Anda di halaman 1dari 3

Globalisasi di Ambarukmo Plaza

Sebagai mall terbesar di Yogyakarta, bahkan terbesar se jawa tengah, ambarukmo paza
menawarkan banyak hal. Mulai dari keburuhan pokok seperti makanan dan pakaian, alat tulis
dan perlatan kantor, hingga supermarket serba ada. Tak hanya itu, ambarukmo plaza juga
menawarkan sebuah gaya hidup baru. Dari sini terlihat jelas bahwa globalisasi telah membawa
westernisasi ke kota Yogyakarta. Membuat budaya jogja yang terkenal ramah dan sederhana
sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh globalisasi.
Di ambarukmo plaza ada beberapa aktor globalisasi yang berhasil kami intetiIikasi dari
hasil obervasi kami, dan yang paling menonjol adalah Multinational Corporations (MNCs).
Terlihat dari banyaknya MNC di ambarukmo plaza. Sebut saja Pizza Hut, CarreIour, Dunkin
Donut, Starbucks dan lain lain. Mereka mendominasi hampir seluruh seluk beluk ambarukmo
plaza. Mereka menawarkan banyak hal, mulai dari makanan, pakaian sampai supermarket serba
ada. Meskipun didominasi oleh MNCs, tapi ambarukmo plaza tidak melupakan produk lokal.
Terlihat beberapa stand menawarkan produk-produk lokal khas Yogyakarta. Seperti jamu-
jamuan, wewangian aromaterapi, hingga gerabah khas Bantul.
Aspek yang paling menentukan dalam globalisasi yang terjadi dalam plaza ambarukmo
adalah ketika kebutuhan manusia untuk datang kesana adalah menjadi liIestyle bukan hanya
untuk sekedar pemenuhan kebutuhan, berstatus sebagai mall terbesar di Jogja tentunya barang
yang berada di mall Ambarukmo bukan hanya menyediakan barang barang kebutuhan pokok,
tetapi juga barang barang kebutuhan sekunder bahkan tersier, dimana orang tidak lagi melihat
kebutuhan sebagai sesuatu yang mendesak merupakan menjadi sebuah gengsi atau prestise jika
bisa membeli barang barang yang terpasang dalam etalase toko yang berada di dalam amplaz
tersebut.
Sebagai key actors dalam globalisasi yang terjadi di amplaz, toko toko dengan label
label luar negeri dan menyajikan barang barang import menjadi daya tarik lain bagi
pengunjung mall tersebut, jika di lihat dari pengertian globalisasi, bahwa globalisasi adalah
hubungan social yang melibatkan orang di seluruh dunia tidak perduli bermil mil jauhnya
dengan satu jalan. Selain itu pengertian globalisasi juga adalah integrasi dari ekonomi dunia,
dengan milhat ambrukmo plaza saja kita sudah mengetahui bahwa amplaz adalah sebuah
miniature dari globalisasi, yaitu kegiatan ekonomi dari seluruh dunia yang di gambarkan dengan
etalase toko toko yang berada di sana, baik produk dalam negeri maupun produk luar negeri
yang saling bersaing disini sebuah toko diibaratkan menjadi sebuah Negara yang saling bersaing
di masyarakat Internasional, selain itu disana juga terjadi perdagangan bebas antara para penjual
dan juga dimana pembeli bisa dengan bebas menentukan apa yang dia inginkan untuk di beli
selain itu juga terjadi persaingan secara sempurna disana meskipun unsur monopoli masih
terbuka untuk terjadi
Dari beberapa gaya hidup baru yang di tawarkan oleh ambrukmo plaza, ada sebuah gaya
hidup baru yang blum pernah ada di Yogyakarta sebelum ambarukmo plaza terbentuk. Yaitu
kebiasaan 'