Latar Belakang
PT (Persero) Angkasa Pura I, selanjutnya disebut ”Perseroan”, didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM)
Angkasa Pura I menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH
tanggal 3 Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan
keputusan Nomor C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Negara
Republik Indonesia Nomor 29 14/1993.
Tujuan dan bidang usaha dari Perseroan adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan
dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta untuk memupuk keuntungan
bagi perseroan dengan menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dalam arti seluas-luasnya
dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut.
Sejarah
Sampai dengan akhir tahun 2009, Bandara yang dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura I
sebanyak 13 bandara yang terletak di kota-kota besar di Indonesia di luar Jakarta, yaitu: Bandara
Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Hasanuddin Makassar, Bandara
Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara
Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Sumarmo Surakarta, Bandara Syamsudin Noor
Banjarmasin, Bandara Achmad Yani Semarang, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Pattimura
Maluku dan Bandara El Tari Kupang. Perseroan juga mengelola cargo warehousing sebagai
Stategic Business Unit (SBU) di Bandara Hasanuddin Makassar dan Sepinggan Balikpapan.
Visi:
Misi:
Tujuan Perseroan:
Tujuan yang hendak dicapai dalam 5 tahun kedepan adalah ”Turut melaksanakan dan menunjang
kebijaksanaan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, serta pembangunan di bidang usaha jasa kebandarudaraan pada khususnya dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas”