Anda di halaman 1dari 1

Badan-badan Otonom (Banom) di Bawah Naungan NU 1.

Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman)


Banom ini bertugas sebagai pelaksana kebijakan NU dalam pengamalan dan
Nahdlatul Ulama memiliki badan otonom (banom) sebagai perangkat yang bertugas pengembangan tasawuf. Organisasi para pengamal tarekat ini lahir di di Tegalrejo
menjalankan program NU sesuai dengan basis keanggotaannya. Magelang 16 Rabi’ul Awal 1377 H / 10 Oktober 1957. Namun, organisasi ini baru masuk
Ketua Umum setiap banom dipilih oleh anggotanya melalui forum kongres. dalam NU saat muktamar ke-26 di Semarang pada tahun 1979. Jatman memiliki banom
untuk mahasiswa, yakni Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (Matan)
Banom memiliki Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga tersendiri yang tidak yang diresmikan pada Januari 2012 saat Muktamar XI Jatman di Pondok Pesantren
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama. Bululawang, Malang, Jawa Timur.
2. Jam’iyyattul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU)
Adapun badan otonom terbagi menjadi dua, yakni berdasarkan usia dan berdasarkan Banom ini bertugas melaksanakan kebijakan NU dalam pengembangan kajian dan
keprofesian atau kekhususan lainnya. tilawatil Qur’an. Organisasi ini lahir pada 17 Ramadhan 1370 di Jakarta atas inisiasi KH
Badan otonom berdasarkan usia adalah sebagai berikut. Abdul Wahid Hasyim sebagai Menteri Agama saat itu melihat banyaknya perkumpulan
qari dan hafiz Al-Qur’an.
1. Muslimat Nahdlatul Ulama 3. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)
Anggota Muslimat NU merupakan perempuan NU. Organisasi ini lahir pada 29 Maret ISNU merupakan banom pelaksana kebijakan NU dalam pengembangan, penerapan,
1946. Tampilnya perempuan di organisasi NU sudah terlihat ketika Muktamar Ke-13 di dan tanggung jawab keilmuan. Organisasi ini lahir atas rekomendasi dari Muktamar Ke-
Menes, Banten pada tahun 1938. Bahkan, di muktamar berikutnya, di Magelang pada 32 di Makassar tahun 2010 dan baru dibentuk keorganisasiannya pada tahun 2012.
tahun 1939, perempuan NU sudah dipersilakan untuk memimpin jalannya sidang. 4. Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi)
2. Fatayat Nahdlatul Ulama Sarbumusi memegang mandat NU dalam melakukan kebijakan NU di bidang
Anggota Fatayat NU adalah perempuan muda NU berusia maksimal 40 tahun. pengembangan dan peningkatan kesejahteraan buruh dan tenaga kerja Indonesia.
organisasi ini lahir pada 24 April 1950 di Surabaya, Jawa Timur. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 September 1955 di Pabril Gula Tulangan, Sidoarjo
3. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur. Kelahirannya bermula dari Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) XX di
Anggota GP Ansor NU adalah laki-laki muda NU yang maksimal berusia 40 tahun. Surabaya Tahun 1954.
Organisasi yang dibidani dan diberikan nama langsung oleh KH Abdul Wahab 5. Pencak Silat Pagar Nusa
Chasbullah ini secara resmi masuk dalam keluarga besar NU pada 24 April 1934 ketika PS Pagar Nusa bertugas mengembangkan seni bela diri. Pasalnya, kesenian yang sudah
Muktamar Kesembilan di Banyuwangi. GP Ansor pun mengembangkan kepanduan menjadi tradisi warga NU itu mengalami penurunan. Tak ayal, para pendekar turun
Barisan Nahdlatul Ulama (Banoe) yang pada perkembangannya menjadi Barisan Ansor gunung membentuk organisasi pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri,
Serbaguna (Banser). Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat
4. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986.
Anggota IPNU adalah pelajar dan santri laki-laki NU yang berusia maksimal 27 tahun. 6. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)
Organisasi ini dibidani oleh KH Tolchah Manshur, Abdul Ghoni, Sofwan Kholil, dan Banom ini ditugaskan NU untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan ustaz dan guru.
rekan-rekannya di Semarang, Jawa Tengah pada 24 Februari 1954 saat Kongres Lembaga Konferensi Lembaga Pendidikan Ma'arif NU pada tahun 1952 mekomendasikan untuk
Pendidikan Maarif NU. IPNU juga memiliki organisasi kepanduan di bawahnya, yakni membentuk organisasi guru NU. Selanjutnya, Ma'arif NU Surabaya yang diberi mandat
Corp Brigade Pembangunan (CBP) yang lahir pada Oktober 1964 di Pekalongan, Jawa untuk membentuknya berhasil mendirikan PC Pergunu Surabaya pada 1 Mei 1958.
Tengah. Pimpinan Pusat Pergunu berhasil dibentuk pada 14 Februari 1959.
5. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) 7. Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama
Anggota IPPNU adalah pelajar dan santri perempuan NU yang berusia maksimal 27 Banom ini lahir sebagai pelaksana kebijakan NU untuk meningkatkan kesejahteraan
tahun. Organisasi ini lahir pada 3 Maret 1955 di Malang, Jawa Timur. IPPNU memiliki nelayan. Organisasi ini didirikan pada Muktamar NU ke 33 tahun 2015 di Jombang, Jawa
organisasi kepanduan bernama Korps Pelajar Putri (KPP) yang lahir di Pekalongan, Jawa Timur.
Tengah pada Oktober 1964. 8. Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari NU)
6. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ishari NU merupakan banom yang melaksanakan kebijakan NU dalam pengembangan
Anggota PMII adalah mahasiswa. Organisasi ini lahir pada 17 April 1960 di Surabaya budaya seni hadrah dan shalawat. Organisasi ini lahir pada tahun 1959 dan masuk
dengan Ketua Umum pertamanya adalah Mahbub Djunaidi. Kelahiran PMII bermula menjadi banom NU pada 1961 atas permintaan Rais Aam PBNU KH Abdul Wahab
dari Departemen Perguruan Tinggi di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Hasbullah.
Sementara itu, badan otonom yang basis keanggotaannya berdasarkan keprofesian dan
kekhususan lainnya adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai