Anda di halaman 1dari 22

Dinamika Nahdlatul Ulama

Cabang Blambangan Tahun


1944-1966
Fara Sari Nur Bayani 180210302130

Dosen Pembimbing:

1. Akhmad Ryan Pratama., S.Hum., M.A


2. Drs. Kayan Swastika, M.Si
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang, Penegasan Judul,
Ruang Lingkup, Rumusan
Masalah,Tujuan Penelitian, BAB 2
Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka
Sejarah Penelitian dan
Penulisan, Kerangka
Pemikiran

BAB 3
Metode Penelitian
Prosedur dan Teknik
Penelitian, Kerangka
Penelitian
Latar
belakang BAB
1
Banyuwangi pada awal abad XX
mulai mengalami kondisi perubahan
yang cukup signifikan. Berbagai
pembangunan terutama di bidang
transportasi darat maupun laut mulai
digalakan oleh pemerintah kolonial
Belanda.

Pembangunan rel
kereta api
Sumber: KAI

Perkembangan infrastruktur Banyuwangi


yang pesat tak hanya memicu
Pelabuhan pantai Boom
pertumbuhan ekonomi, tapi juga
Sumber: facebook Banjoewangi
mengubah lanskape sosial di tengah
Tempo Doeloe
masyarakat, terutama dalam kehidupan
sosial keagamaan
Sebelum hadirnya Nahdlatul Ulama (NU) di Banyuwangi terdapat
dua organisasi yang hadir yaitu yang pertama Al- Irsyad dan
Muhammadiyah.

Al-Irsyad melancarkan “serangan” Muhammadiyah menganggap bahwa


terhadap paham, ajaran dan praktek kalangan pesantren yang termasuk
tradisi keagamaan dari kalangan masyarakat yang masih melestarikan islam
pesantren yang berada di dengan unsur-unsur “bid’ah” tersebut
Banyuwangi. menjadi salah satu tujuan untuk dimurnikan
NU kemudian membentuk majelis-majelis yang
memiliki visi misi yang sama, yaitu untuk
memberikan pendidikan keaswajaan. Majelis NU ada
Nasihin dan Nahdlatul Islamiyah

Pertemuan Nahdlatul
Islamiyah pada 16 Januari
1930, KH. Abdul Wahab
mengusulkan kepada
pengurus Nahdlatul
Islamiyah untuk menjadi
NU telah berdiri sejak 31 Januari
1926 M/16 Rajab 1344 H.
Cabang NU di Banyuwangi.
Namun, tidak serta merta Cabang
NU di berbagai daerah.
Perkembangan NU di Banyuwangi terkendala
ketika masa pendudukan jepang

NU dan juga organisasi agama Madrasah ditutup oleh pemerintahan Pada tahun 1943, Jepang
lainya dipaksa untuk vakum Jepang, Seperti: Madrasah Darul
sementara waktu, dan tidak Faizin,Grogol, Giri, madrasah AL-Fatah menagakui kembali aktivitas NU. Tidak
diperkenankan untuk di Sraten, Madrasah Nahdlatut Thullab di hanya di Pusat, tetapi juga di berbagai
melakukan berbagai aktivitas Kepundungan Srono, Madrasah
seperti halnya pengajian Tarbiyatus Syibyan di Singonegaran daerah, tak terkecuali di Banyuwangi
umum. Banyuwangi, (Notonegoro, 2021:29).

NU Cabang
Blambangan berdiri Kecamatan bergabung di
pada tahun 1944 M. NU Cabang Blambangan.
Pada hari kamis tanggal Kecamatan tersebut
12 Oktober 1944 yang adalah Kecamatan Srono,
berpusat di Kecamatan Genteng, Gambiran,
Srono Kabupaten Tegaldlimo, Pesanggaran,
Banyuwangi. Bangorejo dan Cluring.
Catatan KH. Ahyad Arsyad Ketua
Tanfidziyah NU Blambangan
Pada masa perjuangan merebut Keterlibatan NU secara organisatoris dalam
kemerdekaan, NU di Banyuwangi juga ikut pentas politik dimulai tahun 1952. Pada
andil besar dalam perjuangan fisik yang saat itu, NU menyatakan keluar dari
berpuncak pada meletusnya Resolusi Jihad Masyumi dan menegaskan dirinya sebagai
Nahdlatul Ulama. partai politik.

Hasil pemungutan suara di Banyuwangi 8 Oktober 1955 terdapat


empat partai besar yaitu NU memperoleh 160.989 suara atau 11
kursi, PKI memperoleh 130.438 suara atau 9 kursi, PNI
memperoleh 80.696 suara atau 7 kursi, dan Masyumi
memperoleh 31.297 suara atau 3 kursi (Hendratha 2021:136)

Melihat signifikansi peranan NU yang sangat besar ini, maka peneliti


tertarik mengkaji lebih dalam mengenai politik, dan kebudayaan Nahdlatul
Ulama di Cabang Blambangan sebagai bahan penulisan yang dirumuskan
dengan kalimat judul, yaitu “Dinamika Nahdlatul Ulama Cabang
Blambangan Pada Tahun 1944-1966”
Penegasan Judul
Dinamika merupakan gerak atau kekuatan yang dimiliki oleh sekelompok manusia
Dinamika di masyarakat yang menimbulkan perubahan, perkembangan dan kesinambungan
dalam tata hidup masyarakat (Kuntowijoyo, 2003:159).

Menurut Anam (1985:16) Nahdlatul Ulama adalah organisasi sosial keagamaan


yang didirikan oleh para ulama pesantren yang memegang teguh salah satu empat
Nahdlatul Ulama
mahzab yang berhaluan Ahlusunnah Wal Jamaah yang bertujuan untuk
memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam

Menurut KBBI Cabang berarti bagian dari batang kayu yang tumbuh dari pokok
Cabang atau dahan (cabang yang besar disebut dahan dan cabang yang kecil disebut
ranting)

Blambangan Blambangan merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Muncar


Kabupaten Banyuwangi.

Maksud judul “Dinamika Nahdlatul Ulama Cabang Blambangan Tahun 1944-1966” adalah
perubahan, perkembangan dan kesinambungan yang terjadi secara terus-menerus untuk meningkatkan
keadaan organisasi Nahdlatul Ulama Cabang Blambangan dari awal berdirinya sampai tahun 1966.
Ruang lingkup
Ruang lingkup Ruang lingkup Ruang lingkup
waktu tempat materi

Tahun 1944-1966
Tahun 1944 merupakan awal
tahun dibentuknya NU cabang
Fokus pada bidang politik
Blambangan sedangkan pada Kecamatan Srono
dan kebudayaan NU
tahun 1966 ini NU Cabang Kabupaten Banyuwangi
Cabang Blambangan
Blambangan ini fusi atau
bergabung dengan NU Cabang
Banyuwangi
Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Nahdlatul ulama Cabang Blambangan tahun 1944?
2. Sejauhmanakah dinamika Nahdatul Ulama Cabang Blambangan dalam bidang politik dan
kebudayaan tahun 1950-1966?
Tujuan
1. untuk mengetahui latar belakang berdirinya NU cabang Blambangan tahun 1944
2. untuk mengetahui sejauhmana dinamika Nahdlatul Ulama Cabang Blambangan dalam
bidang politik dan kebudayaan pada tahun 1950-1966
Manfaat
1. bagi penulis, penelitian ini merupakan pengalaman berharga untuk menambah
pemahaman materi mengenai sejarah NU yang ada di Banyuwangi
2. bagi pembaca, dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran atau referensi bagi
peneliti-peneliti selanjutnya tentang dinamika Nahdlatul Ulama Cabang Blambangan
tahun 1944-1966
3. bagi pengurus wilayah NU, merupakan sumbangan pemikiran dan referensi tentang
dinamika Nahdlatul Ulama Cabang Blambangan tahun 1944-1966
BAB 2
Tinjauan Pustaka
PENELITIAN TERDAHULU H. Rozikin Daman (2001) dalam bukunya
yang berjudul Membidik NU: Dilema
Percaturan Politik NU Pasca Khittah
membahas mengenai Sejarah percaturan
politik umat Islam di Indonesia sejak awal
Tim PCNU Banyuwangi (2020) dalam abad ke-20 menunjukan pertumbuhan
bukunya yang berjudul Sejarah yang dinamis dengan dinamika pasang
Nahdlatul Ulama Banyuwangi ini surut perjuangan yang dilalui.
menjelaskan mengenai awal mula
perjalanan organisasi para ulama di
Banyuwangi. Namun juga merekam
bagaimana dinamika politik pada abad Greg Fealy (2003) dalam bukunya
18 hingga 19. Pergolakan golongan berjudul Ijtihad Politik Ulama membahas
hingga lintas agama dengan mengenai sejarah politik NU periode
kolonialisme. Lebih dari itu, buku ini 1952-1967, dimana pada masa tersebut
juga bercerita tentang peranan kiai-kiai NU sedang giat-giatnya bertarung di arena
Banyuwangi. politik praktis. Peran politik NU pada saat
kondisi ekonomi-politik nasional terus
bergejolak dan jatuh bangun. Dalam buku
ini juga dijelaskan bahwasanya NU
bersikap oportinus dan tidak berprinsip
sangatlah berlebihan.
Wildanillah dalam tesisnya yang berjudul Dinamika
Nahdlatul Ulama di Sumenep (1999-2016).
Wildanillah menjelaskan bahwasanya di Sumenep
terdapat tiga cabang yaitu, cabang Masalembu,
Kangean, dan Sumenep (bagian daratan). Wildanillah
ini memilih fokus penelitianya ini di Sumenep karena
Sumenep merupakan PC (pengurus cabang) terbesar
dan tertua di Sumenep.

Rusdi dalam skripsinya yang berjudul Partisispasi Politik


Nahdlatul Ulama Cabang Jember Pada Masa Reforusi
Tahun 1998-2015. Rusdi menjelaskan mengenai
bagaimana NU ini berpartisipasi dalam politik praktis
secara langsung secara umum dari tahun ke tahun. Rusdi
juga lebih menjelaskan mengenai partisipasi NU politik
praktis.
PENDEKATAN DAN TEORI

Pendekatan sosiologi organisasi adalah ilmu yang membahas


PENDEKATAN tentang manusia yang mempunyai kemauan, kemampuan untuk
bekerjasama dalam satu wadah untuk mengembangkan bakat dan
minat dari setiap individu (Liliweri, 1997:2)

TEORI Struktural Fungsionalisme menurut Talcott Parson


BAB 3
METODE
PENELITIAN
Pengumpulan
sumber/heuristik

Wawancara: melakukan wawancara kepada bapak


Ayung Notonegoro, seorang sejarawan NU dan
pesantren

Mendatangi perpustakaan Banjoewangi Tempoe


Sumber
doeloe dan komunitas pegon guna mendapatkan
sekunder data-data berupa arsip maupun dokumen

Buku: sejarah singkat syekh maulana ishak


dan islamisasi Banyuwangi, sejarah NU
banyuwangi, manunggaling NU ujung timur
jawa, biografi KH. Dimyati
Sumber Primer

• AD/ART Nahdlatul Ulama, Catatan KH Ahyad Arsyad


( Ketua nu blambangan) tentang berdirinya NU
Blambangan
• Susunan pengurus NU Blambangan, Surat
pemberitahuan 1962
• Surat tentang bersatunya nu banyuwangi dan nu
blambangan
• Klip koran tentang lesbumi di Genteng tahun 1965,
Klip koran tentang pemecatan bupati suwarso
kanapi 1965
• Klip koran tentang pembentukan badan komando
1965
• Laporan ringkas mengenai aset-aset 1962,
• Daftar sumbangan NU Banyuwangi dan NU
Blambangan pada Mukhtamar ke 22 di Jakarta tahun
1959
• Kartanu (Kartu tanda NU)
verifikasi

Verifikasi dilakukan tujuanya


adalah untuk dapat mengetahui
keabsahan sumber. Kritik sumber Kritik ekstern Kritik Intern
dalam hal ini memiliki dua macam,
yaitu kritik ekstern dan kritik intern.
Membandingkan subtansi
Mengecek nama
atau isi dengan berbagai
penulisnya, tahun
sumber agar diperoleh
terbit, jenis kertas yang
fakta yang sama sehingga
digunakan dan gaya
dapat dibuktikan
penulisan
kebenaranya.

Terdapat perbedaan antara


catatan dokumen dan buku
mengenai kecamatan yang
bergabung dalam NU
Blambangan
Interpretasi Historiografi

Dimana dalam tahap Peneliti menjelaskan


interpretasi ini yaitu Dinamika Nahdlatul
merangkai fakta Ulama Cabang
sejarah yang terdapat Blambangan Tahun
di beberapa sumber 1944-1966 berdasarkan
dan informasi yang fakta-fakta sejarah yang
ditemukan. ditulis secara kronologis
dan sistematis
BAB 1. latar belakang pemilihan masalah, penegasan pengertian judul, rumusan
masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian

BAB 2. sejarah penelitian dan penulisan, serta kerangka penelitaian.

BAB 3. Berisi: prosedur dan teknik penelitian, serta kerangka penelitian.

Historiografi
BAB 4. 4.1 Sejarah islamisasi di Banyuwangi 4.2 Gambaran umum asal
mula adanya Nahdlatul Ulama Cabang Blambangan tahun 1944. 4.3
Mempertahankan proklamasi kemerdekaan 1945-1949

BAB 5. Dinamika meliputi perkembangan, perubahan, dan kesinambungan


Nahdlatul Ulama Cabang Blambangan tahun 1950-1965 dalam bidang politik,
dan kebudayaan.

Bab 6. Kesimpulan dan saran


TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai