Anda di halaman 1dari 36

BAB 3

KERABAT DEKAT
PALEM KIPAS

3.1 PALEM RAJA

Nama umum : Palem raja

Nama Ilmiah : Roystonea regia

KLASIFIKASI
Klasifikasi tanaman menurut Tjitrosoepomo, (1991)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Roystonea

Spesies : Roystonea regia

MORFOLOGI

Menurut Steenis, (2006) Akar palem raja berupa akar

serabut. Radikula pada bibit terus tumbuh memanjang kea rah

bawah selama 6 bulan terus menerus dan panjang akar

mencapai 15 cm. Akar primer terus berkembang. Susunan akar

terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertical ke dalam tanah

dan horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang

menjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah. Akhirnya cabang-

cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar tersier,


begitu seterusnya. Kedalaman perakaran palem raja bisa

mencapai 8 meter dan 16 meter kea rah horizontal. Akar palem

raja tidak berbuku ujungnya runcing dan berwarna putih atau

keabu-abuan.

Untuk Daun palem raja termasuk daun yang sempurna

karena telah memiliki pelepah. tangkai dan helain daun.

Daunnya juga termasuk majemuk karena mempunyai anak-

anak daun. Serta mempunyai baungun daun yang memanjang.

Sedangkan anak daunnya memiliki bangun daun yang

memanjang seprti pedang sedangkan ujung daunnya runcing.

pangkal daun palem raja (Roystone regia) berbentuk bundar.

dan memiliki susunan tulang daun susunan tulang daun dari

palem raja ini berbentuk menyirip Yaitu, satu ibu tulang daun

membujur pada tengah daun, dari pangkal sampai ke ujung

daun, Sedangkan anak daunnya bertulang daun sejajar karena

mempunyai bangundaun pedang (Steenis, 2006)


Batang dari palem raja berbentuk bulat besar. Batang

(biasanya tidak bercabang) dengan daun di ujung batang

seperti mahkota, batang bisa tinggi mencapai 30 m. Batang ini

juga mempunyai permukaan halus dan kadang terdapat bekas

pelepah daun yang gugur. Batangnya beruas-ruas dan tidak

memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya

memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian

dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali,

justru malah membesar atau malah membusuk (Tjitrosoepomo,

2005).

Bunga dalam perbungaan panikula atau spadiks yang

diliputi oleh spata yang bisa mengayu. Setiap bunga uniseksual

atau biseksual, (tumbuhan berumah satu), aktinomorf atau

sedikit zigomorf, trimer, sepal 3 lepas atau menyatu, valvatus,

pada bunga betina, jarang berupa tepal 2+2, atau perinthium

tereduksi atau tidak ada, stamen umumnya 6 dalam 2


lingkaran. Bentuk bunga jantan jantan dan bunga betina dapat

dibedakan ketika masih seludang. Bentuk bunga jantan lonjong

memanjang dengan ujung kelopak agak meruncing dengan

garis tengah lebih kecil sedangkan bentuk bunga betina agak

bulat dengan ujung kelopak agak rata serta garis tengah bunga

agak tebal (Tjitrosoepomo, 2005).

Buah berbentuk bulat bulat. Buahnya biasanya memiliki

kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi bagian dalam

(mesokarpium) yang berair atau berserat. Buah terbentuk

setelah penyerbukan dan pembuahan. Waktu yang diperlukan

dari penyerbukan sampai buah matang kurang lebih 5-6 bulan.

Secara anatomi, buah palem raja terdiri dari dua bagian utama,

yaitu bagian yang pertama adalah perikaprium yang terdiri dari

epikaprium dan mesokaprium, sedangkan yang kedua adalah

biji yang terdiri dari endokaprium, endosperm, dan lembaga

atau embrio. Epikaprium adalah kulit buah yang kerak dan licin,
sedangkan mesokarpium yaitu daging buah yang berserabut

mengandung minyak dengan rendemen paling tinggi,

Sedangkan lembaga merupakan bakal tanaman

(Tjitrosoepomo, 2005).

Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam

(endokarpium) yang keras dan berkayu. Serat buah dikenal juga

sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji yang ketika buah

masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk

endapan yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya

mengandung banyak lemak dan protein. Beberapa jenis masih

menyisakan cairan di dalamnya (Steenis, 2006).

MANFAAT

Berbagai jenis palem termasuk jenis serbaguna. Dari

kegunaan, jenis-jenis palem dalat dikelompokkan sebagia

berikut :
1. Sumber karbohidrat, baik dalam bentuk pati maupun gula

contoh aren

2. Sumber minyak. Sudah sejak lama masyarakat Indonesia

memanfaatkan kelapa untuk minyak goring

3. Sumber bahan anyaman. rotan merupakan bahan

anyaman yang berkulit tinggi. Beberapa jenis palem juga

menghasilkan daun yang dapat dianyam.

4. Sumber bahan bangunan. Ada jenis-jenis palem yang

mempunyai batang yang kuat untuk pengganti kayu.

5. Sumber bahan penyegar. Ada tempat-tempat di Indonesia

yang masyarakatnya masih menyirih

6. Sebagai tanaman hias. Banyakjenis palem yang sudah

dimanfaatkan untuk tanaman hias jalan (Garsinia, 2008)


3.2 PALEM KUNING

Nama umum : Palem Kuning

Nama ilmiah: Dypsis lutescens

KLASIFIKASI
Klasifikasi tanaman menurut Syamsiah, (2008)
Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Class : Liliopsida

Ordo : Arecales

Family : Arecaceae
Genus : Chrysalidocarpus

Species : Chrysalidocarpus lutescens

MORFOLOGI

Palem Kuning merupakan tumbuhan monokotil

(berkeping satu) yang merumpun. Tinggi batang bervariasi dan

bahkan ada yang mencapai 10 meter, tetapi biasanya di

pekarangan hanya setinggi 3 meter dengan alasan keindahan

sebagai tanaman hias. Seperti palem lainnya, daun tersusun

majemuk menyirip.

Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan

(sehingga disebut Palem Kuning). Daun memiliki pelepah daun

yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas.

Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar. Mayangnya

dapat mencapai 1 meter dengan bunga berwarna kuning. Buah

berdiameter hingga 2,5 meter dan berwarna kuning hingga


ungu. Perbanyakannya relatif mudah karena dapat diperbanyak

secara vegetatif (Lembaga Biologi Nasional-LIPI. 1978).

Palem Kuning adalah pohon dengan batang yang

kerapkali tidak bercabang dan mempunyai bekas daun

berbentuk cincin, kadang-kadang batang yang terletak di atas

tanah atau akar rimpang yang dapat mengeluarkan batang

(membentuk rumpun), dan di bawahnya terdapat perakaran

serabut. Daun menyirip (palem menyirip) dengan pelepah daun

atau pangkal daun yang melebar. Karangan bunga (tongkol

bunga) kerapkali berada di ketiak daun, yang muda

keseluruhannya dikelilingi oleh satu seludang daun atau lebih,

atau (daun) tangkai dan cabang samping mempunyai seludang

kecil. Bunga duduk pada cabang yang berdaging tebal,

berkelamin dua, kerapkali banyak menghasilkan madu. Tenda

bunga dalam dua lingkaran dengan jumlah masing-masing

tiga, bebas atau bersatu dengan yang lain, kerapkali tebal dan
ulet. Benang sari 6-9 buah, jarang berjumlah 3 buah. Daun

buah berjumlah tiga, bebas atau bersatu, bakal buah beruang

1-3, tiap ruang 1 bakal biji. Buah buni atau buah batu, kadang-

kadang tiap daun buah tumbuh terpisah menjadi sebuah yang

berbiji satu. Biji kebanyakan dengan putik lembaga seperti

tanduk pada buah batu besar melekat dengan lapisan terdalam

dari dinding buah (Sudarnadi, 1995)

MANFAAT

Palem kuning sering dimanfaatkan sebagai tanam hias

taman, sering kita jumpai lihat di taman-taman kota, penghias

pekarangan rumah, kayu bakar (pelepah) di daerah pedesaan

dan pohon penyejuk udara (Nazaruddin,1997).

3.3 PALEM BOTOL


Nama umum : Palem Botol

Nama latin : Hyophorbe lagenicaulis

KLASIFIKASI
Klasifikasi tanaman menurut Tjitrosoepomo, (1991)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Hyophorbe
Spesies : Hyophorbe lagenicaulis

MORFOLOGI

Menurut Tjitrosoepomo, (2005) Palem botol memiliki akar

serabut yang pendek dan tumbuh menyebar tidak jauh dari

tanaman. Meskipun pendek, akar palem ini mampu menyangga

dengan kuatnya batang yang tumbuh tegak.Daun hijau terang

menjuntai, dengan pelepah daunnya berupa seludang yang

saling menutup di ujung batangnya.

Batang dari palem kipas berbatang tunggal dan keras

berbentuk seperti botol. Tinggi batangnya 2-10 meter

digolongkan sebagai palem yang ber pohon sedang, dengan

batang yang tumbuh tegak dan meninggi memiliki lingkaran

bekas duduk daun pada batang. Sedangkan bunganya

terangkai dalam malai dan menggantung serta tersusun

berpasang-pasangan (Lembaga Biologi Nasional-LIPI. 1978).


Sudarnadi, (1995) Satu bunga betina diapit oleh dua

bunga jantan. Untuk buah dari palem buahnya berbentuk

lonjong, jika masih muda berwarna hijau, dan jika sudah

matang berwarna merah atau kuning kecokelatan dan bijinya

tersusun dari endokarp (tempurung) yang merupakan lapisan

keras dan berwarna hitam dan endosperm (kernel) yang

berwarna putih. Kernel akan menghasilkan minyak inti atau

palm kerneloil

Manfaat

Palem botol sering dimanfaatkan sebagai tanam hias

taman, sering serta penghias pekarangan rumah untuk

menambah keindahan (Nazaruddin,1997).


3.4 PALEM MERAH

Nama umum : Palem merah

Nama ilmiah : Cyrtostachys lakka Becc

KLASIFIKASI
Klasifikasi tanaman menurut Syamsiah, (2008)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Cyrtostachys
MORFOLOGI

Pohon Palem adalah tumbuhan kelompok palma atau

palem, Suku (famili) Arecaceae atau suku pinang-pinangan

(palem). Tumbuhan palem banyak jenisnya kadang pohon-

pohon palem di jadikan juga sebagai tanaman hias, dan

tumbuhan ini sebernarnya banyak tumbuh dihutan-hutan.

Sebenarnya di Indonesia banyak terdapat pohon palem yang

sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini

adalah ciri-ciri pohon palem.

Batangnya tumbuh tegak ke atas dan jarang bercabang.

Akarnya tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk akar

serabut. Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki cambium

sejati. Berdaun majemuk. Bunga tersusun dalam karangan

bunga (mayang). Tangkai daun memiliki pelepah daun yang

membungkus datang. Buahnya ditutupi lapisan luar yang


relative tebal (biasa disebut sabut). Biji buah relatif cair pada

saat masih muda dan semakin mengeras ketika tua.

Palem Merah tumbuh berumpun dengan tinggi berkisar

antara 6-14 meter. Diameter batangnya ramping dan tidak

terlalu besar. Daunnya berwarna hijau cemerlang, bersirip agak

melengkung dengan anak-anak daun agak kaku. Ciri khas jenis

palem ini adalah pelepah daunnya berwarna merah. Lantaran

pelepahnya inilah palem ini dinamai.

Palem Merah tumbuh di daerah tropis tersebar di

Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Malaysia, dan Thailand.

Perbanyakan jenis palem ini bisa dilakukan dengan

menggunakan biji ataupun dengan memisahkan anakan

(Lembaga Biologi Nasional-LIPI. 1978).

Manfaat
Palem Merah atau Pinang Merah biasa

digunakan sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan

rumah.Bagi sebagian masyarakat Jambi, Pinang Merah

dipercaya mempunyai khasiat ghaib dimana bila ditanam di

depan rumah akan mampu menolak segala bentuk bala dan

guna-guna yang ditujukan kepada penghuninya


3.5 PALEM EKOR TUPAI

Nama umum : Palem ekor tupai

Nama ilmiah : Wodyetia bifurcata

KLASIFIKASI
Klasifikasi tanaman menurut Syamsiah, (2008)
Regnum : Plantae

Divsio : Tracheophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Palmae
Genus : Wodyetia

Spesies : Wodyetia bifurcata

MORFOLOGI

Tanaman palem ekor tupai mempunyai sistem perakaram

serabut. Tanaman ini tidak memiliki akar tunggang, karena akar

yang muncul dari pangkal batang jumlahnya banyak dan terus

bertambah. Sistem perakaran palem ekor tupai ini sangat rapat

sehingga bisa menopang dirinya.

Tanaman palem ekor tupai memiliki batang pohon

tunggal yang berdiri tegak lurus. Palem ekor tupai umumnya

hidup secara individu dan tidak bertunas menyamping.

Tanaman palem ekor tupai ini tumbuh mencapi tinggi antara 15

sampai 20 meter. Bagian bawah batang palem ini membesar,

lalu di bagian atasnya ramping. Batang palem ekor tupai

berwarna kelabu dan beruas ruas.


Palem ekor tupai mempunyai daun yang unik, yaitu anak

daun yang sempit dan tumbuh mengitari ibu tangkai daun

sehingga terlihat seperti ekor tupai. Ukuran daun palem ini bisa

mencapai 3 meter (termasuk pelepahnya).Anak daun palem

ekor tupai mengelilingi tangkai daun secara memutar. Warna

daun bagian atasnya adalah hijau tua dan bagian bawahnya

berwarna hijau keputih-putihan.

Bunga tanaman palem ekor tupai yang terletak di bawah

tajuk daun dan biasanya, ketika muda, tandan bunga

terbungkus oleh dua daun penumpu. Tanaman ini

menghasilkan bunga jantan dan bunga betina pada tangkai

bunga yang berbeda.

Tanaman palem ekor tupai mempunyai buah yang

berukuran relatif besar dengan diameter sekitar 4 cm. Tandan

buah palem ekor tupai menggantung ke bawah. Warna buah

palem ekor tupai yang masih muda berwarna merah


kecoklatan, dan warna buah yang masak berangsur-angsur

berubah warna menjadi merah terang. Bagian buah palem ini

terdiri dari serat penutup, tempurung dan endosperma. Biji bisa

dihasilkan dari palem yang sudah berumur lebih dari lima tahun

(Lembaga Biologi Nasional-LIPI. 1978)

MANFAAT

Palem ekor tupai sering dijadikan tanaman hias karena

merupakan salah satu palem eksotik yang banyak diminati,

serta bentuk daunnya yang seperti ekor tupai yang inilah

banyak orang tertarik untuk menanamnya sebagai tanaman

hias.
3.6 SALAK

Nama umum : Salak

Nama ilmiah : Salacca zalacca

KLASIFIKASI
Klasifikasi tanaman menurut Tjitrosoepomo, (1991)
Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae
Genus : Salacca

Spesies : Salacca zalacca

MORFOLOGI

Tanaman salak ialah tumbuhan yang berumah dua atau

tumbuhan yang jantan dan betina ini tidak berada dalam satu

pohon. Akan tetapi, proses perkembangbiakan dari tanaman ini

dari biji dan digabungkan dengan anakan tunas. tanaman salak

merupakan akar serabut yang sebaran akarnya tidak luas dan

dangkal, akarnya mudah rusak jika kekurangan air. Akar muda

akan selalu tumbuh di atas akar yang lama dan semakin keluar.

Cukup timbun akar ini dengan tanah dan akar lama dapat

dipangkas sehingga tanaman salak akan tetap awet mdua dan

produksi buah salak dapat dipertahankan

Batang salak rapat ditutupi oleh pelepah dan pada

tanaman yang sudah tua batangnya akan melata dan bertunas.

Tunas ini dapat digunakan sebagai vegetasi baru


Daun salak sangat unik karena berpelepah dan helaian

daunnya panjang dengan tangkai yang berduri. Bentuk daun

seperti pedang pangkal daun menyempit, cembung dan

bersegmen banyak dan tidak sama

Bunga betina hanya didapat dari tanaman betina.

Sekelompok bunga betina hanya terdiri dari 1-3 malai. Satu

malai mengandung 10-20 bakal buah. Panjang bunga secara

keseluruhan 20-30cm, panjang malai 7-10cm. Warna bunga

betina hijau kekuningan berbintik merah, dan mempunya 3

petal. Bunga betina mekar selma 1-3 hari. Jika lebih dari 3 hari

tidak ada persarian, maka bunga akan layu dan tidak dapat

dipergunakan dalam proses penyerbukan atau persarian.

Bunga jantan hanya didapat dari tanaman jantan.

Sekelompok bunga jantan hanya terdiri dari 4-12 malai. Satu

malai terdiri dari ribuan serbuk sari. Panjang bunga jantan

secara keseluruhan 15-35cm, panjang malai 7-15cm. Bunga


jantan mekar selama 1-3 hari, setelah lebih dari 3 hari bunga

akan layu dan tidak dapat dipergunakan dalam proses

penyerbukan atau persarian

Proses persarian dapat terjadi seara alami dengan

bantuan angin air hujan, atau serangga hanya jika tanaman

jantan dan betina bedektatan. Jika berjauhan maka proses

persarian dibantu oleh manusia dengan cara mengibaskan

bunga jantan yang sudah mekar pada hari ke dua ke bagian

bunga betina yang sudah mekar juga.

Bentuk buah bulat atau bulat telur dengan ujung runcing,

kulit bersisik berwarna coklat, daging buah berwaran putih

kekuningan, kuning kecoklatan atau merah. Rasa buah manis

atau agak asam, bijinya berbentuk bulat telur berisi 3, dengan

salah satu sisi bulat dan sisi lain bersudut (Tjitrosoepomo,

2005).

MANFAAT
Salak diyakini bisa mengobati diare, juga bermanfaat

untuk kesehatan kulit dan kuku. Dalam mengkonsumsi buah

salak, sebaiknya tidak membuang kulit ari buah salak (kulit tipis

yang menempel pada buah salak) karena kulit ari tersebut

ternyata berkhasiat dalam memperlancar BAB. Salak juga

ternyata bermanfaat untuk kesehatan mata. Penelitian oleh

Nurfi Afriansyah, MSc dari pusat Litbang gizi dan makanan

Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa kandungan

betakaroten dalam 100 gram salak lebih banyak 5,5 kali buah

mangga, 3 kali dari buah jambu biji dan 5 kali dari buah

semangka merah. Betakaroten adalah salah satu zat anti

oksidan yang banyak terdapat dalam sayuran wortel, yang

notebene sangat berkhasiat untuk kesehatan mata. Sedangkan

daun salak sangat berkhasiat menghilangkan penyakit ambeien

yang belum parah.

3.6 SAGU
Nama umum : sagu atau rumbia

Nama ilmiah: Metroxylon rumphi

KLASIFIKASI

Klasifikasi tanaman menurut Tjitrosoepomo, (1991)


Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Metroxylon
Spesies : Metroxylon rumphi

MORFOLOGI

Menurut Jumadi,(1989) Batang yang dimiliki tanaman sagu

berbentuk silinder dan dapat tumbuh hingga mencapai

ketinggian sekitar 10 hingga 15 meter. Secara umum diameter

batang tanaman sagu pada bagian bawah sedikit lebih besar

apabila dibandingkan dengan bagian batang pada bagian atas.

Batang sagu bagian bawah biasanya mengandung pati lebih

banyak dari pada batang sagu pada bagian atas. Sistem

perakaran pada tanaman sagu yaitu berjenis akar serabut.

Selain itu pada batang tanaman sagu merupakan tempat untuk

menyimpan cadangan makanan.

Pohon sagu memiliki daun yang berbentuk agak lebar

dan memanjang. Bentuk dari daun tanaman sagu menyerupai

bentuk dari daun kelapa yaitu pada bagian daunnya memiliki

pelepah yang serupa dengan daun pinang. Pelepah dari daun


sagu tersusun secara berlapis, kemudian pelepah tersebut akan

terlepas apabila sudah dewasa dan melekat di ruas batang

secara sendiri – sendiri. Tanaman sagu yang telah dewasa

memiliki tangkai daun berjumlah 18 tangkai daun dengan

panjang berkisar antara 5 hingga 7 meter. Pada setiap tangkai

daun sagu terdapat kurang lebih 50 pasang daun dengan

ukuran yang berbeda-beda. Ukuran daun tersebut berkisar

antara 60 hingga 180 cm dan dengan lebar sekitar 5 cm

(Harsanto,1986).

Pada tanaman sagu yang sudah tua, tangkai daunnya

akan terlepas sendiri dari batang. Tanaman sagu memiliki daun

yang berwarna hijau muda pada saat daun sagu tersebut masih

muda, kemudian warna dari daun sagu perlahan berubah

menjadi hijau tua dan berubah lagi hingga menjadi warna

coklat kemerahan apabila sudah matang dan tua.


Dari ujung atau pucuk batang tanaman sagu muncul

bunga majemuk. Bunga majemuk merupakan bunga yang

dimiliki oleh tanaman sagu.Bunga yang dimiliki oleh tanaman

sagu ini berwarna merah agak kecoklatan dengan tersusun

dalam manggar secara rapat serta memiliki cabang yang

banyak. Bunga jantan dan bunga betina terdapat pada cabang

pohon sagu.Tanaman sagu yang telah tumbuh buah

selanjutnya akan mati. Tanaman sagu yang akan ditumbuhi

buah ditandai dengan tumbuhnya daun bendara. Buah akan

tumbuh ketika tanaman sagu sudah berumur 10 hingga 15

tahun.

Buah pada tanaman sagu akan tumbuh ketika tanaman

sagu berumur 10 hingga 15 tahun tergantung dari jenisnya.

Buah akan tumbuh apabila tanaman sagu tidak

ditebang.Tanaman sagu memiliki buah yang berbentuk bulat

dan memiliki ukuran yang kecil dengan buah berwarna coklat


agak kekuningan. Selain itu buah tanaman sagu memiliki sisik

serta tersusun pada tandan

MANFAAT

Menurut Haryanto, (1992) Sagu mempunyai banyak

kegunaan, di mana hampir semua bagian tanaman mempunyai

manfaat tersendiri. Batangnya dapat dimanfaatkan sebagai

tiang atau balok jembatan, daunnya sebagai atap rumah,

pelepahnya untuk dinding rumah, dan acinya sebagai sumber

karbohidrat (bahan pangan) dan untuk industry

3.7 Aren

Nama umum : Aren

Nama ilmiah : Arenga pinnata Merr


KLASIFIKASI

Klasifikasi tanaman menurut Tjitrosoepomo, (1991)


Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Arenga

Spesies : Arenga pinnata Merr

MORFOLOGI

Tanaman aren merupakan tanaman dari famili

Arecaceae (Palmae) yang mempunyai bentuk pohon besar dan

tinggi, yang tingginya dapat mencapai 25 m. Tanaman Aren

dapat tumbuh sampai diameter batang 65 cm, batang pokok

tanaman aren kukuh dan pada bagian tanaman aren yang atas

diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai


ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari

pelepah daun tanaman aren yang menyelubungi batang.

Tanaman aren mempunyai bentuk Daun majemuk

menyirip, mirip daun tanaman kelapa, yang memiliki panjang

hingga 5 m dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun

tanaman aren seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm,

daun tanaman aren berwarna hijau gelap di atas dan keputih-

putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya.

Bentuk bunga tanaman berumah satu, dengan bunga-

bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol

tanaman aren yang berbeda yang muncul di ketiak daun;

panjang tongkol dapat mencapai 2,5 m. Buah tanaman aren

memiliki nama buah buni mempunyai bentuk bulat peluru,

dengan ukuran sekitar 4 cm, di dalam buah tanaman arennya

beruang tiga dan berbiji tiga, tersusun dari untaian mirip

seperti rantai. Setiap tandan dari tanaman aren mempunyai 10


tangkai atau lebih, dan setiap tangkai tanaman aren memiliki

jumlah buah kurang lebih 50 butir buah. Buah tanaman aren

berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah tanaman aren

ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya

mengandung racun yang apabila di konsumsi akan terasa

sangat gatal di mulut. Akar tanaman aren berserabut dan bulu

akar yang banyak berfungsi untuk berpegangan pada tanah.

Kelebihan akar tanaman aren adalah, sistem perakarannya kuat

dan panjang. Perseberan tanaman aren ini dari India timur di

sebelah barat, hingga sejauh Malaysia, Indonesia, dan Filipina di

sebelah timur. Di Indonesia tanaman aren tumbuh liar atau

ditanam, syarat tumbuh tanaman aren ini pada daerah yang

mempunyai ketinggian tepi pantai sampai ketinggian 1.400 m

dpl.. Habitat tanaman aren berada di lereng-lereng atau daerah

pinggiran sungai. Umur tanaman aren ini dapat mencapai umur


kurang lebih 10 tahun. Budidaya dan pembibitan tanaman aren

ini menggunakan bijinya.

MANFAAT

 Obat batu ginjal


 Obat sariawan
 Obat radang paru-paru
 Demam
 Sakit Perut

 Sulit Buang air besar (sembelit)

Anda mungkin juga menyukai