Anda di halaman 1dari 3

*kamis, 02 agt 2007 * jakarta raya <index.php?

act=khusus&id=76>
metropolis <index.php?act=khusus&id=9> olahraga
<index.php?act=khusus&id=6> ekonomi bisnis
<index.php?act=khusus&id=14> show & selebriti
<index.php?act=khusus&id=12>

halaman utama <index.php?act=utama>


*r u b r i k*
berita utama <index.php?act=cetak&id=28>
internasional <index.php?act=cetak&id=5>
opini <index.php?act=cetak&id=4>
visite <index.php?act=cetak&id=27>
politika <index.php?act=khas&id=84>
edisi mingguan <#>

*rubrik lain*
pro otonomi <index.php?act=khas&id=24>
riset & polling <index.php?act=khas&id=41>
laporan khusus <index.php?act=khas&id=15>
edukasi <index.php?act=khas&id=1>
ulasan ekonomi <index.php?act=khas&id=85>
kajian <index.php?act=khas&id=62>
sosok <index.php?act=khas&id=16>
kolom halte <index.php?act=khas&id=56>
nouvelle <index.php?act=khas&id=43>

*deteksi*
deteksi surabaya <index.php?act=unik&id=11>
deteksi jakarta <index.php?act=unik&id=82>
movies <index.php?act=unik&id=72>
otomotif <index.php?act=unik&id=57>
de-style <index.php?act=unik&id=18>
aidoru <index.php?act=unik&id=22>
aime <index.php?act=unik&id=38>
cerpen <index.php?act=unik&id=2>
muzik <index.php?act=unik&id=37>
techno <index.php?act=unik&id=35>
toys & hobby <index.php?act=unik&id=23>
game anime <index.php?act=unik&id=34>

------------------------------------------------------------------------

*_redaksi jawa pos_*


graha pena lt. 4
jl. a. yani 88 surabaya
telp. :+62-31-8202216
fax. :+62-31-8285555
editor@jawapos.co.id <mailto:editor@jawapos.co.id> /
editor@jawapos.com <mailto:editor@jawapos.com>

kamis, 02 agt 2007,


*prestasi untuk pendidikan yang buram
*

oleh tri martha herawati


indonesia boleh berbangga dengan prestasi siswanya sebagai pemenang
olimpiade kimia internasional ke-29 di moskow, rusia. yakni, vicentius
(sma st louis i surabaya) dan william (sma sutomo, medan) yang meraih
emas serta teuku mahfuzh aufar kari (sma 10 fajar harapan, banda aceh)
dan moh. faiz (sma negeri 1 pacitan) meraih medali perak.

prestasi dunia para siswa indonesia itu seharusnya juga bisa dimiliki
siswa lain. asalkan potensi dan kemampuan terasah serta negara
memberikan sarana prasarana yang memadai, semua siswa bisa memiliki
prestasi yang sama.

dalam hal pendidikan, secara umum kualitas indonesia belum bisa


dibanggakan. data badan pusat statistik menyebutkan, jumlah angka putus
sekolah atau mengulang sekitar 16,5 persen pada anak usai 13-15 tahun.
yang artinya, angka putus sekolah di indonesia untuk tingkat sekolah
dasar dan madrasah ibtidaiyah sebanyak 684.967 anak. tahun lalu
jumlahnya lebih banyak, yaitu 702.066 siswa.

sedangkan angka buta aksara penduduk indonesia di atas usia 15 tahun


sekitar 10,21 persen atau 15,4 juta jiwa. itu adalah bagian dari potret
buram pendidikan indonesia di tengah gemilang prestasi anak negeri di
kancah dunia.

di satu sisi, siswa indonesia banyak mendulang prestasi, bahkan sampai


tingkat internasional. tapi, di sisi lain, indonesia masih menyimpan
potret buram dalam sistem pendidikan. pemerintah, tampaknya, belum
serius berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

amanat 20 persen anggaran pendidikan dalam amandemen uud 1945 dan


undang-undang sistem pendidikan nasional hingga sekarang belum
terealisasi. bahkan, mahkamah konstitusi (mk) yang memenangkan gugatan
persatuan guru republik indonesia (pgri) supaya pemerintah menyesuaikan
anggaran pendidikan 20 persen juga belum kentara hasilnya. pemerintah
selalu beralasan masih banyak prioritas anggaran untuk kebutuhan lain.
tapi, selalu saja ada anggaran untuk dikorupsi.

kewajiban negara adalah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang


terbaik untuk rakyat. sarana prasarana pendidikan itu merupakan bagian
dari pemenuhan kesejahteraan. tidak seperti sekarang, masuk sekolah
setingkat taman kanak-kanak saja membutuhkan jutaan rupiah. mendaftar
sekolah dasar yang seharusnya menjadi kewajiban pemerintah dalam rangka
wajib belajar sembilan tahun juga sangat mahal.

apalagi, masuk sekolah menengah atas dan perguruan tinggi? tampaknya,


hanya mereka yang mampu yang bisa sekolah. itu membuktikan minimnya
peran pemerintah dalam pendidikan.

pemerintah meminimalkan perannya dalam pembiayaan pendidikan karena


masih menggunakan paradigma kapitalistik dalam mengurusi kepentingan dan
kebutuhan rakyatnya, termasuk masalah pendidikan.

ideologi kapitalisme mendasarkan pada market based system. artinya,


peran pemerintah menjamin berjalannya sistem pasar, bukan menjamin
terpenuhinya kebutuhan masyarakat, terutama dalam hal pendidikan.
pemerintah hanya menjamin ketersediaan sekolah/pt bagi masyarakat tanpa
peduli apakah biaya pendidikan terjangkau atau tidak oleh masyarakat.

dana apbn tidak mencukupi untuk pembiayaan pelayanan pendidikan. sebab,


sebagian besar pos pengeluaran dalam apbn untuk membayar utang dan
bunganya.

dalam apbn 2007, misalnya, anggaran untuk sektor pendidikan hanya rp


90,10 triliun atau 11,8 persen dari total nilai anggaran rp 763,6
triliun. namun, sebaliknya, untuk membayar utang pokok dan bunga utang
itu mencapai 30 persen lebih dari total apbn.

minimnya peran negara dalam pendidikan itu tidak terlepas dari agenda
kapitalisme global. dampaknya adalah lingkaran setan kemiskinan yang
mengakibatkan biaya pendidikan tidak terjangkau. akibatnya, banyak anak
negeri ini gagal mengembangkan potensi diri.

pendidikan seharusnya menjadi unsur penting dalam meningkatkan taraf


berpikir sehingga mampu mengembangkan potensi. tidak hanya sumber daya
manusianya, tapi juga sumber daya alam. karena pendidikan kita belum
mampu mengembangkan potensi sumber daya manusia yang unggul, pengelolaan
sumber daya alam dipasrahkan kepada negeri-negeri asing.

prestasi siswa indonesia di kancah internasional tidak akan ada artinya


jika peran negara minim dalam memperhatikan masalah pendidikan. apa
penghargaan yang diberikan negara kepada mereka yang berprestasi?
penghargaan itu seharusnya dengan memberikan anggaran yang lebih besar
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

dengan begitu, prestasi di tingkat internasional bukan hanya milik


beberapa siswa, tapi juga milik semua siswa di negeri ini.

tri martha herawati, ketua aliansi penulis pro-syariah (alpen prosa)


surabaya

/<<:: kembali/ <#>

----------------------------------------------
best view : 1024 x 768 with ie 5.5 or above
*�copyright 2006, jawa pos dotcom colo'radnet.*

Anda mungkin juga menyukai