Anda di halaman 1dari 8

          

          
        
    
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].

5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].

6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

     


  
    
     

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

     


      
    
   
     

1. binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[1607].
2. tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.

3. kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

4. dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608].

5. yang di lehernya ada tali dari sabut.

   


   
    

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].

3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus[1606].

     


       
        

    


    
     
  
     
   
  
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

6. orang-orang yang berbuat riya[1603],

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604].

   


    
     
     
     
    

1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,

2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

           
         
     
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah[1601]?

2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?

3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,


4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,

5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

         
          
1. karena kebiasaan orang-orang Quraisy,

2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas[1602].

3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).

4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari
ketakutan.

          
     
1. demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

          
           
          
 
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu[1598],

2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.

3. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.

5. janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,

6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,

7. dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin[1599].

8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
           
          
           
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan[1593].

2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?

3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

          [
     
1. demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

         
      
           
          
        
            
    
3. diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan
juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari
ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Surat Al Maa'idah terdiri dari 120 ayat; termasuk golongan surat Madaniyyah. Sekalipun ada ayatnya
yang turun di Mekah, namun ayat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Medinah,
yaitu di waktu haji wadaa'. Surat ini dinamakan Al Maa'idah (hidangan) karena memuat kisah pengikut-
pengikut setia Nabi Isa a.s. meminta kepada Nabi Isa a.s. agar Allah menurunkan untuk mereka Al
Maa'idah (hidangan makanan) dari langit (ayat 112). Dan dinamakan Al Uqud (perjanjian), karena kata
itu terdapat pada ayat pertama surat ini, dimana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi
janji prasetia terhadap Allah dan perjanjian-perjanjian yang mereka buat sesamanya. Dinamakan juga Al
Munqidz (yang menyelamatkan), karena akhir surat ini mengandung kisah tentang Nabi Isa a.s.
penyelamat pengikut-pengikut setianya dari azab Allah.

Pokok-pokok isinya.

1.Keimanan:
Bantahan terhadap orang-orang yang mempertuhankan Nabi Isa a.s.

2.Hukum-hukum:
Keharusan memenuhi perjanjian; hukum melanggar syi'ar Allah; makanan yang dihalalkan dan
diharamkan; hukum mengawini ahli kitab; wudhu'; tayammum; mandi; hukum membunuh orang;
hukum mengacau dan mengganggu keamanan; hukum qishaas; hukum melanggar sumpah dan
kafaaratnya; hukum binatang waktu ihram; hukum persaksian dalam berwasiat.

3.Kisah-kisah:
Kisah-kisah Nabi Musa a.s. menyuruh kaumnya memasuki Palestina; kisah Habil dan Qabil, kisah-kisah
tentang Nabi Isa a.s.

4.Danlain-lain:
Keharusan bersifat lemah lembut terhadap sesama mukmin bersikap keras terhadap orang-orang kafir;
penyempurnaan Agama Islam di zaman Nabi Muhammad s.a.w.; keharusan jujur dan berlaku adil; sikap
dalam menghadapi berita-berita bohong; akibat berteman akrab dengan orang yang bukan muslim;
kutukan Allah terhadap orang-orang Yahudi, kewajiban rasul hanya menyampaikan agama; sikap Yahudi
dan Nasrani terhadap orang Islam; Ka'bah sokoguru kehidupan manusia; peringatan Allah supaya
meninggalkan kebiasaan Arab jahiliyah; larangan-larangan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
mengakibatkan kesempitan dalam agama.

[394] Ialah: darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana tersebut dalam surat Al An-aam ayat 145.

[395] Maksudnya Ialah: binatang yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam
binatang buas adalah halal kalau sempat disembelih sebelum mati.

[396] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang
belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya Ialah:
mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing Yaitu dengan: lakukanlah,
jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam
Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah
anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan
tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian
diulang sekali lagi.

[397] Yang dimaksud dengan hari Ialah: masa, Yaitu: masa haji wada', haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad s.a.w.

[398] Maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat ini jika terpaksa.

        


           
 
13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

             
           
 
1. binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[1607].

2. tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.

3. kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

4. dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608].

5. yang di lehernya ada tali dari sabut.

[1607] Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri.

[1608] Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. isteri Abu Lahab disebut
pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad
s.a.w. dan kaum Muslim.

Anda mungkin juga menyukai