ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi kombinasi mikoriza
dengan pupuk N terhadap hasil terung hijau. Penelitian dilakukan di Desa Kedawung
Wetan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan pada bulan Februari sampai Mei 2020.
Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama dosis FMA (F), F1 : 0 g tanaman- 1,
F2 : 5 g tanaman-1, F3: 10 g tanaman-1, sedangkan faktor kedua adalah dosis Nitrogen
(N), N1 : 100 kg tanaman-1, N2: 200 kg tanaman-1, N3: 300 kg tanaman-1. Pengamatan
terdiri dari bobot buah segar per tanaman, bobot buah segar per petak, panjang dan
diameter buah per tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian mikoriza dan pupuk N menunjukkan
pengaruh terhadap hasil tanaman terung hijau. Dosis campuran FMA 10 g tanaman-1
dengan pupuk N 200 kg ha-1 memberikan hasil lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya
dilihat dari diameter, panjang buah dan bobot segar per petak, masing-masing mencapai
4,05 cm, 25,69 cm dan 179,68 kg.
Kata kunci: mikoriza, terung hijau, nitrogen
ABSTRACT
The purpose of this research was to find out the effect of the application of a
combination of mycorrhizal and N fertilizer on the yield of green eggplant. The research
was conducted in Kedawung Wetan Village, Grati District, Pasuruan Regency from
February to May 2020.
The experimental design used a factorial randomized block design consisting of two
factors. The first factor dose of FMA (F), F1: 0 g plant-1, F2: 5 g plant-1, F3: 10 g plant-1,
while the second factor is the dose of Nitrogen (N), N1: 100 kg plant-1, N2: 200 kg plant-
1
, N3: 300 kg of plant-1. Observations consisted of fresh fruit weight per plant, fresh fruit
weight per plot, fruit length and diameter per plant.
The results showed that the application of mycorrhizal and N fertilizers showed an
effect on the yield of green eggplant plants. The dose of mixed AMF 10 g plant-1 with N
fertilizer 200 kg ha-1 gave higher yields than other treatments in terms of diameter, fruit
length and fresh weight per plot, each reached 4,05 cm, 25,69 cm and 179,68 kg.
Tabel 1. Pengaruh Interaksi Perlakuan Dosis FMA dan Dosis N Terhadap Bobot Buah
Per Tanaman Terung Hijau pada Umur Panen
Dosis Nitrogen
Dosis FMA -1
N1 (100 kg ha ) N2 (200 kg ha-1) N3 (300 kg ha-1)
2,89 a 2,95 a 2,94 a
F1 (0 g tan-1)
A A A
2,98 a 3,25 b 3,13 b
F2 (5 g tan-1)
A B A
2,99 a 3,36 b 3,59 c
F3 (10 g tan-1)
A B B
BNT 5% 0,22
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%
Bobot buah terung per petak disaat tertentu mampu menyediakan P dalam
panen menunjukkan nilai yang menginfeksi akar tanaman jagung
meningkat seiring dengan tingginya sehingga persentase infeksi akar menjadi
dosis pupuk N yang diberikan, namun lebih tinggi dan mempengaruhi
berbeda dengan semakin tingginya dosis pembentukan biji.
FMA. Berdasarkan Tabel 2, bobot buah Peningkatan produktivitas tersebut
terbobot pada kombinasi perlakuan menunjukkan kemampuan jamur
F3+N3 sebesar 179,68 kg ha-1, sedangkan mikoriza dalam meningkatkan
terendah pada kombinasi perlakuan ketersediaan unsur hara yang tidak
F1+N1 sebesar 144,77 kg ha-1. Hasil ini tersedia menjadi tersedia bagi tanaman
diduga karena unsur P berperan penting untuk menghasilkan produktivitas
dalam pengisian biji dan meningkatkan maksimal. Nasution, Sabrina dan Fauzi
produksi biji-bijian. Menurut Sukmawati (2014) menyatakan bahwa kemampuan
(2013) perlakuan mikoriza memberikan mikoriza melalui jaringan hifa
bobot buah lebih bobot dibandingkan eksternalnya dapat memperluas
dengan perlakuan tanpa mikoriza. Hal kapasitas penyerapan unsur hara
ini sejalan dengan penelitian Etes, sehingga tanaman mendapatkan pasokan
Zulfita dan Anggorowati (2013) bahwa hara yang cukup untuk pertumbuhan dan
inokulasi mikoriza dengan dosis urea produksi tanaman.
4 | Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan
Volume 4, Nomor 2, Desember 2020, Hal. 1-6
Tabel 2. Pengaruh Interaksi Perlakuan Dosis FMA dan Dosis N Terhadap Bobot Buah
Per Petak Terung Hijau pada Umur Panen
Dosis Nitrogen
Dosis FMA
N1 (100 kg ha-1) N2 (200 kg ha-1) N3 (300 kg ha-1)
144,77 a 147,52 a 147,00 a
F1 (0 g tan-1)
A A A
148,87 a 162,25 b 156,32 b
F2 (5 g tan-1)
A B A
149,58 a 168,22 b 179,68 c
F3 (10 g tan-1)
A B B
BNT 5% 11,28
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%
Semakin tinggi bobot buah dapat terjadi interaksi antara mikoriza dengan
mengindikasikan semakin aktif mikoriza pupuk N terhadap diameter buah terung.
tersebut menginfeksi akar dan Perlakuan F1 (tanpa mikoriza) ditambah
memperluas daerah resapan akar pemberian pupuk N dapat meningkatkan
terhadap air dan unsur hara. Hal ini diameter buah walaupun terdapat
sesuai penelitian Nasution et al. (2014) penurunan pada perlakuan N3. Berbeda
yang menyatakan prinsip kerja dari dengan perlakuan F3 yang semakin
mikoriza ini adalah menginfeksi sistem meningkatkan diameter buah terung
perakaran tanaman inang, memproduksi seiring bertambahnya perlakuan pupuk
jalinan hifa secara intensif sehingga N. Hasil ini menunjukkan bahwa
tanaman yang mengandung mikoriza mikoriza harus diimbangi dengan pupuk
akan mampu meningkatkan kapasitas N yang cukup. Menurut Sari, Didik dan
penyerapan unsur hara. Titin (2015) hal ini dapat terjadi karena
pemberian fungi mikoriza arbuskular
Diameter dan Panjang Buah
dan pupuk anorganik dapat
Diameter dan panjang buah mengimbangi kebutuhan hara tanaman
menjadi penentu keberhasilan jagung, karena dalam penambahan
produktivitas tanaman. Proses pupuk urea dapat lebih banyak
terbentuknya buah diawali dari menambah unsur hara makro terutama
pembungaan yang didukung oleh faktor unsur hara N yang baik untuk
internal dan eksternal tanaman. pembentukan klorofil dan hasil
Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan fotosintat.
Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terong Hijau … (Indah Afiati, dkk) | 5
Tabel 3. Pengaruh Interaksi Perlakuan Dosis FMA dan Dosis N Terhadap Diameter Buah
(cm) Per Tanaman Terung Hijau pada Umur Panen
Dosis Nitrogen
Dosis FMA -1
N1 (100 kg ha ) N2 (200 kg ha-1) N3 (300 kg ha-1)
3,23 a 3,46 a 3,37 a
F1 (0 g tan-1)
A A A
3,50 a 3,66 a 3,61 a
F2 (5 g tan-1)
B A B
3,56 a 3,68 a 4,05 b
F3 (10 g tan-1)
B A C
BNT 5% 0,23
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%
Tabel 4. Pengaruh Interaksi Perlakuan Dosis FMA dan Dosis N Terhadap Panjang Buah
(cm) Per Tanaman Terung Hijau pada Umur Panen
Dosis Nitrogen
Dosis FMA -1
N1 (100 kg ha ) N2 (200 kg ha-1) N3 (300 kg ha-1)
21,08 a 22,02 a 23,87 b
F1 (0 g tan-1)
A A A
24,61 a 25,16 a 24,88 a
F2 (5 g tan-1)
B B AB
24,41 a 25,41 ab 25,69 b
F3 (10 g tan-1)
B B B
BNT 5% 1,13
Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%
Menurut Indriati, Liza dan Rizki sel yang terjadi secara berurutan. Pada
(2013) ada dua proses yang umumnya, penambahan ukuran awal
mengakibatkan penambahan ukuran bergantung pada perbanyakan sel yang
buah yaitu pembelahan dan pembesaran dimulai sebelum bunga mekar dan
6 | Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan
Volume 4, Nomor 2, Desember 2020, Hal. 1-6