Anda di halaman 1dari 96

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI

CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI

SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN,

Menimbang

bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 8 ayat (7) dan Pasal 19 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri, perlu ditetapkan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu dikeluarkan Peraturan Sekretaris Jenderal;

Mengingat

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330) ; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2005; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI Pasal 1 Memberlakukan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Sekretaris Jenderal ini sebagai pedoman dalam melakukan Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dan penyampainnya kepada Departemen Perindustrian dan atau Panitia Penggadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang /Jasa).

Pasal 2 Cara penghitungan Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri harus sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/MIND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini. Pasal 3 Dengan dikeluarkannya Peraturan Sekretaris Jenderal ini, maka besaran capaian TKDN yang pernah diterbitkan sebelumnya dinyatakan tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri dan Petunjuk Teknis dan Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Peraturan Sekretaris Jenderal ini. Pasal 4

Peraturan Sekretaris Jenderal ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Sekretaris Jenderal ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 Juni 2006

SEKRETARIS JENDERAL AGUS TJAHAJANA

LAMPIRAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN NOMOR : 372/SJ-IND/PER/6/2006 TANGGAL : 8 JUNI 2006

PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

I. II. III. IV.

BAB I BAB II BAB III BAB IV

: : : :

PENDAHULUAN DEFINISI PETUNJUK UMUM

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN PERHITUNGAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) 1. Petunjuk Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) 2. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Barang 3. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa 4. Petunjuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Gabungan Barang dan atau Jasa TATA CARA PENYAMPAIAN PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) LAIN-LAIN

V. VI. VII.

BAB V BAB VI LAMPIRAN :

: (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi (a) Formulir Isian

1. Lampiran 1 terdiri dari: a. Lampiran 1.1, Formulir 4.1.1: b. Lampiran 1.2, Formulir 4.1.2: c. Lampiran 1.3, Formulir 4.1.3: d. Lampiran 1.4, Formulir 4.1.4:

e. Lampiran 1.5, Formulir 4.1.5:

(b) Contoh yang sudah diisi (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi

2. Lampiran 2 terdiri dari: a. Lampiran 2.1, Formulir 4.2.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 2.2, Formulir 4.2.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 2.3, Formulir 4.2.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 2.4, Formulir 4.2.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 2.5, Formulir 4.2.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi f. Lampiran 2.6, Formulir 4.2.6 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi g. Lampiran 2.7, Formulir 4.2.7 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi h. Lampiran 2.8, Formulir 4.2.8 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi i. Lampiran 2.9, Formulir 4.2.9 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi j. Lampiran 2.10 : Diagram Data/Dokumen Pendukung yang perlu dipersiapkan untuk Penelitian Capaian TKDN Barang 3. Lampiran 3 terdiri dari: a. Lampiran 3.1, Formulir 4.3.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi b. Lampiran 3.2, Formulir 4.3.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 3.3, Formulir 4.3.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 3.4, Formulir 4.3.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 3.5, Formulir 4.3.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi 4. Lampiran 4 terdiri dari: a. Lampiran 4.1, Formulir 4.4.1 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi

b. Lampiran 4.2, Formulir 4.4.2 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi c. Lampiran 4.3, Formulir 4.4.3 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi d. Lampiran 4.4, Formulir 4.4.4 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi e. Lampiran 4.5, Formulir 4.4.5 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi f. Lampiran 4.6, Formulir 4.4.6 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi g. Lampiran 4.7, Formulir 4.4.7 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi h. Lampiran 4.8, Formulir 4.4.8 : (a) Formulir Isian (b) Contoh yang sudah diisi 5. Lampiran 5 terdiri dari: a. Lampiran 5.1 : (a) Format Isian (b) Contoh format yang sudah diisi b. Lampiran 5.2 : (a) Format Isian (b) Contoh format yang sudah diisi 6. Lampiran 6 terdiri dari: a. Lampiran 6.1 b. Lampiran 6.2 c. Lampiran 6.3

SEKRETARIS JENDERAL

AGUS TJAHAJANA

BAB I PENDAHULUAN Untuk memudahkan penyedia barang/jasa dalam menyampaikan capaian TKDN melalui cara penilaian sendiri, perlu disusun sebuah petunjuk tatacara. Petunjuk ini disusun secara rinci untuk keperluan dimaksud dengan susunan bahasan menurut bagian-bagian sebagai berikut: 1. Definisi, yaitu bagian yang menguraikan tentang pengertian-pengertian serta istilah-istilah yang diperlukan berkaitan dengan perhitungan penilaian sendiri capaian TKDN 2. Petunjuk Umum, yaitu bagian yang menguraikan tentang berbagai aturan yang harus dipenuhi oleh penyedia barang/jasa dalam rangka penyampaian penilaian sendiri capaian TKDN 3. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Perhitungan Capaian TKDN; yaitu bagian yang menguraikan tentang jenis formulir dan tatacara pengisiannya. 4. Tatacara penilaian hasil sendiri, penilaian yaitu sendiri bagian yang menggambarkan kepada proses

penyampaian

capaian

TKDN

Departemen

Perindustrian dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), serta proses verifikasi serta klarifikasi dari capaian TKDN tersebut. 5. Langkah-langkah Teknis Persiapan bagi Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), yaitu bagian yang menggambarkan tahapan-tahapan yang perlu dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, seperti yang diamanatkan oleh Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003, melalui capaian TKDN

BAB II DEFINISI Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Produksi dalam negeri adalah barang/jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia, yang dalam proses produksi atau pengerjaannya dimungkinkan penggunaaan bahan baku/komponen impor. 2. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) adalah besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa dan gabungan barang dan jasa. 3. Penilaian TKDN adalah kegiatan untuk melakukan penilaian dari perkiraan, pendapat mengenai besarnya tingkat komponen komponen dalam negeri atas suatu produk baik berupa barang, jasa ataupun gabungan barang dan jasa melalui analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan serta menggunakan metode dan obyek penilaian yang telah ditentukan. 4. Komponen dalam negeri untuk barang dinilai dari besarnya penggunaan bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan dan penyelesaian akhir yang dilaksanakan di dalam negeri. 5. Komponen dalam negeri untuk jasa dinilai dari besarnya jasa yang dilakukan di dalam negeri dengan menggunakan tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri. 6. Komponen dalam negeri untuk gabungan barang dan jasa dinilai dari besarnya penggunaan bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan, penyelesaian pekerjaan serta jasa yang dilakukan di dalam negeri dengan menggunakan jasa tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri. 7. Manfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional yang dinyatakan dengan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP) adalah nilai penghargaan kepada perusahaan karena berinvestasi di Indonesia, memberdayakan usaha kecil termasuk koperasi kecil melalui kemitraan, memelihara kesehatan, keselamatan kerja (K3) dan lingkungan (OHSAS 18000/Seri ISO 14000), memberdayakan lingkungan (community development), serta memberikan fasilitas pelayanan purna jual.

8.

Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri adalah daftar barang/jasa produksi dalam negeri yang diterbitkan secara berkala oleh Departemen Perindustrian.

9.

Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan lebih lanjut oleh Panitia Pengadaan barang/jasa (Pengguna barang/jasa) kepada penyedia barang/jasa tentang TKDN yang dinyatakan sendiri.

10. Verifikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian atau Panitia Pengadaan barang/jasa (Pengguna barang/jasa) untuk melakukan pencocokan capaian TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan data-data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha Penyedia barang/jasa 11. Panitia Pengadaan barang/jasa adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/Direksi BUMN/Direksi BUMD, untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa. 12. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang, jasa dan gabungan barang dan jasa. 13. Produsen adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menghasilkan barang, jasa dan gabungan barang dan jasa. 14. Unsur-unsur informasi perhitungan TKDN adalah rincian biaya untuk memproduksi barang, jasa serta gabungan barang dan jasa yang digunakan sebagai dasar perhitungan Capaian TKDN, yang terdiri atas: a. Untuk perhitungan TKDN Barang, unsur-unsurnya adalah : 1) 2) 3) b. Bahan (material) Langsung/Tidak Langsung Tenaga Kerja Langsung Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead)

Untuk perhitungan TKDN Jasa, unsur-unsurnya adalah : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Manajemen Proyek (Project Management) Perekayasaan (Engineering) Alat Kerja/Fasilitas Kerja Konstruksi Fabrikasi Jasa Umum

c.

Untuk perhitungan TKDN Gabungan Barang dan Jasa, unsur-unsurnya adalah :

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

Bahan (material) Langsung/Tidak Langsung Peralatan Manajemen Proyek (Project Management) Perekayasaan (Engineering) Alat Kerja/Fasilitas Kerja Konstruksi Fabrikasi Jasa Umum

BAB III PETUNJUK UMUM

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyerahan hasil perhitungan sendiri capaian TKDN barang, jasa atau gabungan barang dan jasa adalah sebagai berikut: 1. Produsen wajib menyampaikan formulir isian capaian TKDN dengan benar, lengkap dan jelas. 2. Formulir TKDN Barang (manufakturing) dipergunakan apabila barang yang dihitung TKDN-nya akan disuplai kepada pihak Pengguna Barang yang bersangkutan. 3. Formulir TKDN Jasa dipergunakan apabila pada proses pengadaan jasa yang dihitung, hanya dimanfaatkan selama proses penyelesaian pekerjaan saja, perangkat lunak (dapat terdiri dari barang dan jasa) yang dipergunakan dikembalikan kepada penyedia jasa yang bersangkutan. 4. Formulir TKDN Gabungan Barang dan atau Jasa digunakan apabila pada proses pengadaan mengandung unsur barang dan jasa, atau pada proses pengadaan barang yang multi produk saja. 5. Formulir-formulir isian capaian TKDN ditandatangani oleh direksi atau yang mewakilinya sepanjang dilampiri dengan surat kuasa khusus. 6. Data capaian TKDN dianggap tidak disampaikan apabila formulir-formulir yang bersangkutan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri dengan keterangan dan atau dokumen penunjangnya yang sah. 7. Data yang diberikan oleh produsen barang, jasa atau gabungan barang dan jasa merupakan biaya produksi untuk menghasilkan 1 (satu) satuan unit dari barang, jasa atau gabungan barang dan jasa. 8. Pemeriksaan komponen dalam negeri dilakukan dimulai dari produsen barang, jasa atau gabungan barang dan jasa (tingkat kesatu) sampai dengan vendor tingkat kesatu dari produsen (tingkat kedua). 9. Apabila tingkat kedua bukan produsen, pemeriksaan komponen dalam negeri ditelusuri sampai penghasil barangnya. 10. Apabila produsen pada tingkat kedua ini tidak bersedia untuk memberikan data produknya, maka produk yang dihasilkannya tidak bisa dinyatakan sebagai komponen dalam negeri untuk tingkat kesatu.

11. Produsen wajib memberikan keterangan dengan benar berkenaan dengan proses verifikasi yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan barang/jasa (Pengguna barang/jasa) atau surveyor independen yang ditunjuk pemerintah. 12. Selain mengisi formulir yang telah disediakan, perusahaan juga diharuskan memberikan spesifikasi teknis dari barang yang dihasilkan serta waktu kerja yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit barang dan atau jasa yang dihasilkannya. 13. Dalam pengajuannya perusahaan harus menyertakan diagram alir proses produksi bagi tiap-tiap produk yang dihasilkan dan struktur organisasi pabrik yang bersangkutan. 14. Metode penilaian capaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), TKDN Barang, jasa atau gabungan barang dan jasa dalam negeri terhadap penyedia barang/jasa dalam negeri dengan cara : a. b. Penyedia barang dan jasa melakukan penilaian sendiri; dan Hasil dari penilaian sendiri dimaksud diverifikasi oleh surveyor independen yang ditunjuk oleh Pemerintah.

BAB IV PETUNJUK PENGISIAN SENDIRI FORMULIR ISIAN PERHITUNGAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

A. Petunjuk dalam Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) 1. Lingkup Penilaian Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan. OHSAS 18000 / Seri ISO 14000. Pemberdayaan Lingkungan (Community Development). Fasilitas Pelayanan Purna Jual. 2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan a. Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan adalah jumlah pengeluaran yang dibelanjakan perusahaan untuk

memberdayakan usaha kecil termasuk koperasi kecil pada tahun fiskal pajak terakhir. Untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan kriterianya adalah apabila jumlah pengeluaran yang dibelanjakan mencapai satu milyar rupiah mendapatkan nilai 5%, dan setiap kelipatan satu milyar rupiah mendapat tambahan 5%, dengan bobot maksimum 30%. b. OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker) / Seri ISO 14000 adalah jenis-jenis sertifikat yang dimiliki perusahaan, yang dikeluarkan badan/instansi

pemerintah maupun badan internasional yang terakreditasi. Untuk jenis OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker)/Seri ISO 14000 kriterianya adalah: 1) apabila kedua sertifikat tersebut diatas dimiliki maka diperoleh nilai bobot maksimum 20%; 2) apabila hanya memilki sertifikat OHSAS 18000 (setara SMK3 Depnaker), nilai bobot yang diperoleh adalah 30% dari nilai bobot maksimum; dan 3) apabila hanya memilki ISO 14000, nilai bobot yang diperoleh adalah 70% dari nilai bobot maksimum tersebut. c. Pemberdayaan Lingkungan (Community Development) adalah jumlah pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan pada satu tahun fiskal pajak

terakhir yang digunakan untuk membantu lingkungan perusahaan, misalnya untuk membantu membangun tempat ibadah, sumbangan bencana alam, dan sebagainya. Untuk Pemberdayaan Lingkungan kriterianya adalah apabila investasi mencapai dua milyar rupiah mendapatkan nilai bobot 3%, dan setiap kelipatan dua milyar rupiah mendapat tambahan 3% dengan bobot maksimum 30%; d. Fasilitas Pelayanan Purna Jual adalah biaya investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk tanah, bangunan, peralatan, alat bantu, kendaraan pemeliharaan, biaya pendidikan mekanik, dan sebagainya dengan bukti-bukti yang sah yang dikeluarkan sejak perusahaan berdiri. Untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual kriterianya adalah apabila investasi mencapai satu milyar mendapatkan nilai bobot 5%, dan setiap kelipatan satu Milyar mendapat tambahan 5% dengan bobot maksimum 20%. e. Nilai untuk Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan sekitar dihitung berdasarkan kegiatan pada satu tahun fiskal pajak terakhir sebelum dilakukan verifikasi. Sedangkan untuk Fasilitas Pelayanan Purna Jual merupakan akumulasi sampai dengan tahun terakhir dari verifikasi. 3. Jenis-jenis Formulir Isian untuk Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), terdiri atas: a. Formulir 4.1.1, Formulir Isian Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan. b. Formulir 4.1.2, Formulir Isian OHSAS 18000/Seri ISO 14000. c. Formulir 4.1.3, Formulir Isian Pemberdayaan Lingkungan. d. Formulir 4.1.4, Formulir Isian Fasilitas Pelayanan Purna Jual. e. Formulir 4.1.5, Formulir Isian Rekapitulasi Perhitungan Penentuan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP). Formulir-formulir isian dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 1.1, Lampiran 1.2, Lampiran 1.3, Lampiran 1.4 dan Lampiran 1.5. 4. Petunjuk Cara Pengisian a. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.1 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan

No.

Data Kolom No.(2)

Nama Mitra Nama Badan Usaha Kecil/ Koperasi Jenis Usaha

Penjelasan Badan Usaha Kecil/Koperasi yang diberdayakan oleh penyedia barang dan jasa melalui kemitraan Jenis Usaha yang dilakukan melalui Kemitraan dengan Penyedia Barang dan Jasa Biaya/belanja yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa untuk kegiatan kemitraan dengan Usaha Kecil Penjumlahan biaya/belanja yang dikeluarkan penyedia barang dan jasa Kriteria: sampai dengan Rp 1 Milyar, nilainya 5% Setiap kelipatan Rp 1 Milyar, naik 5%

Contoh Pengisian Contoh: Koperasi Maju Bersama

Kolom No. (3)

Contoh: Transportasi

3.

Kolom No. (4)

Biaya

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

4.

Sel No. (A1)

Biaya

Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

5.

Kolom No. (5), Sel No. (A2)

Bobot

6.

Kolom No. (6) Sel No. (A3)

Sub Total Nilai BMP (%)

Perkalian antara Sel No. (A2) dikalikan dengan 15%

Data Berasal dari Kolom No. (5) dengan ketentuan jika penjumlahan Kolom No. (4) atau Sel A1 mencapai Rp. 1 Milyar, maka bobot yang diperoleh 5% Ditulis dengan Persentase Untuk contoh ini 5% X 15% = 0,75%

b. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.2 tentang OHSAS 18000 / Seri ISO 14000. No. Data Kolom No. (2) Nama Jenis Sertifikasi Penjelasan Sertifikasi yang sah yang dikeluarkan sebagai bukti telah menerapkan OHSAS 18000/ISO 14000 Pilihan tergantung dari dokumen sertifikat yang dimiliki penyedia barang dan jasa Contoh Pengisian Contoh: ISO 14000

Kolom No. (3)

Dokumen

Contoh: Ada (dan dilengkapi dengan dokumen)

No.

Data Kolom No. (4)

Nama Bobot

Penjelasan Kriterianya: Tidak ada, nilainya 0% Ada, untuk OHSAS 18000 nilainya 30% Ada, untuk ISO 14000 nilainya 70% Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15% Penjumlahan Nilai BMP dari sertifikat-sertifikat yang dimiliki

Contoh Pengisian Karena sertifikat ISO 14000, maka nilainya 70% dari 20% Dalam contoh ini 70% X 20% = 14% Ditulis dengan persentase Untuk contoh ini 14% X 15% = 2,1% Ditulis dengan persentase Untuk contoh ini 2,1%

4.

Kolom No. (5)

% Nilai BMP

5.

Sel No. (B1)

Sub Total Nilai BMP

c. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.3 tentang Pemberdayaan Lingkungan No. Data Kolom No. (2) Nama Jenis Biaya yang dikeluarkan untuk Pemberdayaan Lingkungan Lokasi Penjelasan Jenis Kegiatan dari pemberdayaan masyarakat dilingkungan perusahaan yang bersangkutan Tempat kegiatan pada Kolom No. (2) dilakukan Contoh Pengisian Contoh: Memperbaiki jalan umum lingkungan sekitar tempat usaha/pabrik Contoh: Bogor

Kolom No. (3) Kolom No. (4) Sel No. (C3)

Biaya

Biaya

Besarnya biaya yang Ditulis dengan angka, dikeluarkan Penyedia misal Rp. 1.000.000.000 Barang dan Jasa Ditulis dengan angka, Penjumlahan besarnya biaya yang misal Rp. 1.000.000.000 dikeluarkan penyedia barang dan jasa Kriterianya: Investasi sampai dengan Rp 2 Milyar, nilainya 3% Setiap kelipatan Rp 2 Milyar, naik 3% Data Berasal dari Kolom No. (4) dengan ketentuan jika penjumlahan pada Kolom No. (4) mencapai 2 milyar maka bobotnya adalah 3%

Kolom No. (5) Sel No. (C2)

Bobot

No.

Data Kolom No. (6) Sel No. (C1)

Nama % Sub Total Nilai BMP (%)

Penjelasan Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15%

Contoh Pengisian Ditulis dengan Persentase Untuk contoh ini 3% X 15% = 0,45%

d. Petunjuk pengisian Formulir 4.1.4 tentang Fasilitas Pelayanan Purna Jual No. 1. Data Kolom No (2) Kolom No (3) Kolom No (4) Sel No (D1) Nama Jenis Pengeluaran Investasi Tahun pengeluaran Biaya Penjelasan Jenis investasi agar layanan bisa berfungsi dengan prima Disebutkan tahun pembelanjaan Modal yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa Penjumlahan dari Modal yang dikeluarkan Penyedia Barang dan Jasa Kriterianya : Investasi sampai dengan Rp 1 Milyar, nilainya 5% Setiap kelipatan Rp 1 Milyar, naik 5% Perkalian antara Kolom No. (4) dikalikan dengan 15% Contoh Pengisian Contoh : Alat uji kinerja (performance) Contoh : 2005 Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000 Ditulis dengan angka, misal Rp. 1.000.000.000

2. 3.

4.

Biaya

5.

Kolom No (5) Sel No (D2)

Bobot

6.

Kolom No (6) Sel No (D3) e.

% Nilai BMP

Data Berasal dari Kolom No. (4) dengan ketentuan jika penjumlahan Kolom No. (4) mencapai Rp. 1 Milyar, maka bobot yang diperoleh 5%. Ditulis dengan Persentase Untuk contoh ini 5% X 15% = 0,75%

Petunjuk Pengisian Formulir 4.1.5 tentang Penilaian Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP)

No. 1. 2.

Data 1 2

Penjelasan Nama Penyedia Barang dan Jasa Alamat Penyedia Barang dan Jasa

Contoh PT Indonesia Maju Pulau Seribu

No. 3.

Data Sel No. (A) Sel No. (B) Sel No. (C) Sel No. (D) Sel No. (E)

4. 5. 6. 7.

Penjelasan Merupakan nilai persentase untuk Pemberdayaan Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil melalui Kemitraan Merupakan nilai persentase untuk OHSAS 18000/ISO 14000 Series Merupakan nilai persentase untuk Pemberdayaan Lingkungan Merupakan nilai persentase untuk Fasilitas Layanan Purna Jual Merupakan Penjumlahan nilai persentase dari Sel No. (A) sampai Sel No. (E)

Contoh Data berasal dari : Formulir 4.1.1 Sel No. (A3)

Data berasal dari Formulir 4.1.2 Sel No. (B3) Data berasal dari Formulir 4.1.3 Sel No. (C3) Data berasal dari Formulir 4.1.4 Sel No. (D3) Data berasal dari Formulir 4.1.3 Sel No. (A) + Sel No. (B) + Sel No. (C) + Sel No. (D)

B. Petunjuk dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Barang 1. Lingkup Penilaian a. Bahan Material Langsung/Tidak Langsung b. Tenaga Kerja Langsung c. Biaya Tidak Langsung Pabrik 2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan Bahan Material Langsung/Tidak Langsung adalah material yang digunakan untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk, misalnya kayu, amplas, cat, dan sebagainya pada pembuatan sebuah kursi. Tenaga Kerja Langsung adalah biaya tenaga kerja yang digunakan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, misalnya gaji operator, gaji mandor, dan sebagainya. Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead) adalah biaya-biaya dari tenaga kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/fasilitas kerja dan semua biaya pabrikasi lainnya yang biayanya tidak dapat dibebankan langsung ke dalam produk tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung, misalnya gaji supervisor pabrik, gaji kepala/manajer pabrik, gaji manajer penjamin mutu, dan sebagainya.

Biaya Mesin/Alat Kerja/Fasilitas Kerja baik yang disewa atau yang dimiliki sendiri, misalnya penyusutan untuk mesin potong, penyusutan untuk mesin las, biaya sewa mesin kompresor untuk sebulan, dan sebagainya. Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan produksi yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur Komponen Dalam Negeri (KDN) atau Komponen Luar Negeri (KLN) ditentukan berdasarkan Kewarganegaraan. Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari kegiatan produksi yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN ditentukan berdasarkan negara asal. Untuk mesin/alat kerja/fasilitas kerja adalah yang berkaitan dengan investasi yang dipergunakan dalam kegiatan produksi yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan kepemilikan dari mesin/alat kerja/fasilitas kerja tersebut. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25% proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, persentase komponen dalam negerinya dinilai secara proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir diatas dapat berupa Akte Notaris, Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), dan sebagainya.

Apabila pada saat verifikasi tidak dapat memberikan bukti kepemilikan alat kerja/fasilitas kerja, maka alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan dinyatakan sebagai komponen luar negeri. Obyek penilaian capaian TKDN Barang adalah biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku (material) langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung pabrik (Factory Overhead). Penelusuran penilaian untuk capaian TKDN Barang harus sampai pada produsen tingkat 2, dan untuk produsen tingkat 3 apabila pabriknya berlokasi di Indonesia dinyatakan TKDNnya 100%. Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung memproduksi produk akhir (barang). Produsen Tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, bahan setengah jadi, komponen dan sebagainya) untuk produk akhir yang diproduksi produsen tingkat I. Biaya bahan (material) langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung pabrik dihitung sampai di lokasi pengerjaan (pabrik/workshop) untuk produk barang yang bersangkutan. 3. Jenis-jenis formulir Isian untuk Penilaian Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang terdiri atas: a. Formulir 4.2.1, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak langsung). b. Formulir 4.2.2, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (untuk Jasa-jasa Terkait). c. Formulir 4.2.3, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung. d. Formulir 4.2.4, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung (untuk jasa-jasa terkait). e. Formulir 4.2.5, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya tidak Langsung Pabrik (tenaga kerja tidak langsung / manajemen). f. Formulir 4.2.6, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya tidak Langsung Pabrik (untuk mesin / Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang dimiliki sendiri).

g. Formulir 4.2.7, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya tidak Langsung Pabrik (untuk mesin / Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disewa). h. Formulir 4.2.8, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya tidak Langsung Pabrik (untuk jsa-jasa terkait). i. Formulir 4.2.9, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri (Barang) Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 2.1, Lampiran 2.2, Lampiran 2.3, Lampiran 2.4, Lampiran 2.5, Lampiran 2.6, Lampiran 2.7, Lampiran 2.8, dan Lampiran 2.9. 4. Cara Pengisian a. Cara Pengisian Formulir 4. 2. 1 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (bahan baku langsung/tidak langsung) No Data Kolom No. (1) Nama Nama Material Penjelasan Material yang digunakan untuk menghasilkan 1 (satu) satuan produk yang dinilai Contoh Pengisian Proses penguliran 1. Pipa 2. Gemuk Proses pengelasan Elektroda Pelat Pipa Contoh:

Kolom No. (2)

Spesifikasi

Data teknis dari setiap material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Kolom No. (3)

Satuan bahan baku

4.

Kolom No. (4) Kolom No. (5)

Negara Asal

5.

Pemasok (Produsen Tingkat 2)

E 7010 A 516 Gr. 70 API 5L, Diameter : 12, Tebal 0.5 . Satuan bahan baku terpakai Contoh: yang disebutkan pada kg Kolom No. (1) unit liter Contoh: Negara asal material terpakai yang disebutkan Singapura pada Kolom No. (1) Jepang Contoh: Nama perusahaan yang memproduksi material PT. Sumber terpakai yang disebutkan Maju pada Kolom No. (1)

No 6.

Data Kolom No. (6)

Nama Harga per 1 (satu) satuan material

Penjelasan Harga per 1 (satu) satuan material yang disebutkan pada Kolom No. (1) Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN berdasarkan negara asal Jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk yang akan dinilai TKDN-nya Untuk material yang tidak diketahui secara langsung jumlahnya dalam 1 (satu) satuan produk akhir maka dapat menggunakan data masa lalu penggunaan rataratanya untuk 1 (satu) satuan produk akhir Contoh : Pemakaian gemuk data masa lalu adalah 1 gram/ unit, sehingga menunjukkan bahwa pemakaian gemuk untuk 1 (satu) tahun sebelumnya adalah : 120.000 gram dengan jumlah produk yang dihasilkan adalah 120.000 unit. Jadi jumlah rata-rata pemakaian gemuk pada 1 (satu) unit : 120.000 gram = 1 gram/unit 120.000 unit Perkalian harga per 1 (satu) satuan material Kolom No. (6) dengan jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk yang akan dinilai TKDN-nya Kolom No. (7) untuk semua material terpakai yang disebutkan pada Kolom No. (1) Penjumlahan Kolom No. (8)

Contoh Pengisian PT. Kiat Maju

7.

Kolom No. (7)

Jumlah pemakaian material untuk 1 (satu) satuan produk

8.

Kolom No. (8)

Biaya per 1 (satu) satuan produk

9.

Sel No.

No

Data (9A)

Nama

Penjelasan untuk bagian KDN Data ini adalah biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari material terpakai yang digunakan dengan status Komponen Dalam Negeri (KDN) Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Data ini adalah biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari material terpakai yang digunakan dengan status Komponen Luar Negeri (KLN) Penjumlahan Kolom No. (8) untuk Total Data ini adalah biaya produksi total per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku (bahan baku langsung dan tidak langsung)

Contoh Pengisian

10

Sel No. (9B)

11

Sel No. (9C)

b. Cara pengisian Formulir 4.2.2 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Bahan Baku (untuk jasa-jasa terkait) No Data Kolom No. (1) Nama Nama Jasa Penjelasan Jasa yang digunakan langsung di setiap produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDNnya Nama perusahaan / badan hukum yang mengerjakan jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah paket jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Biaya pengurusan perbulan dari paket jasa-jasa terkait, yang disebutkan pada Contoh Pengisian Biaya Pengiriman bahan baku. Asuransi Bahan Baku PT Jujur Maju

Kolom No. (2)

Pemasok / produsen tingkat 2 Jumlah

Kolom No. (3) Kolom No. (4)

Ditulis dengan angka, misal 1 Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000

Biaya pengurusan per bulan

No

Data Kolom No. (5)

Nama Total biaya per bulan

Penjelasan Kolom No. (1) Perkalian jumlah pengurusan dengan biaya pengurusan perbulan

Contoh Pengisian

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai Total biaya per bulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai

Kolom No. (7)

Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4) Biaya pengurusan per bulan Ditulis dengan angka persen, dari jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. misal 100 % (1) Data berasal dari Perkalian total biaya Setiap Sel pada perbulan dengan alokasi Kolom No. (5) dikali penggunaan perbulan dengan setiap Sel pada Kolom No. (6) Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDNnya Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal Ditulis dengan angka Nominal, misal 100 Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

Sel No. (8A) Sel No. (8B) Sel No. (8C) Sel No. (9) Sel No. (10A)

Sel No. (10B)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

Sel No. (10C)

Secara matematis Sel No. (8C)

No

Data

Nama

Penjelasan dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi, yang penggunaannya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya.

Contoh Pengisian Sel No. (9)

c. Cara pengisian Formulir 4.2.3 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung No Data Kolom No. (1) Nama Jabatan Penjelasan Jabatan yang ada di setiap fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya Kriteria / spesifikasi khusus yang ditetapkan perusahaan untuk menduduki jabatan pada Kolom (1) Contoh Pengisian Proses penguliran Operator Foreman Proses pengelasan Operator Foreman Kualifikasi Operator Mesin Las adalah STM Mesin, Pengalaman 5 thn Indonesia

Kolom No. (2)

Kualifikasi

Kolom No. (3) Kolom No. (4)

Kewarganegaraan Asal negara dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No.(1) Jumlah Jumlah tenaga kerja yang menduduki jabatan pada Kolom No. (1) ditempatkan pada Kolom sesuai KDN atau KLN, kewarganegaraannya WNI sebagai KDN dan WNA sebagai KLN Gaji tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1) Perkalian jumlah orang dengan gaji per bulan

Operator Mesin Las adalah 1 (satu) orang WNI maka pada Kolom KDN diisi 1 (satu)

Kolom No. (5)

Gaji per bulan

Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000 Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (5)

Kolom No. (6)

Total biaya per bulan

No

Data Kolom No. (7)

Nama Alokasi pengawasan

Penjelasan Alokasi terhadap biaya pengawasan dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1) Biaya perbulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai untuk tenaga kerja langsung yang disebutkan dalam Kolom No. (1) Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total Kapasitas Normal untuk produk yang dinilai TKDNnya Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus mena-ngani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal dari fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu

Contoh Pengisian Ditulis dengan angka persen misal 100 % Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (6) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No.(7)

Kolom No. (8)

Total biaya perbulan yg di alokasikan

Sel No. (9A) Sel No. (9B) Sel No. (9C) Sel No. (10) Sel No. (11A)

Secara matematis Sel No. (9A) Sel No. (10)

Sel No. (11B)

Secara matematis Sel No. (9B) Sel No. (10)

Sel No. (11C)

Secara matematis Sel No.(9C) Sel No. (10)

No

Data

Nama

Penjelasan kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya

Contoh Pengisian

d. Cara pengisian Formulir 4.2.4 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Tenaga Kerja Langsung (untuk jasa-jasa terkait) No Data Kolom No. (1) Nama Nama Jasa Penjelasan Jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya Nama perusahaan/badan hukum pemilik jasa atau produsen yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah jasa atau produk yang disebutkan pada Kolom No. (1) Biaya pengurusan per bulan dari tenaga kerja untuk jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1) Perkalian jumlah pengurusan dengan biaya pengurusan perbulan Contoh Pengisian Misal: sarung tangan untuk operator pakaian seragam operator PT Jujur Maju

Kolom No. (2)

Pemasok/ Produsen tingkat 2 Jumlah

Kolom No. (3) Kolom No. (4)

Ditulis dengan angka, misal 1 Ditulis dengan angka nominal, misal Rp. 1.000.000 Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4) Ditulis dengan angka persen, misal 100 %, apabila biaya tersebut hanya satu jenis jasa terkait saja Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (5) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (6)

Biaya pengurusan per bulan

Kolom No. (5)

Total biaya per bulan

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

Alokasi biaya pengurusan per bulan untuk jasa-jasa terkait yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Kolom No. (7)

Total biaya per bulan yang dialokasikan

Perkalian total biaya perbulan dengan alokasi penggunaan perbulan

No

Data Sel No. (8A) Sel No. (8B) Sel No. (8C) Sel No. (9) Sel No. (10A)

Nama

Penjelasan Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total Kapasitas produksi perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya hanya khusus menangani produk yang dinilai TKDN-nya

Contoh Pengisian

Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

Sel No. (10B)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

Sel No. (10C)

Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)

e. Cara pengisian Formulir 4.2.5 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (tenaga kerja tidak langsung/manajemen) No Data Kolom No. (1) Nama Jabatan Penjelasan Jabatan yang ada pada fungsi yang melakukan kegiatan Contoh Pengisian Manajer produksi Supervisor produksi

No

Data

Nama

Penjelasan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk Kriteria / spesifikasi khusus yang ditetapkan perusahaan untuk menduduki jabatan pada Kolom No. (1) Asal negara dari tenaga kerja yang disebut dalam Kolom No. (1) Jumlah tenaga kerja yang menduduki jabatan pada Kolom No. 1 (satu) ditempatkan pada Kolom, sesuai kewarganegaraannya WNI sebagai KDN dan WNA sebagai KLN Gaji tenaga kerja yang bersifat tetap yang diterima setiap bulan Perkalian jumlah orang dengan gaji per bulan

Contoh Pengisian

Kolom No. (2)

Kualifikasi

Kualifikasi Supervisor Produksi adalah D3 Teknik Mesin, Pengalaman 5 thn

Kolom No. (3)

Kewarganegaraan

Indonesia (didasarkan pada KTP, pasport) Supervisor produksi adalah 1 (satu) orang WNI maka pada Kolom KDN diisi 1 (satu)

Kolom No. (4)

Jumlah

Kolom No. (5) Kolom No. (6)

Gaji per bulan

Total biaya per bulan

Kolom No. (7)

Alokasi pengawasan untuk produk ybs

Persentase waktu yang digunakan untuk menangani produk yang dinilai TKDN-nya untuk setiap jabatan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Perkalian total biaya per bulan pada Kolom No. (6) dengan alokasi pada Kolom No. (7) untuk setiap jabatan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Ditulis dengan angka nominal misal Rp. 1.000.000 Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (4) dikali setiap Sel pada Kolom No. (5) Ditulis dengan angka persen, misal 100%, apabila pengawasan yang dilakukan hanya pada satu jenis produk.

Kolom No. (8)

Total biaya perbulan yang dialokasikan untuk produk yang dinilai

No

Data Sel No. (9A) Sel No. (9B) Sel No. (9C) Sel No. (10) Sel No. (11A)

Nama

Penjelasan Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya

Contoh Pengisian

Sel No. (11B)

Sel No. (11C)

Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk Sel (9A) yang berasal dari Sel (10) fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk Sel (9B) yang berasal dari Sel (10) fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk Sel (9C) yang berasal dari Sel (10) fungsi yang melakukan kegiatan produksi yang waktu kerjanya dibagi untuk menangani beberapa produk

f.

Cara pengisian Formulir 4.2.6 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk mesin /alat kerja yang dimiliki sendiri)

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Nama Mesin

Penjelasan mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi dengan status milik sendiri.

Contoh Pengisian Proses penguliran Lathe Machine Threading Gauge

Proses pengelasan Welding machine Ultasonic Test 2. Kolom No. (2) Spesifikasi Data teknis dari setiap mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) Biaya depresiasi per bulan dari mesin/alat kerja/ fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) Menggunakan metode penyusutan garis lurus, yaitu harga pembelian dibagi umur ekonomis (misalnya dalam satuan tahun) dibagi 12 bulan atau sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan

3.

Kolom No. (3) Kolom No. (4)

Jumlah (unit)

4.

Biaya depresiasi per bulan

5.

Kolom No. (5)

Total Biaya perbulan

Biaya depresiasi mesin/alat kerja/fasilitas kerja Kolom No. (4) dikalikan dengan jumlahnya pada Kolom No. (3) Persentase penggunaan mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) untuk produk yang dinilai TKDNnya Untuk mengalokasikan diperlukan suatu basis. Contoh : Apabila produk mempunyai satuan yang sama misal : unit maka kapasitas Normalnya dapat dijadikan sebagai

6.

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

No

Data

Nama

Penjelasan

Contoh Pengisian basis. Pabrik PT ABC mempunyai produk AA dan BB dengan kapasitas normal AA = 100 unit sedangkan BB = 400 unit, maka alokasi mesin yang digunakan bersama untuk produk AA = 100 x 100% =20% 500

7.

Kolom No. (7)

Total biaya per bulan yang di alokasikan

Total biaya perbulan Kolom No. (5) dikalikan dengan alokasinya pada Kolom No. (6) untuk setiap mesin/Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disebutkan di Kolom No. (1) Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total biaya perbulan untuk produk yang dinilai Kapasitas normal per bulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang Sel No. (8A) berasal dari mesin/alat Sel No. (9) kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang Sel No. (8B) berasal dari mesin/alat Sel No. (9) kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi

8. 9.

Sel No. (8A) Sel No. (8B)

10. Sel No. (8C)

11. Sel No. (9) 12. Sel No. (10A)

13. Sel No. (10B)

No

Data

Nama

Penjelasan sebagai Komponen Luar Negeri (KLN)

Contoh Pengisian

14. Sel No. (10C)

Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang Sel No. (8C) berasal dari mesin/alat Sel No. (9) kerja/ fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi dengan status milik sendiri

g. Cara pengisian Formulir 4.2.7 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk mesin /alat kerja/fasilitas kerja yang di sewa) No Data Kolom No. (1) Nama Nama Mesin Penjelasan Mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa Data teknis dari setiap mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) Nama perusahaan/badan hukum pemilik peralatan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah mesin/alat kerja/fasilitas kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1) PT Jujur Maju Contoh Pengisian Proses penguliran Lathe Machine Threading Gauge Proses pengelasan Welding machine Ultasonic Test

Kolom No. (2)

Spesifikasi

Kolom No. (3)

Pemasok/ Produsen tingkat 2 Jumlah

Kolom No. (4)

Lathe Machine disewa dari sebuah perusahaan penyewaan Amerika sejumlah 2 (dua) unit maka pada Kolom KLN ditulis : 2 Ditulis dengan angka nominal, misal : Rp. 1.000.000

Kolom No. (5)

Biaya sewa per bulan

Biaya sewa per bulan dari Mesin /Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang disebutkan pada Kolom No. (1)

No

Data Kolom No. (6)

Nama Total biaya per bulan

Kolom No. (7) Kolom No. (8)

Alokasi penggunaan Total biaya per bulan yang dialokasi

Sel No. (9A) Sel No. (9B) Sel No. (9C) Sel No. (10) Sel No. (11A)

Contoh Pengisian Data berasal dari Perkalian jumlah mesin Setiap Sel pada dengan biaya sewa per Kolom No. (4) dikali bulan setiap Sel pada Kolom No. (5) Alokasi penggunaan mesin Ditulis dengan angka untuk produk yang dinilai persen, misal 100 % Data berasal dari Perkalian alokasi mesin dengan total biaya sewa per Setiap Sel pada Kolom No. (6) dikali bulan setiap Sel pada Kolom No. (7) Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (8) untuk total Kapasitas Normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal Sel No. (9A) dari mesin/alat kerja/fasilitas Sel No. (8) kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal Sel No. (9B) dari mesin/alat kerja/fasilitas Sel No. (8) kerja yang digunakan langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Secara matematis Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal

Penjelasan

Sel No. (11B)

Sel No. (11C)

No

Data

Nama

Penjelasan Contoh Pengisian dari mesin/alat kerja/fasilitas Sel No. (9C) kerja yang digunakan Sel No. (8) langsung di setiap proses produksi yang penggunaannya khusus untuk produk yang dinilai TKDN-nya dengan status sewa

h. Cara pengisian Formulir 4.2.8 tentang Perincian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik (untuk jasa-jasa terkait) No 1. Data Kolom No. (1) Kolom No. (2) Nama Nama Jasa Penjelasan Jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi. Nama perusahaan / badan hukum pemilik jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Jumlah Jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Biaya pengurusan perbulan dari jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) Perkalian jumlah jasa dengan biaya pengurusan per bulan Ditulis dengan angka nominal misal : Rp. 1.000.000 Data berasal dari Setiap Sel pada Kolom No. (3) dikali dengan setiap Sel pada Kolom No. (4) Untuk mengalokasikan diperlukan suatu basis. Contoh : Apabila produk mempunyai satuan yang sama misal : unit maka kapasitas normalnya dapat dijadikan sebagai basis. Pabrik PT ABC mempunyai produk AA dan BB dengan kapasitas Contoh Pengisian Jasa Catering untuk karyawan dipabrik PT Jujur Maju

2.

Pemasok / Produsen tingkat 2 Jumlah

3.

Kolom No. (3) Kolom No. (4) Kolom No. (5)

4.

Biaya Pengurus per bulan Total biaya per bulan

5.

6.

Kolom No. (6)

Alokasi penggunaan untuk produk yang dinilai

Persentase penggunaan jasa yang disebutkan pada Kolom No. (1) untuk produk yang dinilai TKDN-nya

No

Data

Nama

Penjelasan

Contoh Pengisian normal AA = 100 unit sedangkan BB = 400 unit maka alokasi mesin yang digunakan bersama untuk produk AA = 100 x 100% = 20% 500

7.

Kolom No. (7)

Perkalian total biaya per bulan pada Kolom No. (5) dengan alokasi pada Kolom No. (6) untuk setiap jasa yang disebutkan pada Kolom No. 1 (satu) Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KDN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk bagian KLN Penjumlahan Kolom No. (7) untuk total Kapasitas normal perbulan untuk produk yang dinilai TKDN-nya Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Dalam Negeri (KDN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi sebagai Komponen Luar Negeri (KLN) Biaya produksi per 1 (satu) satuan produk yang berasal jasa yang digunakan langsung di setiap proses produksi. Secara matematis Sel No. (8A) Sel No. (9)

8. 9.

Sel No. (8A) Sel No. (8B)

10. Sel No. (8C) 11. Sel No. (9) 12. Sel No. (10A)

13. Sel No. (10B)

Secara matematis Sel No. (8B) Sel No. (9)

14. Sel No. (10C)

Secara matematis Sel No. (8C) Sel No. (9)

i.

Cara pengisian Formulir 4.2.9 tentang Rekapitulasi Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang

No

Data A B C

E F Sel No. (1)

Sel No. (2)

Sel No. (3)

E Sel No. (4)

Sel No. (5)

Sel No. (6)

Penjelasan Nama Penyedia Barang dan Jasa Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Hasil Produksi yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Jenis Produk type produk yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Spesifikasi yang dibuat oleh perusahaan Standar yang dipersyaratkan untuk produk tersebut. Bahan (Material) Langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku yang merupakan KDN Bahan (Material) Langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku yang merupakan KLN Bahan (Material) Langsung merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk bahan baku. Jenis Produk type produk yang dibuat oleh Perusahaan Penyedia Barang dan Jasa Spesifikasi yang dibuat oleh perusahaan % TKDN untuk Bahan (material) langsung merupakan biaya KDN untuk bahan langsung dibagi dengan biaya total untuk bahan langsung dikalikan dengan 100% Tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung yang merupakan KDN Tenaga kerja langsung merupakan biaya produksi per 1

Contoh Pengisian PT Indonesia Sejahtera Jl. Siaga, Pasar Minggu Jakarta Pipe ; Valve ; Pressure Vessel

ERW Pipe ; Stainless Steel Globe Valve diameter 2, # 300 psi tebal. 50 mm, # 150 kg/m2 API 5 CT untuk pipa. Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9A) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10A) Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9B) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10B) Data berasal dari Formulir 4.2.1 Sel No. (9C) + Formulir 4.2.2 Sel No. (10C) ERW Pipe ; Stainless Steel Globe Valve diameter 2, # 300 psi tebal. 50 mm, # 150 kg/m2 Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No. (1) x 100 Sel No. (3) Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.4 Sel No. (10A)

Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (10B) +

No

Data

Sel No. (7)

14. Sel No. (8)

15. Sel No. (9)

16. Sel No. (10)

Penjelasan (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung yang merupakan KLN Tenaga kerja langsung merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk tenaga kerja langsung % TKDN untuk Tenaga Kerja Langsung merupakan biaya KDN dibagi dengan biaya total dikalikan dengan 100% Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik yang merupakan KDN Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik yang merupakan KLN Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan total biaya produksi per 1 (satu) satuan produk untuk biaya tidak langsung Pabrik % TKDN untuk Biaya Tidak Langsung Pabrik merupakan biaya KDN untuk biaya tidak langsung pabrik dibagi dengan biaya total untuk biaya tidak langsung pabrik dikalikan dengan 100% Biaya Produksi yang merupakan biaya KDN saja Biaya Produksi yang merupakan biaya KLN saja Biaya Produksi yang merupakan biaya total. % TKDN untuk Biaya Produksi merupakan biaya KDN dibagi dengan biaya total dikalikan dengan 100

Contoh Pengisian Formulir 4.2.4 Sel No. (11B)

Data berasal dari Formulir 4.2.3 Sel No. (10C) + Formulir 4.2.4 Sel No. (11C) Data berasal dari Sel No (5) Formulir 4.2.9 x 100 Sel No. (7) Formulir 4.2.9 Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10A) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11A) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10A) Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11B) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10B) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11B) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10B) Data berasal dari : Formulir 4.2.5 Sel No. (11C) + Formulir 4.2.6 Sel No. (10C) + Formulir 4.2.7 Sel No. (11C) + Formulir 4.2.8 Sel No. (10C) Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No (9) x 100 Formulir 4.2.9 Sel No. (12)

17. Sel No. (11)

18. Sel No. (12)

19. Sel No. (13) 20. Sel No. (14) 21. Sel No. (15) 22. Sel No. (16)

Data berasal dari Sel No. (1) + Sel No. (5) + Sel No. (9) Data berasal dari Sel No. (2) + Sel No. (6) + Sel No. (10) Data berasal dari Sel No. (3) + Sel No. (7) + Sel No. (11) Data berasal dari Formulir 4.2.9 Sel No (9) x 100 Formulir 4.2.9 Sel No. (12)

C. Petunjuk Dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa Lingkup Penilaian a. b. c. d. Manajemen Proyek dan Perekayasaan; Alat Kerja/Fasilitas Kerja; Konstruksi dan Fabrikasi; dan Jasa Umum.

Definisi, Kriteria dan Persyaratan a. Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya tenaga kerja yang berasal dari fungsi-fungsi manajemen dan perekayasaan yang mendukung langsung kegiatan job order, lelang, atau kontrak. b. Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya untuk alat kerja/fasilitas kerja yang disewa atau dimiliki sendiri untuk digunakan langsung dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan. c. Konstruksi adalah biaya untuk pekerjaan kontruksi yang diikat dalam suatu kontrak kerja dan merupakan fungsi langsung pada suatu pekerjaan. d. Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja langsung yang melaksanakan fungsi produksi. e. Jasa Umum adalah jasa-jasa yang dikeluarkan untuk pengurusan atau yang berhubungan dengan kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak. f. Objek Penilaian Capaian TKDN Jasa adalah Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, kontruksi/fabrikasi dan Jasa Umum. Sedangkan nilainya dihitung sampai di lokasi pengerjaan (On Site) untuk produk jasa yang bersangkutan tanpa memperhitungkan overhead perusahaan dan keuntungan. g. Nilai Jasa dapat diambil dari nilai job order, atau nilai lelang, atau nilai kontrak, dengan catatan harus konsisten. h. Penelusuran penilaian untuk job order, lelang, atau kontrak dilakukan sampai dengan produsen tingkat ketiga, dan dilanjutkan pada produsen tingkat berikuthya apabila nilai produk dari produsen tingkat yang bersangkutan minimal 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama.

i.

Apabila nilai produk tingkat terakhir di bawah 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama dan diproduksi di dalam negeri, maka nilai TKDN nya dinyatakan 100%.

j.

Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan Kewarganegaraan.

k.

Untuk alat kerja/fasilitas kerja, atau berkaitan dengan investasi yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan job order, lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan Kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja tersebut.

l.

Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari pekerjaan job order, lelang, atau kontrak yang bersangkutan, kriteria untuk

dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN ditentukan berdasarkan negara asal. m. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. n. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri. o. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25% proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. p. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. q. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri. r. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, persentase komponen dalam negerinya dinilai secara

proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri.

s.

Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir-butir diatas dapat berupa Akte Notaris, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan sebagainya.

t.

Apabila pada saat lelang tidak dapat memberikan bukti kepemilikan (dikarenakan alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan baru dibeli setelah ditunjuk sebagai pemenang) maka dinyatakan sebagai komponen luar negeri.

u.

Apabila pada saat lelang dipersyaratkan alat kerja/fasilitas Kerjanya harus baru, maka nilai TKDN dari alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan dinyatakan 0 (nol) (nilai alat kerja/fasilitas kerja tersebut dikeluarkan dari perhitungan TKDN).

v.

Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung memproduksi produk akhir (barang/jasa).

w.

Produsen tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, komponen, dan sebagainya) dan jasa untuk diolah lagi menjadi produk akhir oleh produsen tingkat satu.

x.

Produsen tingkat 3 (tiga) dan seterusnya adalah penyedia barang (bahan baku, komponen dan sebagainya) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi untuk produsen tingkat 2 (dua) (tingkat diatasnya) yang diproduksi oleh penyedia/pembuat barang dan jasa produsen tingkat 3 (tiga) dan seterusnya.

Jenis-jenis formulir Isian untuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa, terdiri atas: a. Formulir 4.3.1, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan untuk jasa job order, lelang, atau kontrak. b. Formulir 4.3.2, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja untuk jasa job order, lelang, atau kontrak. c. Formulir 4.3.3, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Konstruksi dan Fabrikasi untuk jasa job order, lelang, atau kontrak. d. Formulir 4.3.4, Formulir Isian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Jasa Umum untuk jasa job order, lelang, atau kontrak.

e. Formulir 4.3.5, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri Jasa Produksi Dalam Negeri. Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 3.1, Lampiran 3.2, Lampiran 3.3, Lampiran 3.4, dan Lampiran 3.5. Petunjuk Cara Pengisian a. Cara pengisian Formulir 4.3.1 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Manajemen Proyek dan

Perekayasaan. No 1. Data Kolom No. (1) Nama Uraian Pekerjaan Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk manajemen proyek dan perekayasaan. Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan. Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan Contoh Pengisian Proyek Manager Area Manager

2.

Kolom No. (2) Kolom No. (3)

Kualifikasi

3.

Warga Negara

Area Manager: S1/Pengalaman 10 tahun Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN

4. 5.

Kolom No. (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6) Kolom No. (7)

Jumlah Durasi

Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja Tidak diisi Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Contoh: durasi 1 bulan, 2 bulan

6. 7.

Material Upah

No 8.

Data Kolom No. (8)

9.

Kolom No. (9)

Nama Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah Total

Penjelasan Tidak diisi

Contoh Pengisian

10

Kolom No. (10)

Nilai

11

12

Kolom No. (11) Kolom No. (12)

Total %

13

Kolom No. (13)

% KDN

14

Kolom No. (14) Kolom No. (15) Kolom No. (16)

Sub Total Nilai KLN

15

Sub Total Nilai KDN

16

Sub Total Nilai Total

17

Kolom No. 17

Sub Total %

Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN. Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN dan dengan Kolom No. (10) KDN. Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari: Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan Persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100

No 18

Penjelasan Contoh Pengisian Sel No. (16) Kolom Sub Total Merupakan No. 18 % TKDN Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C) b. Cara pengisian Formulir 4.3.2 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja.

Data

Nama

No 1.

Data Nama Kolom No. Uraian (1) Pekerjaan

2.

Kolom No. Spesifikasi (2)

3.

Kolom No. Pemasok/ (3) Kepemilikan

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan Merupakan uraian spesifikasi untuk alat kerja/fasilitas kerja sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan. Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja. Jumlah dari pada uraian pekerjaan yang disebutkan pada kolom (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk pemakaian alat kerja/fasilitas kerja Tidak diisi Tidak diisi Merupakan nilai depresiasi atau rate sewa, yang pengisiannya disesuaikan dengan aturan kepemilikan alat kerja, bisa di kolom LN saja, DN saja atau gabungan LN dan DN Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan

Contoh Pengisian Office Container Kompresor

Office Container: 20 feet

Contoh: PT. Sabda Putra

4.

Kolom No. Jumlah (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6) Kolom No. (7) Kolom No. (8) Durasi

5.

Contoh: durasi : 1 bulan, 2 bulan

6. 7. 8.

Material Upah Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

9.

Kolom No. (9)

Total

10

Kolom Nilai No. (10)

No

Data

Nama

11

Kolom Total No. (11) Kolom % No. (12)

12

13

Kolom % KDN No. (13)

14

Kolom Sub Total Nilai No. (14) KLN Kolom Sub Total Nilai No. (15) KDN Sub Total Nilai Kolom No. (16) Total

15

16

17

Kolom Sub Total No. (17) % Kolom Sub Total % No. (18) TKDN

18

Penjelasan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN dan dengan Kolom No. (10) KDN. Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari: Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan : Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan : Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

Contoh Pengisian

c.

Cara pengisian Formulir 4.3.3 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Konstruksi/ Fabrikasi.

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Uraian Pekerjaan

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk

Contoh Pengisian Operator Helper

No 2.

Data Kolom No. (2) Kolom No. (3)

Nama Kualifikasi

3.

Pemasok/ Kepemilikan

4.

Kolom No. (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6) Kolom No. (7)

Jumlah

5.

Durasi

Penjelasan Konstruksi/Fabrikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja Tidak diisi Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Tidak diisi.

Contoh Pengisian Operator : SMA/Pengalaman 5 tahun Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan, Indonesia sebagai KDN.

Contoh: durasi : 1 bulan, 2 bulan

6. 7.

Material Upah

8.

Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah Total

9.

Kolom No. (9)

10

Kolom No. (10)

Nilai

Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) jumlah dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN

No 11

12

Data Kolom No. (11) Kolom No. (12)

Nama Total %

13

Kolom No. (13)

% KDN

14

Kolom No. (14) Kolom No. (15) Kolom No. (16)

Sub Total Nilai KLN

15

Sub Total Nilai KDN

16

Sub Total Nilai Total

17

18

Kolom No. (17) Kolom No. (18) d.

Sub Total % Sub Total % TKDN

Penjelasan Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

Contoh Pengisian

Cara pengisian Formulir 4.3.4 tentang Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Jasa Umum.

No 1.

Data Nama Kolom No. Uraian (1) Pekerjaan

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerjaan untuk jasa umum

Contoh Pengisian Construction All Risk (CAR) Transportasi

No 2.

Data Nama Kolom No. Spesifikasi (2)

3.

Kolom No. Pemasok/ (3) Kepemilikan

4.

Kolom No. Jumlah (4) Kolom No. (5) Satuan/ Durasi

5.

Penjelasan Merupakan uraian spesifikasi untuk jasa umum sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk: - barang berdasarkan negara asal. - alat kerja/fasilitas kerja berdasarkan kepemilikan. Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/barang) dan unit waktu untuk alat kerja/fasilitas kerja

Contoh Pengisian Transportasi laut

Contoh: Pemasok untuk transportasi laut, kepemilikannya Indonesia sebagai KDN.

Contoh : Satuan : pcs, unit, buah durasi : 1 bulan, 2 bulan

6.

Kolom No. (6)

7.

Kolom No. (7)

8.

Kolom No. (8)

Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal Merupakan harga satuan Upah untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan harga satuan Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / untuk bukan material maupun upah, apabila dari Non uraian pekerjaan tersebut Upah Material

No

Data

Nama

9.

Kolom No. (9)

Total

10

Kolom Nilai No. (10)

11

Kolom Total No. (11)

12

Kolom % No. (12)

13

Kolom % KDN No. (13)

14

Kolom Sub Total Nilai No. (14) KLN

15

Kolom

Sub Total Nilai

Penjelasan terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (8) ini. Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.3.1 sampai dengan Formulir 4.3.4) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.3.5 Sel (5 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan

Contoh Pengisian

No

Data Nama No. (15) KDN

16

Sub Total Nilai Kolom No. (16) Total

17

Kolom Sub Total % No. (17) Kolom Sub Total % No. (18) TKDN

18

Penjelasan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan : Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan : Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (5 C)

Contoh Pengisian

e.

Cara pengisian Formulir 4.3.5 tentang Rekapitulasi Penilaian Sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Jasa

No 1. 2. 3. 4. 5.

Data A A2 D E F

Penjelasan Nama Penyedia Jasa Alamat Penyedia Jasa Nama jasa yang dilakukan oleh peserta lelang Pemilik jasa yaitu nama KPS yang mengadakan lelang. No. Dokumen jasa atau No. kode lelang/kontrak dari KPS yang bersangkutan Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan Merupakan persentase

Contoh Pengisian PT Indonesia Jaya Wisma Building, Lt. 7, Jl. Jend Sudirman, Jakarta 12999 Jasa Penyewaan compressor 2500 HP, selama 2 tahun. PT. Sepinggan Oil BCA-0215265526

6.

Sel No. (1 A)

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (14)

7.

Sel No. (1 B) Sel No. (1 C) Sel No.

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (15)

8.

Data berasal dari Formulir 4.3.1 Sel No. (16) Data berasal dari

9.

No

Data (1 D)

Penjelasan Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total sub jasa Merupakan biaya jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan persentase KDN Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total biaya jasa Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk alat kerja/fasilitas kerja Merupakan persentase alat kerja/ fasilitas kerja terhadap total sub bagian jasa Merupakan biaya jasa untuk alat kerja/fasilitas kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan persentase KDN alat kerja/fasilitas kerja terhadap total biaya jasa. Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk konstruksi/fabrikasi Merupakan persentase konstruksi/fabrikasi terhadap total sub bagian jasa

Contoh Pengisian Formulir 4.3.1 Sel No.( 17 ) atau dari Sel No. ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 1 C) Data berasal dari Sel No. (1 B)

10. Sel No. (1 E)

11. Sel No. (1 F)

Data berasal dari Sel No. ( 1 E ) x 100 Sel No. ( 5 C ) Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (14)

12. Sel No. (2 A)

13. Sel No. (2 B)

Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (15 )

14. Sel No. (2 C) 15. Sel No. (2 D)

Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (16) Data berasal dari Formulir 4.3.2 Sel No. (17) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 2 C) Data berasal dari Sel No. (2B)

16. Sel No. (2 E)

17. Sel No. (2 F) 18. Sel No. (3 A)

Data berasal dari Sel No. (2 E) x 100 Sel No. (5C) Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (14)

19. Sel No. (3 B)

Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (15)

20. Sel No. (3 C) 21. Sel No. (3 D)

Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (16) Data berasal dari Formulir 4.3.3 Sel No. (17) atau Formulir 4.3.5

No

Data

Penjelasan

Contoh Pengisian Sel No. (3 B) x 100 Sel No. (3C) Data berasal dari Sel No. (3B)

22. Sel No. (3 E)

23. Sel No. (3 F) 24. Sel No. (4 A) 25. Sel No. (4 B) 26. Sel No. (4 C) 27. Sel No. (4 D)

Merupakan biaya jasa untuk konstruksi/fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan presentase KDN Konstruksi/fabrikasi terhadap total biaya jasa Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk jasa umum Merupakan persentase jasa umum terhadap total sub bagian jasa

Data berasal dari Sel No. (3E) x 100 Sel No. (5C) Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (14) Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (15) Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (16) Data berasal dari Formulir 4.3.4 Sel No. (17) atau Formulir 4.3.5 Sel No. (4B) x 100 Sel No. (4C) Data berasal dari Sel No.(4B)

28. Sel No. (4 E) 29. Sel No. (4 F) 30. Sel No. (5 A) 31. Sel No. (5 B) 32. Sel No. (5 C) 33. Sel No. (5 D) 34. Sel No. (5 E) 35. Sel No. (5 F)

Merupakan biaya jasa untuk jasa umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan persentase KDN jasa umum terhadap total biaya jasa

Data berasal dari Sel No. (4E) x 100 Sel No. (5C) Data berasal dari Merupakan biaya jasa untuk sub Sel No. (1A) + Sel No. (2A)+ Sel bagian jasa yang merupakan No. (3A) + Sel No. (4A) Komponen Luar Negeri (KLN) Data berasal dari Merupakan biaya jasa untuk sub Sel No. (1 B) + Sel No. (2 B)+ bagian jasa yang merupakan Sel No. (3 B) + Sel No. (4 B) Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya jasa total untuk Data berasal dari sub bagian jasa Sel No. (1 C) + Sel No. (2 C)+ Sel No. (3 C) + Sel No. (4 C) Merupakan persentase sub bagian Data berasal dari jasa terhadap total sub bagian jasa Sel No. (1 D) + Sel No. (2 D)+ Sel No. (3 D) + Sel No. (4 D) Data berasal dari Merupakan biaya jasa untuk sub Sel No. (5 B) bagian jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Data berasal dari Merupakan persentase KDN sub bagian jasa terhadap total biaya jasa Sel No. ( 5 E ) x 100

No

Data

Penjelasan

Contoh Pengisian Sel No. ( 5 C )

D. Petunjuk dalam Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Gabungan Barang dan atau Jasa. 1. Lingkup Penilaian a. Barang 1) Material Langsung (Bahan Baku) 2) Peralatan (Barang Jadi) b. Jasa 1) Manajemen Proyek dan Perekayasaan 2) Alat Kerja/Fasilitas Kerja 3) Konstruksi dan Fabrikasi 4) Jasa Umum 2. Definisi, Kriteria dan Persyaratan a. Material Langsung (Bahan Baku) adalah material/bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk atau suatu paket pekerjaan. b. Peralatan (Barang Jadi) adalah suatu produk akhir yang akan diintegrasikan pada paket pekerjaan yang bersangkutan. c. Manajemen Proyek dan Perekayasaan adalah biaya tenaga kerja yang berasal dari fungsi-fungsi manajemen proyek dan perekayasaan yang mendukung langsung kegitan job order, lelang, atau kontrak. d. Alat Kerja/Fasilitas Kerja adalah biaya untuk alat kerja/fasilitas kerja yang disewa atau dimiliki sendiri untuk digunakan langsung dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan. e. Konstruksi adalah biaya untuk pekerjaan kontruksi yang diikat dalam suatu kontrak kerja dan merupakan fungsi langsung pada suatu pekerjaan. f. Fabrikasi adalah biaya tenaga kerja langsung yang melaksanakan fungsi produksi. g. Jasa Umum adalah Jasa-jasa yang diperlukan untuk pengurusan atau yang berhubungan dengan kelancaran kegiatan produksi atau yang sifatnya job order, lelang, atau kontrak.

h. Nilai gabungan barang dan jasa dapat diambil dari nilai job order, lelang, atau kontrak dengan catatan harus konsisten. i. Objek Penilaian Capaian TKDN untuk Gabungan Barang dan Jasa adalah Bahan Baku Material Langsung, Peralatan/Barang Jadi, Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Kontruksi/Fabrikasi dan Jasa Umum. Sedangkan nilainya dihitung sampai di lokasi pengerjaan untuk produk gabungan barang dan jasa yang bersangkutan tanpa memperhitungkan overhead perusahaan dan keuntungan. j. Penelusuran penilaian untuk gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) dilakukan sampai dengan produsen tingkat ketiga, dan dilanjutkan pada produsen tingkat berikutnya apabila nilai produk produsen tingkat yang bersangkutan minimal 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama. k. Apabila nilai produk produsen tingkat terakhir di bawah 3% dari nilai produk produsen tingkat pertama dan diproduksi di dalam negeri, maka nilai TKDN nya dinyatakan 100%. l. Untuk tenaga kerja yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan kewarganegaraan. m. Untuk material/peralatan yang berfungsi sebagai bahan baku dari pekerjaan gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN dan KLN ditentukan berdasarkan negara asal. n. Untuk alat kerja/fasilitas kerja, atau investasi yang dipergunakan dalam kegiatan pekerjaan gabungan barang dan jasa (job order, lelang, atau kontrak) yang bersangkutan, kriteria untuk dikategorikan sebagai unsur KDN atau KLN ditentukan berdasarkan Kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja tersebut. o. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi di dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. p. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri.

q. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi dalam negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai 75% komponen dalam negeri, ditambah dengan 25% proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. r. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam negeri, dinilai 100% komponen dalam negeri. s. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri, dinilai 0% komponen dalam negeri. t. Alat kerja/fasilitas kerja yang diproduksi luar negeri, dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai komponen dalam negerinya secara proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri. u. Dokumen-dokumen bukti kepemilikan yang menyertai butir-butir diatas dapat berupa Akte Notaris, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan sebagainya. v. Apabila pada saat lelang tidak dapat memberikan bukti kepemilikan (dikarenakan alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan baru dibeli setelah ditunjuk sebagai pemenang) maka dinyatakan sebagai komponen luar negeri. w. Apabila pada saat lelang dipersyaratkan alat kerja/fasilitas kerjanya harus baru, maka nilai TKDN dari alat kerja/fasilitas kerja yang bersangkutan dinyatakan 0 (nol) (nilai alat kerja/fasilitas kerja tersebut dikeluarkan dari perhitungan TKDN). x. Produsen Tingkat 1 (satu) adalah penyedia barang dan jasa yang langsung memproduksi produk akhir (barang/jasa). y. Produsen Tingkat 2 (dua) adalah penyedia barang (bahan baku, komponen, dsb) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi (produsen tingkat ke 1). z. Produsen Tingkat 3 (tiga) dst adalah penyedia barang (bahan baku, komponen, dan sebagainya) dan jasa untuk produk akhir yang diproduksi untuk Produsen Tingkat 2 (dua) (produsen tingkat diatasnya) yang diproduksi oleh penyedia/pembuat barang dan jasa Produsen Tingkat 3 dan seterusnya. 3. Jenis-jenis formulir isian untuk Penilaian Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Barang dan atau Jasa terdiri atas:

a.

Formulir 4.4.1, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Material Langsung (Bahan Baku)

b.

Formulir 4.4.2, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Peralatan (Barang Jadi)

c.

Formulir 4.4.3, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan

d.

Formulir 4.4.4, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja

e.

Formulir 4.4.5, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Konstruksi dan Fabrikasi

f.

Formulir 4.4.6, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Jasa Umum

g.

Formulir 4.4.7, Formulir Isian Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk Analisa Harga Satuan.

h. Formulir 4.4.8, Rekapitulasi Formulir Isian Penilaian sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri (Jasa). Formulir-formulir dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 4.1, Lampiran 4.2, Lampiran 4.3, Lampiran 4.4, Lampiran 4.5, Lampiran 4.6, Lampiran 4.7 dan Lampiran 4.8. 4. Petunjuk Cara Pengisian Capaian TKDN Gabungan Barang dan Jasa a. Cara pengisian Formulir 4.4.1 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk Material Langsung (Bahan Baku) No 1. Data Kolom No. (1) Nama Uraian Pekerjaan Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan nama material /barang yang digunakan Merupakan uraian material/barang sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan Contoh Pengisian Barang : Plat Kawat Las Material/ Barang Plat tebal 2 Contoh: Untuk barang / material : produksi

2.

Kolom No. (2) Kolom No. (3)

Spesifikasi

3.

Negara Asal / Pemasok

No

Data

Nama

4. 5.

Kolom No. (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6)

Jumlah Satuan

Penjelasan tersebut. Untuk barang/ material berdasarkan negara asal Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/ barang) Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal Tidak diisi Tidak diisi

Contoh Pengisian China sebagai KLN

Contoh : Untuk satuan : pcs, unit, buah

6.

Material

7. 8.

Kolom No. (7) Kolom No. (8)

Upah Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah Total

9.

Kolom No. (9)

10

Kolom No. (10)

Nilai

11

Kolom No. (11) Kolom No. (12)

Total %

12

Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8). Merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada). Yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan Total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100

No 13

Data Kolom No. (13)

Nama % TKDN

14

Kolom No. (14) Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KLN Sub Total Nilai KDN

15

16

Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

17

Kolom No. (17) Kolom No. (18)

Sub Total %

18

Sub Total % TKDN

Penjelasan Kolom No. (11) Total MerupakanPersentase terhadap keseluruhan sub total barang (untuk barang Formulir 4.4.1 sampai dengan Formulir 4.4.2) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C) Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom 11 yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Komponen Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)

Contoh Pengisian

b.

Cara pengisian Formulir 4.4.2 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk Peralatan (Barang Jadi)

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Uraian Pekerjaan

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan nama peralatan/barang jadi yang digunakan Merupakan uraian peralatan/barang jadi sesuai dengan item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut. Untuk

Contoh Pengisian Barang : Presssure Gauge Valve Peralatan 1500 Psi Valve 3 Contoh: Untuk produksi China sebagai KLN

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi

3.

Kolom No. (3)

Negara Asal / Pemasok

No

Data

Nama

4. 5.

Kolom No. (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6)

Jumlah Satuan

6.

Material

7. 8.

Kolom No. (7) Kolom No. (8)

Upah Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah Total

Penjelasan Contoh Pengisian material/barang berdasarkan negara asal Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Contoh : Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/ Untuk satuan : pcs, barang) unit, buah Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan Negara Asal Tidak diisi Tidak diisi

9.

Kolom No. (9)

10

Kolom No. (10)

Nilai

11

Kolom No. (11) Kolom No. (12)

Total %

12

13

Kolom

% TKDN

Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8). Merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) Jumlah dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada). Yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan Total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase

No

Data No. (13)

Nama

14

Kolom No. (14) Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KLN Sub Total Nilai KDN

15

16

Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

17

Kolom No. (17) Kolom No. (18)

Sub Total %

18

Sub Total % TKDN

Penjelasan terhadap keseluruhan sub total barang (untuk barang Formulir 4.4.1 sampai dengan Formulir 4.4.2) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C) Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom 10 yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom 11 yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Komponen Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (3 C)

Contoh Pengisian

c.

Cara pengisian Formulir 4.4.3 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan.

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Uraian Pekerjaan

2.

Kolom No. (2) Kolom No. (3)

Kualifikasi

3.

Warga Negara

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk manajemen proyek dan perekayasaan Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan

Contoh Pengisian Proyek Manager Area Manager

Area Manager: S1/Pengalaman 10 tahun Contoh: Untuk tenaga kerja: kewarganegaraan , Indonesia sebagai KDN, Australia sebagai KLN

No 4. 5.

Data Kolom No. (4) Kolom No. (5) Kolom No. (6) Kolom No. (7)

Nama Jumlah Durasi

Penjelasan Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga kerja Tidak diisi Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom, yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Tidak diisi

Contoh Pengisian

Contoh : durasi : 1 bulan, 2 bulan

6. 7.

Material Upah

8.

Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah Total

9.

Kolom No. (9)

10

Kolom No. (10)

Nilai

11

Kolom No. (11) Kolom No. (12)

Total %

12

13

Kolom No. (13)

% TKDN

Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai

No

Data

Nama

14

Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

15

Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

16

Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

17

Kolom No. (17) Kolom No. (18)

Sub Total %

18

Sub Total % TKDN

Penjelasan dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

Contoh Pengisian

d.

Cara pengisian Formulir 4.4.4 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja.

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Uraian Pekerjaan

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi

3.

Kolom No. (3)

Kepemilikan

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan Merupakan uraian spesifikasi untuk alat kerja/fasilitas kerja sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai kepemilikan dari alat kerja/fasilitas kerja Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada

Contoh Pengisian Office Container Kompresor

Office Container: 20 feet

Contoh: PT. Jaya Container

4.

Kolom No. (4)

Jumlah

No 5.

Data Kolom No. (5)

Nama Durasi

6. 7. 8.

Kolom No. (6) Kolom No. (7) Kolom No. (8)

Material Upah Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

Penjelasan Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk pemakaian alat kerja/fasilitas kerja Tidak diisi Tidak diisi Merupakan nilai depresiasi atau rate sewa yang pengisiannya disesuaikan dengan aturan kepemilikan alat kerja, bisa di kolom LN saja, DN saja atau di kolom LN dan DN. Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dengan Kolom No. (4) Jumlah dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

Contoh Pengisian Contoh : durasi : 1 bulan, 2 bulan

9.

Kolom No. (9)

Total

10

Kolom No. (10)

Nilai

11

Kolom No. (11)

Total

12

Kolom No. (12)

13

Kolom No. (13)

% TKDN

No 14

Data Kolom No. (14)

Nama Sub Total Nilai KLN

15

Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

16

Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

17

Kolom No. (17) Kolom No. (18)

Sub Total %

18

Sub Total % TKDN

Penjelasan Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

Contoh Pengisian

e.

Cara pengisian Formulir 4.4.5 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk Konstruksi/Fabrikasi.

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Uraian Pekerjaan

2.

Kolom No. (2)

Kualifikasi

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan jabatan pekerjaan untuk Konstruksi/Fabrikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk jabatan sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk tenaga

Contoh Pengisian Operator Helper

Operator: SMA/Pengalaman 5 tahun

3.

Kolom No. (3)

Warga Negara

4.

Kolom No. (4) Kolom No. (5)

Jumlah

5.

Durasi

Contoh: durasi : 1 bulan, 2

No 6. 7.

Data Kolom No. (6) Kolom No. (7)

Nama Material Upah

Penjelasan kerja Tidak diisi Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Tidak diisi

Contoh Pengisian bulan

8.

Kolom No. (8)

9.

Kolom No. (9)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah Total

10

Kolom No. (10)

Nilai

11

Kolom No. (11)

Total

12

Kolom No. (12)

13

Kolom No. (13)

% TKDN

Merupakan penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) satuan durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6)

No

Data

Nama

14

Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

15

Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

16

Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

17

Kolom No. (17) Kolom No. (18) f.

Sub Total %

18

Sub Total % TKDN

Penjelasan Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

Contoh Pengisian

Cara pengisian Formulir 4.4.6 tentang Perincian Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa untuk Jasa Umum.

No 1.

Data Kolom No. (1)

Nama Uraian Pekerjaan

2.

Kolom No. (2)

Spesifikasi

3.

Kolom No. (3)

Pemasok/ Kepemilikan

4.

Kolom No. (4)

Jumlah

Penjelasan Merupakan uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerjaan untuk jasa umum Merupakan uraian spesifikasi untuk jasa umum sesuai dengan Item pada uraian pekerjaan Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal dari uraian pekerjaan tersebut untuk : - barang berdasarkan kewarganegaraan. - alat kerja/fasilitas kerja berdasarkan kepemilikan Jumlah uraian pekerjaan yang disebutkan pada Kolom No. (1)

Contoh Pengisian Construction All Risk (CAR). Transportasi Transportasi laut

Contoh: Pemasok untuk transportasi laut, kepemilikannya Indonesia sebagai KDN.

No 5.

Data Kolom No. (5)

Nama Satuan/ Durasi

Penjelasan Merupakan penjelasan Kolom No. (4) untuk satuan (material/barang) dan unit waktu untuk alat kerja/fasilitas kerja Merupakan harga satuan untuk material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (6) ini. Pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Kriteria suatu komponen dikategorikan sebagai KDN atau KLN berdasarkan negara asal Merupakan harga satuan untuk upah, dimasukkan kedalam Kolom No. (7). Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan harga satuan untuk bukan material maupun upah, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (8) ini. Pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (6), Kolom No. (7) dan Kolom No. (8), yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan Merupakan perkalian dari Kolom No. (9) Total Harga

Contoh Pengisian Contoh : Satuan : pcs, unit, buah durasi : 1 bulan, 2 bulan

6.

Kolom No. (6)

Material

7.

Kolom No. (7)

Upah

8.

Kolom No. (8)

Alat Kerja/ Fasilitas Kerja / Non Upah

9.

Kolom No. (9)

Total

10

Kolom No. (10)

Nilai

No

Data

Nama

11

Kolom No. (11) Kolom No. (12)

Total %

12

13

Kolom No. (13)

% TKDN

14

Kolom No. (14)

Sub Total Nilai KLN

15

Kolom No. (15)

Sub Total Nilai KDN

16

Kolom No. (16)

Sub Total Nilai Total

17

Kolom No. 17 Kolom No. 18

Sub Total %

18

Sub Total % TKDN

Penjelasan Satuan dikalikan dengan Kolom No. (4) Jumlah, dan Kolom No. (5) Satuan Durasi (apabila ada), yang terbagi menjadi dua Kolom KLN dan KDN Merupakan penjumlahan total Kolom No. (10) KLN ditambah dengan Kolom No. (10) KDN Merupakan persentase Komponen Dalam Negeri (KDN) untuk setiap uraian pekerjaan yang berasal dari Kolom No. (10) DN x 100 Kolom No. (11) Total Merupakan persentase terhadap keseluruhan sub total jasa (Formulir 4.4.3 sampai dengan Formulir 4.4.6) Kolom No. (10) DN x 100 Formulir 4.4.8 Sel (8 C) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (10) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan penjumlahan Kolom No. (11) yang merupakan Total Komponen Luar Negeri dan Dalam Negeri (Total) Merupakan Sel No. (15) x 100 Sel No. (16) Merupakan Sel No. (15) x 100 Formulir 4.4.8 Sel No. (8 C)

Contoh Pengisian

g. Cara pengisian Formulir 4.4.7 tentang Analisa Harga Satuan Penilaian sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa.

No 1.

Data Kolom No. (1)

2.

3.

4.

5.

6.

Contoh Pengisian Merupakan Uraian Pekerjaan yang Jasa : Proyek disesuaikan dengan Manager : Jabatan, Klasifikasi Operator Pekerjaan untuk tenaga Construction kerja/jasa. All Risk (CAR) Nama Alat Kerja/Fasilitas Kerja / Barang : peralatan atau Nama Material Crane /barang yang digunakan Pipa, Valve Bahan Bakar Kolom Spesifikasi/Kualifikasi Merupakan uraian kualifikasi untuk Tenaga kerja: No. S1 / jabatan/tenaga kerja atau (2) Pengalaman 5 spesifikasi untuk Alat Kerja/Fasilitas tahun Kerja / peralatan atau barang Sertifikasi NDT, sesuai dengan Item pada uraian welding, pekerjaan Material / Barang : Crawler Tada No. 120 ton, ERW Pipe, D.25, ASTM Contoh: Kolom Kewarga-negaraan/ Merupakan keterangan untuk uraian pekerjaan mengenai asal Negara Asal / No. untuk tenaga kerja uraian pekerjaan tersebut, yaitu: Pemasok / (3) : kewarganegaraan Kepemilikan - Untuk tenaga kerja berdasarkan , kewarganegaraan Indonesia sebagai - Untuk barang/material KDN, Australia berdasarkan negara asal. sebagai KLN - Untuk pemasok alat kerja/ untuk Barang/ fasilitas kerja/investasi Material : berdasarkan kepemilikan Pemasok/Produsen Tingkat 2 / Kepemilikan, PMDN sebagai KDN PMA sebagai KLN Jumlah uraian pekerjaan yang Kolom Jumlah disebutkan pada Kolom No. (1) No. (4) Contoh : Merupakan penjelasan Kolom No. Kolom Satuan / Durasi (4) untuk satuan (material/ No. Untuk satuan : pcs, barang) dan unit waktu (durasi) (5) unit, buah untuk tenaga kerja / jasa Untuk durasi : 1 bulan, 2 bulan Kolom Harga Harga satuan uraian pekerjaan

Nama Uraian Pekerjaan

Penjelasan

No

7.

Data Nama No. (6) Kolom Material No. (7)

8.

Kolom Upah No. (8)

9.

Kolom Alat Kerja/Fasilitas Kerja /Non Upah No. (9)

10

Kolom Total No. (10)

Penjelasan yang disebutkan pada Kolom No. (1) Merupakan harga satuan untuk Material, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur material maka dimasukkan kedalam Kolom No. (7) ini. Dan pada Kolom ini terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila material dari uraian pekerjaan tersebut berasal dari luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila berasal dari dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan harga satuan untuk upah, apabila dari uraian pekerjaan tersebut terdapat unsur upah maka dimasukkan ke dalam Kolom No. (8) ini. Dan pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN yang apabila upah dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan harga satuan untuk bukan material maupun upah. Apabila dari uraian pekerjaan tsb terdapat unsur bukan material maupun upah maka dimasukkan kedalam Kolom No. (9) ini. Dan pada Kolom ini juga terdapat dua Kolom yaitu KLN dan KDN. Apabila biaya dari uraian pekerjaan tersebut untuk luar negeri maka dimasukkan kedalam KLN dan apabila untuk dalam negeri maka dimasukkan dalam KDN Merupakan Penjumlahan dari Kolom No. (7), Kolom No. (8) dan Kolom No. (9) yang merupakan total jumlah setiap uraian pekerjaan

Contoh Pengisian

Contoh Non upah: -Transportasi -Bea masuk -Pajak -Asuransi -Dll.

h. Cara pengisian Formulir 4.4.8 tentang Rekapitulasi Penilaian sendiri Besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gabungan Barang dan Jasa : No 1. 2. 3. 4. Data A B C D Penjelasan Nama Penyedia Barang/Jasa Alamat Penyedia Barang/Jasa Nama gabungan barang dan jasa yang dilakukan oleh peserta lelang Pemilik gabungan barang dan jasa yaitu nama KPS yang mengadakan lelang. No. Dokumen gabungan barang dan jasa atau No. kode lelang/Kontrak dari KPS yang bersangkutan. Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN). Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Material Langsung (bahan baku) Merupakan persentase TKDN dalam Material Langsung (bahan baku) Contoh Pengisian PT Indonesia Makmur Gedung Serba Guna Jl. M.T. Haryono. Jakarta 12989 Proyek Fabrikasi dan Instalasi Gas Production Unit. PT. Sepinggan Oil

5.

ZX-5265557-EXT

6.

Sel No. (1 A)

Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. (14)

7.

Sel No. (1 B)

Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 15 )

8.

Sel No. (1 C) Sel No. (1 D)

Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 16 )

9.

10.

Sel No. (1 E)

11.

Sel No. (1 F)

12.

Sel No. (1 G)

Data berasal dari Formulir 4.4.1 Sel No. ( 17 ) atau Formulir 4.4.8 Sel No ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 1 C) Data berasal dari Merupakan persentase Material Langsung (bahan baku) terhadap Formulir 4.4.1Sel No. ( 18 ) atau Formulir 4.4.8 total sub bagian jasa Sel No. ( 1 B ) x 100 Sel No. ( 3 C) Data berasal dari Merupakan biaya gabungan Sel No. (1 B) barang dan jasa untuk Material Langsung (bahan baku) yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Merupakan persentase TKDN Data berasal dari Material Langsung (bahan baku) Sel No. ( 1 F ) x 100

No

Data

13.

Sel No. (2 A)

14.

Sel No. (2 B)

15.

Sel No. (2 C) Sel No. (2 D)

16.

Penjelasan terhadap total biaya gabungan barang dan jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan (barang jadi) yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan (barang jadi) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Peralatan (barang jadi) Merupakan persentase TKDN dalam Peralatan (barang jadi)

Contoh Pengisian Sel No. (9 C ) Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. ( 14 )

Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (15)

Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (16)

17.

Sel No. (2 E)

18.

Sel No. (2 F)

19.

Sel No. (2 G)

20.

Sel No. (3 A)

21.

Sel No. (3 B)

22.

Sel No. (3 C) Sel No. (3 D) Sel No. (3 E)

23.

24.

Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (17) atau Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 2 C) Merupakan persentase Peralatan Data berasal dari Formulir 4.4.2 Sel No. (18) atau (barang jadi) terhadap total sub bagian jasa Sel No. ( 2 B ) x 100 Sel No. ( 3 C) Data berasal dari Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Peralatan Sel No. (2 B) (barang jadi) yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Data berasal dari Merupakan persentase TKDN Peralatan (barang jadi) terhadap Sel No. ( 2 F ) x 100 total biaya gabungan barang dan Sel No. ( 9 C ) jasa Data berasal dari Merupakan biaya gabungan Sel No. (1 A) + Sel No. (2 A) barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Data berasal dari Merupakan biaya gabungan Sel No. (1 B) + Sel No. (2 B) barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Data berasal dari Merupakan biaya gabungan Sel No. (1 C) + Sel No. (2 C) barang dan jasa total untuk sub bagian barang Merupakan persentase TKDN Data berasal dari dalam sub bagian barang Sel No. (3B) x 100 Sel No. (3C) Data berasal dari Merupakan persentase sub bagian barang terhadap total sub Sel No. (3B) x 100 bagian barang Sel No. (3C)

No 25.

Data Sel No. (3 F)

26.

Sel No. (3 G) Sel No. (4 A)

27.

28.

Sel No. (4 B)

29.

Sel No. (4 C)

30.

Sel No. (4 D)

Penjelasan Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian barang yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Merupakan persentase KDN sub bagian barang terhadap total biaya gabungan barang dan jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan Merupakan persentase TKDN dalam Manajemen Proyek dan Perekayasaan

Contoh Pengisian Data berasal dari Sel No. (3 B)

Data berasal dari Sel No. ( 3 F ) x 100 Sel No. ( 9 C ) Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (14)

Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (15)

Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. (16)

31.

Sel No. (4 E)

Merupakan persentase Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total sub bagian jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Manajemen Proyek dan Perekayasaan yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan presentase TKDN Manajemen Proyek dan Perekayasaan terhadap total biaya Gabungan Barang dan Jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN)

32.

Sel No. (4 F)

Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No (17) atau Formulir 4.4.8 Sel No. ( 4 B ) x 100 Sel No. ( 4 C) Data berasal dari Formulir 4.4.3 Sel No. ( 18 ) atau Formulir 4.4.8 Sel No. ( 4 B ) x 100 Sel No. ( 8 C) Data berasal dari Sel No. (4 B)

33.

Sel No. (4 G)

Data berasal dari Sel No. (4F) x 100 Sel No. (9C)

34.

Sel No. (5 A)

Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 14 )

No 35.

Data Sel No. (5 B)

36.

Sel No. (5 C) Sel No. (5 D)

37.

Penjelasan Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja Merupakan persentase TKDN dalam Alat Kerja/Fasilitas Kerja

Contoh Pengisian Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 15 )

Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 16 ) Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel ( 17 ) atau Sel No. ( 5 B ) x 100 Sel No. ( 5 C) Data berasal dari Formulir 4.4.4 Sel No. ( 14 E ) atau Sel No. ( 5 B ) x 100 Sel No. ( 8 C) Data berasal dari Sel No. (5 B)

38.

Sel No. (5 E)

Merupakan persentase Alat Kerja/Fasilitas Kerja terhadap total sub bagian jasa

39.

Sel No. (5 F)

40.

Sel No. (5 G)

41.

Sel No. (6 A)

42.

Sel No. (6 B)

43.

Sel No. (6 C) Sel No. (6 D)

36.

Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Alat Kerja/Fasilitas Kerja yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan persentase KDN Alat Kerja/Fasilitas Kerja terhadap total biaya Gabungan Barang dan Jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Kontruksi dan Fabrikasi Merupakan persentase TKDN dalam Kontruksi dan Fabrikasi

Data berasal dari Sel No. ( 5 F ) x 100 Sel No. ( 9 C ) Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 14 )

Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 15 )

Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 16 ) Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 17 ) atau Sel No. ( 6 B ) x 100 Sel No. ( 6 C) Data berasal dari Formulir 4.4.5 Sel No. ( 14 E ) atau Sel No. ( 6 B ) x 100 Sel No. ( 8 C)

37.

Sel No. (6 E)

Merupakan persentase Kontruksi dan Fabrikasi terhadap total sub bagian jasa

No 38.

Data Sel No. (6 F)

39.

Sel No. (6 G)

40.

Sel No. (7 A)

41.

Sel No. (7 B)

42.

Sel No. (7 C) Sel No. (7 D)

43.

Penjelasan Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Kontruksi dan Fabrikasi yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Merupakan persentase TKDN Kontruksi dan Fabrikasi terhadap total biaya gabungan barang dan jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk Jasa Umum Merupakan persentase TKDN dalam Jasa Umum

Contoh Pengisian Data berasal dari Sel No. (6 B)

Data berasal dari Sel No. ( 6 F ) x 100 Sel No. ( 9 C ) Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 14 )

Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 15 )

Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 16 ) Data berasal dari Formulir 4.4.6 Sel No. ( 17 ) atau Sel No. ( 7 B ) x 100 Sel No. ( 7 C) Data berasal dari Form 06 Sel No. ( 18 ) Data berasal dari Sel No. (7 B)

44.

Sel No. (7 E) Sel No. (7 F)

45.

46.

Sel No. (7 G) Sel No. (8 A)

47.

48.

Sel No. (8 B)

49.

Sel No. (8 C) Sel No. (8 D)

50.

Merupakan persentase Jasa Umum terhadap total sub bagian jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk Jasa Umum yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan persentase TKDN Jasa Umum terhadap total biaya gabungan barang dan jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan biaya gabungan barang dan jasa total untuk sub bagian Jasa Merupakan persentase TKDN dalam sub bagian Jasa

Data berasal dari Sel No. ( 7 F ) x 100 Sel No. ( 9 C ) Data berasal dari Sel No. (4 A) + Sel No. (5A) + Sel No. (6A) + Sel No. (7A) Data berasal dari Sel No. (4 B) + Sel No. (5B) + Sel No. (6B) + Sel No. (7B) Data berasal dari Sel No. (4 C) + Sel No. (5C) + Sel No. (6C) + Sel No. (7C) Data berasal dari Sel No. (8B) x 100

No 51.

Data Sel No. (8 E) Sel No. (8 F)

Penjelasan Merupakan persentase sub bagian barang terhadap total sub bagian Jasa Merupakan biaya gabungan barang dan jasa untuk sub bagian Jasa yang merupakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Merupakan persentase TKDN sub bagian Jasa terhadap total biaya gabungan barang dan jasa Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa yang merupakan Komponen Luar Negeri (KLN) Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa untuk yang merupakan Komponen Dalam Negeri (KDN) Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa Merupakan persentase terhadap total gabungan barang dan jasa Merupakan persentase TKDN dalam total biaya gabungan barang dan jasa Merupakan total biaya gabungan barang dan jasa Barang dan Jasa yang merupakan TKDN Merupakan persentase TKDN total biaya gabungan barang dan jasa terhadap total biaya gabungan barang dan jasa BAB V

52.

Contoh Pengisian Sel No. (8C) Data berasal dari Sel No. ( 8 B ) x 100 Sel No. ( 8 C) Data berasal dari Sel No. (8 B)

53.

Sel No. (8 G) Sel No. (9 A)

54.

Data berasal dari Sel No. ( 8 F ) x 100 Sel ( 9 C ) Data berasal dari Sel No. (3 A) + Sel No. (8 A)

55.

Sel No. (9 B)

Data berasal dari Sel No. (3 B) + Sel No. (8 B)

56.

Sel No. (9 C) Sel No. (9 D) Sel No. (9 E) Sel No. (9 F) Sel No. (9 G)

Data berasal dari Sel No. (3 C) + Sel No. (8C) Data berasal dari Sel No. ( 9 B ) x 100 Sel No. ( 9 C) Data berasal dari Sel No. ( 9 B ) x 100 Sel No. ( 9 C) Data berasal dari Sel No. (9 B) Data berasal dari Sel No.( 9 F ) x 100 Sel No. ( 9 C )

57.

58.

59.

60.

TATA CARA PENYAMPAIAN PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TKDN

Pelaksanaan verifikasi terhadap Penilaian Sendiri Capaian TKDN dapat dikelompokkan menurut kegiatannya, yaitu:

1.

Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian, sebagaimana dimaksud pada Diagram 5.1.

2.

Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa, sebagaimana dimaksud pada Diagram 5.2.

3.

Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Produsen, sebagaimana dimaksud pada Diagram 5.3.

4.

Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Non Produsen, sebagaimana dimaksud pada Diagram 5.4.

Penyampaian Penilaian Capaian TKDN dapat dilakukan pada saat : a. b. produsen barang mengajukan langsung kepada Departemen Perindustrian. pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa). c. pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia barang dan jasa (pemenang lelang) dipergunakan untuk memonitoring pelaksanaan realisasi Capaian TKDN. d. akhir pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia barang dan jasa (pemenang lelang) untuk mengetahui realisasi Capaian TKDN yang dijanjikan di dalam Kontrak Apabila Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) akan melakukan klarifikasi terhadap Hasil Penilaian Sendiri TKDN yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa, klarifikasi tersebut mengikuti prosedur pada Diagram 5.3 dan Diagram 5.4. Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan dalam rangka verifikasi maupun klarifikasi adalah sebagai berikut : a. b. Penilaian Sendiri Capaian TKDN yang akan diverifikasi atau diklarifikasi. Faktur-faktur/invoice untuk data-data yang dicantumkan pada formulir penilaian sendiri serta data-data pendukungnya. c. Keabsahan dokumen tersebut di atas menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

d.

Dokumen tersebut di atas disampaikan kepada surveyor independen dan dijamin kerahasiaannya.

Khusus untuk penilaian capaian TKDN barang, data/dokumen pendukung yang perlu dipersiapkan adalah sebagaimana tersaji pada Diagram Data/ Dokumen Pendukung yang perlu dipersiapkan pada Lampiran 2.10. Data pendukung untuk penilaian capaian TKDN barang dalam proses produksi, barang dan atau jasa dalam proses monitoring pekerjaan atau akhir pekerjaan dalam kontrak yang telah disepakati adalah bukti transaksi pembelian atau pembayaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Data pendukung untuk capaian TKDN dalam proses lelang adalah bukti penawaran atau pembelian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kewajaran harga yang ditawarkan oleh penyedia barang/jasa harus dievaluasi terlebih dahulu oleh panitia lelang. Penyedia barang/jasa, khususnya manufakturing, apabila pada saat verifikasi hanya dapat menyerahkan dokumen pendukung dari komponen-komponen yang termasuk komponen biaya variabel saja, yang dijelaskan pada lampiran 2.10, sudah dapat dilakukan penandasahan oleh Departemen Perindustrian. Penyampaian penilaian sendiri komponen tertentu yang tidak dilengkapi oleh dokumen pendukung, maka TKDN komponen tersebut dinyatakan sebagai komponen luar negeri

Masa Berlaku penilaian adalah sebagai berikut: a. Capaian Besaran TKDN barang akan dievaluasi kembali Selambat-lambatnya 2 tahun. b. Capaian Besaran TKDN job order, lelang, atau kontrak hanya berlaku pada saat penilaian pekerjaan yang bersangkutan. A. Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian Apabila penyedia barang/jasa (produsen) ingin mencantumkan barang yang dihasilkannya pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian, maka prosedurnya adalah sesuai Diagram Alir Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian

Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian sebagaimana tersaji pada Diagram 5.1. Adapun proses pendaftaran hasil kemampuan produksi serta penilaian sendiri capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa kepada Departemen Perindustrian adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Penyedia barang/jasa membuat daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang dilengkapi dengan dokumen pendukung serta membuat surat permohonan untuk diverifikasi kepada Departemen Perindustrian. Format surat permohonan dimaksud sebagaimana Lampiran 5.1. b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat permohonan untuk diverifikasi kepada Departemen Perindustrian dengan hanya melampirkan daftar kemampuan produksi dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi capaian penilaian TKDN barang (dokumen pendukung penilaian sendiri capaian TKDN barang diarsipkan oleh penyedia barang/jasa untuk digunakan pada saat verifikasi oleh surveyor independen). c. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) menerima surat permohonan untuk diverifikasi yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang tanpa disertai dokumen pendukung. d. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) mengeluarkan dan mengirimkan surat perintah kerja (SPK) untuk melakukan verifikasi kepada surveyor independent yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang. 2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan a. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang, surveyor independen melakukan survey lapangan dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa. b. Surveyor independent menerbitkan laporan hasil verifikasi kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang. Hasil verifikasi

tersebut dikirm ke Departemen Perindustrian untuk ditandasahkan dan dimasukkan kedalam Daftar Inventarisasi barang/jasa. c. Departemen Perindustrian (Tim P3DN) menerima, mempelajari dan menandasahkan hasil verifikasi kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang disampaikan oleh surveyor independen. d. Hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang sudah ditandasahkan oleh Departemen Perindustrian (Tim P3DN) disampaikan kepada penyedia barang/jasa yang bersangkutan dan hasilnya dimasukkan ke dalam Daftar Inventarisasi barang/jasa. e. Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang sudah dibukukan oleh Departemen Perindustrian barang/jasa. f. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa dapat melakukan klarifikasi terhadap hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang tercantum pada daftar inventarisasi barang/jasa. Apabila diperlukan klarifikasi dari instansi terkait/ penguna barang/jasa dapat menghubungi Departemen Perindustrian untuk dikaji ulang. Apabila tidak diperlukan klarifikasi dari instansi terkait/ penguna barang/jasa maka dapat langsung digunakan untuk proses lelang. disebarluaskan keseluruh instansi terkait/pengguna

B.

Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa Instansi terkait yang telah mempunyai Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya di lingkungan/sektornya yang telah diverifikasi oleh surveyor independen dan telah ditetapkan oleh Menteri Perindustrian, maka hasil verifikasinya (Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya di sektor instansi terkait) dapat disampaikan oleh pimpinan instansi yang bersangkutan kepada Departemen Perindustrian untuk dicantumkan dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang dikeluarkan dan disebarluaskan oleh Departemen Perindustrian. Apabila penyedia barang/jasa (produsen) ingin mencantumkan barang yang dihasilkannya pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa serta Capaian TKDN-nya yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian melalui instansi terkait/pengguna barang/jasa, maka prosedurnya adalah sesuai Diagram Alir Proses Pendaftaran Hasil Kemampuan Produksi serta Penilaian Sendiri Capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Kepada Departemen Perindustrian melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa sebagaimana tersaji pada Diagram 5.2. Adapun proses pendaftaran hasil kemampuan produksi serta penilaian sendiri capaian TKDN pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa kepada Departemen Perindustrian melalui Instansi Terkait/Pengguna Barang/Jasa adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Penyedia barang/jasa membuat daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang dilengkapi dengan dokumen pendukung serta membuat surat permohonan untuk diverifikasi kepada Instansi Terkait/ pengguna barang/jasa. Format surat permohonan dimaksud sebagaimana Lampiran 5.2. b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat permohonan untuk diverifikasi kepada Instansi Terkait/pengguna barang/jasa dengan hanya melampirkan daftar kemampuan produksi dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi capaian penilaian TKDN barang (dokumen pendukung penilaian sendiri capaian

TKDN barang diarsipkan oleh penyedia barang/jasa untuk digunakan pada saat verifikasi oleh surveyor independent). c. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa menerima surat permohonan untuk diverifikasi yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang tanpa disertai dokumen pendukung. d. Instansi Terkait/pengguna barang/jasa mengeluarkan dan mengirimkan surat perintah kerja (SPK) untuk melakukan verifikasi kepada surveyor independent yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 - rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN barang. 2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan a. Berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) yang disertai daftar kemampuan produksi yang dihasilkan dan formulir 4.2.9 Rekapitulasi Penilaian Sendiri Capaian TKDN Barang, surveyor independen melakukan survey lapangan dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa. b. Surveyor independen menerbitkan laporan hasil verifikasi kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang. Hasil verifikasi tersebut dikirm ke instansi terkait/pengguna barang/jasa untuk

ditandasahkan dan dimasukkan kedalam Daftar Inventarisasi barang/jasa. c. Instansi terkait/pengguna barang/jasa menerima, mempelajari dan menandasahkan hasil verifikasi kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang disampaikan oleh surveyor independen. d. Hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang sudah ditandasahkan oleh instansi terkait/pengguna barang/jasa disampaikan kepada penyedia barang/jasa yang bersangkutan dan hasilnya disampaikan kepada Departemen Perindustrian untuk dimasukkan ke dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa. e. Departemen Perindustrian dapat melakukan klarifikasi terhadap hasil kemampuan produksi dan penilaian sendiri capaian TKDN barang yang disampaikan dari instansi terkait/pengguna barang/jasa. Apabila diperlukan klarifikasi dari Departemen Perindustrian dapat menghubungi instansi terkait/pengguna barang/jasa untuk dikaji ulang.

Apabila tidak diperlukan klarifikasi dari Departemen Perindustrian maka dapat langsung dibukukan oleh Departemen Perindustrian untuk

disebarluaskan keseluruh instansi terkait/ pengguna barang/jasa. f. Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang sudah dibukukan oleh Departemen Perindustrian disebarluaskan keseluruh instansi terkait/pengguna

barang/jasa untuk digunakan pada proses lelang.

C.

Proses Lelang bagi Penyedia Barang/Jasa sebagai Produsen Dalam Rangka Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri Apabila Penyedia Barang/Jasa (Produsen) akan mengikuti suatu pelelangan, prosedur yang diikuti adalah sebagaimana yang tersaji dalam Diagram 5.3. Adapun proses lelang bagi penyedia barang/jasa sebagai produsen dalam rangka memaksimalkan pengguna barang dan jasa produksi dalam negeri adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Penyedia barang/jasa membuat penilaian sendiri capaian TKDN yang dilengkapi dengan dokumen pendukung serta surat penawaran kepada pengguna barang/jasa (panitia lelang). b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat penawaran yang dilengkapi formulir 4.3.5 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN jasa atau formulir 4.4.8 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN gabungan barang dan jasa. c. Berdasarkan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN yang diterima dari penyedia barang/jasa, pengguna barang/jasa (panitia lelang)

memeriksa apakah ada perbedaan dengan daftar inventarisasi barang/jasa yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Pengguna barang/jasa (panitia lelang) dapat melakukan klarifikasi terhadap hasil penilaian sendiri capaian TKDN yang tercantum pada daftar inventarisasi barang/jasa. Apabila diperlukan klarifikasi, maka pengguna barang/jasa (panitia lelang) dapat mengeluarkan surat perintah kerja untuk dilakukan verifikasi oleh surveyor independent atau menghubungi Departemen Perindustrian. Apabila tidak diperlukan klarifikasi penguna barang/jasa (panitia lelang) maka dapat langsung digunakan untuk evaluasi lelang. 2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan a. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.

b.

Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.

c.

Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menerima, mempelajari dan menandasahkan hasil verifikasi penilaian sendiri capaian TKDN yang disampaikan oleh surveyor independen

3.

Tahap Penggunaan a. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menggunakan Laporan penlaian capaian TKDN yang sudah diverifikasi sebagai dasar untuk evaluasi lelang. b. Berdasarkan evaluasi lelang yang sudah dilakukan maka pengguna barang/jasa menetapkan pemenang lelang dan menandatangani kontrak kerja. c. Evaluasi terhadap realisasi capaian TKDN dilakukan pada saat proses atau pasca pengadaan, evaluasi tersebut berhubungan dengan pemberlakuan sanksi apabila ada ketidaksesuaian penilaian capaian TKDN pada saat lelang dengan realisasi penilaian capaian TKDN pada saat proses atau pasca pengadaan.

D.

Proses Memaksimalkan Pengguna Barang dan Jasa Produksi Dalam Negeri pada Proses Lelang dari Penyedia Barang/Jasa untuk Non Produsen Apabila Penyedia Barang/Jasa (Non Produsen) akan mengikuti suatu pelelangan, prosedur yang diikuti adalah sebagaimana yang tersaji dalam Diagram 5.4. Adapun proses lelang bagi penyedia barang/jasa non produsen dalam rangka memaksimalkan pengguna barang dan jasa produksi dalam negeri adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Penyedia barang/jasa mengecek ke dalam daftar inventarisasi barang/jasa. Apabila ada dalam daftar inventarisasi barang/jasa maka dapat langsung disampaikan kepada pengguna barang/jasa (panitia lelang) bersama dengan surat penawaran. Apabila tidak ada dalam daftar inventarisasi barang/jasa maka penyedia barang/jasa membuat penilaian sendiri capaian TKDN yang dilengkapi dengan dokumen pendukung serta membuat surat penawaran kepada pengguna barang/jasa (panitia lelang). b. Penyedia barang/jasa mengirimkan surat penawaran yang dilengkapi formulir 4.3.5 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN jasa atau formulir 4.4.8 rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN gabungan barang dan jasa tanpa melampirkan dokumen pendukung. c. Berdasarkan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN yang diterima dari penyedia barang/jasa, pengguna barang/jasa (panitia lelang)

memeriksa apakah ada perbedaan dengan daftar inventarisasi barang/jasa yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Pengguna barang/jasa (panitia lelang) dapat melakukan klarifikasi terhadap hasil penilaian sendiri capaian TKDN yang tercantum pada daftar inventarisasi barang/jasa yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Apabila diperlukan klarifikasi, maka pengguna barang/jasa (panitia lelang) akan mengeluarkan surat perintah kerja untuk dilakukan verifikasi oleh surveyor independent. Apabila tidak diperlukan klarifikasi penguna barang/jasa (panitia lelang) maka dapat langsung digunakan untuk

evaluasi lelang. 2. Tahap Verifikasi dan Pelaporan

a.

Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dan rekapitulasi penilaian sendiri capaian TKDN, surveyor independen melakukan survey lapangan dan verifikasi terhadap penyedia barang/jasa.

b.

Surveyor independen menerbitkan laporan hasil verifikasi penilaian sendiri capaian TKDN. Hasil verifikasi tersebut dikirm ke pengguna barang/jasa (panitia lelang) untuk ditandasahkan.

c.

Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menerima, mempelajari dan menandasahkan hasil verifikasi penilaian sendiri capaian TKDN yang disampaikan oleh surveyor independen.

3.

Tahap Penggunaan a. Pengguna Barang/Jasa (panitia lelang) menggunakan laporan penilaian capaian TKDN yang sudah diverifikasi sebagai dasar untuk evaluasi lelang. b. Berdasarkan evaluasi lelang yang sudah dilakukan maka pengguna barang/jasa menetapkan pemenang lelang dan menandatangani kontrak kerja. c. Evaluasi terhadap realisasi capaian TKDN dilakukan pada saat proses atau pasca pengadaan, evaluasi tersebut berhubungan dengan pemberlakuan sanksi apabila ada ketidak sesuaian penilaian capaian TKDN pada saat lelang dengan realisasi penilaian capaian TKDN pada saat proses atau pasca pengadaan.

BAB VI LAIN-LAIN

A.

Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa Dalam rangka memaksimalkan penggunaan barang/jasa produksi dalam negeri pada pengadaan barang/jasa mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilaksanakan, yaitu: 1. 2. 3. Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Pelelangan Tahap Pelaksanaan Kontrak

A. 1. Tahap Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) pada saat membuat Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa yang akan dibeli dalam rangka memaksimalkan produksi dalam negeri perlu mengacu pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh

Departemen Perindustrian. Dalam menghitung harga perkiraan sendiri (Owner Estimate) yang

didasarkan pada Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa dalam rangka memaksimalkan produksi barang/jasa buatan dalam negeri perlu menyusunnya dalam formulir minimal seperti pada contoh tabel yang terlihat pada Tabel 6.1 Apabila Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) tidak mampu membuat sendiri Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa yang diperlukan karena keterbatasan informasi, maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) dapat mencari informasi dari para ahli termasuk penyedia barang/jasa. Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) perlu

merencanakan kebutuhan biaya klarifikasi atau dan verifikasi oleh

surveyor

independen

yang

dibebankan

pada

biaya

pengadaan

barang/jasa. A. 2. Tahap Pelaksanaan Pelelangan. a. Dalam dokumen lelang harus dinyatakan bahwa proses lelang mengacu kepada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Perindustrian No. 11/MIND/PER/3/2006, serta Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan tentang Tata Cara Penilaian Sendiri Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian. b. Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa) dalam dokumen pelelangan menyajikan item pekerjaan dan jumlahnya dari Daftar Kebutuhan (Bill of Quantity) barang/jasa yang telah dibuat oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna Barang/Jasa), tanpa mengisi pernyataan harga (dikosongkan). A. 3. Tahap Pelaksanaan Kontrak Setiap ada perubahan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang diminta oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa atau Pengguna Barang/Jasa (additional work), harus selalu dibuatkan amandemen kontraknya, mengingat dapat berpotensi mengubah Capaian TKDN. Pada saat penyampaian hasil penilaian sendiri capaian realisasi TKDN, penyedia barang/jasa menyertakan bukti-bukti yang sah dan autentik. B. Kriteria Kompetensi Surveyor Departemen Perindustrian/Panitia Pengadaan Barang/Jasa (Pengguna

Barang/Jasa) dalam menggunakan Surveyor Independen wajib memilih Surveyor Independen yang ditetapkan Menteri Perindustrian dengan kompetensi sebagai berikut : Memiliki tenaga ahli berpengalaman dalam bidang verifikasi atas kebenaran capaian TKDN minimal 3 tahun, dibuktikan dengan daftar riwayat hidup dan dilengkapi dengan salah satu rekapitulasi hasil laporan yang pernah di buat oleh masing-masing tenaga ahli.

Memiliki pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan verifikasi atas kebenaran capaian TKDN minimal 3 tahun dan menyampaikan jenis-jenis produk yang pernah dilaksanakan verifikasi atas kebenaran capaian TKDN yang pernah dilakukan. Memiliki dokumen standar prosedur operasi (SOP) pekerjaan dalam penilaian TKDN yang masih berlaku dan ditandasahkan oleh instansi pemerintah terkait. Menunjukan bentuk laporan hasil pelaksanaan pekerjaan penilaian TKDN. Memiliki pengalaman dalam bidang verifikasi, inventarisasi perusahaan industri barang dan jasa yang ditunjukan oleh kontrak-kontrak yang sah dari pemberi kerja. C. Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (Tim P3DN) Disamping hal tersebut diatas, dalam rangka peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, di setiap Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen maupun Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/kota wajib membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (Tim P3DN). Tim P3DN dibentuk oleh Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing dan memiliki tugas: melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pedoman penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masing-masing; b. melakukan monitoring dan penyaksian pada proses produksi maupun pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masingmasing; dan c. memberikan tafsiran final terhadap permasalahan perbedaan tafsir mengenai kebenaran besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) antara Penyedia Barang/Jasa dengan Tim Pengadaan Barang/Jasa (Tim Lelang) di lingkungan instansi masing-masing. Tim P3DN berada di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama/Sekretaris Daerah. Tim P3DN melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing, dengan tembusan kepada Menteri perindustrian. Menteri/Pimpinan Instansi masing-masing melaporkan realisasi penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi masing-masing secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Presiden, dengan tembusan kepada Menteri Perindustrian. Contoh Formulir laporan dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 6.1. Komposisi keanggotaan Tim P3DN sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Ketua Harian, Tim Kerja dan Tim Fasilitasi Perbedaan Penafsiran TKDN yang melibatkan wakil dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan asosiasi terkait tertentu. Contoh komposisi dan susunan keanggotaan Tim P3DN Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen dapat dilihat dalam formulir pada Lampiran 6.2, sedangkan contoh komposisi dan susunan keanggotaan Tim P3DN Pemerintah Daerah Propinsi/ Kabupaten/Kota dapat dilihat dalam formulir pada Lampiran 6.3. a.

Tabel 6.1
No.

: Contoh Tabel Daftar Kebutuhan (Bill Of Quantity)


Uraian Jumlah/ Volume Asal Barang*) Harga Satuan Harga

I. Material Langsung (Bahan Baku)

dst II. Peralatan (Barang Jadi)

dst III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan (Engineering)

dst IV. Alat Kerja/Fasilitas Kerja

dst. V. Kontruksi/Fabrikasi

Dst VI. Jasa Umum

dst

TOTAL HARGA
Catatan : *) Asal Barang disebutkan dari dalam negeri atau luar negeri dengan mengacu pada Daftar Invetarisasi Barang/Jasa

LAMPIRAN_1_1 LAMPIRAN_1_2 LAMPIRAN_1_3 LAMPIRAN_1_4 LAMPIRAN_1_5 LAMPIRAN_2_1 LAMPIRAN_2_2 LAMPIRAN_2_3 LAMPIRAN_2_4 LAMPIRAN_2_5 LAMPIRAN_2_6 LAMPIRAN_2_7 LAMPIRAN_2_8 LAMPIRAN_2_9 LAMPIRAN_2_10 LAMPIRAN_3_1 LAMPIRAN_3_2 LAMPIRAN_3_3 LAMPIRAN_3_4 LAMPIRAN_3_5 LAMPIRAN_4_1 LAMPIRAN_4_2 LAMPIRAN_4_3 LAMPIRAN_4_4 LAMPIRAN_4_5 LAMPIRAN_4_6 LAMPIRAN_4_7 LAMPIRAN_4_8 LAMPIRAN_CONTOH_2_1 LAMPIRAN_CONTOH_2_2 LAMPIRAN_CONTOH_2_3 LAMPIRAN_CONTOH_2_4 LAMPIRAN_CONTOH_2_5 LAMPIRAN_CONTOH_2_6 LAMPIRAN_CONTOH_2_7 LAMPIRAN_CONTOH_2_8 LAMPIRAN_CONTOH_2_9 LAMPIRAN_CONTOH_3_1 LAMPIRAN_CONTOH_3_2 LAMPIRAN_CONTOH_3_3 LAMPIRAN_CONTOH_3_4 LAMPIRAN_CONTOH_3_5 LAMPIRAN_CONTOH_4_1 LAMPIRAN_CONTOH_4_2 LAMPIRAN_CONTOH_4_3 LAMPIRAN_CONTOH_4_4 LAMPIRAN_CONTOH_4_5 LAMPIRAN_CONTOH_4_6 LAMPIRAN_CONTOH_4_7 LAMPIRAN_CONTOH_4_8

Anda mungkin juga menyukai