Anda di halaman 1dari 4

Tanda, gejala dan mekanisme keputihan wanita dan pria

Mengapa keputihan?. Keputihan ada dua jenis. Keputihan yang normal faali, dan keputihan
yang tergolong penyakit. Jenis yang faali tak perlu diobati, sebab tidak membahayakan, selain
tidak menular Sedang keputihan penyakit harus secepatnya diobati agar tidak bertambah parah,
dan menjaga kemungkinan menularkan kepada pasangan seks, selain bisa bermasalah dalam
proses terjadinya kehamilan, atau pengaruhnya terhadap penentuan jenis kelamin anak yang
bakal dikandung nantinya.
Wanita yang keputihan sebab penyakit cenderung sukar punya anak laki-laki. Kita tahu,
spermatozoa dalam air mani laki-laki mengandung separuhnya spermatozoa berjenis X, dan
separuhnya lagi berjenis Y. Kedua jenis spermatozoa ini berbeda sifat maupun tabiatnya.
Spermatozoa Y lebih ringkih dan lemah dibanding spermatozoa X.

Suasana vagina yang kelewat masam akibat penyakit keputihan yang menjadikan spermatozoa
Y, yakni jenis sperma yang membuahi sel telur menjadi bayi laki-laki (sex chromosome XY)
mudah rusak dan mati, dibanding spermatozoa jenis yang X pembuah anak perempuan.

Oleh karena spermatozoa X lebih tahan masam selain lebih gesit dibanding spermatozoa Y si
pembuah anak laki-laki, maka dalam suasana keputihan, wanita lebih besar peluangnya berbuah
bayi perempuan (sex chromosome xx), ketimbang berbuah anak laki-laki.

Keputihan jenis penyakit disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga jenis bibit penyakit.
Secara kasar penyebabnya dapat diduga hanya dengan melihat keluhan, gejala, sifat, dan tanda
keputihannya.

Keputihan jenis yang normal dan bukan penyakit biasanya bening encer, umumnya muncul saat
ovulasi, menjelang haid, saat mendapat rangsangan seks, atau selagi hamil. Keputihan normal
semacam ini biasanya tidak gatal, tidak pula berbau. Keputihan faali tidak menular karena
memang tidak ada bibit penyakitnya. Sedangkan keputihan penyakit, oleh karena berbibit
penyakit, tentu bisa menular kepada pasangan seks. Sifat lendirnya lebih kental, biasanya
menyisakan noda flek di pakaian dalam, mungkin berwama putih susu, kuning, atau kehijauan,
dan selalu berbau selain gatal pula.

Dengan melihat seperti apa warna keputihannya, untuk praktisnya dokter dapat menduga apa
jenis bibit penyakit yang menjadi penyebabnya. Keputihan yang disebabkan oleh jamur candida
albicans berwarna putih susu (menjadi serbuk seperti bedak kalau mengering), yang disertai gatal
yang hebat. Akibat garukan yang keras dan berulang, bahkan bisa sampai melukai dan
menimbulkan lecet-lecet pada bibir vagina dan sekitarya, menimbulkan tambahan keluhan dan
penyakit.

Keputihan yang disebabkan oleh parasit trichomonas vaginalis, dan ini jenis keputihan yang
paling sering, biasanya berwarna kekuningan, disertai gatal, berbau, selain kental pula. Sedang
keputihan yang disebabkan kuman umumnya berwarna kehijauan, sama-sama gatal, dan berbau
juga.
Lain penyebab keputihan, lain pula obatnya. Untuk kepastian apa penyebab keputihannya, aturan
mediknya harus dilakukan pemeriksaan khusus. Lendir keputihannya diambil langsung dari
vagina dengan alat sendok khusus di laboratorium. Kemudian lendirnya diperiksa, dibiak, dan
dari sana akan terungkap siapa bibit penyakit penyebabnya. Namun, cara ini tidaklah praktis dan
perlu waktu beberapa hari menunggu hasilnya.
Untuk praktisnya, sering-sering dalam praktik, di tangan dokter yang berpengalaman, hanya
dengan menanyakan warna keputihannya saja, seperti apa keluhannya, biasanya sudah dapat
langsung diberikan apa jenis obatnya, dan umumnya tepat.

Tak jarang keputihan penyakit bukan hanya satu penyebabnya. Adakalanya oleh penyebab ganda
atau lebih dari dua jenis bibit penyakit. Untuk kasus demikian, obatnya pun perlu lebih dari satu
jenis.

Keputihan penyakit, apa pun penyebabnya, perlu diobati sebelum hasil perkawinan, agar tidak
menulari pasangan hidup nantinya. Selain itu, komplikasi yang mungkin timbul, bisa buruk
dampaknya terhadap kesuburan. Bisa jadi infeksi akan menjalar sampai ke bagian organ
reproduksi yang lebih atas, yakni ke rahim, dan saluran telur.

