Anda di halaman 1dari 6

JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560

http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176

PENGARUH UJI MINUS ONE TEST PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF


TANAMAN MENTIMUN

Ida Setya Wahyu Atmaja*

Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati


Email Korespondensi : iedasetya@gmail.com

Abstrak

Tanaman membutuhkan hara guna menjamin pertumbuhan dan perkembangan


tanaman. Hara tersebut selanjutnya akan digunakan untuk proses metabolisme
tanaman dan setiap unsur hara yang diserap tanaman memiliki fungsi spesifik yang
umumnya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peranan fungsi dan pengaruh unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium
terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman mentimum. Perlakuan yang diuji adalah
minus N, minus P, minus K, pemberian pupuk NPK dan tanpa pupuk NPK. Hasil
analisis menunjukkan bahwa tanaman yang mendapat perlakuan pupuk NPK
berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman. Sedangkan pada variabel
jumlah daun semua perlakuan yang diberikan tidak berbeda nyata, akan tetapi
berdasarkan pengamtan visual di lapang terdapat perbedaan yang mencolok terhadap
warna daun yang dihasilkan.

Kata Kunci : Fosfor, Kalium, Minus one test, Mentimun, Nitrogen.

PENDAHULUAN

Tanaman dalam proses pupuk dengan tujuan untuk menambah


metabolisme membutuhkan makanan hara bagi tanaman.
berupa unsur hara. Unsur hara yang Kegiatan pemupukan khususnya
dibutuhkan secara alami dapat berasal pupuk anorganik seyogyanya
dari tanah, akan tetapi ketersediaannya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
yang terbatas maka penambahan unsur Hal ini dimaksudkan agar terjadi
hara tanaman dapat diberikan melalui efisiensi pemupukan karena tidak semua
kegiatan pemupukan. unsur hara akan menjadi faktor pembatas
Pupuk merupakan zat atau unsur bagi pertumbuhan tanaman. Sesuai
hara yang diberikan baik melalui daun dengan konsep yang dijelaskan dalam
maupun tanah dengan tujuan untuk hukum Minimum Liebig, maka
menambah hara bagi pertumbuhan pemberian pupuk/unsur hara yang
tanaman dan dapat berupa berupa pupuk efektif dalam meningkatkan hasil
organik maupun pupuk anorganik. Hara tanaman adalah unsur hara yang
tanaman umumnya sering menjadi faktor ketersediaannnya paling minimum/kritis
pembatas bagi pertumbuhan tanaman di dalam tanah. sehingga pupuk yang
selain air dan kondisi agroklimat. Oleh Sesuai dengan prinsip tersebut, maka
karenanya petani sering menambahkan sebaiknya penambahan pupuk anorganik

63
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176

disesuaiakan dengan gejala kekurangan dapat berperan dalam memperbaaiki


hara melalui pengamatan visual ataupun ukaran, rasa dan warna buah (Munawar,
pemanfaatan data hasil analisis tanah. 2011).
Setiap unsur hara memiliki Salah satu cara yang dapat
peranan masing-masing dalam digunakan untuk mengetahui peranan
mendukung proses metabolisme fungsi N, P dan K bagi tanaman adalah
tanaman. Nitrogen merupakan unsur dengan melakukan uji Minus One Test.
hara makro yang merupakan bagian Metode ini dilakukan dengan
integral penyusun klorofil sehingga menggunakan kombinasi anatara pupuk
bertanggung jawab terhadap proses yang mengandung N, P dan K dengan
fotosintesa (Munawar, 2011). Apabila menghilangkan salah satu unsur dari
tanaman memiliki kecukupan hara N, ketiga unsur tersebut sehingga didapat
maka dapat ditandai dengan berjalannya perlakuan yang memeberikan hasil
proses fotosintesa, warna daun lebih terendah. Perlakuan yang yang terdiri
hijau dan pertumbuhan vegetatif yang dari kombinasi dua unsur dan kemudian
lebih baik. Menurut Salisbury dan Ross memberikan produksi terendah
(1992) fosfor diperlukan dalam menunjukkan bahwa unsur yag hilang
pembentukan ATP dan energi yang merupakan faktor pembatas
dihasilkan dari ATP tersebut berperan pertumbuhan dan produksi (Mualim, L.,
penting dalam penyerapan unsur hara et al. 2009). Safuan (2007) menyatakan
lain seperti P, K dan Cu. Hal ini bahwa unsur yang paling kahat
disebabkan karena penyerapan hara ditunjukkan oleh perlakuan yang
tersebut berlangsung melalui proses mengalami penurunan produksi atau
difusi, dimana pergerakan hara dari peningkatan produksi yang paling tinggi
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dibandingkan perlakuan yang lengkap.
membutuhkan energi ATP. Pengamatan Berdasarkan uraian diatas maka
secara visual tanaman yang kekurangan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
unsur hara P akan menunjukkan gejala mengetahui peranan fungsi dan
berupa daun tua akan berwarna ungu pengaruh unsur hara nitrogen, fosfor dan
atau kemerahan. Hal ini disebabkan kalium terhadap pertumbuhan vegetatif
karena terbentuknya pigmen antosisanin tanaman mentimum.
karena terjadinya akumulasi gula pada
BAHAN DAN METODE
daun sebagai akibat dari terhambatnya
proses sintesa proten (Tamad, et al., Penelitian ini dilaksanakan di
2013). kebun percobaan Fakultas Pertanian
Kalium merupakan unsur hara Unswagati pada bulan November 2016-
mobil dalm tanah yang banyak berperan Januari 2017. Alat yang digunakan
dalam pengankutan hasil fotosintesi dari berupa cangkul, ajir, tali rafia, gembor,
daun ke organ reproduktif dan handsprayer. Sedangkan bahan yang
penyimpanan, diantaranya buah, biji, digunakan benih mentimun varietas
umbi (Havlin et al., 2005). Jumlah hara Apollo 2, Pupuk kandang sebagai pupuk
K yang cukup dapat menjamin fungsi dasar, pupuk urea, SP-36 dan KCl,
daun dalam pertumbuhan buah dan Furadan 3G dan insektisida.
jumlah gula pada buah, sehingga hara K
64
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176

Percobaan dilakukan dengan Pengamatan dilakukan pada 2


rancangan acak kelompok dengan satu MST, 4 MST dan 6 MST. Peubah yang
perlakuan yaitu, minus salah satu hara diamati hanya komponen pertumbuhan
dan diulang dua kali. Perlakuan I adalah pada fase vegetatif tanaman, yaitu tinggi
minus N (tanpa pemberian pupuk urea), tanaman dan jumlah daun.
Perlakuan II minus P (tanpa pemberian
HASIL DAN PEMBAHASAN
pupuk SP-36), perlakuan III minus K
(tanpa pemberian pupuk KCl, perlakuan Tinggi Tanaman
IV pemberian pupuk NPK dan perlakuan Tinggi tanaman merupakan salah
V tanpa pemberian pupuk. Dosis pupuk satu peubah yang dapat menunjukkan
yang diberikan adalah setara dengan 480 tingkat serapan hara oleh tanaman.
kg/ha pupuk NPK. pengaruh perlakuan uji minus satu
disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Pada Beberapa Umur Pengamatan


Umur Tanaman
Perlakuan
2 MST 4 MST 6 MST
Tanpa Nitrogen 5.83 a 36.00 a 87.90 b
Tanpa Phosfor 4.88 a 39.80 a 121.07 ab
Tanpa Kalium 4.63 a 31.63 a 104.28 ab
Tanpa pupuk 5.63 a 32.13 a 89.60 b
Pupuk NPK 4.45 a 42.70 a 150.80 a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata
dengan uji Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil analisis yang Pada umur tanaman 6 MST,
tercantum pada Tabel 1 menunjukkan tanaman yang mendapat perlakuan
bahwa pada umur 2 MST dan 4 MST pemberian pupuk NPK memilki rata-rata
tanaman belum menujukkan respon tinggi tanaman yang lebih besar dan
pertumbuhan terhadap pemberian pupuk. berbeda nyata dengan perlakuan yang
Hal ini dikarenakan sampai pada umur 4 lain. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
MST akar tanaman sebagai organ pemberian pupuk N, P dan K membantu
tanaman yang memiliki kontak langsung tanaman dalam meningkatkan
dengan unsur hara yang tersedia di pertumbuhan vegetatifnya. Harjanti, et
dalam tanah belum sepenuhnya al (2014) mengemukakan bahwa adanya
melakukan penyerapan unsur hara yang peningkatan jumlah asimilat hasil
diberikan melalui pemupukan. fotosintesa menyebabkan bertambahnya
Walaupun pada umur 4 MST terdapat aktivitas pembelahan sel, sehingga
trend peningkatan tinggi tanaman, terjadi pertambahan tinggi tanaman.
dimana tanaman yang mendapat Adanya pemberian input berupa
perlakuan pemberian pupuk lengkap N, penambahan pupuk N, P dan K
P dan K memiliki rata-rata tinggi menyebakan proses metabolisme dalam
tanaman yang lebih besar dibandingkan tanaman berjalan baik. Menurut
perlakuan lain. Mamonto (2005) pupuk NPK sangat

65
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176

dibutuhkan untuk merangsang pengaruh yang tidak berbeda nyata,


pembentukan akar yang akan menunjang dimana perlakuan minus nitrogen
berdirinya tanaman disertai memiliki rata-rata tinggi tanaman
pembentukkan tinggi tanaman. sebesar 87.90 cm dan perlakuan tanpa
Tanaman yang cukup memiliki pupuk sebesar 89.60 cm. Adanya
nitrogen umumnya akan ditandai dengan defisiensi nitrogen menyebabkan
berjalannya proses fotosintesa. Asimilat aktifitas pembelahan sel dan pembesaran
hasil fotosintesa selanjutnya akan sel menjadi terhambat. Hal tersebut
ditranslokasikan ke seluruh organ menyebabkan tanaman tumbuh kerdil.
tanaman dengan bantuan unsur kalium.
Jumlah Daun
Menurut Taiz and Zeiger (2002) kalium
berperan dalam peningkatan aktivitas Jumlah daun yang diamati dalam
translokasi hasil fotosintesa dari daun. penelitian ini adalah daun yang sudah
Dalam proses translokasi fotosintat terbuka sempurna Hasil analisis
diperlukan sejumlah energi (ATP dan pengaruh perlakuan pupuk dalam uji
ADP). Energi tersebut dapat diperoleh minus satu terhadap jumlah daun
apabila ketersediaan unsur fosfor dalam disajikan pada Tabel 2.
tanah dan tanaman tercukupi. Unsur P Berdasarkan Tabel 2 perlakuan
merupakan komponen penting ATP, yang diberikan tidak memberikan
ADP, NADPH dan DNA serta RNA pengaruh yang signifikan terhadap
sebagai sistem informasi genetik variabel jumlah daun pada semua waktu
(Sumiati dan Gunawan, 2006). Menurut pengamatan. Pada 6 MST perlakuan
Salisburry and Ross (1992) hara P tanpa pemberian pupuk N, P dan K
diperlukan dalam pembentukan ATP dan memilki rata-rata jumlah daun yang
energi dari ATP yang dihasilkan paling sedikit dibandingkan perlakuan
diperlukan dalam serapan hara lain lain. Hal ini menunjukkan bahwa unsur
seperti P, K, dan Cu, karena serpan hara nitrogen, fosfor dan kalium merupakan
tersebut dilakukan melalui proses difusi unsur makro yang dibutuhkan tanaman
yang membutuhkan banyak energi ATP. untuk proses metabolisme tubuhnya
Perlakuan minus nitrogen dan termasuk untuk membentuk organ baru
tanpa pemberian pupuk menunjukkan seperti daun.

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun pada Perlakuan Uji Minus Satu


Umur Tanaman
Perlakuan
2 MST 4 MST 6 MST
Tanpa Nitrogen 4.00 a 12.50 a 43.60 a
Tanpa Phosfor 3.10 a 11.50 a 40.35 a
Tanpa Kalium 3.50 a 12.20 a 39.15 a
Tanpa pupuk 4.10 a 11.50 a 27.70 a
Pupuk NPK 3.60 a 12.60 a 42.50 a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata
dengan uji Duncan pada taraf 5%.

66
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176

Walaupun tidak ada perbedaan klorofil daun, maka nitrogen


signifikan diantara semua perlakuan, bertanggungjawab dalam pembentukan
akan tetapi hasil pengamatan di lapang warna hijau daun. Tanaman yang
menunjukkan bahwa tanaman yang memiliki kecukupan nitrogen ditandai
mendapat perlakuan tanpa/minus dengan berjalannya aktivitas fotosintesa,
nitrogen memiliki warna daun yang sehingga daun akan terlihat lebih hijau.
cenderung berwarna kekuningan Tanaman yang mengalami defisiensi
dibandingkan perlakuan lain seperti nitrogen akan menunjukkan gejala
yang tersaji pada Gambar 1. warna daun yang kekuningan, daunnya
Nitrogen merupakan unsur hara berukuran kecil dan pucat serta
makro yang dibutuhkan tanaman dalam terjadinya gugur daun sebelum saatnya
jumlah besar. Sebagai unsur penyusun (Munawar, 2011).

Minus Nitrogen Pupuk N, P dan K

yang lebih baik. Walaupun memiliki


Tanaman yang mendapat
jumlah daun yang relatif sama dengan
perlakuan pemberian pupuk N, P dan K
perlakuan lain, akan tetapi warna daun
lengkap menunjukkan pertumbuhan
terlihat lebih hijau dan segar.
DAFTAR PUSTAKA Management. New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
Harjanti, R.A., Tohari & S. N. H.
Mamonto, R. 2005. Pengaruh
Utami. 2014. Pengaruh Takaran
Penggunaan Dosis Pupuk
Pupuk Nitrogen dan Silika
Majemuk NPK Phonska terhadap
terhadap Pertumbuhan Awal
Pertumbuhan dan Produksi
(Saccharum officinarum L.) pada
Jagung Manis (Zea mays
Inceptisol. Vegetalika 3(2) pp 35-
saccharata slurt). Fakultas
44
Pertanian Universitas Icshan,
Havlin, J.L., J.D Beaton., W.L Nealson
Gorontalo.
and S.L. Tisdale. 2005. Soil
Munawar, Ali. 2011. Kesuburan Tanah
Fertility and Fertilizers. An
dan Nutrisi Pemupukan. IPB Pres
Introduction to Nutrient

67
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176

Safuan, L. O. 2007. Penyusunan Salisburry, F. B and C.W. Ross. 1992.


Rekomendasi Pemupukan N, P Plant Fisiology. Belmont,
dan K pada Tanaman Nenas California: Wadsworth Publising
(Ananas comosus (L) Merr) Company.
Smooth Cayenne Berdasarkan
Status Hara Tanah. Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Taiz, L and E. Zeiger. 2002. Plant
Physiology. California: The
Benyamin/Cummings Pub Co Inc
.

68

Anda mungkin juga menyukai