Belajar Bhs Jepang
Belajar Bhs Jepang
Ini juga berlaku untuk menjelaskan perihal Perhatikan bahwa di sini posisi subyek
suatu benda atau orang, hanya saja di (“saya”) dan benda (“jam”) bertukar,
akhirnya perlu ditambahkan partikel ketika diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
“desu” (atau bentuk informalnya, “da”). Prosesnya sendiri kurang-lebih sama
dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
[JAP] Namae wa Sora desu.
[JAP] 名前はソラです Contoh lain…
-> “aitsu” (あいつ) = “orang itu” (bentuk [INA] Kimono milik Ibu
informal)
-> “otoko” (男) = “laki-laki/pria dewasa” (b) menerangkan benda yang dimaksud
Dalam penggunaan yang ini, partikel ‘no’
[INA] Orang itu laki-laki bermakna mirip dengan kata “yang” di
Bahasa Indonesia. Fungsinya adalah
*** menjelaskan sesuatu benda secara detail.
Seperti halnya partikel ‘no’, partikel ‘de’ Bagaimana dalam bahasa Jepang?
mempunyai dua fungsi umum. Yang
pertama, menyatakan tempat; dan kedua, Dalam Bahasa Jepang, kita bisa melakukan
menyatakan cara. penerjemahan sebagai berikut:
[JAP] Ano hito wa hitori de ikiru. (2) ‘ga’ dipakai untuk penanda subyek, di
[JAP] あの人は一人で生きる mana subyek bukan merupakan topik
utama.
-> “Ano hito” (あの人) = “orang itu”
-> “hitori” (一人) = “sendiri/seorang diri” e.g.
-> “ikiru = (生きる) “hidup/menjalani
hidup” “Pan wa watashi ga taberu”
–> topik utama: pan (roti)
[INA1] Orang itu sendirian menjalani –> subyek: watashi (saya)
hidup.
“watashi wa ano hito ga suki”
[INA2] Orang itu hidup sendiri. (bentuk –> topik utama: watashi (saya)
disesuaikan) –> subyek: ano hito (orang itu)
[ENG] Because of illness, I took a day off nani yo? = sama dengan “nanda yo”
work.
kalau gedung itu milik saya
–> “byouki” = “sakit” bahasa jepangnya…
–> “shigoto” = “pekerjaan” Ano tatemono wa watashino ya?
–> “yasumimashita” = “libur/cuti”
Begitu juga bisa. Tapi umumnya
(1) ‘wa’ dipakai untuk penanda topik ditambahkan ‘desu’ untuk menegaskan.
pembicaraan. Atau umum juga untuk (o_0)”\
menyatakan sesuatu hal.
e.g.
I.e.:
“watashi wa Sora desu”
“watashi wa basu de iku” (contoh di atas) Ano tatemono wa watashi no desu.
Sebenarnya, untuk kata sifat, bukan Kalau pokok bahasannya Sora, jadinya
tergantung pada ‘ga’. Partikel ‘ga’ “Sora wa… dst.”
fungsinya untuk menyatakan penunjuk.
[JAP] Sora wa Ando no purin o tabenai
Jadi formatnya: [INA] Sora tidak makan pudingnya Ando
[INA] Saat Desember, salju turun [INA] Saya kalah melawan dia
[JAP] Kore wa ikura gurai desu ka? *) “Taro” di sini adalah nama orang
[ENG] What does this approximately cost?
[INA] Saya dan Taro adalah teman dekat.
[JAP] Jikan wa sanjuppun gurai desu.
[ENG] Our time is about thirty minutes. Dalam contoh di atas, subyek dibatasi pada
“saya” dan “Taro”. Dengan kata lain,
12 | P a g e
hanya “saya” dan “Taro” yang menjadi -> “watashi” (私) = “saya”
pokok pembicaraan di sini. -> “daigaku” (大学) = “kampus”
-> “iku” (行く) = “pergi”
Sedangkan penggunaan partikel ‘ya’ agak
sedikit berbeda: [INA] Saya pergi ke kampus
[INA] Shiki dan Arihiko berada di Jadi di sini, terlihat bahwa partikel ‘he’
kafetaria menyatakan arah dari suatu
pergerakan/aktivitas. Misalnya “pergi”
Dalam penggunaan di atas, terlihat bahwa (iku), “berlari” (hashiru), “berjalan”
Shiki dan Arihiko sama-sama berada di (aruku), dan lain sebagainya. ^^
kafetaria. Meskipun demikian, tidak hanya
mereka berdua saja yang ada di kafetaria 6. Partikel “kara”
— melainkan juga terdapat orang-orang
lain. Partikel “kara” memiliki tiga fungsi
dalam kalimat bahasa Jepang, dengan
Dapat dikatakan bahwa partikel ‘to’ pembagian sebagai berikut:
mewakili complete list. Sedangkan partikel
‘ya’ menyatakan incomplete list. (a) menyatakan asal
Bersinonim juga dengan kata “sampai” [JAP] Asa ga kuru made, boku wa
dalam bahasa Indonesia. nemurenai.
[JAP] 朝が来るまで、僕は寝むれない
Contoh penggunaan:
-> “asa” (朝) = “pagi”
[JAP] Juunigatsu made, Arima-san wa -> “kuru” (来る) = “tiba”
Yokohama ni imasu. -> “boku” (僕) = “saya” (untuk laki-laki)
[JAP] 十二月まで、アリマさんは横浜 -> “nemurenai” (寝むれない) = “tak bisa
にいます tidur”
-> “juunigatsu” (十二月) = “Desember” / [INA] Hingga pagi tiba, saya tak bisa
“bulan Desember” tidur.
-> “imasu” (います) = “ada” / “berada”
(bentuk -masu dari “iru”) ***
[INA] Ayo jalan kaki sampai Tokyo! [JAP] Sonna koto wa Sensei dake ga
wakaru.
Partikel “made” bisa juga digunakan [JAP] そんな事先生だけが分かる
untuk menjelaskan “hingga kondisi
tertentu”. Misalnya, -> “sonna koto” (そんな事) = “hal
semacam itu”
[JAP] Moetsukiru made ore wa ganbaru! -> “sensei” (先生) = “guru”
[JAP] 燃え尽きるまで俺 は 頑張る! -> “wakaru” (分かる) = “mengerti” /
“tahu”
-> “moetsukiru” (燃え尽きる) =
“kelelahan” / “tak mampu lagi” [INA] Hal seperti itu, hanya Pak Guru
-> “ore” (俺) = “saya” (laki-laki, informal) saja yang mengerti.
-> “ganbaru” (頑張る) = “berjuang”
Contoh lain…
[INA1] Sampai tak mampu lagi, saya
akan berjuang! [JAP] Kokoro wa watashi dake no.
(literal) [JAP] 心は私だけの
-> “daisuki na” (大好きな) = “yang paling [INA] Apakah Yoshi-kun ada di sini?
disukai”
-> “tabemono” (食べ物) = “makanan” 2. Partikel “yo”
-> “AISUKURIIMU” (アイスクリーム)
= “es krim” Partikel “yo” berfungsi untuk memberi
penegasan dalam kalimat. Pada umumnya,
[INA] Makanan yang paling saya suka partikel ini digunakan ketika
hanya satu, es krim! menyampaikan ide/pendapat/opini yang
cenderung subyektif; meskipun begitu bisa
1. Partikel “ka” juga dipakai untuk menekankan kebenaran
dari informasi yang disampaikan.
Partikel “ka” berfungsi untuk membentuk
kalimat tanya. Partikel ini bisa dibilang Adapun contoh penggunaannya adalah
cukup ‘sakti’ — kalimat berita apapun, sebagai berikut:
apabila ditambahkan partikel ini di akhir
kalimatnya, akan seketika berubah menjadi [JAP] Ano ko wa kawaii desu yo.
kalimat tanya. [JAP] あの子は可愛いですよ。
[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu. [INA] Menurut saya, anak itu lucu.
[JAP] C-さん は アメリカ人 です。
(menyampaikan opini)
[INA] Tuan C (adalah) orang Amerika.
Contoh lain:
+ ka
[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu ka ? [JAP] Omae o matteru, yo.
[JAP] C-さん は アメリカ人 です か? [JAP] 御前を待ってるよ。
[INA] Apakah Tuan C orang Amerika? -> “omae” (御前) = “kamu” (informal)
-> “matteru” (待ってる) = “tunggu”
Di sini partikel “ka” berperan sebagai
question mark. Apabila suatu kalimat [INA] Kamu sedang ditunggu, lho.
diakhiri dengan “ka”, maka kalimat itu
pastilah kalimat tanya! (menekankan berita)
3. Partikel “ne” [INA] Hari ini, Nona Sanae terlihat cantik,
bukan?
Yang ini berfungsi sebagai pemberi kesan
halus/persuasi dalam berbicara. Meskipun (menanyakan pendapat lawan bicara)
demikian, “ne” juga memiliki kegunaan
lain — yakni memunculkan pertanyaan [JAP] Hachigatsu no yuki ga aru no?
balik di akhir kalimat (question tag). Kiseki da ne?
[JAP] 八月の雪があるの? 奇跡だね?
Misalnya, untuk penggunaan yang
pertama, -> “hachigatsu” (八月) = “bulan Agustus”
-> “yuki” (雪) = “salju”
[JAP] Ashita kara, kore wa kimi no -> “kiseki” (奇跡) = “keajaiban” /
gakkou da, ne? “mukjizat”
[JAP] 明日からこれは君の学校だ、ね?
[INA] Ada salju di bulan Agustus? Itu
-> “ashita kara” (明日 から) = “mulai pasti mukjizat, bukan?
besok”
-> “gakkou” (学校) = “sekolah” (menanyakan pendapat lawan bicara)
[INA] Dia sedang marah. Susah [JAP] Ne, chotto matte yo!
juga yaa… [JAP] ね、 一寸待てよ!
[INA] Ya, ya, saya mengerti. Maaf Bentuk yang lebih lembut untuk
deh… bertanya dibandingkan “ka”,
digunakan oleh pria. Kalau Anda
2. yo menjadi zo pernah mendengar lagu
“Konayuki” dari Remioromen,
Yang ini biasanya diucapkan oleh Anda bisa mendengar penggunaan
pria; kesannya cenderung informal question mark model ini di
dan berpretensi kasar. dalamnya. ^^
(bagian “yo” diucapkan agak tinggi dan Yang terakhir agak rancu, tapi kalau
memanjang) dibaca kalimat lengkapnya:
Tentunya harus dicatat bahwa penggunaan Seperti apa perbedaan dan ketentuannya,
di atas itu cenderung crippled secara akan segera kita lihat berikut ini.
gramatikal, dan tidak untuk digunakan
dalam pembicaraan resmi. Walaupun 1. Ichidan Verb
masih efektif jika dipakai untuk keseharian Ichidan verb ( ー段 ) adalah kata kerja
saja. yang bentuk dasarnya berakhiran -*eru
atau -*iru. Sebagai contoh,
Walaupun posisinya juga di akhir, partikel
“ni” di sini perannya lebih sebagai [latin] Kakeru
pembentuk keterangan. Yakni: [kana] かける
—> -*iru diwakili oleh -riru langsung menilai bahwa itu Godan.
Padahal belum tentu — sebagaimana
[latin] Taberu sudah dibahas, ada kemungkinan bahwa
[kana] たべる itu adalah Ichidan (akhiran -*iru, -*eru).
[kanji] 食べる (en: to eat) Perbedaan antara Ichidan dan Godan akan
berpengaruh dalam membentuk infleksi,
—> -*eru diwakili oleh -beru terutama bentuk waktu — jika tidak ada
halangan, ini akan kita bahas di bagian 8
Di sini kita lihat bahwa Ichidan verb kelak.
ditentukan oleh akhiran -*iru atau -*eru.
Perlu dicatat bahwa -*iru dan -*eru
tersebut BUKAN imbuhan — mereka 3. Irregular Verb
adalah bagian dari kata dasar. Di samping Ichidan dan Godan, terdapat
satu grup yang kata kerjanya bersifat
Jadi, kalau kita hendak lihat di kamus, pengecualian/tidak tergabung di antaranya.
maka di sana akan tertulis “kakeru”, Grup ini hanya berisi dua kata kerja,
“oriru”, dan “taberu”. Inilah yang disebut yakni:
sebagai Ichidan verb.
IRREGULAR I:
2. Godan Verb
Godan ( 五段 ) adalah kelompok kata [latin] suru
kerja yang paling besar di antara ketiga [kana] する
grup kata kerja. Godan verb pada
umumnya memiliki akhiran sebagai [kanji] 為る ; meskipun begitu lebih sering
berikut: ditulis dengan kana
Untuk memudahkan, berikut ini saya Kata kerja bentuk -masu umum dipakai
tampilkan dalam bentuk tabel: dalam suasana formal. Misalnya ketika
berbicara dengan guru, kakak kelas, atau
atasan di kantor. Tidak ada batasan resmi
a) Bentuk Negatif: Ichidan kapan bentuk -masu harus dipakai — yang
penting adalah suasananya formal atau
tidak.
Bagaimana caranya?
Contoh:
Sebagaimana bisa dilihat, bentuk negatif
dalam bahasa Jepang pada umumnya [latin] taberu –> tabemasu
berakhiran -nai ( -ない ). Meskipun begitu [kana] たべる –> たべます
akhiran yang berbeda memberikan bentuk [kanji] 食べる –> 食べます (en: to eat)
negatif yang berbeda — sebagai contoh,
“asoBU” memiliki bentuk negatif [latin] oriru –> orimasu
“asoBANAI”. Jadi tidak bisa sekadar [kana] おりる –> おります
mencomot akhiran dan menggantinya [kanji] 下りる –> 下ります (en: to
dengan -nai. ^^ descent)
*) bentuk ini jarang dipakai. ‘suru’ dan ‘shimasu’ umumnya ditulis Tentunya masih banyak contoh yang lain.
dengan kana Meskipun begitu, tiga di atas harusnya
cukup untuk menjelaskan konsepnya.
[latin] kuru –> kimasu Masing-masing satu contoh dari ichidan,
[kana] くる –> きます godan, dan irregular.
[kanji] 来る –> 来ます
“Darou” itu versi lebih kasar dari
*** “deshou”. Artinya kira-kira, “benar begitu
kan?” kalau di bahasa Indonesia.
Dengan demikian, kita sudah paham
bagaimana membuat bentuk -masu dari Asal katanya:
kata kerja standar. Kata kerja yang
dihasilkan bersifat positif. Sekarang kita desu (です)
akan melihat bagaimana membuat versi
negatif dari bentuk -masu. + akhiran -ou (menanyakan konfirmasi)
= deshou (でしょう)
Ganti akhiran -ru (-る ) dengan -ta ( -た ). Terdapat dua buah kata kerja irregular
dalam bahasa Jepang, yakni “suru” ( する
Contoh: ; “to do”) dan “kuru” ( くる ; “to
come”). Bentuk lampau untuk mereka
[latin] taberu –> tabeta adalah sebagai berikut.
[kana] たべる –> たべた
IRREGULAR I: “suru”
[kanji] 食べる –> 食べた
[latin] suru –> shita
[latin] oriru –> orita [kana] する –> した
[kana] おりる –> おりた
[kanji] 為る –> 為た*
[kanji] 下りる –> 下ります
*) bentuk ini jarang dipakai. ’suru’ dan ’shita’ umumnya ditulis dengan
kana
Ganti akhiran -nai ( -ない ) pada bentuk Aturannya kurang lebih seperti berikut:
standar dengan -nakatta
( -なかった )
a) Untuk akhiran -masu ( -ます )
Aturan ini bersifat universal dan dapat
diterapkan pada ketiga jenis grup — baik Ubah akhirannya menjadi: -mashita ( -ま
itu ichidan, godan, maupun irregular. した )
Contoh: Contoh:
J.Y. Mitamura, Y.K. Mitamura, R.G. (i.e. “saya”, “aku”, dan sebagainya)
Covington: “Let’s Learn Family Groups,
Learning Stategies, and 300 Complex [JAP] “watashi”
Kanji [Kanji] 私
Dalam bahasa Indonesia, kita membagi –> kurang lebih sama dengan “saya” di
penggunaan kata ganti untuk menyebut Bahasa Indonesia. Konotasinya netral; bisa
orang lain berdasarkan tingkat kesopanan. digunakan baik oleh pria maupun wanita.
Misalnya,
[JAP] “watakushi”
[INA] “Saya” [Kanji] 私 — sama dengan “watashi”
–> untuk pembicaraan formal
–> kata ganti sangat formal; biasa
diucapkan oleh politisi/orang yang
[INA] “Aku” memiliki kedudukan sosial yang tinggi di
–> untuk suasana yang lebih santai masyarakat. Beberapa kali digunakan oleh
25 | P a g e
–> hanya digunakan untuk mengutuk dan 空 dan 星 yang sudah disebut sebelumnya
menghina. SANGAT kasar. Pernah 白い (kun ‘shiro’) + (hiragana ‘i’) =
diucapkan oleh Horror menara jam di “shiroi”
GARO episode 3. Lebih lanjut, bisa dibaca di link-link sbb:
http://lingwiki.com/index.php?
*** title=On_vs._Kun_readings
http://japanese.about.com/blqow44.htm
Derajat Kesopanan?
Berhubung kesopanan adalah hal yang Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal
sangat menentukan dalam bahasa dan (i.e. “dia”, “orang itu”, dan sebagainya)
budaya Jepang (di samping situasi di mana
diskusi berlangsung), maka berikut ini [latin] “kare”
saya mengurutkan kata ganti di atas [kanji] 彼
berdasarkan nilai kesopanannya. –> Dipakai untuk menyatakan “dia” yang
Urutannya kurang lebih sebagai berikut: merujuk pada laki-laki. Kurang lebih sama
dengan kata “he” dalam bahasa Inggris.
Untuk Kata Ganti Orang Pertama Catatan: kata ini bisa juga digunakan untuk
1. watakushi = atakushi menyebut kekasih (pria). Meskipun begitu
(sangat sopan) bentuk yang lebih umum untuk fungsi
2. watashi = washi = ware tersebut adalah “kareshi” (彼氏).
(sopan, tapi umum juga digunakan dalam
keseharian) [latin] “kanojo”
3. atashi = boku [kanji] 彼女
(informal) –> Dipakai untuk menyatakan “dia” yang
4. ore merujuk pada perempuan; kurang lebih
(sangat informal) sama dengan kata “she” dalam bahasa
Inggris. Sama dengan “kare”, “kanojo”
Untuk Kata Ganti Orang Kedua juga bisa dipakai untuk menyebut kekasih
1. anata (dalam hal ini wanita).
(sopan, tapi umum juga digunakan dalam
keseharian) [latin] “ano hito”
2. kimi [kanji] あの人
(informal) -> Secara harfiah bermakna “orang itu”
3. anta (dari kata “ano” (あの, ‘itu’) + hito (人
(tidak hormat) ‘orang’). Dipakai untuk pembicaraan
4. omae formal.
(agak kasar)
5. temme = kisama [latin] “kono hito”
(sangat menghina ) [kanji] この人
6. onore -> Secara harfiah bermakna “orang ini”
(mengutuk lawan bicara. Jarang (dari kata “kono” (この, ‘itu’) + hito (人
digunakan, IMO. ) ‘orang’). Dipakai untuk pembicaraan
1) On umumnya dipakai untuk kata yang formal.
bersifat compound, yakni gabungan dari
lebih dari satu kanji. Contoh: [latin] “aitsu”
学制 (on ‘gaku’) + (on ‘sei’) = “gakusei” [kanji] 彼奴 ; meskipun begitu lebih
sering ditulis dengan hiragana あいつ
2) Kun dipakai untuk kanji yang berdiri -> Bentuk informal/kasar dari “ano hito”
sendiri, atau diikuti oleh imbuhan yang disebut sebelumnya. Berasal dari
(okurigana). Contoh:
27 | P a g e
Huruf Katakana adalah huruf dasar kedua
dalam bahasa Jepang. Berbeda dengan
hiragana yang memiliki banyak kegunaan,
kegunaan utama katakana adalah menulis
kata serapan dari bahasa asing dalam
bahasa Jepang.
[Update]
Walaupun banyak dipakai untuk
kata serapan, katakana juga
memiliki penggunaan dalam
konteks bahasa Jepang keseharian.
Misalnya untuk kepentingan
administrasi (pengisian formulir),
penulisan nama, dan juga untuk
entry cara baca on (on-yomi) kanji
dalam kamus.
Katakana juga dipakai untuk
menekankan semangat/menarik
perhatian. Penggunaan ini umum
dipakai di majalah-majalah dan
brosur promosi berbahasa Jepang.
(tambahan dari yan9n dan
yusahrizal)
Terdapat juga kegunaan sampingan dari
katakana, yakni menuliskan onomatopeia
(efek bunyi). Hal ini akan saya bahas
sekilas di bagian selanjutnya.
Daftar huruf katakana, beserta cara
membacanya, dapat dilihat sebagai
berikut:
Sebagaimana sudah disebutkan di awal,
katakana memiliki kegunaan utama
menuliskan kata serapan dan istilah asing.
Termasuk di dalamnya adalah nama benda
dan tempat yang bukan berasal dari
Jepang.
Contoh:
ブリタニア
(BURITANIA)
= Britannia
コンピュータ
(KONPYUUTA)
= Komputer
ミネラル
(MINERARU)
= Mineral
dalam tulisan; terutama untuk bunyi yang kata (okurigana) dan menulis
keras/menyentak. Dalam bahasa Indonesia, partikel
kurang lebih seperti menulis “dug-dug” 3. Juga dipakai untuk menjelaskan
untuk menggambarkan detak jantung. cara baca kanji (furigana)
Penggunaan ini umum untuk SFX di 4. Hiragana juga dipakai untuk
berbagai manga. Jadi, jika Anda sering menuliskan honorific seperti -san,
melihat huruf-huruf SFX yang tak -kun, -chan, dan -tan. Tidak ada
diterjemahkan di scanslation, hampir pasti honorific yang ditulis dengan
huruf tersebut ditulis dengan katakana. katakana.
Contoh:
Katakana
ガツ Merupakan huruf yang dipakai menulis
(GATSU) kata serapan dan nama asing
= bunyi hentakan, cf. ‘gats’ atau ‘bats’ Sering juga dipakai untuk menirukan
efek bunyi/onomatopeia
ゴゴゴゴゴ… Kesan yang dihasilkan katakana adalah
(GOGOGOGOGO…) emphasis/penekanan, identik dengan
= bunyi ledakan beruntun, cf. ‘dor-dor- italic atau ALL CAPS dalam huruf
dor’ latin
ドクン
Sekilas Huruf Kanji
(DOKUN)
= bunyi detak jantung mendadak, cf. Huruf Kanji (jp: 漢字 ) adalah huruf
‘DUGG’ Jepang yang diimpor dari aksara Cina.
Dinamai “Kanji” karena menyesuaikan
dsb. dengan istilah Mandarin Hanzi. Hanzi
Dengan cara yang sama, katakana juga adalah nama aksara tradisional Cina.
bisa dipakai untuk menggambarkan Seiring berlalunya waktu, aksara ini
teriakan (cf. diserap penggunaannya oleh Bahasa
“AAAAAAAAAAAAAAA!!!”). Menarik Jepang.
juga untuk dicatat bahwa katakana Berbeda dengan huruf latin, Kanji
umumnya diterjemahkan sebagai ALL memiliki ciri khas yang unik. Aksara
CAPS di huruf latin; paralel dengan kanji bersifat ideogram — yakni, satu
bagaimana kita memakai ALL CAPS aksara melambangkan sebuah
untuk efek bunyi di berbagai terjemahan. gagasan. Misalnya sebagai berikut.
(e.g. “DUGG”, “CRASH”, “BAM”, dsb.) Contoh Kanji:
川 = sungai
風 = angin
Catatan Akhir
星 = bintang
(dan seterusnya)
Berdasarkan pembahasan dari tulisan
Uniknya, meskipun contoh-contoh
bagian pertama dan kedua, maka dapat kita
melambangkan satu ide, mereka bisa
tarik kesimpulan mengenai dua huruf kana
dibaca dengan cara yang berbeda.
yang sudah dibahas, yakni hiragana dan
Kalau di pelajaran bahasa Indonesia
katakana:
kita sering mendengar istilah homograf
— penulisannya sama tapi bacaannya
Hiragana lain. Kasusnya di sini rada mirip
1. Merupakan huruf dasar dalam dengan itu.
bahasa Jepang Contoh Kanji:
2. Dipakai untuk kepentingan 川 = sungai → bisa dibaca
gramatikal, e.g. membentuk kelas “kawa” ( かわ ) atau “SEN” (
34 | P a g e
田 (sawah) + 个 (atap) + 儿
dapat diturunkan menjadi kanji (kaki) = 界 (dunia)
baru:
*) mengenai cara baca kanjinya, silakan copy-paste ke
WaKan atau JLookUp. =P
山 (gunung) + 石 (batu) = 岩
(tebing/batu cadas) Entah bagaimana asal-usul
山 (gunung) + 風 (angin) = 嵐 pengartiannya, barangkali orang
(badai) [i.e. "angin besar"] Jepang asli lebih tahu. Yang jelas
山 (gunung) + 尢 (patahan) + radicals adalah komponen penting
夂 (turun) = 峻 (curam) dalam membentuk kanji — elemen
yang harus dikuasai jika kita ingin bisa
*) mengenai cara baca kanjinya, silakan copy-paste ke
baca-tulis Bahasa Jepang.
WaKan atau JLookUp. =P
Mengenai radicals sendiri aturannya
sangat kompleks, oleh karena itu kita Gabungan Antar Kanji (Jukugo,
takkan membahas terlalu jauh. Lebih 熟語 )
lagi tulisan ini maksudnya sekadar
pengenalan Kanji. Meskipun begitu Di bagian sebelumnya kita membahas
intinya relatif sederhana. tentang radicals, yakni gabungan
Radicals adalah elemen dasar yang komponen untuk membentuk sebuah
membentuk kanji. Kerumitan kanji kanji. Sekarang kita akan membahas
pada dasarnya adalah sekadar susun- tentang gabungan lebih dari satu kanji.
rangkai radicals. Apabila kita hafal Secara istilah kebahasaan gabungan
radicals, maka menghafalkan kanji antar kanji ini disebut compound (jp:
jadi lebih mudah. jukugo, 熟語 ).
Adapun jumlah radical selengkapnya Kalau di Bahasa Indonesia, kita sering
mencapai angka di atas 200. Daftar merangkai kata untuk menjelaskan
radical yang lengkap beserta detail. Misalnya “rumah” + “kayu” =
turunannya bisa dilihat di: [sini] “rumah kayu”. Hal yang sama juga
*** berlaku dalam konteks jukugo — dua
Sekarang kita kembali membahas buah kanji berperan membentuk ide
contoh. yang lebih detail.
Di atas tadi kita melihat contoh Misalnya contoh berikut.
radicals yang relatif straightforward, 電車 (“densha”)
yakni, mudah ditebak artinya.
Meskipun begitu ada juga kombinasi dapat dipecah menjadi:
yang agak susah dipahami — biarpun
komponen pembentuknya relatif jelas. 電 (listrik) + 車
Misalnya sebagai berikut. (mobil/kendaraan)
Contoh Radical:
田 = sawah oleh karena itu:
dapat diturunkan menjadi kanji 電車 = kendaraan listrik =
baru: kereta listrik
Contoh lain yang lebih dari dua kanji,
田 (sawah) + 力 (tenaga) = 男 misalnya:
(pria/lelaki) 武士道 (“bushidou”)
田 (sawah) + 心 (hati) = 思
(berpikir) dapat dipecah menjadi:
37 | P a g e