Anda di halaman 1dari 62

DEPARTEMEN

KEUANGANREPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT
JENDERAL
PAJAK

PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR:PER- 31 /PJ/2009

TENTANG
PEDOMANTEKNISTATACARAPEMOTONGAN, PENYETORAN
DANPELAPORAN
PAJAKPENGHASILANPASAL21 DAN/ATAUPAJAKPENGHASILAN
PASAL26
SEHUBUNGANDENGANPEKERJAAN, JASA,DANKEGIATAN
OHANGPRIBADI

DIREKTURJENDERALPAJAK

Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaanketentuan pasal 24 peraturan Menteri Keuangan


Nomor 252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk pelaksanaanpemotongan pajak
atas PenghasilanSehubungandengan pekerjaan,Jasa, dan KegiatanOrang
Pribadi, dan ketentuan Pasal 4 peraturan Menterj Keuangan Nomor
2541PMK.O312008 tentang PenetapanBagian penghasilanSehubungandengan
Pekerjaan dari Pegawai Harian dan Mingguan serta pegawai Tidak Tetap
Lainnya yang Tidak Dikenakan Pemotongan pajak penghasilan, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang pedoman Teknis Tata
Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak penghasilan pasal 21
dan/atau Pajak PenghasilanPasal 26 SehubunganDengan pekerjaan,Jasa,
dan KegiatanOrangPribadi;

Mengingat: 1 . Undang-Undang Nomor6 Tahunlg83 tentangKetentuan Umumdan Tata


CaraPerpajakan (Lembaran
NegaraRepublik lndonesia
Tahun1983Nomor
49, TambahanLembaranNegara RepubliklndonesiaNomor 3262)
sebagaimana telahbeberapakali diubahterakhirdenganUndang-Undang
Nomor16 Tahun2009(Lembaran NegaraRepublikIndonesia Tahun2009
Nomor62,Tambahan LembaranNegaraRepubiik Indonesia Nomor4999);
Undang-Undang Nomor7 Tahun1983tentangPajakPenghasilan (Lembaran
NegaraRepublikIndonesia Tahun1983Nomor50, TambahanLembaran
NegaraRepublikIndonesiaNomor3263)sebagaimana telahbeberapakali
diubahterakhirdenganUndang-Undang Nomor36 Tahun2OOB (Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaTahun2008Nomor138,TambahanLembaran
NegaraBepublik Indonesia
Nomor4893);
PeraturanMenteriKeuanganNomor 1841PMK.O312007 tentangPenentuan
TanggalJatuh Tempo Pembayaran dan PenyetoranPajak, Penentuan
Tempat PembayaranPajak,dan Tata Cara Pembayaran,Penyetorandan
PelaporanPajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan
Pembayaran Pajak:
PeraturanMenteriKeuanganNomor 250/Pl\,4K.03/2008 tentang Besarnya
BiayaJabatanatauBiayaPensiunyangDapatDikurangkan dariPenghasilan
BrutoPegawai TetapatauPensiunan;
5- PeraturanMenteri KeuanganNomor 2521PMK.03|2OOB tentang Petunjuk
Pelaksanaan PemolonganPajakatas Penghasilan Sehubungan dengan
Pekerjaan,
Jasa,danKegiatanOrangPribadi;
PeraturanMenteriKeuanganNomor2'4|PMK.Oz|ZOOA tentangPenetapan
BagianPenghasilan Sehubungan denganPekerjaan dari PegawaiHarian
dan Mingguanserta PegawaiTidak Tetap Lainnyayang Tidak Dikenakan
PemotonganPajakPenghasilan;
[/EMUTUSKAN:
MenetaDkan:
PERATURANDIREKTUR JENDERALPAJAKTENTANGPEDOMAN TEKNIS
TATA CARA PEMOTONGAN,PENYETORANDAN PELAPORANPAJAK
PENGHASILANPASAL 21 DAN/ATAUPAJAK PENGHASILANPASAL 26
SEHUBUNGAN DENGANPEKERJAAN, JASA, DAN KEGIATANORANG
PRIBADI.

BABI
KETENTUAN
UMUI\iI
Pasal1
DalamPeraturan
Direktur Pajakini,yangdimaksud
Jenderal dengan:
1. Undang-Undang PajakPenghasilan
adalahUndang-Undang Nomor7 Tahun 1983
tentangPajakPenghasilan
sebagaimana
telahbeberapakali diubahierakhirdengan
Undang-UndangNomor36 Tahun2008.
2. P4ak Penghasilan
sehubungan denganpekerjaan,jasa,dan kegiatanyangdilakukan
olehWajibPajakorangpribadiSubjekPajakdalamnegeri,yangselanjutnya disebut
PPh Pasal 21, adalah pa.iakatas penghasilanberupagaji, upah, honorarium,
dan pembayaran
tunjangan, laindengannamadandalambentukapapunsehubungan
denganpekerjaanataujabatan,jasa,dan kegiatan
yangdilakukan olehorangpribadi
SubjekPajakdalamnegeri,sebagaimana dimaksuddalamPasal21 Undang-Undang
PajakPenghasilan.
3. PajakPenghasilansehubungan denganpekerjaan,jasa,dan kegiatan
yangdilakukan
olehWajibPajakorangpribadiSubjekPajakluarnegeri,yangselanjutnya
disebutPPh
Pasal26,adalahpajakataspenghasilan
berupagaji,upah,honorarium,
tunjangan,dan
pembayaranlain dengannama dan dalam bentukapapunsehubungandengan
ataujabatan,jasa,dan kegiatanyangdilakukan
pekerjaan olehorangpribadiSubjek
Pajakluar negeri,sebagaimanadimaksuddalam Pasal26 Undang-Undang Pajak
Penghasilan.
4. PemotongPPhPasal21 danlatauPPhPasal26 adalahWaiibPajakorangpribadiatau
WajibPajakbadan,termasukbentukusahatetap,yangmempunyai kewajibanuntuk
melakukanpemotonganpajakataspenghasilan
sehubungan denganpekerjaan,jasa,
dan kegiatanorangpribadisebagaimana
dimaksuddalamPasal21 dan Pasal26
Undang-UndangPajakPenghasilan.
5. Badanadalahbadansebagaimana dimaksuddalamPasal1 angka3 Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimanatelahbeberapakalidiubahterakhirdenganUndang-Undang
Nomor16
Tahun2009.
6. Penyelenggara
KegiatanadalahWajibPajakorangpribadiatauWajib Pajakbadan
sebagai penyelenggara
kegiatantertentuyang melakukanpembayaranimbalan
dengannamadan dalambentukapapunkepadaorangpribadisehubungan dengan
pelaksanaan
kegiatan
tersebut.
7. PenerimaPenghasilan yang DipotongPPh Pasal21 adalahorangpribadidengan
status sebagai Subjek Pajak dalam negeri yang menerimaatau memperoleh
penghasilandengannamadan dalambentukapapun,sepanjang tidakdikecualikan
dalamPeraturan PPh Pasal21 dan/atau
DirekturJenderalPajakini, dari Pemotong
PPhPasal26 sebagaiimbalan sehubungan denganpekerjaan, yang
jasaataukegialan
dilakukanbaik dalam hubungannya sebagaipegawaimaupun bukan pegawai,
termasukpenerimapensiun.

P
PenerimaPenghasilan yang DipotongPPh Pasal26 adalahorangpribadidengan
statussebagaiSubjekPajakluarnegeriyangmenerima ataumemperoleh penghasilan
dengan nama dan dalam bentuk apapun,sepanjangtidak dikecualikan dalam
PPh
PeraturanDirekturJenderalPaiakini, dari Pemotong Pasal 21 dan/atau PPh
Pasal26 sebagaiimbalansehubungan jasa atau kegiatanyang
denganpekerjaan,
dilakukanbaik dalam hubungannya sebagaipegawaimaupun bukan pegawai,
termasukpenerimapensiun.
o Pegawaiadalahorangpribadiyangbekerjapadapemberikerja,baiksebagaipegawal
tetap atau pegawai tidak tetap/tenagakerja lepas berdasarkanperianjianatau
kesepakatan untukmelaksanakan
keriabaiksecaratertulismaupuntidaktertulis, suatu
pekerjaandalamjabatanatau kegiatantertentudenganmemperoleh imbalanyang
dibayarkanberdasarkan periodetertentu,penyelesaian
pekerjaan, lain
atauketentuan
yang ditetapkanpemberikerja,termasukorangpribadiyang melakukanpekerjaan
dalamjabatannegeriataubadanusahamiliknegaraataubadanusahamilikdaerah.
1 0 . Pegawaitetapadalahpegawaiyang menerima ataumemperolehpenghasilandalam
jumlahtertentusecarateratur,termasuk
anggotadewankomisarisdananggotadewan
pengawasyang secarateraturterus menerusikut mengelolakegiatanperusahaan
secaralangsung, sertapegawai kontrakuntuksuatujangka
yangbekerjaberdasarkan
waktutertentusepanjangpegawaiyang bersangkutan bekerjapenuh(fu timel dalam
pekerjaantersebut-
11. Pegawaitidak tetap/tenagakerja lepas adalah pegawai yang hanya menerima
penghasilanapabilapegawaiyang bersangkutan iumlahhari
bekerja,berdasarkan
bekerja,jumlahunit hasilpekerjaanyang dihasilkan suatujenis
atau penyelesaian
pekerjaanyangdimintaolehpemberikerja.
Penerima PenghasilanBukanPegawaiadalahorangpribadiselainpegawaitetapdan
pegawaitidaktetap/tenagakerjalepasyangmemperoleh penghasilandengannama
dan dalambentukapapundari PemotongPPh Pasal21 danlatauPPh Pasal26
sebagai imbalan atas pekerjaan,jasa atau kegiatan tertentu yang dilakukan
berdasarkanperintahataupermintaan
dari pemberipenghasilan.
1 3 . Pesertakegiatanadalahorangpribadiyang terlibatdalamsuatukegiatantertenlu,
pendidikan,
termasuk mengikutirapat, sidang, seminar,lokakarya(workshop'1,
pertunjukan,
olahraga,
ataukegiatanlainnyadan menerima ataumemperoleh imbalan
sehubungan dalamkegiatan
dengankeikutsertaannya tersebul.
1 4 . Penerimapensiunadalahorang pribadiatau ahli warisnyayang menerimaatau
memperoleh imbalanuntukpekerjaan di masalalu,termasukorang
yang dilakukan
pribadiatauahliwarisnya
yangmenerima harituaataujaminanharitua.
tunjangan
PenghasilanPegawaiTetapyang BersifatTeraturadalahpenghasilanbagi pegawai
tetap berupagaji atau upah,segalamacamtunjangan, dan imbalandengannama
apapunyang diberikan secaraperiodikberdasarkan yangditetapkan
ketentuan oleh
pemberikerja,termasuk uanglembur.
to. PenghasilanPegawaiTeiap yang BersifatTidak Teraturadalahpenghasilan bagi
pegawaitetapselainpenghasilanyangbersifatteratur,yangditerimasekalidalamsatu
tahunatauperiodelainnya,antaralainberupabonus,Tunjangan HariRaya(THR),jasa
produksi, gratifikasi,
tantiem, atauimbalansejenislainnyadengannamaapapun.
1 7 . Upah harianadalahupahatau imbalanyang diterimaataudiperolehpegawaiyang
secaraharian.
terutangataudibayarkan
pegawaiyang
adalahupahatauimbalanyangditerimaataudiperoleh
1 8 . Upahmingguan
terutang secaramingguan.
ataudibayarkan
pegawaiyang
1 9 . Upahsatuanadalahupahatau imbalanyang diterimaataudiperoleh
ataudibayarkan
terutang berdasarkan yangdihasilkan
jumlahunithasilpekerjaan

L
Upah boronganadalahupah atau imbalanyang diterimaatau diperolehpegawaiyang
terutang atau dibayarkanberdasarkanpenyelesaiansuatu jenis pekerjaantertentu.
21. lmbalankepadabukan pegawaiadalahpenghasilandengan nama dan dalam bentuk
apapun yang terutang atau diberikankepada bukan pegawai sehubungandengan
pekerjaan,jasa, atau kegiatanyang dilakukan,antaralain berupahonorarium,komisi,
fee, dan penghasilansejenislainnya.
lmbalan kepada bukan pegawai yang bersifat berkesinambungan adalah imbalan
kepada bukan pegawaiyang dibayar atau terutang lebih dari satu kali dalam satu tahun
kalendersehubungandenganpekerjaan,jasa,atau kegiatan.
23. lmbalankepadapesertakegiatanadalahpenghasilandengannama dan dalam bentuk
apapun yang terutang atau diberikan kepada peserta kegiatan tertentu, antara lain
oerupa uang sal(u, uang representasi,uang rapat, honorarium, hadiah atau
penghargaan,dan penghasilansejenislainnya.
24. lvlasaPajak terakhir adalah masa Desemberatau masa pajaktertentu di mana pegawai
tetap berhentibekeria.

BABII
PEMOTONG
PPhPASAL21 DAN/ATAUPPhPASAL26

Pasal2
(1) Pemotong PPhPasal21 danlatau PPhpasal26,meliputi:
a. pemberikerjayang terdiridari orangpribadidan badan,baik merupakan pusat
maupuncabang,perwakilan atau unit yang membayargaji, upah, honorarium,
tunjangan,dan pembayaran laihdengannamadan dalambentukapapun,sebagai
imbalansehubungan denganpekerjaan ataujasayangdilakukan olehpegawaiatau
bukanpegawai;
b. bendahara ataupemegangkas pemerintah, termasukbendahara atau pemegang
kas pada Pemerintah PusattermasukinstitusiTNI/POLR|,pemerintahDaerah,
instansiataulembagapemerintah, lembaga-lembaga negaralainnya,dan Kedutaan
BesarRepubllk Indonesia
di luarnegeri,yangmembayarkan gaji,upah,honorarium,
tunjangan,dan pembayaranlain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan denganpekerjaan ataujabatan,jasa,dankegiatan;
c. danapensiun, badanpenyelenggara jaminansosialtenagakerja,dan badan-badan
lainyangmembayar uangpensiun dantunjangan harituaataujaminanharitua;
d. orangpribadiyangmelakukan kegiatanusahaatau pekerjaan bebassertabadan
yangmembayar:
1. honorarium atau pembayaran lain sebagaiimbaiansehubungan denganjasa
dan/ataukegiatanyangdilakukan olehorangpribadidenganstatusSubjekPajak
dalamnegeri,termasuk jasatenagaahliyangmelakukan pekerjaan bebasdan
bertindakuntuk dan atas namanvasendiri.bukan untuk dan atas nama
persekutuannya;
2. honorariumataupembayaran lainsebagaiimbalan
sehubungandengankegiatan
dan jasa yangdilakukanoleh orangpribadidenganstatusSubjekPajakluar
negeri;
3. honorariumatau imbalanlain kepadapesertapendidikan,pelatihan,dan
magang;
e. penyelenggara kegiatan,termasukbadan pemerintah, organisasiyang bersifat
perkumpulan,
nasionaldan internasional, orangpribadisertalembagalainnyayang
menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium,hadiah, atau
penghargaan dalambentukapapunkepadaWajibPajakorangpribadidalamnegeri
berkenaandengansuatukegiatan.
(2) Tidaktermasuksebagaipemberikerjayang mempunyai kewajiban untukmelakukan
pemotongan pajaksebagaimana dimaksud padaayat(1)hurufa adalah:
a. kantorperwakilannegaraasing;
b. organisasi-organisasi
internasionalsebagaimana dimaksud dalamPasal3 ayat (1)
huruf c Undang-Undang PajakPenghasilan, yang telah ditetapkanoleh Menteri
Keuangan;
c. pemberikerjaorangpribadiyangtidakmelakukan kegiatanusahaatau pekerjaan
bebasyangsemata-mata mempekerjakan orangpribadiuntukmelakukan pekerjaan
rumahtanggaataupekerjaan bukandalamrangkamelakukan kegiatanusahaatau
pekerjaanbebas.
(3) Dalamhal organisasiinternasional
tidakmemenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
padaayat(2)hurufb, organisasi
internasionaldimaksud merupakan pemberikerjayang
berkewajibanmelakukanpemotongan pajak.

BABIII
PENERIMA
PENGHASILAN
YANGDIPOTONGPPhPASAL21
DAN/ATAUPPhPASAL26

Pasal3
Penerima yangDipotongPPh Pasal21 danlatauPPh Pasal26 adalahorang
Penghasilan
pribadiyangmerupakan:
a. pegawai;
b. penerimauangpesangon, pensiunatauuangmanfaatpensiun,
tunjangan
haritua,atau
jaminanharitua,termasuk
ahliwarisnya;
c. bukanpegawaiyang menerimaatau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa,ataukegiatan,antaralainmeliputi:
1. tenaga ahli yang melakukanpekerjaanbebas,yang terdiri dari pengacara,
akuntan, arsitek,
doKer,konsultan, penilai,
notaris, danaktuaris;
2. pemainmusik,pembawa acara, penyanyi,pelawak, bintangfilm,bintangsinetron,
bintangiklan,sutradara,kru film, {oto model,peragawan/peragawati, pemain
drama,penari,pemahat, pelukis,dansenimanlainnya;
3. olahragawan;
4. penasihat, pengajar,pelatih,
penceramah, penyuluh, danmoderator;
5. pengarang, peneliti,
dan penerjemah;
6. pemberijasa dalam segala bidangtermasukteknik,komputerdan sistem
aplikasinya, telekomunikasi, elektronika,fotografi,ekonomidan sosial serta
pemberi jasakepadasuatukepanitiaan;
7. ageniklan;
8. pengawasataupengelolaproyek;
9. pembawapesananatau yang menemukanlanggananatau yang meniadi
perantara;
10. petugaspenjaiabarangdagangan;
11. petugasdinasluarasuransi;
'f2. distributorperusahaan multilevelmarketingataudirectsellingdan kegiatansejenis
lainnya;

t
I
d. pesertakegiatanyang menerimaatau memperoleh penghasilansehubungan dengan
keikutsertaannya
dalamsuatukegiatan, antaralainmeliputi:
1. pesertaperlombaan dalamsegalabidang,antaralainperlombaan olahraga,seni,
ketangkasan,ilmupengetahuan, teknologidanperlombaan lainnya;
2. pesettarapat,konferensi,sidang,pertemuan, ataukunjungankerja;
3. pesertaatauanggotadalamsuatukepanitiaan sebagaipenyelenggarakegiatan
tertentu;
4. pesertapendidikan, pelatihan,
danmagang;
5. pesertakegiatan lainnya.

Pasal4
Tidaktermasukdalampengertian yang Dipotongpph pasal 21
PenerimaPenghasilan
dan/atau
PPhPasal26,sebagaimanadimaksud
dalampasal
3 adalah:
a. pejabatperwakilan
diplomatik
dan konsulatatau pejabatlain dari negaraasing,dan
orang-orangyang diperbantukan
kepadamerekayang bekerjapada dan bertempat
tinggalbersamamereka,dengansyaratbukanwarganegaraIndonesia dandi Indonesia
tidakmenerimaatau memperoleh penghasilan
lain di luarjabatanatau pekerjaannya
tersebut,
sertanegarayangbersangkutan
memberikan perlakuantimbalbalik;

b. pejabatperwakilan
organisasi
internasional
sebagaimanadimaksud dalampasalO ayat
(1) hurufc Undang-Undang PajakPenghasilan,
yang telahditetapkanoleh Menteri
Keuangan, dengansyaratbukanwarganegaraIndonesiadantidakmenjalankan usaha
ataukegiatanataupekeriaan penghasilan
lainuntukmemperoleh dariIndonesia.

BAB IV

PENGHASILAN
YANG DIPOTONGPPh PASAL21 DAN/ATAUPPh PASAL26

Pasal 5

(1) Penghasilanyang dipotongPPh Pasal21 daniataupph pasal26 adalah:


a. penghasilanyang diterimaatau diperolehpegawaitetap,baik berupapenghasilan
yang bersifatteratur maupuntidak teratur;
b. penghasilanyang diterimaatau diperolehpenerimapensiunsecarateraturberupa
uang pensiunatau penghasilansejenisnya;
c. penghasilansehubungandengan pemutusanhubungankerja dan penghasilan
sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang
pesangon,uang manfaatpensiun,tunjanganhari tua atau jaminan hari tua, dan
pembayaranlainsejenis;
d. penghasilanpegawaitidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian,
upah mingguan,upah satuan,upah boronganatau upah yang dibayarkansecara
bulanan;
e. imbalankepadabukan pegawai,antara lain berupahonorarium,komisi,fee, dan
imbalan sejenisnyadengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan
sehubungandenganpekerjaan,jasa, dan kegiatanyangdilakukan;
f. imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang
representasi,
uangrapat,honorarium,hadiahatau penghargaandengannamadan
dalambentukapapun,dan imbalansejenisdengannamaapapun.

L
(2) P€nghasilanyang dipotong PPh Pasal 21 danlatau pph pasal 26 sebagaimana
dimaksud pada ayat ('1) termasuk pula penerimaandalam bentuk natura dan/atau
kenikmatanlainnyadengannamadan dalambentukapapunyangdiberikanoleh:
a. bukanWajib Pajak;
b. Wajib Pajakyang dikenakanPajakpenghasilanyang bersifatfinal;atau
c. Wa.iibPajak yang dikenakanPajak Penghasilanberdasarkannorma penghltungan
khusus (deem ed prof it]'.

Pasal6

( 1 ) Penghasilansebagaimanadimaksuddalam pasal 5 yang djterimaatau diperolehorang


pribadiSubjek Pajak dalam negerimerupakanpenghasilanyang dipotongpph pasal
21.

(2) Penghasilansebagaimanadimaksuddalam pasal 5 yang diterimaatau diperolehorang


-
pribadiSubjekPajakluar negerimerupakanpenghasitan
yangdipotongpph pasal 26.

Pasal7
( 1 ) PenghitunganPPh Pasal 21 danlalau pph pasal 26 atas penghasilanberupa
penerimaandalam bentuknaturadan/ataukenikmatanlainnyasebagalmanadimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) didasarkan pada harga pasar atas barang yang diberikan atau
nilaiwajaratas pemberiankenikmatanyang diberikan.
(2) D_alamhal penghasilansebagaimanadimaksuddalam pasal 5 ayat (1) diterimaatau
diperolehdalam mata uang asing,penghitunganpph pasal zl aailatii pph pasal 26
didasarkanpada nilaitukar (kurs)yang ditetapkanoleh MenteriKeuanganyang berlaku
pada saat pembayaranpenghasilan tersebutatau padasaat dibebankansebagaibiaya.

PasalI

( 1 ) Tidaktermasukdalampengertianpenghasilan yang dipotongpph pasal21 adalah:


a. pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi
sehubungan dengan asuransi kesehatan,asuransi kecelakaan,asuransi iiwa,
asuransidwiguna,dan asuransibea siswa:
b. penerimaan dalambentuknaturadan/atau kenikmatan dalambentukapapunyang
diberikanoleh Wajib Pajakatau pemerintah,kecualipenghasilan sebagaimani
dimaksud dalamPasalS ayat(2);
c. iuran pensiunyang dibayarkan kepadadana pensiunyang pendiriannya telah
disahkanolehMenteriKeuangan, iurantunjanganharitua atauiuranjaminanhari
tua kepadabadanpenyelenggara tunjanganharitua atau badanpenyelenggara
jaminansosialtenagakerjayangdibayarolehpemberi kerja;
d. zakatyangditerimaolehorangpribadiyangberhakdaribadanataulembagaamil
zakatyangdibentuk ataudisahkan olehpemerintah,atausumbangan keagamaan
yangsifatnyawajibbagi pemelukagamayangdiakuidi Indonesia yangditerima
oleh orang pribadiyang berhakdari lembagakeagamaan yang dibentukatau
disahkanoleh Pemerintahsepanjangtidak ada hubungandengan usaha,
pekerjaan,kepemilikan,
ataupenguasaan di antara pjhak-pihak yang
bersangkutan;
e. beasiswasebagaimana
dimaksud
dalamPasala ayat(3) hurufI Undang-Undang
PajakPenghasilan.
(2) PajakPenghasilan
yangditanggung
olehpemberi yangditanggung
kerja,termasuk oleh
Pemerintah,
merupakanpenerimaandalambentukkenikmatan
sebagaimanadimaksud
padaayat(1)hurufb.
BABV
DASARPENGENAAN DANPEMOTONGAN
PPhPASAL21 DAN/ATAUPPhPASAL26

PasalI
(1) DasarpengenaandanpemotonganPPhPasal21 adalahsebagaiberikut:
a. Penghasilan
KenaPajak,yangberlakubagi:
,. yegawa' LeuP!

2. penerimapensiunberkala;
3. pegawaitidak tetap yang penghasilannya dibayarsecara bulananatau jumlah
kumulatif penghasilanyang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender telah
melebihiRp1.320.000,00 (satujuta tiga ratusdua puluhribu rupiah);
4. bukan pegawaisebagaimanadimaksuddalam Pasal 3 huruf c selain tenaga
ahli,yang menerimaimbalanyang bersifatberkesinambungan.
b. Jumlah penghasilanyang melebihiRp150.000,00(seratuslima puluh ribu) sehari,
yang berlaku bagi pegawai tidak tetap yang menerima upah harian, upah
mrngguan,upah satuan atau upah borongan,sepanjangpenghasilankumulatif
yang diterimadalam 1 (satu)bulan kalenderbelummelebihiRp1.320.000,00 (satu
juta tiga ratusdua puluhribu rupiah);
c. 50% (lima puluh persen)dari jumlah penghasilanbruto,yang berlakubagi tenaga
ahli yang melakukanpekerjaanbebas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3
h u r u fc a n g k a1 ;
d. Jumlah penghasilanbruto, yang berlaku bagj penerima penghasilanselain
penerimapenghasilan sebagaimanadimaksudpadahurufa, b, dan hurufc.
(21 Dasarpengenaandan pemotonganPPh Pasal26 adalahjumlahpenghasilanbruto.

Pasal10

(1) Jumlah penghasilanbruto yang diterimaatau diperolehPenerimaPenghasilanyang


DipotongPPh Pasal 21 danlalau PPh pasal 26 adalahseluruhjumlah penghasilan
sebagaimanadimaksuddalam Pasal 5 yang diterimaatau diperolehdalam suatu
periodeatau padasaat dibayarkan.
(21 PenghasilanKena Pajak sebagaimanadimaksuddalam Pasal 9 ayat (1) hurul a
adalahsebagaiberikut:
a. bagi pegawai tetap dan penerima pensiun berkala,sebesar penghasilanneto
dikurangiPenghasilanTidak Kena Pajak(PTKP);
b. bagi pegawaitidaktetap,sebesarpenghasilanbrutodikurangiPTKP;
c. bagi bukan pegawai,sebesar penghasilanbruto dikurangiPTKP yang dihitung
secarabulanan.

(3) Besarnyapenghasilanneto bagi pegawaitetap yang dipotongPPh Pasal 21 adalah


jumlahseluruhpenghasilan
brutodikurangidengan:
a. biayajabatan,sebesar5% (limapersen)dari penghasilanbruto,setinggi-tingginya
Rp500.000,00(lima ratus ribu rupiah)sebulanatau Rp6.000.000,00(enamjuta
rupiah)setahun;
b. iuran yang terkaitdengan gaji yang dibayaroleh pegawaikepadadana pensiun
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan atau badan
penyelenggaratunjangan hari tua atau jaminan hari tua yang dipersamakan
dengandana pensiunyang pendiriannya telahdisahkanoleh MenteriKeuangan.

t
(4) Besarnyapenghasilan netobagipenerima pensiunberkalayangdipotongpph pasal
21 adalahseluruhjumlahpenghasilan brutodikurangidenganbiayapensiun, sebesar
5% (limapersen)daripenghasilan bruto,setinggi-tingginya
Rp2OO.O0O,OO (duaratus
riburupiah)sebulanatauRp2.a00.000,00 (duajutaempatratusriburupiah)setahun.
(5) Dalamhalbukanpegawai sebagaimana dimaksud dalamPasal3 hurufc selaintenaga
ahlimemberikan jasakepadaPemotong PPhPasal21 danlatau PPhPasal26:
a. mempekerjakan orang lain sebagai pegawainyamaka besarnya jumlah
penghasilan brutosebagaimana dimaksudpadaayat (1) adalahsebesarjumlah
pembayaran setelahdikurangidenganbagiangaji atauupahdari pegawaiyang
dipekerjakantersebut, kecuali apabila dalam kontrak/perjanjian tidak dapat
dipisahkanbagiangaji atau upah dari pegawaiyang dipekerjakan tersebutmaka
besarnya penghasilan brutotersebutadalahsebesar jumlahyangdibayarkan;
b. melakukan penyerahan materialatau barangmakabesarnya jumlahpenghasilan
brutosebagaimana dimaksudpadaayat (1) hanyaataspemberian jasanyasaja,
kecualiapabiladalamkontrak/perjanjian tidakdapatdipisahkanantarapemberian
jasa denganmaterialatau barangmaka besarnyapenghasilan bruto tersebut
termasuk pemberian jasadanmaterial ataubarang.
(6) Dalamhaljumlahpenghasilan brutosebagaimana dimaksud padaayat(1)dibayarkan
kepadadokteryangmelakukan praktikdi rumahsakitdan/atauklinikmakabesarnya
jumlahpenghasilan brutoadalahsebesarjasadokteryangdibayarolehpasienmelalui
rumahsakitdan/ataukliniksebelumdipotongbiaya-biaya ataubagihasilolehrumah
sakitdan/atau klinik.

Pasal11
PTKPpertahunadalahsebagaiberikut:
( 1 ) Besarnya
a. Rp15.840.000,00 (limabelasjutadelapanratusempatpuluhriburupiah)untukdiri
WajibPajakorangpribadi;
b. Rp1.320.000,00(saiujutatigaratusdua puluhriburupiah)tambahan untukWajib
Pajakyangkawin;
c. Rp1.320.000,00(satujutatigaratusdua puluhriburupiah)tambahan untuksetiap
anggotakeluargasedarahdan keluargasemendadalamgarisketurunanlurus
sertaanakangkat,yangmenjaditanggungan sepenuhnya, palingbanyak3 (tiga)
oranguntuksetiapkeluarga.
(21 PTKPperbulansebagaimana dimaksud dalamPasal1Oayat(2)hurufc adalahPTKP
pertahunsebagaimana dimaksudpadaayat(1)dibagi12 (duabelas),sebesar:
a. Rp1.320.000,00(satujutatigaratusdua puluhriburupiah)untukdiriWajibpajak
orangpribadi;
b. Rp110.000,00 (seratussepuluhribu rupiah)tambahanuntukWajib Pajakyang
kawin;
c. Rp110.000,00(seratussepuluhribu rupiah) tambahanuntuk setiapanggota
keluargasedarahdan keluargasemendadalamgariskelurunan lurussertaanak
angkat,yangmenjadi tanggungan sepenuhnya,palingbanyak3 (tiga)oranguntuk
setiapkeluarga.
(3) BesarnyaPTKPbagikaryawatiberlakuketentuansebagaiberikut:
a. bagi karyawati
kawin,sebesarPTKPuntukdirinyasendiri;
b. bagi karyawati
tidakkawin,sebesarPTKPuntukdirinyasendiriditambahPTKP
yangmenjadi
untukkeluarga tanggungan
sepenuhnya.
(4) Dalam hal karyawatikawindapat menunjukkanketerangantertulisdari Pemerintah
Daerahsetempatserendah-rendahnyakecamatan yangmenyatakan bahwasuaminya
tidakmenerimaataumemperoleh penghasilan,
besarnyaPTKPadalahPTKPuntuk
dirinyasendiriditambahPTKPuntukstatuskawindan PTKPuntukkeluargayang
menjaditanggungan sepenuhnya.

,1,
(5) BesarnyaPTKPditentukanberdasarkan
keadaanpadaawaltahunkalender.
(6) Dikecualikandari ketentuansebagaimanadimaksudpada ayat (5), besarnyapTKp
untuk pegawai yang baru datang dan menetap di Indonesiadalam bagian tahun
kalenderditentukanberdasarkankeadaanpadaawal bulandari baoiantahunkalender
yang bersangkUtan.

Pasal12

( 1 ) Atas penghasilanbagi pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas yang tidak dibayar
secarabulananataujumlahkumulatifnya dalam i (satu)bulankalenderbelummelebihi
Rp1.320.000,00 (satujuta tiga ratus dua puluh ribu rupiah),berlakuketentuansebagai
berikut:
a. tidak dilakukanpemotonganPPh Pasal21, dalam hal penghasilansehariatau rata-
rata penghasilansehari belum melebihi Rp150.000,00(seratus lima puluh ribu
rupiah);
b. dilakukanpemotonganPPh Pasal 21, dalam hal penghasilansehari atau rata-rata
penghasilansehari melebihi Rp150.000,00(seratuslima puluh ribu rupiah), dan
jumlah sebesar Rp150.000,00(seratuslima puluh ribu rupiah)tersebutmerupakan
jumlahyang dapatdikurangkandari penghasilanbruto.
(2) Rata-ratapenghasilansehari sebagaimanadimaksudpada ayat (1) adalah rata-rata
upah mingguan, upah satuan, atau upah borongan untuk setiap hari kerja yang
digunakan.
(3) Dalam hal pegawaitidak tetap telah memperolehpenghasilankumulatifdalam I (satu)
bulan kalendermelebihiRp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)
maka jumlah yang dapat dikurangkandari penghasilanbruto adalah sebesar pTKp
yang sebenarnya.
(4) PTKP yang sebenarnyasebagaimanadimaksudpada ayat (3) adalah sebesarpTKp
untukiumlahharikerjayangsebenarnya.
(5) PTKP seharisebagaidasar untukmenetapkanpTKp yang sebenarnyaadalahsebesar
PTKP per tahun sebagaimanadimaksuddatamPasal11 ayat (1) dibagi360 (tigaratus
enam puluh)hari.
(6) Dalam hal berdasarkanketentuandi bidang ketenagakerjaan
diatur kewajibanuntuk
mengikutsertakan pegawaitidak tetap atau tenagakerja lepasdalam programjaminan
hari tua atau lunjanganhari tua, maka iuraniaminanhari tua atau iurantunjanganhari
tua yang dibayarsendirioleh pegawaitidaktetap kepadabadanpenyelenggara jaminan
sosial tenaga kerja atau badan penyelenggara tunjanganhari tua, dapat dikurangkan
dari penghasilanbruto.

Pasal13
( 1 ) Penerimapenghasilanbukan pegawaisebagaimanadimaksuddalam pasal 9 ayat (l)
huruf a angka 4 dapat memperolehpenguranganberupa PTKP sepanjang yang
bersangkutantelah mempunyaiNomor Pokok Wajjb Pajak dan hanya memperoleh
penghasilandari hubungankerjadenganPemotongPPh Pasal21 dan/atauPPh Pasal
26 sertatidak memperolehpenghasilanlainnya.
(2) Untuk dapat memperolehpenguranganberupa PTKP sebagaimanadimaksudpada
ayat (1), penerima penghasilanbukan pegawai harus menyerahkanfotokopi kartu
Nomor PokokWajib Pajak,dan bagi wanita kawin harus menyerahkanfotokopikartu
NomorPokokWajib Pajaksuamisertafotokopisuratnikahdan kartukeluarga.

t
BABVI
TARIFPEMOTONGAN
PAJAKDANPENERAPANNYA
Pasal14
( 1 ) Tarif berdasarkan
Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang
Pajak Penghasilan
diterapkanatasPenghasilan KenaPajakdari:
a. pegawaitetap;
b. penerima pensiunberkalayangdibayarkan secarabulanan;
c. pegawaitidaktetapatautenagakerjalepasyangdibayarkan secarabulanan.
(2) Untukperhitungan PPhPasal21 yangharusdipotongsetiapmasapaiak,kecualimasa
pajakterakhir,tarif diterapkanatas perkiraanpenghasilanyangakandiperolehselama
1 (satu)tahun,denganketentuansebagaiberikut:
a. perkiraanataspenghasilan yangbersifatteraturadalahjumlahpenghasilan teratur
dalam1 (satu)bulandikalikan 12 (duabelas);
b. dalam hal terdapattambahanpenghasilanyang bersifattidak teratur maka
perkiraanpenghasilan yangakandiperolehselama1 (satu)tahunadalahsebesar
iumlahpada hurufa ditambahdenganjumlahpenghasilan yang bersifattidak
teratur.
(3) JumlahPPh Pasal21 yang harusdipotonguntuksetiapmasa pajaksebagaimana
dimaksud padaayal(2)adalah:
a. atas penghasilan yangbersifatteraturadalahsebesarPajakPenghasilan terutang
atasjumlahpenghasilan sebagaimana dimaksud padaayat (2) hurufa dibagi12
(duabelas);
b. atas penghasilan yang bersifattidak teraturadalahsebesarselisihantaraPajak
Penghasilan yangterutangatasjumlahpenghasilan sebagaimana dimaksud pada
ayat(2)hurufb denganPajakPenghasilan atasjumlahpenghasilan
yangterutang
sebagaimana dimaksudpadaayat (2)hurufa.
(4) Dalamhal pegawaitetap mempunyaikewajibanpajak subjektffterhitungsejak awal
tahun kelenderdan mulai bekerjasetelahbulanJanuari,termasukpegawaiyang
sebelumnyabekerjapada pemberikerja lain, banyaknyabulan yang menjadifaktor
pengalisebagaimana dimaksudpada ayat (2) atau laktor pembagisebagaimana
dimaksudpadaayat (3) adalahjumlahbulantersisadalamtahunkalendersejakyang
bersangkutan mulaibekerja.
(5) BesarnyaPPh Pasal21 yang harusdipotonguntukmasapajakterakhiradalahselisih
antaraPajakPenghasilan yangterutangatasseluruhpenghasilan kenapajakselama1
(satu)tahunpajakatau bagiantahunpaiakdenganPPh Pasal21 yangtelahdipotong
padamasa-masa sebelumnya dalamtahunpajakyangbersangkutan.
(6) Dalam hal pegawaitetap kewajibanpajak subjektifnyahanyameliputibagiantahun
pajakmakaperhitungan PPhPasal21 yangterutang untukbagiantahunpajaktersebut
dihitungberdasarkan penghasilan kenapajakyangdisetahunkan, sebanding dengan
jumlahbulandalambagiantahunpajakyangbersangkutan.
(71 Dalamhal pegawaitetapberhentibekerjasebelumbulanDesember danjumlahPPh
Pasal21 yangtelahdipotong dalamtahunkalender yangbersangkutan lebihbesardari
PPhPasal21 yangterutanguntuk1 (satu)tahunpaiakmakakelebihan PPh Pasal21
yang telah dipotongtersebutdikembalikan kepadapegawaitetap yang bersangkutan
bersamaan denganpemberian buKi pemotongan PPh Pasal21, palinglambatakhir
bulanberikutnya setelahberhenti
bekeria.
(8) JumlahPenghasilan Kena Pajaksebagaidasarpenerapan tarif Pasal17 ayat ( 1 )
huruf a Undang-Undang Pajak Pengfrasilansebagaimanadimaksudpada ayat ( 1 )
dibulatkanke bawahhinggaribuanpenuh.
Pasal15

( 1 ) Atas penghasilan
yang diterimaatau diperolehpegawaitidaktetap atau tenagakerja
lepasberupaupah harian,upahmingguan, upahsatuan,upah borongan, dan uang
saku harian, sepanjangpenghasilantidak dibayarkansecara bulanan,tarif lapisan
pertamasebagaimana dimaksuddalamPasal17 ayat (1) hurufa Undang-Undang
PajakPenghasilan diterapkanatas:
a. jumlahpenghasilan brutosehariyang melebihiRp150.000,00(seratuslima puluh
riburupiah);atau
b. iumlah penghasilan bruto dlkurangiPTKP yang sebenarnya dalam hal jumlah
penghasilan kumulatifdalam1 (satu)bulankalender
ielahmelebihi
Rp1.320.000,00
(satujutatigaratusduapuluhriburupiah).
(2) Dalamhal jumlahpenghasilan
kumulatifdalamsatu bulankalendertelah metebihi
Rp6.000.000,00(enamjuta rupiah),PPh Pasal21 dihitungdenganmenerapkantarif
Pasal17 ayat(1)hurufa Undang-Undang PajakPenghasilan atasjumlahPenghasilan
KenaPajakyangdisetahunkan.

Pasal16

( 1 ) Tarif berdasarkan
Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang
Pajak Penghasilan
dilerapkanatasjumlahkumulatifdari:
a. Penghasilan KenaPajaksebesarjumlahpenghasilan brutodikurangi PTKP,yang
diterimaataudiperolehbukanpegawaisebagaimana dimaksuddalamPasal9 ayat
(1)hurufa angka4 yangmemenuhi ketentuansebagaimana dimaksud dalamPasal
13 ayat(1),yangdihitungsetiapbulan;
b. 50% (limapuluhpersen)darijumlahpenghasilan brutoyangyangditerimaatau
diperolehtenagaahli yang melakukan pekerjaan bebassebagaimana dimaksud
dalamPasal3 hurufc angka1;
c. iumlahpenghasilan brutountuksetiappembayaran imbalankepadabukanpegawai
yang bersifatberkesinambungan yang tidak memenuhiketentuansebagaimana
dimaksud dalamPasal13 ayat(1);
d. jumlah penghasilanbruto berupa honorariumatau imbalanyang bersifattidak
teratur yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisarisatau dewan
pengawasyang tidak merangkapsebagaipegawaitetap pada perusahaanyang
sama;
e. jumlahpenghasilan brutoberupajasa produksi, tantiem,gratifikasi,
bonusatau
imbalan lain yang bersifatiidak teratur yang diterimaatau diperolehmantan
pegawai;atau
f. jumlahpenghasilan brutoberupapenarikan dana pensiunoleh pesertaprogram
pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai, dari dana pensiun yang
pendiriannyatelahdisahkanolehMenteriKeuangan.
(2) Tarif berdasarkan Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan
diteraokanatas:
a. jumlahpenghasilan brutountuksetiappembayaran imbalankepadabukanpegawai
yangtidakbersifatberkesinambungan;
b. jumlahpenghasilan brutountuksetiapkalipembayaran yangbersifatutuhdantidak
dipecah, yangditerimaolehpesertakegiatan.

Pasal17
Pengenaan PPhPasal21 bagipejabatnegara,pegawainegerisipil,anggotaTentaraNasional
Indonesia,
anggotaKepolisian NegaraRepublikIndonesia, serta para pensiunannyaatas
penghasilanyang menjadibebanAnggaranPendapatandan BelanjaNegaraatau Anggaran
Pendapatandan Belanja Daerah, diatur berdasarkanketentuanyang ditetapkankhusus
menoenaihaldimaksud.

,l-
Pasal18

PsngenaanPPh Pasal21 bagi pegawaiatas uang pesangon,uangmanfaatpensiun,tunjangan


haritua, atau jaminanharitua yang dibayarkansecarasekaligus,diaturberdasarkanketentuan
yangditetapkankhususmengenaihal dimaksud.

Pasal19
( 1 ) TarifPPh Pasal26 sebesar20% (duapuluhpersen)dan bersifat
finalditerapkan
atas
penghasilanbrutoyangditerimaataudiperolehsebagaiimbalanataspekerjaan, jasa,
yangdilakukan
dan kegiatan olehorangpribadidenganstatusSubjekPa.jak luarnegeri
denganmemperhatikan ketentuanPersetujuan PenghindaranPajakBergandayang
berlakuantaraRepubliklndonesiadengannegaradomisiliSubjekpajak luar negeri
tersebut.
(21 PPhPasal26 sebagaimana dimaksud padaayat(1)tidakbersifatfinaldalamhalorang
pribadisebagaiWajibPajakluar negeritersebutberubahstatusmenjadiWajibpajak
dalamneoeri.

BABVII
TARIFPEMOTONGAN
PPhPASAL21 BAGIPENERIMA
PENGHASILAN
YANGTIDAK
MEIVIPUNYAI
NOMORPOKOKWAJIBPAJAK
Pasal20
(1) BagiPenerimaPenghasilan yangDipotongPPh Pasal21 yangtidakmemitikiNomor
PokokWajibPaiak,dikenakan pemotongan PPhPasat21 dengantariflebihtinggi20%
(duapuluhpersen)daripada tarifyangditerapkan terhadapWajibpajakyangmemiliki
NomorPokokWajibPajak.
(2) JumlahPPh Pasal21 yang harusdipotongsebagaimana dimaksudpada ayat (1)
adalahsebesar120%(seratusdua puluhpersen)dari jumlahpph pasat2t yang
seharusnyadipotong dalamhalyangbersangkutan NomorpokokWajibpajak.
memiliki
(3) Pemotongan PPhPasal21 sebagaimana dimaksud padaayat(1)hanyaberlakuuntuk
pemotongan PPhPasal21 yangbersifat tidakfinal.
(4) Dalamhal pegawai tetapataupenerima pensiunberkalasebagaipenerima penghasilan
yangtelahdipotongPPhPasal21 dengantarifyanglebihtinggisebagaimana dimaksud
padaayat (1), mendaftarkandiri untukmemperoleh NomorPokokWaiibPajakdalam
tahunkalenderyang bersangkutan palinglamasebelumpemotongan pph pasal21
untukmasapajakDesember, PPhPasal21 yangtelahdipotong atasselisihpengenaan
tarifsebesar20o/"(duapuluhpersen)lebihtinggitersebutdiperhitungkandenganPPh
Pasal21 yangterutanguntukbulan-bulan selanjutnyasetelahmemilikiNomorPokok
WajibPajak.

BABVIII
SAATTERUTANGPPhPASAL2.I DAN/ATAUPPhPASAL26

Pasal21
( 1 ) PPh Pasal21 danlatauPPh Pasal26 terutangbagi PenerimaPenghasilan
pada saat
dilakukanpembayaran ataupadasaatterutangnyapenghasilan
yangbersangkutan,
(2) PPh Pasal2'l danlalauPPh Pasal26 terutangbagi PemotongPPh Pasal21 danlalau
PPhPasal26 untuksetiapmasapaiak.
(3) Saatterutanguntuksetiapmasapajaksebagaimana
dimaksudpadaayai (2) adalah
akhirbulandilakukannyapembayaran
ataupadaakhirbulanterutangnya
penghasilan
yangbersangkutan.

t
BAB IX

HAK DAN KEWAJIBANPEMOTONGPPh PASAL 21 DAN/ATAUPASAL 26


SERTAPENERIMAPENGHASILANYANG DIPOTONGPAJAK
Pasal 22

(1) Pemotong PPh Pasal 21 danlatau PPh Pasal 26 dan penerima penghasilanyang
Dipotong PPh Pasal 21 wajib mendaftarkandiri ke Kantor pelayanan pajak sesuai
dengan ketentuanyang berlaku.
(2) Pegawai,penerimapensiunberkala,sertabukanpegawaisebagaimanadimaksuddalam
Pasal 9 ayat (1) hurul a angka 4 wajib membuatsurat pernyataanyang berisijumlah
tanggungankeluargapada awal tahun kalenderatau pada saat mulai menjadiSubjek
Pajakdalam negerisebagaidasar penentuanPTKPdan wajib menyerahkannya kepada
PemotongPPh Pasal 21 danlalaupph pasal 26 pada saat mulai bekerjaatau mulai
pensiun.
(3) Dalam hal terjadi perubahantanggungankeluargabagi pegawai, penerima pensiun
berkala dan bukan pegawaisebagaimanadimaksuddalam pasal 9 ayat (1) huruf a
angka 4 wajib membuatsurat pernyataanbaru dan menyerahkannya kepadapemotong
PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 paling lama sebelum mulai tahun kalender
berikutnya.
(4) Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau pph pasal 26 wajib menghitung,memotong,
menyetorkandan melaporkanPPh Pasal 21 danlalau pph pasal 26 yang terutang untuk
setiapbulankalender,
(5) Pemotong PPh Pasal 21 danlalau PPh Pasal 26 wajib membuat catatan atau kertas
kerja perhitunganPPh Pasal21 danlalauPPh Pasal26 untukmasing-masing penerima
penghasilan,yang menjadidasar pelaporanPPh Pasal21 danlalauPPh pasal 26 yang
terutang untuk setiap masa pajak dan wajib menyimpan catatan atau kertas kerja
perhitungan tersebutsesuaidenganketentuanyang berlaku.
(6) Ketentuanmengenaikewajibanuntuk melaporkanpemotonganpph pasal 21 dan/atau
PPh Pasal 26 untuk setiap bulan kalendersebagaimanadimaksudpada ayat (4) tetap
berlaku,dalamhal jumlahpajakyang dipotongpadabulanyang bersangkutan nihil.
(7) Dalam hal dalam suatu bulan terjadi kelebihanpenyetoranpajak atas pph pasal 21
dan/atau PPh Pasal 26 yang terutang oleh pemotong pph pasal 21 danlalau pph pasal
26, kelebihanpenyetorantersebutdapat diperhitungkan denganPPh Pasal21 dan/atau
PPh Pasal 26 yang terutangpada bulan berikutnyamelaluiSurat Pemberitahuan lvlasa
PPh Pasal21 dan/atauPPh pasal 26.

Pasal23
(1) PemotongPPh Pasal2l dan/atauPPh Pasal26 harusmemberikanbukti pemotongan
PPh Pasal 21 atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap atau
penerimapensiunberkalapalinglama 1 (satu)bulansetelahtahunkalenderberakhir.
(2) Dalam hal pegawaitetap berhentibekerjasebelumbulan Desember,buktipemotongan
PPh Pasal 21 sebagaimanadimaksudpada ayat (1) harus diberikanpaling lama 1
(satu)bulansetelahyang bersangkutanberhentibekerja.
(3) PemotongPPh Pasal21 danlatauPPh Pasal 26 harus memberikanbukti pemotongan
PPh Pasal 21 atas pemotonganPPh Pasal 21 selain pegawaitetap dan penerima
pensiunberkalasebagaimanadimaksudpada ayat (1), serta bukti pemotonganPPh
Pasal 26 setiap kali melakukanpemotonganPPh Pasal 21 danlatauPPh Pasal 26.
(4) Dalam hal dalam I (satu)bulankalender,kepadasatu penerimapenghasilandilakukan
lebih dari 1 (satu) kali pembayaranpenghasilan,bukti pemolonganPPh Pasal 21
dan/atauPPh Pasal26 sebagaimanadimaksudpada ayat (3) dapatdibuatsekaliuntuk
1 (satu)bulankalender.
(5) BentukformulirpemotonganPPh Pasal 21 dan/atauPPh Pasal26 ditetapkandengan
PeraturanDirekturJenderalPaiaktersendiri.

&
Pasal24

( 1 ) PPh Pasal 21 dan/atauPPh Pasal 26 yang dipotongoleh pemotong pph pasal 2t


dan/atau PPh Pasal 26 untuk setiap Masa Pajak wajib disetor ke Kantor pos atau bank
yang ditunjukoleh MenteriKeuangan,palinglama 10 (sepuluh)harisetelahMasa pajak
berakhir.
(2) Pemotong PPh Pasal 21 danlalau PPh Pasal 26 wajib melaporkan pemotongan dan
penyetoran PPh Pasal 2'l danlatau PPh Pasal 26 untuk setiap Masa pajak yang
dilakukanmelaluipenyampaian SuratPemberitahuan pph pasal 21 dan/ataupph
l\,4asa
Pasal 26 ke Kantor PelayananPajak tempat pemotong pph pasal 21 dan/atau pph
Pasal 26 terdaftar,paling lama 20 (dua puluh) hari setelah Masa pajak berakhir.
(3) Dalam hal tanggal jatuh tempo penyetoran pph pasat Zj danlatau pph pasal 26
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan batas waktu pelaporanpph pasal 21
dan/atau PPh Pasal 26 sebagaimanadimaksud pada ayat (2) bertepatandengan hari
liburtermasukhari Sabtuatau hari liburnasional,penyetorandan pelaporanpph pasal
21 danlatauPPh Pasal26 dapatdilakukanpadaharikerjaberikutnya.

Pasal 25

(1) Jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong merupakan kredit pajak bagi penerima
penghasilanyang dikenakan pemotonganuntuk tahun pajak yang bersangkutan,
kecualiPPh Pasal21 yang bersifatfinal.
(2) Jumlahpemotongan PPhPasal21 atasselisihpenerapan tarilsebesar20%(duapuluh
persen)lebih tinggi bagi pegawaitetap atau penerimapensiunberkalasebelum
memilikiNomorPokokWajibPajakyangtelahdiperhitungkan denganpph pasal21
terutanguntukbulan-bulan padatahunkalenderberikutnya
selanjutnya sebagaimana
dimaksud dalamPasal20 ayat(4, tidaktermasuk kreditpajaksebagaimana dimaksud
padaayat(1).
(3) DalamhalWajibPajakyangtelahdipotong Pph pasal21 dengantarifyanglebihtinggi
sebagaimana dimaksud dalamPasal20 ayat(1) mendaftarkan diriuntukmemperoleh
NomorPokokWajibPajakmakaPPh Pasal21 yangtelahdipotongtersebutdapat
dikreditkan
dalam Surat Pemberitahuan TahunanPajak penghasilan Wajib pajak
OrangPribadiuntuktahunpajakyangbersangkutan.
(4) Dalamhal WajibPajaksebagaimana dimaksudpadaayat (3) menyampaikan Surat
Pemberitahuan TahunanPajakPenghasilan yang menyatakan jumlah lebih bayar
makapenyampaiannya dalamjangkawaktupalinglamag (tiga)tahun
harusdilakukan
sejakberakhirnyatahun pajakyangbersangkutan.
(5) DalamhalSuratPemberitahuan TahunanPajakPenghasilan yangmenyatakan jumlah
lebihbayarsebagaimana dimaksudpadaayat (4) disampaikan setelah3 (tiga)tahun
sesudahberakhirnya tahunpalakyang bersangkutan dan Wajibpajaktelahditegur
secara tertulis,tidak dianggapsebagai Surat pemberitahuan Tahunan pajak
Penghasilan.

Pasal26
Petuniukumumdan contohpenghitunganpemotonganPPhPasal21 danlatauPPh Pasal26
adalahsebagaimana tercantumdalam Lampiranyang tidak terpisahkan
dari Peraturan
Direktur
JenderalPaiakini.
BABX
KETENTUAN
PENUTUP

Pasal27
DenganberlakunyaPeraturanDirektur
JenderalPajakini,KeputusanDirektur
JenderalPajak
Nomor KEP-5451PJ|2O0O tentangPetunjukPelaksanaan Pemotongan, penyetoran,dan
PelaporanPajakPenghasilanPasal21 dan Pasal26 Sehubungan denganpekerjaan,
Jasa,
dan KegiatanOrangPribadisebagaimana telahdiubahdenganPeraturanDirekturJenderal
PajakNomorPER-15/PJ/2006, dicabutdandinvatakantidakberlaku.

Pasal28
Peraturan
Direktur
JenderalPajakini mulaiberlakupadatanggali Januari2009.

Agar setiap orang mengetahuinya,


memerintahkan pengumumanperaturan Direktur
JenderalPajakinidenganpenempatannya
dalamBeritaNegaraRepublikIndonesia.

Ditetapkandi Jakarta
pada tanggal 25 Mai ro
LAMPIHANPERATURANDIRFKTURJENDEML
PAJAK NOMORPER- 31 /PJ/2009TENTANG
PEDOMANTEKNISTATA CABA PEMOTONGAN,
PENYETOMN DAN PELAPORAN PAJAK
PENGHASILANPASAL 21 DAN/ATAU PAJAK
PENGHASILAN
PASAL26 SEHUBUNGANDENGAN
PEKERJMN, JASA, DAN KEGIATAN ORANG
PRIBADI

PETUNJUK
UMUMDANCONTOHPENGHITUNGAN
PEMOTONGAN
PPh PASAL21 DAN/ATAUPPh PASAL26

BAGIANPEHTAMA:PETUNJUK
UMUMPENGHITUNGAN
PPh PASAL21 DAN/ATAUPPh
PASAL26

I PETUNJUKUMUMPENGHITUNGAN
PPh PASAL21 UNTUKPEGAWAITETAPDAN
PENERIMA
PENSIUN
BERKALA
Penghitungan PPh Pasal21 untukpegawaitetapdan penerimapensiunberkaladibedakan
menjadi2 (dua),yaitu:
'1. Penghitungan pph pasal21 yang
masaataubulananyangmenjadidasarpemotongan
terutanguntuksetiapmasapajak,yangdilaporkandalamSpT Masapph pasal21,selain
masapajakDesemberataumasapajakdi manapegawaitetapberhentibekerja;
2. Penghitungan kembalisebagaidasar pengisianFotm 1721Aj atau '172'lA2 dan
pemotonganPPh Pasal21 yangterutanguntukmasapajakDesemberatau masapajak
di manapegawaitetapberhentibekerja.
Penghitungan pada:
kembaliinidilakukan
a. bulandimanapegawai tetapberhenti ataupenstun;
bekerja
b. bulanDesember bagi pegawaitetapyangbekerjasampaiakhirtahunkalenderdan
bagipenerimapensiunyangmenerima uangpensiunsampaiakhirtahunkalender.
l. l. PenghitunganMasaatauBulananSelainMasapaiakDesemberatauMasapaiakdi
mana pegawaitetap berhenflbekeria:
PPhPasal21 ataspenghasilan
a. Penghitungan Teratur
b. Penghitungan
PPhPasal21 atasPenghasilan
TtdakTeratur
l.'1.a.Penghitungan PPhPasal21 ataspenghasilan Teratur
1.1.a.1.Penghitungan PPh Pasal2t atas Penghasilan Teraturbagi Pegawai
Tetap:
'1. a. Untuk menghitungPPh
Pasal 21 atas penghasilan pegawai
tetap,terlebihdahuludihitungseluruhpenghasilan brutoyang
diterimaatau diperolehselamasebulan,yang meliputiseluruh
gaji, segalajenis tunjangandan pembayaran teraturlainnya,
termasukuanglembur(overtime) dan pembayaran sejenisnya.
b. Untuk perusahaanyang masuk programJamsostek,premi
JaminanKecelakaanKerja(JKK),premiJaminanKematian(JK)
dan premiJaminanPemeliharaan Kesehatan (JPl9yangdibayar
oleh pemberi kerja merupakanpenghasilanbagi pegawai.
Ketentuanyang sama diberlakukan juga bagi premi asuransi
kesehatan, asuransikecelakaan kerja,asuransijiwa, asuransi
dwiguna,dan asuransibea siswayangdibayarkan olehpemberi
kerjauntukpegawaikepadaperusahaan asuransilainnya. Dalam
menghitung PPh Pasal21, premitersebutdigabungkan dengan
penghasilan brutoyang dibayarkanoleh pemberikerjakepada
Deqawai.

t
c. Selanjutnyadihitung jumlah penghasilanneto sebulan yang
diperolehdengan cara mengurangipenghasilanbruto sebulan
dengan biaya jabatan,serta iuran pensiun,iuran Jamlnan Hari
Tua, dan/atau iuran TunjanganHari Tua yang dibayar sendiri oleh
pegawai yang bersangkutanmelalui pemberi kerja kepada Dana
Pensiunyang pendiriannya telahdisahkanoleh MenteriKeuangan
atau kepada Badan PenyelenggaraProgramJamsostek.
a. Selanjutnyadihitung penghasilanneto setahun, yaitu jumlah
penghasilannetosebulandikalikan12.
b. Dalam hal seorang pegawai tetap dengan kewajiban pajak
subjektifnyasebagaiWajib Pajak dalam negerisudah ada sejak
awal tahun, tetapi mulai bekerja setelah bulan Januari, maka
penghasilan neto setahun dihitung dengan mengalikan
penghasilan neto sebulan dengan banyaknya bulan sejak
pegawaiyang bersangkutanmulai bekerjasampaidenganbulan
Desember.
c. Selan.iutnyadihitung PenghasilanKena Pajak sebagai dasar
penerapanTarif Pasal 17 ayal (11hurufa UU PPh,yaitu sebesar
Penghasilanneto setahunpada huruf a atau b di atas, dikurangl
denganPTKP.
d. SetelahdiperolehPPh terutangdengan menerapkanTarif pasal
17 ayat (1) huruf a UU PPh terhadapPenghasilanKena pajak
sebagaimanadimaksudpada huruf c, selanjutnyadihitungPPh
Pasal 21 sebulan,yang harus dipotongdan/ataudisetor ke kas
negara,yaitusebesar:
1) jumlah PPh Pasal21 setahunatas penghasilansebagaimana
dimaksudpada huru{a dibagidengan12; atau
2) .iumlahPPh Pasal21 setahunatas penghasilansebagaimana
dimaksudpada hurufb dibagibanyaknyabulanyang menjadi
faktorpengalisebagaimanadimaksudpada hurufb.
3 . a. Apabila pajak yang terutang oleh pemberi kerja tidak didasarkan
atas masa gaji sebulan,maka untuk penghitunganPPh Pasal21,
iumlah penghasilan tersebutterlebihdahuludijadikanpenghasilan
bulanandenganmempergunakan faktorperkaliansebagaiberikut:
1) Gaji untukmasaseminggudikatikandengan4;
2) Gaji untukmasaseharidikalikandengan26.
b. Selanjutnya dilakukan penghitunganPPh Pasal 21 sebulan
dengan cara sepertidalam angka 2 di atas.
c. PPh Pasal 21 atas penghasilanseminggudihitungberdasarkan
PPh Pasal 21 sebulandalam huruf b dibagi 4, sedangkanPph
Pasal21 atas penghasilanseharidihitungberdasarkanPPh Pasal
21 sebulandalamhurufb dibagi26.
Jika kepada pegawaidi sampingdibayargaji bulananjuga dibayar
kenaikan gaji yang berlaku surut (rapel),misalnya untuk 5 (tima)
bulan,maka penghitunganPPh Pasal21 atas rapeltersebutadalah
sebagaiberikut:
a. rapel dibagi dengan banyaknyabulan perolehanrapel tersebut
(dalamhal ini 5 bulan);
b. hasil pembagianrapel tersebut ditambahkanpada gaji setiap
bulan sebelum adanya kenaikan gaji, yang sudah dikenakan
pemotonganPPh Pasal21;
c. PPh Pasal21 atas gaji untuk bulan-bulansetelahada kenaikan,
dihitungkembaliatas dasargaji barusetelahada kenaikan;
d. PPh Pasal 2l lerutang atas tambahan gali untuk bulan-bulan
dimaksud adalah selisih antara jumlah pajak yang dihitung
berdasarkanhuruf c dikurangijumlah pajak yang telah dipotong
sebagaimanadisebutpada hurufb.

I
5. Apabilakepadapegawaidi sampingdibayargali yang didasarkan
masa gaii kurangdari satu bulanjuga dibayargaji lain mengenai
masayang lebihlamadari satu bulan(rapel)sepertitersebutdalam
angka4, makacarapenghitungan Pph pasal21-nyaadalahsesuai
denganyangtelahditetapkandalamangka4 denganmemperhatikan
ketentuan
dalamangka3.

PPhPasal2t ataspenghasilan
1.1,a,2, Penghitungan Teraturbagi penerima
PenslunBerkala

1. Penghitungan PPhPasal21 atasuangpensiunbulananyangditerima


ataudiperolehpenerimapensiunpadatahunpertamapensiunadalah
sebagaiberikut:
a. terlebihdahuludihitungpenghasilannetosebulanyangdiperoleh
dengan cara mengurangipenghasilanbruto dengan biaya
pensiun,kemudiandikalikanbanyaknyabulan seiak pegawai
yang bersangkutan menerimapensiunsampaidenganbulan
Desember;
b. penghasilan neto pensiunsebagaimana tersebut pada hurufa
ditambah dengan penghasilanneto dalam tahun yang
bersangkutanyang diterimaatau diperolehdari pemberikerja
sebelumpegawaiyang bersangkutan pensiunsesuaidengan
yangtercantumdalambuktipemotonganPPh pasal 21 sebelum
pensiun;
c. untukmenghitung PenghasilanKenapajak,jumjahpenghasilan
pada huruf b tersebutdikurangidenganpTKp, dan selanjutnya
dihitungPPhPasal21 atasPenghasilan Kenapajaktersebut;
d. PPhPasal21 atasuangpensiundalamtahunyangbersangkutan
dihitungdengancara mengurangi PPh Pasal21 dalamhurufc
denganPPhPasal21 yangterutangdari pemberikerjasebelum
pegawaiyang bersangkutanpensiun sesuai dengan yang
tercantumdalam bukti pemotonganPPh Pasal 21 sebelum
pensiun;
e. PPh Pasal21 atas uangpensiunbulananadalahsebesarpph
Pasal21 sepertitersebutdalamhurufd dibagidenganbanyaknya
bulansebagaimana dimaksud dalamhurufa.
2. Penghitungan PPhPasal21 atasuangpensiunbulananuntuktahun
keduadanselanjutnya adalahsebagaiberikut:
a. terlebihdahuludihitungpenghasilan
netosebulanyangdiperoleh
dengan cara mengurangipenghasilanbruto dengan biaya
pensiun;
b. selanjutnyaPPh Pasal21 dihitungdengancara penghitungan
untukpegawai tetappadabutir1.1.a.1.
angka2 hurufa, c, dand.

1.1.b.PenghitunganPPh Pasal21 atas Penghasilan


Tidak Teraturbagi Pegawai
Tetap

1. Apabilakepadapegawaitetap diberikaniasa produksi,tantiem,gratifikasi,


bonus,premi,lunjanganhari raya,dan penghasilan lain semacamitu yang
sifatnyatidaktetapdan biasanyadibayarkansekalisetahun,makaPPh Pasal
21 dihitungdandipotong dengancarasebagaiberikut:
a. dihitungPPh Pasal 21 atas penghasilan teraturyang disetahunkan
ditambah denganpenghasilan tidakteraturberupatantiem,jasaproduksi,
dan sebagainya.

/"
b. dihitungPPh Pasal21 ataspenghasilan
teraturyangdisetahunkantanpa
tantiem,jasaproduksi,
dansebagainya.
c. selisihantaraPPh Pasal21 menurutpenghitungan hurufa dan hurufb
tidakteraturberupatantiem,jasa
adalahPPh Pasal21 atas penghasilan
produksi,dansebagainya.

2. Dalamhal pegawaitetapyang kewajibanpajaksubjektifnya sudahada sejak


awaltahun,namunbarumulaibekerjasetelahbulanJanuari,makaPPhPasal
21 atas penghasilanyang tidak teratur tersebut dihitung dengan cara
sebagaimana pada butir 1 denganmemperhatikan ketentuanmengenai
PenghitunganPPh Pasal21 Bulananatas Penghasilan Teraturpada butir
1.1.a.1.
angka2 hurufb, c dand di atas.

PenghitunganPPh Pasal21 TerutangPada Bulan Desemberatau Masa Paiak


Tertentuuntuk PegawaiTetapyang BerhentiBekeriaSebelumBulan Desember.

1. Penghitungan PPh Pasal21 terutangpada bulanDesemberatau bulantertentu


untukpegawai tetapyangberhenti bekerjasebelum bulanDesember adalahsebagai
berikut:
a. HitungPPh Pasal21 terutangatas seluruhpenghasilan yang diterimaatau
diperolehdari pemotong pajakdalamtahunkalenderyangbersangkutan, baik
penghasilan yangteraturmaupunyangtidakteratur.
b- PPh Pasal21 terutangyangharusdipotonguntukbulanDesember ataubulan
tertentuuntuk pegawaitetap yang berhentibekerjasebelumbulan Desember
adalahsebesarselisihantaraPPh Pasal21 terutangatasseluruhpenghasilan
teraturdantidakteraturyangditerimadari pemotongpajakdalamtahunkalender
yangbersangkutan, sebagaimana dimaksud dalamhurufa, denganPPh Pasal
21 yangtelahdipotong dalamtahunkalender yangbersangkutansampaidengan
bulansebelumnya.
c. Dalamhal jumlahPPh Pasal21 yang telah dipotongsampaidenganbulan
sebelumnya tersebutlebihbesardaripadaPPh Pasal21 terutangatasseluruh
penghasilan teraturdan tidakteraturyang diterimadari pemotongpajakdalam
tahunkalender yangbersangkutan, dalamhalpegawai
misalnya berhentibekerja
pada pertengahan tahun, atas kelebihanpemolonganPPh Pasal21 tersebut
dikembalikan kepadapegawaitetap yang berhentibekerjabersamaandengan
pemberian buktipemotongan PPh Pasal21. Ataskelebihan pemotongan PPh
Pasal 21 untuk pegawaitetap yang bersangkutan,pemotongpajak dapat
memperhitungkan dengan PPh Pasal 21 terutangatas penghasilanpegawai
tetaplainnya dalammasapajakyangsama,sehingga jumlahPPhPasal21 yang
harus disetor oleh pemotong pajak untuk masa pajak tersebut telah
mempertimbangkan jumlahkelebihanpemotongan PPh Pasal21 yang telah
diberikanolehpemotongpajakkepadapegawailetapyangberhentibekerja.
2. Perhitungan PPh Pasal21 ierutangatas seluruhpenghasilan yangditerlmaatau
diperolehdari pemotongpajak dalam tahun kalenderyang bersangkutan
sebagaimana dimaksud dalamangkat hurufa adaiahsebagaiberikut:
a. Untukpegawaitetap yang kewajibanpajaksubjektilnyasudahada sejakawal
tahun,namunmulaibekerjasetelahbulanJanuariatauberhenti bekerjasebelum
bulanDesember, PPh Pasal2l terutangdihitungberdasarkan jumlahseluruh
penghasilanyang diterimaatau diperoleh,baik yang bersifatteraturmaupun
tidakteratur, selamapegawaitetapyangbersangkutan bekerjapadapemotong
palaK.
b. Sedangkanuntukpegawaitetapyangkewajibanpajaksubjektifnya barudimulai
setelahbulanJanuariatau berakhirsebelumbulanDesember, PPh Pasal21
terutangdihitungberdasarkan jumlahseluruhpenghasilanyang diterimaatau
diperoleh,baikyangbersifatteraturmaupuntidakteratur,yangdisetahunkan.

/"
II. PETUNJUKUMUMPENGHITUNGAN
PPhPASAL21 UNTUKPEGAWAITIDAKTETAP
ATAUTENAGAKERJALEPAS,

11.1. PegawaiTidak Tetap atau TenagaKeria Lepas,pemagangdan Calon pegawai


yang MenerimaUpah Harian,UpahMingguan,UpahSatuan,UpahBorongan,
UangSakuHarianatauMingguan:
1. Tentukanjumlah upah/uangsaku harian,atau rata-rataupah/uangsaku yang
diterimaataudiperolehdalamsehari:
a. upah/uang sakumingguan dibagibanyaknya haribekerjadalamseminggu;
b. upahsatuandikalikan denganjumlahrata-ratasatuanyangdihasilkan dalam
sehari;
c. upah borongandibagi dengan jumlah hari yang digunakanuntuk
menyelesaikanpekerjaanborongan.
2. Dalamhal upah/uangsaku harianatau rata-rataupah/uangsaku harianbelum
melebihiRp150.000,00, danjumlahkumulatifyangditerima
ataudiperoleh dalam
bulankalender yangbersangkutan belummelebihiRp1.320.000,00, makatidak
adaPPhPasal2l yangharusdipotong.
3. Dalamhal upah/uangsaku harianatau rata-rataupah/uangsaku hariantelah
melebihiRp150.000,00, dan sepanjang jumlahkumulatifyang diterimaatau
diperoleh dalam bulan kalender yang bersangkutanbelum melebihi
Rp1.320.000,00,maka PPh Pasal21 yang harusdipotongadalahsebesar
upah/uangsaku harianatau rata-rataupah/uangsaku hariansetelahdikurangi
Rp150.000,00,dikalikan5%.
4. Dalamhal jumlahupah kumulatifyang diterimaatau diperolehdalambulan
kalenderyang bersangkutan telah melebihiRp1.920.000,00 dan kurangdari
Rp6.000.000,00,maka PPh Pasal21 yang harusdipotongadalahsebesar
upah/uangsaku harianatau rata-rataupah/uangsaku hariansetelahdikurangi
PTKPsehari,dikalikanS%.
5. Dalamhaljumlahupahkumulatif yangditerimaataudiperolehdalamsatubulan
kalendertelahmelebihiRp6.000.000,00, makaPPh pasal21 dihitungdengan
menerapkan TarifPasal17 ayat (1) huruta UU pPh atasjumlahupahbruto
dalamsatubulanyangdisetahunkan pTKp,dan pph pasal21
setetahdikurangi
yangharusdipotongadalahsebesarPPh Pasal21 hasilperhitungan tersebut
dibagi12.

I.2. PegawalTidak Telap alau TenagaKerja Lepas,Pemagangdan Calon pegawai


yangMenerimaUpahyangOibayarkan SecaraBulanan:
PPhPasal21 dihitungdenganmenerapkan TarifPasal17 ayat(1) hurufa UU PPh
atasjumlahupahbrutoyangdisetahunkansetelahdikurangiPTKP,dan PPhPasal
21 yang harusdipotongadalahsebesarPPh Pasal21 hasilperhitungan tersebut
dibaoi12.

t
. PETUNJUKUMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 BAGI ANGGOTADEWAN
PENGAWAS ATAU DEWAN KOMISARISYANG TIDAK MERANGKAPSEBAGAI
PEGAWAI TETAP, MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMAJASA PFODUKSI,
TANTIEM,GRATIFIKASI,
BONUSATAU IMBALANLAIN YANG BERSIFATTIDAK
TERATUR,DANPESERTA PROGRAM
PENSIUN YANGMASIHBERSTATUSSEBAGAI
PEGAWAIYANGMENARIKDANAPENSIUN

lll.1. PenghitunganPPh Pasal 21 untuk Anggota Dewan pengawasatau Dewan


KomisarisYangTidak MerangkapSebagaiPegawaiTetap

TarifPasali7 ayat(1) hurufa UU pph


PPh Pasal21 dihitungdenganmenerapkan
jumlahpenghasilan
ataskumulatii brutoyangditerima
ataudiperolehselamaI (satu)
tahunkalender.

lll,2. Penghitungan PPh Pasal21 bagi Mantanpegawaiyang Menerimapenghasilan


Berupa Jasa Produksi,Tantlem,Gratifikasi,Bonus atau lmbalan Lain yang
BersifatTidak Teratur

PPh Pasal21 dihitungdengancaramenerapkan TarifPasal1Z ayat(1) hurufa UU


PPhataskumulatif jumlahpenghasilan
brutoyangditerimaataudiperolehselama1
(satu)tahunkalender.

fff.3. PenghitunganPPh Pasal 21 bagi peserta program pensiun yang Masih


BerstatusSebagaiPegawaiyangMenarikDanapensiun
PPh Pasal21 dihitungdenganmenerapkan Tarifpasal17 ayat(1) hurufa UU pph
dari kumulatif.iumlahpenghasilan
brutoyang dibayarkanselama1 (satu)tahun
kalender.

tv. PETUNJUKUMUMPENGHITUNGAN
PPh PASAL21 BAGI ORANGPRIBADIYANG
BERSTATUS
SEBAGAIBUKANPEGAWAI
1V.1.PemotonganPPhPasal21 BagiTenagaAhli yangMelakukanpekeriaanBebas
PPhPasal21 ataspenghasilan yangdibayarkan kepadatenagaahliyangmelakukan
pekerjaanbebasdihitung dengancaramenerapkan tarifPasal1Zayat(1)hurufa UU
PPh atasjumlahkumulatif 50% (limapuluhpersen)darijumlahpenghasilan bruto
yangdibayarkan atauterutangdalamI (salu)tahunkalender.
Dalamhaltenagaahlitersebutadalahdoheryangmelakukan praktikdi rumahsakit
dan/atauklinikmakabesarnya.iumlahpenghasilan brutoadalahsebesarjasa dokter
yang dibayarkanpasienmelaluirumahsakitdan/ataukliniksebelumdipotongbiaya-
biayaataubagihasilolehrumahsakitdan/atauklinik.

1V,2.PemotonganPPh Pasal21 Bagi Orang pribadi DalamNegeriBukan pegawai,


SelainTenagaAhli, atas lmbalanyang BersifatBerkesinambungan
1V.2.1,BagiyangTelahMemilikiNPWPdan HanyaMenerimapenghasitanDari
PemotongPaiakyang Bersangkutan
PPhPasal21 dihitung
denganmenerapkan tarifPasal17 ayat(1)huruf.aUU
PPh atasjumlahkumulatifpenghasilan
kenapajak.Besarnyapenghasilan
kenapajakadalahsebesarpenghasilan
brutodikurangiPTKPperbulan.
lV,2,2. BagiyangTidakMemilikiNPWPatauMenerimaPenghasilan DariSelain
PemotongPaiakyang Bersangkutan
PPhPasal21 dihitung
denganmenerapkan tarifPasal17 ayat(1)hurufa UU
PPh atas jumlahkumulatifpenghasilan
brutodalamtahun kalenderyang
bersangkutan.

,..l.
1V.3.PemotonganPPh Pasal21 Bagi Orang pribadi DalamNegeriBukan pegawai,
SelainTenagaAhli, atas lmbalanyang Tidak BersitatBerkesinambungan.

tarif Pasal17 ayat (1) hurufa UU pph


PPh Pasal21 dihitungdenganmenerapkan
atasiumlahpenghasilanbruto.

v. PETUNJUKUMUMPENGHITUNGAN
PPh PASAL21 BAGIPESERTAKEGIATAN
PPh Pasal2l dihitungdenganmenerapkan tarif Pasal17 ayat (1) hurufa UU pph atas
jumlah penghasilanbruto untuk setiap kali pembayaranyang bersifatutuh dan tidak
dipecah,yangditerimaolehpesertakegiatan.

PETUNJUKUMUMPENGHITUNGAN PPh PASAL26 BAGI ORANGPRIBADIYANG


BEBSTATUS
SEBAGAISUBJEKPAJAKLUARNEGERI.
1. Dasarpengenaan PPhPasal26 adalahdarijumlahpenghasilan
bruto.
2. Dikenakantarif PPh Pasal26 sebesar20% denganmemperhatikan ketentuanyang
diaturdalam PerjaniianPenghindaran
PajakBerganda(p3B),dalamhal orangpribadi
yang menerimapenghasilan adalahsubiekpajakdalamnegeridari negarayangtelah
mempunyai P3BdenganIndonesia.

. l
- k_[
BAGIANKEDUA: CONTOHPENGHITUNGAN
PPhPASAL21 DAN/ATAUPPh PASAL26
I. PENGHITUNGANPEMOTONGANPPh PASAL 21 TERHADAP PENGHASILAN
PEGAWAITETAP

I.1 DENGANGAJIBULANAN

1.1.1 AhmadZakariapadatahun2009bekerjapadaperusahaan PT ZamrudAbadi


denganmemperoleh gaji sebulanRp 2.500.000,00
dan membayariuran
pensiunsebesarRp 100.000,00.
Ahmadmenikahtetapibelummempunyai
anak.Penghitungan
PPhPasal21 adalahsebagaiberikut:

Gajisebulan Rp 2.500.000,00
Pengurangan:
1. BiayaJabatan:
5%X Rp 2.500.000,00 Rp 125.000,00
2. luranpensiun Rp 100.000,00

Rp 225.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 2.275.000,00
Penghasilan
netosetahun
adalah
12x Rp 2.275.000,00 Rp27.300.000,00
PTKPsetahun
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahanWP kawin Rp 1.320.000,00
Rp 17.160.000,00
Penghasilan
KenaPajaksetahun Rp 10.140.000,00
PPhPasal21 terutang
57ox Rp 10.140.000,00 = Rp 507.000,00

PPhPasal21 sebulan
Rp507.000,00:12 = Rp 42.250,00

Catatan:
a. BiayaJabatanadalahbiayauntukmendapatkan, menagihdan memelihara
penghasilan yang dapatdikurangkan dari penghasilan
setiaporangyang
bekerjasebagaipegawaitetap tanpa memandangmempunyaijabatan
ataupun tidak.
b. Contohdi atasberlakuapabilapegawai yangbersangkutansudahmemiliki
NPWP.Dalamhal pegawaiyang bersangkutan belummemilikiNPWP,
makajumlahPPhPasal21 yangharusdipotong adalahsebesar:
120/" x Rp 42.250,00= Rp 50.700,00.
c. Untukcontoh-contoh selanjutnyadiasumsikan penerimapenghasilan
yang
dipotongPPh Pasal21 sudahmemilikiNPWP,kecualidisebutlaindalam
contohtersebut.

t"
l.'l-2 BambangYuliawanpegawaipada perusahaan pT yasa Buana,menikah
tanpa anak, memperoleh gaji sebulanRp 2.000.000,00. PT Yasa Buana
mengikutiprogramJamsostek, premiJaminanKecelakaan Kerjadan premi
JaminanKematian dibayarolehpemberikerjadenganjumlahmasing-masing
0,50%dan 0,30%darjgaji.PT YasaBuanamenanggung iuranJaminanHari
Tua setiap bulan sebesar3,700/"dati gaji sedangkanBambangyuliawan
membayariuranJaminanHari Tua sebesar2,00%dari gaii setiapbulan.
Disampingitu PT Yasa Buana juga mengikutiprogrampensiununtuk
pegawatnya_
PT YasaBuanamembayar iuranpensiununtukBambangyuliawanke dana
pensiun,yang pendiriannya telah disahkanoleh Menterikeuangan,setiap
bulansebesalRp 100.000,00, sedangkanBambangyuliawanmembayar
iuranpensiunsebesarRp 50.000,00.
PenghitunganPPhPasal21
Gajisebulan Rp 2.000.000,00
PremiJaminanKecelakaan Kerja Rp 10.000,00
PremiJaminanKematian Rp 6.000,00
Penghasilan
bruto Rp 2.016.000,00
Pengurangan
1. Biayajabatan
5olo
x Rp 2.016.000,00 Bp 100.800,00
2. IuranPensiun Rp 50.000,00
3. luranJaminanHariTua Rp 4O.OO0,0O

Rp 190.800,00
Penghasilan
netosebulan Rp 1.825.200,00
Penghasilan
netosetahun
12x Rp 1.825.200,00 Rp 21.902.400,00
PTKP
- untukWP sendiri Bp 15.840.000,00
- tambahanWP kawin Rp 1.320.000,00

Rp 17.160.000,00

Penghasilan
KenaPajaksetahun Rp 4.742.400,00
Pembulatan Rp 4.742.OOO,Q0
PPhPasal21 terutang
5%x Rp4.742.000,00 Rp237.100,00
PPhPasal2l sebulan
Rp 237.100,00:
12 Rp 19.758,00

1.1.3 EndangVidyawatiadalahseorangkaryawati denganstatusmenikahtanpa


anak, bekerjapada PT VenturaEntitidengangaji sebulansebesarRp
2.500.000,00.
EndangVidyawati membayar iuran pensiunke danapensiun
yang pendiriannyatelah disahkanoleh MenteriKeuangansebesarRp
50.000,00sebulan.
Berdasarkansuratketerangan
dariPemdatempatEndang
Vidyawatiberdomisili
yangdiserahkankepadapemberikerja,diketahuibahwa
suaminyatidakmempunyai penghasilan
apapun.

/
Penghitungan
PPhPasal21
Gajisebulan Rp 2.500.000,00

Pengurangan:
1. BiayaJabatan
=
s% x Rp 2.500.000,00 Rp125.000,00
2. luranpensiun Rp 50.000,00

Rp 175.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 2.325.000,00
Penghasilan
netosetahun
=
12x Rp2.325.000,00 Rp 27.900.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1 . 3 2 0 . 0 0 0 , 0 0

Rp 17.160.000,00
Penghasilan
KenaPajaksetahun Rp 10.740.000,00
PPhPasal21 setahun
=
5% x Rp 10.740.000,00 Rp 537.000,00
PPhPasal21 sebulan
Rp 537.000,00:
12 = Rp 44.750,00

1.1.4 FirmaUtamikaryawatidenganstatusmenikah tetapibelummempunyaianak


bekerjapada PT Unggul Farmindo.Firma Utaml menerimagaji Rp
3.000.000,00
sebulan.PT UnggulFarmindomengikuti programpensiundan
jamsostek.
Perusahaan membayar iuranpensiunkepadadanapensiunyang
pendiriannya
telahdisahkanoleh lvlenteri
Keuangan,sebesarRp 40.000,00
sebulan.

FirmaUtamijuga membayar iuranpensiunsebesarRp 30.000,00 sebulan,


disampingilu perusahaan
membayarkan iuranJaminanHariTua karyawannya
setiapbulansebesar3,70%darigaji,sedangkan FirmaUtamimembayar iuran
JaminanHariTua setiapbulansebesar2,00"/"dati gaji.Berdasarkan surat
keterangan PemdatempatFirmaUtamibertempat tinggaldiketahuibahwa
suami FirmaUtamitidak mempunyai penghasilan apapun.PremiJaminan
Kecelakaan Keriadan JaminanKematian dibayarolehpemberikerjadengan
jumlahmasing-masing sebesar1,00%dan0,30%darigaji
Penghitungan
PPhPasal21 :
Gajisebulan Rp3.000.000,00
PremiJaminanKecelakaan
Kerja Rp 30.000,00
PremiJaminanKematian Rp 9.000,00

Penghasilan
brutosebulan Rp3.039.000,00

,*
10
Pengurangan:
1. Biayajabatan
5%x Rp3.039.000,00= Rp 151.950,00
2. luranPensiun RD 30.000.00
3. luranJaminanHariTua Rp 60.000,00

Rp 241.950,00
Penghasilan
netosebulan Rp 2.797.0s0,00
Penghasilan
nelosetahun
=
12x Rp 2.797.050,00 Rp 33.564.600,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah RD 1.320.000.00

Rp 17.160.000,00
Penghasilan
KenaPajakadalah Rp 16.404.600,00
Pembutatan Ro 16.404.000.00
PPhPasal21 setahun
5%xRp 16.404.000,00= Rp 820.200,00

PPhPasal21 sebutan
Rp 820.200,00:12 = Rp 68.350,00

Catatan:
Apabilasuami Firma Ulami bekerja,besarnyapTKp Firma Utami adalah
PTKPuntukdirisendirisebesarRp 15.840.000.00.

1.2 DENGANGAJIMINGGUAN
DANGAJIHARIAN

Contoh-contohperhitunganberikut ini hanyaberlakubagi pegawaitetap (bukan


pegawal tidak tetap atau tenaga kerja lepas) yang gaiinya dibayar secara
mingguanatauharian.

1.2.1 GagukTrimanto,
menikahdengansatuanak,bekerjasebagajpegawaitetap
padaPerusahaanPT TeguhGemilang
menerimagajiyangdibayarmingguan
sebesarRp600.000,00

Penghitungan
PPhPasal21 :
Gaiisebulanadalah
4 x Rp 600.000,00 Rp 2.400.000,00

Pengurangan:
BiayaJabatan
5%x Rp 2.400.000,00 Rp '120.000,00

Penghasilan
netosebulan Rp 2.280.000,00
Penghasilan
netosetahun
12x Rp 2.280.000,00 Rp27.360.000,00

11 /
PTKP
- untukWP sendiri Bp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanuntukI anak Rp 1.320.000,00

Rp 18.480.000,00
Penghasilan
KenaPaiaksetahun Rp 8.880.000,00
PPhPasal21
= Rp 444.000,00
5%x Rp8.880.000,00

PPhPasal21 sebulan
12 = Rp 97.000,00
Rp 444.000,00:

PPhPasal21 atasgaji/upah
mingguan
Rp 37.000,00:4 - Rp 9.250,00

1.2.2 Harun Santoso pegawaipada perusahaanPT Segara Hurip dengan


memperolehgaji mingguansebesarRp 500.000,00.Harun kawin dan
mempunyai seoranganak.PT SegaraHuripmasukprogram premi
Jamsostek,
JaminanKecelakaan KerjadanpremiJaminanKematiandibayarolehpemberi
kerjadenganjumlahmasing-masing setiapbulansebesar1,00%dan 0,30%
dari gaji. PT SegaraHuripmembayar iuranJaminanHariTua setiapbulan
sebesar3,70%darigajidanHarunmembayar iuranpensiunRp 10.000,00
dan
JaminanHariTuasebesar2,00%darigaji.

Penghasilan
sebulan(4x Rp 500.000,00) Rp 2.000.000,00
PremiJaminanKecelakaan
Kerja Rp 20.000,00
PremlJaminanKematian Rp 6.000,00
Penghasilan
bruto Rp 2.026.000,00

Pengurangan :
1. Biayajabatan
5%x Rp 2.026.000,00 Rp 101.300,00
2. Iuranpensiun Rp 10.000,00
3. luranJaminanHariTua Rp 40.000,00

Rp 151.300,00
Penghasilan
netosebulanadalah Rp 1.874.700,00
Penghasilan
netosetahun
12x Rp 1.874.700,00 Rp 22.496.400,00
PTKP
- untukwajibpajak Rp 15.840.000,00
- tambahan karenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanseoranganak Rp 1.320.000,00
Rp 18.480.000,00

Penghasilan
KenaPajaksetahun Rp 4.016.400,00
Pembulatan Rp 4.016.000,00

:/-
12
PPhPasal2'l setahun
5%x Rp 4.016.000,00 = Rp 200.800,00

PPhPasal21 sebulan
Rp 200.800,00:12 Rp 16.733,00
PPhPasal21 mingguan
Bp 16.733,00 :4 Rp 4.183,00

t.2.3 lmam Rahardipegawaitetap pada perusahaanPT Re.ioIndonusadengan


memperoleh gajiyangdibayarhariansebesarRp 80.000,00.
lmamkawindan
mempunyaiseoranganak. PT Rejo Indonusamasuk programJamsostek,
premiJaminanKecelakaanKerjadan premiJaminanKematiandibayaroleh
pemberikerjadenganjumlahmasing-masingsetiapbulansebesar1,00%dan
0,30%darigaji.PT RejoIndonusa membayar iuranJaminanHariTua setiap
bulan sebesar3,7Q%dati gaji dan lmam membayariuran pensiunRp
'15.000,00
danJaminan HariTuasebesar2,00%darigaji.

sebulan= 26 x Rp 80.000,00=
Penghasilan Rp 2.080.000,00
PremiJaminanKecelakaan Kerja Rp 20.800,00
PremiJaminanKematian Rp 6.240,00
Penghasilan
bruto Rp 2.107.040,00
Pengurangan:
1. Biayajabatan
5%x Rp2.107.040,00 Rp 105.352,00
2. luranpensiun Rp 15.000,00
3. luranJaminan HariTua Rp 41.600,00

Rp 161.952,00

Penghasilan
netosebulan Rp 1.945.088,00

Penghasilan
netosetahun
12xRp 1.945.088,00 Rp 23.341.056,00

PTKP:
- untukwajibpajak Rp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanseoranganak Rp 1.320.000,00

Rp 18.480.000,00
Penghasilan
KenaPajaksetahun Rp 4 . 8 6 1. 0 5 6 , 0 0
Pembulatan Rp 4 . 8 6 1 . 0 0 0 , 0 0
PPhPasal21 setahun
5%xRp 4.861.000,00 = Rp243.050,00

PPhPasal21 sebulan
Rp 243.050,00:12= Rp 20.254,00
PPhPasal21 sehari
Rp 20.254,00: 26 = Rp 779,00

IJ
' "p
1.3 PENGHITUNGAN
PPh PASAL21 ATASPEMBAYAHAN
UANGRAPEL
1.3.1 AhmadZakariasebagaimana tersebutdalamcontohnomor1.1.1, di ataspada
bulanJuni 2009menerimakenaikan gaji,menjadiRp 3.500.000,00 sebulan
dan berlakusurutsejak1 Januari2009.Denganadanyakenaikan gajiyang
berlaku surut tersebut maka Ahmad menerima rapel seiumlah Rp
5.000.000,00 (kekurangangaji untukmasaJanuaris.d. Mei 2009).Untuk
menghitung PPh Pasal21 atasuangrapeltersebut, terlebihdahuludihitung
kembali PPh Pasal 21 untuk masa Januari s.d. Mei 2OO9atas dasai
penghasilansetelahada kenaikan gaji.Dengandemikianpenghitungan pph
Pasal21 terutangnya
adalahsebagaiberikut:
Gaji Rp 3.500.000,00
Pengurangan :
1. Biayaiabatan:
= Rp
5%x Rp3.500.000,00 17s.000,00
2. luranPensiun Rp 100.000,00

Rp 27s.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 3.225.000,00
Penghasilan
netosetahun:
12x Bp 3.225.000,00 Rp 38.700.000,00
PTKP
- untukwajibpajak Rp 15.840.000,00
- tambahan karenamenikahRp 1.320.000,00

Rp 17.160.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp21.540.000,00

PPhPasal21 setahun
= Rp
5%x Rp 21.540.000,00 1.077.000,00
PPh Pasal21 sebulan
Rp 1.077.000,00 : 12 = Rp 89.750,00

PPh Pasal21 Januaris.d Mei 2009seharusnvaadalah:


5 x Rp 89.750.00 Rp 448.750,00
PPh Pasal21 yangsudahdipotongJanuaris.d. Mei 2OO9
5 x Flp42.250,00(dariperhitungan
contoh1.1.1)= Rp 211.250,00
PPh Pasal21 untukuang rapel Rp 237.500,00

t4
PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 TERHADAPPENGHASTLAN
BERUPA:JASA PRODUKSI,TANTIEM,GRATIFTKASI.
TUNJANGANHARI RAYA
ATAU TAHUNBARU,BONUS,PREMI,DAN PENGHASILAN SEJENISLAINNYA
YANG SIFATNYATIDAK TETAP DAN PADA UMUMNYADIBERIKANSEKALI
DALAMSETAHUN

1.4.1 JokoQurnain(tidakkawin)bekerjapadaPT QolbuJayadenganmemperoleh


gajisebesarRp 2.000.000,00
sebulan.Dalamtahunyangbersangkutan
Joko
menerimabonussebesarRp 5.000.000,00.Setiapbulannya
Jokomembayar
iuranpensiunke danaPensiun
yangpendiriannya
telahdisahkan
olehMenteri
KeuangansebesarRp60.000,00
Caramenghitung
PPhPasal21 atasbonusadalah:
1.4.1.a PPhPasal21 atasGaiidan Bonus(penghasilan
setahun):
Gajisetahun(12xRp2.000.000,00) Rp 24.000.000,00
Bonus Rp 5.000.000,00
Penghasilan
brutosetahun Rp 29.000.000,00
Pengurangan:
'1. BiayaJabatan
= Rp 1.450.000,00
5%x Rp 29.000.000,00
2. luranpensiunsetahun
12x Rp 60.000,00 = Rp 720.000,00
Rp 2.170.000,00
Penghasilan
netosetahun Rp 26.830.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 10.990.000,00
PPhPasal21 terutang
5%x Rp 10.990.000,00= Rp 549.500,00
1.4.1.b PPhPasal21 atasGaiisetahun

Gajisetahun(12x Rp2.000.000,00) Rp 24.000.000,00


Pengurangan :
1. BiayaJabatan
5%x Rp24.000.000,00= Rp 1.200.000,00
2. luranpensiun
setahun
12x Bp 60.000,00 - Rp 720.000,00

Bp 1.920.000,00
Penghasilan
netosetahun Rp 22.080.000,00

PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 6.240.000,00
PPhPasal21 terutang
5%x Rp 6.240.000,00= Rp 312.000,00

15
1.4.1.c PPhPasal21 atasBonus

PPhPasal21 atasBonusadalah:
- Rp312.000,00=
Bp 549.500,00 Rp237.500,00
1.4.2 KaryawatiKen Prameswari(tidak kawin)bekerjapada PT Prabu Kedaton
denganmemperoleh gaji sebesarRp 2.750.000,00
sebulan.Perusahaanikut
dalam programjamsostek-Premi Jaminan KecelakaanKerja dan premi
JaminanKematian dan iuranJaminanHar!Tua dibayaroleh pemberikerja
setiapbulan masing-masingsebesar1,00%,0,30%dan 3,70%dari gaji.
Prameswarimembayar iuranPensiunRp 50.000,00 dan iuranJaminanHari
Tuasebesar2,0O%datigajiuntuksetiapbulan.Dalamtahunberjalan
diajuga
menerimabonussebesarRp4.000.000,00.

Caramenghitung
PPhPasal21 atasbonusadalahsebagaiberikut:
1,4.2.a PPhPasal21 atasGaiidan Bonus(penghasilan
setahun)
Gajisetahun(12x Flp2.750.000,00) Rp 33.000.000,00
Bonus Rp 4.000.000,00
PremiJaminanKecelakaan Keria
12x Rp 27.500,00 Rp 330.000,00
PremiJaminanKematian
12 x Rp 8.250,00 Rp 99.000,00
Penghasilan
brutosetahun Rp 37.429.000,00
Pengurangan:
1. BiayaJabatan
5%x Rp37.429.000,00= Rp 1.871.450,00
2. luranpensiun
setahun
12x Rp50.000,00 = Rp 600.000,00
3. luranJaminanHariTua
12x Rp55.000,00 = Rp 660.000,00

Rp 3.131.450,00

Penghasilan
netosetahun Rp 34.297.550,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 18.457.550,00
Dibulatkan Rp 18.457.000,00
PPhPasal21 terutang
5%x Rp 1A.457.000,00= Rp 922.850,00
1.4.2,b PPhPasal21 atasGaiisetahun

=
Gajisetahun(12x Rp 2.750.000,00) Rp 33.000.000,00
PremiJaminanKecelakaan Kerja
12x Rp27.500,00 - Rp 330.000,00
PremiJaminanKematian
12x Rp8.250,00 - Rp 99.000,00

Jumlah Rp 33.429.000,00

76 ' /
Pengurangan:
1. BiayaJabatan
5%x Rp33.429.000,00= Rp 1.671.450,00
2. luranDensiun
setahun
12x Rp 50.000,00 = Rp 600.000,00
3. luranJaminanHariTua
12x Rp55.000,00 Rp 660.000,00
Jumlah Rp 2.931.450,00

netosetahun=
Penghasilan Rp 30.497.550,00
PTKP
- untukwP sendiri Rp 15.840.000,00
PenghasilanKena Pajak Rp 14.657.550,00
Pembulatan Rp 14.657.000,00
PPh Pasal 21 terutang
5% x Rp 14.657.000,00 = Rp 732.850,00

1.4.2.c PPh Pasal 21 atas Bonus

PPhPasal21 atasBonusadalah:
Rp922.850,00- Rp732.850,00
= Rp 190.000,00

I.5 PENGHITUNGANPEMOTONGANPPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN


PEGAWAIYANGDIPINDAHTUGASKAN
DALAMTAHUNBERJALAN
Pada saat pegawaidipindahtugaskan,pegawaiyang bersangkutantidak berhenti
tempatdia bekerja.pegawaiyangbersangkutan
bekerjadari perusahaan masihtetap
bekerjapada perusahaanyang sama dan hanyaberubih lokasinyasaja. Dengan
demikiandalampenghitunganPph pasal21 tetapmenggunakan daiar penghitungan
selamasetahun.

Contohpenghitungan:

AgusSaparudin yangberstatus belummenikahadalahpegawaipadapT Nusantara


MandiridiJatarta.Sejak1 Juni2009dipindahtugaskan
ke kantorcabangdi Bandung
dan pada1 Oktober2009dipindahtugaskanlagike kantorcabangdi Garut.GaiiAgui
SaparudinsebesarRp 3.500.000,00danpembayaraniuran pensiunyang dibayar
sendirisebulansejumlahRp 100.000,00.
Penghitungan
PPhPasal21:
1.5.1 KantorPusatdi Jakarta

Gajisebulan Rp 3.500.000,00
Pengurangan
1. BiayaJabatan:
= Rp 175.000,00
5%x Rp3-500.000,00
2. luranpensiun = Rp 100.000,00

Rp .175.000,00

Penghasilan
netosebulanadalah Rp 3.325.000,00

/
17
Penghasilan
netosetahun:
12x Rp3.325.000,00 Rp 38.700.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 22.860.000,00
PPhPasal21 ierutangsetahun
5% xRp 22.860.000,00= Rp 1.143.000,00

PPhPasal21 terutangsebulan
Rp 1.143.000,00:
12 - Rp 95.250,00

PPhPasal21 terutangdan harusdipotong


untukmasaJanuaris.d.Mei2009
adalah:
5/12x Rp 1.143.000,00 = Rp476.250,00
PPhPasal21 yangsudahdipotong
masaJanuaris.d.Mei2009adalah:
5 x Rp 95.250,00 = Rp 476.250,00
PPh Pasal21 kurang(lebih)dipotong N I H I L

Pengisian Bukti PemotonganPPh Pasal 21 (Form 1721 A1l di Kantor


Jakarta

Gaji(Januari
s.d.Mei2009)
5 x Rp3.500.000,00 Rp 17.500.000,00
Pengurangan
1. BiayaJabatan
50/6x Rp 17.500.000,00= Rp 875.000,00
2. luranpensiun
5 x Rp 100.000,00 = Rp500.000,00

Rp 1.375.000,00
Penghasilanneto5 bulanadalah Rp 16.125.000,00
Penghasilan neto disetahunkan:
1 2 l 5x R p 1 6 . 1 2 5 . 0 0 0 , 0 0 Rp 38.700.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
PenghasilanKena Pajakdisetahunkan Rp 22.860.000,00

PPh Pasal21 disetahunkan


5% x Rp 22.860.000,00 = Rp 1.143.000,00

PPhPasal21 terutang
5/12xRp1.143.000,00= Rp 476.250,00

18
PPhPasal21 yangtelahdipotongdandilunasi
(Januaris.d.Mei2009)adalah:
5 x Rp 95.250,00 = Rp 476.250,00
PPhPasal21 kurang(lebih)dipotong NIHIL

1.5.2 KantorCabangBandung

a. Penghasilan
netodi Bandung

GajiJunis.d.September
2009:
4 x Rp3.500.000,00 = Rp 14.000.000,00
Pengurangan
1. BiayaJabatan:
= Rp 700.000,00
s% x Rp 14.000.000,00
2. luranpensiun
a x Rp 100.000,00 = Rp 400.000,00

Rp 1.100.000,00
Penghasilan
netodi Bandung Rp 12.900.000,00
b. Penghasilan
netodi Jakarta Rp 16.125.000,00
Jumlahpenghasilan
netoI bulan Rp 29.02s.000,00
Penghasilan
netodisetahunkan:
=
12l9x Rp 29.025.000,00 Rp 38.700.000,00
PTKP
- untukwP sendiri Rp 15.840.000,00
PenghasilanKena Paiakdisetahunkan Rp 22.860.000,00

PPhPasal21 disetahunkan:
5% x Rp 22.860.000,00 = Rp 1.143.000,00
PPhPasal2'1terutang
sebulan
Rp 1..143.000,00:
12 Rp 95.250,00
PPhPasal21 terutang
danharusdipotong
untuk
masaJanuaris.d.September
2009adalah:
9/12x Rp 1.143.000,00 Rp 857.250,00

PPhPasal21 terutangdi Jakarta


sesuaidenganForm.1721- Al Rp 476.250,00
PPhPasal21 yangsudahdipotong
di Bandung
masaJunis.d.September
2009adalah:
4 x Rp95.250,00 Rp 381.000,00

PPhPasal21 kurang(lebih)dipotong NIHIL

79
PPhPasal21 (Formulir1221-Al) di Kantor
PengisianBukti Pemotongan
Bandung

Penghasilan netodi Bandung


GajiJunis.d.September 2009:
4 x Rp 3.500.000,00 Rp 14.000.000,00
Pengurangan:
1. BiayaJabatan:
5%x Rp 14.000.000,00 Bp 700.000,00
2. luranpensiun
4 x Rp 100.000,00 Rp 400.000,00

Rp 1.100.000,00
Penghasilan
netodi Bandung Rp 12.900.000,00
Penghasilan
netodi Jakarta Rp 16..125.000,00
netog bulan
Jumlahpenghasilan Rp 29.025.000,00
Penghasilan
netodisetahunkan:
12/9x Rp 29.025.000,00 Rp 38.700.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 1s.840.000,00
Penghasilan
KenaPajakdisetahunkan Rp 22.860.000,00
PPhPasal21 disetahunkan
5% x Rp 22.860.000,00 = Rp 1.143.000,00
PPhPasal21 terutang
9/12x Rp 1.'143.000,00 Rp 857.250,00
PPhPasal21 telahdipotongdandilunasi:
Di JakartasesuaidenganForm.1721- A1 Rp 476.250,00
Di Bandung (4x Rp95.250,00) Rp 381.000,00
PPhPasal21 kurang(tebih)
dipotong NIHIL

1.5.3 KantorCabangGarut
a. Penghasilan
netodi Garut

GajiOktobers.d.Desember
2009:
3 x Rp 3.500.000,00 Rp 10.500.000,00
Pengurangan
1. BiayaJabatan
5% x Rp 10.500.000,00= Rp 525.000,00
2. luranpensiun
3 x Rp 100.000,00 Rp 300.000,00

Rp 825.000,00
Penghasilanneto di Garut Rp 9.675.000,00

b . Penghasilanneto di Jakarta Rp 1 6 . 1 2 5 . 0 0 0 , 0 0
c. Penghasilanneto di Bandung Rp 12.900.000,00

Jumlahpenghasilannetosetahun Rp 38.700.000,00

20
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 22.860.000,00
PPhPasal21 terutangsetahun
5% x Rp 22.860.000,00 = Rp 1.143.000,00
PPhPasal21 terutangdi Jakartadan Bandung
sesuaidenganForm.1721- Al Rp 857.250,00
PPhPasal21 terutangdi Garut Rp 285.750,00
PPhPasal21 sebulanyangharusdipotongdi Garut
Rp 285.750,00:3 Rp 95.250,00

PenglsianBuktl PemotonganPPh Pasal21 (Formufir1721- A1)di Kantor


Garut

Penghasilan
netodi Garut
GajiOktobers.d.Desember2009:
3 x Rp3.500.000,00 Rp 10.500.000,00
Pengurangan
1. BiavaJabatan:
506x Rp 10.500.000,00 Rp 525.000,00
2. luranpensiun
3 x Rp 100.000,00 Rp 300.000,00

Rp 825.000,00
Penghasilan
netodi Garut Rp 9.675.000,00
Penghasilan
netodi Jakarta Rp 16.125.000,00
Penghasilan
netodi Bandung Rp 12.900.000,00
Jumlahpenghasilan
netosetahun Rp 38.700.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 22.860.000,00
PPhPasal21 terutang
5% x Rp 22.860.000,00 Rp 1.143.000,00
PPhPasal21 terutangdi Jakartadan Bandung
sesuaidenganFotm.1721- A1 Rp 857.250,00

PPhPasal21 terutangdi Garut Rp 28s.750,00


PPhPasal21 telahdipotong( 3 x Rp 95.250,00) Rp 285.750,00

PPhPasal21 kurang(lebih)dipotong NIHIL

2l
I.6 PENGHITUNGANPEMOTONGANPPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN
PEGAWAIYANGBERHENTI
BEKERJAATAUMULAIBEKERJADALAMTAHUN
BERJALAN

1.6.1 PegawaiBaruMulalBekeriaPadaTahunBerlalan

1.6.1.1 PenghltunganPPh Pasat 2t atas penghasilanpegawaiyang


kewallbanpaiak subiektifnyasebagaiSubiek paiak dalam negeri
sudah ada seiak awal tahun kalendertetapi baru bekeria pada
pertengahantahun.
Budiyanta bekerjapada PT Xiang Malamsebagaipegawai tetap
sejak 1 September2009.Budiyantamenikahtetapibelumpunya
anak. Gaji sebulanadalahsebesarRp 6.000.000,00 dan iuran
pensiunyangdibayartiapbulansebesarRp 150.000,00.

Penghitungan
PPhPasal21 tahun2009adalahsebagaiberikut:
Gaiisebulan Rp 6.000.000,00
Pengurangan:
1. BiayaJabatan
= Rp 300.000,00
5%x Rp6.000.000,00
2. luranPensiun Rp 150.000.00

Rp 450.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 5.5s0.000,00
Penghasilannetosetahun
4 x Rp 5.550.000,00 Rp22.200.000,00
PTKP
- untukWP sendirj Rp 15.840.000,00
- tambahanWP kawin Rp 1.320.000,00
Rp 17.160.000,00
Penghasilan
KenaPajaksetahun Rp 5.040.000,00
PPhPasal21 terutang
5ol"x Rp 5.040.000,00 = Rp 252.000,00

PPhPasal21 sebulan
Rp 252.000,00:4 = Rp63.000,00

1,6.1.2 PenghitunganPPh Pasal 2l atas penghasilanpegawaiyang


kewajibanpajak subiektlfnyasebagaiSubiek Paiakdalam negeri
dimulaiseielahpermulaantahun paiak,dan mulai bekeriapada
tahunberialan

DavidRaisita(lV3)mulaibekerja1 September
2009.la bekerjadi
Indonesias.d.Agustus2012.SelamaTahun2009menerima gajiper
bulanRo 20.000.000.00
Penghitungan
PPhPasal21 tahun2009adalahsebagaiberikut:

.22
Gajisebulan Rp 20.000.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan
= Rp 1.000.000,00
57"X Rp 20.000.000,00
Maksimum diperkenankan Rp 500.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 19.500.000,00
Penghasilan
netoselama4 bulan Rp 78.000.000,00
Penghasilan
netodisetahunkan:
1214x Rp78.000.000,00 Rp 234.000.000,00
PrKP (r(3)
- untukwP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahan WP kawin Rp 1.320.000,00
- tambahan 3 oranganak
(3x Rp 1.320.000,00) Rp 3.960.000,00

Rp 21-120.000,00

Penghasilan
Kena Pajakdisetahunkan Rp212.880.000,00

PPh Pasal21 disetahunkan:


- 5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
- 15%x Rp 162.880.000,00 Rp 24.432.000,00

Ro 26.932.000.00
PPhPasal21 terutanguntuktahun2009
4112xAp 26.932.000,00 = Rp 8.977.333,00
PPhPasal21 terutang
sebulan:
1/4x Rp 8.977.333,00 - Rp 2.244.333,00

PegawaiBerhentiBekeriaPadaTahunBerialan

1.6.2.1 PegawaiYangMasihMemitikiKewaiibanpalakSubiektifBerhenti
BekeriaPadaTahunBerialan

Arip Marwantoyang berstatusbelummenikahadalahpegawaipada


PT MahakamUtama di Yogyakarta- Dty. Selak 1 Oktober2009,
yangbersangkulan berhentibekerjadi PT MahakamUtama.GajiArip
Marwantosetiap bulan sebesar Rp 9.500.000,00dan yang
bersangkutan membayar iuranpensiunkepadaDanapensiunyang
pendiriannyatelah mendapat persetujuanMenteri Keuangan
sejumlah Rp 100.000,00
setiapbulan.
Penghltungan PPhPasal21 yangdipotongsetiapbulan:
Gajisebulan Rp3.500.000,00
Pengurangan
1. BiayaJabatan:
5%x Rp3.500.000,00 Bp 175.000,00
2. luranpensiun Rp 100.000,00

Rp 275.000,00
Penghasilan
neto Rp 3.22s.000,00
Penghasilan
netoselahun
12x Rp3.225.000,00 Rp38.700.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 22.860.000,00
PPhPasal21 terutang
5%x Rp 22.860.000,00= Rp 1.143.000,00

PPhPasal21 yangharusdipotong
sebulan:
Rp 1.143.000,00
: 12 = Rp95.250,00

PenghitunganPPh Pasal21 yang terutang selama bekeriapada


PT MahakamUtama dalam tahun kalender2OO9(s.d. bulan
September2009)dilakukanpadasaat berhentibekeria:

Gaji(Januari
s.d.September
2009)
9 x Rp3.500.000,00 Rp 31.500.000.00
Pengurangan
'1. BiayaJabatan:
5%x Rp31.500.000,00= Rp 1.575.000,00
2. luranoensiun
9 X Rp 100.000,00 = Rp 900.000,00

Rp 2.475.000,00
Penghasilan
neto9 bulanadalah Rp29.025.000,00
PTKP
-untukwP sendiri Rp 1s.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 13.185.000,00
PPhPasal21 terutang
5%x Rp 13.185.000,00= Rp 659.250,00

PPhPasal21 terutanguntukmasa
Januaris.d.September
2009adalah= Rp 659.250,00
PPhPasal21 yangsudahdipotong sampai
denganBulanAgustus2009:
I x Rp 95.250,00= Rp 762.000,00
PPhPasal21 lebihdipotong Rp 102.750,00

Catatan:
KelebihanpemotonganPPh Pasal 21 sebesar Rp 102.750,00
dikembalikan
oleh PT MahakamUtama kepadayang bersangkutan
padasaatpemberian buktipemotongan
PPhPasal21.

24
1.6.2.2 PegawaiBerhenli Bekeria Pada Tahun Berialan dan Sekaligus
KehllanganKewaiibanPaiakSubiektif

LewisOshea(l(3) mulaibekerjaMei2004dan berhentibekerjaseiak


1 Juni 2009 dan meninggalkan Indonesiake negara asalnya
(kehilangan pajaksubjektif).
kewajiban Selamatahun2009menerima
gaji perbulan
sebesarRp 15.000.000,00 dan padabulanApril2009
menerima bonussebesarRp 20.0000.000,00
A, Penghllungan PPhPasal21 atasgaii adalah:
Gaiisebulan Rp 15-000.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan
= Rp 750.000,00
5%x Rp 15.000.000
Maksimum diperkenankan Rp 500.000,00

Netoatas gajisebulan
Penghasilan Rp 14.500.000,00

PenghasilanNetodisetahunkan:
12 x Rp 14.500.000,00 Rp 174.000.000,00

PrKP(r(3)
- unruk
wajibPajak Rp15.840.000,00
- tambahan WP kawin Rp 1.320.000,00
- tambahan3 oranganak
(3x Rp 1.320.000,00)Rp 3.960.000,00

Rp 21.120.000,00

Penghasilan
KenaPajak Rp 152.880.000,00
PPhPasal21 atasgajisetahun:
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp102.880.000,00 Rp 15.432.000,00

Rp 17.932.000,00
PPhPasal21 atasgajisebulan
Rp 17.932.000,00: 12 = Rp 1.494.333,00

B. Penghitungan PPhPasal21 atasgaii dan bonus:


Gajidisetahunkan
(12x Rp 15.000.000,00) Rp180.000.000,00
Bonus Bp 20.000.000,00
Rp200.000.000,00

Pengurangan:
BiayaJabatan:
= Rp 10.000.000,00
5%x Rp200.000.000,00
Maksimum diperkenankan
12x Rp.500.000,00 Rp 6.000.000,00

Netoatasgajisetahun
Penghasilan danbonusRp194.000.000,00

25
PrKP(|(3)
- untukWaiibPajak Rp 15.840.000,00
- tambahan WP kawin R p 1 . 3 2 0 . 0 0 0 , 0 0
- tambahan 3 oranganak
(3x Rp 1.320.000,00)Rp 3.960.000,00
Rp 21.120.000,00
PenghasilanKena Pajak Rp172.880.000,00
PPh Pasal21 alas gajisetahundan bonus:
5% x Rp 50.000.000.00 Rp 2.500.000,00
15% x Ro122.880.000.00 Rp 18.432.000,00

Rp 20.932.000,00

C. Penghitungan
PPhPasal21 atasBonus:
- Rp 17.932.000,00=
Rp 20.932.000,00 Rp 3.000.000,00

D. Penghitungankembali PPh Pasal 21 terutang pada saat


pegawai yang bersangkutanberhenti dan meninggalkan
Indonesiauntuk selama-lamanya,
yang dicantumkandalam
Form |721A1:

Gajiselama5 bulan
(5 x Rp 15.000.000,00) Bp 75.000.000,00
Bonus Rp 20.000.000,00
Jumlahseluruhpenghasilan
selama5 bulan Rp 9s.000.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan:
= Rp 4.750.000,00
5%x Rp95.000.000,00
Maksimum dioerkenankan
5 x Rp.500.000,00 = Rp 2.500.000,00

PenghasilanNetoselama5 bulan Rp 92.500.000,00


Jumlahseluruhpenghasilan
neto diselahunkan
12i5x Rp 92.500.000,00 Rp222.000.000,00
PTKP(I(3)
- untukwajib Pajak Rp 15.840.000,00
- tambahan WP kawin Rp 1.320.000,00
- tambahan 3 oranganak
(3x Rp 1.320.000,00)
Rp 3.960.000,00

Rp 21.120.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 200.880.000,00

PPhPasal21 atasgajisetahundanbonus:
5% x Rp50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp150.880.000,00 Rp 22.632.000,00

Rp 25.132.000,00

PPh Pasal21 terutangatas penghasilan5 bulan:


5/12x Rp 25.132.000,00 - Rp 10.471.667,00

26 *
PPhPasal21 telahdipotongsampaidengan
bulanApril2009atasgajidanbonus:
(4x Rp 1.494.333,00)
+ Rp 3.000.000,00=Rp 8.977.333,00

PPhPasal21 terutang
danharusdipotong
UntukbulanMei2009 = Ro 1.494.333.00

Catatan:
Cara penghitungandi atas berlakujuga bagi pegawai yang
kehilangankewajibansubiektifnyapada tahun berjalankarena
meninggaldunia.

1.7 PENGHITUNGAN
PEMOTONGANPPh PASAL21 ATAS PENGHASILAN
YANG
SEBAGIAN
ATAUSELURUHNYA
DTPEROLEHDALAMMATAUANGASING
NeillMc LearyadalahseorangkaryawanmemperolehgajipadabulanJanuari2009
dalammatauangasingsebesarUS$2,000sebulan.Kursyangberlakuuntukbulan
Januari2009 berdasarkanKeputusanMenteriKeuanganadalahRp 11.250,00per
US$1.00.NeillMc Learyberstatus
menikah
dengan1 anak,
PenghitunganPPhPasal21 adalah'.
Gajisebulanadalah:
US$2,000x Rp 11.250,00 Rp 22.500.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan
= Rp 1.125.000,00
5%x Rp 22.500.000,00
Maksimum diperkenankan Rp 500.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 22.000.000,00
Penghasilan
netosetahun
12 x Rp 22.000.000,00 Rp 264.000.000,00

PTKP
- untukWP sendiri Bp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah BD 1.320.000.00
- tambahanuntuk1 oranganak Rp 1.320.000,00

Rp 18.480.000,00
PenghasilanKena Pajak Rp 245.520.000,00

PPh Pasal21 terutangsetahun


5% x Rp 50.000.000,00 - Rp 2.s00.000,00
15% x Rp 195.520.000,00 - Rp 29.328.000,00

Rp 31.828.000,00

PPh Pasal2l sebulan:


R p 3 1 . 8 2 8 . 0 0 0 , 0 l02:= R p 2 . 6 5 2 . 3 3 3 , 0 0

n t
PPh PASAL 21 SELURUHATAU SEBAGIANDITANGGUNG
OLEH PEMBERI
KERJA

Dalamhal PPhPasal21 atasgaji pegawaiditanggung


oleh pemberikerja,pajakyang
ditanggungpemberi kerja tersebut termasuk dalam pengertiankenikmatan
sebagaimanadimaksuddalam Pasal8 ayat (1) huruf b dan bukanmerupakan
penghasilan
pegawai
yangbersangkutan.

Arip Mulyanaadalah seorang pegawaidari PT Lautan Otomatadengan status


menikahdan mempunyai 3 oranganak.Diamenerima gajiRp 4.00O.OOO,OO
sebulan
dan PPh ditanggung
oleh pemberikerja.Tiap bulania membayar iuranpensiunke
dana pensiunyang pendiriannyatelah disahkanoleh MenteriKeuangansebesar
Rp 150.000.00

Gajisebulan Rp 4.000.000,00
Pengurangan:
1. BiayaJabatan
5% x Rp 4-000.000,00 Rp 200.000,00
2. luranpensiun Rp 150.000,00

Rp 350.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 3.650.000,00
Penghasilan
netosetahun
12x Rp 3.650.000,00 Rp 43.800.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanuntuk3 oranganak Rp 3.960.000,00

Rp 21.120.000,00
Penghasilan
KenaPaiak Rp 22.680.000,00
PPhPasal21 setahunadalah
5% xRp 22.680.000,00 =Rp 1.104.000,00

PPh Pasal2l sebulan:


R p 1 . 1 3 4 . 0 0 0 , 0102: = Bp 94.500,00

PPh Pasal21 sebesarRp 94.500,00


ini ditanggung
dan dibayarolehpemberikerja.
JumlahsebesarRp 94.500,00tidak dapat dikurangkan dari penghasilan
Bruto
pemberikerjadan bukanmerupakanpenghasilanyangdikenakan pajakkepadaArip
Mulyana.
NamunapabilapemberikerjaadalahbukanWajibPajakselainpemerintahatauWajib
Pajak yang pengenaanpajaknyaberdasarkanPph final atau berdasarkannorma
penghitungankhusus (deernedprofitl, maka kenikmatanberupa pajak yang
ditanggungpemberikerja ditambahkanke dalampenghasilan dari pegawaiyang
bersangkutan,
danpenghilunganpajaknyadilakukan
sesuaicontohNomor1.9.

28
I.9 PENGHITUNGAN
PEMOTONGANPPh PASAL21 TEHHADAPPEGAWAITETAP
YANGMENERIMA
TUNJANGAN
PAJAK
Dalamhal kepadapegawaidiberikan pajak,makatunjangan
tunjangan pajaktersebut
merupakan penghasilanpegawai yang bersangkutandan ditambahkanpada
penghasilan
yangditerimanya.

Contohpenghitungan:

Peri lrawan(statuskawindengan3 oranganak)bekerjapadaPT KartikaKawashima


Pionirindodenganmemperoleh gajisebesarRp 2.500.000,00sebulan.KepadaPeri
lrawandiberikan pajaksebesarRp 25.000,00.
tunjangan luranpensiunyangdibayar
olehPerilrawanadalahsebesarRD25.000.00 sebulan.
PenghitunganPPhPasal21 adalah:
Gajisebulan Rp 2.500.000,00
Tunjanganpajak Bp 25.000,00
Penghasilan
brutosebulan Rp 2.525.000,00
Pengurangan:
1. BiayaJabatan
5%xRp 2.525.000,00 = Rp 126.250,00
2. luranpensiun = Rp 25.000,00

Rp 151.250,00

Penghasilan
netosebulan Rp 2.373.750,00

Penghasilan
netosetahun
12x Rp 2.373.7s0,00 Rp 28.485.000,00

PTKP
- untukwP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanuntuk3 oranganak Rp 3.960.000,00

Rp 21.120.000,00

Penghasilan
KenaPajak Rp 7.365.000,00

PPh Pasal 21 setahun adalah 5o/"x Rp 7.365.000,00= Rp 368.250,00

PPh Pasal21 sebulanadalah Rp 368.250,00:12 - Rp 30.688,00

SelisihpajakterutangdengantunjanganpajakadalahRp 30.688,00- Rp 25.000.00=


Rp 5.688,00dapat ditanggungoleh pegawaitersebutyaitu dengandipotongkandari
penghasilanbulanyang bersangkutanatau ditanggungoleh pemberikerja/pemotong
pajak.

ApabilaselisihsebesarBp 5.688,00tersebutditanggungoleh pemberikerja/pemotong


pajak maka jumlahtersebutbukan merupakanbiayayang dapat dikurangkandalam
menghitungPenghasilan Kena Pajakpemberikerja/pemotong pajak.

29
I.1O PENGHITUNGANPPh PASAL 21 ATAS PENERIMAANDALAM BENTUKNATURA
DAN KENIKMATAN LATNNYA YANG DIBERIKAN OLEH WAJIB PAJAK YANG
PENGENAAN PAJAK PENGHASILANNYA BERSIFAT FINAL ATAU
BERDASARKAN NORMA PENGHITUNGANKHUSUS (DEEMED PROFIN

Qalbun Junaidi adalah warga negara Rl yang bekerja pada suatu perwakilandagang
asingyang pengenaanpajaknyamenggunakannormapenghitungan khusus(deemed
profit), mempercleh gaji sebesar Rp 1.500.000,00sebulan beserta beras 30 kg dan
gula 10 kg. QalbunJunaidiberstatusmenikahdengan1 orang anak. Nllai uang dari
beras dan gula dihitungberdasarkanharga pasar yaitu :

Hargaberas : perkg.
Rp 10.000,00
Hargagula : Rp 8.000,00perkg.

Penghitungan PPhPasal21
Gajisebulan Rp 1.500.000,00
Beras: 30 x Rp 10.000,00 Rp 300.000,00
Gula : 10x Rp 8.000,00 Rp 80.000,00
Penghasilan
brutosebulan Rp 1.880.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan
5%x Rp 1.880.000,00 Rp 94.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 1.786.000,00
Penghasilan
netosetahun
12xRp I.786.000,00 Rp 21.a32.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15-840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanuntuk1 oranganak Rp 1.320.000,00

Rp 18.480.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 2.952.000,00
PPhPasal21 setahun
adalah
5%x Rp 2.952.000,00= Rp 147.600,00
PPhPasal21 sebulan:
Rp 147.600,00:12 Rp 12.300,00

I.11 PerhitunganPPh Pasal21 Bagi PegawaiTetapyang Baru MemilikiNpWp pada


Tahun Berialan

WahyuSantosa,statusbelummenikahdan tidak memilikitanggungan keluarga,


bekerjapadaPT FaiarSejahteradenganmemperoleh gaji dan tunjangansetiapbulan
sebesarRp5.500.000,00,dan yang bersangkutanmembayar iuranpensiunkepada
perusahaan DanaPensiun yangpendiriannyatelahdisahkan olehMenteriKeuangan
setiapbulansebesarRp200.000,00.
WahyuSantosabarumemiliki NPWPpadabulan
Juni 2009 dan menyerahkan
fotokopikartu NPWPkepadaPT FajarSejahterauntuk
digunakan dasarpemotongan
sebagai PPhPasal21 bulanJuni.

30
Perhitungan
PPhPasal21 yangharusdipotong
setiapbulanuntukbulanJanuari-Mei
2009adalahsebagaiberikut:

Gajidantun.iangan
sebulan Rp 5.500.000,00
Pengurangan:
1. BiayaJabatan
= Rp 275.000,00
5% x Rp 5.500.000,00
2. luranpensiun: Rp 200.000,00
Rp 475.000,00

Penghasilan
Netoatasgajidantunjangan
sebulan Rp 5.025.000,00
Penghasilan
Netosetahun:
12x Rp5.025.000,00 Rp 60.300.000,00
PrKP Ol(0)
- untukWajibPajak Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 44.460.000,00
PPhPasal21 ataspenghasilan
setahun:
5ol"x Rp 44.460.000,00 Rp 2.229.000,00
PPh Pasal21 atas gajisebutan
R p 2 . 2 2 3 . 0 0 0 . 0: 01 2 = Rp 185.250,00

PPhPasal21 yangharusdipotong
karenayangbersangkutan
belummemiliki
NpWp:
120%x Rp 185.250,00
= Rp 222.300,00

JumlahPPh Pasal21 yang dipotong


dariJanuari-Mei2009 = S x Rp 222.900,00 = R p1 . 1 1 1 . 5 0 0 , 0 0
JumlahPPh Pasal21 terutangapabila
Yang bersangkutanmemilikiNPWp=
5 x Rp 185.250.00 = Rp 926.250,00
Selisih(20%x 5 x Rp 185.250,00) - Rp 185.250,00
PenghitunganPPh Pasal21 terutangdan yang harusdipotonguntukbulanJuni 2009,
setelahyang bersangkutanmemilikiNPWP dan menyerahkanfotokopikartu NpWp
kepadapemberikerja,dengancatatangaji dan tunjanganuntukbulanJuni 2OO9tidak
berubah,adalahsebagaiberikut:

PPh Pasal21 terutangsebulan(samadengan


Perhitungan
sebelumnya) Rp 185.250,00
Diperhitungkan
denganpemotongan
atastambahan
20%sebelummemiliki
NPWP(Januari-Mei
2009)
2oo/ox5xRDI85.250.00 (Rp 185.250,00)
PPhPasal21 yangharusdipotong
bulanJuni2OOg Nihil

Apabila Wahyu Santosa baru memiliki NPWP pada akhir November 2009 dan
menyerahkanfotokopikartu NPWP sebelumpemotonganpph pasal 21 untuk bulan
Desember2009, denganasumsi penghasilansetiapbulan besarnyasama dan tidak
ada penghasilanlain selainpenghasilantetapdan teratursetiapbulantersebut,maka
perhitunganPPh Pasal 21 yang harus dipotongpada bulan Desember2OO9adalah
sebagaiberikut:
PPhPasal21 terutangsebulan(samadengan
Perhitungansebelumnya) Rp 185.250,00
Diperhitungkandenganpemotonganatastambahan
20%sebelum NPWP(Januari-November
memiliki 2009)
20/. x 11x Rp 185.250,00 (Rp 407.550,00)

PPhPasal21 yangharusdipotong
bulanDesember
2009 (Rp 222.300,00)

Karena jumlah yang diperhitungkanlebih besar daripada jumlah PPh Pasal 21


terutang untuk bulan Desember 2009, maka jumlah PPh Pasal 21 yang harus
dipotonguntuk bulan iersebut adalah Nihil. Jumlah sebesar Rp 222.300,00dapat
diperhitungkandengan PPh Pasal 21 untuk bulan-bulanselanjutnyadalam tahun
kalenderberikutnya.Karenajumlahtersebutsudahdiperhitungkan denganPPh Pasal
21 terutanguntukbulan-bulanberikutnya,jumlahtersebuttidaktermasukdalamkredit
pajak yang dapat diperhitungkan oleh pegawai tetap dalam Surat Pemberitahuan
TahunanPajakPenghasilan Wajib PajakOrangPribadiyang bersangkutan.

PerhitunganPPh Pasal21 terutanguntuktahun2009,dimanaWahyu Santosasudah


memilikiNPWPpada akhirbulan November2009sebelumpemotonganPPh Pasal21
bulanDesember2009 adalahsebaoaiberikul:

Gajidantunjangan setahun:
Bp 5.500.000,00 x 12 Rp66.000.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan
5%x Rp66.000.000,00 = Rp 3.300.000,00
luranpensiun:
Rp 200.000,00 x 12 = Rp 2.400.000,00
Rp 5.700.000,00
Penghasilan
Netosetahun Rp 60.300.000,00
PrKP (Tlvo)
- untukWajibPajak Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 44.460.000,00
PPhPasal21 ataspenghasilan
setahun:
5% x Rp 44.460.000,00 Rp 2.223.000,00
PPhPasal21 yangtelahdipotong:
BulanJanuari- November2009
1l xRp222.300 = Rp 2.445.300,00
BulanDesember 2009 =Rp 0,00
Rp .2.445.300,00
PPhPasal21 lebihdipotong
untukdiperhitungkan
padabulanselanjutnya
dalamtahunkalenderberikutnya(Rp 222.3OO,OOI
KarenajumlahsebesarRp 222.300,00sudahdiperhitungkan denganPPh Pasal21
terutangbulan berikutnyaoleh PemotongPPh Pasal21, makajumlahyang dapai
dikreditkan
dalamSurat Pemberitahuan TahunanPajakPenghasilanWajib Pajak
OrangPribadipegawai yangbersangkutansebesarRp 2.223.9Qo,o0

32
t
1.12 PenghitunganPPh Pasat2i yang Harus Dipotong Pada Masa Paiak Terakhir,
yaitu:
a. Bulan Desemberuntuk PegawaiTetapyang Bekeriasampaidenganakhir
tahun kalender;
b, Bulan TerakhirMemperolehGali atau penghasilanTetapdan TeraturKarena
yang BersangkutanBerhentiBekeria.

1.12.1 PenghitunganPPhPasal21 yangHarusDipotongpadaBulanDesember.


a. DalamHal PenghasilanTetapdan TeraturSetiapBulan Sama/Tidak
Berubah,makaiumlahPPhPasal21 yangharusdipotongpadabulan
Desemberbesarnyasama denganyang dipotongpada bulan-bulan
sebelumnya.
b. Dalam Hal BesarnyaPenghasilanTetap dan Teratur Setiap Bulan
MengalamiPerubahan,
JakaLelana,statusbelummenikahdantidakmemiliki tanggungan keluarga,
bekerjapada PT LazuardiInternusadenganmemperoleh gaji dan tunjangln
setiapbulansebesarRp 5.500.000,00, dan yang bersangkutan membayar
iuran pensiunkepadaperusahaan Dana pensiunyang pendiriannya telah
disahkanolehMenteriKeuangan setiapbulansebesarRp 200.000,00. Mulai
bulanJuli 2009,JakaLelanamemperoleh kenaikanpenghasilan tetapsetiap
bulanmenjadi sebesarRp 2.000.000,00.
Perhitungan
PPh Pasal21 yang harusdipotongsetiapbulanuntukbulan
Januari-Juni
2009adalahsebagaiberikut:
Gajidantunjangan
sebulan Rp 5.500.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan
= Rp 275.000,00
5%x Rp5.500.000,00
luranpensiun: = Rp 200.000,00
Rp 47s.000,00
Penghasilan
Netoatasgajidantunjangan
sebulanRp 5.025.000,00
Penghasilan Netosetahun:
'12x Rp
5.025.000,00 Rp 60.300.000,00
PTKP(lvo)
- untukwajib Pajak Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 44.460.000,00

PPhPasal21 atasgajisetahun:
5% x Rp 44.460.000,00 Rp 2.223.000,00
PPhPasal21 atasgajisebulan
Rp 2.223.000,00:12 = Rp 185.250,00
PerhitunganPPhPasal21 yangharusdipotong
setiapbulanuntukbulanJuli-
November 2009adalahsebagaiberikut:
Gajidantunjangansebulan Rp 7.000.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan
5olo = Rp 350.000,00
x Rp 7.000.000,00
luranpensiun: = Rp 200.000,00
Rp 550.000,00
Penghasilan
Netoatasgaiidantunjangan
sebulanRp 6.450.000,00

33
PenghasilanNetosetahun:
12x Rp6.450.000,00 Rp 77.400.000,00
PTKP(TKO)
- untukWajibPajak Rp 15.840.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 61.560.000,00
PPhPasal21 ataspenghasilan
setahun:
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15%x Rp 11.s60.000,00 Rp 1.734.000,00

Rp 4.234.000,00
PPhPasal21 yangharusdipotong
setiapbulan:
Rp4.234.000,00:
12 = Rp3s2.833,00
PerhitunganPPhPasal21 yangharusdipotong
padabulanDesember
2OOg:
Penghasilanselamasetahun:
(6 x Rp5.500.000,00)
+ (6x Rp 7.0OO.OOO,O0)
= Rp 75.000.000,00
Pengurangan:
BiayaJabatan:
5%x Rp75.000.000,00 = Rp3.750.000,00
lurangPensiun:
12x Bp 200.000,00 = Rp2.400.000,00
Rp 6.150.000,00
PenghasilanNeto Rp68.850-000,00
PTKP (TKO)
- untukwajib Pajak Rp 15.840.000,00
PenghasilanKena Pajak Rp s3.010.000,00
PPh Pasal2'l terutang:
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
1 5 %x R p 3 . 0 1 0 . 0 0 0 , 0 0 Rp 451.500,00

Rp 2.951.500,00
PPhPasal21 yangtelahdipotong
s.d.
November 2009:
(6x Rp 185.250,00)
+ (5x Rpss2.833,00) Rp 2.875.365,00
PPhPasal21 yangharusdipotong
padabulan
Desember
2009 Rp 76.135,00

1.12.2 PenghitunganPPh pasal 2i yang HarusDipotongpada BulanTerakhir


PegawaiTetap MemperolehpenghasllanTetapdan ieratur Karenayang
Bersangkutan
BerhentiBekeriasebelumBulanDesember
pegawaiBerhenti
Contoh:LihatContoh1.6.2. BekeriapadaTahunBerjalan

ll. PENGHITUNGANPPhPASAL21 ATASUANGPENSIUN


YANGDIBAYARKAN
SECARA
BERKALA(BULANAN)

ll.1 PenghitunganPPh Pasal21 PadaTahunpertamaDibayarkannya


Uangpensiun
SecaraBulanan

34
PPhPasal21 di TempatpemberiKeljaSebelumpensiun.
11.1.1 Penghilungan

Apabilawaktupensiunsudahdapatdiketahuidenganpastipadaawaltahun,
misalnyaberdasarkanketentuanyang berlakudi tempatpemberikeriayang
dikaitkandenganusia pegawaiyang bersangkutan, maka perhitunganpph
Pasal21 terutang
sebulandihitungberdasarkanpenghasilan
kenapajakyang
akan diperolehdalam periodedimanapegawaiyang bersangkutan akan
bekerjadalamtahunberjalan
sebelum memasuki masapensiun.
Namun,apabilawaktu pensiunbelumdapatdiketahuidenganpasti pada
waktumenghitung PPh Pasal21 yang terutanguntuksetiapbulan,maka
penghitunganPPh Pasal21 didasarkan pada perkiraanpenghasilanneto
setahunsepertipadacontoh 1.6.2.1.
Penghitungan Pemotongan PPh Pasal
21 atas Penghasilan
Pegawaiyang MasihMemilikiKewajibanPajakSubjektif
BerhentiBekerjapadaTahunBerialan.
Contoh:
RadenSuryaman,berstatuskawindengan2 (dua)oranganak yang masih
menjaditanggungan, bekerjasebagaipegawaitetap padapT IndoRejoAbadi
gaji
dengan sebulansebesarRp 5.000.000,00. RadenSuryaman setiapbulan
membayar iuranpensiunsebesarRp 250.000,00 ke DanaPensiun Swadhana
Utama yang pendiriannyatelah disahkan oleh Menteri Keuangan.
Berdasarkan ketentuanyang berlakudi PT IndoRejoAbaditerhitungmulai1
Juli2009,RadenSuryaman akanmemasuki masapensiun.
Penghitungan
PPhPasal21 sebulan:

Gajisebulan
Rp 5.000.000,00
Pengurangan
1. Biayajabatan:
=
5%X Rp 5.000.000,00 Rp250.000,00
2. luranpensiun Rp 250.000,00

Rp 500.000,00
Penghasilan
Netosebulan Rp 4.500.000,00
Penghasilan
Neto6 bulan(masabekerja
Januaris.d.Juni2009)
Rp4.500.000.00
x6
Rp 27.000.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Ro 15.840.000.00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanuntuk2 oranganak Rp 2.640.000,00

Rp 19.800.000,00

Penghasilan
KenaPajak Rp 7.200.000,00
PPhPasal21 terutang:
5%x Rp 7.200.000,00 Rp 360.000,00
PPhPasal21 terutang
sebulan:
Bp 360.000,00
:6 Rp 60.000,00
Pada saat Raden Suryaman berhentl bekerla dan memasukl masa
pensiun, maka pemberi keria memberikanbukti pemotonganPPh Pasal
21 (Form 1721A1l dengandata sebagaiberlkut:

Gajiselama6 bulan: 6 x Rp 5.000.000,00 Rp 30.000.000,00

35 ,l
Pengurangan
1. Biayajabatan:
5%X Rp 30.000.000,00 Rp 1.s00.000,00
2. luranpensiun:
6 x Rp 250.000,00 Rp 1-500.000,00

Rp 3.000.000,00
Penghasilan
Netoselama6 bulan Rp 27.000.000,00
PTKP:
- untukWP sendiri Bp 15-840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
-tambahanuntuk2 oranganak Rp 2.640.000,00

Rp 19.800.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 7.200.000,00

PPhPasal2l terutang(5%x Rp 7.200.000,00) Rp 360.000,00


PPhPasal21 telahdipotong(6x Rp 60.000,00) Rp 360.000,00
PPhPasal21 kurang(lebih)dipotong NIHIL

Apabilapemotongan PPhPasal21 seiiapbulandidasarkan padapenghasilan


yang disetahunkan, karenapada saat perhitungan belumdiketahuisecara
pastisaat pensiunatau berhentibekerja,makapadasaat penghitunganpph
Pasal21 terutanguntukmasaterakhir(saatpensiunatau berhentibekerja),
akanterjadikelebihanpemotonganPPh Pasal21 atas penghasilan pegawai
yang bersangkutan,yang harus dikembalikan oleh pemotongpajak kepada
pegawaiyangbersangkutan.

11.1.2 Penghitungan
PPhPasal21 oleh DanaPensiunyangMembayarkan
Uang
PensiunBulanan.

Untukkemudahan dan kesederhanaanbagipegawaiyangpensiundalamhal


yang bersangkutan tidakmempunyai penghasilanselaindari pekerjaan
dari
satupemberikerjadanuangpensiun, DanaPensiun menghitungpemotongan
PPh Pasal21 aias uang pensiunpadatahunpertamapegawaimenerima
uangpensiundenganberdasarkan padagunggungan penghasilannetodari
pemberikerjasampaidenganpensiundanperkiraan uangpensiunyangakan
diterimadalamtahunkalenderyangbersangkutan. Agar DanaPensiundapat
melakukan pemotongan PPh Pasal21 sepertiitu, makapenerimapensiun
harussegeramenyerahkan buktipemotonganPPhPasal21 (Formulir.l721A-
'111721A-2)dari pemberikerjasebelumnya.
Melanjutkan
ContohSebelumnya:

Selanjutnya,
mulai bulan Juli 2009 Raden Suryamanmemperoleh uang
pensiundari Dana PensiunSwadhanaUtama sebesarRp 3.000-000,00
sebulan.PenghitunganPPh Pasal21 terutangatas uang pensiunadalah
sebagaiberikut.

Pensiun
sebulanadalah Flp 3.000.000,00

36 t
Pengurangan:
Biayapensiun =
5% x Rp3.000.000,00 Rp 150.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 2.850.000,00
PenghasilannetoJulis.d.Desember
2009
6 x Rp 2.850.000,00 Rp 17.100.000,00
Penghasilannetodari PT IndoRejoAbadi
sesuaidgn buktipemotongan PPhPasal21 adalah "l 27.000.000,00
Jumlahpenghasilan
neiotahun2009 Rp 44.100.000,00
PTKP
- untukwP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanuntuk2 oranganak Rp 2.640.000,00

Rp 19.800.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 24.300.000,00
PPhPasal21 terutangadalah:
5% x RD24.300.000.00= Rp 1.215.000,00
PPhPasal21 terutangdi PT IndoRejoAbadi
sesuaidenganbuktipemotongan PPhPasal21
(Form1721A1) Rp 360.000,00
PPhPasal21terutangpadaDanaPensiun
SwadhanaUtama,selama6 bulanadalah Rp 855.000,00
PPhPasal21 atasuangpensiun
yangharusdipotong
tiapbulanadalah:
Rp855.000,00:6= Rp 142.500,00

Penghitungankembali PPh Pasal 21 oleh Dana Pensiun Swadhana


Utamauntuk dicantumkandalamForm 1721A1l

Pensiun
selama6 bulan:6 x Rp 3.000.000,00 Rp 18.000.000,00
Pengurangan:
Biayapensiun:
=
5%x Rp 18.000.000,00 Rp 900.000,00
Penghasilan
neto6 bulan Rp 17.100.000,00
Penghasilan
netodariPT IndoRejoAbadi
sesuaidenganbuktipemotonganPPhPasal21
adalah *l 27.000.000,00

Jumlahpenghasilan
netotahun2009 Rp 44.100.000,00
PTKP
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
- tambahanuntuk2 oranganak Rp 2.640.000,00

Rp 19.800.000,00

/
Penghasilan
KenaPajak Rp 24.900.000,00
PPhPasal21 terutang
adalah:
5%x Rp24.300.000,00= Rp j.215.000,00
PPhPasal21 terutangdi PT IndoRejoAbadi
sesuaidenganbuktipemotongan PPhPasal21
(Form172141) Rp 360.000,00
PPhPasal21 terutang
padaDanaPensiun
SwadhanaUtama,selama6 bulanadalah Rp B55.OOO,O0
PPhPasal21 telahdipotong:
6 x Rp 142.500,00 Rp 855.000,00
PPhPasal21 kurang(lebih)dipotong NIHIL

ll.2 PenghitunganPPh Pasal21 Atas pembayaranUang pensiun SecaraBulanan


PadaTahun Keduadan Setetusnya.

Denganmenggunakan contohsebelumnya,penghitunganpph pasal21 atasuang


pensiunbulananmulaiJanuari2010(tahunkeduayangbersangkutan
pensiun)adalah
sebagaiberikut.

Pensiunsebulanadalah Rp 3.000.000,00
Pengurangan:
Biayapensiun
=
5%x Bp 3.000.000,00 Rp 150.000,00
Penghasilan
netosebulan Rp 2.850.000,00
Penghasilannetodisetahunkan
12 x Rp 2.850.000,00 Rp 34.200.000,00
PTKP:
- untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
- tambahankarenamenikah Ro 1.320.000.00
- tambahanuntuk2 oranganak Rp 2.640.000,00

Bp 19.800.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 14.400.000,00
PPhPasal21 setahun:
5%xRp 14.400.000,00= Rp720.000,00
PPh Pasal21 sebulan
R p 7 2 0 . 0 0 0 , 0:01 2 = Rp 60.000,00

III. PENGHITUNGANPEMOTONGANPPh PASAL 21 TERHADAP PENGHASILAN


PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS. PENERIMAUPAH SATUAN. DAN
PENERIMAUPAHBORONGAN
III.1 DENGANUPAHHARIAN

lll.1.1 Sentotdenganstatusbelum menikahpada bulan Januari2009 bekerja


sebagaiburuhharianpada PT HarapanSentosa.la bekerjaselama10 hari
danmenerima upahhariansebesarRD150.000,00.

38
Penghitungan
PPhPasal21 terutang:
Upahsehari Rp 15O.OO0,OO
Dikurangi
batasupahharianiidakdilakukan
pemotonganPPh Rp 150.000,00
Penghasilan
KenaPajakSehari Rp 0,00
PPhPasal21 dipotong
atasUpahsehari: Rp O,OO
Sampaidenganharike-8,karenajumlahkumulatif
upahyangditerimabelum
melebihi
Rp 1.320.000,00,
makatidakadaPPhPasal21 yangdipotong.
Padaharike-gjumlahkumulatif
upahyangditerimamelebihi
Rp 1.320.000,00,
maka PPh Pasal21 terutangdihitungberdasarkan
upah setelahdikurangt
PTKPyangsebenarnya.

Upahs.dharike-9 (Rp150.000,00
x 9) Rp 1.3S0.O0O,OO
PTKPsebenarnya:
9 x (Rp15.840.000,00
/ 360) Rp 396.000,00
PenghasilanKena Pajaks.d hari ke-g Rp 954.000,00

PPh Pasal 2l lerutang s.d hari ke-g


5% x Rp 954.000,00 Rp 47.700,OO
PPh Pasal21 yangtelahdipotongs.d harike-8 Rp O,OO
-;;.til^tt
PPhPasal21 yangharusdipotong
padaharike-g il
Sehinggapadaharike-g,upahbersihyangditerimaSentotsebesar:
- Rp47.7O0,0O
Rp 150.000,00 = Rp 102.300,00

l\4isalkan
Sentotbekerjaselama10 hari,makapenghitungan PPh Pasal21
yang harusdipolongpadaharike-10adalahsebagaiberikut:

Padaharikerjake-10,jumlahPPhPasal21 yangdipotong
adalah:

Upahsehari Rp 150.000,00
PTKPsehari
- untukWP sendiri(Rp15.840.000,00
: 360) Rp 44.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 106.000,00
PPhPasal21 terutang
5%x Rp 106-000,00 Rp 5.300,00
Sehinggapadaharike-10,Sentotmenerima
upahbersihsebesar:
- Rp 5.300,00
Rp 150.000,00 = Rp 144.700,00

lll.1.2 Teguh Gunanto(belummenikah)pada bulan Maret 2009 bekerjapada


perusahaan
PT GerbangTransindo,
menerima upahsebesarRp 200.000,00
perhari.

