Oleh
Heru Setiawan
A. Distribusi Frekuensi
B. Nilai Tengah (Central Tendency)
1. Raw data hasil pengukuran data kuantitatif tidak akan
memberikan informasi apa-apa jika tidak diolah
kedalam suatu distribusi frekuensi.
a. Jumlah kelas
– Biasanya antara 6 – 14 (Umumnya ± 9)
– Jika ≥ 250 gunakan kaidah Sturgess
– Dihitung dengan rumus Sturgess, yaitu :
k = 1 + 3.3 log n, di mana:
k = jumlah kelas &
n = jumlah pengamatan.
3. Istilah dalam Distribusi Frekuensi
b. Interval
• Merupakan jarak antar kelas :
– usahakan sama
– tidak ada nila yang tumpang tindih
– ada istilah batas bawah (lower limit), batas atas (upper limit)
dan nilai tengah (mid point)
– dihitung dengan rumus : R
I
dimana: k
I = Interval,
R= Range ( nilai max-min) &
k = jumlah kelas
4. Cara menyusun distribusi frekuensi :
a. Carilah nilai terbesar dan terkecil
b. Tentukan jumlah kelas dengan interval yang sama
c. Hitunglah banyak nilai observasi yang masuk
kedalam masing-masing kelas (disebut dengan
istilah frekuensi)
Kelas frekuensi (f)
50 51 54 55 55 50 - 54,9 3
57 58 59 60 61 55 - 59,9 5
61 61 61 62 62 60 - 64,9 10
63 64 64 65 65 65 - 69,9 8
66 67 67 67 68 70 - 74,9 4
69 71 71 72 75 Jumlah 30
Keterangan :
Kelas : 50 – 54.9; 55 – 59.9; dst.
Lower limit kelas: 50 ; 55 ; dst.
Upper limit kelas: 54.9 ; 59.9 ; dst.
Interval kelas : 5 (Selisih upper limit denganlower limit suatu
kelas)
Kelas tertutup : 50 – 54.9
Kelas terbuka : - 54.9 atau 70 –
Nilai Tengah
(Central Tendency)
1 f .mp
– Data berkelompok : xx=xg fd x
x g + (1/nx x fd)
n n
Contoh
No. Kelas f mp d fd
1 150 - 5 152.5 -15 -75
2 155 - 10 157.5 -10 -100
3 160 - 15 162.5 -5 -75
4 165 - 35 167.5 0 0
5 170 - 20 172.5 5 100
6 175 - 10 177.5 10 100
7 180 - 185 5 182.5 15 75
Jumlah 100 1172.5 0 25
• Diketahui : xg = 167.5
N = 100
fd = 25
• Ditanya mean = ….?
• Jawab : Rumus : x = xg + (1/n x Sfd) = 167.5 + (1/100 x 25) = 167.75
1
x x g x fd
n
Median (Md) = Nilai tengah
• Data berkelompok :
n 1
Md
2
Md Ll
n 1 / 2 fk
xi
fMd
Contoh
No. Kelas f fk mp d fd
1 150 - 5 5 152,5 -15 -75
2 155 - 10 15 157,5 -10 -100
3 160 - 15 30 162,5 -5 -75
4 165 - 35 65 167,5 0 0
5 170 - 20 85 172,5 5 100
6 175 - 10 95 177,5 10 100
7 180 - 185 5 100 182,5 15 75
Jumlah 100 1172,5 0 25
Md 165
100 1 / 2 30
x 5 167.93
35
Modus/Mode (Mo) = Nilai tengah
• Data berkelompok :
a. Rumus Delta (Thum method) : sering dipakai untuk
distribusi skewed
i. 1
Mo Ll
1 2
– Ll = Lower limit kelas mode
– i = interval kelas
1 = Selisih frekuensi kelas mode dengan frekuensi
kelas sebelum kelas mode
2 = Selisih frekuensi kelas mode dengan frekuensi
kelas setelah kelas mode
Contoh
No. Kelas f fk mp d fd
1 150 - 5 5 152,5 -15 -75
2 155 - 10 15 157,5 -10 -100
3 160 - 15 30 162,5 -5 -75
4 165 - 35 65 167,5 0 0
5 170 - 20 85 172,5 5 100
6 175 - 10 95 177,5 10 100
7 180 - 185 5 100 182,5 15 75
Jumlah 100 1172,5 0 25
Diketahui :
• x = 167.75 (soal mean data berkelompok)
• Md = 167.93 (soal median data berkelompok)
• Ditanya modus/mode = ….?
• Jawab : Rumus :
Mo x 3 x Md
Mo 167.75 3167.75 167.93 168.29
Hubungan antara nilai Mean, Median dan Modus/Mode
• Pengertian :
Nilai tengah (ukuran sentral) merupakan wakil dari data
yang telah tersusun. Tidak semua nilai bisa diwakili oleh
nilai tengah, ada nilai-nilai yang menyimpang dari nilai
tengah tersebut.
Ukuran terhadap penyimpangan ini disebut dispersi.
Kegunaan
1. Memberikan informasi deskriptif tentang derajat penyimpangan
suatu kelompok data.
1. Range
2. Interquartile range
3. Mean deviation (Simpangan rata-rata)
4. Variance (Variasi)
5. Standard Deviation (Simpangan Baku)
6. Coefficient of variation (Koefisien variasi)
7. Standard Error
Mean SD
Data A 60 60 55 60 65 60 60 3.2
Data B 90 50 30 70 40 80 60 23.7
Jika melihat meannya saja Data A = Data B, padahal Data A Data B.
Range (Rentang)
Mean Range
Data A 3 4 5 6 8 11 15 20 9 17
Data B 3 3 4 9 11 11 11 20 9 17
Data C 3 4 9 9 9 9 9 20 9 17
Interquartile Range
• Hampir sama dengan range, hanya ditentukan oleh
selisih (Q3) kuatil-3 dengan (Q1) kuartil-1.
• Sering digunakan untuk melihat penyebaran
pendapatan.
• Dihitung dengan rumus : dQ = (Q3 Q1)/2, di mana
dQ = Interquartile range
• Q3 = kuartil-3
• Q1 = kuartil-1
Quartile (Kuartil)
• Kuartil adalah suatu ukuran yang membagi distribusi data menjadi 4 bagian
yang sama.
• Kuartil-1 (Q1) 25% dari seluruh distribusi
• Kuartil-2 (Q2) 50% dari seluruh distribusi (= Median)
• Kuartil-3 (Q3) merupakan 75% dari seluruh distribusi
• Dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Posisi kuartil = (ki * n)/4,
– ki = 1, 2, 3 dst. dan n = jumlah pengamatan
• Nilai kuartil =
ki . n
– Ll = Lower limit kelas kuartil fk
– n = jumlah pengamatan Nilai kuartil Ll 4 .i
– fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil fk i
– fki = frekuensi kelas kuartil
– i = interval kelas
Contoh
No. Kelas f fk mp d fd
1 150 - 5 5 152,5 -15 -75
2 155 - 10 15 157,5 -10 -100
3 160 - 15 30 162,5 -5 -75
4 165 - 35 65 167,5 0 0
5 170 - 20 85 172,5 5 100
6 175 - 10 95 177,5 10 100
7 180 - 185 5 100 182,5 15 75
Jumlah 100 1172,5 0 25
Ditanya :
1. kuartil-1/k1 …?
2. Kuartil-2/k2 …?
3. Kuartil-3/k3 …?
Desil
• Suatu ukuran yang membagi kumpulan/distribusi data menjadi 10 bagian
yang sama.
Prinsipnya sama dengan kuartil, hanya bedanya jika dengan desil kita dapat
memperoleh informasi lebih detail.
• Dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Posisi desil = (di*n)/10,
– di = 1, 2, 3 dst. dan n = jumlah pengamatan
Nilai Desil = di . n
– Ll = Lower limit kelas desil fk
– n = jumlah pengamatan Nilai desil Ll 10 .i
– fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas desil fd i
– fdi = frekuensi kelas desil
– i = interval kelas
Contoh
No. Kelas f fk mp d fd
1 150 - 5 5 152,5 -15 -75
2 155 - 10 15 157,5 -10 -100
3 160 - 15 30 162,5 -5 -75
4 165 - 35 65 167,5 0 0
5 170 - 20 85 172,5 5 100
6 175 - 10 95 177,5 10 100
7 180 - 185 5 100 182,5 15 75
Jumlah 100 1172,5 0 25
Ditanya Desil-1 …?
Persentil
• Suatu ukuran yang membagi kumpulan/distribusi data menjadi 100 bagian
yang sama.
Prinsipnya sama dengan kuartil/desil, hanya bedanya jika dengan desil kita
dapat memperoleh informasi lebih detail lagi.
• Dihitung dengan rumus sebagai berikut :
pi . n
Posisi persentil
– pi = 1, 2, 3 dst. dan n = jumlah pengamatan
n
pi . n
fk
– Ll = Lower limitNilai persentil Ll 10
kelas persentil . i
– n = jumlah pengamatan fpi
–
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil
– fdi = frekuensi kelas persentil
– i = interval kelas
Contoh
No. Kelas f fk mp d fd
1 150 - 5 5 152,5 -15 -75
2 155 - 10 15 157,5 -10 -100
3 160 - 15 30 162,5 -5 -75
4 165 - 35 65 167,5 0 0
5 170 - 20 85 172,5 5 100
6 175 - 10 95 177,5 10 100
7 180 - 185 5 100 182,5 15 75
Jumlah 100 1172,5 0 25
Ditanya persentil …?
Mean deviation (Simpangan rata-rata)
xi x f mp x
dx dx
n n
xi Md f mp Md
dMd dMd
n n
Variance (Variasi)
xi x
2
V
n 1
Standard Deviation (Simpangan Baku)
S S n
n 1 n 1
di mana (n – 1) = Faktor koreksi “Fisher & Willes”
fx 2 fx
2 2
fd ' fd '
2
S i n
n n S
n 1
Coefficient of variation (Koefisien variasi)
SD
CoV x 100%
x
Standard Error (SE)
• Merupakan ukuran variasi dari populasi (bukan ukuran variasi
dari sampel).
• Muncul karena adanya pengambilan sampel dari populasi.
• Suatu populasi dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok dicari meannya (x) kemudian mean tersebut
membentuk suatu kelompok data gabungan:
– Jika kelompok data gabungan itu dicari mean-nya, maka
diperoleh mean populasi ().
– Jika kelompok data gabungan itu dicari SD-nya, maka
diperoleh SD populasi ()
• Dihitung dengan rumus :
S
SE SE
n N