The Income Statement
The Income Statement
Ada 2 konsep pemeliharaan modal yang dipertimbangkan oleh FASB dalam kerangka
konseptualnya yaitu :
1. Konsep Pemeliharaan modal keuangan – Penentuan Income (Financial Capital
Maintenance Concept of Income Determination)
2. Konsep Pemeliharaan modal fisik – Penentuan Income (physical capital maintenance
Concept of Income Determination)
Menurut konsep ini, sebuah perusahaan menghasilkan income hanya jika jumlah financial net
assets (assets – liabilities, or owners’ equity) perusahaan pada akhir periode lebih besar daripada
jumlah finansial dari net assets pada awal periode bersangkutan setelah mengeluarkan pengaruh
transaksi pemilik (owners)
Contoh:
Diasumsikan Indofood Inc. memiliki assets dan liabilities berikut pada awal dan akhir suatu
periode:
Beginning of Period End of Period
Total Assets 1.020.000 1.120.000
Total Liabilities 860.000 780.000
Net assets (owners’ equity) 160.000 340.000
Asumsi 1:
Jika tidak ada investment oleh owners atau pembagian kepada owners selama periode itu,
income akan menjadi 180.000, artinya jumlah tersebut meningkatkan net assets.
Penjelasan :
Cara 1
Mencari selisih antara net assets akhir dan awal
Cara 2
Dengan membuat statement of Owners Equity
Langkah-langkah:
1. Buatlah laporan statement of Owners Equity (seperti di atas)
2. Isikan setiap data yang ada berdasarkan soal
3. Hitung kenaikan/penurunan antara modal akhir dengan modal awal
340.000 – 160.000 = 180.000
4. Hitung net income dengan rumus :
Investasi tambahan + net income – deviden = kenaikan/penurunan
0 + ? - 0 = 180.000
Jadi net income =
180.000 – investasi tambahan (0) + deviden (0) = 180.000
Asumsi 2
Asumsikan bahwa owners menginvestasikan kembali sebesar Rp 80.000, pada bisnis ini dan
menerima dividend sebesar Rp 30.000. Maka income selama periode itu akan menjadi sebesar
Rp 130.000, dihitung sebagai berikut:
Cara 1
Cara 2
Dengan membuat statement of Owners Equity
Langkah-langkah:
1. Buatlah laporan statement of Owners Equity (seperti di atas)
2. Isikan setiap data yang ada berdasarkan soal (1)
3. Hitung kenaikan/penurunan antara modal akhir dengan modal awal (2)
340.000 – 160.000 = 180.000
4. Hitung net income dengan rumus : (3)
Investasi tambahan + net income – deviden = kenaikan/penurunan
80.000 + ? - 30.000 = 180.000
Income terjadi hanya jika kapasitas produksi fisik dari perusahaan pada akhir periode lebih besar
daripada kapasitas produksi fisik pada awal periode, juga setelah mengeluarkan pengaruh
transaksi dengan owners.
Konsep ini mensyaratkan agar productive assets (inventory, building, and equipment) dinilai
sebesar harga periode berjalan..
Contoh:
Jika the beginning net asset sebesar 160.000 (dari contoh sebelumnya) yang diukur dengan
memakai cost, tetapi bernilai 200.000 dengan memakai cost pada akhir tahun, dan new
investments and dividends seperti di atas, maka income akan menjadi 90.000 dan bukan
130.000
Penjelasan
Cara 1
Cara 2
Dengan membuat statement of Owners Equity
Modal awal 200.000 (1)
(1)
+ Investasi tambahan 80.000
Net Income ? (3)
- Deviden 30.000 (1)
Kenaikan/penurunan 140.000 (2)
Modal akhir 340.000 (1)
Langkah-langkah:
1. Buatlah laporan statement of Owners Equity (seperti di atas)
2. Isikan setiap data yang ada berdasarkan soal (1)
3. Hitung kenaikan/penurunan antara modal akhir dengan modal awal (2)
340.000 – 200.000 = 140.000
4. Hitung net income dengan rumus : (3)
Investasi tambahan + net income – deviden = kenaikan/penurunan
80.000 + ? - 30.000 = 140.000
Bagi banyak pemakai financial statement, mengetahui income sangatlah penting untuk
membantu memperkirakan income masa mendatang dan cash flow. Informasi ini bukan hanya
membantu bagi pemakai khusus, namun juga membantu meramalkan income dan cash flow
yang akan datang.
Bagi Investor dan Kreditor, angka income berguna untuk pengalokasian sumber daya.
Bagi Pemerintah, angka laba digunakan untuk menetapkan pajak.
Transaction approach dipakai oleh para akuntan untuk mengukur income yang menekankan
pada perhitungan langsung revenue dan expense.
Pendekatan penilaian menekankan bahwa income adalah suatu konsep residual. Jika selisih
antara aktiva dan kewajiban yang dikenal sebagai aktiva bersih atau Ekuitas, meningkat setelah
semua investasi yang baru dieliminasi, maka laba telah dihasilkan. Sedangkan jika tidak ada
perubahan, maka tidak ada laba. Jika bagian ekuitas menurun terjadi laba yang negatif atau
disebut rugi. Pendekatan ini oleh para ekonom disebut sebagai pendekatan ekonomi
Contoh:
Anggalah PT A mengalami:
o Kenaikan total asset tercatat sebesar Rp 4.800.000
o Kenaikan liabilities tercatat sebesar Rp 2.000.000
o Investment tambahan sebesar Rp 800.000
o Pembagian dividend sebesar Rp 1.200.000
Berapakah income perusahaan ?
Cara 1
Cara 2
Dengan menggunakan asumsi
NB: Nilai awal dan akhir merupakan asumsi, dan yang harus diperhatikan bahwa
kenaikan/penurunan antara akhir dan awal harus sesuai dengan data soal.
Langkah-langkah:
1. Buatlah laporan statement of Owners Equity (seperti di atas)
2. Isikan setiap data yang ada berdasarkan soal (1)
3. Hitung kenaikan/penurunan antara modal akhir dengan modal awal (2)
6.80.000 – 4.000.000 = 2.800.000
4. Hitung net income dengan rumus : (3)
Investasi tambahan + net income – deviden = kenaikan/penurunan
800.000 + ? - 1.200.000 = 2.800.000
o Pendapatan (Revenue)
Arus masuk atau penambahanlain atas asset suatu entitas atau penyelesaian liabilities (atau
kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau
aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari
suatu entitas
o Expenses (Beban)
Arus keluar atau pemakaian lain asset atau terjadinya liabilities (atau kombinasi keduanya) yang
berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas-
aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu
entitas
o Gains (Keuntungan)
Kenaikan equity (net asset) yang berasal dari transaksi periferal (sesuatu menyatakan sesuatu
yang bersifat sampingan, tidak merupakan hal yang utama / inti) atau insidental pada suatu
entitas dan dari transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang mempengaruhi entitas kecuali
yang dihasilkan dari revenue atau investment oleh pemilik
o Losses (Kerugian)
Penurunan equity (net assets) yang berasal dari transaksi periferal atau insidental pada suatu
entitas dan dari semua transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang mempengaruhi entitas
kecuali yang dihasilkan dari expense atau distribusi kepada pemilik
The Income Statement
Sesuai dengan prinsip akuntansi akrual yang sudah diterima secara umum, pengakuan tidak
harus terjadi pada saat uang kas diterima.
Kerangka konseptual mengidentifikasikan adanya 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memutuskan:
1. Bilamana pendapatan dan keuntungan harus diakui (realisasi)
2. Proses menghasilkan laba (earning process)
Agar revenue dan gain direalisasikan, inventory atau other asset harus dipertukarkan dengan
cash atau klaim terhadap cash
Revenue dapat direalisasi bila asset yang di dapat atau di terima dari suatu pertukaran dapat
dipertukarkan secara cepat dengan sejumlah uang cash atau klaim terhadap cash.
