Anda di halaman 1dari 4

SISTEM KEPENGURUSAN ORGANISASI NU

Artikel oleh Muhammad R.A


Prodi HKI Fakultas Syariah IAI Ngawi

Struktur Organisasi NU

Struktur dalam arti pengaturan dan pemanajemen sebuah Unsur-Unsur yang terkait dalam
satu objek material atau system yang terorganisir. Begitupun organisasi NU yang terdiri dari :
1. Pengurus Besar NU (PBNU)
2. Pengurus Wilayah NU (PWNU)
3. Pengurus Cabang/Pengurus Cabang Istimewa NU (PCNU/PCINU)
4. Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU)
5. Pengurus Anak Cabang NU (PACNU)
6. Pengurus Ranting NU (PRNU)
7. Pengurus Anak Ranting NU (PARNU)
8. Pimpinan Komisariat NU (PKNU)

Struktur Kepengurusan NU
Kepengurusan dalam arti yang menjalankan dan melaksanankan program kegiatan NU,
terdiri dari :
1. Mutasyar adalah Penasehat yang terdapat di Pengurus Besar,Wilayah,Cabang/Cabang
Isrimewa, dan Majelis Cabang.
2. Syuriah adalah pimpinan tertinggi NU, yang memiliki wewenang dan kebijakan-
kebijakan khusus dalam organisasi NU dan tidak dapat dipisahkan pelaksaannya
dengan Tanfidziyah.
3. Tanfidziyah adalah Pelaksana, yang sebagai dewan operatif dibawah kebijakan-
kebijakan syuriah dan program kegiatan Organisasi NU.
Ketentuan dalam kepengurusan NU diatur dalam AD/ART

Masa Khidmat NU
1. Dalam Pasal 14 semua tingkatan dalam satu periode menjabat selama 5 tahun.
Kecuali pengurus cabang istimewa selama 2 tahun.
2. Pengurus Lembaga NU masa khidmatnya disesuaikan pada tingkatan masing masing
3. Pengurus Ketuam Umum Banom NU masa Khidmat 2 periode kecuali yang berbasis
usia (1) periode.

Badan Otonom NU (BANOMNU)


Adapun badan otonom terbagi menjadi dua, yakni berdasarkan usia dan keprofesian atau
kekhususan lainnya. Badan otonom berdasarkan usia adalah sebagai berikut.
1. Muslimat Nahdlatul Ulama Anggota Muslimat NU merupakan perempuan NU.
Organisasi ini lahir pada 29 Maret 1946. Tampilnya perempuan di organisasi NU sudah
terlihat ketika Muktamar Ke-13 di Menes, Banten pada tahun 1938. Bahkan, di
muktamar berikutnya, di Magelang pada tahun 1939, perempuan NU sudah
dipersilakan untuk memimpin jalannya sidang.
2. Fatayat Nahdlatul Ulama Anggota Fatayat NU adalah perempuan muda NU berusia
maksimal 40 tahun. organisasi ini lahir pada 24 April 1950 di Surabaya, Jawa Timur.
3. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Anggota GP Ansor NU adalah
laki-laki muda NU yang maksimal berusia 40 tahun. Organisasi yang dibidani dan
diberikan nama langsung oleh KH Abdul Wahab Chasbullah ini secara resmi masuk
dalam keluarga besar NU pada 24 April 1934 ketika Muktamar Kesembilan di
Banyuwangi. GP Ansor pun mengembangkan kepanduan Barisan Nahdlatul Ulama
(Banoe) yang pada perkembangannya menjadi Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
4. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Anggota IPNU adalah pelajar dan santri laki-
laki NU yang berusia maksimal 27 tahun. Organisasi ini dibidani oleh KH Tolchah
Manshur, Abdul Ghoni, Sofwan Kholil, dan rekan-rekannya di Semarang, Jawa Tengah
pada 24 Februari 1954 saat Kongres Lembaga Pendidikan Maarif NU. IPNU juga
memiliki organisasi kepanduan di bawahnya, yakni Corp Brigade Pembangunan (CBP)
yang lahir pada Oktober 1964 di Pekalongan, Jawa Tengah.
5. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Anggota IPPNU adalah pelajar dan
santri perempuan NU yang berusia maksimal 27 tahun. Organisasi ini lahir pada 3
Maret 1955 di Malang, Jawa Timur. IPPNU memiliki organisasi kepanduan bernama
Korps Pelajar Putri (KPP) yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada Oktober 1964.
6. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Anggota PMII adalah mahasiswa.
Organisasi ini lahir pada 17 April 1960 di Surabaya dengan Ketua Umum pertamanya
adalah Mahbub Djunaidi. Kelahiran PMII bermula dari Departemen Perguruan Tinggi
di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

Sementara itu, badan otonom yang basis keanggotaannya berdasarkan keprofesian


dan kekhususan lainnya adalah sebagai berikut.
1. Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Banom ini
bertugas sebagai pelaksana kebijakan NU dalam pengamalan dan pengembangan
tasawuf. Organisasi para pengamal tarekat ini lahir di di Tegalrejo Magelang 16
Rabi’ul Awal 1377 H / 10 Oktober 1957. Namun, organisasi ini baru masuk
dalam NU saat muktamar ke-26 di Semarang pada tahun 1979. Jatman memiliki
banom untuk mahasiswa, yakni Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-
Nahdliyah (Matan) yang diresmikan pada Januari 2012 saat Muktamar XI Jatman
di Pondok Pesantren Bululawang, Malang, Jawa Timur.
2. Jam’iyyattul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Banom ini bertugas
melaksanakan kebijakan NU dalam pengembangan kajian dan tilawatil Qur’an.
Organisasi ini lahir pada 17 Ramadhan 1370 di Jakarta atas inisiasi KH Abdul
Wahid Hasyim sebagai Menteri Agama saat itu melihat banyaknya perkumpulan
qari dan hafiz Al-Qur’an.
3. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ISNU merupakan banom pelaksana
kebijakan NU dalam pengembangan, penerapan, dan tanggung jawab keilmuan.
Organisasi ini lahir atas rekomendasi dari Muktamar Ke-32 di Makassar tahun
2010 dan baru dibentuk keorganisasiannya pada tahun 2012.
4. Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Sarbumusi memegang mandat
NU dalam melakukan kebijakan NU di bidang pengembangan dan peningkatan
kesejahteraan buruh dan tenaga kerja Indonesia. Organisasi ini berdiri pada
tanggal 27 September 1955 di Pabril Gula Tulangan, Sidoarjo Jawa Timur.
Kelahirannya bermula dari Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) XX di Surabaya
Tahun 1954.
5. Pencak Silat Pagar Nusa PS Pagar Nusa bertugas mengembangkan seni bela diri.
Pasalnya, kesenian yang sudah menjadi tradisi warga NU itu mengalami
penurunan. Tak ayal, para pendekar turun gunung membentuk organisasi pada 3
Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU
mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal
9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986.
6. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Banom ini ditugaskan NU untuk
meningkatkan mutu dan kesejahteraan ustaz dan guru. Konferensi Lembaga
Pendidikan Ma'arif NU pada tahun 1952 mekomendasikan untuk membentuk
organisasi guru NU. Selanjutnya, Ma'arif NU Surabaya yang diberi mandat untuk
membentuknya berhasil mendirikan PC Pergunu Surabaya pada 1 Mei 1958.
Pimpinan Pusat Pergunu berhasil dibentuk pada 14 Februari 1959.
7. Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Banom ini lahir sebagai pelaksana kebijakan
NU untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Organisasi ini didirikan pada
Muktamar NU ke 33 tahun 2015 di Jombang, Jawa Timur.
8. Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari NU) Ishari NU merupakan
banom yang melaksanakan kebijakan NU dalam pengembangan budaya seni
hadrah dan shalawat. Organisasi ini lahir pada tahun 1959 dan masuk menjadi
banom NU pada 1961 atas permintaan Rais Aam PBNU KH Abdul Wahab
Hasbullah.

Sumber: https://www.nu.or.id/fragmen/badan-badan-otonom-banom-di-bawah-
naungan-nu-sjeZR
Lampiran Dokumen :

Anda mungkin juga menyukai