Anda di halaman 1dari 6

Buletin KKN Pendidikan, Vol. x, No.

x, xxxx 20xx e-ISSN 2716-0327


doi: 10.23917/bkkndik.xxx

Pengaruh Pengajian Rutin Terhadap Pengetahuan Ilmu Agama


Jamaah Masjid Attaqwa SMA Muhammadiah 23 Jakarta

Penulis1, Penulis2, Penulis3, Penulis4, Penulis5, Penulis6


1,2,3,4,5,6
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Indonesia

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Histori Artikel: Pengabdian pengajian rutin merupakan sebuah program yang dirancang
Submit: untuk memberikan agama kepada Ibu-Ibu. Dengan berkembangnya
Revisi: zaman manusia semakin enggan untuk menuntut ilmu agama. Manusia
Diterima: lebih menyukai hal-hal yang berbau dengan agama.Hal tersebut juga
Publikasi:
Periode Terbit:
terjadi pada Ibu-Ibu di daerah Masjid Attaqwa SMA Muhammadiah 23
Jakarta. oleh sebab itu pelu adanya sebuah program untuk
Kata Kunci: meningkatkan minat masyarakat khusunya Ibu-Ibu dalam
Pengajian, Masyarakat, Motivasi meningkatkatkan minat belajar ilmu agama. Pada kesempatan ini kami
melaksanakan program Pengajian di Masjid Attaqwa SMA
Muhammadiah 23 Jakarta. Program tersebut dilaksanakan selama satu
bulan dan rutin diadakan selama satu minggu sekali tepatnya pada hari
Correspondent Author: Kamis selepas Sholat Magrib. Pengajian tersebut diikuti oleh ibu-ibu
Penulis 1 Aisyiyah dan masyarakat sekitar. Artikel ini bertujuan untuk
Fakultas Keguruan dan Ilmu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menuntut ilmu agama dan
Pendidikan memingkatkan hubungan sosial terhadap sesama. Ada berbagai
Universitas Muhammadiyah Surakarta, macam materi yang disampaikan salah satunya adalah ilmu fiqih. Pada
Indonesia kesempatan kali ini kami akan menggunakan metode penelitian
Email: tulis email kualitatif studi kasus Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat lebih
mengetahaui ilmu fiqih yang selama ini belum didapatkan ketika
disekolah. Selain itu, hubungan sosial antar masyarakat sekitar juga
semakin membaik.
Pendahuluan pendidikan dasar, pendidikan menengah
Pendidikan adalah kebutuhan dasar umat dan pendidikan tinggi. Sementara itu
manusia. Dalam Islam pendidikan adalah pendidikan non formal maksudnya ialah jalur
sebuah proses tanpa akhir atau yang dikenal pendidikan diluar pendidikan formal yang
dengan istilah long life education (Sutarjo, dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
2021). Untuk pelaksanaan pendidikan berjenjang. Berdasarkan pengelompokan jalur
sepanjang hayat tersebut maka di Indonesia pendidikan diatas, maka dapat disimpulkan
ada yang namanya jalur pendidikan informal, baahwa tanggung jawab pendidikan
formal dan non formal. Didalam Undang- seseorang yang pertama kali datang dari
Undang Sisdiknas (2003) dijelaskan bahwa keluarga (Bafadhol, 2017).
yang dimaksud dengan jalur pendidikan Kemudian dilanjutkan dengan
informal adalah jalur pendidikan keluarga dan pendidikan di jalur pendidikan formal.
lingkungan. Lalu yang dimaksud dengan jalur Setelah menyelesaikan jalur pendidikan
pendidikan formal ialah jalur pendidikan yang formal, pada dasarnya sesuai dengan prinsip
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan di Indonesia, pendidikan itu tidak
terhenti sampai jalur pendidikan formal saja,

Tuliskan Judul Artikel (9 kata pertama)… (xx-xx) 1


e-ISSN 2716-0327 Buletin KKN Pendidikan, Vol. x, No. x, xxxx 20xx
doi: 10.23917/bkkndik.xxx

namun tetap berlanjut sampai akhir hayat. sekolah atau madrasah. Majelis taklim
Oleh karena itu ada yang namanya jalur merupakan organisasi pendidikan luar sekolah
pendidikan non formal, salah satu bentuk atau lembaga pendidikan Islam yang bersifat
jalur pendidikan non formal ini adalah nonformal. Keberadaan majelis taklim cukup
pendidikan berbasis masyarakat, yang datang penting, mengingat sumbangsihnya yang
dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri sangat besar dalam menanamkan aqidah dan
(Masduki, 2019).
akhlak yang luhur, meningkatkan kemajuan
Maksud dari pendidikan berbasis
ilmu pengetahuaan dan memberantas
masyarakat itu sendiri ialah pendidikan yang
dirancang, dilaksanakan, dinilai, dan kebodohan umat Islam agar dapat
dikembangkan oleh masyarakat yang meningkatkan pemahaman agama serta
mengacu pada usaha menjawab tantangan dan memperoleh kebahagiaan dan ridha Allah Swt.
peluang yang ada di lingkungan masyarakat Bila dilihat dari tujuannya, majelis taklim
tertentu dengan berorientasi pada masa depan termasuk lembaga atau sarana dakwah
(Malik & Narimo, 2019). Sejalan dengan Islamiah yang dapat mengatur dan
amanah Undang-Unda ng No. 20 Tahun 2003 melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam bentuk
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang pembinaan, pendidikan, pengarahan dan
menekankan pada peningkatan keimanan dan bimbingan. Oleh sebab itu masyarakat di
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa kampung Pabuaran Cimanggis Mekarwangi
serta akhlak mulia dalam rangka juga mempunyai kewajiban untuk meuntut
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai
ilmu agama Islam dengan cara menghadiri
tujuan pendidikan, maka dibutuhkanlah yang
namanya pendidikan agama untuk mencapai majelis taklim.
tujuan tersebut (Kodrat, 2019). Kegiatan pengajian pada majelis taklim
Salah satu bentuk pelaksanaan baiturrahim ini selain kegiatan pengajian rutin
pendidikan non formal berbasis masyarakat juga di adakan kegiatan arisan, tujuannya agar
yang mengajarkan tentang ilmu agama adalah memotivasi jamaah pengajian untuk rajin
kegiatan pengajian yang biasa dilaksanakan di hadir mengikuti pengajian. Selain itu banyak
masjid, mushala, ataupun surau (Ibrahim et juga permasalahan tentang penyimpangan
al., 2020). Menurut Nugroho (2019) perilaku yang dilakukan oleh masyarakat,
dinyatakan bahwa masyarakat butuh sebuah kesenjangan sosial antara orang kaya dengan
wadah guna mempelajari dan memperdalam orang miskin, dan rendahnya kesadaran
pengetahuannya tentang agama Islam. Salah masyarakat untuk melaksanakan kewajiban
satu bentuk wadah tersebut adalah
ibadah sholat, semua itu karena keterbatasan
kegiagiatan pengajian. Mujahidin (2019)
ilmu yang mereka miliki. Maka didirikanlah
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
kegiatan pengajian yaitu sebuah lembaga rutinitas majelis taklim setiap hari sabtu ba’da
pendidikan Islam non formal yang mana djuhur di majelis taklim Baiturrahim.
waktu belajarnya teratur tetapi tidak setiap Mengingat keberadaan majelis taklim
hari seperti layaknya waktu belajar di sekolah sebagai lembaga pendidikan nonformal dan
atau di madrasah. lembaga swadaya masyarakat yang didasarkan
Sebutan untuk peserta didiknya adalah atas prinsip tolong menolong dan kasih
jama’ah (orang banyak) bukan pelajar atau sayang, maka sangat tepat jika dikatakan
murid. Kehadiran jama’ah dalam kegiatan majelis taklim baiturrahim di pabuaran
tersebut bukanlah sebuah keharusan kelurahan Mekarwangi memiliki fungsi dan
sebagaimana kewajiban murid menghadiri peran penting dalam membina para anggota

2 Tuliskan Judul Artikel (9 kata pertama)… (xx-xx)


Buletin KKN Pendidikan, Vol. x, No. x, xxxx 20xx e-ISSN 2716-0327
doi: 10.23917/bkkndik.xxx

jama’ahnya untuk lebih mendalami dan memahami sebuah kasus tanpa


memahami ajaran agama Islam sehingga bisa memperhatikan kasus yang lain.
untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. Ada bagian-bagian lain yang bekerja
Dalam haditsnya beliau Rasulullah SAW telah untuk sistem tersebut secara integratif dan
bersabda: terpola. Karena tidak berdiri sendiri, maka
sebuah kasus hanya bisa dipahami ketika
‫ك ِل ُمس ِْل م‬ َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِری‬
ُ ‫ْضةٌ عَلى‬ peneliti juga memahami kasus lain. Jika ada
beberapa kasus di suatu lembaga atau
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap organisasi dan peneliti. Dalam penelitian kali
orang Islam” ini kami akan meneliti kasus penyebabri ilmu
agama pada masyarakat semakin menurun.
.Tujuannya adalah untuk memasyarakatkan Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan
ajaran Islam. Selain itu, juga meningkatkan Pelaksanaan program kerja dilaksanakan
sebuah tali silaturahmi dan hubungan sosial selama....... Program Pengajian ini
antar masyarakat sekitar. dilaksanakan di Masjid Attaqwa SMA
Metode Pelaksanaan Muhammadiyah 23 Jakarta. Program tersebut
Metode penelitian merupakan sebuah dilaksanan selama satu bulan dan
alat yang digunakan untuk melaksanakan pelaksanaanya selama satu minggu sekali
penelitian. Metode digunakan untuk tepatnya dihari kamir setelah sholat Magrib.
membantu peneliti dalam mengolah sebuah Pengajian tersebut dihadiri oleh Ibu-Ibu
data. Setiap permasalahan harus dikelola Aisyiyah dan Masyarakat sekitar. Pengajian
dengan metode yang berbeda-beda dan tidak ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat
bisa sama. Oleh sebab itu, jika penelitian khususnya Ibu-Ibu dalam menuntut ilmu
diolah dengan metode yang sama maka agama.
hasilnya tidak akan sesuai. Dalam Program ini mengajarkan masyarakat
melaksanakan sebuah penelitkan setiap tentang ilmu agama melalui teori-teori yang
peneliti wajib untuk menentukan metode disampaikan oleh para ulama yang terkenal,
yang tepat agar data-data yang telah salah satunya adalah Buya Hamka. sehingga
dikumpulkan dapat teroalah dengan sangat teori dapat tersampaikan dengan baik dan
baik. Metode penelitian yang tetap adalah benar. Hasil pertama observasi menunjukan
metode yang dapat menjawab setiap bahwa pengetahuan ilmu agama masyarakat
permasalahan yang ada dirumusan maslah. khususnya Ibu-Ibu yang ada di daerah Masjid
Pada kesempatan kali ini kami Attaqwa masih sangat kurang. Selain itu,
menggunakan metode penelitian kualitatif dimasjid Attaqwa SMA Muhammadiyah 23
studi kasus. Hodgetts & Stolte (2003) Jakarta tidak pernah membuat pengajian
menjelaskan bahwa studi kasus individu, rutin,karena memang tidak ada masyarakat
kelompok, komunitas membantu untuk yang mau mengikuti.
menunjukkan halhal penting yang menjadi Hal tersebut menunjukan bahwa perlu
perhatian, proses sosial masyarakat dalam adanya sebuah. Motovasi untuk
peristiwa yang konkret, pengalaman membangkitkan semangat belajar masyarakat
pemangku kepentingan. Kasus dapat terhadap ilmu agama. Program ini tidak hanya
mengilustrasikan bagaimana masalah dapat penyampaian materi saja, tetapi juga praktik
diatasi melalui penelitian. Secara lebih teknis, dalam melaksanakan wudhu dan sholat yang
meminjam Louis Smith, Stake menjelaskan baik dan benar menurut syariat. Salah satu
kasus (case) yang dimaksudkan sebagai penyebab dari menurunnya minat belajar
a“bounded system”, sebuah sistem yang tidak masyarakat adalah kurangan pengetahuan
berdiri sendiri. Sebab, hakikatnya karena sulit

Tuliskan Judul Artikel (9 kata pertama)… (xx-xx) 3


e-ISSN 2716-0327 Buletin KKN Pendidikan, Vol. x, No. x, xxxx 20xx
doi: 10.23917/bkkndik.xxx

Program tersebut diawali dengan


pembukaan acara yang dihadiri langsung oleh
Buya Hamka. Selanjutnya untuk minggu
pertama diadakan sebuah pemberian ilmu fiqih
kepada Ibu-Ibu pengajian. Minggu kedua
melaksanakan praktik wudhu dan sholat
dengan baik dan benar. Minggu ketiga
membahas tentang materi keutamaan wanita
dalam Islam dan minggu terakhir diadakan
sebuah permainan games yang memiliki
hadiah menarik bagi masyarakat. Selama
program berlangsung masyarakat sangat
terlihat antusias sekali untuk mengikuti luas yang mencakup; sejarah, pemikiran, dan
pengajian terutama pada hari terakhir. lembaga (Daulay & Pasa, 2016).
Memahami ilmu agama adalah sebuah Selanjutnya menurut Siregar (2016)
perilaku yang mulia. pendidikan Islam ialah sebuah sistem yang
memungkinkan seseorang atau peserta didik
Gambar 1 gambar hari pertama
Gambar 2 gambar hari kedua bisa mengarahkan kehidupannya sesuai
dengan tuntunan ideologi Islam. Sementara
Ada banyak sekali hikmah dan ilmu baru itu, Mustofa merumuskan pendidikan Islam
yang didapatkan. Menuntut ilmu tidak merupakan pendidikan yang berasal dari
mengenal usia. Kegitan pengajian yang ajaran Islam atau tuntunan agama Islam dalam
dilakukan di Masjid Attaqwa dapat upaya untuk membina serta membentuk
menambah wawasan dan ilmu kepada pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah
masyarakat. Ada beberapa hal yang harus SWT (Mustofa, 2019).
dikoreksi salah satunya kualitas pembentukan
panita dan jadwal kegiatan. Dari beberapa pendapat diatas dapat
Dalam artian sempit pendidikan Islam penulis simpulkan bahwa pendidikan Islam
berarti usaha yang dilakukan untuk adalah sebuah usaha untuk membina dan
pentransferan ilmu (knowledge), nilai (value), membentuk pribadi muslim secara
dan keterampilan (skill) berdasarkan ajaran menyeluruh, yang meliputi ilmu, nilai, dan
Islam dari pendidik kepada peserta didik juga keterampilan sehingga terbentuklah
pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah
SWT serta berakhlak mulia. Sementara itu
yang dimaksud dengan pendidikan Islam
berbasis masyarakat ialah sebuah kegiatan
pendidikan Islam yang dilaksanakan atas dasar
inisiatif dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Hal
ini sesuai dengan pengertian pendidikan
dengan tujuan untuk membentuk kepribadian
berbasis masyarakat yang terdapat di dalam
muslim seutuhnya. Sementara dalam artian
Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
luas pendidikan Islam tidak hanya hanya
Pasal 1 Ayat 16 yang berbunyi: “Pendidikan
sebatas proses pentransferan tiga ranah diatas,
berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan
akan tetapi mencakup berbagai hal yang
pendidikan berdasarkan kekhasan agama,
berkenaan dengan pendidikan Islam secara

4 Tuliskan Judul Artikel (9 kata pertama)… (xx-xx)


Buletin KKN Pendidikan, Vol. x, No. x, xxxx 20xx e-ISSN 2716-0327
doi: 10.23917/bkkndik.xxx

sosial, budaya, aspirasi, dan potensi mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa akan
masyarakat sebagai perwujudan pendidikan membawa keberkahan.
dari, oleh, dan untuk masyarakat” Tujuan Daftar Pustaka
pendidikan Islam secara umum ialah untuk Al-Ashfahani, Al-Raghib, Al-Mu’jam Al-
meningkatkan keimanan, pemahaman, Mufradat li Al-Fazh Al-Qur’an, Beirut:
penghayatan, serta pengalaman peserta didik Dar Al-Kutub Al-„Ilmiyyah, 2004.
tentang Islam, sehingga terbentuklah manusia
Abadi, Muhammad ibn Ya‟qup Fairuz, Al-
muslim yang beriman dan bertakwa kepada
Qamus Al-Muhith, Beirut: Dar Al-
Allan SWT serta berakhlak mulia baik dalam
kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan Kutub Al- „Ilmiyyah, 2004.
bernegara (Priatmoko, 2019) Hasanah, D., Rini, D. K., Mulyana, N., &
Pengajian ini diharakan dapat terus Alek, A. M. (2023). Pengaruh Pengajian
berlanjut bahkan setiap saat anggotanya Rutin Kaum Ibu Terhadap Peningkatan
semakin meningkat. Oleh sebab itu, Kualitas Ibadah. Edusifa: Jurnal
menumbuhkan minat mengaji merupakan Pendidikan Islam, 7(1), 44-68.
sebuah tugas bersama agar menjadi ladang Hasanah, D., Rini, D. K., Mulyana, N., &
pahala untuk kita semua. Pengajian adalah Alek, A. M. (2023). Pengaruh Pengajian
suatu kegiatan pembelajaran yang bertujuan Rutin Kaum Ibu Terhadap Peningkatan
untuk mengajak kita memahami dan Kualitas Ibadah. Edusifa: Jurnal
mendalami ajaran Islam (Maulidiah & Pendidikan Islam, 7(1), 44-68.
Bahruddin, 2019). Sementara itu menurut
Pohan, S., Lubis, F., & Alban, A. (2020).
Agus Setiawan (2019) pengajian ialah suatu
wadah kebiatan yang bertujuan untuk Pembinaan Jamaah-Jamaah Masjid
membentuk muslim yang baik, beriman dan Taqwa Se-Cabang Muhammadiyah
bertakwa serta berbudi luhur. Kedua pendapat Medan Denai Dengan Metode
diatas menunjukkan bahwa kegiatan pengajian Asii. Ihsan: Jurnal Pengabdian
merupkan salah satu wadah yang digunakan Masyarakat, 2(1), 74-85.
mencapai tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Alvino, A. T. (2021). Retorika dakwah KH
Sementara itu kedudukan pengajian sebagai Syukron Djazilan pada pengajian rutin
wadah pendidikan Islam berbasis masyarakat masjid Rahmat Kembang Kuning
Menurut Yunarrya Dewika (2021) Surabaya. Jurnal Ilmu Dakwah, 41(1),
adalah sebagai lembaga swadaya masyarakat 73-84.
murni, yang lahir, dikelola, dipelihara, Atmosudirjo, Prajudi. Hukum Administrasi
dikembangkan, serta didukung oleh anggota
Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985.
atau jama’ahnya, sehingga dapat disimpulkan
Alim, Yusuf Hamid. Al-Maqashid Al-Ammah
bahwa pengajian merupakan wadah bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan fi As-Syari’ah Al-Islamiah. Riyadh: Al-
mereka sendiri. Kegaiatn pengajian adalah Dar AlIlmiah Al-Kitab Al-Islami, 1994.
wadah bagi mereka yang ingin mempelajari Ali Bashry, Abu Al Hasan. AI-Hawiy Al
ilmu agama. Kabir, jilid. VII. Bairut: Dar Al-Kutub
Simpulan Ilmiyyah. 1994.
Dari program pengabdian tersebut dapat Ali, Mohammad Daud. Hukum Islam,
disimpulkan bahwa rasa kecintaan seorang Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
terhadap ilmu agama adalah dengan Islam di Indonesia. Jakarta: Manejemen
menumbuhkan motivasi dalam diri bahwa PT. Raja Grafindo Persada, 1993.

Tuliskan Judul Artikel (9 kata pertama)… (xx-xx) 5


e-ISSN 2716-0327 Buletin KKN Pendidikan, Vol. x, No. x, xxxx 20xx
doi: 10.23917/bkkndik.xxx

Geldard, Kathyra, konseling anak-anak Syihab, Umar, Al-Qur’an dan Kekenyalan


panduan praktis. Yogyakarta, Pustaka Hukum, cet.1, Semarang: Dina
Pelajar, 2011. Utama,1993.
Huda, Nurul, Pedoman Majelis Taklim. Suyuthi, Jalaluddin. Tarikh AI-Khulafa.
Jakarta, Kodi DKI Jakarta, 1990. Beirut: Dar Al-Fikr, 1988.
Halili dkk, Hasrul.Rubuhnya Pengadilan Shan‟ani. Subulus Salam. Indonesia:
Kami, Pusat Kajian Anti Korupsi UGM, Maktabah Dahlan, tt.
Yogyakarta, 2009. Thoriqussu‟ud, Muhammad . “Model-Model
Hamdani Dkk. Pendidikan Karakter Perspektif Pengembangan Kajian Kitab Kuning.
Islam. Bandung: Pustaka Setia,, 2013. Jurnal At Tajdid. Vol 01, No 2. Juli
Hidayati, Heny Narendrany. Pengukuran 2012.
Akhlakul Karimah Mahasiswa, Jakarta : Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam.
UIN Jakatra Press. Jakarta: Amzah 2010.
Irfan, Agus. Local Wisdom Dalam Pemikiran Zainal Arifin, “Fungsi Komsis Yudisial dalam
Kiai Darat: Telaah Kitab Majmuat Reformasi Peradilan Sebelum dan
Syariah Al Kifayat Li Al Awam, Jurnal Sesudah Putusan Mahkamah
Studi Dan Penelitian Hukum Islam, 1, Konstitusi”, dimuat di
no. 1, Oktober 2017. http://www.komisiyuisial.go.id.
Kautsar, Zulfani Indra. Kegiatsan Pengajian http://www.pn-sarolangun.go.id. MUNAS
Remaja Dan Kontribusinya Terhadap IKAHI. ke XIII, Kode Etik Profesi
Pembentukan Akhlak Generasi Muda. Hakim, Bandung: 2000.
Skripsi, Universitas Syarif Hidayatullah,
2009.
Muhaimin, dkk, Kawasan dan Wawasan Studi
Islam. Jakarta, Kencana, 2007.
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf.Jakarta, PT
Rajagrafindo Persada, 2009.
Ramayulis, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta, Kalam Mulia, 1994.
Shalud, Syeikh Mahmud, Aqidah dan Syari’ah
Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 1994.
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al Qur’an.
Bandung, Mizan, 1996
Siddiq, Syamsuri, Dakwah dan Teknik
Berkhutbah. Bandung, Al-Ma’Arif,
1992.
Sidik Tono, dkk, Ibadah dan Akhlak Dalam
Islam. Yogyakarta, UII Press, 2002
Nasution, Harun. Islam Rasional. Bandung:
Mizan, 1995.
Nabhani, Taqiyuddin. Al-Iqtishadi fi Al-Islam.
Beirut: Darul Ummah, 2004.

6 Tuliskan Judul Artikel (9 kata pertama)… (xx-xx)

Anda mungkin juga menyukai