Ada beberapa variasi yang perlu diketahui untuk mencatat pengakuan revenue yaitu:
1. Jika produk atau other assets dapat dengan cepat direalisasikan (reality realizable) tersebut
dapat dijual pada harga yang telah ditentukan secara cukup pasti tanpa memerlukan usaha
penjualan yang berarti, revenue dapat diakui pada saat penyelesaian produksi.
2. Jika suatu produk atau jasa dikontrakkan di muka, revenue dapat diakui ketika produksi
dilaksanakan atau jasa diberikan, khususnya jika periode produksi atau pemberian jasa lebih
panjang daripada satu tahun fiskal. Metode akuntansi persentase penyelesaian dan
pelaksanaan proporsional telah dikembangkan untuk mengakui revenue pada beberapa
titik waktu dalam siklus produksi atau jasa selesai dilakukan.
3. Jika ketertagihan atau kolektibilitas atas aktiva yang diterima untuk pertukaran produk atau
jasa diragukan, pendapatan dan keuntungan mungkin harus diakui pada saat cash diterima.
Meskipun earning process sebagian besar telah selesai, receivable yang diragukan tidak bisa
memenuhi kriteria realisasi. Metode akuntansi penjualan cicilan dan pemulihan biaya (cost
recovery methods) telah dikembangkan untuk mengakui revenue dalam keadaan semacam
ini.
Beberapa expense dan Loss harus ditentukan dengan jelas. Beberapa expense berkaitan
langsung dengan revenue dan dengan demikian dapat diakui dalam periode yang sama seperti
revenue yang berkaitan dengannya.
Other expenses yang tidak berkaitan dengan revenue tertentu dan diakui dalam periode
pembayaran atau periode terjadinya expense.
Masih ada pengeluaran lain yang tidak diakui saat ini sebagai expense karena hal itu berkaitan
dengan pendapatan masa depan dan karenanya harus dilaporan sebagai assets.
GAAP mensyaratkan pengungkapan atas banyak pos informasi tertentu, tidak ada bentuk baku
perhitungan rugi laba atau laporan keuangan umum lainnya. Pertimbangan pokoknya yaitu
manfaat informasi untuk pengambil keputusan.
Dalam bentuk Single Step, semua revenue dan gains yang diidentifikasikan sebagai pos-pos
operasi ditempatkan pada bagian pertama income statement diikuti dengan semua expenses dan
losses yang diidentifikasikan sebagai pos-pos operasi.
Selisihnya dilaporkan sebagai income from operations.
Dalam bentuk langkah bertahap (Multiple Step), perhitungan income statement dibagi menjadi
bagian terpisah dan berbagai subtotal dilaporkan sehingga mencerminkan tingkat profitabilitas
yang berbeda.
The Income Statement
Perhitungan rugi laba mempunyai 2 kategori laba dan sembilan bagian yang terpisah:
1. Laba dari operasi berlanjut (Income from continuing operations)
1. Penjualan bersih (Net Sales)
2. Harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold)
3. Beban operasi (Operating Expenses)
4. Pendapatan dan keuntungan lain (Other Revenues and Gains)
5. Beban dan kerugian lain (Other Expenses and Losses)
6. Pajak penghasilan atas operasi berlanjut (Income Taxes on Contiunuing Operations)
2. Pos-pos yang tidak biasa dan luar biasa (Irregular or extraordinary Items)
7. Operasi yang dihentikan (Discontinued Operations)
8. Pos-pos luas biasa (Extraordinary items)
9. Dampak kumulatif perubahan prinsip akuntansi (Cumulative Effects of Changes in
accounting principles)
Tinjauan atas perhitungan rugi laba langkah bertahap mengungkapkan adanya beberapa
subtotal, khususnya dalam kategori operasi yang diidentifikasi sebagai berikut:
Net Sales
Melaporkan total sales ke customers selama periode bersangkutan. Dalam total sales ini tidak
boleh dimasukkan penambahan dalam rekening/faktor tagihan untuk pajak penjualan atau PPN
dan pajak cukai yang akan dipungut perusahaan atas nama pemerintah.
Tambahan diatas diakui sebagai current liabilities.
Sales Return and allowance dan sales discount harus dikurangkan dari gross sales.
