Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Jaringan Komputer

Installasi FreeBSD dan Konfigurasi Awal


Nicholas Melky / 13206010
Asisten: Ario Birmiawan
5 April 2011
Laboratorium Sinyal dan Sistem
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika - ITB

Abstrak — Pada praktikum awal ini Untuk menjalankan menginstall FreeBSD


praktikan akan menginstall FreeBSD pada (karena untuk percobaan saja) dilakukan diatas
sebuah Virtual Machine. Dengan installasi virtual harddisk yang bisa diinstall ulang diatas
tersebut praktikan dapat mensetting konfigurasi platform windows dengan program Oracle VM
dari koneksi FreeBSD, seperti host, gateway, VirtualBox. Seperti pada Gambar 1.
IPv4 Address, Netmask, dan lain-lain. Praktikan
juga dapat melakukan remote dengan
menyalakan ssh pada server FreeBSD serta
melihat konektifitas server dengan ifconfig,
ping, dan netstat.

Kata kunci — FreeBSD, host, gateway,


address, server.

I. PENDAHULUAN

Praktikum Jaringan Komputer merupakan


penerapan praktek dari teori jaringan komputer
di perkuliahan. Dengan praktikum ini
Gambar 1: Program VM VirtualBox Manager
diharapkan mahasiswa calon sarjana teknik
elektro mampu menguasai penggunaan jaringan Kemudian memilih beberapa setting untuk
komputer baik dari segi hardware maupun harddisk virtual yang akan dijalankan. Seperti
software. pada Gambar 2.

Pada praktikum ini praktikan akan


melakukan installasi FreeBSD yang merupakan
sistem operasi Unix yang gratis atau “Free”.
S.O. ini merupakan turunan dari AT&T Unix
dan Barkeley Software Distribution (BSD).
FreeBSD dapat berjalan diberbagai tipe mesin
seperti IntelX86, Digital Alpha, Mesin SPARC-
64, PowerPC, dan AMD64. Dengan demikian
praktikum dapat menginstal FreeBSD pada
komputer IntelX86 (Win-32) yang terdapat pada
Laboratorium Sinyal dan Sistem.
Gambar 2: Setting VM VirtualBox untuk berikutnya tidak masuk ke dalam installasi
FreeBSD FreeBSD lagi.

Setting ini bertujuan agar sistem operasi


disesuaikan dengan jenis virtual harddisk yang
dipilih. Juga Fixed-size storage agar media
penyimpanan program berukuran tetap yatiu
8.0GB.

Kemudian setting lebih lanjut yang


dilakukan adalah dengan menambah IDE
Secondari Master dari file .ISO Installator
FreeBSD dan pada Network dipilih Bridged
Adapter. Seperti pada Gambar 3.

Gambar 4: Installasi FreeBSD

Langkah-langkah installasi FreeBSD akan


ditampilkan dan dijelaskan pada BAB
berikutnya.

II. DATA DAN ANALISIS

Pada tahap ini setting Vbox telah selesai


dilakukan dan siap untuk menjalankan Installasi
FreeBSD (Lihat PENDAHULUAN).

A. Installasi FreeBSD

Gambar 3: Setting VM VBox lebih lanjut Layar tampilan mulanya adalah seperti
Gambar 4 dimana booting dipilih secara default
Hal dilakukan setting demikian agar saja, tidak dalam safe mode, ACPI disabled, atau
harddisk dapat diinstal dengan bootable CD jenis lainnya. Kemudian installasi masuk ke
yang berisi instalasi FreeBSD (dalam file .iso). pemilihan negara seperti pada Gambar 5.
Dan Bridge Adapter dipilih agar sistem operasi
yang dijalankan (FreeBSD) dapat terkoneksi
langsung dengan physical network yang ada. Hal
ini berbeda dengan settingan awal yaitu NAT
yang men-share IP address dari host-nya yaitu
IP address dari windows.

Kemudian virtual harddisk dapat di-start dan


dijalankan instalasi sehingga dapat tampil
seperti pada Gambar 4. Dan apabila instalasi
selesai, dapat diremove bootable CD yang
dipasang tadinya pada setting agar pada boot
Gambar 5: Pemilihan Wilayah FreeBSD, sehingga bootingnya dapat langsung
ke FreeBSD tanpa Boot Manager lagi.
Dapat dipilih negara apa saja, namun untuk
mempermudah settingan keyboard dan format
waktu dsb, dapat dipilih United States dan pilih
OK.

Kemudian pemilihan jenis installasi seperi Gambar 8: Tanpa Boot Manager FreeBSD
Standard, Express, Custom, dll. Namun, untuk
pemula dipilih Standard saja, agar opsi-opsi Selanjutnya akan masuk ke DiskLabel
installasi yang ditanyakan sederhana. Editor dimana dalam partisi yang telah ada akan
di-assign folder-folder yang merupakan
keperluan dari FreeBSD ini seperti User Folder,
Temporary Folder, dll. Untuk mempermudah
settingan dapat dipilih : A – Auto Defaults,
kemdian Q – Finish. Dengan demikian FreeBSD
secara default memilih kapasitas folder-folder
mount tersebut.

Gambar 6: Jenis Installasi FreeBSD

Selanjutnya menginstall pada partisi


harddisk yang tersedia. Untuk percobaan ini
dapat dipakai seluruh harddisk virtual yang ada
sehingga dipilih A- Use Entire Disk. Lalu dipilih
Q- Finish. Seperti pada Gambar 7.

Gambar 9: FreeBSD Disklabel Editor

Kemudian untuk jenis pemakai (User) dapat


dipilih Minimal agar konfigurasi sangat minimal
yaitu hanya mendaftarkan root dan root
password saja.

Gambar 7: Penggunaan Partisi Harddisk

Kemudian dipilih opsi standar (tidak Gambar 10: Setting Konfigurasi User
menggunakan boot manager). Hal ini karena
pada harddisk virtual yang tersedia praktikan
tidak menggunakan operating system selain
Selanjutnya, jenis installasi dilakukan oleh Setelah FreeBSD terinstall dan dapat
Bootable CD (bukan dengan FTP, HTTP, dijalankan dari boot awal seperti semula.
Floppy, USB, dsb) seperti pada Gambar 11. Program akan minta user dan passwordnya.
Dapat dimasukkan User : root dan password :
<sesuai yang dimasukkan>. FreeBSD telah
berjalan seperti yang diharapkan, dapat dilihat
pada Gambar 13, dimana sistem operasi
FreeBSD siap menunggu command, setelah
karakter ‘#’ (di bagian gambar paling bawah).

Gambar 11: Jenis Media Installasi

Dengan demikian FreeBSD telah terinstall


dengan benar dan dapat diremove CD
intallasinya dari Vbox (di-unomunt).

Gambar 13: Welcome to FreeBSD

B. Pengecekan Parameter TCP/IP Pada Mesin


(FreeBSD)

Pengecekan parameter TCP/IP yang pertama


adalah ifconfig, dimana bertujuan untuk
mengecek ip address komputer kita. Dilakukan
dengan command #ifconfig seperti Gambar 14.
Gambar 12: Remove Disk From Virtual
Device

Gambar 14: Command ifconfig

Dari gambar dapat dilihat bahwa ip config


em0 adalah inet 167.205.67.82 dengan netmask
0xffffffc0 broadcast 167.205.67.127 yang Dapat dilihat bahwa reply dari
merupakan media ethernet yang terhubung www.itb.ac.id ada sebanyak 6 reply (tidak ada
secara brigded ke physical address sehingga yang request timed out) sehingga dapat
memiliki ip yang terpisah dengan windows dikatakan bahwa koneksi network sedang on.

Pengecekan parameter TCP/IP yang kedua Pengecekan parameter TCP/IP yang ketiga
adalah ping. Ping adalah ICMP tool untuk adalah netstat. Netstat digunakan untuk melihat
mengecek apakah suatu network interface daftar routing table dengan menambahkan
sedang on/of dengan mengirimkan beberapa argument -nr. Sehingga dapat dipanggil dengan
packet dan ditampilkan reply dari IP address command
tujuan serta response timenya. Hal ini sesuai
dengan Gambar 15.

Gambar 15: Command ping

#netstat –nr. cDaftar konfigurasi default router Banyaknya adalah 26-2 = 62. Hal ini karena dua
kita adalah seperti pada Gambar 15. buah IP address dijadikan broadcast dan host
address. Kemudian IP terakhir pada routing
table tersebut adalah IP address komputer kita
yaitu 127.205.67.82.

C. Melakukan Konfigurasi Network

Konfigurasi network pada FreeBSD terdapat


berbagai cara diantaranya dengan command
sysintall (system installation and configuration
Gambar 16: Command netstat -nr tool). Hal ini dilakukan masuk ke post-
installation configuration yang mengubah
Dari gambar dapat dilihat bahwa default
kembali setting seperti pada awal installasi
router kita adalah 167.205.67.65 dimana apabila
FreeBSD.
sebuah packet akan melewati gateway maka
akan ditransmisikan ke IP address tersebut.
Terdapat juga IP address localhost 127.0.0.1.
Sedangkan 167.205.67.64/26 dimana 32bit
adalah IPv4 dan 26bit-nya telah diassign dari
public IP address dengan demikian memiliki sisa
6 bit yang akan dijadikan subnet atau host.
Teknik On the Fly yang ketiga adalah
konfigurasi DNS Server. Hal ini dilakukan
dengan mengedit file resolv.conf. Untuk
mengeditnya dapat digunakan text editor ee
yang sudah terinstall pada FreeBSD. Seperti
Gambar 19 berikut.

Gambar 17: Menggunakan Sysinstall

Apabila telah dilakukan perubahan setting Gambar 19: Konfigurasi DNS Server
dapat diekseskusi dengan command #sh /etc/rc
Konfigurasi dapat ditambahkan dengan
agar konfigurasi dijalankan. Karena sysinstall ini
format : nameserver <dns_server>. Sebagai
sama dengan melakukan pengeditan terhadap
contoh : nameserver 167.205.22.123. File
file rc.conf dan resolv.conf yang akan dilakukan
resolv.conf merupakan acuan komputer kita
tahap percobaan berikutnya.
mengenai DNS sehingga setelah komputer
Teknik On the Fly adalah melakukan dimatikan konfigurasi tidak berubah karena OS
konfigurasi hanya untuk keperluan pada saat itu nantinya akan membaca file tersebut.
saja. Namun apabila komputer kita matikan
Teknik On the Fly yang terakhir adalah
maka konfigurasi network akan hilang dan perlu
pengeditan File rc.conf. File ini adalah file yang
dilakukan setting konfigurasi ulang.
berisi hal-hal yang akan dijalankan pada saat
Teknik On the Fly yang pertama adalah startup. Contoh konfigurasi file yang perlu
konfigurasi IP address dengan command ditambahkan adalah defaultrouter =
#ifconfig <interface> inet <ip_address> netmask ”167.205.104.129” ifconfig_sk0 = “inet
<subnet_mask> up. Seperti pada Gambar 18. 167.205.104.131 netmask 255.255.255.192”.
Konfigurasi tersebut akan menentukan IP
address dan default router.

Sekali lagi agar konfigurasi pada kedua file


dapat langsung terpasang perlu dilakukan
commad #sh /etc/rc/ sehingga akhirnya tampil
eksekusi comman seperti gambar
Gambar 18: Konfigurasi IP address

Teknik On the Fly yang kedua adalah


konfigurasi Default Router dengan command
#route add default <ip_address_gateway>.
Sehingga untuk menambahkan default router
tinggal gunakan command tadi. Misal #route
add default 167.205.67.65 untuk menambahkan
default router dari IP address teresebut.
Gambar 20: Command sh /etc/rc

D. Penggunaan service ssh pada server


FreeBSD

Kita dapat melakukan remote pada FreeBSD


Gambar 22: Setting PuTTY
dengan cara login sebagai sebuah user melalui
ssh-client seperti putty. Setelah terhubung kita dapat melakukan
command-command seperti pada FreeBSD biasa
namun dari jarak jauh (remote).

III. KESIMPULAN

Installasi FreeBSD dapat dilakukan pada


mesin IntelX86 (win-32) pada Lab Sinyal
Gambar 21: Menggunakan ssh-client PuTTY
Sistem ITB. Installasi dapat dilakukan dengan
Caranya telebih dahulu kita harus melakukan setting yang sesuai dengan
melakukan konfigurasi dan meng-enable ssh kebutuhan FreeBSD yang digunakan. Kita juga
pada konfigurasi tersebut. Untuk melakukannya dapat menggunakan perintah dasar FreeBSD
dapat digunakan cara On the Fly atau Sysinstall (ifconfig, ping, netstat) untuk mengetahui
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. parameter TCP/IP. Dapat juga dilakukan post-
Kemudian setelah di-enable ssh dilakukan installation configuration dengan sysinstall atau
comman sh /etc/rc kembali agar konfigurasi menggunakan teknik On the Fly sehingga
dijalankan. konfigurasi FreeBSD sesuai dengan yang
diharapkan. Serta dapat pula dilakukan remote
Dengan putty hanya perlu dimasukkan nilai dengan ssh-client seperti PuTTY.
IP address seperti pada Gambar 22.
REFERENSI

[1] Syafiq Al-’Atiiq, Modul Praktikum Jaringan


Komputer. Bandung, Indonesia: LSS - ITB,
2011.
[2] Tanenbaum , Andrew S, Computer Networks
(4th Edition), New Jersey: Prentice Hall, 2003.
[3] http://www.freebsd.org/doc/handbook/
[4] http://www.slideshare.net/irvan132/pengenalan-
freebsd
BIODATA

Nicholas Melky (13206010)


merupakan mahasiswa tingkat akhir
Teknik Elektro ITB. Lahir dan
besar di Pekanbaru dan menuntut
ilmu lebih lanjut di Bandung.
Penerima beasiswa internasional
Chevron REACH, aktif di beberapa
organisasi (HME-ITB, UT-ITB,
dan PMK-ITB), dan juga sebagai
asisten Praktikum Perancangan
Sistem Embedded.

Anda mungkin juga menyukai