Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH KOMPOS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM PUTIH DAN PUPUK NPK PADA

CABAI RAWIT (Capsicum futescens L.)

Muhamad Wahidiyan Firmansah


Universitas Wahidiyah Kediri
Jl. KH. Wachid Hasyim Ponpes Kedunglo, Mojoroto Kediri 64114
Email : wahidiyanfirmansah@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Capsicum
Frutescens L.) terhadap pemberian kompos limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK. Metode yang
digunakan. Penelitian dilaksanakan dilahan yang beralamat Di Dusun Dawung Desa Olak-alen Kecamatan
Selorejo Kabupaten Blitar. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial,
dengan tiga ulangan, 9 kombinasi sehingga didapat 27 plot tanaman dari seluruh kombinasi dan ulangan.
Faktor pertama yang diuji adalah kompos limbah media jamur tiram putih B1=10 ton/ha, B2=20 ton/ha,
B3=30 ton/ha. Faktor kedua yang diuji adalah pupuk NPK N1= 2,5 kw/ha, N2=3 kw/ha, dan N3= 3,5
kw/ha. Dari hasil penelitian pengaruh kompos limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK pada cabai
rawit (Capsicum Frutesces L.) dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan UJI BNT 5%
terjadi pengaruh yang nyata pada jumlah daun dan jumlah buah.
Kata Kunci: Kompos Limbah Media Jamur Tiram Putih, Pupuk NPK, Cabai Rawit

PENDAHULUAN 1.881.377 ton. (Badan Statistik Pusat Kabupaten Blitar,


Indonesia dikenal dengan sebagai negara yang subur 2021).
dan makmur. Maka tiap jengkal tanah harus dapat Ibarat manusia yang perlu makan agar dapat tumbuh
dimanfaatkan dengan baik dengan meningkatkan minat dan berkembang, begitupun juga tanaman. Makanan yang
menanam, khususnya tanaman cabai. Cabai merupakan dibutuhkan oleh tanaman yakni berupa zat-zat (unsur)
bumbu pokok dalam berbagai jenis masakan. Hal tersebut hara didalam tanah. Adanya unsur hara tersebut sangat
berarti cabai sendiri khususnya cabai rawit sangat terbatas,terlebih setiap hari diserap oleh tanaman. Oleh
dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Banyak sekali sebab itu apabila tidak diimbangi dengan penambahan
manfaat dari cabai rawit, baik untuk vitamin, penyedap unsur hara, tidak menutup kemungkinan tanah akan
masakan, maupun dijadikan obat tradisional. Oleh karena menjadi miskin hara. Untuk menjaga ketersediaan hara
itu, budidaya cabai harus diatur sebaik-baiknya agar dapat didalam tanah salah satunya dengan dilakukan
dimaksimalkan keuntungannya. Segala kegiatan yang pemupukan. (Yovita Hety, B. Prasetya W., 2021)
berkaitan dengan peningkatan produksi cabai harus Pupuk merupakan sarana produksi pertanian yang
diupayakan. (Husna Amin, 2019). Beberapa tahun mempunyai peranan penting untuk memperoleh hasil
terakhir, cabai menduduki urutan paling atas diantara yang optimal. Penggunaan pupuk yang tepat dan aman
beberapa jenis budidaya jenis sayuran komersil di merupakan hal mutlak yang perlu diperhatikan. Baik itu
Indonesia. Meskipun harga cabai rawit sendiri sedang menggunakan pupuk organik maupun anorganik. Pupuk
naik turun. Permintaan yang terus meningkat merupakan salah satu faktor jaminan yang bisa
mengharuskan budidaya lebih intensif. (Joko Purwanto,. menghasilkan tanaman tumbuh dengan hasil yang
2019). memuaskan. Salah satu penggunaan pupuk adalah
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (2020), pengaplikasian pupuk majemuk. Pupuk majemuk
menunjukkan sentra produksi cabai rawit terbesar di merupakan pupuk campuran (N,P, dan K) yang sengaja
Indonesia selama periode 2016-2020 yakni Jawa Timur dibuat oleh pabrik dengan cara mencampurkan dua atau
dan Jawa Tengah. Jawa Timur sendiri memproduksi lebih unsur hara. (Wibowo P, 2017)
684,94 ribu ton pada tahun 2020. Dengan kontribusi Sarana produksi pertanian (saprotan) yang lain adalah
sebesar 45,41% terhadap produksi cabai rawit nasional. pupuk kompos. Kompos menjadi salah satu pupuk
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Blitar sendiri organik yang berasal dari bahan-bahan organik, seperti
produksi cabai rawit pada tahun 2020 mencapai angka dedaunan, kotoran ternak dan yang lainnya. Selama ini
banyak bahan-bahan organik seperti limbah yang tidak

1
dimanfaatkan dengan baik. Karena limbah dinilai tidak Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa terjadi
atau belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat pengaruh nyata pemberian faktor tunggal dari kompos
mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Dikatakan negatif limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK yakni
karena penanganan untuk membuang, membersihkannya pada pupuk NPK terhadap tinggi tanaman pada umur 6
atau bahkan mengelolanya kembali memerlukan biaya dan 8 MST. Berdasarkan hasil uji BNT 5% menunjukkan
yang cukup besar, disamping juga dapat mencemari bahwa tidak ada pengaruh nyata pemberian kompos
lingkungan. (Lafran Habibi, 2021) limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK terhadap
Baglog jamur tiram merupakan salah satu limbah yang tinggi tanaman cabai rawit. Aplikasi kompos tidak
mencemari lingkungan. Pengolahan limbah yang tepat memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
tentu dapat dimanfaatkan menjadi bahan yang tepat guna. dikarenakan lambatnya penyerapan unsur hara oleh
Salah satunya adalah menjadikannya kompos yang dapat tanaman, dikarenakan kompos limbah media jamur tiram
bermanfaat bagi tanah dan tanaman. putih merupakan pupuk organik padat. Menurut Hayati
(2010), efek positif dari pupuk organik tidak berperan
METODE cepat, namun perlu waktu tertentu agar berpengaruh
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik maksimal pada pertumbuhan tanaman.
statistik deskriptif dan statistik inferensial, dengan cara 2. Jumlah daun
mendeskripsikan data yang sudah terkumpul dan Hasil analisis sidik ragam pada pengukuran rata-rata
menganalisis data sampel dan hasil data dari setiap jumlah daun menunjukkan bahwa terjadi pengaruh nyata
populasi. Data yang diperoleh dari variabel yang diamati pemberian kompos limbah media jamur tiram putih dan
dianalisis menggunakan analisis of varians (anova) pada pupuk NPK terhadap jumlah daun pada 8 MST.
taraf 5%,untuk melihat pengaruh pemberian kompos Sedangkan untuk faktor tunggalnya sendiri terjadi
limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK terhadap pengaruh nyata pemberian kompos limbah media jamur
pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. tiram putih pada 4 dan 12 MST. Berdasarkan Uji BNT 5%
Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan menunjukkan bahwa adanya pengaruh nyata pemberian
sidik ragam ANOVA dengan model linier sebagai kompos limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK
berikut :Yijk = µ + 𝜌i + 𝛼j + βk + (αβ)jk + εijk pada 8 MST terjadi karena tersedianya unsur hara yang
Keterangan : cukup bagi tanaman, sehingga mampu merangsang proses
Yijk = Hasil pengamatan karena pada blok ke-i yang fotosintesis pada tanaman untuk menghasilkan daun lebih
diberi perlakuan pupuk NPK pada taraf ke-j dan banyak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Annisava et al.
kompos limbah media jamur tiram putih pada (2014) bahwa lancarnya proses metebolisme tanaman
taraf ke-k. berupa fotosintesis dapat mempengaruhi pertumbuhan
µ = Nilai tengah daun pada tanaman.
𝜌i = Pengaruh blok ke-i 3. Cabang produktif
𝛼j = Pengaruh pemberian pupuk NPK pada taraf Hasil uji BNT 5% menunujukkan bahwa tidak ada
ke-j pengaruh nyata pemberian kompos limbah media jamur
Βk = Pengaruh pemberian kompos limbah media tiram dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan cabang
jamur tiram putih pada taraf ke-k produktif. Hal ini dikarenakan dosis pemberian kompos
(αβ)jk = Pengaruh pemberian pupuk NPK pada taraf limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK yang
ke-j dan pemberian kompos limbah media jamur kurang sehingga kandungan unsur hara pada saat fase
tiram pada taraf ke-k vegetatif menurun. Cabang sebagai tampat munculnya
Εijk = Pengaruh galat pada blok ke-i yang dapat bunga sangat mempengaruhi jumlah produksipada fase
perlakuan pupuk NPK pada taraf ke-j dan generatif. Semakin banyak cabang nantinya akan semakin
perlakuan kompos limbah media jamur tiram banyak pula jumlah bunga menurut Ganefianti et al.
pada taraf ke-k (2006).
Bila hasil analisis sidik ragam berpengaruh nyata 4. Jumlah bunga
maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5% untuk Hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa tidak ada
mengetahui pengaruh kompos limbah media jamur tiram pengaruh nyata pemberian kompos limbah media jamur
putih dan pupuk NPK pada pertumbuhan dan produksi tiram putih dan pupuk NPK pada jumlah bunga. Hal ini
cabai rawit. disebabkan karena kurang optimalnya pemberian
perlakuan pada tanaman khususnya terhadap cabang
HASIL DAN PEMBAHASAN produktif yang nantinya akan memunculkan bunga.
1. Tinggi tanaman 5. Jumlah buah

2
Hasil uji BNT 5% menunkkan bahwa ada pengaruh 1. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan
nyata pemberian kompos limbah jamur tiram putih dan produksi tanaman cabai rawit selain menggunakan
pupuk NPK pada jumlah buah. Sedangkan pada faktor teknik budidaya yang baik juga disarankan dengan
tunggalnya kompos limbah media jamur tiram memili penggunaan pupuk berimbang yang disesuaikan
pengaruh nyata terhadap jumlah buah pada umur 12 MST. dengan umur tanaman.
6. Bobot buah 2. Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan untuk
Hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa tidak ada mengkaji pertumbuhan dan produksi cabai rawit
pengaruh nyata pemberian kompos limbah media jamur karena dimungkinkan terjadi pertumbuhan dan
tiram putih dan pupuk NPK pada bobot buah. Namun produksi yang berbeda dari penggunaan kompos
terdapat pengaruh nyata terhadap bobot buah pada faktor limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK
tunggalnya pada umur 12 MST pemberian kompos limbah jika ditanam pada musim dan tempat yang
media jamur tiram. Aplikasi pupuk organik mencukupi berbeda.
kebutuhan hara tanaman dalam pembentukan buah. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
Kompos memberikan dampak lebih terhadap membandingkan dosis kompos limbah media
perkembangan biji dan buah, membantu pembentukan jamur tiram putih dan pupuk NPK yang berbeda
karbohidrat, protein, lemak dan berbagai persenyawaan untuk memperoleh hasil yang optimal.
lainnya (Hardjowigeno 1995).
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
Simpulan Amin Husna. (2019). Bercocok tanam: Cabai Rawit,
Dari hasil penelitian pengaruh kompos limbah media Cabai Merah, dan Cabai Jawa. Loka Aksara. Hal 3.
jamur tiram putih dan pupuk NPK pada cabai rawit Annisava, A.R., L. Anjela, dan B. Sofyan. 2014. Respon
(Capsicum Frutescens L.) dapat diambil kesimpulan tanaman sawi (Brassica juncea L.) terhadap
sebagai berikut : pemberian beberapa dosis bokashi sampah pasar
1. Pengaruh kompos limbah media jamur tiram putih dengan dua kali penanaman secara vertikultur. Jurnal
Agroteknologi 5(1): 17-24.
dan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata pada
tinggi tanaman. Namun berpengaruh nyata B. Prasetya W., Yovita Hety. (2021). Pupuk, Penentu
terhadap tinggi tanaman pada perlakuan faktor Produktivitas Tanaman. Penebar Swadaya. Hal 2.
tunggalnya yakni pupuk NPK pada umur 6 dan 8 Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar. (2020).
MST. Kabupaten Blitar dalam Angka. Badan Pusat Statistik
2. Terjadi pengaruh nyata pemberian kompos limbah Kabupaten Blitar. Hal 199.
media jamur tiram putih dan pupuk NPK terhadap Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. (2019).
jumlah daun pada 8 MST. Sedangkan untuk faktor Analisis Data Cabai Provinsi Jawa Timur. Badan
tunggalnya sendiri terjadi pengaruh nyata Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. Hal 10.
pemberian kompos limbah media jamur tiram Ganefianti, D.W., Yulian, dan A.N. Suprapti. 2008.
putih pada 4 dan 12 MST. Korelasi dan sidik lintas antara pertumbuhan,
3. Tidak ada pengaruh nyata pemberian kompos komponen hasil dan hasil dengan gugur buah pada
limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK tanaman cabai. Akta Agrosia 9(1): 1-6.
terhadap cabang produktif. Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika
4. Tidak adanya pengaruh yang nyata pemberian Pressindo
kompos limbah media jamur tiram putih dan pupuk
Hayati, E. 2010. Pengaruh pupuk organik dan anorganik
NPK terhadap jumlah bunga. terhadap kandungan logam berat dalam tanah dan
5. Terdapat pengaruh nyata pemberian kompos jaringan tanaman selada. Jurnal Floratek 5(2): 113-
limbah media jamur tiram putih dan pupuk NPK 123.
pada umur 10 MST. Lafran Habibi, ST. (2020). Pembuatan Pupuk Kompos
6. Terdapat pengaruh nyata terhadap bobot buah pada dari Limbah Rumah Tangga. TITIAN ILMU CV. Hal
faktor tunggalnya pada umur 12 MST pemberian 1.
kompos limbah media jamur tiram.
Tim Penulis Kalatham & Wibowo P. (2017). Panduan
Praktis Penggunaan Pupuk dan Pestisida. Penebar
Saran Swadaya Group. Hal 27.
Dari kesimpulan diatas, saran dari penelitian ini adalah :

3
Tim Penulis Kalatham & Wibowo P. (2017). Panduan
Praktis Penggunaan Pupuk dan Pestisida. Penebar
Swadaya Group. Hal 27.

Anda mungkin juga menyukai