Anda di halaman 1dari 4

Sinopsis dan Daftar Artis Pemain Sinetron Tutur Tinular

Versi 2011'

Oleh : N. I. Kurniasari



Mulai Senin tanggal 26 September 2011, setiap hari pukul 20.30 WIB, Indosiar
menayangkan sinetron serial kolosal terbaru berjudul Tutur Tinular Versi 2011 yang diproduksi
oleh Genta Buana Paramita. Sinetron Tutur Tinular Versi 2011 ini mengisahkan tentang
petualangan cinta dan kehidupan seorang pendekar bernama Arya Kamandanu yang diperankan
oleh Rico Verald.
Sinetron Tutur Tinular Versi 2011 ini disutradarai oleh Vasant R. Patel dan Kenneth Timothy
Leoganda, sementara yang menjadi Iighting director oleh AC Manopo Potambuga. Selain Rico
Verald yang merupakan salah satu Model SlideGossip, pemeran utama lainnya di sinetron ini ada
Choky Andriano, Errina Gd dan Amara. Dengan mengambil judul versi terbaru 2011, diharapkan
sinetron ini mendapatkan respon yang bagus dari masyarakat.
Berikut ini adalah daItar artis para pemain sinetron Tutur Tinular Versi 2011 :
* Rico Verald
* Choky Andriano
* Errina Gd
* Amara
* Billy Bujanger
* Ridwan Ghany
Dan berikut ini adalah sinopsis atau ringkasan cerita sinetron Tutur Tinular Versi 2011 :
'Di wilayah kekuasaan Singosari terdapat dua kadipaten Manguntur dan Kadipaten Kurawan
yang hanya dipisahkan oleh sungai Brantas. Kedua kadipaten tersebut saling bermusuhan,
permusuhan itu memuncak ketika Respati yang merupakan Pangeran dari Kadipaten Kurawan
membawa lari Dewi Padmini yang merupakan dari Putri dari Manguntur.
Tumenggung Danadyaksa dan Tumenggung Kebo Winarang saling menyalahkan hingga
akhirnya terjadilah perang dahsyat diantara dua kadipaten itu yang mengakibatkan banjir darah
disungai Brantas, puluhan prajurit dari dua kadipaten itu menjadi korban ganasnya peperangan.
Tanpa restu dari kedua orang tua mereka Dewi Padmini dan Respati menikah hingga akhirnya
Dewi Padmini melahirkan seorang anak, tapi disaat itu ayahnya Tumenggung Kebo Winarang
yang baru saja mendapatkan berita tentang keberadaan putrinya segera memerintahkan adik
iparnya Dipangkara untuk seger membawa Dewi Padmini dan bayinya kembali ke kadipaten,
sementara Respati harus dia bunuh.
Dipangkara menjalankan perintah kakak iparnya untuk membawa Dewi Padmini dan membunuh
Respati, tapi diam-diam Dipangkara memiliki niat jahat untuk membunuh Bayi Dewi Padmini.
Karena dia menganggap Bayi Dewi Padmini hanya sebagai penghalang ambisinya untuk menjadi
Tumenggung di Kadipaten Manguntur.
Tapi disaat Dipangkara ingin membunuh bayinya tiba-tiba saja terjadi gempa dahsyat hingga
mengakibatkan Dipangkara urung membunuh bayinya karena dia mengira bayi itu sudah mati
tertimpa reruntuhan bebatuan.
Karena tragedy itu membuat Dewi Padmini kehilangan kesadaran hingga menyebabkannya
menjadi gila, dia selalu saja berteriak-teriak tentang putrinya. Sementara Respati dibuang
kejurang oleh Dipangkara hingga tidak satu-pun yang tahu dimana keberadaannya.
Tumenggung Kebo Winarang sengaja dibuat lemah dan sakit tak berdaya hingga membuat
Dipangkara lebih leluasa untuk berkuasa dikadipaten Manguntur.
Tanpa sepengetahuan Dipangkara ternyata bayi itu masih hidup dan ditemukan oleh seorang
Kepala desa yang bernama Rek Wuru, dan bayi itupun dinamakan Nari Ratih.
Nari Ratih tumbuh menjadi gadis yang baik, tapi sayangnya dia harus tinggal bersama ibu tirinya
Kanti dan adik tirinya Parwati yang salalu saja menyiksanya.
Satu hari Nari Ratih hanyut terbawa derasnya sungai Branatas, tapi kemudian datang Arya
Kamandanu dan segera menolongnya. Dari pertemuan itu akhirnya tumbuh benih-benih cinta
dihati mereka.
Arya Kamandanu nekad datang ke kadipaten Manguntur untuk dan menyamar dengan nama
Bandawa mengejar cinta Nari Ratih, tapi dikadipaten itu dia bertemu dengan Dyah Ayu Laksmi
yang merupakan Putri Dipangkara yang juga jatuh cinta pada Arya Kamandanu. Putri sombong
itu selalu menggunakan segala cara untuk mendapatkan cinta Arya Kamandanu.
Sementara itu Parwati juga mengejar-ngejar cinta Arya Kamandanu hingga membuat cinta Nari
Ratih dan Arya Kamandanu jadi semakin sulit.
Dengan mengenal Dyah Ayu Laksmi membuat Arya Kamandanu dijadikan orang kepercayaan
Dipangakara dan diangkat menjadi kepala prajurit Manguntur yang bertugas menangkap Si
Topeng Hitam.
Si Topeng Hitam dianggap sebagai pahlawan oleh orang-orang Manguntur karena dia selalu
menolong orang-orang yang lemah, sementara bagi keluarga istana Manguntur si Topeng hitam
merupakan penjahat yang harus segera ditangkap.
Akhirnya Arya Kamandanu menerima tawaran pekerjaan itu sambil membawa misi rahasia
sebagai mata-mata dikadipaten Manguntur. Dia selalu memantau gerak-gerik kejahatan
Dipangkara untuk dilaporkannya kepada Tumenggung Danadyaksa.
Sebenarnya si Topeng Hitam adalah Byakta yang wajahnya begitu persis dengan Respati, dia
sengaja menyamar menjadi si Topeng hitam dan sengaja mendekati Dewi Padmini untuk
mendapatkan keris Gentala Cakra yang disimpan Kebo Winarang, keris itu dipercaya memiliki
kekuatan dahsyat, siapa-pun yang memilikinya maka dia bisa menjadi pemimpin di Kadipaten
itu.
Di kadipaten Manguntur juga terjadi terror setiap saat malam bulan purnama, disaat itu Dewi
Sambi selalu muncul untuk menculik bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Wanita jahat itu juga
tidak segan-segan untuk membunuh siapa-pun yang menghalanginya
Arya Kamamandanu bertekad untuk menanghentikan kejahatan Dewi Sambi meskipun
nyawanya sendiri menjadi taruhannya.
Tugas Arya Kamandanu jadi semakin berat, dia harus bisa mengungkap siapa si cadar hitam, dia
juga harus bisa menhentikan kejahatan Dewi Sambi. Belum lagi percintaannya dengan Nari
Ratih yang mendapatkan banyak hambatan dari kakaknya sendiri Arya Dwipangga yang terkenal
playboy yang ternyata juga menyukai Nari Ratih.
Cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih bisa terus bersemi karena bantuan Lindu Sukma yang
tidak lain adalah Respati yang hilang ingatan, lelaki itu sama sekali tidak mengenal jati dirinya
dimasa lalu. Namun cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih harus mendapatkan banyak ujian dan
rintangan dari Dyah Ayu Laksmi, Arya Dwipangga dan Parwati.
Bagaimanakah kisah cinta Arya Kamandanu selanjutnya? saksikan serunya sinetron Tutur
Tinular Versi 2011 yang tayang setiap hari di Indosiar mulai pukul 20.30 WIB.
(Opung)

Anda mungkin juga menyukai