Anda di halaman 1dari 3

HUKUM SEBAGAI ALAT KEJAHATAN

Disusun oleh:
Rajulan L. Midran : Nim : 17150076
Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Kristen Indonesia

berbicara mengenai hukum,senantiasa dikaitkan dengan kenyamanan


kesejahteraan dan keadilan untuk rakyat maupun Negara karena di
pandang sebagai senjata yang paling ampuh untuk mewujudkan semua
itu (seharusnya)

Dari khasana ilmu social, khususnya ilmu hukum, telah banyak lahir
berbagai definisi Judul diatas memang terasa aneh, janggal dan muskin.
Sebab selama ini, jika, berbagai pengertian serta berbagai fungsi yang
kemudian sangat indah untuk dibaca maupun didengar karena hampir
semua pakar/ilmuan yang mendifinisikan fungsi hukum substansinya
adalah keadilan,kenyamanan, dan kesejahteraan

Tetapi tidak jarang, hukum yang semestinya ssebagaai instrument


justru menjadi tujuan itu sendiri. Dalam kehidupan hukum dinegara kita
pada saat ini, wacana ini terus berlarut larut , sehingga terkesan hukum
itu hanya sekedar permainan logika dan kata kata tafsir auran hukkum
yang berlaku.
Sifat tenikalitas yang tinggi dalam hukum modern didalam maupun
diluar pengadilann menjadi ekskulif milik orang tertentu yang
berkecimpung dalam profesi hukum. Proses hukum menjadi ajang adu
teknik,ketangkasan,kelihaian dalam memainkan hukum untuk mereka
kemudian siapa yang lebih cerdik memainkan hukum tidak jarang dialah
yang keluar sebagai pemenang dalam sidang
tidak jarang pula konsultan hukum yang memiliki jam terbang tinggi
kemudian sangat lihai dalam memainkan hukum bisa membangun
suatu konstruksi hukum yang dituangkan dalam kontrak yang
sedemikian canggih , sehingga klienya dapat menang perkara sekalipun
tanpa persidangan.
Konsultan konsultan seperti ini biasanya berkolaborasi dengan para
penegak hukum : polisi,jaksa bahkan hakim.
Perbuatan jahat dengan menggunakn hukum sebagaai alatnya, adalah
kejahata n yang sempurna, karena sulit dilacak, karenaa berada dalam
hukum kemudian melibatkan penegak hukum.`
Tulisan diatas hanya contoh kecil dari saya, dari sekian banyak kasus
yang menjadikan hukum sebagai alat untuk melakukan kejahatan.

Masyrakat mungkin sudah lelah dengan paradox-paradoks yang terjadi


dalam kehidupan hukum di bumi pertiwi ini, dari berbagai
pemberitaan, suara suara protes dari hari ke hari tidak pernah sepi.
Salah satu nya msyarakat memprotes, mengapa seseorang yang
terbukti menilep uang rakyat yang berdampak kepada msyarakat luas
hukuman nya sebanding dengan pencuri ayam.

Pesan saya
Masalah yang harus segera diatasi masih persoalan lama yaitu:
moralitas.
Bilamana moralitas mereka yang berkecimpung dalam dunia hukum
tidak di benahi, maka yakin dan percaya hukum akan terus menerus
berkembang berbanding terbalik dengan “tujuan hukum yang
sebenarnya.

Jakarta,15,des,2018

Anda mungkin juga menyukai