Analisis Ekonomi
Karena Ekonomi Teknik merupakan suatu pertimbangan dalam
pengambilan keputusan, maka dalam suatu kegiatan perlu
dilakukan evaluasi secara ekonomi atau analisis ekonomi.
Analisis Ekonomi dilakukan pada :
- sebelum kegiatan, yang merupakan bagian dari studi
kelayakan
- sesudah kegiatan, yang meliputi auditing dan evaulasi untuk
perbaikan.
Dalam analisis ekonomi, yang diukur atau dinilai adalah
manfaat dari suatu kegiatan. Yang disebut manfaat setiap saat
dapat berubah, dan parameter-parameter pengukuran dapat
berubah juga. Hal ini terjadi karena dari waktu ke waktu segala hal
menjadi lebih bernilai / lebih mahal, yang berarti bahwa nilai uang
turun. Dengan demikian untuk mendapatkan manfaat yang sama
dengan yang dulu, diperlukan uang yang lebih banyak.
Berapa perbedaannya ?
Tergantung kondisi ekonomi setempat :
- inflasi
- produktivitas
- perkembangan modal
Bunga (I)
selisih nilai uang pada waktu tertentu dengan nilai uang
sebelumnya
I=F–P
Dimana
I = bunga
F = future value (nilai yang akan datang)
P = present value (nilai sekarang)
Sistem Pembungaan :
1. Bunga sederhana (sekarang jarang dipakai)
2. Bunga majemuk
Contoh 1 :
Basir menabung Rp 500.000,- pada sebuah bank. Tingkat suku
bunga yang berlaku di Bank tersebut adalah 12 % per tahun.
Berapa uang Basir 10 tahun kemudian jika Bank tersebut
membayarkan bunganya :
a. per tahun dengan bunga sederhana
b. per tahun dengan bunga majemuk
c. per tiga bulan dengan bunga majemuk
d. per bulan dengan bunga majemuk
Penyelesaian :
Diketahui :
P = Rp 500.000,-
i = 12 % per tahun
n = 10
a. F = P (1 + n i)
F = Rp 500.000,- (1 + (10).(0,12))
= Rp 1.100.000,-
b. F = P (1 + i)n
F = Rp 500.000,- (1 + 0,12)10
= Rp 500.000,- (3,1058)
= Rp 1.552.900,-
c. i = 0,12/4 = 0,03
n = 10 x 4 = 40
F = P (1 + i)n
F = Rp 500.000,- (1 + 0,03)40
= Rp 500.000,- (3,2620)
= Rp 1.631.000,-
d. i = 0,12/12 = 0,01
n = 10 x 12 = 120
F = P (1 + i)n
F = Rp 500.000,- (1 + 0,01)120
= Rp 500.000,- (3,3004)
= Rp 1.650.200,-
Contoh 2 :
Lima tahun yang lalu Farida meminjam uang pada sebuah Bank
dengan tingkat bunga 18 % per tahun. Saat ini ia harus
mengembalikan pinjaman tersebut sebesar Rp. 7.500.000,-.
Berapa uang yang dipinjam Farida lima tahun yang lalu jika
a. Bunga yang berlaku adalah bunga sederhana
b. Bunga yang berlaku adalah bunga majemuk
Penyelesaian :
Diketahui :
F = Rp 7.500.000,-
i = 18 % per tahun
n =5
a. F = P (1 + n i)
P = Rp 7.500.000,- / (1 + (5).(0,18))
= Rp 7.500.000,- / 1,9
= Rp 3.947.368,4211
b. F = P (1 + i)n
P = Rp 7.500.000,- / (1 + 0,18)5
= Rp 7.500.000,- / (2,2878)
= Rp 3.278.258,5890,-
Bunga Nominal
bunga per tahun, tetapi bukan bunga yang sesungguhnya
diterima
Bunga Efektif
bunga yang sesungguhnya diterima dalam satu tahun
Hubungan keduanya :
m
i
i eff 1 nom 1
m
dimana :
ieff = bunga efektif
inom = bunga nominal
m = jumlah periode pembungaan dalam satu tahun
Bila tingkat bunga tiap periode i dan ada m periode dalam satu
tahun, maka
inom = m . i
Sehingga
ieff = (1 + i)m – 1
Contoh 3 :
Berapa tingkat bunga efektif per tahun yang sesuai dengan bunga
nominal 18 % jika bunga dibayarkan :
a. per setengah tahun
b. per 3 bulan
c. per bulan
Penyelesaian :
m
i
a. i eff 1 nom 1
m
i eff 1 0,09 1
2
0,1881 18,81%
m
i
b. i eff 1 nom 1
m
i eff 1 0,045 1
4
0,1925 19,25%
m
i
c. i eff 1 nom 1
m
i eff 1 0,015 1
12
0,1956 19,56%
Contoh 4 :
Tingkat bunga yang dibebankan oleh berbagai Bank yang
memberlakukan sistem kartu kredit adalah 1,5 % per bulan.
Berapa tingkat suku bunga efektif dan nominal yang sesuai
dengan bunga tersebut ?
Penyelesaian :
a. inom = m x i = 12 x 0,015 = 0,18 = 18 %
m
i
b. i eff 1 nom 1
m
i eff 1 0,015 1
12
0,1956 19,56%
Soal Latihan :
1. Amanda mempunyai uang sebanyak Rp 10.000.000,- dan
disimpan disimpan di Bank. Setelah 5 tahun kemudian, jumlah
uang Amanda menjadi Rp 17.623.000,- Berapa jumlah uang
Amanda pada akhir tahun ke-10?
2. Pak Adi meminjamkan uangnya kepada Pak Ari sebesar Rp
5.000.000,- dengan bunga 18 % per tahun yang dibayarkan
setiap setengah tahun. Dalam jangka waktu berapa tahunkah
agar uang Pak Adi tersebut menjadi Rp 12.000.000,- ? Berapa
tingkat bunga efektif per tahunnya ?
3. Andi menabung di sebuah Bank Rp 10.000.000,- dengan
tingkat bunga 12 % per tahun dan pembayaran bunga
dilakukan setiap bulan. Lima tahun kemudian ia mengambil
uangnya Rp 7.500.000,- Berapa sisa uang Andi yang ada di
Bnak tersebut 10 tahun dari sekarang ? Berapa tingkat bunga
efektifnya?
4. Harga cash sebuah sepeda motor Rp 12.000.000,- Karena
ingin membeli motor tersebut, Pak Hasan meminjam uang
pada temannya yang rentenir dengan tingkat bunga 2 % per
bulan. Dua tahun kemudian Pak Hasan mendapat arisan
sebesar Rp 15.000.000,- dan bermaksud untuk membayar
utangnya. Apakah uang yang diperoleh Pak Hasan cukup
untuk menutup hutangnya setelah 2 tahun ? Jika kurang,
berapa kekurangannya dan jika sisa, berapa sisa uangnya?
Bab 3
SISTEM PEMBAYARAN
BERDASARKAN BUNGA MAJEMUK
Pemakaian simbol :
i : tingkat bunga per periode
n : jumlah periode
P : nilai uang sekarang
F : nilai uang pada waktu yang akan datang
A : pembayaran seragam pada tiap akhir periode, selama n
tingkat bunga i.
Diagram Cashflow :
1 2 3 n
0
1 2 3 n
0
Keterangan :
- panah ke atas menunjukkan inflow (aliran uang masuk /
pemasukkan)
- panah ke bawah menunjukkan outflow (aliran uang keluar /
pengeluaran)
0 1 2 3 n-1 n
Periode 1 :
- awal periode : modal = P
- akhir periode : bunga = P.i
modal = P (1 + i)
Periode 2 :
- awal periode : modal = P (1 + i)
- akhir periode : bunga = P (1 + i).( i )
modal = P (1 + i) (1 + i) = P (1 + i)2
:
:
Periode n :
- awal periode : modal = P (1 + i)n-1
- akhir periode : bunga = P (1 + i)n-1.( i )
modal = P (1 + i)n-1 (1 + i) = P (1 + i)n
Jadi
Single Payment Compound Amount Factor (SPCAF) =
n
(1 + i)
ditulis dengan (F/P, i, n)
Contoh :
Seseorang menanam modal sebesar $ 2000 dan mendapat bunga
6 % per tahun yang dibayar secara tahunan. Berapa jumlah
uangnya setelah 10 tahun ?
Penyelesaian :
F?
0 1 2 3 9 10
Diketahui :
P = $ 2000
i = 0.06 = 6 %
n = 10
Ditanya : F ?
Jawab :
F = P (F/P, i, n)
= $ 2000 (F/P, 6 %, 10) = $ 2000 ( 1 + 0,06)10
= $ 3581,7
Jadi
Single Payment Present Worth Factor (SPPWF) =
n
1
1 i
ditulis dengan (P/F, i, n)
Contoh :
Seorang investor membeli tanah luas yang akan bernilai $ 10.000
dalam waktu 6 tahun. Jika harga tanah meningkat 8 % setiap
tahun, seberapa besarkah nilai yang mau dibayarkan oleh investor
tersebut ?
Penyelesaian :
F = $ 10.000
0 1 2 6
P?
Diketahui :
F = $ 10.000
i = 0.08 = 8 %
n=6
Ditanya : P ?
Jawab :
P = F (P/F, i, n)
= $ 10.000 (P/F, 8 %, 6)
6
1
$10.000
1 (0,08)
= $ 10.000 (0,6302)
= $ 6,302
P
Compound Amount Factor Present Worth Factor
(Faktor Jumlah Pelipatan) (Faktor Nilai Sekarang)
= F / P = (1 + i)n n
1
ditulis dengan P/F
(F/P, i, n) 1 i
ditulis dengan
(P/F, i, n)
F
Latihan Soal :
1. Saat ini Amir menabung Rp 2 juta. Dua tahun kemudian Amir
manambah tabungannya Rp 1,5 juta. Amir menambah lagi
tabungannya Rp 1 juta di tahun ke-4. Tingkat bunga 10 % per
tahun. Berapa jumlah tabungan Amir di tahun ke-10 ?
0 1 2 3 n-1 n
A A A A A
F = A(1 + i)n-1 + A(1 + i)n-2 + A(1 + i)n-3 + …. + A(1 + i)2 + A(1 + i)1 +
A
………..(2)
Jadi
Uniform Series Sinking Fund Factor (USSFF) =
i
(1 i) n 1
ditulis dengan (A/F, i, n)
Contoh :
Rencana Dewi untuk studi lanjut 5 tahun yang akan datang
dengan biaya pada 5 tahun yang akan datang Rp 25.000.000,-
Bila diinginkan menyimpan sejumlah uang yang tetap setiap akhir
tahun mulai akhir tahun pertama sampai akhir tahun kelima,
berapa uang yang harus disimpan supaya 5 tahun yang akan
datang terkumpul Rp 25.000.000,- ? Diketahui i = 15 % per tahun.
Penyelesaian :
F
0 1 2 3 4 5
A A A A A
Diketahui :
F = Rp 25.000.000,-
i = 15 % = 0.15
n=5
Ditanya : A ?
Jawab :
A = F (A/F, i, n)
= Rp 25.000.000,- (A/F, 15 %, 5)
0,15
Rp 25.000.000
(1 0,15) 5 1
= Rp 3.707.889
(1 i) n 1
F A
i
Jadi
Uniform Series Compound Amount Factor (USCAF) =
(1 i) 1
n
i
ditulis dengan (A/F, i, n)
Contoh :
Setiap bulan Dewi menabung Rp 100 juta. Bila bunga tabungan 1
% per bulan, berapa uang Dewi yang terkumpul setelah itu ?
Penyelesaian :
F
0 1 2 3 12
A A A A
Diketahui :
A = Rp 100.000,-
i = 1 % = 0.01
n = 12
Ditanya : F ?
Jawab :
F = A (F/A, i, n)
= Rp 100.000,- (F/A, 1 %, 12)
(1 0,01)12 1
Rp 100.000
0.01
= Rp 1.268.250
c. Capital Recovery Factor
(Faktor Pemulihan / Penembalian Modal) = A/P
Menentukan A dari P ( berapa A yang harus diperoleh
supaya sesuai dengan P yang telah dikeluarkan)
i
A F .......(3)
(1 i) 1
n
F P(1 i) n .......(4)
i(1 i) n
A P
(1 i) 1
n
Jadi
i(1 i) n
Uniform Series Capital Recovery Factor (USCRF) =
(1 i) n 1
ditulis dengan (A/P, i, n)
Contoh :
Bu Amir mempunyai tabungan Rp 20 juta, yang digunakan untuk
membiayai sekolah anaknya selama 5 tahun. Jika bunga tabungan
= 18 % per tahun dengan periode pembayaran tahunan, berapa
uang yang dapat dikirim kepada anaknya tiap tahun ?
Penyelesaian :
Diketahui :
P = Rp 20.000.000,-
i = 18 % = 0.18
n=5
Ditanya : A ?
A A A A A
0
1 2 3 4 5
Jawab :
A = P (A/P, i, n)
= Rp 20.000.000,- (A/P, 18 %, 5)
0,18(1 0.18) 5
Rp 20.000.000
5
(1 0,18) 1
= Rp 6.395.557
i(1 i) n
A P
(1 i) 1
n
(1 i) n 1
P A n
i(1 i)
Jadi
(1 i) n 1
Uniform Series Present Worth Factor (USPWF) =
i(1 i) n
ditulis dengan (P/A, i, n)
Contoh :
Angsuran sepeda motor selama 3 tahun setiap bulannya adalah
Rp 157.000,- tanpa uang muka. Bila tingkat bunga yang
diberlakukan adalah 2 % per bulan, berapa sebenarnya harga
cash motor tersebut ?
Penyelesaian :
P
0 1 2 3 36
A A A A
Diketahui :
A = Rp 157.000,-
i = 2 % = 0.02
n = 36
Ditanya : P ?
Jawab :
P = A (P/A, i, n)
= Rp 157.000,- (P/A, 2 %, 36)
(1 0,02) 36 1
Rp 100.000
36
0.02(1 0.02)
= Rp 4.001.748
UNIFORM SERIES OF PAYMENT
Capital Recovery Factor Present Worth Factor
(Faktor Pengembalian Modal) P (Faktor Nilai Sekarang)
i(1 i)n
(1 i) n 1
A/P P/A
(1 i) n 1 i(1 i) n
ditulis dengan ditulis dengan
(A/P, i, n) (P/A, i, n)
A
Sinking Fund Factor Compound Amount Factor
(Faktor Pengendapan dana) (Faktor Jumlah Pelipatan)
i (1 i) n 1
A/F F/A
(1 i) n 1 i
ditulis dengan F ditulis dengan
(A/F, i, n) (F/A, i, n)
Latihan Soal :
1. Joko menabung sejumlah uang tertentu dengan maksud agar
pada tahun ke- 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20
dapat mengangsur sebuah mobil, masing-masing sebesar Rp
5.000.000,-
a. Berapa besar uang yang harus ditabung ?
b. Bila ternyata Joko tidak jadi membeli mobil, berapa besar
uangnya pada akhir tahun ke-25 ?
Diketahui tingkat bunga = 11 % per tahun.
2. Siti mempunyai uang sebanyak Rp 7.000.000,- dan disimpan
di Bank. Setelah dua tahun kemudian, jumlah uang Siti
menjadi Rp 11.830.000,-
a. Berapa jumlah uang tersebut pada akhir tahun ke-6?
b. Bila Siti ingin mengambil uang simpanan tadi secara
periodik dalam jumlah yang sema setiap tahun, dari akhir
tahun ke-4 sampai akhir tahun ke-6, berapa jumlah uang
yang dapat diambil tiap kali agar pada akhir tahun ke-6
tabungan Siti tepat habis?
0 1 2 3 4
A1
A1 + G
A1 + 2G
A1 + 3G
Menentukan F
0 1 2 3 4 n
A1
A1 + G
A1 + 2G
A1 + 3G
A1 + (n-1)G
F dari A1 :
(1 i) n 1
FA1 A1
i
F dari G :
(1 i) n 1 1 (1 i) n 2 1 (1 i) 2 1 (1 i)1 1
FG G ......
i i i i
G
i
(1 i) n 1 (1 i) n 2 ..... (1 i) 2 (1 i)1 1(n 1)
G
i
(1 i) n 1 (1 i) n 2 ..... (1 i) 2 (1 i)1 1 nG
i
G (1 i) 1 nG
n
i i i
Jadi
F = FA1 + FG
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
A1 A1 A1 A1
A1 diketahui
A2 pembayaran uniform dari G
i
A 2 FG
(1 i) 1
n
G (1 i) n 1 i nG i
A2
(1 i) 1 i (1 i) 1
n n
i i
1 n i
G
i i (1 i) 1
n
Catatan :
A1 = pembayaran pertama (pada akhir periode pertama) dari
pembayaran gradien
A = pembayaran uniform per periode yang setara
G = perubahan pembayaran per periode
A2 = pembayaran uniform per periode yang setara dengan
jumlah G
Contoh :
Tahun ini Ida menabung Rp 1.000.000,- Tahun-tahun berikutnya
Ida menabung Rp 200.000,- lebih besar dari tahun sebelumnya
tiap tahun, sampai 10 tahun, dengan tingkat bunga 10 % per
tahun.
a. Berapa tabungan Ida pada akhir tahun ke-10 ?
b. Seandainya Ida menabung sejumlah uang yang sama setiap
tahunnya, berapa yang harus ditabung agar pada akhir tahun
ke-10 diperoleh jumlah yang sama dengan cara (a) ?
Penyelesaian :
a. F = FA1 + FG
(1 i) n 1 (1 0,1)10 1
FA1 A1 1 .000.000 15.937.426,6
i 0,1
G (1 i) 1 nG
n
FG
i i i
200.000 (1 0,1)10 1 (10)(200.000)
0,1 0,1 0,1
11.874.849,2
F = 15.937.424,6 + 11.874.849,2 = 27.812.273,8
1 n i
b. A 2 G
i i (1 i) 1
n
1 10 0,1
A 2 200.000
0,1 0,1 (1 0,1) 1
10
745.092,1
A = A1 + A2 = 1.000.000 + 745.092,1
= 1.745.092,1
Latihan Soal :
1. Sebuah pabrik memutuskan untuk membangun kembali /
memperbaiki unit pengolahan limbahnya yang mengalami
kerusakan. Seorang insinyur memperkirakan bahwa biaya
perbaikan pada akhir tahun pertama adalah Rp 55.000.000,- Ia
memperkirakan bahwa untuk tahun-tahun berikutnya, biaya
perbaikan tiap tahunnya turun sebesar Rp 5.000.000,-
Sehingga biaya perbaikan untuk tahun kedua Rp 50.000.000,-
tahun ketiga Rp 45.000.000,- dan seterusnya. Jika bunga bank
20 % per tahun, berapakah biaya (dihitung sekarang) yang
dibutuhkan untuk perbaikan selam 7 tahun.
2. Pak Hasan, seorang pegawai negeri yang bertempat tinggal di
Surabaya, berencana memasukkan anak satu-satunya ke
sebuah universitas swasta yang terkemuka di Yogyakarta
selepas SMU nanti. Saat ini anaknya tepat berumur 5 tahun,
dan akan lulus SMU pada umur 18 tahun. Karena menyedari
uang yang akan dikeluarkan untuk biaya kuliah dan biaya
hidup anaknya nanti cukup besar, Pak Hasan mulai menabung
di Bank dari sekarang pada setiap hari ulang tahun anaknya
dengan jumlah yang sama, sampai saat anaknya berumur 15
tahun, karena saat itu Pak Hasan memasuki masa pensiun.
Biaya kuliah dan biaya hidup anaknya nanti pada tahun
pertama kuliah diperkirakan sebesar 5 juta rupiah dan naik
terus sebesar satu juta rupiah setiap tahunnya. Kuliah aaknya
nanti ditargetkan selesai dalam waktu 6 tahun. Bila tingkat
bunga simpanan yang berlaku di Bank adalah 12 % per tahun
dan perhitungan bunga dilakukan tahunan, berapa yang harus
ditabung Pak Hasan setiap tahunnya supaya rencana Pak
Hasan dapat terwujud ?
3. Pada saat Aji dilahirkan, Pak Tresna memutuskan untuk
mempersiapkan dana pendidikan bagi putranya itu. Pak
Tresna menabung sebanyak Rp 900.000,- setiap hari ulang
tahun Aji, dimulai saat Aji berumur 1 tahun sampai berumur 12
tahun. Diperkirakan Aji lulus SMU berumur 18 tahun. Setelah
lulus SMU, diinginkan melanjutkan kuliah S1. Biaya kuliah dan
biaya hidup studi S1 Aji pada tahun pertama diperkirakan Rp
4.000.000,- dan naik sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahunnya.
Setelah lulus S1, Aji diinginkan melanjutkan studi S2 dengan
target selama 2 tahun. Biaya kuliah dan biaya hidup studi S2
diperkirakan sebesar Rp 10.000.000,- dan naik sebesar Rp
2.000.000,- tiap tahun. Sisa uang tabungan Pak Tresna akan
digunakan sebagai hadiah pernikahan Aji setelah lulus S2. Bila
tingkat bunga simpanan yang berlaku di Bank 20 % per tahun
dan perhitungan bunga dilakukan tahunan, berapa sisa uang
Pak Tresna yang akan dihadiahkan pada pernikahan anaknya
nanti?
Bab 4
DEPRESIASI
(PENYUSUTAN)
Jenis Penyusutan
1. Penyusutan Fisik
Akibat berkurangnya nilai / kemampuan fisik benda modal
(karena sudah lama)
Contoh : mesin, mobil, motor, dan lain-lain
makin lama makin banyak gangguan (rewel),
penampilan fisik juga makin buruk.
2. Penyusutan Fungsional
Akibat kejenuhan pasar
Akibat adanya benda baru yang berfungsi sama tetapi lebih
lengkap / canggih.
Contoh : komputer, telepon genggam.
3. Penyusutan Tingkat Harga
Akibat kenaikan harga benda modal baru, sehingga
penggantian benda modal memerlukan biaya tambahan.
Istilah-Istilah Sehubungan Dengan
Penyusutan
1. Salvage Value / Resale Value (Nilai Sisa)
Nilai benda modal bila dijual sebagai barang bekas
2. Scrap Value
Nilai benda modal yang dijual sebagai barang rongsokan / besi tua
dengan nol)
3. Book Value
Nilai benda modal seperti tercantum dalam buku (tercatat), yang
besarnya :
Contoh :
Sebuah mobil berharga Rp 40.000.000,- Setelah dipakai 5 tahun,
laku dijual Rp 10.000.000,- Berapa penyusutan per tahun bila
dipakai metode garis lurus ?
Penyelesaian :
40.000.000 10.000.000
Penyusutan per tahun
5
6.000.000
Contoh :
Sebuah mobil berharga Rp 40.000.000,- Setelah dipakai 5 tahun,
laku dijual Rp 10.000.000,- Berapa penyusutan per tahun bila
dipakai Sum of The Years Digits Method ?
Penyelesaian :
Total nilai penyusutan = 40.000.000 – 10.000.000
= 30.000.000
Salvage
Value
sebelumnya.
Contoh :
Sebuah mobil berharga Rp 40.000.000,- Setelah dipakai 5 tahun,
laku dijual Rp 10.000.000,- Berapa penyusutan per tahun bila
dipakai Sinking Fund Method ?
Penyelesaian :
Sinking Fund Deposit tahunan (misal i = 10 %)
= (40.000.000 – 10.000.000) (A / F, 10 %, 5)
= 30.000.000 (0,1638)
= 4.914.000
30.000.46
1
10.000.000
(salvage
value)
Contoh :
Sebuah mobil berharga Rp 40.000.000,- Berapa penyusutan per
tahun bila dipakai Declining Balance Method dengan tingkat
penyusutan 30 %, nilai sisa belum diketahui ?
Penyelesaian :
Contoh :
Alat pemotong kain berharga awal $ 10.000 dengan scrap value $
500. Bila kemampuan alat tersebut adalah 100.000.000 yard kain,
dan scrap value dapat dipastikan akan diterima, berapa nilai
penyusutan peryard kain ? Bila pada tahun pertama alat tadi
dipakai untuk memotong 11.500.000 yard kain, berapa book
valuenya pada akhir tahun pertama ?
Penyelesaian :
$10.000 $500
Penyusutan
100.000.000 yard
$0,000095 / yard
1 2 3 n
0
A A A A
P
i(i i) n i
A P S
(1 i) 1 (1 i) 1
n n
i(i i) n i(1 i) n
P S i
(1 i) 1 (1 i) 1
n n
i(i i) n i(1 i) n
A P S Si
(1 i) 1 (1 i) 1
n n
i(1 i) n
A (P S) Si
(1 i) 1
n
atau
A (P S)(A / P, i , n ) Si
Bab 5
Contoh 1:
Pak Budi ingin membeli mobil untuk dikomersilkan (untuk
angkutan kota) seharga Rp 25.000.000,- Bia nantinya diperlukan
biaya operasi dan pemeliharaan per tahun sebesar Rp
5.000.000,- kemudian gaji supir dan kernet per tahun Rp
6.000.000,- dan diperkirakan pendapatan per tahun Rp
15.000.000,-. Apakah rencana Pak Budi ini dapat diterima bila
yang diinginkan adalah keuntungan 15 % atau lebih per tahun ?
Mobil akan digunakan selama 5 tahun, dan setelah itu dijual
dengan perkiraan harga Rp 5.000.000,-
Penyelesaian :
A A A A A
S
0 1 2 3 4 5
A1 A1 A1 A1 A1
A2 A2 A2 A2 A2
P
Diketahui :
P = Rp 25.000.000,-
A = Rp 15.000.000,-
A1 = Rp 5.000.000,-
A2 = Rp 6.000.000,-
S = Rp 5.000.000,-
i = 15 %
PW = -25.000.000 – (5.000.000 + 6.000.000) (P/A, 15 %, 5) +
5.000.000 (0,4972)
= -9.106.000
Negatif, rencana tidak dapat diterima.
Contoh 2 :
Seorang pengusaha muda akan membuka sebuah usaha
percetakan. Diperkirakan pendapatan tahunannya nanti sebesar
Rp 900.000.000,- Ada tiga pilihan kontraktor yang dapat
membangun percetakannya.
Kontraktor A menghasilkan percetakan dengan :
~ investasi awal Rp 2.000.000.000,-
~ biaya operasi dan pemeliharaan per tahun Rp
100.000.000,-
~ umur percetakan 10 tahun, tanpa nilai sisa.
Kontraktor B menghasilkan percetakan dengan :
~ investasi awal Rp 1.000.000.000,-
~ biaya operasi dan pemeliharaan per tahun Rp
100.000.000,-
~ umur percetakan 5 tahun, nilai sisa sebesar Rp. 100.000.000,-
Penyelesaian :
Kontraktor A
A1 A1 A1 A1
0 1 2 3 10
A A A A
P
Diketahui :
P = Rp 2.000.000.000,-
A = Rp 100.000.000,-
A1 = Rp 900.000.000,-
(P/A,10 %,10)
A A A A A A
P P
Diketahui :
P = Rp 1.000.000.000,-
A = Rp 100.000.000,-
A1 = Rp 900.000.000,-
S = Rp 100.000.000,-
Kontraktor C
A1 A1 A1 A1
S
0 1 2 3 10
A A A A
P
Diketahui :
P = Rp 1.000.000.000,-
A = Rp 300.000.000,-
A1 = Rp 900.000.000,-
S = Rp 50.000.000,-
PW = 900.000.000 (P/A, 10 %,10) – 1.000.000.000 – 300.000.000
50.000.000 (0,3855)
= 2.706.275.000
untuk subkontraktor B
dipilih kontraktor B
Catatan :
AW = Annual Worth = pendapatan tahunan
AC = Annual Cost = biaya tahunan
Alternatif dapat dipertimbangkan jika AW – Ac positif.
Untuk depresiasi benda modal, dipakai rumus :
(P – S) (A/P, i, n) + Si
Contoh 1 (1 alternatif) :
Direncanakan mendirikan sebuah pabrik dengan investasi
awal $ 1.000.000.000, untuk umur pabrik 20 tahun. Bila
pendapatan tahunan diperkirakan $ 500.000.000 dan biaya
tahunan selain penyusutan $ 100.000.000, layakkah pabrik ini
didirikan bila MARR 12 % ? Pada akhir tahun ke-20, salvage value
pabrik sebesar $ 100.000.000.
Penyelesaian :
AW AW AW AW
S
0 1 2 3 20
A A A A
P
Diketahui :
P = Rp 1.000.000.000,-
A = Rp 100.000.000,-
AW = Rp 500.000.000,-
S = Rp 100.000.000,-
n = 20 tahun
i = 12 %
(Salvage value dalam hal ini tidak diperhitungkan sebagai pendapatan, karena sudah
dipakai dalam menentukan depresiasi)
AW – AC = 500.000.000 – 232.492.000
= 267.508.000
positif; pabrik layak didirikan
Contoh 2 ( 3 alternatif) :
Penyelesaian :
Kontraktor A
A1 A1 A1 A1
0 1 2 3 10
A A A A
P
Diketahui :
P = Rp 2.000.000.000,-
A = Rp 100.000.000,-
A1 = Rp 900.000.000,-
AW = 900.000.000
AC = 2.000.000.000 (A/P, 10%, 10) + 100.000.000
= 2.000.000.000 (0,16275) + 100.000.000
= 425.500.000
AW – AC = 900.000.000 – 425.500.000
= 474.500.000
Kontraktor B
A1 A1 A1
S
0 1 2 5
A A A
P
Diketahui :
P = Rp 1.000.000.000,-
A = Rp 100.000.000,-
A1 = Rp 900.000.000,-
S = Rp 100.000.000,-
AW = 900.000.000 + 100.000.000 (A/F, 10%, 5)
= 900.000.000 + 100.000.000 (0,1638)
= 916.380.000
AW – AC = 916.380.000 – 363.800.000
= 552.580.000
Kontraktor C
A1 A1 A1 A1
S
0 1 2 3 10
A A A A
P
Diketahui :
P = Rp 1.000.000.000,-
A = Rp 300.000.000,-
A1 = Rp 900.000.000,-
S = Rp 50.000.000,-
Contoh 1 :
Si A akan membeli mobil bekas Rp 7.000.000,- (tanpa nilai sisa),
yang akan dipakai untuk angkutan umum selama 5 tahun.
Pendapatan per tahun Rp 3.386.600,- Biaya operasi dan
pemeliharaan Rp 1.400.000,- dan biaya lain-lain Rp 140.000,-Bila
dikehendaki mobil tersebut memberikan tingkat keuntungan 9 %
atau lebih (sebelum pajak), tentukan apakah rencana tadi dapat
diterima dengan metode Rate of Return.
Penyelesaian :
Cara 1 : dengan perumusan Present Worth
A1 A1 A1
0 1 2 5
A A A
A2 A2 A2
P
Diketahui :
P = Rp 7.000.000,-
A = Rp 1.400.000,-
A1 = Rp 3.386.600,-
A2 = Rp 140.000,-
Penyelesaian :
dengan perumusan Annual Worth
A1 A1 A1 A1
S
0 1 2 3 10
A A A A
P
Diketahui :
P = $ 30.000
A = $ 2.000
A1 = $ 5.000
S = $ 15.000
AW – AC = 0 atau AW = AC
$ 5.000 = ($ 30.000 – $ 15.000) (A/P, i, 10) + $ 15.000 ( i ) + $
2.000
$ 5.000 = $ 15.000 (A/P, i, 10) + $ 15.000 ( i ) + $ 2000
i AW – AC
5% $ 307,5
IRR 0 yang ingin dicari
10 % - $ 941,25
Karena IRR = 6,28 %, dan lebih besar dari MARR (5 %), maka
rencana dikatakan layak untuk dilaksanakan.
Catatan :
Dua buah “ i ” yang dipakai untuk interpolasi haruslah “ i ” yang
menghasilkan AW – AC masing-masing positif dan negatif,
sehingga AW – AC = 0 ada diantaranya.
Dua buah “ i ” yang dipakai sebaiknya selisihnya cukup kecil.
Pada kasus dimana nilai suatu faktor diketahui, tetapi harga faktor
yang tepat sama dengan faktor tadi dalam tabel bunga tidak ada,
maka cara interpolasi juga diperlukan di sini, untuk menentukan
nilai i yang tepat.
Misal, setelah diselesaikan diperoleh (P/A, i, 10) = 6.
Yang ada di tabel :
(P/A, i, 10) = 6,145, untuk i = 10 %
(P/A, i, 10) = 5,889, untuk i = 11 %
Artinya i yang dicari ada diantara 10 % dan 11 %.
i (P/A, i, 10)
10 % 6,145
i 6
11 % 5,889
Contoh 1 :
Sebuah perusahaan pada saat didirikan memerlukan investasi
awal Rp 2.000.000.000,- Setelah berjalan, diperkirakan
pendapatan per tahun Rp 900.000.000,- dan biaya-biaya per tahun
Rp 100.000.000,- Pajak keuntungan yang harus dibayar adalah 40
%. Berapa tahun Payback Period perusahaan tadi ?
Penyelesaian :
A1 A1 A1
0 1 2 3
A A A
P
Diketahui :
P (modal awal) = Rp 2.000.000.000,-
A (biaya-biaya per tahun) = Rp 300.000.000,-
A1 (pendapatan per tahun) = Rp 900.000.000,-
Contoh 2 :
Untuk membuka usaha restoran, ada dua pilihan alternatif, yaitu :
Alternatif 1 :
Investasi awal Rp 1.000.000.000,-
Biaya-biaya tahunan Rp 100.000.000,-
Alternatif 2 :
Investasi awal Rp 1.500.000.000,-
Biaya-biaya tahunan Rp 500.000.000,-
Bila keduanya diperkirakan akan menghasilkan pemasukan sama
per tahunnya, yaitu Rp 500.000.000,- dan pajak yang harus
dibayar 30 % keuntungan, alternatif mana yang dapat dipilih bila
kriterianya adalah Payback Period terpendek ?
Penyelesaian :
Alternatif 1
Keuntungan sebelum pajak per tahun
= Rp 500.000.000 – Rp 100.000.000
= Rp 400.000.000,-
Keuntungan setelah pajak per tahun
= Rp 400.000.000 - (0,3) (Rp 400.000.000)
= Rp 280.000.000,-
Rp 1.000.000.000
Payback Period
Rp 280.000.000 / th
3,57 tahun
Alternatif 2
Keuntungan sebelum pajak per tahun
= Rp 500.000.000 – Rp 50.000.000
= Rp 450.000.000,-
Keuntungan setelah pajak per tahun
= Rp 450.000.000 - (0,3) (Rp 450.000.000)
= Rp 315.000.000,-
Rp 1.500.000.000
Payback Period
Rp 315.000.000 / th
4,76 tahun
Jadi pilihan jatuh pada alternatif 1.
Contoh 1 :
Ada dua alternatif dengan investasi awal yang sama.
Alternatif 1 :
~ Biaya operasi tahunan Rp 1.000.000,-
~ Biaya pemeliharaan tahunan Rp 1.500.000,-
~ pendapatan tahunan Rp 5.000.000,-
Alternatif 2 :
~ Biaya operasi tahunan Rp 900.000,-
~ Biaya pemeliharaan tahunan Rp 1.650.000,-
~ pendapatan tahunan Rp 5.1000.000,-
Dengan B – C dan B/C Metheod, tentukan alternatif yang dipilih !
Penyelesaian :
Sebagai pembanding : alternatif 1 (alternatif 2 dibandingkan
alternatif 1)
~ Manfaat (B) = 100.000 + 100.000 = 200.000
(pengurangan biaya operasi dan tambahan
pendapatan)
~ Biaya (C) = 150.000
Dengan B – C
B – C = 200.000 – 150.000 = 50.000 (positif)
dipilih alternatif 2
Dengan B/C
B/C = 200.000/150.000 = 1,33 (> 1)
dipilih alternatif 2
Contoh 2 :
Ada beberapa alternatif seperti pada tabel berikut :
Alternatif Biaya Operasi ($) Biaya Pemeliharaan
($)
A1 60 2200
A2 156 1920
A3 191 1860
A4 322 1810
B1 272 1790
B2 342 1690
Penyelesaian :
Bila alternatif cukup banyak seperti contoh ini, penyelesaian akan
lebih mudah jika dituangkan dalam bentuk tabel.
Catatan :
Penggunaan Benefit-Cost Method biasanya adalah pada
alternatif-alternatif yang memberikan manfaat yang berbeda-
beda, yang tidak dapat diselesaikan dengan cara lain.
Analisis Benefit-Cost Method dapat dilakukan dengan dasar
nilai tahunan ataupun nilai sekarang (biasanya menurut cash
flow yang dominan).
Latihan Soal :
1. Sebuah perusahaan merencanakan untuk membeli sebuah
mesin. Tersedia dua alternatif. Alternatif pertama memiliki
harga awal 60 juta rupiah dengan masa pakai ekonomis 6
tahun dan nilai sisa 10 juta rupiah. Mesin tersebut
membutuhkan biaya operasi dan perawatan 5 juta rupiah pada
tahun pertama dan naik 200 ribu rupiah per tahun pada tahun-
tahun berikutnya. Mesin tersebut diperkirakan dapat
memberikan pendapatan 30 juta setiap tahun. Alternatif kedua
memiliki harga awal 60 juta rupiah dengan masa pakai
ekonomis 8 tahun dan nilai sisa 5 juta rupiah. Mesin tersebut
membutuhkan biaya operasi dan perawatan 5 juta rupiah per
tahun. Mesin tersebut diperkirakan dapat memberikan
pendapatan 25 juta rupiah per tahun pada 2 tahun pertama
dan 22,5 juta rupiah per tahun pada tahun-tahun berikutnya.
Jika MARR yang digunakan perusahaan sebesar 12 % per
tahun, tentukan mesin mana yang sebaiknya dipilih. Pakai
Metode Present Worth.
Harga
n.S
n.VC
TC
FC
0 BEP 100
Kapasitas, %
FC = fixed cost
biaya-biaya yang tetap, pasti dikeluarkan tanpa dipengaruhi
volume produksi.
FC dinyatakan dalam satuan uang per periode, dimana
periode biasanya tahunan.
Contoh : depresiasi, gaji karyawan tetap.
TC = total cost
TC = FC + n.VC
TC dinyatakan dalam satuan uang per periode
n.S = sales
penjualan, otomatis besarnya dipengaruhi oleh volume
produksi
S dinyatakan dalam satuan uang per unit produksi.
Harga
(1) (4)
n.S
n.VC
(3)
TC
(2)
FC
0 100
Kapasitas, %
Bila :
VC naik BEP naik (titik no 1)
VC turun BEP turun (titik no 2)
S naik BEP turun (titik no 3)
S turun BEP naik (titik no 4)
Contoh 1 :
Sebuah pabrik gelas mengeluarkan biaya tetap $ 100.000 tiap
tahun. Bila pabrik bekerja 70 % kapasitas, biaya variabel yang
harus dikeluarkan dalam setahun $ 140.000, sedang hasil
penjualan per tahun $ 280.000. Harga jual $ 40 / unit produk.
a. Tentukan kapasitas pabrik
b. Tentukan keuntungan yang diperoleh pabrik pada 70 %
kapasitas diatas
c. Tentukan BEP pabrik
Penyelesaian :
a. n.S = 280.000 / tahun
S = 40 / unit produk
n.S 280.000 / tahun
n 7.000 unit produk / tahun
S 40 / unit produk
7.000 unit produk / tahun pada 70 % kapasitas, maka
100
kapasitas pabrik x 7.000 unit produk / tahun
70
10.000 unit produk / tahun
Contoh 2 :
Sebuah pabrik gelas mengeluarkan biaya tetap $ 100.000 tiap
tahun. Bila pabrik bekerja 70 % kapasitas, biaya variabel yang
harus dikeluarkan dalam setahun $ 140.000, sedang hasil
penjualan per tahun $ 280.000. Harga jual $ 40 / unit produk. Bila
biaya variabel naik 10 % dan harga jual naik $ 5 / unit produk,
tentukan :
a. BEP
b. Keuntungan pada 90 % kapasitas
Penyelesaian :
a. VC = 20 / unit produk + 0,1 (20 / unit produk)
= 22 / unit produk
S = 40 / unit produk + 5 / unit produk
= 45 / unit produk
FC = 100.000 / tahun, sehingga volume produksi pada BEP :
FC 100.000 / tahun
n
S VC (45 22) / unit produk
4.348 unit produk / tahun
BEP pada :
4.348
x100% 43,48 % kapasitas
10.000
karena kenaikan harga jual lebih besar dari kenaikan cost
(variabel cost) maka BEP turun.
b. Pada 90 % kapasitas :
90
n x10.000 unit produk / tahun
100
9.000 unit produk / tahun
Z n.S n.VC FC
9.000 unit produk / tahun (45 / unit produk )
9.000 unit produk / tahun (22 / unit produk ) 100.000 / tahun
405.000 / tahun 198.000 / tahun 100.000 / tahun
107.000 / tahun
Contoh 1 :
Sebuah pabrik yang bekerja pada 40 % kapasitasnya
mengeluarkan biaya tetap US $ 60.000 / tahun. Biaqya variabel
dan perolehan hasil penjualan dalam setahun berturut-turut adalah
US $ 60.000 dan US $ 110.000.
a. Pada berapa % kapasitas BEP pabrik tersebut ?
b. Jika pabrik bekerja pada 100 % kapasitas dan pajak
keuntungan 38 %, berapa net profit pabrik tersebut ?
c. Bila diinginkan diperoleh net profit sebesar 10 % dari
pendapatan, pabrik harus bekerja pada berapa % kapasitas,
bila pajak keuntungan 38 % ?
Penyelesaian :
a. Pada 40 % kapasitas :
FC = US $ 60.000 / tahun
n.VC = US $ 60.000 / tahun
n.S = US $ 110.000 / tahun
Misal BEP terjadi pada x % kapasitas, maka pada BEP :
FC = US $ 60.000 / tahun
x
n.VC ( US $ 60.000 / tahun )
40
x
n.S ( US $ 110.000 / tahun )
40
Pada BEP :
0 n.S n.VC FC
x x
0 (110.000) (60.000) 60.000
40 40
x x
(110.000) (60.000) 60.000
40 40
x
(50.000) 60.000
40
60.000 (40)
x 48
50.000
Jadi BEP pada 48 % kapasitas.
Y = Z(1 – t)
= (n.S – n.VC – FC)(1 – t)
= US $ (275.000 – 150.000 – 60.000) / tahun(1 – 0,38)
= US $ 40.300 / tahun
Y = Z(1 – t)
= (n.S – n.VC – FC)(1 – t)
Contoh2 :
Pada suatu industri bahan makanan yang menghasilkan produk
berupa makanan jagung dalam kaleng, biaya variabel mempunyai
komposisi sebagai berikut :
49 % bahan dasar
24 % biaya packing
17 % upah buruh
10 % biaya lain-lain
Bila pengeluaran tetap per tahun $ 100.000 dan ini sama dengan
setengah dari biaya variabel pada produksi penuh :
a. Berapa keuntungan yang didapat bila hasil penjualan $
400.000 setahun, dan berapa volume produksi BEP-nya?
b. Bila biaya packing berkurang 25 %, berapa tambahan
keuntungan yang didapat, dan berapa volume produksi BEP-
nya?
Harga jual per unit produk $ 4.
Penyelesaian :
a. Pada produksi penuh :
FC = $ 100.000 / tahun ( = ½ dari n.VC)
n.VC = $ 200.000 / tahun
S = $ 4 / unit produk
n.S = 400.000 / tahun
$ 400.000 / tahun
n 100.000 unit produk / tahun
$ 4 / unit produk
n.VC $ 200.000 / tahun
VC
n 100.000 unit produk / tahun
$ 2 / unit produk
Keuntungan :
Z = n.S – n.VC – FC
= $ 400.000 - $ 200.000 - $ 100.000
= $ 100.000
Pada BEP :
0 = n.S – n.VC – FC
FC $ 100.000
n 50.000 unit produk / tahun
S VC ($ 4 $ 2)
Pada BEP :
0 = n.S – n.VC – FC
FC
n
S VC
n.VC $ 188.000 / tahun
VC
n 100.000 unit produk / tahun
$ 1.88 / unit produk
$ 100.000
n 47.170 unit produk / tahun
($ 4 $ 1,88)
Latihan Soal :
1. Sebuah tempat kursus komputer membuka 1 kelas kursus
dengan kapasitas masing-masing kelas 20 orang peserta.
Untuk satu paket kursus yang memerlukan waktu 1 bulan,
diperlukan honorarium pengajar sebesar Rp 1.000.000,-.
Untuk penyelenggaraan kursus tersebut, diperlukan pula
biaya operasional untuk kertas, alat-alat tulis, tinta, pemakaian
listrik, dll. yang kalau dirata-rata adalah Rp 40.000,- untuk
setiap peserta. Bila penyusutan investasi diperkirakan Rp
100.000,- per bulan, dan biaya kursus yang harus dibayar
oleh peserta adalah Rp 200.000,- per orang,
a. Berapa keuntungan yang diperoleh dari satu paket bila
kelas penuh ?
b. Berapa jumlah peserta minimal dalam satu kelas
supaya BEP dapat tercapai ?
c. Berapa jumlah peserta minimal dalam satu kelas
supaya diperoleh keuntungan minimal Rp 1.000.000,-
untuk satu paket ?