Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah UKM-Hindu Universitas Lampung

Sebagai bagian dari masyarakat, mahasiswa khususnya mahasiswa Hindu merupakan


individu harapan bangsa dan agama yang memiliki rasa solidaritas kemauan juang yang sama antar
mahasiswa Hindu tersebut. Adanya kesamaan tersebut melahirkan kelompok yang kemudian
dikenal dengan organisasi. Organisasi tersebut tercipta untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
menghimpun diri dengan rasa solidaritas dan tujuan yang sama.
Keinginan mahasiswa Hindu di Universitas Lampung untuk memiliki wadah bersama,
pertama kali muncul pada tahun 1989. Ide ini muncul dari mahasiswa Hindu Universitas Lampung
yang bernama Nengah Aryata, Nyoman Marpe, Wayan Sujana, Wayan Merta dan mahasiswa
Hindu Universitas Lampung lainnya yang ikut berkumpul dan bergabung serta dosen-dosen Hindu
di Unila dan para tokoh Hindu di Bandar Lampung. Setelah melalui perundingan baik secara
formal dan non formal dengan pemikiran yang matang akhirnya terbentuklah wadah organisasi ini
yang diberi nama Keluarga Mahasiswa Hindu (KMH) Universitas Lampung. Secara defacto, KMH
Universitas Lampung berdiri pada tanggal 21 September 1989.
Pada awal pendiriannya, organisasi ini hanya sekadar ingin mengetahui siapa saja
mahasiswa yang beragama Hindu di Universitas Lampung yang kemudian diajak berkumpul untuk
mengikat tali persaudaraan. Selanjutnya, atas asung krta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, perkumpulan ini berkembang menjadi suatu komunitas atau organisasi yang semakin exist
baik di lingkungan mahasiswa Hindu Unila maupun masyarakat. Selain itu, organisasi ini juga
berkembang mengikuti perkembangan zaman dan konstitusi Lembaga kemahasiswaan di
Universitas Lampung serta kegiatannya bertambah kompleks dan memiliki manajemen yang baik
dalam proses pembelajarannya.
Pada periode kepengurusan 1999-2000 rektor mengeluarkan SK dengan nomor :
432/j26/km/1999 dengan Sk yang bernama KMH Unila menjadi unit kegiatan mahasiswa
Pembinaan Kerohanian Mahasiswa Hindu Universitas Lampung (UKM PKMH Unila). Namun
dalam perjalanannya, nama ini kurang akrab ditelinga masyarakat dan mahasiswa Unila.
Kemudian pada MAHASABHA XIII tahun 2002 atas kesepakatan Bersama, nama UKM PKMH
Unila diganti menjadi UKM Hindu Unila sampai dengan sekarang.
Dalam kegiatan dan proses pangkaderannya, UKM Hindu Unila memiliki 5 bidang yang
dibentuk melalui MAHASABHA XVIII yaitu sebagai berikut :
a) Bidang kerohanian
b) Bidang Organisasi dan Kaderisasi
c) Bidang Seni dan Olahraga
d) Bidang Penelitian dan Pengembangan
e) Bidang Kewirausahaan

2.2 Makna Fillosofi Lambang UKM Hindu Unila

1. Segi lima atau bersudut lima


Bersudut Lima merupaka konsep dari Panca Sradha yaitu lima dasar kepercayaan dalam
Agam Hindu (brahma, atma, karmaphala, punarbhawa dan moksa).
2. Buku, mata ballpoint dan Dewa Ganesha
Menunjukan bahwa kita sedang menuntut ilmu yang dilindungi oleh Dewa Ganesha
3. Swastika disisi kanan dan kiri
Sebagai symbol keseimbangan dan keselamatan dalam menjalankan dharma serta
melambangkan organisasi Hindu.
4. Tulisan “Unit Kegiatan Mahasiswa Pembinaan Kerohanian Mahasiswa Hindu Universitas
Lampung”
Menunjukkan identitas sebagai organisasi Kegiatan Mahasiswa yang bernaung dibawah
Universitas Lampung

2.3 Visi misi UKM Hindu Unila


Visi
Membentuk generasi muda Hindu yang memiliki jiwa spiritual, jiwa pemimpin,
bertanggung jawab religious, solid dan loyal sehingga nantinya dapat menjadi agent of
change.
Misi
1. Melakukan kegiatan yang bersifat keagamaan untuk meningkatkan spiritual
2. Menjalin komunikasi yang baik antara pembina, alumni, pengurus dan anggota UKM
Hindu Unila serta Lembaga internal dan eksternal
3. Mengembangkan program kerja yang dapat membentuk rasa persaudaraan dan
tanggung jawab seluruh anggota UKM Hindu Unila
4. Menanamkan rasa memiliki sari anggota terhadap UKM Hindu Unila
5. Melakukan kegiatan yang bersifat social untuk menunjukkan rasa peduli terhadap
sesama

2.4 Program Kerja UKM Hindu Unila


 Video motivasi
 Bedah BPO
 UKM Hindu Ceria
 PPAB
 Inagurasi
 LKMMH
 Mahasabha
 Kajian Isu
 Jnana dharma
 Desa Binaan
 Pesantian (sembahyang senin
 Pesan rohani
 UKM Hindu Berbagi
 Pelatihan dharmagita
 Dharmayatra
 Gathering alumni UKM Hindu Unila
 Database UKM Hindu unila
 Media UKM Hindu Unila
 Penelitian UKM Hindu Unila
 UKM Hindu Unila Melancaran
 Kajian Rutin UKM Hindu Unila
 Pelatihan Multimedia UKM Hindu Unila
Dll

2.5 Prestasi yang pernah diraih


 Juara 1 krtanam pada tahun 2016 dan 2017 (di IBI Dharmajaya)
 Juara 2 tari 2017 (di IBI Dharmajaya)
 Juara 1 Futsal Universitas Indonesia 2016
dll
2.6 Struktur organisasi
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Status dan Peran UKM Hindu Unila dalam masyarakat
Status dan Peran UKM Hindu Unila dalam masyarakat sesuai dengan program kerja yang telah
ditetapkan. Seperti membantu masyarakat untuk bias memahami agama lebih dalam lagi dengan
mengajarkan yoga, krtanam dll. Selain itu, UKM Hindu unila juga berusaha untuk
mempertahankan dan melestarikan budaya dan istiadat atau meningkatkan minat para pelajar
untuk belajar lebih dalam tentang agama misalnya dengan menyelenggarakan lomba Jnana
Dharma untuk anak-anak SD – SMA.
4.2 Konflik dalam Organisasi
Didalam UKM Hindu Unila terjadinya konflik adalah hal yang biasa terjadi, ketidak setujuan
antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul
karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau
menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai
dan persepsi yang berbeda. Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan
tersebut biasanya mencoba menjelaskan duduk persoalannya dari pandangan mereka. Kehadiran
konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminir. Tidak semua
konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung
pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, adapun cara-cara yang dilakukan untuk
mengatasi konflik dalam UKM Hindu Unila :
a. Kompromi (Compromise)
Dalam metode ini tidak ada kelompok yang menang atau kalah secara menonjol, karena keputusan
yang dicapai mungkin tidak ideal bagi setiap kelompok. Kompromi dapat digunakan sangat efektif
apabila pencarian tujuan (misalnya uang) dapat dibagi-bagi. Jika hal ini tidak mungkin, maka satu
kelompok harus berkorban.

b. Menghindari Konflik (Avoidance)


Cara ini tentunya menjadi alternatif termudah, namun tidak menghasilkan manfaat dalam jangka
panjang. Akibatnya, konflik itu tidak dipecahkan secara efektif atau tidak dapat disingkirkan.

Anda mungkin juga menyukai