Bab I Teori Vitas Khusus
Bab I Teori Vitas Khusus
=
'
=
'
=
'
=
'
=
'
Hubungan koordinat-koordinat kedua acuan adalah:
Ilustrasi
Menurut Lorentz kecepatan benda v tidak
dapat lebih besar dari kecepatan cahaya c
Jika suatu gaya F dikenakan pada sebuah
benda dengan massa m dalam waktu
yang cukup lama apa yang akan terjadi
dengan kecepatan benda?
1.5 Dinamika Relativistik
Dalam kerangka relativistik hukum-hukum dasar
(misal hukum kekekalan momentum, energi
kinetik dan gaya) masih tetap berlaku namun
perlu pendefinisian ulang terhadap besaran-
besaran dinamika dasarnya.
Diperlukan sehimpunan hukum dinamika baru
yang mencegah benda mengalami percepatan
sedemikian sehingga mencapai kecepatan
melebihi kecepatan cahaya.
Ilustrasi bahwa hukum-hukum klasik tetap
berlaku :
Laju cahaya menurut pengukuran O adalah c + u
menurut postulat Einstein tidak mungkin Karena baik O
maupun O kedua-duanya harus mengukur laju cahaya
yang sama ,oleh karena itu t dan t harus berbeda ,
dapat dicari dengan cara:
2
2
2
2
1
'
' 2
' 2
2
2
c
u
t
t
t
t u L
c
t
l
c
A
= A
A
A +
=
A
=
Dinamika Relativistik
Apakah hukum-hukum dasar fisika klasik
(misal hukum kekekalan momentum, energi
kinetik dan gaya) masih tetap berlaku dalam
kerangka relativistik ?
1.6 Kekekalan Momentum
Relativistik
Kerangka acuan O .
Dua massa identik saling mendekat masing-
masing dengan laju v.
Setelah bertumbukkan didapat sebuah massa 2
m dalam keadaan diam .
Menurut kerangka acuan yang bergerak dengan
kecepatan v ke kanan , massa (1) akan tampak
diam sedangkan massa (2) akan tampak
mendekat dengan laju 2v (mekanika klasik)
Transformasi Lorentz :
Menurut kerangka Oyang bergerak dengan laju
u=v , kecepatan massa (1) adalah
0
1
1
'
2
2
2
1
1
1
=
=
c
v
v v
c
u v
u v
v
Kecepatan massa (2) adalah
v v =
2
2
2
2 2
2
2
2
1
2
1 1
'
c
v
v
c
vv
v v
c
u v
u v
v
+
=
Kecepatan massa gabungan 2m adalah
Momentum sebelum dan setelah tumbukan
menurut kerangka acuan O adalah sama yaitu
nol .
v
c
v
v
c
u
V
u V
V =
=
2 2
0
1
0
1
'
Menurut kerangka acuan O, momentum
linear awal tidak sama momentum linear
akhir
Momentum linear awal adalah
Momentum linear akhir adalah 2 mv
|
|
|
|
.
|
\
|
+
= = + =
2
2
' 2 2 ' 1 1
1
2
' ) 0 ( '
c
v
v
m m v m v m p
awal
mv v m mV p
akhir
2 2 ' 2 ' = = =
Menurut bahasan di depan , kita berusaha
mempertahankan kekekalan momentum
linear dalam semua kerangka acuan.
Momentum hanyalah melibatkan massa
dan kecepatan, maka kesalahan tentu ter-
letak pada penanganan massa. Sejalan
dengan terdapatnya penyusutan panjang
dan pemuluran waktu, marilah kita mem-
buat anggapan bahwa bagi besaran
massa terdapat pula pertambahan
massa relativistik menurut hubungan
sebagai berikut :
m
0
disebut massa diam.
Pembuktian dapat dilihat pada pustaka KANNETH
KRANE hal 54.
2
2
0
1
m
m
c
u
=
Dengan O mendefinisikan massa relativistik
akan dapat mempertahankan kekekalan
momentum menurut O dan O
Menurut O momentum awal sama dengan
momentum akhir yaitu nol .
Menurut O momentum awal juga sama dengan
momentum akhir yaitu
2
2
0
1
2
c
v
v m
=
1.7 Energi Kinetik Relativistik
Dalam fisika klasik energi kinetik di-
definisikan sebagai usaha sebuah gaya
luar yang mengubah laju sebuah obyek,
definisi yang sama dipertahan-kan berlaku
pula dalam mekanika relativistik (dengan
membatasi bahasan kita dalam satu
dimensi).
Perubahan energi kinetik jika benda bergerak
dari keadaan diam, maka energi kinetik akhir
adalah K
= = =
=
= = A
= A
vdp
dt
dx
dp dx
dt
dp
K
Fdx K
Fdx W K
K K K
i f
dv
c
v
v m
v
c
v
v m
K
dv p pv dp v K
v
v
=
= =
0
2
2
0
2
2
0
0
1 1
Perbedaan antara besaran mc
2
bagi sebuah
partikel yang bergerak dengan laju v dengan
besaran m
0
c
2
bagi sebuah partikel yang diam
,tidak lain adalah energi kinetiknya.
2
0
2
2
0
2
2
2
0
2
2
2
0
1
1
c m mc K
c m
c
v
c m
c
v
v m
K
=
+
=
Energi relativistik total diungkapkan oleh
persamaan berikut :
E = E
0
+ K = m
0
c
2
+ K = mc
2
E = mc
2
:energi relativistik total partikel
E
0
= m
0
c
2
: energi diam partikel
K : tambahan energi bagi partikel yang
bergerak (energi kinetik).