Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN

KISTA OVARIUM
DI RUANG KANDUNGAN RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

DI SUSUN
OLEH :

SUBHAN
NIM 010030170.B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2002
LAPORAN PENDAHULUAN
KISTA OVARIUM

I. Pengertian :
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan / abnormal pada ovarium
yang membentuk seperti kantong

II. Pembagian tumor ovarium :


a. Tumor Nonneoplastik.
1) Tumor akibat radang
2) Tumor lain :
 Kista folikel
 Kista korpus luteum
 Kista lutein
 Kista inklusi germinal
 Kista endometrium
 Kista stein – Leventhal.

b. Tumor neoplastik
1) Tumor Jinak
a) Tumor Kistik
 Kistoma ovari simpleks
 Kistadenoma ovari serosum
 Kistadenoma ovari musinosum
 Kista endimetroid
 Kista dermoid.

b) Tumor Solit
 Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,
linfangioma.
 Tumor brenner
 Tumor sisa adrenal

2) Tumor ganas Ovarium.


III. Patofisiologi Kista ovarium.

Tumor Ovarium/
Kista Ovarium

Muncul Gejala - Gejala

Akibat pertumbuhan Akibat perubahan hormonal Akibat komplikasi

Penekanan Daerah sekitar


1.Gangguan miksi ( BAK ) 1. Hiperminorea (sel granulosa) 1. Perdarahan lokal
2.Gangguan konstipasi(BAB) 2. Aminorea (Arhenoblastoma) 2.Putaran tangkai(nyeri)
3.Udema pada tungkai 3. Infeksi pd tumor
4. Robek dinding kista
PELAKSANAAN PROGRAM TERAPI

1. OPERASI 2. MEDIKAMENTASA 3. RADIUM


(masalah yg mungkin muncul : Nyeri, Cemas, resiko infeksi,resiko gagalnya terapi, resiko
bahaya radiasi)

Mekanisme koping baik Mekanisme koping jelek

Kooperatif Kecemasan

IV. Kemungkinan Diagnosa Yang muncul.

1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/


infeksi pada tumor.
2. Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
3. Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg
kurang adequat.
4. Resiko gangguan BAB / BAK berhubungan dengan penekanan daerah sekitar
tumor.
V. Intervensi Keperawatan.
1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi
pada tumor
(Tujuan: Setelah diberi tindakan kepw,nyeri berkurang sampai hilang sama sekali)
a. Kaji tingkat dan intensitas nyeri.
(R/ mengidentifikasi lingkup masalah)
b. Atur posisi senyaman mungkin.
(R/ Menurunkan tingkat ketegangan pada daerah nyeri)
c. Kolabarasi untuk pemberian terapi analgesik.
(R/menghilangkan rasa nyeri)
d. Ajarkan dan lakukan tehnik relaksasi.
(Merelaksasi otot – otot tubuh).

2. Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang


penyakit dan penatalaksanaannya.
(Tujuan : Setelah 1 X 24 Jam diberi tindakan, gangguan rasa nyaman (cemas)
berkurang.
a. Kaji dan pantau terus tingkat kecemasan klien.
(R/ mengidentifikasi lingkup masalah secara dini, sebagai pedoman tindakan
selanjutnya )
b. Berikan penjelasan tentang semua permasalahan yang berkaitan dengan
penyakitnya.
(R/ Informasi yang tepat menambah wawasan klien sehingga klien tahu tentang
keadaan dirinya )
c. Bina hubungan yang terapeutik dengan klien.
(R/ Hubungan yang terapeutuk dapat menurunkan tingkat kecemasan klien.

3. Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg kurang
adequat.
(Tujuan : Selama dalam perawatan, infeksi luka operasi tidak terjadi)
a. Pantau dan observasi terus tentang keadaan luka operasinya.
(R/ Deteksi dini tentang terjadinya infeksi yang lebih berat )
b. Lakukan perawatan luka operasi secara aseptik dan antiseptik.
(R. menekan sekecil mungkin sumber penularan eksterna )
c. Kolaborasi dalam pemberian antibiotika.
(Membunuh mikro organisme secara rasional )
DAFTAR PUSTAKA

Sylvia Anderson. (2000). Patofisiologo penyakit, edisi 4, penerbit EGC buku kedokteran,
Jakarta.

Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku


kedokteran, Jakarta.

Sarwono P. ( 1999). Ilmu Kandungan, Yayasan bina pustaka, edisi 2, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai