ABSTRAK. Pertumbuhan dan hasil kubis dapat ditingkatkan antara lain dengan aplikasi pupuk pelengkap
berupa serbuk nutrifarm SD sejak benih kubis disemai di pesemaian dan dikombinasikan dengan aplikasi pupuk
NPK 15-15-15 dosis yang tepat di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan dosis optimum pupuk
pelengkap nutrifarm SD dan NPK 15-15-15 yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi bobot
kubis putih kultivar Green Coronet. Rancangan petak terpisah dengan 3 ulangan digunakan di lapangan. Petak
utama: pupuk dasar NPK 15-15-15, yang terdiri atas 2 level dosis, yaitu 0,5 dan 1,0 t/ha. Anak petak: pupuk
pelengkap nutrifarm SD, yang terdiri atas 5 level dosis, yaitu: 0, 3, 6, 9, dan 12 g/kg benih kubis. Cara aplikasi
nutrifarm SD dengan mencampurkan pada benih kubis secara merata, kemudian disemai di pesemaian. Pupuk
NPK 15-15-15 diaplikasikan 2 kali, yaitu setengah dosis pada saat tanam, dan sisanya pada 4 minggu setelah
tanam. Tanaman kubis dibudidayakan menggunakan mulsa plastik hitam perak. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak terjadi gejala fitotoksisitas, klorosis, dan gejala abnormal lainnya pada tanaman kubis yang diberi
perlakuan nutrifarm SD dosis 3-12 g/kg benih dan NPK 15-15-15 dosis 0,5-1,0 t/ha. Hasil bobot segar kubis
nyata meningkat sebesar 37,11% oleh pemberian pupuk pelengkap nutrifarm SD dosis 6 g/kg benih dibandingkan
dengan kontrol. Namun, dosis optimum nutrifarm SD yaitu 6,2 g/kg benih bila dikombinasikan dengan
aplikasi NPK 15-15-15 dosis 0,5 t/ha, serta 6,5 g/kg benih bila dikombinasikan dengan aplikasi pupuk NPK
15-15-15 dosis 1,0 t/ha. Aplikasi hanya pupuk NPK 15-15-15 dosis 0,5-1,0 t/ha secara mandiri, tidak
meningkatkan hasil bobot total kubis segar.
Kata kunci: Brassica oleraceae; NPK 15-15-15; Pupuk pelengkap benih; Hasil kubis.
ABSTRACT. Sumiati, E. 2006. Growth and yield of white cabbage treated with NPK 15-15-15 and
seed fertilizer nutrifarm SD application in high altitude Lembang. Growth and yield of cabbage
could be improved by application of seed fertilizer nutrifarm SD in the nursery combined with application of
proper dosage of NPK 15-15-15 in the field. The goal of this experiment was to find out the proper dosage
of nutrifarm SD in combination with NPK 15-15-15 to improve the growth and yield of cabbage variety of
Green Coronet. A split plot design with three replications was set up in the field. The main plot was NPK 15-
15-15, comprised of two level dosages, viz. 0.5 t/ha and 1.0 t/ha. The subplot was application of nutrifarm SD
seed fertilizer, comprised of 5 levels, viz. 0, 3, 6, 9, and 12 g/kg seed. The nutrifarm SD was mixed with
cabbage seed and germinated in the nursery. NPK 15-15-15 was applied in the field twice, viz. half dosage at
planting time and the rest was given at 4 weeks after planting. Cabbage plants were cultivated by using black
silver plastic mulch. Research results revealed that there were no phytotoxicity, chlorosis, and other abnor-
malities symptoms appeared on cabbage plants treated with nutrifarm SD of 3-12 g/kg seed in combination
with NPK 15-15-15 0.5 to 1.0 t/ha. Independently, cabbage yield was significantly increased by the applica-
tion of nutrifarm SD 6 g/kg seed, with the yield increment of 37.11% compared to control. However, the
optimum dosage of nutrifarm SD was 6.2 g/kg seed when it was combined with NPK 15-15-15 dosage of 0.5
t/ha, and 6.5 g/kg seed when it was combined with NPK 15-15-15 1 t/ha. Application of NPK 15-15-15 perse
from 0.5 to 1.0 t/ha did not significantly increase cabbage yield.
Usaha meningkatkan produktivitas tanaman gloria ocena, nyata meningkatkan hasil bobot
kubis, antara lain dapat ditempuh melalui aplikasi bersih total kubis sebesar 20,72% dengan
berbagai pupuk pelengkap cair (ppc), telah dicoba. konsentrasi ppc 300 ml/ha yang diaplikasikan satu
Aplikasi ppc wokozim crop plus yang kali pada 25 hari setelah tanam (HST) (Hilman et
mengandung unsur hara mikro dan makroelemen al.1990). Aplikasi ppc cytozyme crop plus yang
N, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, dan Na mengandung unsur hara mikro dan makroelemen
(Anonimous 1989) pada tanaman kubis varietas esensial Fe, Zn, Cu, Mn, Ca, K, Mg, S, P, dan
31
J. Hort. Vol. 16 No. 1, 2006
protein hidrolisat, vitamin, serta serat (Cytozyme Unsur hara P penting sebagai komponen
Lab. 1982) konsentrasi 0,5-2,0 ml/l pada 35 dan 45 struktural esensial ADP, ATP, NAD, NADPH, dan
hst pada tanaman kubis putih kultivar Gloria Ocena komponen informasi genetik DNA dan RNA.
tidak meningkatkan hasil bobot bersih kubis to- Fungsi unsur hara P pada proses fisiologi dan
tal, tetapi nyata meningkatkan kandungan vita- biokimia tanaman, yaitu mengaktifkan proses
min C kubis sebesar 25-58,73% dengan metabolisme tanaman, mengatur keseimbangan
konsentrasi 1,0-2,0 ml/l dibandingkan dengan senyawa pengatur tumbuh endogen/alami,
kontrol (Sumiati 1987). mengatur partisi dan translokasi fotosintat, dan
Usaha meningkatkan pertumbuhan dan keseimbangan antara pati dan sukrose (Heldt et
produktivitas tanaman kubis putih, yang terus- al. 1977). Kekurangan unsur hara P mengakibatkan
menerus diperbaiki, perlu dilakukan. Salah satu aktivitas metabolisme sel terganggu, yaitu proses
cara, yaitu dengan inovasi aplikasi pupuk fotosintesis dan keseimbangan antara pati dan
pelengkap nutrifarm SD berupa serbuk yang sukrose (Heldt et al. 1977). Kekurangan P
dicampur dengan benih kubis dan diaplikasikan berakibat pada terganggunya oksidasi
sebelum tanam saat biji disemai di pesemaian. karbohidrat dan menurunkan resistensi tanaman
terhadap kekeringan (Dodd et al. 1984).
Aplikasi pupuk pelengkap nutrifarm SD dosis
3 g per kg biji mentimun Cina, meningkatkan hasil Unsur hara K berfungsi sebagai aktivator 46
bobot mentimun 19,8% (Anonim 2000 a). macam enzim (Evans & Sarger 1996), berperan
Kandungan klorofil daun petsai (Brassica dalam proses fotosintesis, peningkatan indeks
pekinensis L.) meningkat 14,7% dengan aplikasi luas daun (ILD) dan LTT serta meningkatkan
pupuk pelengkap seed coat nutrifarm SD dosis 6 translokasi fotosintat dari sumber ke penerima
g per kg benih petsai (Anonim 2000 b). (Gardner et al. 1985).
Aplikasi pupuk pelengkap berupa tepung dengan Fungsi makroelemen sekunder Ca dalam formula
nama dagang nutrifarm SD untuk memperbaiki dan nutrifarm SD untuk tanaman, yaitu sebagai unsur
meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis putih, komponen dinding sel, dan kekurangan Ca
belum pernah dilakukan di Indonesia. Pupuk mengakibatkan dinding sel menjadi rentan. Mg
pelengkap nutrifarm SD berupa tepung, merupakan pembangun dan bagian pusat dari
mengandung unsur hara makroelemen sekunder Ca molekul klorofil daun. Kekurangan unsur hara Mg
dan Mg dan mikroelemen esensial Co, Cu, Fe, Mn, berakibat terjadinya klorosis pada helai daun. Unsur
Mo, Zn, dan dicampur complexing agents untuk hara S terlibat dalam proses sintesis protein.
mengkomplekskan formula unsur hara (Anonim Fungsi mikroelemen esensial yang
2000 a). Aplikasi pupuk pelengkap nutrifarm SD perlu membangun formula nutrifarm SD yaitu dalam
dilengkapi dan dikombinasikan dengan aplikasi aktivasi enzim dan transfer elektron pada proses
pupuk dasar NPK, misalnya NPK 15-15-15, karena biokimia dan fisiologi tanaman (Gardner et al.
formula pupuk pelengkap benih nutrifarm SD tidak 1985).
mengandung unsur hara makroelemen primer N, P,
Aplikasi pupuk pelengkap nutrifarm SD,
dan K yang dibutuhkan tanaman.
merupakan salah satu butir dalam program
Adapun fungsi dari unsur hara tersebut, yaitu suprainsus yang dianjurkan pemerintah
unsur hara N adalah sebagai bahan pembangun asam (Bermanakusumah 1989). Peluang untuk
amino/protein/enzim, asam nucleat, nucleo-pro- menggunakan pupuk pelengkap nutrifarm SD
tein, dan alkaloid. Defisiensi N akan membatasi besar bila dikaitkan dengan target peningkatan
pembelahan dan perbesaran sel (Elgi et al. 1978). luas pertanaman kubis serta target produksi
Selain itu fungsi N dalam proses fisiologi dan totalnya di masa mendatang.
biokimia tanaman, yaitu menjaga kapasitas
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
fotosintesis. Kekurangan suplai unsur hara N
adalah aplikasi pupuk pelengkap serbuk nutrifarm
berakibat menurunnya laju tumbuh tanaman (LTT),
SD pada benih kubis yang dikombinasikan dengan
laju fotosintesis bersih (LFB), dan nisbah luas daun
aplikasi pupuk dasar NPK (15-15-15) pada tanah
(NLD) tanaman, sehingga berakibat terhadap
dengan dosis yang optimal, meningkatkan
peningkatan rasio akar-pupus tanaman (Porter et
pertumbuhan serta hasil bobot total kubis.
al. 1990).
32
Sumiati, E.: Pertumbuhan serta hasil tanaman kubis
putih dg aplikasi pupuk NPK ...
33
J. Hort. Vol. 16 No. 1, 2006
Klorofil a+b (total) = 20.2 A645 + 8.0 A 663 Meskipun saat budidaya tanaman kubis pada
12.7, 2.7, 22.9, 4.7, 20.2, dan 8.0 adalah faktor musim hujan dengan curah hujan cukup tinggi
yang telah diketahui (Arnon dalam Cianzio (Lampiran 1), namun hal ini tidak berpengaruh
et al. 1979). terhadap pertumbuhan dan hasil kubis. Penanaman
kubis pada musim hujan lebih menguntungkan,
(c) Indeks panen (IP) karena tersedia cukup air yang diperlukan oleh
IP =
Bobot kering organ bernilai ekonomi (dalam hal ini hasil tanaman kubis (Pracaya 1981). Sifat fisika tanah
Bobot kering biomassa (tanaman keseluruhan) tempat kubis ditumbuhkan baik, antara lain
berporositas baik sehingga tidak terjadi genangan
Nilai IP menyatakan berapa besar rasio
air/jenuh air yang menghambat pertumbuhan
fotosintat ditranslokasikan dan dipartisikan
tanaman. Serangan hama ulat di musim hujan,
ke organ tanaman bernilai ekonomi dan ke
hampir tidak terjadi. Mungkin disebabkan
seluruh tanaman pada akhir pertumbuhan
budidaya kubis menggunakan mulsa plastik hitam
tanaman/ siap panen (Nichiporovich 1965.
perak. Adapun aplikasi mulsa berpengaruh baik
dalam Gardner et al. 1985).
terhadap pertumbuhan tanaman kubis yaitu, (1)
Data hasil penelitian dianalisis ragam pada P mengontrol suhu tanah di musim hujan sehingga
0,05 menggunakan program SAS. Perbedaan yang suhu tanaman tetap optimal bagi pertumbuhan
nyata di antara perlakuan, dianalisis menggunakan tanaman kubis, (2) mengabsorbsi sebagian besar
Uji Jarak Berganda Duncan pada P 0,05. Dosis radiasi matahari, (3) mereduksi kehilangan panas
optimum pupuk pelengkap nutrifarm SD dihitung dari tanah oleh radiasi, (4) mereduksi evaporasi
menggunakan regresi kurva respons pada P 0,05. air dari permukaan tanah dan run-off, (5)
Pengamatan penunjang meliputi meniadakan gulma sebagai kompetitor bagi
tanaman kubis, dan (6) mengendalikan pencucian
(a) Penampilan visual adanya gejala fitotoksisitas, unsur hara (Hakim et al. 1986).
klorosis, dan gejala abnormal lainnya. Skala
yang digunakan untuk menentukan tingkat Hasil sidik ragam pada P 0,05 mengungkapkan
fitotoksisitas berdasarkan ranking dari 1 tidak terjadi pengaruh interaksi antara aplikasi
sampai 5, yaitu bila bentuk dan warna daun pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk pelengkap
serta pertumbuhan tanaman yang tidak nor- nutrifarm SD terhadap peubah ILD, kandungan
mal mencapai berturut-turut khlorofil daun, kandungan P, K tanaman, hasil
bobot segar kubis, dan IP (Tabel 1, 3 dan 4).
(1) 0% - 5% (4) 51% - 70% Interaksi terjadi terhadap peubah kandungan N
(2) 6% - 20% (5) >70% atau tanaman mati tanaman dan diameter kubis (Tabel 2).
(3) 21%- 50%
Pertumbuhan tanaman dan kandungan
(b) Data faktor cuaca setempat (temperatur, RH,
klorofil daun
curah hujan) selama penelitian, diambil dari
stasiun cuaca setempat. Pertumbuhan tanaman kubis diekspresikan
oleh nilai ILD. Dari Tabel 1, secara mandiri, aplikasi
Data dianalisis dengan uji pembeda nyata
pupuk dasar NPK 15-15-15 dosis 0,5 atau 1,0 t/ha
Duncan pada taraf beda nyata 5%.
tidak meningkatkan ILD pada 70 hari setelah tanam
(HST). Pertumbuhan tanaman kubis tidak nyata
HASIL DAN PEMBAHASAN dipengaruhi oleh dosis NPK 15-15-15 dosis 0,5
dan 1,0 t/ha. Namun ILD nyata meningkat hanya
Keadaan umum tanaman kubis oleh aplikasi pupuk pelengkap nutrifarm SD dosis
Secara umum, tanaman kubis tumbuh normal, 6 g/kg benih. Hal ini terjadi karena formula pupuk
sehat dan memuaskan. Tidak terjadi gejala pelengkap nutrifarm SD terdiri atas unsur hara
fitotoksisitas dan gejala abnormal lainnya akibat makroelemen Ca dan Mg dan unsur hara
aplikasi pupuk pelengkap nutrifarm SD dan pupuk mikroelemen Co, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn (Anonim
dasar NPK 15-15-15. 2000a).
34
Sumiati, E.: Pertumbuhan serta hasil tanaman kubis
putih dg aplikasi pupuk NPK ...
Hubungannya dengan pertumbuhan tanaman/ 15 dosis 0,5 dan 1,0 t/ha yang dikombinasikan
ILD, yaitu bahwa unsur Ca yang menyusun for- dengan pupuk pelengkap nutrifarm SD dosis 6 g/
mula nutrifarm SD berfungsi dalam pengaturan kg benih.
permeabilitas membran sel serta penguat dan Kandungan P dan K tanaman kubis nyata
stabilitas dinding sel (Konno et al. 1984), meningkat oleh pengaruh aplikasi pupuk
perpanjangan-perbesaran akar, menekan laju pelengkap nutrifarm SD dosis 6 g/kg benih (Tabel
respirasi sel dan mempercepat laju fotosintesis 3), sedangkan aplikasi pupuk dasar NPK 15-15-15
(Bangerth et al. 1972). Pada akhirnya ILD/ dosis 0,5 t/ha atau 1,0 t/ha menghasilkan
pertumbuhan tanaman meningkat oleh aplikasi kandungan P dan K tanaman kubis yang sama.
nutrifarm SD dosis yang optimal.
Unsur hara makroelemen dan mikroelemen
Kandungan klorofil daun (klorofil a, b, dan yang terkandung dalam formula pupuk pelengkap
total) juga nyata meningkat oleh aplikasi pupuk nutrifarm SD bekerjasama dalam menunjang
pelengkap nutrifarm SD dosis 6 g/kg benih (Tabel berbagai proses metabolisme sel, fotosintesis,
1). Hal ini terjadi karena nutrifarm SD mengandung pertumbuhan dan perbesaran sel, perpanjangan
antara lain unsur hara makroelemen Mg yang akar dan fungsinya, sehingga pada akhirnya dapat
merupakan pembangun bagian pusat molekul meningkatkan serapan unsur hara N, P, K tanaman
klorofil daun. Dengan aplikasi pupuk nutrifarm SD yang tercermin dalam nilai kandungan unsur hara
dosis yang sesuai, menyebabkan peningkatan N, P, K tanaman (Tabel 3).
kandungan klorofil daun. Mg juga berperan dalam
sintesis pati, pengaturan partisi, dan translokasi Produksi kubis dan indeks panen
fotosintat (Terry dan Ulrich 1974). Dari Tabel 2, secara mandiri, ukuran diameter
Mikroelemen esensial yang membangun kubis yang terbesar, berasal dari kombinasi
pupuk pelengkap nutrifarm SD antara lain aplikasi pupuk dan NPK 15-15-15 dosis 0,5 t/ha
berfungsi dalam biosintetis heme-coenzyme, dan dengan pupuk pelengkap serbuk nutrifarm SD
klorofil. Karena itu kandungan klorofil daun kubis dosis 6 g/kg benih. Namun, bobot segar individu
meningkat oleh aplikasi nutrifarm SD dosis yang kubis dan bobot total kubis per ha meningkat oleh
optimal (Lindsay & Schwab 1982). aplikasi pupuk pelengkap nutrifarm SD 6 g/kg benih
(Tabel 4). Sedangkan aplikasi pupuk NPK 15-15-
Kandungan N, P, K tanaman kubis 15 0,5 t/ha atau 1,0 t/ha, menghasilkan bobot kubis
Dari Tabel 2, kandungan N tanaman kubis yang sama.
nyata meningkat oleh aplikasi pupuk NPK 15-15-
Tabel 1. Pengaruh pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk pelengkap nutrifarm SD terhadap ILD, kandungan
klorofil daun tanaman kubis (Effects of NPK 15-15-15 and nutrifarm SD supplement fertilizers on
LAI and chlorophyll content of cabbage)
Klorofil (Chlorophyll)
Perlakuan
ILD (LAI) mg/g daun segar (fresh leaf)
(Treatments)
a b Total
Pupuk (Fertilizer) NPK 15-15-15, A,
t/ha:
NPK 0,5 2,42 a 413,27 a 171,51 a 584,72 a
NPK 1,0 2,44 a 417,60 a 161,48 a 585,94 a
Pupuk pelengkap (Supplement fertilizer)
nutrifarm SD, B, ml/l:
0,0 2,14 b 375,81 d 149,57 b 542,04 b
3,0 2,37 b 417,84 b 164,88 b 582,72 b
6,0 2,89 a 489,41 a 199,94 a 689,35 a
9,0 2,46 b 409,08 bc 161,79 b 571,35 b
12,0 2,29 b 385,04 cd 156,29 b 541,19 b
KK (CV), % 11,21 6,11 9,09 6,10
Atn(ns), Bn(s), ABtn(ns) Atn(ns), Bn(s), ABtn(ns) Atn(ns), Bn(s), ABtn(ns) Atn(ns), Bn(s), ABtn(n
KK (CV)= Koefisien keragaman (Coefficient of variation), n (s)= nyata (significant), tn (ns)= tidak nyata (non
significant)
• ILD diukur pada 70 HST (LAI was measured at 70 DAP).
• Kandungan khlorofil dianalisis pada 42 hst (Chlorophyll contents of the leaves were analyzed at 42 DAP)
35
J. Hort. Vol. 16 No. 1, 2006
Tabel 2. Pengaruh interaksi antara pupuk NPK 15-15-15 dengan pupuk pelengkap nutrifarm SD terhadap
kandungan N tanaman kubis dan diameter kubis (Interaction effects between NPK 15-15-15 in
combination with nutrifarm SD supplement fertilizers on N content of cabbage and on diameter of
cabbage)
Pengaruh jenis pupuk secara mandiri, Y2 = 49.947 + 5.08 x – 0.39 x2 ……...…. (2)
memberikan hasil yang berkesesuaian dengan R2 = 0.960
produksi kubis per tanaman dan produksi kubis
total. Ternyata nilai tanaman kubis termasuk Berdasarkan hasil analisis sifat kimia tanah
rendah, umumnya <50, dan yang tertinggi 57,91 awal (Lampiran 2), kandungan unsur hara
(Tabel 3) berasal dari perlakuan nutrifarm SD makroelemen N tinggi, P dan K sedang, unsur
dosis 6 g/kg benih. Hal ini berarti tanaman kubis hara mikroelemen sangat tinggi, KTK sedang, dan
mentranslokasikan fotosintatnya maksimum pada KB sangat rendah dengan pH tanah masam.
bagian yang bernilai ekonomi sebesar 57,91% dan Meskipun tanah yang ditanami kubis tersebut
sisanya fotosintat ditranslokasikan ke dalam cukup mengandung unsur hara makro dan
batang, daun dan akar. Jadi, tanaman kubis mikroelemen, namun tanaman kubis masih
termasuk tidak efisien dalam menggunakan responsif terhadap pemberian pupuk pelengkap
fotosintat hasil fotosintesisnya untuk nutrifarm SD. Hal ini mungkin karena perakaran
membangun organ yang bernilai ekonomi (kubis). tanaman kubis pendek sehingga unsur hara
tersedia bagi tanaman tidak dapat diambil
Hasil produksi kubis nyata meningkat oleh seluruhnya secara sempurna. Selain itu,
pemberian hanya pupuk nutrifarm SD dosis 6 g/ meskipun tanah telah diberi kapur untuk
kg benih, karena didukung oleh ILD, kandungan meningkatkan pH tanah dengan dosis sesuai hasil
klorofil daun, kandungan N, P, K tanaman, dan analisis tanah awal (Lampiran 2), tetapi pemberian
diameter kubis yang juga nyata meningkat oleh kapur tersebut lambat bekerjanya, sehingga pada
perlakuan tersebut. saat tanaman kubis tumbuh, pH tanah belum
Berdasarkan hasil analisis regresi kurva meningkat banyak, mengakibatkan masih ada
respons, dosis optimum pupuk pelengkap serbuk unsur hara mikro dan makroelemen yang terikat
nutrifarm SD pada pemberian pupuk NPK 15-15- tak dapat digunakan tanaman.
15 dosis 0,5 t/ha, yaitu 6,2 g/kg benih, yang
Cara aplikasi pupuk pelengkap nutrifarm SD
dinyatakan dengan persamaan regresi :
cukup efisien yaitu digunakan sejak awal
Y1 = 57.468 + 4.942 x – 0.40 x2 …………… (1) pertumbuhan/perkecambahan benih dengan
R2 = 0.796 langsung terjadi kontak antara pupuk pelengkap
Namun bila pupuk pelengkap nutrifarm SD nutrifarm SD dan benih. Jadi sejak
dikombinasikan dengan pupuk NPK 15-15-15 perkecambahan benih di pesemaian, tanaman
dosis 1 t/ha, maka dosis optimumnya yaitu 6,5 semai kubis sudah mendapat cukup nutrisi,
g/kg benih, yang digambarkan dengan persamaan sehingga vigor di lapangan dan resistensi tanaman
regresi : terhadap faktor eksternal tanaman, cukup tinggi.
36
Sumiati, E.: Pertumbuhan serta hasil tanaman kubis
putih dg aplikasi pupuk NPK ...
Tabel 3. Pengaruh pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk pelengkap nutrifarm SD terhadap kandungan P, K
tanaman kubis dan IP kubis (Effects of NPK 15-15-15 and nutrifarm SD supplement fertilizers on
P, K content of cabbage plants and on HI of cabbage)
HI = Harvesting Index
Tabel 4. Pengaruh pupuk NPK 15-15-15 dan pupuk pelengkap Nutrifarm SD terhadap bobot segar
kubis per tanaman dan bobot segar total (Eeffects of NPK 15-15-15 and Nutrifarm SD supplement
fertilizers on fresh weight of cabbage per plant and on total cabbage production)
Kandungan
Bobot segar (Constituent)
kubis
Perlakuan
Perlakuan mg/tan
(Fresh weight (plant)
of cabbage)
(Treatments)
(Treatments) P plant), kg
Per tanaman (Per K Total, t/haIP (HI)
Pupuk (Fertilizer)
Pupuk (Fertilizer )NPK
NPK15-15-15,
15-15-15,A,At/ha:
, t/ha:
0,5NPK 0,5 19,17
2,45 aa 160,50 a 65,46 a 42,89 a
1,0NPK 1,0 19,40aa
2,23 151,22 a 59,82 a 49,88 a
Pupuk pelengkap (Supplement fertilizer)
Pupuk pelengkap (Supplement fertilizer ) nutrifarm
nutrifarm SD, B, g/kg benih ( seed):
SD, B, g/kg benih (seed):
0,0 0,0 2,01
16,80c c 139,80 c 53,82 d 40,32 c
3,0 3,0 2,38
19,64b b 153,38 b 63,65 b 45,30 b
6,0 6,0 2,75
21,84a a 184,62 a 73,79 a 57,91 a
9,0 9,0 Hal ini berdampak kepada pertumbuhan 2,36
19,10dan b b hasil 158,35 b KESIMPULAN
63,20 a 46,88 b
12,012,0 kubis yang tinggi dibandingkan2,21 19,06 bb
dengan 143,16 c 58,74 c 41,51 c
KK (CV), % %
KK (CV), 5,94
4,89 3,82 4,15 5,78
pertumbuhan hasil kubis dari tanaman kontrol. 1.
Atn(ns),ABtn(ns) ATidak terjadi
, A ,gejala fitotoksisitas, klorosis, dan
n(s) tn(ns) tn(ns)
,, AB
Bn(s), tn(ns)
, Bn(s) Bn(s), AB tn(ns) n(s)
Atn(ns),B ,
Secara keseluruhan, aplikasi nutrifarm ABtn(ns) SD ABtn(ns) abnormal lainnya
gejala ABtn(ns) pada tanaman kubis
dengan konsentrasi kurang dari 6 ml/l (yaitu 3 kultivar green coronet yang diberi pupuk
ml/l) dan konsentrasi lebih dari 6 ml/l(yaitu 9 dasar NPK 15-15-15 dosis 0,5-1,0 t/ha
dan 12 ml/l), tidak berpengaruh nyata terhadap dikombinasikan dengan pupuk pelengkap
semua peubah yang diukur. Hal ini mungkin uplemen berupa serbuk nutrifarm SD dosis 3-
karena pada konsentrasi 3 ml/l masih kurang 12 g/kg benih.
mencukupi (suboptimal), sedabngkan 2. Tidak terjadi interaksi antara aplikasi pupuk
konsentrasi 9 dan 12 ml/l merupakan konsentrasi NPK 15-15-15 dengan pupuk pelengkap
supra optimal, yaitu terlalu berlebihan. Sehingga nutrifarm SD terhadap peubah ILD,
ke dua konsentrasi tersebut, yaitu suboptimal dan kandungan klorofil daun, kandungan P, K
supraoptimal, tidak bermanfaat untuk terjadinya tanaman, IP, dan bobot segar kubis. Interaksi
pertumbuhan tanaman kubis serta hasil bobot terjadi terhadap peubah kandungan N tanaman
kubis pada akhirnya. dan diameter kubis.
37
J. Hort. Vol. 16 No. 1, 2006
3. Secara bebas, hasil produksi bobot kubis 10. Dodd, J.L., R.G.B. Burton and P. Jeffries. 1984. Phos-
nyata meningkat hanya oleh aplikasi pupuk phatase activity association with the roots and rhizo-
sphere of plants infected with vesicular-asbuscular
pelengkap nutrifarm SD dosis 6 g/kg benih. mycorrhizal fungi. New Phytol. 107:163-172.
Sedangkan aplikasi pupuk dasar NPK 15-15- 11. Elgi, D.B., J.E. Legget and W.G. Duncan. 1978.
15 dosis 0,5 t/ha atau 1,0 t/ha, memberikan Agron. J. 70:43-47.
hasil produksi bobot kubis yang sama. 12. Evans, H.J. and G.J. Sarger. 1996. Ann.Rev.Plant.
4. Dosis optimum aplikasi pupuk pelengkap Physiol. 17:47-76.
nutrifaram SD adalah 6,2 g/kg benih bila 13. Gardner, F.P., R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 1985.
dikombinasikan dengan pupuk NPK 15-15-15 Physiology of crop plants. The Iowa State Univer-
sity Press. Ames, Iowa. USA. pp.98-131.
dosis 0,5 t/ha. Namun bila dikombinasikan
14. Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho,
dengan pupuk NPK 15-15-15 dosis 1 t/ha, M.A. Diha, G.B. Hong dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-
maka dosis optimum pupuk pelengkap dasar ilmu tanah. Penerbit Universitas Lampung.
nutrifarm SD adalah 6,5 g/kg benih. 15. Heldt, H.W., C.J. Chon, D. Maronde, A. Herold, Z.S.
Sankovic, D.A. Walker, A. Kraminer, M.R. Kirk and
U. Heber. 1977. Role of phosphate and other factors
PUSTAKA in the regulation of starch formation in leaves and
isolated chloroplast. Plant Physiol. 59:1146-1155.
1. Anonim. 1989. Pupuk pelengkap cair Wokozim Crop 16. Hilman, Y., A.A. Asandhi dan E. Sumiati. 1990. Dosis
Plus. PT. Petrokimia Kayaku Gresik. dan waktu aplikasi pupuk daun wokozim crop plus
3. Anonim. 2000 a. Nutriplant SD. PT. Amway Indo- pada tanaman kubis kultivar Gloria Ocena. Bul. Penel.
nesia. Jakarta. Hlm.1-6. Hort. 19:55-64.
4. Anonim. 2000 b. Effect of nutriplant SD on chinese 17. Konno, H., T. Yamaya, Y. Yamasaki, and H.
cucumber crop yield. South China Agricultural Uni- Matsumoto. 1984. Pectic polysaccharide breakdown
versity. pp.2. of cell wals in cucumber roots grown with calcium
starvation. Plant Physiol. 76:633-637.
5. Badan Pusat Statistik.1998. Produksi tanaman
sayuran dan buah-buahan. Survai Pertanian. Hlm. 18. Lindsay, W.L. and A.P. Schwab. 1982. The chemis-
3-5. try of ion in soils and its availability to plants. J.Plant.
Nutr. 5:821-840.
6. Bangreth, F., D.R. Dilley and D.H. Dewey. 1972.
Effect of calcium infusion on internal breakdown 19. Porter, H., C. Remkes and H. Lambers. 1990. Car-
and respiration of apple fruits. J.Ann.Soc.Hortic.Sci. bon and nitrogen economy of 24 wild species differ-
97:674-682. ing in RGR. Plant Physiol. 99:621-627.
7. Bermanakusumah, R. 1989. Pengelolaan air untuk 20. Pracaya. 1981. Kol alias kubis. Penerbit PT. Penebar
pertanian dan perikanan. Jurusan Teknologi Swadaya. Jakarta. Hlm.5-6.
Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas 21. Sestak, Z., J. Catsky and P.G. Jarvis. 1971. Plant
Padjadjaran. Bandung. Hlm.20. photosynthetic production. Manual of methods. Dr.
8. Cianzio, de RS., W.R. Fehr and I.C. Anderson. 1979. W. Junk M.V. Publishers. The Hagul. The Nether-
Scientific evaluation for iron deficiency of chlorosis lands.
in soybean by visual scorer and chlorophyll concen- 22. Sumiati, E. 1987. Effect of cytozyme crop+ concen-
tration. Crop Sci.19:64-646. tration on yield and quality of white cabbage cultivar
9. Cytozyme Lab. 1982. Cytozyme. USA. p : 4-20. gloria ocena. Bul.Penel.Hort. (Ed. Khusus). 15(1):11-
Dir.Jend.Produksi Hortikultura dan Aneka Tanaman. 15.
2000. Kebijaksanaan produksi hortikultura dan aneka 23. Terry, N. and A. Ulrich. 1974. Effects of magnesium
tanaman. Jakarta. Hlm.11. defficiency on the photosynthesis and respiration of
leaves of sugarbeet. Plant Physiol. 54:43-47.
38
Sumiati, E.: Pertumbuhan serta hasil tanaman kubis
putih dg aplikasi pupuk NPK ...
Lampiran 1. Kondisicuaca di Kebun Percobaan Balitsa Lembang dari bulan Desember 2001 sampai
Maret 2002 (Climatological condition factors at Experimental Garden of Research Institute
for Vegetables in Lembang from December 2001 to March 2002)*)
Nilai rataan (Average values)
Faktor cuaca
(Climatological factors) Desember 2001 Januari 2002 Pebruari 2002 Maret 2002
(December 2001) (January 2002) (February 2002) (March 2002)
Suhu rataan harian, °C 19,57 19,04 19,53 19,53
(Average daily temperature)
Suhu (Temperature), °C :
- Maximum 25,00 23,52 23,32 24,53
- Minimum 15,84 14,71 17,36 16,33
Lembab (RH), % 84,19 84,38 85,98 89,52
Penguapan, mm/hari 4,01 3,47 4,27 3,94
(Evaporation, mm/day)
Curah hujan (mm/bulan) 72,00 406,40 107,60 281,00
(Rainfall, mm/month)
Jumlah hari hujan (hari/bulan)
4,00 19,00 10,00 16,00
(Number of rainy days, day/month)
*) Sumber: Stasiun Cuaca Balitsa Lembang (Climatological Station of Research Institute for Vegetables,
Lembang)
Lampiran 2. Sifat kimia tanah sebelum percobaan kubis (Chemical characteristic of the soil prior to
conduct cabbage research) *)
39