Anda di halaman 1dari 4

*sabtu, 4 agustus 2007*

<http://www.suarakarya-online.com/> <http://www.partai-golkar.or.id>

</>
*opini*

liputan khusus <news.html?category_name=liputan+khusus>


wanita <news.html?category_name=wanita>
sehat <news.html?category_name=sehat>
otomotif <news.html?category_name=otomotif>
teknotrend <news.html?category_name=teknotrend>
wisata <news.html?category_name=wisata>
budaya <news.html?category_name=budaya>
griya <news.html?category_name=griya>
olah raga <news.html?category_name=olahraga>
games <games.html>
pentas <pentas.html>
konsultasi <news.html?category_name=konsultasi>

dirut pt askes dr orie andari sutadji mba


rumah sakit yang
salahi aturan tak dibayar <news.html?id=179069>
calon perseorangan dan tantangan parpol
oleh adrianto <news.html?id=179015>
memenangi pilkada dki secara etis
oleh thomas koten <news.html?id=179014>
surat berharga negara
pemerintah telah terbitkan rp 773,023 triliun <news.html?id=178895>
nasionalisme, sepak bola, dan kita
oleh bastian apt <news.html?id=178929>
anggaran negara dan utang luar negeri
oleh mohammad eri irawan <news.html?id=178928>
mewaspadai kemungkinan krisis ekonomi
oleh toto dirgantoro <news.html?id=178812>
kebijakan sektor riil dan umkm
oleh ali usman <news.html?id=178811>
calon independen, sejarah baru demokrasi
oleh husin yazid <news.html?id=178739>
calon independen, peran parpol, dan golput
oleh agus sjafari <news.html?id=178738>
tanggung jawab sosial korporasi
oleh haryono suyono <news.html?id=178650>
mantan menteri keuangan fuad bawazier:
krisis memang telah
di depan mata <news.html?id=178552>
arsip <news_archive.html?category=51>

awas ditunggangi pki

<news.html?id=179071>

partai gam
ganggu perdamaian

<news.html?id=179017>
damai mengaburkan kebenaran

<news.html?id=178814>

larangan terbang
terlalu tendesius

<news.html?id=178741>

curi pulsa via sms

<news.html?id=178554>

pikirkan nasib
orang betawi

<news.html?id=178493>
arsip <news_archive.html?category=54>
rumors <news.html?id=179118>
rumors <news.html?id=179023>
rumors <news.html?id=178937>
rumors <news.html?id=178839>
rumors <news.html?id=178732>
rumors <news.html?id=178662>
arsip <news_archive.html?category=56>
pengerahan massa
ke jalan tak mendidik <news.html?id=179070>
mengharapkan paket ruu
politik lebih progresif <news.html?id=179016>
waspadai gerak harga
menjelang hari raya <news.html?id=178930>
merealisasikan stabilitas
ketersediaan daya listrik <news.html?id=178813>
akses penegak hukum
periksa pejabat tinggi <news.html?id=178740>
presiden jangan
terlalu "tipis" kuping <news.html?id=178651>
arsip <news_archive.html?category=97>

*calon independen, sejarah baru demokrasi


oleh husin yazid*

selasa, 31 juli 2007


kerisauan banyak kalangan soal keikutsertaan calon perseorangan
(independen) dalam pemilihan kepada daerah (pilkada) sudah terjawab.
mereka yang dikenal masyarakat memiliki kompetensi, profesional, sehat
dan memiliki segudang kelayakan untuk posisi gubernur atau bupati/wali
kota, kini berpeluang untuk meraih kursi-kursi kepemimpinan tersebut.

semua itu berawal dari keputusan mahkamah konstitusi (mk), senin, 23


juli 2007. mk memutuskan, tidak hanya partai politik yang bisa
mengajukan pasangan calon, tapi perseorangan juga dapat bersaing
dengan calon-calon dari partai politik. itu artinya ada kesamaan hak
bagi setiap warga negara, tanpa kecuali. siapa pun memiliki hak
untuk menduduki jabatan kepala daerah. dan, yang penting lagi, hal
ini membuktikan indonesia mulai memasuki sejarah baru dalam
berdemokrasi, sebab peluang calon independen membuka lebar bagi
kebangkitan dan pengembangan demokrasi.

menurut mk, ketentuan uu nomor 32/2004 tentang pemerintahan daerah,


yang menyatakan hanya partai politik (parpol) atau gabungan parpol
yang dapat mengajukan pasangan calon kepala daerah, bertentangan
dengan uud 1945 dan karena itu menutup hak konstitusi bagi setiap
warga negara. hal ini disampaikan mk menjawab uji materi terhadap uu
no. 32/2004 yang diajukan anggota dprd kabupaten lombok tengah, nusa
tenggara barat, lalu ranggalawe.

mk berpendapat, dalam pelaksanaannya calon independen tetap dibebani


kewajiban jumlah dukungan minimal untuk pencalonan. namun, syarat
itu tidak boleh lebih berat ketimbang syarat parpol yang bisa
mengajukan calon. dalam uu 32/2004, parpol atau gabungan parpol
dengan minimal 15 persen kursi atau perolehan suara sah pemilu dprd,
bisa mengajukan calon.

keputusan mk ini mengisyaratkan bahwa ketentuan syarat minimal


dukungan adalah kewenangan pembentuk undang-undang (dpr dan
pemerintah). namun, mk berpendapat, komisi pemilihan umum (kpu)
berwenang membuat peraturan untuk menghindari kekosongan hukum,
sebelum ada undang-undang yang mengatur syarat dukungan bagi calon
independen.

setelah diputuskan oleh mk, ada hak perorangan dalam keikutsertaan


pada pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada). timbul
pertanyaan di benak kita, apakah pascakeputusan ini akan terbuka
ruang demokrasi di indonesia atau menyimpan bom waktu bagi demokrasi?

di depan mata tergambar jelas, dalam hitungan bulan, putusan mk


tersebut berpengaruh secara teknis dan langsung kepada daerah, baik
provinsi maupun kabupaten/kota yang belum melaksanakan pilkada.
keputusan mk soal calon independen dalam pilkada, baik gubernur
maupun bupati/wali kota, dapat membingungkan masyarakat. hal ini
beralasan karena dari 33 provinsi di indonesia baru 19 provinsi yang
sudah melaksanakan pilkada. dari 457 kabupaten/kota yang tersebar di
indonesia baru sekitar 50-60% melaksanakan pilkada.

sebagai hal baru, tentu masyarakat perlu belajar, dan kpud harus
menyosialisasikannya. sampai sekarang kita masih menunggu peraturan
pelaksanaannya. apakah peraturan pelaksanaan dibuat berupa
undang-undang, peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu)
atau cukup dibuat oleh kpu pusat sebagaimana diamanatkan oleh mk.

pembuatan sebuah produk peraturan perundang-undangan yang digodok


pemerintah dan mendapat persetujuan dari dpr di senayan memerlukan
waktu panjang. kondisi ini jelas berpengaruh secara signifikan
terhadap pelaksanaan pilkada di wilayah yang belum melaksanakannya.
kendala lain adalah pelaksanaan pilkada di indonesia harus sudah
selesai di tahun 2008, sebelum memasuki pelaksanaan pemilihan umum
dpr, dprd, dpd, dan presiden.

ini tentu menuntut kerja ekstra keras dan membutuhkan biaya yang
tidak kecil bagi penyelenggara pilkada (kpud provinsi dan
kabupaten/kota). semua proses ini berpotensi menimbulkan konflik,
baik internal partai maupun konflik horizontal antarwarga, dan ini
telah tergambar dengan adanya perbedaan cara pandang di antara
anggota dpr yang merupakan representasi rakyat.

hal ini juga berpotensi menimbulkan "bom waktu konflik", karena


ketidakpastian hukum dalam peraturan pelaksanaan pilkada. jika tidak
didasarkan atas konstitusi akan banyak rongrongan yang datang dari
berbagai kelompok. ini pasti banyak menguras perhatian. itu semua
pada akhirnya dapat menggangu kelangsungan pelaksanaan pilkada sendiri.

namun, keputusan yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga terhormat


dalam penyelesaian masalah hukum di indonesia ini menarik untuk
disikapi. menarik, karena belum sampai lima tahun sejak uu nomor
32/2004 diundangkan, telah menuntut keniscayaan untuk direvisi.

meski demikian, dengan dikeluarkannya keputusan mk membuktikan bahwa


partisipasi masyarakat dalam upaya merencanakan, melaksanakan, dan
fungsi kontrol dalam pelaksanaan demokrasi sebagai pendulum energi
pendorong pembangunan berkelanjutan di indonesia sudah mendapat
tempat dan apresiasi dalam produk peraturan perundang-undangan. tak
pelak lagi masyarakat indonesia semakin cerdas dan dewasa dalam
menyikapi kehidupan berdemokrasi.

dampak positif jangka panjang, semakin terbuka pintu demokrasi bagi


hak seluruh warga negara, tak terkecuali dalam berdemokrasi.
selanjutnya akan membuka ruang demokrasi yang memunculkan persaingan
sehat dalam upaya mencari figur pemimpin yang berkualitas, guna
menjawab tantangan zaman. persaingan itu sangat baik sebagai solusi
bagi pembangunan di saat dukungan sumber daya alam (sda) makin
terbatas.

persaingan juga menuntut partai politik lebih giat menggairahkan dan


menggerakkan mesin politiknya dalam upaya mengagregasikan
kepentingan rakyat, jika parpol ingin tetap survive. pada saat
bersamaan, hal itu akan dapat menekan cost politik pilkada.
keikutsertaan calon independen akan mendorong partai untuk mengubah
paradigma dan orientasi parpol, dari kekuasaan dan money politics ke
rakyat oriented.***

/ penulis adalah analis kebijakan publik, direktur eksekutif


pusat kajian kebijakan dan pembangunan strategis (puskaptis) // /

------------------------------------------------------------------------
*politik* </news.html?category_name=politik> | *hukum*
</news.html?category_name=hukum> | *ekonomi*
</news.html?category_name=ekonomi> | *metropolitan*
</news.html?category_name=metropolitan> | *nusantara*
</news.html?category_name=nusantara> | *internasional*
</news.html?category_name=internasional> | *hiburan*
</news.html?category_name=hiburan> | *humor* </humor.html> | *opini*
</news.html?category_name=opini> | *about us* </aboutus.html>
------------------------------------------------------------------------
copy right �2000 *suara karya online*
powered by hanoman-i <http://www.hanoman-i.com>

Anda mungkin juga menyukai