Sejak berabat-abat yang lalu perhatian terhadap seluk beluk kehidupan anak sudah
diperhatikan, sedikitnya dari sudut perkembangannya agar bisa mempengaruhi kehidupan anak
kearah kesejateraan yang diharapkan.
Pada akhir abad ke 17 seorang Filsuf Inggris yangterkenal : John Locke (1632-1704)
mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan bagi anak merupakan factor yang paling
menentukan dalam perkembangan anak.
Ada 3 konsep dasar megenai Psikologi dan perkembangan yaitu:
1. Model Kuantitatif
2. Model Kualitatif
3. Model Sosialisasi
Anak akan mampu menggerakkan lengan atas,lengan bawah,telapak tangan terlebih dahulu
dari pada ia mampu menggerakkan jari-jari tangannya. Anak akan mampu lebih dahulu
menggerakkan tubuhnya sebelum ia bisa mempergunakan kedua tungkainya untuk menyangga
batang tubuhnya,melangkahkan kaki dan mampu berjalan.Proses diferensiasi ini dikemukakan
oleh H.Werner.
Penahapan perkembangan tebagi menjadi 5 masa yaitu:
1. Masa Pra-lahir
2. Masa jabang bayi (Neonatus) : 0 – 2 Minggu
3. Masa bayi : 2 Minggu
4. Masa anak : 10/12 – 14 tahun
5. Masa remaja : 13/14 – 21 tahun
Kedudukan Ilmu jiwa anak dan latar belakang Historisnya sehigga dapat membedakan sifat dan
ciri-ciri setiap perkembangannya,maka orang lalu membuat sistematika dari 3 jenis Psikologi
yaitu:
1. Psikologi Genetis atau psikologi perkembangan (Psikologi anak).
2. Psikologi umum.
3. Gerontologi (usia tua).
Memasuki Dunia anak setiap indipidu menghayati eksistensinya sebagai pribadi yang berbeda
dengan orang lain.Kesadaran diri sebagai person atau sebagai AKU menumbuhkan keinginan
untuk membuat dirinya sebagai suatu proyek yang harus di isi dan dibangunnya sendiri
(usaha realisasi diri).
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-
fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat.
B. ISU SOSIAL YANG BERKAITAN DENGAN PSIKOLOGI ANAK DENGAN CARA MENGATASINYA
Salah satu diantara beberapa fenomena sosial yang berhubungan psikologi anak selain tindak
kekerasan dan penyiksaan pada anak dibawah umur adalah anak pembangkan atau anak keras
kepala, sebagai contoh biasanya kita lihat seorang anak menagis disebuah tempat perbelanjaan
karena mengingingkan sebuah makanan (es krim) yang ada di tempat perbelanjaan tersebut,
sehingga anak memaksakan kehendaknya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan
menggerutu dan mencucurkan air mata dengan berteriak dengan suara lantang dengan
harapan agar keinginannya terpenuhi, akan tetapi orang tua yang bersikeras mengatakan
“tidak” memberikan karena berhubungan dengan kesehatannya. Anak tersebut berkali-kali
memintah tetapi orang tua tersebut tetap tidak memberikan keinginannya, pada saat berada di
tempat Kasir yang dimana orang banyak antrian untuk membayar belanjaannya, anak tersebut
melakukan aksinya kembali dengan berteriak keras dan menangis sehingga orang tua yang
awalnya teguh pendirian menjadi luluh karena merasa malu pada orang yang ada
disekitarnya,sehingga orang tua tersebut mengatakan “Bole tapi hanya satu saja ya”.Pada saat
itu anak merasa sukses, sehingga menjadi senjata atau kebiasaan sang anak apabila
mengingingkan sesuatu pada orang tuanya.
Dan untuk menghadapi masalah tersebut sebagai orang tua haruslah melakukan tindakan awal
kepada anak mulai sejak dini yaitu orang tua harus bersikap tegas dan konsisten dalam
mengambil sebuah keputusan untuk melarang sang anak memenuhi keinginan yang
bertentangan dangan kesehatannya. Cara ini dilakukan hanya sekali saja pada saat anak masih
kecil dimana anak masih menggunakan persaanya belum menggunakan pikirannya,sehingga
menjadi tolak ukur setiap mau melakukan sesuatu. Cara ini bukan berarti mengajarkan untuk
kikir, ini karna rasa kepedulian sepanjang tidak melakukan kekerasan pada anak dan lakukanlah
dengan perasaan cinta.