Jika masih juga keputihan saat memasuki hari perkawinan, sering lebih sukar menyembuhkannya
sebab kemungkinan akan terjadi apa yang disebut sebagai “fenomena pingpong”. Artinya setelah
diobati, dan pihak istri sembuh, namun bila suami tak diobati, sewaktu berhubungan seks, suami
yang sudah tertular istri, akan menulari kembali istri yang sudah diobati dan sembuh. Dan, begitu
terjadi seterusnya sehingga keputihan istri tak kunjung selesai sembuh.

Maka, jika istri kedapatan keputihan, suami pun sekaligus perlu diobati juga kalau terbukti
positif. Gejala keputihan pada pria tidak senyata pada wanita. Tidak selalu keluar lendir
keputihan seperti pada wanita. Mungkin hanya titik lendir, dan keluhan gatal di ujung liang
kemih saja. Dengan cara pemeriksaan lendir yang mungkin keluar dari liang kemih kemaluan,
dapat dipastikan apakah memang sudah terjadi penularan keputihan pada pihak suami.

Selama istri dalam pengobatan keputihan, dianjurkan tidak bersetubuh dulu sampai keduanya
betul-betul sudah dinyatakan sembuh. Tandanya keputihan sudah sembuh, keluhan dan gejala
keputihannya sudah mereda selain lendirnya sudah kering sama sekali.

Seringnya keputihan kambuh, lantaran pengobatan belum tuntas sama sekali sedang obat sudah
dihentikan. Mestinya obat belum boleh dihentikan selama keputihannya masih ada sebagaimana
mungkin tampak masih keluar lendir abnormalnya yang mungkin membercak di pakaian dalam,
selain masih ada keluhan gatal dan berbau.

Keputihan jenis penyakit yang dibiarkan tanpa pengobatan akan berkembang semakin hebat.
Keputihan membuat suasana vagina lebih masam. Jika dibiarkan dapat menjalar terus ke organ
reproduksi.

Pada wanita yang belum pernah menikah, belum pernah berhubungan seks, obat keputihan hanya
dalam bentuk obat minum saja. Sedang untuk wanita yang sudah pernah menikah, bisa juga
diberikan obat yang dimasukkan ke liang vagina (vaginal suppositoria) selain obat minum.
Kasus keputihan yang tak kunjung menyembuh kendati sudah berkali-kali diobati, bisa jadi
sebab keputihan jenis yang komplit (disebabkan oleh lebih dari satu dari ketiga penyebab),
namun tidak diberi obat yang komplet untuk membasmi lebih dari satu jenis penyebabnya. Atau
mungkin juga karena masa pemberian obatnya belum tuntas menumpas bibit penyakitnya, selain
karena pilihan obatnya tidak sesuai dengan jenis penyebab keputihannya. Jangan lupa, penyakit
kelamin kencing nanah pun gejalanya mirip keputihan juga. Mungkin menyerupai keputihan
yang disebabkan oleh jamur atau parasit, namun tidak gatal, dan tidak pula berbau. Keputihan
kencing nanah muncul pagi hari pada pria. Namun, pada wanita sering samar-samar, dan baru
kelihatan jika dilakukan pemeriksaan dalam oleh dokter.

Apabila merasa punya riwayat pernah berhubungan seks dengan pria lain sebelum menikah, lalu
muncul keputihan beberapa hari kemudian, waspadalah, siapa tahu benar sudah tertular kencing
nanah GO (gonorrhoe). Untuk memastikan betul kalau itu kencing nanah, lendir keputihannya
diambil di laboratorium untuk dibiak. Kalau hasilnya ternyata positif GO, sebaiknya diobati
sampai tuntas sebelum malam pengantin. Kencing nanah yang tidak diobati bisa berkomplikasi
sampai ke dalam kelenjar yang berada di sekitar vagina (bisul vagina) selain kemungkinan
menembus memasuki organ reproduksi bagian yang lebih atas, memasuki saluran telur, seperti
yang sering menjadi akibat penyakit menular seksual lain (oleh kuman chlamydia). Kedua
penyebab itu sama-sama bisa berakhir dengan kemandulan juga
MOTTO

- Kebiasaan bisa menjadikanmu pecundang atau juga pemenang


- Masalah bukan untuk dihindari tapi untuk dihadapi
- Orang bodoh adalah orang yang selalu mengulangikesalahan yang sama
- Belajarlah mencintai sesuatu yang kamu kerjakan
(isaac Newton)

Anda mungkin juga menyukai