Anda di halaman 1dari 4

• AGB 4

KELOMPOK 102

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM MATAKULIAH


DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

MUHAMMAD IHSAN AL GHIFARI


E 321 22 191

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
PEMBAHASAN :
Berdasaarkan dari hasil pengamatan yang saya lakukan terhadap tanaman
mentimun yang menggunakan 4 perlakuan pupuk berbeda yaitu UREA, KCL, NPK,
dan SP 36, Didapatkan hasil berbeda antara pemberiaan pupuk terhadap pertambahan
jumlah daun, tinggi tanaman (cm) pada umur pengamatan 21-28 hari setelah tanam
pada tumbuhan mentimun (cucumis sativus L.)

Menurut pengamatan saya tanaman mentimun yang dipupuk NPK,


cendeerung lebih tinggi dan memiliki jumlah daun yang lebih banyak daripada 3
pupuk lainnya. Dikarenakan unsur nitrogen didalam pupuk NPK sangat bermanfaat
bagi tanaman untuk pertumbuhan,perkembangan,dan manfaat lainnya membuat daun
lebih hijau. Sedangkan pada tanaman mentimun jangan diberi pupuk KCL,UREA,dan
SP 36 cenderung lebih pendek dan jumlah daun lebih sedikit.

Pemberian pupuk NPK sangat berpengaruh terhadap tinggi dan hasil panen
tanaman mentimun karena didalam kandungan pupuk NPK terdapat unsur Hara yang
sangat diperlukan tanaman untuk menyusun bagian-bagian tanaman seperti
batang,buah dan daun.

Tanaman yang kekurangan N, akan memperlambat proses pertumbuhan


vegetatif dan berpengaruh terhadap pertumbuhan generatif. Apabila tanaman
kelebihan N, tanaman lebih mudah terkena serangan penyakit, menghambat produksi
buah, kualitas buah menurun, rasa lebih pahit dan memperpanjang fase vegetatif

Hasil penelitian Saputra (2015), menunjukan bahwa perlakuan dosis pupuk


NPK sebanyak 30 gram menghasilkan berat buah mentimun 3.100 gram dengan
jumlah buah mentimun sebanyak 9 buah. Andrie et al., (2015)

Peningkatan unsur hara akan menghasilkan protein lebih banyak dan


meningkatkan fotosintesis pada tanaman, sehingga ketersediaan karbohidrat juga
meningkat dan dapat digunakan oleh tanaman untuk memproduksi buah lebih banyak
Menurut Alpani et al. (2017).

Kalium unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman mentium di


dukung oleh pendapat wijayanti (dkk.2019). yang menyatakan pemberian pupuk
kalium bertujuan untuk meningkatkan laju fotosintesis tanman. Dengan
meningkatnya laju fotosintesis maka akan di hasilkan fotosintat yang di gunakan
dalam pembentukan sel-sel tanaman. Pembentukan sel baru sebagai akibat aktivitas
fotosintesis akan semakin meningkatkan tinggi tanaman,jumlah daun,dan
pembentukan umbi menurut manurung,.( 2019). Unsur hara kalium juga membantu
proses metabolisme dan meningkatkan laju pertumbuhan vegetative tanaman.
(widyanti,dkk.2015) Pupuk yang biasa diberikan pada tanah adalah pupuk N, P dan
K. Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah relatif besar pada setiap tahap pertumbuhan
tanaman, khususnya pada tahap pertumbuhan vegetatif, seperti pembentukan tunas
atau perkembangan batang dan daun. Fosfor dibutuhkan dalam pertumbuhan awal
bibit, sedangkan kalium berperan dalam proses metabolisme, seperti fotosintesis dan
respirasi (Novizan, 2005)
DAFTAR PUSTAKA
Andrie, K.L., M. Napitupulu, dan N. Jannah.2015. Respon tanaman mentimun
(Cucumis sativus l.) terhadap jenis POC dan konsentrasi yang berbeda Jurnal
AGRIFORVol. XIV No.1.

Alpani A, Taher YA, Syamsuwirman. 2017. Pengaruh pemberian pupuk NPK


terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L). UNES
journal. 1:21-33.

Widyanti.A.S.,& Anas.D.S.(2015).rekomendasi pemupukan kalium pada


budidaya cabai merah besar (capsicum annum L.) di inceptisols Dramaga. Jurnal
Hortikultura Indonesia. 6(2); 65-74.

Wijayanti, E. T., Machfud, Y., Yeni, H., & Herdiansyah, G. (2019).


Penyerapan unsur hara N, P dan K tanaman jagung manis (Zea Mays Saccharata
Sturt) akibat aplikasi pupuk urea, Sp-36, Kcl dan pupuk hayati pada fluventic
eutrudepts asal jatinangor. Jurnal AgrotekIndonesia, 4(1), 1-7.

Novizan. Ir. 2005. Penggunaan Pemupukan yang efektif. Argomedia Pustaka,


Jakarta
Manurung.(2019)Respon Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.).program
studi agroteknologi fakultas pertanian universitas Cendana NTT. Jurnal pertanian
kosnervasi lahan kering. 8(2) 43-46.

Anda mungkin juga menyukai