Penghitungan
PPhPasal21 UpahsehariRp200.000,00
Upahseharidi atasRp 150.000,00
adalah:
Rp 200.000,00- Rp 150.000,00
= Rp 50.000,00

PPhPasal21 =5%x Rp 50.000,00


= Rp 2.500,00
(harian)

39
Pada hari ke-7 dalam bulan kalenderyang bersangkutan,Teguh Gunanto
telah menerima penghasilansebesar Rp 1.400.000,00,sehingga telah
melebihiRp 1.320.000,00.DengandemikianPPh Pasal21 atas penghasilan
TeguhGunantopada bulanMaret2009dihitungsebagaiberikut:

Upah7 harikerja Rp 1.400.000,00


PTKP:
7 x (Rp15.840.000,00/360) Rp 308.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 1.092.000,00
PPhPasal21 =5%x Rp 1.092.000,00 Rp 54.600,00
PPhPasal21 yangtelahdipotong
s.d.harike-6:
6 x Rp 2.500,00 Rp 15.000,00
PPhPasal21 yangharusdipotong
padaharike-7 Rp 39.600,00
JumlahsebesarRp 39.600,00
ini dipotongkan
dari upahhariansebesar Rp
200.000,00
sehinggaupahyangditerima TeguhGunantopadaharikerjake-7
adalah:
- Rp39.600,00
Rp 200.000,00 = Rp 160.400,00

Pada hari kerja ke-8 dan seterusnyadalam bulan kalenderyang


jumlahPPhPasal2l perhariyangdipotong
bersangkutan, adalah:
Upahsehari Rp 200.000,00
PTKP
- untukWP sendiri
Rp 15.840.000,00
: 360 Rp 44.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 156.000,00
PPhPasal21 terutang
adalah5%x Rp 156.000,00=
Rp 7.800,00

III.2 DENGANUPAH SATUAN

Urip Firmanto (belum menikah) adalah seorang karyawanyang bekerja sebagai


perakit TV pada suatu perusahaanelektronika.Upah yang dibayar berdasarkanatas
jumlahunivsatuanyang diselesaikanyaitu Rp 50.000,00per buahTV dan dibayarkan
tiap minggu.Dalamwaktu l.minggu (6 hari kerja)dihasitkansebanyak 24 buah ry
denganupah Rp 1.200.000,00.
Penghitungan
PPhPasal2l :
Upahsehariadalah
Rp 1.200.000,00
:6 Rp 200.000,00
UpahdiatasRp 150.000,00
sehari
- Rp 150.000,00
Rp 200.000,00 Rp 50.000,00
Upahseminggu terutangpajak
6 x Rp 50.000,00 Rp 300.000,00

PPhPasal2 1
= Rp 15.000,00(Mingguan)
5ol"x Rp 300.000,00

40
DENGANUPAHBORONGAN

ContohPenghitungan:

Viko mengerjakan
dekorasisebuahrumah denganupah borongansebesarRp
pekerjaan
350.000,00, diselesaikan
dalam2 hari.
Upahborongan :2=
sehari: Rp350.000,00 Rp 175.000,00
UpahseharidiatasRp 150.000,00
- Rp 150.000,00
Rp 175.000,00 Rp25.000,00
Upahboronganterutangpa.iak:

2 x Rp 25.000,00 Rp50.000,00
PPh Pasal2't = 50/o
x Rp 50.000,00 Rp 2.500,00

III.4 UPAH HARIAN/SATUAN/BORONGAN/HONORARIUM YANG DITERIMATENAGA


HARIAN LEPAS TAPI DIBAYARKAN SECARA BULANAN

Wardi bekerja pada perusahaaneleKronik dengan dasar upah harianyang dibayarkan


bulanan.Dalam bulan Januari 2009 Wardi hanya bekerja 20 hari kerja dan upah
sehariadalahRp 120.000,00. Wardimenikahtetapibelummemilikianak.

Penghitungan
PPhPasal21
UpahJanuari2009= 20 x Rp 120.000,00= Rp 2.400.000,00
netosetahun= 12 x Rp 2.400.000,00
Penghasilan = Rp 28.800.000,00
PTKP(l(J adalahsebesar
untukWP sendiri Rp 15.840.000,00
tambahankarenamenikah Rp 1.320.000,00
Rp 17.160.000,00
Penghasilan
KenaPajak Rp 11.640.000,00
PPhPasal21 setahunadalahsebesar:
5olo =
x Rp 1 1.640.000,00 Bp 582.000,00
PPhPasal21 sebulanadalahsebesar:
Rp 582.000,00: 12 = Rp 48.500,00

IV. PENGHITUNGANPEMOTONGAN PPh PASAL21 ATASJASA PRODUKSI,


TANTIEM,
GRATIFIKASI
YANGDITERIMA MANTANPEGAWAI, HONORARIUMKOMTSARIS
YANG
BUKAN SEBAGAI PEGA\IYAITETAP DAN PENARIKANDANA PENSIUN OLEH
PESERTAPROGRAM PENSIUNYANGMASIHBERSTATUS SEBAGAIPEGAWAI

lV,1 Contohpenghitungan
PPh Pasal21 atas pembayaranpenghasilankepadamantan
pegawai.

VictoriaEndah bekerjapada PT FajarWisesa.Padatanggal1 Januari2009 telah


berhentibekerjapada PT FajarWisesakarenapensiun.Pada bulan Maret2009
VictoriaEndah menerimajasa produksitahun2008dari PT FajarWisesasebesarRp
5s.000.000,00.

4l
PPhPasal21 yangterutang
adalah:
5%x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15%x Rp 5.000.000,00 Rp 750.000,00

PPhPasal21 yangharusdipotong Rp 3.2b0.000,00

Apabiladalamtahunkalenderyang bersangkutan, dibayarkanpenghasilan kepada


mantan pegawailebih dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran
penghasilan
yangberikutnyadihitungdenganmenerapkan tarifPasal17 ayat(1)huruf
a UU PPh atas jumlah penghasilanbruto kumulatifyang diterimadengan
penghasilan
memperhitungkan yangtelahditerima sebelumnya.
lV.2 ContohpenghitunganPPhPasal21 atashonorarium yangtidakmerangkap
komisaris
sebagaipegawaitetap

Pandayaadalahseorangkomisarisdi PT WahanaSeiahtera,yang bukansebagai


pegawaitetap.Dalamtahun2009,yaitubulanDesember
2009menerima honorarium
sebesarRo 60.000.000.00.

PPh Pasal21 yangterutangadalah:


5%x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15ol"
x Rp 10.000.000,00 Rp 1.500.000,00
PPhPasal21 yangharusdipotong Rp4.000.000,00
Apabiladalamtahunkalenderyang bersangkutan, dibayarkanpenghasilankepada
yang bersangkutanlebih dari 1 (satu)kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran
penghasilanyang berikutnya dihitungdenganmenerapkan tarif Pasal17 ayat (l)
huruf a UU PPh atas jumlahpenghasilan brutokumulatifyang diterimadengan
memperhitungkanpenghasilan yangtelahditerima sebelumnya.

lV.3 ContohpenghitunganPPh Pasal21 penarikan danapensiunoleh pesertaprogram


pensiunyangmasihberstatussebagaipegawai

ZakariasSa{aatadalahpegawaiPT SampurnaSejatimenerimagajiRp 2.000.000,00


sebulan.PT SampurnaSejatimengikutiprogrampensiununtukpara pegawainya.
PT SampurnaSejatimembayariurandanapensiununtukZakariasSafaatsebesarRp
100.000,00sebulanke Dana PensiunManfaatSejahtera,
yang pendiriannyatelah
disahkanoleh MenteriKeuangan.
ZakariasSafaatmembayariuranserupake dana
pensiun
yangsamasebesarRp50.000,00 sebulan.
BulanApril2009Zakaias Safaatmemerlukan
biayauntukperbaikanrumahnyamaka
ia mengambiliuran dana pensiun yang telah dibayar sendiri sebesar Rp
20.000.000,00.
Kemudianpada bulanJuni 2009 ia menariklagi dana sebesarRp
15.000.000,00.
KemudianbulanOktober2009untukkeperluanlainnyaia menariklagi
danasebesarRp 25.000.000,00.
PPhPasal21 yangterutang
adalah:
a. atas penarikan padabulanApril2009terutang
danasebesarRp 20.000.000,00
PPhPasal21 sebesar5%x Rp 20.000.000,00
= Rp 1.000.000,00

b. atas penarikan
danasebesarRp 15.000.000,00
padabulanJuni 2009terutang
PPhPasal21 sebesar5% =Rp 750.000,00
x Rp 15.000.000,00

42
atas penarikandanasebesarRp 25.000.000,00
padabulanOktober2OOg
terutang
PPhPasal21 sebesar:
s% x Rp 1s.000.000,00= Rp 750.000,00
15%x Rp 10.000.000,00= Rp 1.500.000,00

Rp2.250.000,00
V. PENGHITUNGAN
PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN
YANG DITERIMAOLEH
BUKANPEGAWAI.

V.1 PENGHITUNGANPEMOTONGAN PPh PASAL21 ATAS PENGHASILAN


YANG
DITERIMA
OLEHTENAGAAHLIYANGMELAKUKAN PEKERJAAN
BEBAS
V.1. 1 Contohperhitungan
dokteryangpraktikdi rumahsakitdan/atau
klinik
dr. AbdulGoparmerupakan dokterspesialis yangmelakukan
.lantung praktik
di RumahSakitHarapanJantungSehatdenganperjaniianbahwaatas setiap
jasa dokteryangdibayarkanolehpasienakandipotong2e7" olehpihakrumah
sakit sebagaibagianpenghasilanrumahsakitdan sisanyasebesar80% dari
jasa doKer tersebutakan dibayarkankepadadr. Abdul Gopar pada setiap
akhir bulan. Dalam semesterpertamatahun 2009, .iasa dokter yang
dibayarkan pasienatastindakan
dr.AbdulGoparadalahsebagaiberikut:

Bulan JumlahJasa DokterVanqdibavarPasien(Rupiah)


Januari 30.000.000.00
Februari 30.000.000,00
Maret 25.000.000,00
April 40.000.000.00
Mei 30.000.000.00
Juni 25.000.000.00
Jumlah 180.000.000.00

Penghitungan
PPh Pasal2l untukbulanJanuarisampaidenganJuni 2OO9:

JasaDoKeryang Dasar Dasar Tarif Ffn Hasal

Pemotongan Pemotongan Pasal17


Bulan dibayarPasien PPh Pasal2l ayat(1) 21 terutang
PPh Pasal21 Kumulatif hurufa
(Rupiah) (Rupiah) (RuDiah) UU PPh (Ruoiah)
(1) (2) (3)=50%x(2) \4) (5) (6)=(3)
x (s)
Januafl 30.000.000,00 15.000.000.0015.000.000,00 5% 750.000,00
Fsbruari 30.000.000.00 15.000.000.00 30.000.000,00 750.000.00
et 25.000.000.00 12.500.000,0042.500.000,00 5% 625.000.00
April 15.000.000,00 7.500.000,00 50.000.000,00 5% 375.000,00
25.000.000.00 12.500.000.0062.500.000.00 150/" 1.875.000.00
NIsi 30.000.000,00 '15.000.000.0077.500.000,00 157" 2.250.000,00
Juni 25.000.000,00 12.500.000.00 90.000.000,00 157" 1.875.000.00
Jumlah 180.000.000,0090.000.000.00 8.500,000,00

Apabiladr. AbdulGoparbelummemiliki
NPWP,makaPPhPasal21 terutang
adalahsebesar120/" dari PPh Pasal21 terutanqsebaoaimanacontohdi
alas.

V.1.2 Contohpenghitungan PPh Pasal21 atas Penghasilan yang DiterimaOleh


TenagaAhli selaindokteryangpraktikdi rumahsakit:

lr. GardaSuganda,MArch adalahseorangarsitek,pada bulan Maret2009


menerimalee sebesarRp 100.000.000,00 dari PT SelarasPropertindo
sebagaiimbalanpemberjan iasa yang PadabulanJuli 2009
dilakukannya.
menerima pelunasan
sisafeesebesarRp50.000.000,00.

43 t
Penghitungan
PPh Pasal21:

Penghasilan Dasar Dasar Taril Pasal PPh


Pemotongan Pemotongan 17 ayat (1) Pasal21
Bulan Bruto PPh Pasal21
PPhPasal21 Kumulatit hurufa terutang
(RuDiah) (RuDiah) (Rupiah) UU PPh (Rupiah)
(1) (2) (3)=50%x (2) (4) (5) (6)=(3)x (5)
Maret 100.000.000,005 0.000.000.00 50.000.000,00 2.500.000,00
Juli 50.000.000,0025.000.000.00 75.000.000.00 150,4 3.750.000.00
Jumlah 1s0.000.000,00
75.000.000,00 6.250,000,00

V.2 PENGHITUNGAN
PPh PASAL21 ATAS PENGHASILAN
YANGDITERIMA
OLEH
BUKANPEGAWAILAINNYAYANGMENERIMA PENGHASILAN
YANGBERSIFAT
BERKESINAMBUNGAN.

UswatunHasanah adalahseorangibu rumahtanggayangmempunyai 2 oranganak


bekerjasebagaidistributor multi level marketingpada pT GoldenChain.Suami
UswatunHasanahtelah terdaftarsebagaiWajib Pajakdan mempunyaiNpWp, dan
yang bersangkutan bekerjapada PT. PelangiAntar Nusa. UswatunHasanahtelah
menyampaikan fotokopikartu NPWPsuami,fotokopisurat nikah dan fotokopikartu
keluargakepadapemotong pajak.UswatunHasanah hanyamemperoleh penghasilan
dari kegiatannyasebagaidistributormultilevelmarketing, dan telahmenyampaikan
surat pernyataanyang menerangkan hal tersebutkepadaPT GoldenChain.Dalam
semesterpertamatahun2009,penghasilan yang diterimaoleh UswatunHasanah
sebagaidistributorMLMdari perusahaan tersebutadalahsebaqaiberikut:
Januari2009 Rp 20.000.000,00
Februari2009 Rp 17.000.000,00
Maret2009 Rp 23.000.000,00
April2009 Rp 15.000.000,00
Mei2009 Rp 25.000.000,00
Juni2009 Rp 10.000.000,00
Jumlah Rp110.000.000,00
Penghitungan
PPh Pasal21 untuk bulanJanuaris.d. Juni 2009 adalahsebagai
berikut:
larit
Pasal
17
Bulan Penghasilan PTKP ayat
Bruto sebulan PKPsebulan PKPKumulatif 0 ) PPhPasal21
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) €rurang
{Rupiah) huruf (Rupiah)
aUU
t2) (3) (5) (6) (A=(4)x(6)
Jan .000.000,00 1.320.000,00 0.000.00 18.680.000,00 5 % s34.000,00
Feb .000.000.00 1.320.000.00 34.360.000,00 5% 784.000.00
Maret 23.000.000,00 1.320.000,00 15.640.000,00 50.000.000,00 sca 782.000,00
6.040.000.00 56.040.000,00 ' 1 5 % 906.000,00
April 15.000.000.00 '1.320.000,00 13.680.000.00 69.720.000,00 15% 2.052.000,00
Mei 25.000.000,00 1.s20.000,00 23.680.000,00 93.400.000,00 1 5 % 3.552.000,00
10.000.00 1.320.000,00 8.680.000,00 102.0s0.000,001 5 % 1.302.000,00
Jmlh 7.920.000.00 102.080.000.00102.O80.000,00 10.312.000,00

ApabilaUswatunHasanahtidak dapatmenunjukkan fotokopikartu NPWPsuami,


fotokopisuratnikahdan fotokopikartukeluarga
dan UswatunHasanahsendiritidak
memilikiNPWP,makaperhitungan PPh Pasal21 dilakukansebagaimana contohdi
atas namuntidak memperoleh pengurangan PTKPsetiapbulan,dan jumlahPPh
Pasal21 yangterutangadalahsebesar120ol"berdasarkan perhitungantersebut,yaitu
sebagaiberikut:

44
Penghasilan Penghasilan TaritPasal
Tidak PPh Pasal21
Bulan Bruto 17ayat(l )
Bruto Memiliki IeruIang
(Rupiah) Kumulatif hurufa UU (Rupiah)
(Buoiah) NPWP
PPh
(2\ (3) (4') (5) (6)=(2)x(4)x(5)
Januari 20.000.000,00 20.000.000.00 5% 1200/" 1.200.000.00
Februari 17.000.000.00 37.000.000.00 5v" 1200/" 1.020.000.00
Maret 13.000.000,00 50.000.000,00 5"/" 't20% 780.000,00
10.000.000.00 60.000.000.00 15"4 120"/" 1.800.000.00
April 15.000.000.00 75.000.000.00 154 1200/o 2.700.000,00
Mei 25.000.000.00100.000.000,00 15% 120/" 4.500.000,00
Juni 10.000.000.00110.000.000.00 1504 120,6 1.800.000,00
Jumlah 110.000.000,00110.000.000.00 13.800,000.00

Dalamhal suamiUswatunHasanahatau UswatunHasanahsendiritelahmemiliki


NPWP,namunUswatunHasanahmempunyai penghasilanlain di luar kegiatannya
sebagaidistributor makaperhitungan
multilevelmarketing, PPh Pasal21 terutang
adalahsebagaimanacontohdi atas, namuntidak dikenakanl€,rrt20o/"lebih tinggi
karenayangbersangkutanatausuaminyatelahmemiliki
NPWP.

v.3 PENGHITUNGAN
PPh PASAL21 ATAS PENGHASILAN
YANGDITERIMA
OLEH
BUKAN PEGAWAILAINNYAYANG MENERIMAPENGHASILAN
YANG TIDAK
BERSIFAT
BERKESINAMBUNGAN.
Dwi Amiarsih,M.B.Aadalahseorangpenceramah yangmemberikan ceramahpada
suatu lokakaryasehariyang diselenggarakan
oleh suatuyayasan,honorariumyang
dibayarkanadalahsebesarRp 2.500,000,00

PPhPasal21 yangterutang = Rp 125.000,00


:5olox Rp 2.500.000,00

v.4 PENGHITUNGAN
PEMOTONGAN
PPh PASAL21 ATAS PENGHASILAN
YANG
DITERIMAOLEH BUKAN PEGAWAI,SELAINTENAGAAHLI, SEHUBUNGAN
DENGAN PEMBERIAN JASA YANG DALAM PEMBERIAN JASANYA
MEMPEKERJAKAN ORANG LAIN SEBAGAI PEGAWAINYA DAN/ATAU
MELAKUKANPENYERAHAN MATERIAUBAHAN

SulistiyaNugrahamenerimapekerjaandekorasigedungdari PT WahanaJaya
denganimbalanRp 10.000.000,00. SulistiyaNugrahamempergunakan tenaga5
orang pekerjadengan membayarkan upah harian masing-masingsebesarRp
180.000,00.Upahharianyangdibayarkan untuk5 orangselamamelakukanpekerjaan
sebesarRp 4.500.000,00.
selainitu,Sulistiya yang
Nugrahamembelimaterial/bahan
gedungsebesarRp 1.000.000,00.
dipakaiuntukdekorasi

Penghitungan
PPhPasal2l terutang
adalahsebagaiberikut:
l. lmbalanyang diterimaSulistiyaNugrahadari PT WahanaJaya merupakan
imbalansehubungan denganjasa yang dilakukanoleh orang pribadibukan
sebagaipegawaiPT WahanaJaya,yangharusdilakukanpemotongan PPh Pasal
21 denganmenerapkan tarifPasal17 ayat(1)hurufa atasjumlahimbalanbruto.
Dalamhal berdasarkan perjanjian
sertadokumenyang diberikanoleh Sulistiya
Nugraha, bagianimbalanbrutoyangmerupakan
dapatdiketahui upahyangharus
dibayarkankepadapekerjaharianyangdipekerjakan Nugrahadan
olehSulistiya
biayauntukmembelimaterial/bahan, makajumlahimbalanbrutosebagaidasar
perhitunganPPh Pasal 21 yang harus dipotongoleh PT Wahana Jaya atas
imbalanyangdiberikan kepadaSulistiyaNugrahaadalahsebesarimbalahbruto
dikurangibagianupahtenagakerjaharianyangdipekerjakan SulistiyaNugraha
dan biayamaterial/bahan,
sebagaimana dalamcontohadalahsebesar:

45
- Rpa.500.000,00
Rp 10.000.000,00 - Rp 1.000.000,00
= Rpa.500.000,00.

P_PhPasal 21 yang harusdipotongpT WahanaJaya atas penghasilan yang


diterimaSulistiyaNugraha= S% x Rp 4.500.000,00= Rp 225.000,00.Datamha-l
P-T Wahana Jaya tidak memperolehinformasiberdasarkanperjanjianyang
dilakukanatau dokumenyang diberikanoleh SulistiyaNugrahamengenaiupan
yang harusdikeluarkan SulistiyaNugrahaatau pembelianmaterial/bahan,
maka
dasarpemotongan PPhPasal21 adalahjumlahsebesarRp 10.000.000,00.

ll. Untukpembayaran upah hariankepadamasing-masing pekerjawajib dipotong


PPhPasal21 olehSulistiya
Nugrahasamasepertidalamcontohlll.1di atas.

VI. PENGHITUNGANPEMOTONGANPPh PASAL 21 ATAS PENGHASILANYANG


DITERIMAPESERTAKEGIATAN.

ContohPenghitungan PPhPasal2l
TaufikApriantoadalahseorangpemainbulutangkis
professional
yang bertempattinggaldi
Indonesia.la menjuarai
turnamenIndonesia
Terbukadan memoerolehhadiahsebeiir Ro
200.000.000,00.

PPhPasal21 yangterutangatashadiahturnamenIndonesia
Terbukatersebutadaran:
5% x Rp 50.000.000.00 Rp 2.500.000,00
15%x Rp 150.000.000.00 Rp22.500.000,00

Rp 25.000.000.00

VII. PENGHITUNGANPEMOTONGANPPh PASAL 26 ATAS PENGHASILANPEGAWAI


DENGAN STATUS WAJIB PAJAK LUAR NEGERI YANG MEMPEROLEHGAJI
SEBAGIANATAUSELURUHNYADALAMMATAUANGASING
a. Dalamhal pegawaidenganstatuswajib pajak luar negerimemperoleh gaji sebagian
atau seluruhnyadalammata uang asingsebelumPPh dihitungterlebihdahuluharus
dikonversi
dalammatauangrupiah_
b. PPh Pasal26 yangterutangdihitungberdasarkan
jumlahpenghasilan bruto,dan tidak
bolehdiperhitungkan sepertibiayajabatandan pTKp.
pengurangan-pengurangan

Contoh:

WilliamBentleyadalahpegawaiasingyangberadadi Indonesia
kurangdari 183 hari.Dia
berstatusmenikahdan mempunyai2 oranganak.la memperoleh gaji pada bulanMaret
2009sebesarus$ 2,500sebulan.KursMenteriKeuanganpadasaat pemotongan adalah
Rp 11.500,00
untukUS$1.00
PenghitunganPPhPasal26:
Penghasilan
brutoberupagajisebulanadalah:
US$2,500x Rp .11.500,00= Rp 28.7s0.000.00
PPhPasal26 terutangadalah:
20%x Rp 28.750.000,00= Rp5.

N NASUTION

46

Anda mungkin juga menyukai