An Hukum Perbankan Syariah
An Hukum Perbankan Syariah
*)
Oleh: Dr.Dian Ediana Rae S.H. LL.M
____________________________________________________________________________________________________________________
BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN 9 Volume 6, Nomor 1, April 2008
kita. Pemberlakuan hukum agama nasional, kini kita ditantang untuk
(Islam) harus melalui proses yang melihat hukum Islam sebagai salah
disebut sebagai proses “positivisasi” satu sumber hukum utama dalam
hukum Islam. Dalam hal ini, hukum menciptakan salah satu hukum yang
syariah diterima oleh negara dalam sangat penting yaitu hukum
peraturan perundang-undangan perbankan dan keuangan syariah.
positif yang berlaku secara nasional. Keberhasilan pengembangan ilmu
Oleh karena itu, bank syariah yang hukum perbankan/keuangan syariah
didirikan di negara yang sistem ini akan dapat menentukan
hukumnya dipinjam atau berasal dari keberhasilan pengembangan ilmu-
hukum barat, seperti Indonesia, harus ilmu hukum lainnya yang
mengikuti tidak saja hukum syariah, bersumberkan dari agama (Islam).
tapi juga semua hukum nasional yang Dengan diberlakukannya Undang-
secara langsung atau tidak langsung
Undang No. 10 Tahun 1998 tantang
mengatur bank syariah.
perubahan atas UU No.7 Tahun 1992
Aspek hukum perbankan syariah, tentang Perbankan, maka legalitas
khususnya di Indonesia merupakan hukum baik dari aspek kelembagaan
bidang yang baru di bidang ilmu dan kegiatan usaha bank syariah
hukum dan masih memiliki potensi telah diakomodir dengan jelas dan
yang sangat besar dalam menjadi landasan yuridis yang kuat
pengembangan ilmu hukum ini di bagi perbankan dan para pihak yang
masa mendatang. Interaksi yang berkepentingan. Demikian pula
intense antara hukum nasional dan dengan berlakunya Undang-Undang
hukum Islam telah menjadikan No. 23 Tahun 1999 tentang Bank
bidang ilmu ini sangat menantang Indonesia telah memberikan landasan
dari aspek hukum maupun dari aspek hukum yang kuat kepada Bank
politik. Perkembangan dari peraturan Indonesia untuk melakukan
perundang-undangan dan regulasi di pengaturan dan pengawasan
bidang perbankan dan keuangan terhadap perbankan Syariah.
syariah belum diikuti secara memadai
Pada dasarnya pengaturan hukum
oleh studi ilmu hukum.
kegiatan usaha bank syariah
Interaksi antara hukum nasional dan diupayakan untuk diberlakukan
hukum Islam tersebut telah secara “equal treatment regulations”
menjadikan bidang ilmu hukum ini atau prinsip kesetaraan hukum.
menarik untuk didalami. Setelah Namun demikian kadangkala
sekian lama adanya dominasi hukum terdapat pengaturan yang bersifat
barat sebagai sumber-sumber hukum khusus terhadap kegiatan usaha bank
____________________________________________________________________________________________________________________
BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN 10 Volume 6, Nomor 1, April 2008
syariah yang disesuaikan dengan Saat ini terdapat dua issues yang
karakter usaha bank Syariah yang akan sangat berpengaruh kepada
memiliki perbedaan yang sangat perkembangan hukum perbankan
mendasar dibandingkan bank syariah dan perkembangan
konvensional. Karakter kegiatan perbankan syariah itu sendiri ke
usaha bank Syariah yang berbeda depan yang pertama adalah nasib
dengan bank konvensional sudah RUU Perbankan Syariah yang saat ini
berlaku standar dan diterima secara masih sedang dalam tahap
universal diterapkan pada berbagai pembahasan di Dewan Perwakilan
negara yang mengadopsi sistem Rakyat (DPR) dan masuknya sengketa
perbankan syariah. Standarisasi yang ekonomi syariah ke dalam
dilakukan seperti dalam penerapan kompetensi Peradilan Agama.
akuntansi dan audit bank syariah Apabila kelak RUU Perbankan syariah
yang diperlakukan secara khusus
disahkan menjadi Undang-undang
sebagaimana ditentukan dalam
diperkirakan bahwa perkembangan
standar internasional untuk akuntansi
perbankan syariah akan menjadi lebih
dan audit lembaga keuangan syariah pesat lagi. Hal tersebut disebabkan
yang diterbitkan oleh AAOIFI RUU Perbankan Syariah telah
Bahrain.
memungkinkan ruang gerak yang
Dalam kegiatan usaha bank syariah lebih besar kepada kegiatan
peranan DPS juga sangat penting perbankan syariah yang tidak
dalam rangka menjaga kegiatan ”dibatasi” oleh pengertian dan
usaha bank syariah agar senantiasa batasan-batasan kegiatan perbankan
berjalan sesuai dengan nilai-nilai konvensional yang cenderung lebih
syariah, DPS harus independen dan restriktif apabila dibandingkan
terdiri dari para pakar Syariah dengan kegiatan perbankan syariah,
Muamalah yang juga memiliki khususnya di wilayah investasi dan
pengetahuan dasar bidang perdagangan. Dengan demikian
perbankan. Dalam pelaksanaan tugas bank syariah maupun nasabah bank
sehari-hari DPS wajib mengikuti akan memiliki keyakinan yang lebih
fatwa DSN. DSN merupakan badan tinggi di dalam melakukan kegiatan
independen yang mempunyai bisnis perbankan syariah. RUU
kewenangan mengeluarkan fatwa Perbankan Syariah juga diharapkan
syariah terhadap produk dan jasa dapat menjawab berbagai persoalan
lembaga keuangan syariah di yang terkait dengan kewenangan
Indonesia. dan koordinasi antar lembaga-
lembaga yang berwenang terhadap
____________________________________________________________________________________________________________________
BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN 11 Volume 6, Nomor 1, April 2008
pengaturan dan pengawasan Pengadilan Agama. Disamping itu,
perbankan syariah. Kejelasan dikhawatirkan bahwa dengan
kewenangan ini sangat diperlukan dimasukannya sengketa perbankan
agar dapat menciptakan situasi yang syariah menjadi kompetensi Peradilan
kondusif bagi perkembangan Agama diperkirakan secara psikologis
perbankan syariah, dan dapat dan politis akan menghambat
mendorong menciptakan suatu perkembangan perbankan syariah
struktur kelembagaan dan hukum dalam waktu mendatang. Dengan
yang sesuai dengan kondisi ekonomi, mempertimbangkan bahwa lebih dari
politik dan hukum nasional. RUU ini 98% kegiatan perbankan di
diharapkan juga dapat memberikan Indonesia masih merupakan kegiatan
pedoman dan arah yang jelas dalam perbankan konvensional, maka
hal penyelesaian sengketa di dalam pemberlakuan UU Peradilan Agama
maupun di luar pengadilan. terhadap sengketa perbankan syariah
ini dikesankan menjadi kegiatan
Dalam hal kompetensi peradilan,
ekslusif keagamaan (Islam).
perkembangan yang menarik adalah
dilakukannya perubahan atas Walaupun dimungkinkan konsep
Undang-undang No. 7 Tahun 1989 penundukan diri secara sukarela bagi
non Islam kepada hukum Islam,
Tentang Peradilan Agama dengan
secara psikologis dan politis akan
Undang-undang No. 3 Tahun 2006.
menyulitkan mengingat dalam sistem
Perubahan yang dimaksud adalah
tambahan dan perluasan hukum nasional dengan kedudukan
warga negara yang sama konsep
kewenangan pengadilan agama yang
penundukan hukum akan
meliputi juga bidang zakat, infaq dan
mengesankan orang non muslim
ekonomi syariah. Sengketa ekonomi
syariah yang dimaksud tidak saja dalam posisi inferior. Dalam tahap-
meliputi bank syariah melainkan juga tahap perkembangan awal
perbankan syariah dewasa ini akan
bidang ekonomi syariah lainnya
lebih baik nampaknya untuk
seperti asuransi syariah, reksa dana
memberikan kompetensi sengketa
syariah, obligasi syariah, dan sekuritas
syariah. Walaupun banyak kalangan perbankan syariah dan ekonomi
syariah lainnya dalam kompetensi
menyambut baik amandemen
peradilan umum (niaga). Dengan
Undang-undang Tentang Peradilan
cara ini kegiatan perbankan
agama yang meliputi sengketa
ekonomi syariah, nampaknya hal (ekonomi) syariah akan dikesankan
tersebut masih memerlukan proses menjadi kegiatan inklusif alternatif
perekonomian bagi orang-orang
perbaikan sarana dan prasarana
beragama Islam maupun non Islam di
____________________________________________________________________________________________________________________
BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN 12 Volume 6, Nomor 1, April 2008
Indonesia. Dengan demikian konsep syariah (ekonomi syariah). Hukum
Islam sebagai rahmatan lil alamin harus sedemikian rupa mendorong
akan lebih dirasakan dalam tataran perkembangan perbankan syariah,
praktek bisnis dan perekonomian dan bukan sebaliknya men-
nasional. discourage perkembangan kegiatan
perbankan syariah. Pembahasan
Di masa mendatang harus lebih
yang masih berlangsung di Dewan
dilakukan kajian yang mendalam dan
komprehensif mengenai arah Perwakilan Rakyat mengenai RUU
pendekatan pengembangan Perbankan Syariah diharapkan dapat
menjawab sebagian persoalan dan
perbankan syariah (ekonomi syariah),
keragu-raguan mengenai arah
agar antara pengembangan praktik-
perkembangan perbankan syariah ke
praktik kegiatan ekonomi syariah
akan lebih sejalan dan saling depan, termasuk arah perkembangan
hukum yang mengatur kegiatan
mendukung dengan pengembangan
perbankan syariah.
infrastruktur hukum perbankan
Daftar Pustaka