Pendahuluan
OJT on the job training) merupakan suatu kewajiban bagi setiap mahasiswa LP3I
tasikmalaya jurusan teknik otomotif. Kegiatan ini adalh sebuah pembelajaran dimana
kita mencoba mempraktekan segala yang sudah kita pelajari di kampus pada tempat
kerja di bengkel yang sebenarna. Disamping itu, kegiatan ini juga merupkan
kesempatan untuk menambah ilmu dari lapangan, karena para teknisa tidak bekerja
hanya di laboratorium saja, tapi juga di lapangan.
Adapun judul ini di angkat karena penulis menganggap bahwa pekerjaan ini
sangat berkesan dan memiliki celah pengembangan yang sangat tinggi, sehingga
penulis ingin agar pembaca dapat mengerti dasar pekerjaan overhaul kopling,
sehingga pada prakteknya dapat secara percaya diri untuk menghadapi tugas ini.
1
B. Deskripsi tempat OJT
Sebagai pemula di dunia otomotif, penulis sangat lah bangga di tempatkan pada
perusahaan ini yang meupakan perusahaan dengan divisi servise yang kompeten di
kota Tasikmalaya. PO Doa Ibu yang beralamatkan di Jln. Ir H Djuanda adalah tempat
penulis melaksanakan OJT.
Secara organisasi, PO Doa Ibu di susun oleh seorang Direktur Utama, Direktur
Operasional, karyawan yang pada saat ini berjumlah 42 orang, 700 kru bus dan
sekitar 100 orang pembantu lapangan, ini menjadikan kepadatan operasi perusahaan
dapat di jalankan dengan baik, termasuk untuk jalan penulis belajar di bidang
otomotif pada perusahaan ini, mengingat lahan untuk melaksanakan praktek beserta
alat dan bahan yang memadai juga jumlah kendaraan yang di tangani divisi servis
yang mencapai 150 unit bus brbagai macam trayek.
Mungkin itu gambaran yang bisa penulis berikan tentang deskripsi terakhir PO
Doa Ibu saat penulis melaksanakan tugasnya di perusahaan tersebut. terlepas dari
segala yang telah penulis dapatkan, penulis panjatkan do’a, semoga PO Doa Ibu
menjadi perusahaan yang lebih kokoh lagi sebagai perusahaan pribumi di
Tasikmalaya dan bertahan selalu untuk melayani masarakt dan mensejahterakan
karyawannya.
2
C. Perencanaan Serta Hambatan dan Solusi dalam OJT
Dalam penentuan tempat, keputusan penulis sudah bulat untuk memilih kota
tasikmalaya sebagai tempat pelaksanaan OJT, dan dengan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya PO DO’A IBU menjadi tempat penulis melaksanakannya. Perbagai
masalah timbul, seperti kesepian karena tidak ada teman, krisis keuangan, dan
keterbatasan keilmuan yang mengganggu kepercayaan diri. Namun itu semua dapat di
atasi dengan membangun relation ship dengan lingkungan bengkel, sehingga tidak
ada kesepian dan keilmuanpun lebih bisa di terima dari pembimbing yang akrab.
3
BAB II
a. Aspek Teori
Kopling merupakan salah satu system dari chasis yang pertama mengolah energi
dari engine untuk di pergunakan dalam operasional kendaraan.
Oleh karena kerja dan fungsi yang vital dan beban yang berat pada system ini,
baik karena usia pakai, cara berkendara dan lain-lain, part-part kopling akan
mengalami ke ausan, dan di butuhkannya penggantian part tersebut. Maka, dalam
kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengetahuan tentang penggantian kopling
pada kendaraan HINO.
Rangkaian pekerjaan terdiri dari beberapa tahap yang harus dilaksanakan secara
seksama mengikuti SOP yang telah di tetapkan produsen kendaraan, di antaranya:
pembongkaran, pemeriksaan, pengantian dan perakitan kembali.
4
B. Proses Pengerjaan
1. Pembongkaran
5
• lepaskan pengikat yang menghubungkan penekan dan flywheel secara
menyilang hingga pegas penekan lepas, termasuk 4 baut penyangga.(pc2)
•
6
2. Pemeriksaan
Standar: 2,0 mm
Limit: 0,1 mm
Limit: 0,7mm
7
Catatan: bila limit sudah terpenuhi atau pemeriksaan (c) tidak mendukung, ganti
kanvas kopling ataupun clutch disc assy.
Bila berminyak, periksa kebocoran oli dari sistem, dan lakukan perbaikan.
• gunakan feeler gauge untuk mengukur celah antara nap kopling dan as
kopling, bila sampai limit, tentukan part mana yang aus.(pc5)
Limit:0,5 mm
8
• Secara visual, periksa kondisi permukaan tapper plate dari goresan. Bila
terdapat goresan, gerinda-lah untuk menghilangkan goresan.
Catatan: bila kondisi lingkungan dan part tidak memungkinkan untuk di gerinda,
gantilah tapper plate dengan yang baru
Sisi pengukuran ketebalan pressure plate. (pc7)
• ukurlah panjang pegas penekan dengan vernier kaliper dan beban set
pegas, kemudian sesuaikan dengan standar dan limitnya.(pc8)
9
• gunakan mistar siku untuk mengukur kemiringan pegas penekan.(pc9)
Limit: 5 mm
Catatan: ganti semua pegas bila di luar standar, sebab tidak bisa di usahakan lagi.
• putarlah fly wheel dengan di lengkapi dial indicator untuk mengukur run
out fly wheel. Bila run out besar maka bisa di gerinda, selama limit ketebalan
belum tercapai.(pc10)
• periksa kondisi permukaan gesek pada fly wheel, ratakan lah permukaan
yang tidak rata, selama ketebalannya masih tercapai.
• periksa kondisi pilot bearing, bila aus, segera ganti.(pc11)
10
3. Pemasangan
11
Untuk kasus tertentu, yang memerlukan penggantian kampas kopling saja dan
penggantian pilot bearing, berikut penanganan yang harus di lakukan sebelum
pemasangan:
• Lakukan pengeboran pada rivet dengan mata bor 5mm, untuk melepas
rivet.(pc12)
•
Catatan: jangan di tarik, tekan ataupun di pukul, karena bila rivet telah terbuka
semua, kanvas akan lepas dengan sendirinya.
• Letakkan kanvas baru secara lurus denagn lubang pengunci rivet
12
• Pasangkan rivet batu dengan posisi arah berlawanan secara simetris.
(pc13)
• Lakukan pengepresan rivet untuk mengunci kanvas baru.(pc14)
13
SST sliding hammer 09420-1442
• Pasangkan pilot bearing yang baru dengan batang bantalan yang sesuai.
(pc16)
Setelah semua di pastikan layak pakai, maka rakitlah sistem pada kendaraan.
• Letakkan plate kopling pada fly wheel dan luruskan dengan SST yang
sesuai.(pc17)
14
SST clutch aligning arbor 09662-1200
• Pasangkan cover kopling ke pin pelurus yang tersedia dengan baut dan
ring hingga terpasang erat di fly wheel.(pc18)
• Lepaskan baut dan ring dan SST pelurus kanvas kopling untuk proses
selanjutnya.
• Ukur celah kanvas dengan sisi gesekan. Celah nol
15
• Rakitlah tuas pembebas, yoke dan pegas torsikemudian, pasang seluruh
kelengkapannya pada tapper plate.(pc20)
16
• Kencangkan sementara mur pemegang tuas pembebas, berilah gemuk pada
dudukan pherical, pada tutupnya dan pada drat yoke pembebas.(pc22)
• Pasang 4 buah baut penahan, berikut plain washer dari tutup kopling, terus ke
lubang tapper plate.(pc23)
17
• Pasang tutup kopling di atas disc clutch, dan tepatkan lock pin pada lubang
yang tersedia, kemudian ikat dengan baut secara bergantian dengan arah
menyilang hingga kopling benar-benar rata dan lepaskan baut-baut penahan
beserta pin washernya.
• Lakukan final check, dengan memeriksa tinggi minyak kopling, kerja kopling
dan stelan pedal kopling.
18
3. Pembahasan
Dari pekerjaan yang saya paparkan, beberapa hal bisa saya ungkapkan, terutama
kesesuaian materi dengan kurikulum kampus, sebab kebetulan instruktur di tempat
OJT saya adalag dosen saya di kampus, meskipun sempat kewalahan karena ukuran
media kerja yang sangat besar. Namun itu adalah hal unik, setelah saya alami sendiri
bahwa perangkat itu tidak perlu saya angkat.
19
BAB III
Penutup
A. kesimpulan
B. Saran
Dari semua yang saya alami, saya memiliki pesan untuk semua pihak yang
terlibat, juga para junior yang akan mengikuti OJT. Pertama, untuk pihak kampus,
untuk terus mengembangkan perangkat otomotif agar lebih bias membekali
mahasiswa, sehingga memiliki daya saing semenjak OJT, karena dari situ di mulai
pandangan terhadap mahasiswa memasuki dunia kerja.
20
Terimakasih saya ucapkan untuk PO DO`A IBU, yang bersedia menerima saya
untuk ikut menimba pengalaman. Terlepas dari itu, saya bersaran agar ada perhatian
lebih mendalam lagi agar ada regenerasi ke arah yang lebih baik. Dan kepada seluruh
junior otomotif, langkah kalian masih panjang, jadi mantapkan setiap langkah kalian,
jangan batasi fikiran kalian, alkukan yang terbaik untuk hidup kalian.
21