Anda di halaman 1dari 9

Terminalia catappa

TAKSONOMI
Kingdom Division Class Order Family Genus Species : : : : : : Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Myrtales : Combretaceae Terminalia T. catappa

Synonyms

- Phytolacca javanica Osbeck - Terminalia mauritiana Blanco - Terminalia moluccana Lam. - Terminalia procera Roxb.

Nama Lain : chambak barang, hukwang, badan, hou kouang, somz moox dong, badamier, Singapore almond, Indian almond, pareang prang, kapang, telisai, ketapang, jelawai ketapang, telisai, reddish-brown terminalia, talisai, almendras, dalinsi,

MORFOLOGI
DAUN (FOLIUM)

Daun lengkap merupakan daun yang terdiri atas upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Sedangkan Terminalia catappa disebut daun yang tidak lengkap karena daunnya hanya terdiri atas helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).

Terminalia catappa memiliki bentuk tangkai daun seperti bentuk tangkai daun tumbuhan pada umumnya, yaitu berbentuk silinder dengan sisi agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Untuk helaian daunnya, daun Terminalia catappa dapat dideskripsikan sebagai berikut: Bangun/Bentuk Daun (circumscriptio) Jika daun digolongkan berdasarkan letak bagian yang terlebar, maka daun Terminalia catappa termasuk dalam daun dengan bagian terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun dengan bentuk bangun daun bulat telur sungsang (obovatus), yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang terlebar terdapat dekat ujung daun. Ujung Daun (apex folii) Bentuk ujung daun yang dimiliki Terminalia catappa adalah tumpul (obtusus), yaitu tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan hingga terbentuk suatu sudut yang tumpul. Pangkal Daun (basis folii)

Tidak berbeda dengan ujung daunnya, pangkal daun Terminalia catappa memiliki bentuk yang tumpul (obtusus). Susunan Tulang-tulang Daun

Melihat arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, maka berdasarkan susunan tulangnya, Terminalia catappa tergolong daun yang bertulang menyirip (penninervis), yaitu daun yang mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Tepi Daun (margo folii) Secara garis besar tepi daun dibedakan menjadi 2, yaitu tepi daun yang rata dan tepi daun yang bertoreh. Tepi daun Terminalia catappa sendiri memiliki tepi daun yang rata. Daging Daun (intervenium) Daging daun merupakan bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Terminalia catappa memiliki daging daun yang seperti perkamen, yaitu tipis tetapi cukup kaku. Warna Daun Seperti pada umumnya, daun Terminalia catappa berwarna hijau. Namun pada musim kamarau/gugur warnanya berubah ada yang berwarna kuning kecoklatan ada pula yang berwarna merah kecoklatan. Permukaan Daun

Permukaan daun pada setiap tumbuhan tidak selalu sama, untuk Terminalia catappa sendiri, permukaan daunnya licin (laevis). BATANG (CAULIS) Batang pada tumbuhan ada yang kelihatan ada pula yang tidak. Oleh sebab itu maka dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuhan yang jelas berbatang. Untuk tumbuhan Terminalia catappa sendiri jelas sekali digolongkan ke dalam tumbuhan yang jelas berbatang karena batang Terminalia catappa merupakan batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang keras dan kuat. Arah Tumbuh Batang Untuk arah tumbuh batangnya, Terminalia catappa memiliki arah tumbuh batang yang tegak lurus (erectus), yaitu memiliki arah lurus ke atas. Percabangan Pada Batang Percabangan pada Terminalia catappa termasuk ke dalam percabangan monopodial karena batang pokoknya selalu tampak lebih jelas maksudnya lebih besar dan lebih panjang dari pada cabang-cabangnya. Sedangkan untuk arah tumbuh cabangnya, Terminalia catappa memiliki cabang yang mendatar (horizontalis), yaitu antara cabang dan batang pokok memebentuk sudut 90oC . AKAR (RADIX) Terminalia catappa termasuk ke dalam tumbuhan dikotil sehingga sistem perakarannya adalah sistem akar tunggang (radix primaria), yaitu terdapat akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yag lebih kecil. Jika melihat dari percabangan dan bentuknya, maka akar Terminalia catappa termasuk ke dalam akar tunggang yang bercabang (ramosus), yaitu akar tunggang yang berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak

sehingga memberi kekuatan yang lebih lagi kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi sangat luas selain itu daya serap terhadap air dan zat makanan menjadi lebih besar. BUNGA (FLOS) Pada bunga Terminalia catappa, bulir yang terdapat di bagian bawah dengan bunga berkelamin 2 atau bunga betina sedangkan di bagian atas dengan bunga tidak berkelamin atau bunga jantan. Tepi kelopak bertaju 5, berbentuk piring atau lonceng. Bunga betina, panjangnya mencapai 4 8 mm berwarna putih. Pada bunga yang berkelamin 2 dan bunga jantan, benang sarinya muncul keluar sedangkan benang sari pada bunga betina dan tidak berkelamin lebih pendek dan steril. Tangkai putiknya sangat pendek bahkan terkadang tidak ada.

BUAH (FRUCTUS) Bentuk dari buah pohon katapang ini seperti buah almond. Besar buahnya kirakira 4 5,5 cm. Buah katapang berwarna hijau tetapi ketika tua warnanya menjadi merah kecoklatan. Kulit terluar dari bijinya licin dan ditutupi oleh serat yang mengelilingi biji tersebut.

BIJI (SEMEN) Kulit Biji (Spermodermis)

Kulit biji dibagi menjadi 2, yaitu lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan kulit luar pada biji Terminalia catappa ini keras seperti kayu. Lapisan inilah yang merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalamnya. Tali Pusar (Funiculus)

Merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni jadi merupkana tangkainya biji. Jika biji masak, maka biji akan terlepasa dari tali pusar dan pada biji hanya nampak bekasnya.

ANATOMI
DAUN Epidermisberbentuk papiladengan permukaan yang lebih rendah. Dengan cambium pada dinding sel. Hipodermisnya ada di bawah sebelah atas epidermis. Stomatanya ranunculaceous biasanya permukaannya lebih rendah tapi ada di sebelah atas. Hedatoda tersimpan dalam laguncularia dan lumnitzera. Sklerenkim membentuk serat bercabang dari vena dan meluas secara tidak teratur ke suluruh tumbuhan. Mesofil jarang ditemukan. Cabang yang lebih besar biasanya bikolateral yang dikelilingi cincin atau yang ditemani oleh sklerenkim. BATANG Perisikel biasanya berisi untaian serat yang terletak pada sebelah dalam parenkim. Floem biasanya khas dengan elemen sklerenkim yang termasuk serat yang berbentuk kamar dengan elemen cimatous dan tersusun secara tangensial seperti yang tampak pada potongan melintang.

BIJI/BUAH Jika diamati pada penampang melintangnya, maka kita dapat melihat lapisanlapisan yang terdapat pada biji Terminalia catappa. Lapisan-lapisan tersebut terdiri atas :

lapisan epidermis Pada lapisan ini kutikulanya tebal, terdapat beberapa lapis parenkim dengan didnding tipis dan bentuknya hamper isodiametrik.

lapisan berkas pembuluh Lapisan ini bertipe kolateral dimana terdapat beberapa lapis sel parenkim yang berbentuk pipih dengan dua lapis sel parenkim yang berbentuk hampir isodiametrik dan berdinding tebal.

lapisan endosperm Inti bijinya hanya terdiri dari 1 lapis sel epidermis, di bagian bawahnya terdapat beberapa lapis sel parenkim dengan bentuk hamper isodiametrik. Dindingnya tipis dan mengandung butir pati dan aleuron serta di antara sel endosperm terdapat berkas pembuluh dengan tipe kolateral.

lapisan sel palisade Berbentuk silindrik dengan dinding tipis.

AKAR Arah pertumbuhan akar Terminalia catappa tergolong ke dalam geotropic negative. Pada coertex terdapat begitu banyak ruang interseluler, tersimpan dala

FISIOLOGI

Tanaman ini melakukan sintesis C3 untuk membentuk glukosa. Diawali dengan fiksasi CO2, yaitu menggabungkan CO2 dengan sebuah molekul akseptor karbon. Akan tetapi di dalam sintesis C3, CO2 difiksasi ke gula berkarbon 5 yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuBP (rubisko). Molekul berbentuk 6 yang tidak stabil dan segera terpisah menjadi 2 molekul yaitu fosfogliserat(PGA). Molekul PGA merupakan karbohidrat stabil berkarbon 3, yang pertama kali terbentuk, sehingga cara tersebut dinamakan sintesis C3 .Molekul PGA bukan molekul berenergi tinggi. Dua molekul PGA mengandungenergi yang lebih kecil dibandingkan denagn 1 molekul RuBP. Hal tersebut menjelaskan alas an fiksasi CO2 berlangsung secara spontan dan tidak memerlukan energi dari reaksi cahaya. Untuk mensintesis molekul berenergi tinggi energi dan electron dari ATP maupun NADPH hasil reaksi terang dan digunakan untuk mereduksi tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL). Dua molekul PGAL dapat membentuk 1 molekul glukosa. Siklus Calvin telah lengkap bila pembentukan glukosa disertai dengan regenerasi RuBP. Satu molekul CO2 yang tercampur menjadi 6 molekul CO2. Ketika enam molekul CO2 bergabung dengan enam molekul RuBP dihasilkan satu glukosa dan 6 RuBP sehingga siklus dapat dimulai lagi.

www.naturia.per.sg/buloh/plants/sea_almond.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Terminalia_catappa

Tjitrosoepomo, Gembong, 2003, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Charoline Ayem Nastiti (068114149)

Anda mungkin juga menyukai