Sekapur Sirih Winda Baru
Sekapur Sirih Winda Baru
Alhamdulilahi rabbilalamin segala puji Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karuniaNya yang tiada terhingga, segenap rangkaian acara perhelatan dan peresmian pernikahan anak kami :
Sirih ade dalam cerane Pinangnya ade didalam puan Silahkan masuk jemputan mulie Tersilap tersalah mohon dimaafkan Besar harapan kami kepada Encik-encik/ Tuan-tuan dan Puan-puan yang menyaksikan perhelatan ini sudilah kiranya memberikan doa restu kepada pasangan anak kami yang akan merengkuh dayung bahtera kehidupan yang baru. Semoga kehidupan yang sedang mereka bina akan senantiasa sejahtera dan tetap dalam lindungan AllahAzza Wajalla hingga keakhir hayatnya. Kalau mengkaji kitab perukun Sempurne kaji karena guru Kito doakan hidupnye rukun Dari anak hingga ke cucu Hanya kepada Allah SWT kita berserah, semoga segenap usaha dan upaya kita senantiasa dalam bimbingan-Nya serta taufik dan hidayah-Nya tercurah kepada kita semua, amin ya rabbalalamin Wassalammualaikum penutup kate Sembah sujud mohon maafkan Hanya kepada Allah kita meminte Taufik hidayah mohon cucurkan Wabillahi Taufik Wal Hidayah Assalammualaikum Wr. Wb. Bagansiapiapi, Nopember 2011
WINDA DESRINA, SE
Dengan
H. ANNAS MAAMUN
: H. ANNAS MAAMUN : Bagansiapiapi, 17 April 1940 : Islam : Indonesia : Bupati Rokan Hilir : Jl. Perwira - Bagansiapiapi
Nama Ayah Tempat Tanggal Lahir Agama Kewarganegaraan Pekerjaan Alamat Nama Ibu Tempat Tanggal Lahir Agama Kewarganegaraan Pekerjaan Alamat
: H. RAHMAT MALIK, SH : Bagansiapiapi, 23 September 1957 : Islam : Indonesia : Pegawai Negeri Sipil (PNS) : Jl. Pesantren Al-Munawarah No. 9 Harapan Raya Tangkerang - Pekanbaru : Hj. Dra. DARMAWAN : Sedinginan, 11 November 1959 : Islam : Indonesia : Pegawai Negeri Sipil (PNS) : Jl. Pesantren Al-Munawarah No. 9 Harapan Raya Tangkerang - Pekanbaru
: Hj. LATIFAH ANUM : Bagansiapiapi, 19 November 1948 : Islam : Indonesia : Ibu Rumah Tangga : Jl. Perwira Bagansiapiapi
Yang dimaksud dengan menggantung-gantung ialah menghiasi rumah atau bangunan tempat upacara akan dilangsungkan (luar dan dalam), memasang alat kelengkapan upacara, seperti pelaminan, peterakna, tempat tidur, tabir, tenda dan sebagainya sesuai dengan ketentuan adat yang dipakai.
Adat orang menggantung-gantung Menegakkan adat dengan pusaka Mematutkan alat dengan kelengkapan Menyesuaikan alur dengan patutnya
Adat orang berhelat jamu Menggantung-gantung lebih dahulu Menggantung mana yang patut Memasang mana yang layak
Lazimnya, acara ini dilakukan dalam tenggang waktu yang cukup panjang sebelum hari pernikahan, paling lambat tiga hari sebelumnya.
B. UPACARA BERANDAM
HARI/ TANGGAL WAKTU TEMPAT : Jumat, 18 Nopember 2011 : 09.30 Wib : Kediaman Bapak H. ANNAS MAAMUN
Supaya helat memakai adat Supaya kerja tak sia-sia Supaya tidak tersalah pasang Supaya tidak tersalah pakai Upacara ini lazimnya terdiri dari rangkaian acara sebagai berikut: Berandam hakikatnya kebersihan batiniah. adalah membersihkan lahiriah untuk menuju
Adat Berandam disebut orang Membuang segala yang kotor Membuang segala yang buruk Membuang segala sial Membuang segala pemali Membuang segala pembenci C. UPACARA BERINAI HARI/ TANGGAL WAKTU TEMPAT : Sabtu, 19 Nopember 2011 : 19.30 Wib : Kediaman Bapak H. ANNAS MAAMUN
Supaya seri naik kemuka Supaya tuah naik kekepala Supaya suci lahir batinnya
Berinai lazimnya dilakukan pada malam hari, karenanya selalu disebut Malam Berinai. Acara ini mengandung makna untuk menjauhkan bala bencana, memagar diri dari segala yang berniat tidak baik, membersihkan diri dari segala yang kotor, dan menaikkan seri (cahaya) tuah dan marwahnya. Orang tua-tua mengatakan : Malam berinai disebut orang Membuang sial muka belakang Memagar diri dari jembalang Supaya hajat tidak terhalang Supaya niat tidak tergalang Supaya sejuk mata memandang Muka bagai bulan mengambang Serinya naik tuah pun datang Dengan tujuan itulah maka lazimnya dilakukan acara Tepuk Tepung Tawar (disebut Tepuk Tepung Tawar Kecil) terhadap pengantin sebelum ia diinai oleh keluarga terdekat dan orang yang dipatutkan oleh keluarganya. Pelaksanaannya dilakukan dirumah pengantin lelaki (untuk menginai pengantin laki-laki) dan dirumah pengantin perempuan (untuk menginai pengantin perempuan). Namun, bila ada Tukang Inai yang dipercaya oleh Mak Andam dan oleh keluarga kedua belah pihak untuk menginai pengantin lelaki, maka acara itu dapat dilakukan hampir bersamaan. Lazimnya, seluruh alat dan kelengkapan untuk menginai pengantin lelaki didatangkan dari pihak pengantin perempuan, termasuk Tukang Inainya.
Orang-orang tua mengatakan, sebaik-baik waktu untuk berandam adalah ketika matahari sedang naik. Tujuannya adalah
Agar seri naik kemuka Agar tuah naik kekepala Agar cahaya melekat didada
Pelaksanaan berandam dipimpin Mak Andam atau Tukang Andam didampingi orang tua-tua terutama keluarga dekat pengantin perempuan. Sebelum diandam, lazimnya dilakukan penepung tawaran terhadap pengantin perempuan oleh orang tua-tua terdekat, agar mendapatkan doa restu serta mengekalkan kesucian yang diperolehnya ketika berandam.
D.
Upacara Berkhatam Quran hakikatnya perempuan sudah ditunjuk ajar oleh orang Islam, sudah patut pula menjadi seorang anaknya. Didalam ungkapan adat dikatakan
menunjukkan bahwa pengantin tuanya dalam kehidupan beragama istri, dan menjadi ibu dari anak:
Adat Pengantin Berkhatam Quran Tanda lah masuk tunjuk ajaran Tanda dirinya berbekal iman Tanda lah tahu hidup bertuhan Tanda berjodoh sudah sepadan Tanda beranak tidak menyeman
Pelaksanaan Khatam Mengaji atau Berkhatam Quran lazimnya seusai Berandam dan Mandi Tolak Bala sebagai cerminan kesucian lahir dan batin. Acara ini dilakukan dengan khikmat, dipimpin oleh guru mengajinya atau ulama yang ditunjuk oleh keluarganya, serta dihadiri oleh para tetua yang patut-patut.
E.
Adat perempuan yang khatam kaji Berumah tangga boleh diuji HARI/ TANGGAL : Minggu, 20 Nopember 2011
WAKTU TEMPAT
Tepuk Teppung Tawar hakikatnya mengandung makna menolak segala bala dan pemberian restu serta doa bagi kesejahteraan kedua pengantin dan seluruh keluarga.
1. Upacara Akad Nikah inti dari seluruh rangkaian upacara perkawinan adalah Ijab dan Kabul (Akad Nikah) menurut ajaran Agama Islam. Pada waktu inilah kadi, kepala kantor urusan agama, atau pejabat yang berwenang memipin acaranya. Waktu ini pulalah wali pengantin perempuan (wali hakim, bila walinya berhalangan) melafalkan ijabnya, dengan disaksikan oleh saksi-saksi yang dipercaya kedua belah pihak. Apabila Ijab dan Kabul sudah dianggap sah oleh para saksi, selanjutnya dibacakan doa walimatul urusy oleh kadi atau oleh orang yang dipercaya. Setelah itu, pengantin lelaki membacakan Sighat Taklik (janji nikah) yang dilanjutkan dengan penandatanganan Surat Janji Nikah yang sudah dipersiapkan. Setelah itu, lazimnya diserahkan Mahar (Mas Kawin) oleh pengantin lelaki atau yang mewakilinya kepada pengantin perempuan
4. Upacara Nasehat Perkawinan Nasehat perkawinan intinya berisi petuah amanah kepada kedua pengantin (termasuk seluruh yang hadir) agar mampu membangun rumah tangga yang sejahtera lahir dan batin, rukun dan damai sampai ke akhir hayat. Karenanya, pemberi nasehat lazim dipilih orang yang kehidupan rumah tangganya menjadi teladan, berhasil dalam membina rumah tangga, serta berhasil mendidik anak-anak dan keluarganya.
5. Upacara Jamuan Santap Bersama Sudah menjadi kebiasaan, bahwa seluruh jemputan yang hadir didalam upacara perkawinan diberi jamuan oleh yang empunya perhelatan.
2. Upacara Menyembah Upacara menyembah lazim pula dilakukan. Seusai acara Ijab Kabul, kedua pengantin melakukan acara Menyembah kepada ibu, bapak, sanak keluarga, dan yang patut-patut. Acara ini disebut Menyembah Kecil, karena menjadi rangkaian Akad Nikah yang kebanyakan hanya dihadiri oleh keluarga terdekat pihak pengantin perempuan. Acara ini dipimpin oleh orang yang dituakan bersama Mak Andam.
F. UPACARA LANGSUNG
HARI/ TANGGAL TEMPAT : Senin, 21 Nopember 2011 : Kediaman Bapak H. ANNAS MAAMUN
3. Upacara Tepuk Tepung Tawar Usai acara menyembah, dilanjutkan dengan acara Tepuk Tepung Tawar. Pelaksanaannya dapat dilakukan satu per satu (didahulukan pengantin lelaki) dan boleh pula dilakukan bersamaan.
Prosesi Dharma Asta Brata dilaksanakan sekitar pukul 11.00 wib dan dipimpin secara langsung oleh pasukan STPDN.
. Watak Api yang memberi semangat . Watak Samudra yang berpandangan luas . Dan Watak Bumi yang memberi kemakmuran.
Prosesi ini merupakan tradisi korps praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri dalam mengantar sekaligus memberikan penghormatan kepada purna praja yang akan melangkah memasuki lembaran kehidupan berumah tangga. Prosesi ini akan membentuk formasi Bintang Asta Brata yang merupakan simbol bagi seseorang pemimpin berjiwa pamong praja.
Pamong preja muda kini tibalah engkau ke gerbang masa depan. Jadikan pengabdianmu laksana pilar yang akan menjadi penyangga bangsa ini.
Prosesi pernikahan pamong praja muda Dharma Asta Brata memiliki arti bahwa prosesi ini sebagai simbol pembekalan bagi purna praja sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat yang berlaku dengan jiwa Asta Brata.
Wahai putri pilihan, jadilah engkau laksana melati yang putih. Senantiasa tunjukan kerelaan dan keiklasanmu sebagai pendamping setia.
Asta Brata merupakan wejangan yang berisikan delapan laku, delapan perbuatan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin berjiwa pamong praja.
Pamong praja muda selamat menempuh hidup baru dalam bahtera kebahagiaan, mengemban tugas membina rumah tangga sekaligus tugas sebagai abdi Negara dan abdi Masyarakat.
Bentuklah keluarga yang sakinah, didalamnya engkau akan menoreh sebuah sketsa kehidupan masa depan. Lahirkan putra-putri Indonesia yang membanggakan sebagai generasi penerusmu mewarisi cita-cita luhurmu mengabdi kepada masyarakat dan akan selalu berbakti kepada Nusa dan Bangsa.
2. Upacara Mengarak Pengantin Lelaki Purna Praja dituntut menyelami : Upacara ini beragam macamnya, sesuai dengan ketentuan adat tempatan dan bertujuan antara lain memberitahukan kepada seluruh lapisan masyarakat tempatan, bahwa mulai saat itu salah seorang warganya sudah memasuki kehidupan baru, sehingga tidak ada lagi salah janggalnya bila berjalan sehilir semudik dengan pasangannya.
. Watak Matahari yang memberi kehidupan . Watak Bulan yang menerangi . Watak Bintang yang menjadi pedoman arah . Watak Angin yang senantiasa bergerak . Watak Mendung yang berwibawa
3. Upacara Menyambut Arak-arakan Pengantin Lelaki Sudah menjadi Adat Melayu, bahwa rombongan arak-arakan pengantin lelaki haruslah disambut dengan semeriah dan sebaik mungkin, sebagai
gambaran ketulusan hati dalam menerimanya, kegembiraan seluruh keluarga dan jemputan.
sekaligus
cerminan
pemberitahuan kepada seluruh khalayak bahwa kedua pengantin sudah sah menjadi pasangan suami istri.
a. Pemain Pencak Silat Pemain Pencak Silat adalah perlambang dari Pertarungan pihak lelaki yang tidak mudah untuk memetik atau menyunting pengantin perempuan. Sebelum mendapatkannya, pengantin lelaki terlebih dahulu harus mampu menghadapi beragam tantangan, sebagai lambang, kejantanan dan kepiawaiannya sebagai calon kepala rumah tangga dan penaung keluarga.
5. Upacara Alu-aluan dan Tahniah Intinya adalah penyampaian rasa syukur kepada Allah dan rasa penghargaan yang tulus serta terima kasih yang ikhlas dari wakil keluarga pengantin perempuan kepada seluruh sanak saudara, kaum kerabat, sahabat handai dan seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan doa dan restu, serta bantuan lainnya kepada kedua pengantin dan seluruh kaum kerabatnya.
b. Bertukar Tepak Induk Tepak adalah lambang ketulusan hati dalam menyambut tamu dan lambang kesucian jiwa dalam menjalin persaudaraan. Isi tepak yang lazimnya terdiri dari daun sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau mencerminkan sifat tulus, terbuka, sangka baik, dan kekerabatan.
6. Upacara Santap Nasi Berhadap-hadapan Santap Berjambar seluruh jemputan turut menikmati hidangan yang disajikan didepannya. Sebelum memulai santap, orang yang dituakan lazimnya mempersilakan seluruh hadirin bersantap dengan kata-kata yang sarat bermuatan pepatah petitih sebagai cerminan nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat tempatan.
c. Berbalas Pantun Pembuka Pintu Berbalas Pantun Pembuka Pintu ialah bersahutan pantun di ambang pintu rumah pengantin perempuan yang dilakukan oleh pemantun pihak lelaki dengan pemantun pihak perempuan dan Mak Andamnya. G. UPACARA MANDI TAMAN/MANDI DAMAI
Acara ini mencerminkan perlunya memberi salam dan meminta izin sebelum memasuki rumah orang, juga sarat bermuatan nilai-nilai adat dan perilaku kelakar yang kadangkala mengandung unsur sindirmenyindir.
4. Bersanding Acara bersanding adalah saat pengantin lelaki disamping pengantin perempuan, disaksikan oleh seluruh keluarga, sahabat handai dan para jemputan. Umumnya, acara ini dilakukan untuk lebih mengukuhkan Mandi taman/mandi damai yang dahulunya biasa dilakukan ditengah rumah, namun sekarang dapat saja dilaksanakan orang ditaman bahagia depan halaman rumah
Mandi taman diawali dengan membawa kedua pengantin duduk di balai pemandian dan dilakukan tepuk tepung tawar kepada kedua pengantin oleh orang tua-tua dan yang dituakan dalam majelis tersebut. Dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh si penepuk tepung tawar terakhir. Kedua pengantin memakai pakaian Melayu berbaju kurung yang siap untuk dibasahkan.
Setelah semua kelapa muda dan mayang pinang serta mayang kelapa habis terpakai maka dilakukan penyiraman kembali dengan air berbagai bunga oleh Mak Adam. Kemudian kepada kedua pengantin dibawa masuk ke rumah dengan meniti talam berisi padi sambil melangkahkan kaki melangkahi gelang-gelang benang tujuh warna yang ditaburi cincin belah rotan.
Setelah tepuk tepung tawar kedua pengantin dibawa berjalan atau ber arak berkeliling balai pemandian sebanyak 7 (tujuh) kali putaran searah jarum jam. Barisan berarak ini diawali oleh pembawa tepak, kemudian pembawa cermin muka.
Pada saat kedua pengantin ini melangkahi talam berisi padi tersebut disirami pula dengan taburan bunga rampai berisi uang seling/logam dan berbagai gula-gula manisan. Bersamaan dengan itu juga dilakukan perang-perangan air oleh semua yang hadir. Sambil berbasah-basah tersebut mereka berebut pula mengambil uang seling/logam yang ditaburkan tadi untuk dikoleksi.
Pada setiap satu kali putaran, maka si pembawa cermin akan menghadapkan cermin kemuka kedua pengantin sambil berseru, apakah cantik pengantin ini ? Maka dijawab oleh sekalian yang hadir dengan kata,cantik,demikian seterusnya sampai ke putaran yang ke tujuh.
Konon kata orang tua-tua uang tersebut baik disimpan untuk penarik rezeki atau untuk menjemput bagi yang belum ada jodoh yang disebut juga sebagai pelaris.
Seterusnya kedua pengantin yang duduk di atas bangku taman tersebut, diatas kepala mereka direntangkan selembar kain putih polos yang dipegang oleh 4 orang lelaki pada masing-masing sudutnya.
Siapa saja yang berada pada saat mandi taman tersebut haruslah basah dan bagi yang kena tersiram air tentulah tidak boleh marah. Kalau marah, menurut orang tua-tua dahulu, maka yang marah tersebut kelak rezkinya akan sulit (mahal rezekinya).
Kemudian Mak Andam menyiram keduanya dengan air wewangian dari berbagai bunga melalui kain putih dikepala sehingga airnya melalui kain putih sebagai menepis terus membasahi kedua pengantin.
Seterusnya secara berturut-turut dilakukan berlaga kelapa muda yang sudah ditipiskan bagian tampaknya oleh dua orang lelaki melalui bagian atas kain putih sehingga salah satu atau kedua kepala muda tersebut pecah dan airnya mengalir ke badan pengantin melalui saringan kain putih tadi. Selesai kelapa dilakukan pula berlaga mayang pinang dan diteruskan dengan berlaga mayang kelapa.
Kedua pengantin memasuki rumah lalu berganti pakaian. Terakhir dilakukan makan bersama antara keluarga pengantin perempuan dengan keluarga pengantin lelaki. Mandi taman/damai ini bermakna bahwa kedua pengantin sudah bersatu secara lahir dan batin yang tidak ada sanggahan lagi bagi keduanya.
- TABRANI MAAMUN & ISTERI - JAMILUDDIN & ISTERI - M. RIDWAN & ISTERI - H. AZHAR SYAKBAN & ISTERI - H. ASRUL M. NOOR & ISTERI - H. ASMIRIN USMAN & ISTERI - H. BISTAMAM & ISTERI - H. DAHAMER & ISTERI - IBU Hj. WAN MARDIANA - IBU Hj. DAHNIAR NASRUDDIN - IBU Hj. YUNIAR SAMSUDDIN
II.
WINDA DESRINA, SE Binti H. ANNAS MAAMUN Dengan ARIF IRAWAN, S.STP Bin H. RAHMAT MALIK, SH
I. PENASEHAT : - NASRUDDIN HASAN - YATIM MAAMUN & ISTERI III.
- H. ZULKIFLI - H. RAHMAN YANI - H. MISBAH - IBU YANI ALWI - IBU Hj. KHODIJAH SAKRONI
VI.
: : IBU Hj. ANA SYAHMINAN : - IBU Hj. YUNIAR SAMSUDDIN - IBU Hj. SITI RUSLI - IBU Hj. FITRI JASRIANTO - IBU ZURAIDA FERRY - IBU Hj. BETTY AHMAD HASNI
IV.
- IBU Hj. NURHAYATI AMIRUDDIN - IBU Hj. TUTI SAFITRI ZULKARNAIN - IBU Hj. MURNIWATY RUJITO - IBU Hj. RAHIMUN - IBU HJ. SRI RAHAYU - IBU Hj. BUTET WAN DARUSMAN - IBU IDA SYAFRUDDIN
V.
SEKSI PERLENGKAPAN : KETUA ANGGOTA : SYAFRUDDIN : - H. JASRIANTO - MUZAKKAR - ERIANDA - NOOR CHARIS PUTRA VII. SEKSI UNDANGAN KETUA :
: H. SURYA ARFAN
ANGGOTA
: - ROY AZLAN - H. WAZIRWAN YUNUS - H. ALI ASFAR - DEDI RUSTIADI - CAMAT SE-KAB. ROKAN HILIR - MUSNI - H. ANTONIA - BUDIMAN - ZULFAHMI NUR - ASMARA, MD - ANDIKA PRATAMA - H. TATANG HARTONO
- H. BACHTIAR & ISTERI - H. TARMIZI MAJID & ISTERI - H. HERMAN TAMBUSAI & ISTERI - SYUKUR RAMBAH & ISTERI - H. AZWIR M. NOOR & ISTERI - H. INDRA JAYA & ISTERI - H. JUNAIDI SALEH & ISTERI - H. SYAFRI & ISTERI - H. TUGIMAN MARTO & ISTERI - H. KAHARUDDIN & ISTERI - H. SAID ZEIN & ISTERI - JON SYAFRINDOW & ISTERI - FERI H. PARYA & ISTERI - H. M. RUSLI SYARIEF & ISTERI
: : H. WAN AMIR FIRDAUS & ISTERI : - H. WAN ACHMAD SYAIFUL & ISTERI - H. AZHAR. A & ISTERI - H. AMIRUDDIN & ISTERI - H. SYAHMINAN & ISTERI - H. SYAFRUDDIN MASRI & ISTERI - H. ARSYAD & ISTERI - H. ZULKARNAIN & ISTERI - H. NAHROWI & ISTERI
- IBUS KASRI & ISTERI - H. AMRIZAL & ISTERI - H. ACHMAD HASNI & ISTERI - ROY AZLAN & ISTERI - H. ACHMAD KURNIA & ISTERI - H. JASRIANTO & ISTERI - H. ALI ASFAR & ISTERI - H. RUJITO & ISTERI - SUANDI & ISTERI - AHMAD ARSLAN & ISTERI
- H. FADLI & ISTERI - INDRA & ISTERI - DARWAN & ISTERI - H. SYAFRUDDIN & ISTERI - ACIL RUSTIANTO & ISTERI - ISA AHMADI & ISTERI - MUSLIM & ISTERI - H. WAZIRWAN YUNUS & ISTERI - IRAWAN & ISTERI - DEDI RUSTIADI & ISTERI - BASRUDDIN & ISTERI - H. ZAMZAMI & ISTERI - SUWANDI & ISTERI - ABDUL MANAN & ISTERI - JABIL SAMSUDIN & ISTERI - SYAMSUL KIDUL & ISTERI - H. SYAFRI YUNAN & ISTERI - ASMARA MD & ISTERI - NABABAN - Hj. SURYATI YUNAN - MISNAWATI - Hj. NURHAYATI - JHONATAN (AHE) - OLIONG XI. X. SEKSI PELAMINAN IX.
- SAMTONG
SEKSI TRANSPORTASI, KEAMANAN dan PARKIR KETUA ANGGOTA : H. MUKHTAR LUTFI : - KAPOLSEK BANGKO - SURYADI - UWAR MANSUR - BAKHTIAR - ANGGOTA SATPOL PP
: : SUWANDI : - IWAN KURNIAWAN - BUDIMAN - RIDWAN D. - ANGGOTA DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN PASAR
BAGANSIAPIAPI,
Nopember 2011
Sekretaris : a. Membantu ketua dan wakil ketua dalam pengurusan administrasi b. Memfasilitasi komunikasi antara panitia dan tuan rumah H. S U Y A T N O EDI AZRIADI c. Memfasilitasi antara keluarga mempelai Perempuan d. Menyediakan kebutuhan panitia secara keseluruhan guna kelancaran acara perhelatan
Wakil Sekretaris : Membantu dan mendukung kegiatan ketua dan wakil ketua Sekretaris dalam mempersiapkan administrasi. serta
4. Seksi Transportasi, Keamanan dan Parkir. a. Mempersiapkan dan memfasilitasi kendaraan guna mendukung acara perhelatan pada seksi-seksi acara b. Mempersiapkan dan mempelai laki-laki memfasilitasi kendaraan pihak keluarga
Seksi-seksi :
1. Seksi Adat a. Menyusun semua agenda acara pernikahan secara sistematik mulai menggantung, berinai, berandam, khatam Al-Quran, menerima tanda, akad nikah dan hari langsung (pernikahan) serta mandi damai; b. Mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan kelancaran semua acara adat yang telah disusun untuk
c. Bekerjasama dengan seksi keamanan untuk mengatur arus lalu lintas sepanjang jalan didepan kediaman Bapak H. ANNAS MAAMUN. d. Mengatur letak parkir dan menjaga keamanan kendaraan tamu yang hadir e. Mengatur dan mengkoordinasikan keamanan tempat acara perhelatan mulai dari persiapan sampai selesai rangkaian kegiatan f. Mengatur dan mengkoordinasikan keamanan tempat akomodasi tamu undangan.
c. Membuat dan menyampaikan kepada hadirin rincian/makna dari masing-masing prosesi acara adat yang diselenggarakan. d. Berkoordinasi dengan Mak Andam dan semua unit yang terkait, guna kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan perhelatan. 5. Seksi Publikasi /Dokumentasi. a. Menempatkan dan mengoperasikan TV/Layar LCD pada saat kegiatan perhelatan berlangsung b. Menunjuk dan mengkoordinasikan petugas pers yang hadir meliputi acara perhelatan; c. Mempersiapkan peliputan. bahan-bahan visual yang dibutuhkan guna
2. Seksi Undangan a. b. c. Menginventarisasi semua kalangan masyarakat yang akan diundang dalam perhelatan Memilah alamat/tempat tinggal para pejabat, tokoh masyarakat, keluarga, teman sejawat baik dari pihak wanita maupun laki-laki Mendistribusikan semua undangan yang telah diketik secara beraturan.
6. Seksi Konsumsi. a. Berkordinasi dengan seksi acara/adat sehubungan penyiapan konsumsi pada setiap acara b. Berkoordinasi dengan Seksi Perlengkapan sehubungan dengan penempatan meja hidangan untuk tamu c. Menunjuk dan mengkoordinasikan petugas tenda/meja hidangan untuk para tamu d. Menunjuk dan mengkoordinasikan petugas-petugas VIP
3. Seksi Tamu Mengatur dan menkondisikan tempat duduk setiap tamu undangan yang datang.
e. Berkoordinasi dengan petugas catering untuk selalu menjaga kesiapan makanan dan minuman di meja hidangan.
c. Menunjuk dan mengkoordinasikan petugas-petugas kebersihan peralatan konsumsi pada setiap acara pernikahan di tenda-tenda tamu acara pernikahan d. Mempersiapkan tempat penumpukan membersihkan peralatan konsumsi. sampah dan tempat
7. Seksi Perlengkapan. a. Menyiapkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan kelengkapan acara seperti tenda, meja kursi, lampu-lampu, sound system, dan sebagainya Mengatur tata letak semua peralatan yang dibutuhkan dalam setiapa acara sehingga semua acara dapat berjalan dengan lancar Bekerjasama dengan seksi lain yang terkait untuk menyiapkan semua sarana dan prasarana acara
b. c.
8. Seksi Hiburan a. Berkoordinasi dengan seksi terkait lainnya pernikahan sehubungan dengan menghubungi para artis, group band dan penari yang akan menghibur Menyiapkan peralatan pendukung acara, seperti kompang, gendang silat dan musik pengiring Menunjuk personil dan peralatan kesenian pada acara pernikahan berkoordinasi dengan seksi acara/adat dan Mak Andam Menunjuk dan menempatkan kedudukan petugas-petugas kesenian
b. c. d.
9. Seksi Kebersihan: a. Mengatur dan mengkoordinasikan kebersihan tempat acara pada waktu pernikahan b. Menunjuk dan mengkoordinasikan petugas-petugas kebersihan, peralatan konsumsi pada setiap acara pernikahan diruang tamu VIP