Anda di halaman 1dari 14

ALIF BA’DA HAMZAH

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas yang terstruktur pada mata kuliah

“Ilmu Tajwid III”

Disusun Oleh Kelompok 8:

Andrisa Ulfah Rangkuti : 2019. 2340

Tuty Fakhriyyah : 2019. 2426

Weni Ariani : 2019. 2428

Dosen Pengampu:

Ali Firman, M.A

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN (STAI-PIQ)

SUMATERA BARAT

2021 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat serta hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam tetap terlimpah kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW kepada
keluarga dan para sahabatnya sampai generasi berikutnya hingga akhir zaman.

Makalah ini dapat diselesaikan atas izin Allah SWT serta bantuan dan
dukungan dosen serta teman-teman yang memberikan semangat dan motivasi kepada
kelompok kami dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
kata kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan


bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritikan dan saran sebagai bahan
pembelajaran untuk kami semua. Sekian yang dapat kami sampaikan dan kami
mengucapkan terima kasih.

Padang, 27 Juli 2021

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat fenomena pada masyarakat saat ini, dimana masih banyak yang
belum bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, terkhusus pada ilmu
tajwid yang mengajarkan tata cara membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.
Selain itu masyarakat hanya sekedar membaca tapi tidak mengetahui makna
dan mengetahui hukum bacaan dalam al-Qur’an tersebut.

Maka dari itu kami sebagai penyusunan makalah ini akan membahas
tentang ilmu tajwid khususnya tentang alif ba’dal hamzah karena materi ini
masih banyak yang belum memahaminya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bacaan alif ba’da waw?
2. Bagaimana bacaan alif ba’da dal?
3. Bagaimana bacaan alif ba’da lam?
4. Bagaimana bacaan alif ba’da ra?
5. Bagaimana bacaan alif ba’da nun?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana bacaan alif ba’da waw
2. Untuk mengetahui bagaimana bacaan alif ba’da dal
3. Untuk mengetahui bagaimana bacaan alif ba’da lam
4. Untuk mengetahui bagaimana bacaan alif ba’da ra
5. Untuk mengetahui bagaiman bacaan alif ba’da nun

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alif Ba’da waw

Semua dalam qira’at menggugurkan alif ketika waqaf dan


washal.

Contoh:

a. QS. Ar- ra’d ayat 30

      
    
     
  
 
     
  
   
   
  
 

         

         

Artinya: “Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada


suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa
umat sebelumnya, supaya kamu membacakan
kepada mereka (Al Quran) yang Kami wahyukan
kepadamu, Padahal mereka kafir kepada Tuhan
yang Maha Pemurah. Katakanlah: "Dia-lah
Tuhanku tidak ada Tuhan selain dia; hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-
Nya aku bertaubat”.

4
b. QS. Al-Kahfi ayat 14

        


 
 
       
 
   
   
       
 
   
  
  



Artinya: “Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu


mereka berdiri, lalu mereka pun berkata,
"Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan
bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan
selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian
telah mengucapkan Perkataan yang Amat jauh
dari kebenaran".

c. QS. Ar-Rum ayat 39

 
      
  
   
    
                 

          

 

Artinya: “Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu


berikan agar Dia bertambah pada harta manusia,
Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah.
dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan

5
Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah
orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).

B. Alif ba’da dal

Imam Hamzah dan Hafs menggugurkan alif tanpa mad


dalam bacaan washal, dan ketika waqaf mematikan huruf dal.

Contoh:

a. QS. An-Najm ayat 51

 
     
    
  

Artinya: “dan kaum Tsamud. Maka tidak seorangpun


yang ditinggalkan nya (hidup)”.

b. QS. Al-Furqan ayat 38

    


   
       
   
  
     
    
 

Artinya: “Dan (kami binasakan) kaum 'Aad dan


Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi)
generasi-generasi di antara kaum- kaum
tersebut”.

6
c. QS. Al-Ankabut ayat 38

 
 
  
 
   
  
        
    
 

      

  

Artinya: “Dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan


sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran
mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal
mereka. dan syaitan menjadikan mereka
memandang baik perbuatan-perbuatan
mereka, lalu ia menghalangi mereka dari
jalan (Allah), sedangkan mereka adalah
orang-orang berpandangan tajam”.

C. Alif ba’da lam

Qira’ah imam Ashim riwayat Hafs menggugurkan alif


tanpa tanda tanwin waktu washal. Dan pada waktu waqaf tetap
menyertakan alif atau dibaca panjang.

Contoh:

a. QS. Al-Ahzab ayat 66

        

 
 
     
  

7
Artinya: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-
balikan dalam neraka, mereka berkata:
"Alangkah baiknya, andaikata Kami taat
kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul".

b. QS. AL-Ahzab ayat 67

 
  
    
             
   
            

Artinya: “Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan Kami,


Sesungguhnya Kami telah mentaati
pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar
Kami, lalu mereka menyesatkan Kami dari
jalan (yang benar)”.

c. QS. AL-Insan ayat 4

   


  
  
   
 
  
 
  
 
    
  
    

Artinya: “Sesungguhnya Kami menyediakan bagi


orang-orang kafir rantai, belenggu dan
neraka yang menyala-nyala”.

D. Alif ba’da ra

Jika waqaf (berhenti) di akhir ayat 15, ra-nya dibaca


panjang, jika awal ayat 16, ra-nya dibaca pendek. Sedangkan jika

8
dibaca washal, kedua ra-nya dibaca pendek. Jika waqaf (berhenti)

di  yang kedua, ra-nya dibaca sukun (mati).

Contoh:

a. QS. Al-Insan ayat 15-16

      


   
      
           
 
 
  

Artinya: “Dan Diedarkan kepada mereka bejana-bejana


dari perak dan piala-piala yang bening
laksana kaca”.

     

Artinya: “(yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak


yang telah diukur mereka dengan sebaik-
baiknya”.

E. Alif ba’da nun

Imam ibnu katsir, kisa’i, hafs, dan khallaf membuang alif


ketika washal dan tetap (dibaca panjang) ketika waqaf.

Contoh:

9
a. QS. AL-A’raf ayat 12

     
    
   
       
 
 
  
  
     
 

      

Artinya: “Allah berfirman: "Apakah yang


menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam)
di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis
"Saya lebih baik daripadanya: Engkau
ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau
ciptakan dari tanah".

b. Al-Kahf ayat 38

 
 
  
    
   
    
   
   
 

Artinya: “tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah,


Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan
seorangpun dengan Tuhanku”.

c. Al-Ahzab ayat 10

        

     

    
 

Artinya: “ (yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari


atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap

10
lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik
menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu
menyangka terhadap Allah dengan bermacam-
macam purbasangka”.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alif ba’da waw
Semua dalam qira’at menggugurkan alif ketika waqaf dan washal.

Alif ba’da dal

Imam Hamzah dan Hafs menggugurkan alif tanpa mad dalam bacaan
washal, dan ketika waqaf mematikan huruf dal.

Alif ba’da lam

Qira’ah imam Ashim riwayat Hafs menggugurkan alif tanpa tanda


tanwin waktu washal. Dan pada waktu waqaf tetap menyertakan alif atau
dibaca panjang.

Alif ba’da ra

Jika waqaf (berhenti) di akhir ayat 15, ra-nya dibaca panjang, jika awal
ayat 16, ra-nya dibaca pendek. Sedangkan jika dibaca washal, kedua ra-nya

dibaca pendek. Jika waqaf (berhenti) di  yang kedua, ra-nya dibaca

sukun (mati).

Alif ba’da nun

Imam ibnu katsir, kisa’i, hafs, dan khallaf membuang alif ketika
washal dan tetap (dibaca panjang) ketika waqaf.

B. Saran

Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna dan memiliki kekurangan dalam penulisan untuk itu kami sangat

12
mengharapkan saran yang membangun dari pembaca supaya semakin lebih
baik kedepannya, dan kami mohon maaf atas semua kesalahan dalam makalah
ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Nawawi. Pedoman membaca al-qur’an , Jakarta, 1980.

14

Anda mungkin juga menyukai