Anda di halaman 1dari 4

I.

IFTITAH Organisasi adalah salah satu entitas sosial dimana di dalamnya terdapat sekumpulan orang dan alat yang saling bekerja sama secara berkesinambungan untuk mencapai maksud dan tujuan organisasi tersebut. Manusia, dalam hal ini adalah sebagai pelaksana dalam perjalanan organisasi tersebut mencapai maksud dan tujuannya. Jika sudah melakukan yang demikian, maka hal ini dikatakan bahwa organisasi itu bergerak, melakukan gerakan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Namun, manusia sebagai pelaksana itu memiliki banyak kelemahan yang tidak bisa dipungkiri dalam berorganisasi. Salah satu kelemahan itu adalah batas umur dalam organisasi. Batas yang dimaksud ini adalah batasan umur biologis dan batasan umur organisatoris. Batasan umur biologis adalah kematian seseorang yang secara langsung menghentikan pergerakan orang tersebut dalam organisasi tanpa kompromi. Batasan umur yang selanjutnya adalah batasan umur secara organisatoris, yakni jenjang umur dalam organisasi yang mengaharuskan seseorang pensiun atau beralih ke jenjang yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Bila yang terjadi pada salah satu anggota organisasi adalah batasan umur yang pertama, tentu tidak akan ada masalah lain yang muncul dalam organisasi itu selain terganggunya kinerja organisasi tersebut atau bahkan berhentinya pergerakan organisasi tersebut. Demikian juga bila seorang anggota atau keselruhan anggota suatu organisasi tersebut telah terlalu lama bercokol di dalamnya akan menimbulkan sesuatu yang disebut dengan kejumudan organisasi. Kejumudan organisasi adalah berhentinya pergerakan organisasi karena keringnya ide-ide dari para anggotanya, sehingga berdampak pada pergerakan organisasi tersebut. Tentunya hal ini akan lebih buruk dirasakan dari pada sebab yang pertama, mengapa demikian? Karena para anggota organisasi tersebut masih ada dalam struktur organisasi, namun organisasi tersebut telah berhenti karena mereka. Tentunya hal ini akan sangat disayangkan bila benar terjadi. Terutama bila organisasi tersebut sebelumnya telah berkontribusi langsung pada masyarakat. Hal ini akan menimbulkan kekecewaan yang besar pada masyarakat atas kegagalannya. Dari kedua penyebab diatas dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi akan gagal apabila tidak ada penerus dalam organisasi terbebut. Disnilah selalu ada suatu pepatah, Baik buruknya suatu organisasi di masa mendatang tergantung bagaimana pengkaderan yang dilakukan di masa sekarang Jadi, seorang kader sangat penting keberadaannya untuk kelangsungan organisasi. Tidak terkecuali bagi organisasi Muhammadiyah. Khususnya bagi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai Rumah Pelajar Kreatif. Serta tugas pokok IPM sendiri yang dari awal menyatakan bahwa IPM adalah organisasi pembentuk kader. Bahkan dalam lirik lagu mars IPM pun disebutkan bahwa IPM adalah Pelopor, Pelangsung dan Peyempurna Amanah. Ini membuktikan secara tidak bahwa kader kader yang dibentuk IPM kelak akan menjadi kader bagi Muhammadiyah dalam pergerakannya di masa mendatang. Dan semua hal yang berhubungan dengan pembetukan dan pendidikan kader dalam diri IPM adalah tugas bagi bidang pengkaderan. Berikut ini adalah bentuk pertanggung jawaban Bidang Pengkaderan PD IPM Kabupaten Jombang selama periode yang sudah berjalan.

II. PROGRAM KERJA BIDANG PENGKADERAN 1. Pembuatan Buku Panduan Fortasi Latar Belakang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah suatu organisasi pelajar. Pelajar pelajar yang menjadi anggota IPM adalah mereka yang notabene pelajar kritis, dan kader tangguh. Dari sikap kekritisan mereka, muncul berbagai macam sudut pandang mereka terhadap Muhammadiyah, dan IPM itu sendiri. Sehingga yang diperoleh adalah banyak sekali pemahaman mereka tentang Muhammadiyah dan IPM itu sendiri. Hal ini merupakan suatu yang patut dibanggakan namun juga perlu diwaspadai, mengapa demikian? Karena dikhawatirkan akan terjadi penyelewengan paham tentang Muhammadiyah dan IPM apabila tidak diberi batasan berupa kurikulum pembelajaran tentang keduanya. Oleh karena itu, Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Jombang merasa perlu membuat kurikulum pembelajaran itu. Selain itu juga sebagai upaya sedari dini menanamkan nilai nilai KeIslaman, Ke- Muhammadiyah andan Ke-IPM-an pada diri calon calon kader IPM tersebut.Dan untuk merealisasikannya maka dibentuklah tim materi dibawah naungan Bidang Pengkaderan yang merumuskan Buku Pendamping Fortasi. Karena Fortasi sendiri merupakan wadah pengkaderan yang paling awal bagi calon calon IPM. Rincian Pelaksanaan 1. Pembentukan Tim Materi 2. Merumuskan Buku Panduan Fortasi 3. Melakukan sosialisasi ke sekolah sekolah 4. Pencatatan jumlah pesanan buku dari pihak sekolah 5. Pencetakan buku 6. Pembagian buku Tim Perumus 1. Syahrul Mubarok 2. M. Hafidz Subarkah 3. Angga Prasetyo N. 4. Galih Qoobid M. 5. Rosadiana Kartika W. 6. Mutiara Ramadhan Jumlah Anggaran Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Jombang SMA Muhammadiyah 2 Jombang (Mojoagung) SMK Muhammadiyah 1 Jombang (Ngoro) SMK Muhammadiyah 2 Jombang (Jogoroto) SMK Muhammadiyah 3 Jombang (Mojoagung) SMP Muhammadiyah 1 Jombang SMP Muhammadiyah 2 Jombang (Mojoagung) Dll aku lali, tulung diisi *BOGEL, TOLONG DIISI DENGAN DATA PESANAN YG KEMARIN, PENTING!! Status SUDAH TEREALISASI Jumlah Pesanan Harga Satuan Harga Total

2. Pendampingan Pelaksanaan Fortasi Latar Belakang Fortasi merupakan wadah pengkaderan yang paling awal dalam IPM yang sasarannya adalah peserta didik baru dalam perguruan Muhammadiyah . Oleh karena itu perlu sedari dini menanamkan nilai nilai Ke-Islaman, Ke- Muhammadiyah andan Ke-IPM-an pada diri calon calon kader IPM tersebut. Maka dari itu, Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Jombang melalui Bidang Pengkaderan telah merealisasikan Buku Panduan Fortasi. Namun, tugas bagi Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Jombang belum selesai. Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Jombang merasa perlu melakukan pendampingan pada pelaksanaan Fortasi sebagai Pemateri maupun membantu dalam pelaksanan Fortasi. Rincian Pelaksanaan 1. Melakukan sosialisasi kepada Pimpinan Ranting yang terkait 2. Melakukan pendampingan tentang pelaksanaan Fortasi 3. Melaksanakan Pendampingan Fortasi Jumlah Anggaran Alhamdulillah ditanggung masing masing pribadi Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Jombang Tim Pendamping 1. Syahrul Mubarok 2. M. Hafidz Subarkah 3. Galih Qoobid M. 4. Rosadiana Kartika W. 5. Luki Widiastutik 6. dll, bogel tolong diisi dengan temen2 yg kemarin jadi pemateri Status SUDAH TERLAKSANA

3. TOT (Training Of Trainer) Gabungan Latar Belakang Fortasi merupakan wadah pengkaderan yang paling awal dalam IPM yang sasarannya adalah peserta didik baru dalam perguruan Muhammadiyah . Oleh karena itu perlu sedari dini menanamkan nilai nilai Ke-Islaman, Ke- Muhammadiyah andan Ke-IPM-an pada diri calon calon kader IPM tersebut. Maka dari itu, Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Jombang melalui Bidang Pengkaderan telah merealisasikan Buku Panduan Fortasi dan melakukan Pendampingan Pelaksanaan Fortasi. Namun bebepara program tersebut dirasa masih kurang. Mengapa demikian? Karena dalam program Pembutan Buku Panduan Fortasi sebelumnya sasaran yang ditujukan adalah para peserta didik baru, sementara itu asupan nutrisi bagi para anggota IPM yang menjabat pada periode tersebut dirasa masih kurang diperhatikan. Oleh karena itu Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Jombang melalui Bidang Pengkaderan melakukan pelatihan tambahan yaitu TOT (Training Of Trainer) Gabugan yang ditujukan bagi perwakilan pimpinan ranting IPM se Kabupaten Jombang. Diharapkan perwakilan yang dikirimkan oleh ranting masing masing nantinya akan dapat menularkan ilmu yang didapat dari pelatihan tersebut kepada kawan kawan di pimpinan ranting masing masing. Rincian Pelaksanaan 1. Sosialisasi terhadap pimpinan ranting terkait 2. Melaksanakan kegiatan Tim Panitia 1. Seluruh jajaran Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Jombang 2. Panitia Lokal dari Pimpinan Ranting IPM SMA Muhammadiyah 2 Jombang Tim Pemateri 1. (Jenenge sopo?) dari Pimpinan Pusat IPM 2. Bondan Muradani dari Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur 3. Wenny Dwi R. dari Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur Jumlah Anggaran Tolong diisi Bogel Status SUDAH TEREALISASI

Anda mungkin juga menyukai