corundum sama seperti batu mirah (ruby). Mereka berdua bisa dikatakan kakak
adik yang sama-sama mempunyai nilai keras 9 berdasarkan daftar keras Mohs,
mereka berdua menempati di urutan ke dua setelah batu intan. Perbedaan dari
keduanya terletak pada warna yaitu merah untuk batu mirah dan biru untuk batu
safir. Batu safir terbuat dari alumunium oxide dan titanium sedangkan batu
mirah terbuat dari alumunium oxide dan chromium (chromium yang
mengakibatkan terjadinya warna merah pada batu mirah). Jika batu safir yang
memiliki warna yang bermacam-macam selain biru atau merah maka batu itu
dinamakan “fancy sapphire”. Warna yang paling ideal buat batu safir adalah biru
langit dan birunya tidak boleh terlalu kental atau terlalu keputihan karena akan
mengurangi nilai harganya. Pada dasarnya corundum murni tidak berwarna, semua
warna pada batu permata disebabkan oleh unsur kimiawi lainnya yang bergabung
saat proses kristalisasi terjadi.
Dalam dunia perdagangan batu mulia sudah tidak heran lagi jika kita mendengar
batu-batu mulia sengaja dipanaskan untuk merubah atau memperindah batu-batu
tersebut seperti warnanya, kilauannya, pembentukkannya dan lain-lain.
Diperkirakan 90% dari batu-batu mirah atau safir akan melalui proses tersebut,
suatu proses yang permanen dan telah diterima di setiap perdagangan batu mulia.
Walaupun proses ini bisa merubah batu yang tidak berharga menjadi batu yang
mahal harganya tetapi tindakan ini amat beresiko karena perbuatan tersebut
bisa mengakibatkan batu ini rusak, retak, pecah dan dalam kejadian tertentu
warna dari batu-batu tersebut malah hilang.