Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Yayasan Sekar laut:

Sekelumit tentang sejarah..

Tentang Yayasan Djangkar Laut..


Seluruh rangkaian sejarah berikut ini bermula dari niat baik. Niat baik
yang kemudian bertemu dengan niat baik lainnya. Niat baik yang selanjutnya
menjulangkan gagasan-gagasan juga pembicaraan-pembicaraan. Syahdan,
pembicaraan-pembicaraan yang sungguh-sungguh tersebut pada akhirnya
menghasilkan sebuah tindakan yang baik pula. Maka pada suatu hari yang
cerah, terwujudlah satu lembaga resmi yang waktu itu bernaung secara
hukum sebagai sebuah yayasan. Karena yayasan ini berada dalam lingkup
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diberilah sebuah nama, Yayasan
Djangkar Laut. Yayasan Djangkar laut ini tidak berumur lama, namun
berlanjut dan bertransformasi menjadi Yayasan Sekar Laut sebagaimana
telah kita kenal bersama.

Tentang yayasan sekar laut...


Ketika masih bernama Yayasan Djangkar Laut, para foundernya
mengarahkan yayasan ini untuk melaksanakan kegiatan dan usaha-usaha untuk
meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Karyawan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dan Badan-Badan Usaha yang sebelumnya berada dibawah
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan maksud menyelenggarakan
pendidikan, kursus ketrampilan, kegiatan sosial dan lain-lain.

Sementara itu para istri karyawan Perhubungan Laut, yang sejak lama
mengelola TK dan usaha-usaha penunjang Kesejahteraan Keluarga
Perhubungan Laut, memandang perlu memasukkan sekolah ke dalam suatu
yayasan yang lebih spesifik, untuk lebih ditingkatkan dan dapat
dipertanggungjawabkan pengelolaannya. Sehingga para istri karyawan
tersebut mengajukan izin pembentukan suatu yayasan kepada Direktur
Jenderal Perhubungan Laut yang ditandatangani oleh Ny.P.Soepardjo.

Usulan Ny. P. Soepardjo ini kemudian disetujuai oleh Direktur Jenderal


Perhubungan Laut, dengan mengalihkan yayasan yang telah ada, yaitu yayasan
Djangkar Laut (yang sejak berdirinya ternyata belum menyusun
kepengurusannya dan belum terlihat secara positif), untuk dikelola oleh para
istri karyawan Perhubungan Laut. Hal ini sejalan dengan aturan dalam PP No 6
tahun 1974, yang tidak memungkinkan untuk mengaktifkan yayasan yang telah
ada, sebagai aturan yang waktu itu berlaku.

Setelah yayasan tersebut diserahkan, maka sesuai keputusan rapat


para istri karyawan Perhubungan Laut pada tanggal 27 dan 28 Februari 1981,
Yayasan Djangkar Laut diubah namanya menjadi Yayasan Sekar Laut,
karena nama ini dianggap lebih sesuai. Nama ini selanjutnya dikukuhkan dalam
Akta J.B.T. Sinjal No 80 tanggal 19 Maret 1981, dan dengan Surat
Penunjukan No. DPB.71/135/5 tanggal 10 April 1981, Ny.Soepardjo diangkat
sebagai Ketua Umum Yayasan Sekar Laut.
Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Yayasan Sekar Laut, dikeluarkanlah
Surat Keputusan No.01/YSL/BPL/81 tanggal 2 Mei 1981 tentang Susunan
Pengurus & Badan Pengurus Lengkap Yayasan Sekar Laut, yang terdiri dari
istri-istri karyawan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang berada di
lingkungan kantor Ditjenla dan istri-istri karyawan yang berada di daerah I-
IX. Selain itu dikeluarkan pula Surat Keputusan No.01/SK/YSL/BPL/81
mengenai Susunan Kepengurusan Badan Pengurus Harian Yayasan Sekar Laut,
yang keanggotaannya terdiri dari istri-istri karyawan yang berada di Jakarta.
Yayasan Sekar Laut yang berkedudukan di Jakarta dan berlingkup
nasional ini kemudian merasa perlu untuk membangun kepengurusan di
daerah-daerah secara lengkap dalam wadah koordinator-koordinator dan
perwakilan-perwakilan. Maka didirikanlah koordinator-koordinator dan
perwakilan-perwakilan Yayasan Sekar Laut, yang salah satunya adalah
Yayasan Sekar Laut Koordinator 3 yang berpusat di Surabaya.
Yayasan Sekar Laut Koordinator 3 yang berpusat di Surabaya memiliki 7
perwakilan yang diantaranya:
1. Perwakilan Surabaya
2. Perwakilan NTT/Bima
3. Perwakilan Semarang
4. Perwakilan Probolinggo
5. Perwakilan Cilacap
6. Perwakilan Banjarmasin
7. Perwakilan Benoa

Tentang Lambang Yayasan Sekar Laut...


Ditilik dari namanya. Nama “sekar laut”sebenarnya adalah
akronim/singkatan dari Yayasan Keluarga Karyawan Perhubungan Laut.
Yayasan Sekar Laut memiliki Lambang yang berbentuk segi lima yang
didalamnya terdapat sosok putri duyung ditengah lautan dengan tangan yang
mengangkat serangkai bunga. Lambang Segi lima diselaraskan sebagai kelima
ciri khas yang ada pada dasar NKRI yakni Pancasila. Putri duyung
menggambarkan dedikasi wanita perhubungan laut. Bunga di tangan
memberikan gambaran mengenai tujuan murni wanita perhubungan laut. Dan
gambar gelombang laut mengisyaratkan bahwa wanita perhubungan laut
berpandangan luas. Lambang yang terkesan feminim ini memang sangat erat
hubungannya dengan para founder dan para pegiatnya yang memang
merupakan para Istri Pegawai Pelindo. Jadi wajarlah bila lambang yayasan ini
memiliki kesan feminim. Akan tetapi kesan feminim dalam lambang tersebut
bukan berarti feminitas dalam arti lemah, melainkan feminitas yang mampu
mengemban tugas-tugas berat sebagai ibu pertiwi dalam pembangunan bangsa
dan negara.
Dari kisah-kisah diataslah kita bisa mengurai sedikit perjalanan awal Yayasan
Sekar Laut.

1. Sejarah Berdirinya STIAMAK Barunawati Surabaya

Tahun 1990

Pada tahun 1990 berdiri lembaga Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi


Barunawati. Berdasarkan surat keputusan nomor: 07/Ysl.Pwk/Sby/SK/IV/90
tanggal 02 Mei 1990 dan dicabut dengan SK nomor:
13/Ysl.Pwk/Sby/SK/XI/90 tanggal 17 Nopember 1990

2. Tahun 1991

Berdasarkan surat Dirjen Dikti No. 1779/Kop.VII/Q/1991 tentang hasil


peninjauan STIA Barunawati Surabaya, maka bentuk Sekolah Tinggi dirubah
menjadi bentuk Akademi.

3. Tahun 1992 s/d 1993

Turun SK Status Terdaftar untuk jenjang Program D-3 jurusan Administrasi


Niaga dengan nomor: 191/DIKTI/Kep/1992 tanggal 1 Juni 1992.

4. Tahun 1994

Diusulkan untuk membuka/ mendirikan sekolah Tinggi Ilmu Administrasi &


Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Surabaya untuk Jenjang S-1 dengan 3
jurusan/ Program Studi. (Hal ini bisa dilihat dengan adanya undangan dari
Kopertis Wilayah VII dengan surat nomor: 3698/Kop.VII/Q/1995 tanggal 27
Desember 1994.

5. Tahun 1995 s/d 1997

Permohonan pendirian/pembukaan STIAMAK tersebut di atas ditindaklanjuti


oleh kopertis wilayah VII dengan mengirim surat kepada Dirjen Dikti nomor
surat 0284/Kop.VII/Q/1995 tanggal 10 Februari 1995 dengan 2 jurusan:

1. Program Jurusan Administrasi Niaga

2. Program Studi Administrasi Kemaritiman

Kelanjutan dari pendirian/pembukaan STIAMAK tersebut disahkan dengan


turunnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor: 075/D/O/1995 tanggal 12 September 1995 tentang
pemberian Status kepada STIA Barunawati dengan jurusan Ilmu
Administrasi Niaga.

6. Tahun 1999

Diterbitkannya surat keputusan Dirjen Dikti tertanggal 7 April 1999 tentang


penggabungan kedua nama lembaga Akademi Administrasi Barunawati dan
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan "STIAMAK"
Barunawati Surabaya dengan surat keputusan Nomor: 71/O/D/1999 dan
diberikan status terdaftar dengan Program Studi diploma tiga (D-3) -
Administrasi Niaga, Program (S-1) - Administrasi Niaga dan Program Diploma
tiga (D-3) - Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan semua dengan
status terdaftar.
7. Tahun 2004

Sebagai institusi Pendidikan Tinggi mengharuskan dirinya memiliki ijin


operasional, sebagaimana organisasi atau institusi yang lain pada umumnya.
Maka telah diterbitkan ijin operasional tersebut tertanggal 19 Mei 2004
dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor: 1762/D/2004.

8. Tahun 2006

Dengan diterbitkannya surat keputusan Dirjen Dikti tertanggal 1 Juni 2006


maka, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan
"STIAMAK" Barunawati menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan
Manajemen Kepelabuhan "STIAMAK" Barunawati Surabaya dengan Status
Terakreditasi "B" bagi jurusan strata satu (S1) Program Studi Administrasi
Niaga dengan sertifikat Nomor: 08662/Ak - X - S1-004/SJ21AN/VI/2006
tertanggal 01 Juni 2006.
Taman Pendidikan Barunawati
Sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang Pendidikan, Barunawati
mencoba untuk tidak sekedar hadir. Berbekal visi dan misi yang jelas,
Yayasan Sekar Laut menghadirkan lembaga Pendidikan yang bergengsi dan
berpotensi menjadi yang terbaik di kota Surabaya. Berikut, profil dan
sejarah masing-masing unit pendidikan yang dinaungi oleh Yayasan Sekar Laut
Koordinator 3 Surabaya.

TK Barunawati

Berdiri pada tanggal 25 Januari 1967. Berawal dengan nama TK Sabarati II


dan pada tanggal 1 Maret 1970, TK Sabarati diubah namanya menjadi TK
Barunawati telah memiliki 90 siswa. Sebagai sebuah TK baru jumlah siswa ini
sangatlah luar biasa. Hal ini merupakan suatu kepercayaan yang sangat besar
dari masyarakat terhadap sekolah ini.

Seiring dengan perkembangan jaman, dari tahun ke tahun statistik jumlah


siswa di TK Barunawati semakin meningkat. Namun, saat tahun 2001 tepatnya
pada tanggal 1 Juli 2001, TK Barunawati ditutup, Maka Berubahlah TK
Barunawati II menjadi TK Barunawati saja. Walaupun kondisi tahun 2001 ada
penurunan pada jumlah siswa hingga ditutupnya TK Barunawati I, namun
segudang prestasi telah diukir oleh TK Barunwati, baik oleh siswa TK-nya
atau juga gurunya. Adapun Beberapa catatan prestasi TK Barunawati adalah
sbb:

a. Juara II Sekolah Teladan tingkat Jawa Timur

b. Juara I Lomba Sepak Bola tingkat Kota Surabaya.

C. Juara I Lomba Senam Tingkat Kota Surabaya.

d. Juara III Lomba Baris-berbaris tingkat Kota Surabaya. Dan masih banyak
lagi.
Selain sederet prestasi tersebut diatas, TK Barunawati juga dijadikan
rujukan untuk Studi Banding bagi pengelola TK-TK di lingkungan PT.
Pelabuhan Indonesia III. Bahkan sejak tahun 1985 TK Barunawati dijadikan
tempat untuk praktik mengajar bagi lulusan PGTKI (Pendidikan Guru Taman
Kanak-kanak Islam).

SD Barunawati

SD Barunawati didirikan pada bulan Januari 1975 dengan ijin Nomor :


69/SD/Ttpr/SDP/1977, berlokasi di Jalan Perak Barat No. 173 Surabaya.
SD Barunawati diresmikan pada tanggal 17 September 1975, oleh Ibu Ketua
Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barunawati yakni Ibu Haryono Nimpuno.

Perintis SD Barunawati adalah Ibu Ridwan Tohir, dan kemudian sebagai ketua
dijabat oleh Ibu Tendean, Pengurus SD Ibu Siti. Seiring dengan berjalannya
waktu dengan diadakannya pengalihan Yayasan Djangkar Laut menjadi
Yayasan Sekar Laut, berubah pula susunan kepengurusannya. Ketua

memilih foto :

* cari yang bagus bagus

* HI nya kena

* nantinya di multi tone (diperlakukan per unit sekolah)

* cari yang kira2 bisa diberi caption text

* yang memiliki kemungkinan captionnya dimanipulasi dengan kandungan


harapan yang tinggi

*
membuat teks..

* gunakan hiperbola, empati, sugesti, paradoks (harapan & sangkaan yang


baik)

* begitu buntu langsung baca kortem ato krakatoa

JANGAN MELAKUKAN APAPUN

FOKUS

JANGAN PERFEKSIONIS

SANTAI SAJA

KONSEN DI NARASI

* semoga ini bukanlah senjakala bagi pendidikan kita (tampilkan beberapa


foto yang muram ttg pendidikan nasional) ---- alibi untuk tambhan persepsi
adalah kita menempatkan sejarah YSL dalam konteks yang besar.

* untuk akhir (memang yang dilakukan YSL tidak terlalu besar dibandingkan
negara, tapi bukan berarti bahwa apa yang dilakukan adalah hal yang kecil
karena setiap warga negara berhak untuk memberikan sumbangan yang
sebesar-besarnya kepada bangsa dan negara)

*ending *tulisan ini dialamatkan pada sejarah dan waktu yang telah kita
lewati, juga dialamatkan kepada batin kita semua*

kita menuliskan sejarah ini dengan sebuah harapan dan semangat semoga
semakin banyak putra-putri Ibu Pertiwi yang makin berani, maju, dan
bertindak secara rasional, sehingga kita bisa menjdai bangsa yang besar.

*Secara hiperbola, urusan pendidikan merupakan pekerjaan yang tak akan


pernah selesai sampai hari akhir, meski begitu kita akan terus mengambil
peran ini sebagai bagian dari harkat kita sebagai manusia.

*Harapan kita, murid-murid kita nantinya akan menyelipkan diri pada


ramainya dunia sebagai genarasi yang kalah, melainkan sebagai generasi
pemenang yang selalu diberkati oleh Alloh.

Anda mungkin juga menyukai