana ditunjukkan oleh kedua contoh tadi. Akan
tetapi jika koefisien arah tersebut bernilai negatif (b <0), seperti diperlihatkan oleh
Contoh 3) di bawah ini, garisnya akan bertolak dari kiri-atas ke kanan-bawah.

y
3) y = 8 – 2 x
8
a b

6
x 0 1 2 3 4
y 8 6 4 2 0
4

x
1 2 3 4

Gambar 5.2

Letak garis atau kurva dari sebuah fungsi linear tidak selalu di kuadran
pertama, pada x positif dan y positif. Melainkan mungkin pula di kuadran 11, III
atau IV. Hal ini tergantung pada besar kecilnya - maksudnya positif atau negatif -
nilai-nilai x dan y. Perlu dicatat, analisis matematik dalam ekonomi lebih
memusatkan diri pada kuadran pertama.
Untuk memperoleh gambar dari sebuah fungsi linear, sesungguhnya tidak perlu
menghitung terlalu banyak titik koordinat. Mengingat dengan dua buah titik saja
sudah bisa dibentuk sebuah garis lurus, maka cukup dengan dua koordinat yang
memenuhi persamaan yang bersangkutan kita sudah akan bisa menggambarkan
kurvanya. Atau, lebih cepat lagi, melalui penggal dan lereng dalam persamaannya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM


MATEMATIKA EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai