Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini

untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik di dalam cerpen Peradilan Rakyat karya Putu Wijaya. Makalah ini disajikan secara sistematis untuk mempermudah menganalisir dan menentukan unsur-unsur intrinsik dalam sebuah cerpen. Kita semakin paham dengan mempelajari makalah ini. Selain itu makalah ini memacu semangat belajar membaca, bekerja, berkreasi, inovasi gemar menulis gemar meneliti dan menambah wawasan luas Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap dinantikan demi kesempurnaan makalah ini

Banyuwangi, Oktober 2011 Penulis

Cerpen PERADILAN RAKYAT ALUR 1) Eksposisi Pada tahap ini pertemanan antara pengacara muda dan pengacara tua. Pengacara muda adalah anak dari pengacara tua dan pengacara tua adalah ayah dari pengacara muda yang merupakan seorang pengacara senior yang profesional yang sangat dihormati oleh para penegak hukum. Pertemuan antara keduanya ini bahwa pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri ini dengan saran oleh pengacara tua. - Dapat dilihat pada paragraf 1 ... tapi aku datang tidak sebagai putramu, Kata pengacara muda itu, aku datang kemari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini...., - Dapat dilihat pada paragraf 2 ... pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut... - Dapat dilihat pada paragraf 4 ... apa yang ingin kamu tentang, anak muda?... 2) Komplikasi

Masalah yang dihadapi oleh pengacara muda yaitu negara yang menugaskannya untuk membela seorang penjahat besar yang sepantasnya mendapatkan hukuman namun di sisi lain negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah tater bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini sudah ada kebangkitan baru. - Dapat dilihat pada paragraf 12 ... terima kasih. Begini, belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang panjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati... - Dapat dilihat pada paragraf 13 ... aku ingin berkata tidak pada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater... - Dapat dilihat pada paragraf 14 ... Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih... 3) Klimaks

Pada tahap ini puncak masalah yang mulai muncul yang dihadapi oleh pengacara muda terhadap peradilan rakyat yang semakin tidak adil karena adanya praktikpraktik pengadilan yang kotor seperti adanya tujuan-tujuan politik yang mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan rakyat. - Dapat dilihat pada paragraf 21 ... jangan dulu mempersoalkan kebenaran tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab dibalik tawaran itu tidak hanya

ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakkan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesi sebagai ahli hukum, tetapi disitu sudah ada tujuan politik... - Dapat dilihat pada paragraf 21 ... tidak! Sama sekali tidak! Bukan juga karena uang? Bukan! ... - Dapat dilihat pada paragraf 24 ... jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan, tidak ada kemenangan di dalam perburuan keadilan yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. 4) Peleraian

Pengacara tua yang menasihati pengacara muda tentang ancaman, sogokan tidaklah terlalu penting, tidak perlu meminta balas jasa atau perlindungan karena ingin memburu publikasi peradilan rakyat di Negara ini. Mendengarkan suara hati nurani, itulah sebagai seorang penegak hukum yang profesional. - Dapat dilihat pada paragraf 32 ... tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok. Betul ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan aku. Aku tidak takut... - Dapat dilihat pada paragraf 33 ... dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kamu perlakukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?... - Dapat dilihat pada paragraf 35 ... keputusanmu sudah tepat. Menegakkan selalu dirong-rong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rong-rongan itu hanya akan menambah pujian itu untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional... 5) Penyelesaian

Pengacara muda yang diculik dan disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah menjadi mayat, gedung pengadilan yang diserbu dan dibakar hakim yang diburu dan rakyat terus mengamuk dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah. Pejabat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat. - Dapat dilihat pada paragraf 42 ... apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekakan kembali raja penjahat itu... - Dapat dilihat pada paragraf 43 ... sekretaris yang membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara...

Dapat dilihat pada paragraf 44 ... setelah kau datang sebagai pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku, rintihnya dengan amat sedih...

Anda mungkin juga menyukai