Anda di halaman 1dari 10

Demokrasi Dan Penegakan Hukum

Oleh Oksidelfa Yanto

Mempersoalkan demokrasi sebagai suatu sistem politik


dalam negara hukum sesungguhnya tidak sekedar terfokus
pada dimensi tujuannya saja. Namun, penting
diperhatikan juga tentang cara berdemokrasi yang
benar. Jika kita lihat sekarang masyarakat lebih
cenderung mengaktualisasikannya dengan cara yang tidak
terpuji. Yang dengan alasan demokrasi, semua
aturan-aturan hukum bisa dilanggar dengan seenaknya.

Problem utama setelah reformasi bergulir adalah adanya


kebebasan tanpa arah yang kebablasan sebagai dasar
dari demokrasi. Padahal dalam pelaksanaannya sendiri
seharusnya dibatasi oleh kebebasan orang lain. Inilah
yang disebut dan dikenal dengan prinsip hak dan
kewajiban. Yaitu, adanya hak oarng lain yang mesti
dihargai dan kewajiban kita untuk mematuhi sistem
demokrasi dengan benar.

Kemerdekaan yang diperoleh melalui perjuangan yang


cukup lama dan memakan banyak korban, maka kata
demokrasi mempunyai arti penting sebab merupakan salah
satu tonggak daripada penyanggah kemerdekaan yang
telah dicapai. Bertolak pada hal di atas, kemerdekaan
yang telah dicapai tersebut haruslah diisi dengan
sistem demokrasi yang berkeadilan. Dengan demikian
nantinya demokrasi akan jauh lebih bermakna sebab
telah terpenuhinya nilai-nilai hak asasi manusia (HAM)
untuk berekspresi dengan segala kebebasan yang positif
dan bukan kebebasan yang anarkhis. Oleh sebab itu,
tahapan demokrasi yang benar dan baik harus
dikedepankan sehingga nanti akan dijumpai suatu
masyarakat yang hidup dalam suasana yang sejahtera
dengan koridor hukum yang berlaku.

Sebagai suatu sistem politik, demokrasi dapat dilihat


sekitar lima abad sebelum masehi (SM). Saat itu orang
Yunani membentuk Polis (Negara Kota) dengan menerapkan
bagaimana suatu sistem politik harus diorganisasikan
sehingga dapat memenuhi kepentingan dan kesejahteraan
rakyat. Pentingnya demokrasi juga dikemukakan oleh
Samuel P Hunngtington yang menulis dalam bukunya, The
Third Wave Democratization in The Late Twentieth
Century (1991) yang mengatakan bahwa demokrasi telah
menjadi kata kunci dalam wacana dan pergerakan politik
dunia. Dan, tidak ada keragu-raguan untuk itu. Serta
proses demokratisasi atau perjuangan untuk menegakkan
demokrasi dewasa ini telah ada dan sedang berlangsung
di berbagai pelosok dunia. Jadi, hampir semua istilah
demokrasi selalu memberikan arti penting bagi
masyarakat.

Karena sebagai dasar hidup bernegara, demokrasi


memberikan pengertian bahwa pada tingkat terakhir
rakyat merasakan langsung manfaat demokrasi yang
dilaksanakan. Rakyat berhak menikmati demokrasi sebab
hanya dengan demikianlah arah kehidupan rakyat dapat
diarahkan pada kehidupan yang lebih adil dalam semua
aspek kehidupan. Maka dari itu, negara demokrasi
adalah negara yang berlandaskan kehendak dan kemauan
rakyat, karena kedaulatan berada di tangan rakyat.

Ketidakadilan dalam mengujudkan fungsi hukum merupakan


salah satu bentuk demokrasi tidak berjalan di tengah
masyarakat. Lumpuhnya kedaulatan hukum rakyat dan
mandulnya lembaga-lembaga hukum menggambarkan keadaan
tersebut. Pemerintah sebagai penguasa yang mengklaim
dirinya sebagai reformator demokrasi hukum tidak
seharusnya bersikap acuh tak acuh dalam menegakkan
hukum. Pemerintah harus mendorong agar hukum berjalan
sebagaimana mestinya. Harus dihindarkan hukum
seolah-olah hanya berlaku bagi golongan masyarakat
kecil.

Bahwa demokrasi telah tumbuh menjadi alasan reformasi


dengan kecendrungan mengabaikan HAM memang tidak bisa
dipungkiri. Semua sikap demokrasi yang dijalankan
selalu membonceng makna reformasi sebebas-bebasnya,
tanpa mampu membedakan sikap-sikap yang arogan. Khusus
untuk melindungi HAM, negara harus dibangun atas
prinsip negara hukum dan diawasi oleh instrumen yang
berwenang. Agar demokrasi dapat berjalan tanpa
menginjak HAM, maka perlulah segera agenda penting
diutamakan oleh penguasa dengan memberikan perhatian
khusus cara-cara demokrasi yang tidak menyimpang.
Sebab, mempersoalkan demokrasi sebagai suatu paham
dari sistem politik dalam negara hukum pada hakekatnya
tidak terpusat pada dimensi aktualitas dan tujuan yang
ingin dicapai saja tetapi juga menyangkut HAM yang
sebenarnya tidak boleh diabaikan.

Jika demokrasi hanya dipersoalkan pada tujuan yang


ingin dicapai saja maka jelas akan mengandung sejumlah
problem terutama yang berdampak pada kelangsungan
kehidupan masyarakat. Karena, demokrasi tidak berada
pada ruang hampa yang kebal dari aturan yang anarkis.
Namun sebaliknya bahwa demokrasi tersebut harus tunduk
pada ketentuan hukum yang berlaku yang nantinya
berdampak pada aktivitas masyarakat.

Pertanyaannya, sudahkah demokrasi berjalan dengan


semestinya di negeri ini? Atau, jika benar demokrasi
sudah ditegakkan di manakah tempat rakyat yang
sesungguhnya? Apakah rakyat bisa mendapatkan manfaat
dalam proses politik yang didengungkan secara
demokratis? Atau, dapatkah masyarakat memperoleh
persaman dan keadilan di muka hukum?

Menjawab pertanyaan ini penulis teringat dengan apa


yang dikatakan Gus Dur dalam tulisannya di harian
Kompas edisi 1 September 1998 yang berjudul "Masa
Depan Demokrasi di Indonesia". Dalam tulisannya Gus
Dur mempertanyakan mungkinkah demokrasi dapat
ditegakkan pada periode setelah pemilu yang akan
datang? (Pemilu pertama setelah tumbangnya kekuasaan
Orde Baru).

Dengan enteng Gus Dur menjawab, "Tidak". Walaupun


pertanyaan tersebut sempat mengejutkan berbagai pihak
sebab dalam kenyataannya telah terjadi perubahan besar
di panggung politik yang memberikan peluang bagi
tegaknya demokrasi seperti berdirinya partai-partai
politik yang didukung oleh cendekiawan, mahasiswa,
media massa, LSM yang semuanya hampir bertujuan
menegakkan demokrasi. Namun di sisi lain Gus Dur
beralasan bahwa konstelasi politik yang ada belum
memungkinkan tumbuhnya demokrasi yang sebenarnya
karena masih banyaknya rekayasa dan intrik yang
berlaku. Di samping itu masih adanya lembaga negara
yang mempertahankan status quo, demikian juga dengan
UU Pemilu dan sistem politik yang ada masih
memungkinkan terjadinya hal itu serta yang lebih
penting tradisi kita belum melahirkan budaya politik
yang sehat.

Dari uraian yang digambarkan oleh Gus Dur di atas dan


jika dilihat kondisi peta politik sekarang memang
sangatlah tepat. Demokrasi seolah tidak ada artinya.
Semua serba anarkis. Partai politik saling berkonflik
ria. Pejabat dan elite politik saling beragumen semua
atas nama rakyat. Hukum belum berjalan sebagai mana
mestinya. Lembaga negara khususnya di bidang hukum
masih saja diintervensi. Untuk itu Gus Dur menyarankan
bahwa tradisi budaya politik haruslah sejalan dengan
perkembangan lembaga-lembaga yang ada. Dan, perlu
perjuangan melalui serangkaian pemilu sebab dari
situlah dimulainya perombakan aturan mengenai
mekanisme kerja pemerintah. Hubungan pusat dan daerah
serta perumusan kembali peran institusi yang ada agar
dapat berjalan secara efektif.

Untuk mengujudkan sistem demokrasi yang baik maka


perlu dituangkan di dalam kaidah hukum dalam suatu
sistem pemerintahan. Demikian juga dengan
lembaga-lembaga negara yang ada. Karena, secara umum
prinsip demokrasi itu mempunyai empat pilar utama yang
mempunyai peran signifikan, seperti lembaga legislatif
atau parlemen sebagai tempat wakil rakyat, lembaga
eksekutif sebagai penyelenggara pemerintahan negara,
lembaga yudikatif sebagai tempat memberi putusan hukum
dan keadilan dalam pelaksanaan UU serta pers sebagai
alat kontrol masyarakat.

Semua lembaga di atas sangat menentukan sekali bagi


proses tegaknya demokrasi. Untuk itu dengan tetap
berpegang pada pilar-pilar demokrasi dan konsep-konsep
demokrasi hukum serta politik pada umumnya, diharapkan
akan terwujud penyelenggara negara yang bersih dan
baik. Karena apa pun alasannya, demokrasi tanpa
diwadahi dengan hukum yang responsif maka segala
bentuk kekacauan dan kecurangan akan selalu datang dan
seolah tidak mau pergi menghinggapi masyarakat.

Oleh sebab itu, menurut penulis, perlu ditumbuhkan


kesadaran moral para elite pemerintah di negeri ini
untuk membawa muatan kepentingan memperjuangkan amanat
rakyat. Dengan motto bahwa sekali amanat rakyat yang
diemban itu dikhianati dan dijadikan barang komoditas
maka saat itu juga kekuasaan telah kehilangan
keabsahan. Perlu dicamkan bahwa demokrasi akan menjadi
prasyarat yang utama bagi pembangunan yang
dilaksanakan. Dan, nantinya akan memberikan berkah
pada rakyatnya. Pemerintah dengan segala sumber daya
yang dimilikinya tidak akan dapat tegak tanpa adanya
dukungan yang memadai dari rakyat.

Kita sepakat bahwa sasaran utama dari gerakan


reformasi adalah membangun suatu kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam kerangka demokratis. Semua tujuan
itu akan tercapai kalau kita telah menjamin suatu
kehidupan yang demokratis. Kehidupan yang demokratis
itu berlaku dalam semua bidang kehidupan, baik
politik, ekonomi, hukum maupun pendidikan. Karena itu,
yang dimaksud dengan reformasi total adalah membangun
demokrasi yang berlandaskan hukum menuju kehidupan
yang lebih berdaya guna dalam setiap kesempatan.

Dari konteks di atas maka perlu kita membangun


demokrasi dengan struktur sosial politik yang baik
serta membangun mental dan budaya yang penuh damai.
Jika hal ini dapat diwujudkan sudah barang tentu
perundangan yang ada memungkinkan dijalankan sesuai
dengan kedudukan dan fungsinya sebagai pengikat dan
pemberi sanksi. Berkenaan dengan itu maka keberadaan
legitimasi kekuasaan yang otoriter jelas tidak dapat
dijalankan di dalam suatu negara hukum. Dan,
legitimasi pada keteraturan dalam konteks negara hukum
akan memberikan kedaulatan pada rakyat dengan
sebesar-sebesarnya.

Dari uraian yang dikemukakan di atas maka penulis


berkesimpulan bahwa setidaknya yang harus dikedepankan
dalam suatu negara demokrasi adalah adanya persamaan
di depan hukum, yang berarti negara demokrasi
hendaknya mencerminkan ketaatan akan hukum yang ada.
Untuk itu Rule of Law harus dijalankan oleh seluruh
warganegara tanpa membedakan latar belakang. Jika
hukum dapat dijalankan sesuai dengan kaidah yang benar
maka akan tercipta suatu tatanan demokrasi yang baik.
Dan kita akan terhindar dari kekacauan yang cenderung
mengabaikan HAM.
Sekali lagi demokrasi saja tanpa hukum akan melahirkan
sikap anarkhis dan chaos. Dan, hukum saja tanpa
demokrasi akan membuat bangsa ini kembali ke pangkuan
kediktatoran. Karena, hukum bisa dibuat dan
dimanipulasi hanya sekedar sebagai alat untuk
memberikan legitimasi bagi kekuasaan. Untuk itu, jika
ingin mengembangkan demokrasi haruslah dengan cara
yang demokratis pula. Intinya, kesediaan berbeda
pendapat, kesediaan mendengar haruslah diiringi dengan
ketentuan hukum yang ada.

Semoga cita-cita merespon tegaknya demokrasi dalam


negara hukum akan terlaksana. Sebab, kita tentu tidak
ingin ada lagi aktivitas demokrasi yang anarkis dan
brutal. ***

(Penulis adalah alumnus Fakultas Hukum Universitas


Bung Hatta Padang, bekerja di CSIS Jakarta

Pengertian Hukum

Sabtu, 20 Februari 2010


Apakah sebenarnya hukum itu??? Pada umumnya yang dimaksud hukum adalah segala
peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan
dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya. Pandangan tiap-tiap orang ataupun tiap ahli hukum
tentang pengertian hukum itu berbeda-beda. Berikut pendapat para tokoh mengenai definisi
hukum.

1. Aristoteles :
"Particular law is that which each community lays down and applies to its own member.
Universal law is the law of nature".
2. Grotius :
"Law is a rule of moral action obliging to that which is right".
3. Hobbes :
"Where as law, properly is the word of him, that by right had command over others".
4. Prof. Mr Dr C. van Vollenhoven :
"Recht is een verschijnsel in rusteloze wisselwerking van stuw en tegenstuw".

Menurut kami hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang yang
berisi perintah ataupun larangan untuk mengatur tingkah laku manusia guna mencapai keadilan,
keseimbangan dan keselarasan dalam hidup. Dengan kata lain untuk mencegah terjadinya
kekacauan dan lain sebagainya dalam hidup.

Sebagai contoh, dalam suatu negara pasti terdapat suatu peraturan-peraturan yang mengatur
tentang hubungan orang atau warga negara dengan negara. Itu disebut hukum. Contoh lain dalam
suatu masyarakat ataupun daerah terdapat suatu tata-cara dalam bertingkah laku dalam
masyarakat atau daerah tersebut. Itu juga disebut hukum.
Masih banyak lagi pendapat para ahli hukum mengenai pengertian atau definisi hukum bila
dijabarkan. Tetapi kami yakin bahwa anda sudah mengetahui apakah sebenarnya pengertian
hukum itu.

http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/02/pengertian-hukum.html

Kamis, 03 Juni 2010


pengertian demokrasi menurut para ahli

 Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.

 "Many forms of Government have been tried, and will be tried in this world of sin and woe.
No one pretends that democracy is perfect or all-wise. Indeed, it has been said that democracy is
the worst form of government except all those other forms that have been tried from time to
time."Winston Churchill (Hansard, November 11, 1947)

 Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi)
 Demokrasi pengertian etimologis mengandung makna pengertian universal. Abraham Lincoln
th 18673 memberikan pengertian demokrasi “ government of the people, by the people, and for
the people”.

 Menurut etimologi/bahasa, demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu dari demos = rakyat
dan cratos atau cratein=pemerintahan atau kekuasaan. Demokrasi berarti pemerintahan rakyat
atau kekuasaan rakyat. Oleh karena itu dalam sistem demokrasi rakyat mendapat kedudukan
penting didasarkan adanya rakyat memegang kedaulatan.

 Henry B. Mayo, system politik demokratis adalah menunjukkan kebijakan umum ditentukan
atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat, dan didasarkan
atas kesamaan politik dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
(http://yanel.wetpaint.com/page/Demokrasi)
 Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.

 Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.

 Kata demokrasi berasak dari bahasa yunani yaitu "demos" yang artinya rakyat dan
"cratos/cratein" yang artinya pemerintahan. Maka demokrasi adalah pemerintahan rakyat

 Menurut Harris Soche


Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekusaan pemerintahan itu melekat
pada diri rakyat atau diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk
mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain
atau badan yang diserahi untuk memerintah. .(http://www.scribd.com)

 Menurut Hennry B. Mayo


Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan politik.

 Menurut International Commission of Jurist


Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat keputusan-keputusan
politik diselenggarakan oleh warga Negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan
yang bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.
(http://nugrohoandirama.blogspot.com)

 Menurut C.F. Strong


Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat ikut serta dalam
politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.
(http://www.sulasno.co.cc)

 Menurut Samuel Huntington


Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah sistem
dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para
calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat
memberikan suara. .(http://one.indoskripsi.com)

 Menurut Merriam, Webster Dictionary


Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas;
pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik
langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan
cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk
mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan
keturunan atau kesewenang-wenangan.
.(http://www.sulasno.co.cc)

 Menurut Yusuf Al- Qordawy


Wadah Masyarakat untuk memilih sesorang untuk mengurus dan mengatur urusan mereka.
Pimpinanya bukan orang yang mereka benci, peraturannya bukan yang mereka tidak kehendaki,
dan mereka berhak meminta pertanggungjawaban penguasa jika pemimpin tersebut salah.
Merekapun berhak memecatnya jika menyeleweng, mereka juga tidak boleh dibawa ke sistem
ekonomi, sosial, budaya, atau sistem politik yang tidak mereka kenal dan tidak mereka sukai.
(jobvacancycareer.net/perspektif-filosofis-islam-politik/)

 Menurut Abdul Ghani Ar Rahhal


Di dalam bukunya, Al Islamiyyun wa Sarah Ad Dimuqrathiyyah mendefinisikan demokrasi
sebagai “kekuasaan rakyat oleh rakyat”. Rakyat adalah sumber kekuasaan.

 Menurut Hans Kelsen


Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan
Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala
kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara. .
(http://wahy.multiply.com)

 Menurut John L Esposito


Pada dasarnya kekuasaan adalah dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk
berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara
unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

 Menurut Sidney Hook


Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting
secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas
dari rakyat dewasa.
(http://ekonomi-ucy.blogspot.com/)

 Menurut Affan Gaffar


Demokrasi dimaknai dalam dua bentuk, yaitu :
Makna normatif (demokrasi normatif) adalah demokrasi yang secara ideal ingin diwujudkan oleh
negara
Makna empirik (demokrasi empirik) adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik.
(http://ulamasunnah.wordpress.com/)

 Menurut Amien Rais


Suatu begara disebut sebagai negara demokrasi jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu; (1)
partisipasi dalam pembuatan keputusan, (2) persamaan di depan hukum, (3) distribusi pendapat
secara adil, (4) kesempatan pendidikan yang sama, (5) empat macam kebebasan, yaitu kebebasan
mengeluarkan pendapat, kebebasan persuratkabaran, kebebasan berkumpul dan kebebasan
beragama, (6) ketersediaan dan keterbukaan informasi, (7) mengindahkan fatsoen atau tata
krama politik, (8) kebebasan individu, (9) semangat kerja sama dan (10) hak untuk protes.
(www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/)

 Menurut Robert A. Dahl


Sebuah demokrasi idealnya memiliki : (1) persamaan hak pilih dalam menentukan keputusan
kolektif yang mengikat, (2) partisipasi efektif, yaitu kesempatan yang sama bagi semua warga
negara dalam proses pembuatan keputusan secara kolektif, (3) pembeberan kebenaran, yaitu
adanya peluang yang sama bagi setiap orang untuk memberikan penilaian terhadap jalannya
proses politik dan pemerintahan secara logis, (4) kontrol terakhir terhadap agenda, yaitu adanya
kekuasaan eksklusif bagi masyarakat untuk menentukan agenda mana yang harus dan tidak harus
diputuskan melalui proses pemerintahan, termasuk mendelegasikan kekuasaan itu pada orang
lain atau lembaga yang mewakili masyakat, dan (5) pencakupan, yaitu terliputnya masyarakat
yang tercakup semua orang dewasa dalam kaitannya dengan hukum.
(http://www.scribd.com/)

 Menurut Abdul Wadud Nashruddin


Demokrasi adalah sebuah sistem kehidupan yang menempatkan pendapat rakyat sebagai prioritas
utama pengambilan kebijakan, di mana pendapat tersebut harus memenuhi kriteria agama, susila,
hukum dan didasari semangat untuk menjunjung kemaslahatan bersama. Suara atau pendapat
rakyat harus diiringi rasa tanggungjawab dan komitmen positif atas pelaksanaanya juga harus
melalui evaluasi secara terus-menerus agar selalu sesuai dengan kebutuhan bersama. Demokrasi
bukan hanya sebagai alat politik semata tetapi juga membentuk berbagai aspek tata masyarakat
lainnya, seperti ekonomi, sosial maupun budaya. Masyarakat yang berhak menyalurkan suara
dan pendapatnya boleh didengar hanya bagian masyarakat yang faham dan mampu
mempertanggungjawabkan pendapatnya baik secara keilmuan, sosial maupun syar'i.
(www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/)
 Demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana rakyat memegang peranan yang sangat penting
dalam pemerintahan. (http://www.crayonpedia.org/mw/Pengertian_Demokrasi_10.1)
 Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut. (http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-
politik/pengertian-demokrasi/
 Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5
SM. Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
( http://masadmasrur.blog.co.uk/)
 Demokrasi secara harafiah merupakan sistem pemerintahan yang sangat membuka pintu lebar-
lebar kepada arus akuntabilitas publik. Di mana inti dari sebuah system pemerintahan yang
demokratis adalah pada partisipasi seluruh entitas sistem tersebut terhadap setiap putusan atau
kebijakan yang diambil.( .( http://gredinov.phpnet.us/)
 Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang anti otoritarianisme dan kemungkinan
kolusi/konspirasi yang sangat mungkin muncul dalam system monarki dan oligarkhi. Artinya,
demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan penekanan pada fungsi kontrol atau
dengan kata lain check and balance dari semua pos-pos kekuasaan yang ada. Dari sini
diharapkan akan lahir keadilan (justice) yang secara mekanistik memberikan kebaikan kepada
seluruh elemen masyarakat.( http://gredinov.phpnet.us/)
 Demokrasi adalah sebuah sistem kehidupan yang menempatkan pendapat rakyat sebagai
prioritas utama pengambilan kebijakan, di mana pendapat tersebut harus memenuhi kriteria
agama, susila, hukum dan didasari semangat untuk menjunjung kemaslahatan bersama. Suara
atau pendapat rakyat harus diiringi rasa tanggungjawab dan komitmen positif atas pelaksanaanya
juga harus melalui evaluasi secara terus-menerus agar selalu sesuai dengan kebutuhan bersama.
Demokrasi bukan hanya sebagai alat politik semata tetapi juga membentuk berbagai aspek tata
masyarakat lainnya, seperti ekonomi, sosial maupun budaya. Masyarakat yang berhak
menyalurkan suara dan pendapatnya boleh didengar hanya bagian masyarakat yang faham dan
mampu mempertanggungjawabkan pendapatnya baik secara keilmuan, sosial maupun syar'i.
(www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/)
http://phicumbritz.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai