Anda di halaman 1dari 10

CHAPTER 7

Values, Controversial Issues and Interfaith Understanding


(From Studies of Society and Enviroment-exploring the teaching
possibilities-COLIN MARSH Book)

Buku ini dibuka dengan dialog yang diambil dari buku alice di Dunia Ajaib,
dimana Alice bertanya kepada seekor kucing bernama Cheshire, “apakah kamu
bisa membertahuku arah mana yang harus kutuju setelah dari sini?” ”itu
tergantung tujuan terbaik mana yang ingin kau tuju” kata si kucing. “Aku tidak
perduli kemana” ujar alice. “Jadi tidak masalah jalan mana yang ingin kau tuju”
balas si kucing. Analogi ini sepertinya ingin menggambarkan betapa pentingnya
nilai dalam kegiatan manusia. Sesuatu yang akan membuat kita memiliki
kekhususan dalam memahami tantangan dalam hidup ini dan membuat pilhan
bagaimana melakukan sesuatu. Sikucing Cheshire jelas menyimpulkan bahwa jika
kita tidak perduli bagaimana pilihan itu dibuat, maka hasil dari keputusan tersebut
kurang berharga.

Pendidikan nilai sangat komplek dan berada dalam lingkungan yang sangat
controversial, meskipun ini adalah hl yang sangat penting dalam system
pendidikan. Banyak silabus dan dokumen kebijakan menyatakan penekanan
terhadap nilai-nilai tertentu. Tentu saja tujuan sekolah adalah untuk menanamkan
dan membantu mengembangkan pribadi, sosial, moral, dan nilai agama yang akan
dikembangkan dalam masyarakat. Nilai dalam pendidikan termasuk membahas
yang kontroversial seperti sistem kepercayaan dari pandangan yang berbeda dan
bagaimana mampu mempengaruhi nilai komintmen dan pemahaman antar agama
di dunia saat ini yang sangat significa mengembangkan pendidikan nilai.

Bab ini dibagi dalam beberapa pokok bahasan sebagai berikut,

What are Values?

Nilai ini diyakini berguna serta memiliki peran kunci penting saat kami
mengambil keputusan. Nilai dinyatakan dalam cara-cara di mana kita berpikir dan
bertindak. Menurut Milton Rokeach (1973), nilai-nilai adalah keyakinan abadi
tentang apa yang penting dan diinginkan dalam kehidupan pribadi serta sosial.
Halstead dan Taylor (2000: 169) mendefinisikan nilai sebagai 'prinsip-prinsip dan
keyakinan fundamental yang bertindak sebagai pedoman umum perilaku, standar
yang menghasilkan tindakan bisa dianggap baik atau diinginkan'. Digambarkan
disini bagaimana tragedi 9/11 menjadi pertentangan nilai dalam memandang
‘penting’ tidaknya peristiwa itu bagi rakyat Australia, mengingat akhirnya Austrlia
terseret konflik yang terjadi di Amerika tersebut.

Some Key Terms

Nilai dan sikap saling berhubungan sehingga saling mempengaruhi


“komponen perasaan perilaku manusia “ tetapi mereka tidak terpisah dari pikiran.
Beberapa nilai berhubungan dengan keyakinan yang mendalam tentang apa yang
baik atau buruk. Sebagai contoh, jika nilai-nilai keadilan bisa individu, mereka bisa
tergantung apakah secara moral tercela ketika ketidakadilan terjadi. Dalam hal ini,
keadilan adalah "nilai moral".

Ketika seseorang membuat mempertimbangan nilai, mereka mengevaluasi


sesuatu dalam hal ini kriteria yang terkait dengan nilai tertentu. Sebagai contoh,
kriteria untuk harmonisasi ekologi yang dapat mempengaruhi penilaian nilai
individu pada masalah lingkungan. Tentu saja, pertanyaan yang muncul dapat
menjadi kompleks serta mencakup berbagai nilai dan kriteria.

Nilai dianggap panduan yang lebih stabil dan tahan lama untuk sikap dan
pengambilan keputusan dibandingkan perilaku, saat kecenderungan untuk
merespon beberapa stimulus tertentu terjadi. Prilaku dapat di definisikan sebagai
pikiran seseorang atau perasaan mengenai sebuah situasi, aksi, pernyataan atau
ide. Prilaku bisa menggambarkan nilai moral seseorang, tapi dapat juga
menunjukkan faktor lain seperti ketertarikan.

What are the origins of values?

Nilai berasal dari sejarah, dimana nilai muncul bersama kepercayaan dan
tradisi agama. Dicontohkan bagaimana isi 10 perintah tuhan yang ada dalam
perjanjian lama/Kristen dan taurat/Yahudi. Ini menggambarkan bahwa terdapat
banyak nilai yang mirip dalam berbagai kepercayaan besar di dunia.

Secara global, konvensi internasional memberikan pernyataan yang jelas


berkaitan dengan nilai. Misalnya, setelah kehancuran yang Perang Dunia kedua,
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (PBB, 1948) Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk membentuk fondasi untuk dunia yang lebih damai dengan mengklaim
beberapa prinsip utama hak asasi manusia dan kemerdekaan dalam 30 pasal.
Disebutkan dalam Pasal 1 menyatakan: "semua manusia dilahirkan bebas dan
kesamaan dalam martabat dan hak-hak. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani
dan harus bertindak dalam semangat persaudaraan terhadap satu sama lain. Pasal
2 menyatakan: "Setiap orang memiliki hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan
pribadi." Hak untuk kesetaraan menurut Undang-Undang tersebut ditegaskan
dalam Pasal 7: "semua sama di depan Undang-undang dan berhak atas
perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. "

Values and schooling

Aturan dalam pendidikan memainkan peran, bersama dengan lembaga-


lembaga keluarga, budaya serta agama, pemerintah dan media yang disorot oleh
komisi UNESCO Australia pada konferensi pendidikan nilai-nilai bersama dan
pemahaman antar budaya dan antar agama 2005. Konferensi melaporkan
(UNESCO, 2005) agar sistem pendidikan memasukkan nilai-nilai bersama untuk
mempromosikan pemahaman antar budaya dan agama dalam kurikulum sekolah.
Juga, di laporkan oleh UNESCO dari Komisi Internasional untuk Pendidikan abad
XXI, Learning: the Treasure Within (Delores, 1996), dalam menekankan bahwa
pembelajaran harus mencakup empat piliars yaitu:
• belajar untuk mengetahui
• belajar untuk melakukan
• belajar menjadi
• belajar untuk hidup bersama

Bahwa setiap pilar diats tak terbantahkan lagi saling mengisi satu sama lain.
Tendusaja sekolah memasukkan 4 pilar tersebut dalm berbagai cara. Sebagai
contoh sebuah sekolah katolik khusus wanita yang memiliki motto ‘ACTION not
words’ sebagai nilai yang dimiliki. ACTION disini adalah kepanjangan dari
Affirmation, Comitmen, Truth, Independence, Optimism, dan Nurturing.

The Australian Government values initiative

Peran pemerintah Australian dalam penerapan nilai di sekolah dijelaskan


oleh Brendan Nelson pada tahun 2002, sebagai wakil dari pemerintah Beliau
menjelaskan bahwa tujuan "untuk memeriksa bagaimana nilai-nilai dikembangkan
dan disetujui dan sejauh untuk menginformasikan dan mempengaruhi hasil
pendidikan dan pribadi “(Nelson, 2002: 13). Selain tinjauan literatur, penelitian ini
menggunakan metodologi penelitian tindakan untuk menganalisa 50 kasus di 69
sekolah-sekolah Australia. Sebagian besar proyek-proyek ini berfokus pada isu-isu
budaya sekolah, keterlibatan siswa, kesehatan dan kesejahteraan, kerjasama,
manajemen perilaku dan penyalahgunaan zat terlarang.

Penelitian ini juga harus membuat rekomendasi bagi kerangka nasional dan
satu set prinsip untuk meningkatkan pendidikan nilai-nilai di sekolah-sekolah
Australia. Penelitian pendidikan nilai: Laporan Akhir (Curriculum Corporation, 2003)
mengidentifikasi tiga domain yang berbeda dari pendidikan nilai-nilai sebagai 'misi
bersama/etos; Pengembangan cinta tanah air dan kemampuan bermasyarakat
dan membangun keuletan; dan penggabungan program pendidikan nilai melalui
bidang pelajaran utama (Curriculum Corporation, 2003:11).

Dalam perumusan suatu proyek bersama dari awal, studi pendidikan nilai-
nilai menekankan bahwa "Semua konteks sekolah dan menanamkan nilai-nilai
untuk semua siswa dan pendidikan dengan semua karakter membangun dan
berusaha melengkapi siswa dengan keterampilan khusus "(hal. 12). Tujuan-tujuan
penting dan bermakna bagi setiap konsepsi pendidikan terkait nilai-nilai
pengetahuan dan pemahaman tentang nilai-nilai dalam tindakan sekolah dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seperti dibahas kemudian
dalam bab ini, program memasukkan nilai-nilai pendidikan melalui (disingkat
sebagai model KLAs) bidang utama pembelajaran melibatkan guru dalam metode
pengajaran khusus yang fokus sertat terlibat dalam proses belajar.

Temuan ini memberikan dukungan terhadap kewenangan pendidikan nilai


serta mengidentifikasi beberapa pendekatan dalam pendidikan nilai. Dapat
disimpulkan disini bahwa terjadi debat yang berfokus pada 2 pandangan utama.
Pandangan utama lebih focus pada ‘kebajikan’ yang bias dimunculkan oleh
pendidikan nilai sedangkan pandangan ke dua lebih menekankan bahwa nlai
adalah hal ide abstrak tentang apa yang dipikir benar dan ideal.

Menteri Nelson mengkomentari masih ditunjukkannya tantangan bagi guru


dalam pembelajaran nilai. Sebab, jika nilai adalah ide abstrak yang harus
“diajarkan dengan menjelaskan”, atas dasar apa hal itu dapat diasumsikan oleh
siswa dengan memahami dan menerima sebagai “panduan untuk bersikap”?
Selain itu, pandangan Menteri Nelson muncul dalam kontras dengan nilai relatif
pendidikan telah merekomendasikan nilai kebebasan sebagai "menikmati semua
hak dan hak khusus kewarganegaraan tanpa gangguan yang tidak perlu atau
control berlebihan" dan "membela hak orang lain "(Kurikulum Corporation2003: 7).
Dapat dijelaskan disini bahwa konsep Menteri Nelson menganggap nilai sebagai
gagasan abstrak yang memandu perilaku yang tidak mempersiapkan siswa untuk
realitas kompleks kehidupan di pasca peristiwa 9/11.

Asipin (2003: 8) menyatakan bahwa nilai bukanlah ide abstrak. Bahkan


menekankan ‘terwujud dan tertanam dalam segala yang kami lakukan ... Kami
berhutang terhadap siswa kami dan masyarakat bukan hanya untuk memperjelas
nilai-nilai, tetapi untuk mengembangkan ketentuan yang dibuat yang berhubungan
dengan tindakan moral '. Bagaimana guru bisa menjawab tantangan Aspin dan
mendorong siswa untuk memperoleh kemampuan untuk "terlibat dengan tindakan
moral? Hal inilah yang menjelaskanbahwa nilai yang tidak diajarkan tidak
sederhana menjelaskan kemudian di hafal. Sebaliknya, mereka mewujudkan nilai-
nilai kelompok kaya pemahaman, disposisi dan keterampilan yang berfungsi
sebagai filter untuk interaksi seseorang dengan orang lain dan lingkungan mereka.
Dan siswa perlu pengalaman belajar yang memberikan kesempatan untuk
membuat eksplisit hubungan antara unsur-unsur yang berbeda yang mewujudkan
nilai-nilai. Dalam konteks ini, mahasiswa dapat melihat hubungan antara nilai
sendiri sebagai ide-ide abstrak yang dapat ditafsirkan dan diterapkan pada
pengalaman dan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan jika mereka
memutuskan untuk menggunakan nilai-nilai yang ditemukan di dalam kelas.

Kerangka Nasional untuk pendidikan nilai-nilai di sekolah-sekolah Australia


dirilis pada tahun 2005 dan didasarkan pada hasil penelitian pendidikan nilai-nilai
2003. Kerangka Nasional telah menekankan bahwa "pengajaran nilai-nilai
merupakan bagian penting dari pendidikan yang efektif" (Commonwealth of
Australia 2005: 2) dan bahwa sekolah tidak memiliki " zona bebas nilai atau
komitmen sosial dan hubungan pendidikan "(hal. 5). Kerangka nasional juga
membuat hubungan dengan Deklarasi Adelaide ‘Tujuan Nasional untuk Sekolah di
Abad Puluh Satu (MCEETYA, 1999)dimana tujuan-tujuan ini telah menekankan
ketika siswa meninggalkan sekolah "Apakah kualitas percaya diri, optimisme,
harga diri yang tinggi dan komitmen untuk keunggulan pribadi sebagai dasar
untuk peran potensial mereka dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan tenaga
kerja" dan “memiliki kemampuan untuk latihan mandiri dan bertanggung jawab
dalam hal moral, etika dan keadilan serta kemampuan untuk memahami dunia
mereka, serta bertanggung jawab kepada tindakan yang mereka lakuakan”.

Ada sembilan nilai yang diterapkan di sekolah Australia yaitu,

1. Perawatan dan kasih sayang: merawat diri sendiri dan orang lain.

2. Membuat yang terbaik: berusaha untuk mencapai sesuatu yang layak


dan mengagumkan, yang terbaik, mengejar keunggulan.

3. Keadilan: untuk mengejar dan melindungi kepentingan umum dimana


semua orang diperlakukan secara adil bagi masyarakat yang adil.

4. Kebebasan: menikmati semua hak dan hak khusus kewarganegaraan


Australia bebas dari campur tangan yang tidak perlu atau mengontrol
dan membela hak orang lain.

5. Kejujuran dan integritas: bersikap jujur, tulus dan mencari kebenaran.


6. Integritas: Undang-undang sesuai dengan prinsip-prinsip perilaku moral
dan etika, menjamin konsistensi antara kata dan perbuatan.

7. Respect: memperlakukan orang lain dengan pertimbangan dan menjadi,


menghormati sudut pandang orang lain.

8. Tanggung Jawab: Bertanggung jawab terhadap tindakan mereka sendiri,


menyelesaikan perbedaan konstruktif, tanpa kekerasan dan damai,
memberikan kontribusi kepada masyarakat dan kehidupan sipil, menjaga
toleransi

9. Pemahaman, toleransi, dan kritik: kesadaran terhadap budaya dan lain-


lain, menerima keragaman dalam masyarakat demokratis, yang
disertakan dan termasuk orang lain.

Sementara sekolah diharapkan untuk mengembangkan sendiri metode


pendidikan nilai dalam kemitraan dengan masyarakat setempat, orang tua, siswa
dan guru, semua sekolah diharapkan untuk menampilkan poster pembelajaran
nilai dimana menunjukkan seseorang diatas keledai membawa seorang tentara
terluka di Pertempuran Gallipoli saat perang dunia pertama.

Penerus Brendan Nelson, Julie Bishop, mendukung pendekatan ini untuk


nilai-nilai ajaran. Dalam pidato 3 November 2006, Menteri Bishop terikat nilai-nilai
pendidikan di sekolah-sekolah untuk membangun masyarakat sipil. Menurut
Menteri Bishop, sektor masyarakat tidak memenuhi tanggung jawab mereka dan
berubah secara keseluruhan tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak
mereka di sekolah. Dukungan Pemerintah untuk pendidikan nilai-nilai di sekolah
merupakan titik awal kenyataan bahwa orang tua mengharapkan sekolah untuk
mendukung untuk membantu siswa mengembangkan nilai-nilai fundamental,
termasuk kesopanan, sejak usia dini. Nilai pendidikan adalah penting untuk
membekali siswa dalam ruang kelas Australia bagi dunia saat ini dan untuk masa
depan. Nilai pendidikan merupakan bagian integral dari seluruh aspek kehidupan
sekolah. Pemerintah Australia berkomitmen untuk membuat nilai bagian inti dari
pendidikan Australia melalui pendidikan nilai. Bukti praktik yang baik yang
dikumpulkan melalui satu inisiatif program Pendidikan Vaiues. Bukti ini
menunjukkan bahwa ajaran eksplisit dari nilai memberikan kontribusi bagi kelas
menjadi tenang, hubungan yang positif antara guru dan siswa, meningkatkan
kapasitas manajemen dan refleksi diri dan untuk mengubah praktek profesional
guru mahasiswa – efeknya menghasilkan masyarakat yang lebih baik (Bishop,
2006c: 1).
Values Inculcation

Penanaman nilai difokuskan pada budaya sekolah, partisipasi siswa dan


praktek perilaku manajemen. Meskipun hal ini penekanan pada pendidikan nilai-
nilai yang signifikan dalam mengakui peran penting hubungan interpersonal
namun harus dilengkapi dengan satu, pendekatan yang lebih komprehensif yang
mencakup kerangka kerja untuk menangani 'dengan nilai-nilai kewarganegaraan
lebih luas dalam kehidupan masyarakat lokal di seluruh dunia. Pertanyaan-
pertanyaan ini khususnya berhubungan dengan, pekerjaan. pentingnya pengajaran
melalui contoh dari peristiwa dan karakter dipilih tidak mungkin terlalu sangat
ditekankan. .. ' (Queensland Syllabus or Course of Instruction in Primary Schools,
1914: 2).

Penanaman nilai terjadi ketika guru (mencoba) mengajarkan nilai-nilai


umumnya diinginkan oleh masyarakat - misalnya, biasanya dengan
memperlakukan mahasiswa secara wajar mereka memberikan model keadilan dan
menciptakan kesan bahwa mereka datang ke kelas tepat waktu secara teratur.
Indoktrinasi adalah bentuk transmisi nilai-nilai yang menghadapi masalah tertentu
dalam masyarakat multikultural. Bahwa nilai-nilai sering ditantang dan ditinjau,
sehingga ada gambaran bahwa bahwa lingkungan sekolah adalah untuk
masyarakat secara keseluruhan.

Memasukkan nilai ke dalam kurikulum di bidang pelajaran utama dan


melibatkan guru di pada proses belajar dan terlibat dalam penilaian. Seperti yang
akan kita lihat, mereka melampaui penanaman nilai-nilai dan tujuan perilaku untuk
pembentukan karakter implisit dalam daftar sembilan nilai. Sebaliknya,
memasukkan nilai ke dalam kurikulum membutuhkan strategi sehingga pendidikan
nilai dapat dimasukkan ke dalam kurikulum

Values In Studies Of Society And Enviroment

Nilai dalam pembelajaran masyarakat dan lingkungan menekankan pada


pentingnya nilai-nilai di sekolah-sekolah telah secara konsisten ditekankan oleh
Asosiasi Pendidikan Sosial Australia (SEAA), yang didefinisikan dimana pendidikan
sosial adalah 'suatu proses aktif di mana seseorang, melalui gambar pada
pengetahuan pribadi dan publik, mengembangkan dan mempraktekkan nilai-nilai
nilai-nilai dan sensitivitas yang diperlukan untuk masyarakat yang adil dan
demokratis dan sebuah dunia yang berkelanjutan '(1990: 5). Dapat disimpulkan
bahwa KLA SOSE telah menekankan nilai lebih eksplisit dari KLAS lain, mengingat
bahwa nilai merupakan bagian penting dari sebuah pemahaman kritis masyarakat
dan partisipasi yang berhasil di dalamnya. Dengan demikian, untuk seorang guru
SOSE, nilai perlu dihubungkan dengan nilai-nilai sosial, budaya dan lingkungan
yang lebih luas tersirat oleh penduduk lokal, nasional dan global.
Australian Education Council (1994: 5) mengusulkan bahwa ada tiga cara
dalam nilai memainkan peran penting dalam studi tentang masyarakat dan
lingkungan yaitu,
1. Nilai merupakan objek pembelajaran.
2. Nilai mempengaruhi apa yang dipilih untuk pembelajaran.
3. Beberapa nilai adalah hasil pembelajaran.
Dalam hal pelaksanaan di kelas, Schultz (2004: 16) menunjukkan
bagaimana pengajaran dilibatkan, oleh dan untuk nilai-nilai.
• Pengajaran tentang nilai – ini berarti mengejawatahkan nilai dari objek yang
dipelajari. Hal ini melibatkan siswa dalam menjelaskan nilai-nilai mereka
sendiri; menganalisis nilai-nilai dan kepercayaan orang lain yang
mempengaruhi mereka, 'dan mencari bukti kepercayaan mereka. Hal ini
dapat melibatkan siswa dalam pemodelan perilaku terkait dengan
penggunaan, misalnya, Y atau T grafik (ini adalah 'keadilan sosial' apa yang
tampak seperti, suara seperti, terasa seperti). Strategi lain mungkin
melibatkan menggunakan konsep peta yang terkait dengan nilai yang akan
dikunjungi ¬ rea kemudian, atau menggunakan narasi dari cerita atau mitos
yang melambangkan nilai Melalui pendidikan nilai-nilai - khususnya
menghargai ini berarti membuat tren kelas dan identifikasi pilihan dalam
kegiatan kelas. Ini bisa melibatkan mengakui berbagai perspektif dalam
masalah atau isu; menggunakan. Perangko balasan kunci nilai-nilai sebagai
penyelenggara kegiatan perencanaan (lihat penjelasan empat kelompok nilai
dalam perangko balasan di bawah), melalui program-program seperti bisnis-
minded, mediasi rekan dan teknik resolusi konflik untuk menyoroti nilai-nilai
tertentu.
Nilai pendidikan - ini berarti memberikan kesempatan bagi siswa untuk membuat
keputusan nilai rasional. Siswa juga dapat mengidentifikasi nilai-nilai yang
dihasilkan dari studi mereka dan mengidentifikasi nilai-nilai sekolah mereka.
Misalnya, nilai-nilai dan latar belakang akademis akan terlihat ketika siswa
menggunakan bukti untuk membenarkan keputusan; nilai jasa akan jelas ketika
siswa sukarelawan untuk membantu orang lain atau rencana untuk mengatasi
masalah sosial, seperti diskriminasi atau ketidakadilan.
Empat seikat berharga, atau variasi dari mereka, dipengaruhi seperti
berpengaruh nyata di paling pembahasan dari masyarakat dan silabus
lingkungan, khususnya: .

. Proses demokratis. 'Nilai kunci dengan demokratis


proses adalah berlandaskan satu kepercayaan pada integritas dan hak dari
semua orang-orang, dan tingkatkan ideal dari keikut sertaan sama dan akses
untuk individu dan group (QSCC, 2000: 6 ).
. Keadilan sosial, liputi yang keprihatinan untuk kesejahteraan, hak dan
kemuliaan dari semua, empati dengan orang-orang budaya berbeda £rom,dan
kewajaran. .
. Ekologis dan ketahanan ekonomi dukung "lingkungan ble adalah seseorang
dimana lingkungan alami, pembangunan ekonomi dan kemasyarakatan hidup
dilihat sebagai saling bergantung - dan interaksi di antara mereka sumbangkan ke
sustainability dan peningkatan dari mutu dari livesnya orang-orang dan lingkungan
alami ' (Fien, 1996: 2. 1 )
Damai ' adalah berlandaskan kepercayaan itu untuk meningkatkan hidup adalah
untuk meningkatkan hubungan positif dengan orang lain dan dengan lingkungan '
(QSCC, 2000: 6 )

Value Procesesses

Service Learning

Controversial Issues

Interfaith Understanding
What Do Young Australians Think About Spirituality

Some Approaches To Interfaith Understanding Through Studies Of


Religion

Anda mungkin juga menyukai