Anda di halaman 1dari 2

History of UKKB Unair

Ukkb (Unit Kegiatan Kerohanian Buddha) Unair merupakan wadah bagi mahasiswa/i Unair yang beragama Buddha. Wadah ini dijadikan sebagai tempat mengetahui ajaran Tri Dhamma, memperdalam dhamma, beribadah bersama, mencari teman, bahkan mencari jodoh. Ukkb memang memiliki anggota yang sedikit, bahkan diantara ukm yang ada di Unair, ukkb adalah UKM yang memiliki anggota paling sedikit. Walaupun ukkb Unair memiliki anggota paling sedikit, namun ukkb Unair tetap dapat bertahan sampai sekarang (sudah 15 tahun), ukkb berpartisipasi dalam kepanitiaan acara yang diselenggarakan oleh universitas, bahkan ukkb dapat membuat acara yang tak kalah hebat dan bermanfaat. Terbentuknya ukkb tentu tak lepas dari peran orang-orang yang berjasa. Ukkb berdiri pada tahun ajaran 1996/1997, yaitu pada saat kuliah agama Buddha pertama, tercetus ide untuk membentuk suatu organisasi formal Buddhis di lingkungan Universitas Airlangga. Terbentuknya organisasi buddhis dipandang perlu mengingat selama itu belum ada suatu koordinasi yang baik antar sesame mahasiswa Buddhis di kampus. Biasanya mereka hanya mengikuti kuliah agama Buddha, ujian, dapat nilai, kemudian menempuh jalan sendiri-sendiri tanpa ada rasa solidaritas dan kepedulian terhadap Buddha Dhamma dan perkembangan agama Buddha di unair. Ide membentuk organisasi merupakan bukti kepedulian dan kecintaan mahasiswa Universitas Airlangga pada perkembangan agama Buddha dan tentunya pada keberadaan agama Buddha di Unair. Ide untuk membentuk organisasi buddhis membuat mereka melaksanakan rapat pembentukan organisasi dan sekaligus membentuk pengurus. Ide dan pembentukan organisasi berlangsung saat kuliah agama Buddha kedua, yang bertepatan tanggal 13 September 1966. Pada saat itu terbentuk tim kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Susan T.W, Markos P., L. Ceniawati M. B, Oktaviani dan Ge Cing Yong. Pada rapat tersebut diputuskan bahwa nama organisasi buddhis di unair adalah Unit Kegiatan Kerohanian Buddha Universitas Airlangga (UKKB Unair) dengan nama lain Keluarga Mahasiswa Buddhis Airlangga (KMBA). Tanggal 13 September 1996 akhirnya ditetapkan sebagai hari berdirinya UKKB Unair. Kepengurusan pertama yang terbentuk adalah Susan T. W (akutansi 95) sebagai ketua, Ge Cing Yong (akutansi 95) sebagai wakil ketua, Meliana (Farmasi 95) sebagai sekretaris dan L. Ceniawati M. B (hukum 95) sebagai bendahara, serta beberapa coordinator seksi yaitu Oktaviani (IESP 96), Roni H.W (akutansi 96), Christine Ernawati (farmasi 95) dan Bayu D.T (manajemen 96). Sebagai penasehat terpilih Markos (manajemen 94) dan Iwan K. (farmasi 92) dengan Pembina sementara dosen Agama Buddha yaitu Pdt. Khemawati. Kegiatan ukkb yang pertama kali dilakukan oleh kepengurusan pertama adalah konsolidasi internal dengan cara pendataan mahasiswa Buddhis di Universitas Airlangga. Hasil dari pendataan terkumpul 35 mahasiswa. Kegiatan eksterna yang dilakukan adalah pengenalan ukkb Unair kepada ukkb universitas/institute/sekolah tinggi lainnya di Surabaya. Program utama yang dilakukan kepengurusan pertama ini adalah mengusahakan turunnya surat keputusa (SK) dari pihak rektorat agar ukkb Unair diakui juga secara de jure karena secara de facto sudah diakui oleh ukkb lainnya. Untuk menambah wawasan baik secara organisasi maupun secara religious ukkb Unair selalu mengirimkan delegasi untuk

mengikuti PPD II yang diselenggarakan oleh TPKB ITS di vihara Mendut, Magelang, selama 4 hari setiap tahunnya. Selanjutnya tongkat kepemimpinan ukkb Unair dipercayakan kepada Oktaviani (IESP 96) pada tahun berikutnya. Pada periode tahun 1997 didapatkan mahasiswa buddhis sebanyak 43 orang. Program utama periode ini adalah mengusahakan turunnya SK dari pihak rektorat yang belum turun pada masa kepemimpinan Susan karena terhambat faktor bikorasi yang terlalu panjang dan berliku, seperti dosen pembina harus dosen yang terdaftar sebagai dosen tetap Unair. Saat masih belum ada dosen tetap, kepengurusan periode ini sempat meminta Pak Naya (dosen tetap dari FISIP yang beragama Hindu) dan Pak Aribowo (dosen tetap dari yang beragama Hindu) menjadi Pembina transisi. Kegiatan ekterna yang dilakukan yaitu bersama TPKB ITS pada tahun 1997 menyelenggarakan Seminar Sehari dengan tema Pengendalian pikiran kunci kehidupan berkualitas. Pada masa kepemimpinan Erlene E. H (psikologi 97), SK dari rektorat sebagai pengakuan de jure terhadap eksistensi ukkb turun, yaitu sekitar bulan November 1999. Keputusan Rektor tersebut tertanggal 13 Mei 1999 dengan nomor 3388/JO3/KM/1999. Dengan adanya SK dari rektorat maka ukkb harus lebih professional dan bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatannya. Kepemimpinan ukkb terus berganti ke Maisy Jayasaputra (periode 2002/2003), Herlik Wibowo (periode 2003/2004), Asnita (2004/2005), Hengki (2005/2006), Hariono (periode 2006/2007), Yohanes (periode 2007/2008), Darwin (periode 2008), Juliyanti (periode 2009), Julianti Lemantara (periode 2010), hingga saat ini Candra Novi Dermawan sebagai ketua ukkb Unair periode 2011. Dari masa kepemimpinan Juliyanti (akutansi 07), Julianti Lemantara (FST 08) hingga saat ini Candra Novi Dermawan (FKG 09), kegiatan ukkb tetap mempertahankan Bakti social, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan Welcome Party (WP) sebagai kegiatan rutin setiap tahun. Pada masa ini ukkb juga memperoleh beberapa prestasi pada UKKB Ubaya cup dan display ukm, serta sukses mengadakan Bugs Bunny, yaitu perlombaan beberapa cabang olahraga dan permainan antar UKM Buddha seSurabaya. Mempertahankan suatu prestasi tidaklah mudah, tetapi dengan tetap mempertahankan kekompakan dari tiap anggota ukkb tentunya merupakan suatu prestasi yang sangat besar. Bahkan, harapannya ukkb Unair dapat meraih prestasi-prestasi yang lebih gemilang dari yang pernah dicapai.

Anda mungkin juga menyukai