Jika harga jual dinaikkan untuk menutup ongkos kirim (cost of freight) kepada customer, dan
customer ditagih sesuai dengan jumlah itu, maka cost of freight yang dibayarkan perusahaan
juga harus dikurangkan dari sales untuk mendapatkan net sales.
Cost of freight yang tidak dibebankan ke buyer diakui sebagai selling expenses.
Berisikan jumlah beginning inventory, net purchases, dan all other buying, pengangkutan (freight)
dan storage cost yang berkaitan dengan perolehan barang-barang.
Saldo net purchases diperoleh dengan gross purchases dikurangkan dengan purchases return
and allowance serta purchases discount.
COGS kemudian dikalkulasikan dengan mengurangkan the ending inventory dari cost of goods
availble for sale
The Income Statement
Operating Expenses
Mencakup kegiatan periferal yang hasilnya mengurangi operating income dan bukan menambah.
Meliputi interest expense, bond discount amortisation, dan losses from the sale of assets.
Total income tax expense untuk suatu periode dialokasikan pada berbagai komponen income.
Satu jumlah dihitung untuk income from continuing operation, dan perhitungan terpisah dilakukan
untuk setiap pos yang tidak biasa (irreguler) dan luar biasa (Extraordinary).
Discountinued Operations
Mencakup disposisi atau pelepasan segmen utama suatu perusahaan, baik melalui penjualan
ataupun penghentian operasi semata.
Segmen perusahaan yang dilepaskan dapat berupa: lini produk, divisi atau perusahaan anak.
Alasan mengapa manajemen mungkin memutuskan untuk melepaskan suatu segmen yaitu:
1. Segmen itu tidak menguntungkan.
2. Segmen itu terletak pada daerah terisolasi
3. Segmen itu tidak sesuai untuk perencanaan jangka panjang perusahaan
4. Manajemen mungkin memerlukan dana untuk mengurangi hutang jangka panjang atau untuk
memperluas usaha ke bidang lain
5. Manajemen khawatir dengan pengambilalihan perusahaan oleh investor baru yang ingin
mengendalikan perusahaan
Jika perusahaan menghentikan operasi suatu segmen usahanya, maka semua elemen yang
bersangkutan dengan operasi yang dihentikan harus diidentifikasikan dan dipisahkan dari operasi
berlanjut agar di masa depan tetap dapat diperbandingkan.
Pos-pos tidak biasa semuanya dilaporkan sesudah dampak pajak masing-masing
diperhitungkan. Jika pos merupakan keuntungan, jumlahnya akan dikurangi dengan pajak atas
keuntungan. Jika pos itu kerugian, jumlahnya dikurangkan dari laba lain dan dengan demikian
kerugian ini akan menghemat pajak penghasilan.
Kerugian menyeluruh perusahaan akan berkurang sebesar penghematan pajak karena kerugian
tersebut bida dikurangkan dari laba yang seharusnya kena pajak.
The Income Statement
Jika suatu perusahaan memutuskan untuk melepaskan suatu segmen perusahaan pada tanggal
tertentu (tanggal pengukuran), tapi akan mempunyai periode pelepasan bertahap antara tanggal
itu dan tanggal penjualan sebenarnya dari segmen itu (tanggal pelepasan). Keuntungan dan
kerugian pada pelepasan akan mencakup semua laba atau rugi dari operasi segmen itu selama
periode pelepasan bertahap.
Dalam menghitung keuntungan atau kerugian dari pelepasan suatu segmen, setiap laba atau rugi
selama periode pelepasan bertahap harus dimasukkan dalam penghitungan keuntungan dari
kerugian.
Extraordinaty Items
Merupakan pos kejadian dan transaksi yang sekaligus bersifat tidak biasa dan tidak sering
terjadi. Jadi syarat sebagai pos-pos luar biasa, yaitu pos tersebut harus memiliki tingkat
abnormalitas yang tinggi dan jelas tidak berkaitan dengan atau hanya berkaitan secara insidental
dengan, aktivitas yang umum, dan biasa dari entitas bersangkutan dan menurut perkiraan yang
wajar tidak akan berulang di masa dekat. Selain itu pos tersebut jumlahnya harus material
Contoh keuntungan dan kerugian yang tidak boleh dilaporkan sebagai pos-pos luar biasa yaitu:
1. Penurunan nilai atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dileasekan kepada
pihak yang lain, atau aktiva tak berwujud
2. Keuntungan dan kerugian dari pertukaran atau penjabaran mata uang asing, termasuk yang
berhubungan dengan devaluasi atau revaluasi yang besar
3. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan suatu segmen perusahaan
4. Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pelaporan kekayaan, pabrik, atau
peralatan yang digunakan di dalam perusahaan
5. Pengaruh pemogokan
6. Penyesuaian akrual ata kontrak jangka panjang
Dalam profesi telah mengakui pentingnya konsistensi dalam penerapan prinsip-prinsip akuntansi
namun ada situasi di mana kondisi-kondisi yang ada membenarkan perubahan dari prinsip-
prinsip yang satu ke prinsip yang lain.
Ada kalanya kondisi ini timbul karena badan perumus standar mengeluarkan pengumuman baru
yang mengharuskan perubahan prinsip.
Jika terjadi perubahan prinsip akuntansi, maka manajemen harus memutuskan apakah prinsip
baru tersebut akan dicerminkan dalam laporan masa kini dan masa lalu. Jika prinsip baru itu
hanya berlaku untuk operasi yang akan datang, maka tidak diperlukan ayat jurnal khusus dalam
periode terjadinya perubahan akuntansi.
Jika entitas tersebut memutuskan untuk menerapkan perubahan itu pada operasi masa lalu,
maka diperlukan ayat jurnal dalam tahun berjalan guna menyesuaikan laporan tersebut terhadap
pengaruh kumulatif perubahan tersebut.
Opinion APB no 15 juga mengharuskan penyajian tambahan informasi mengenai laba per saham
jika ada dilusi laba yang potensial karena adanya sekuritas konvertibel, opsi saham, atau waran.
The Income Statement
Dimulai dengan opening balance retained earning kemudian diikuti dengan penambahan dan
pengurangan guna mendapatkan saldo akhir (ending balance).
Net Income dimasukkan sebagai penambahan, dividend yang dibagikan sebagai pengurangan
dan setiap special credit atau charges ditambahkan atau dikurangkan sebagaimana mestinya.
PT ...
Retained Earning statement
For the year ended Des, 31, 2000
Retained earning, januari 1, 2000 999.999.999
Ditambah penyesuaian periode sebelumnya – (koreksi atas persediaan
yang dimiliki terlalu rendah Æ sesudah memperhitungkan pajak
penghasilan) 999.999.999
Adjusted retained earnings, januari 1, 2000 999.999.999
Di tambah net income dari income statement 999.999.999
999.999.999
Dikurangi : dividends yang diumumkan 999.999.999
Retained earning, Dec, 31 2000 999.999.999
FASB merekomendasikan peristilah baru untuk melaporkan perubahan ekuitas pemilik. Salah
satu dari ke 10 elemen yang didefinsikan di dalam concept statemen no 6, dan disajikan di dalam
bab 2 adalah “Laba Komprehensif”. Dewan mendefinisikan istilah ini sebagai berikut:
“Laba komprehensif yaitu perubahan ekuitas suatu entitas selama periode akibat adanya
transaksi dan kejadian serta situasi lainnya yang tidak bersumbu pada pemilik. Hal ini mencakup
semua perusahan ekuitas selama suatu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi oleh
pemilik dan distribusi kepada pemilik”
FASB juga mendefinisikan istilah baru untuk baris terakhir (bottom line) dari perhitungan rugi
laba, yang biasanya disebut “Laba Bersih (Net Income). Namun FASB tidak mendefinisikan laba
bersih melainkan merekomendasikan pemakaian istilah penghasilan (earning). Dalam statement
tersebut, istilah earnings identik dengan laba bersih (net income) kecuali pos terakhir dari pos-
pos tidak biasa yaitu “ Dampak Kumulatif Perubahan Prinsip Akuntansi” tidak termasuk dalam
penghasilan (earnings)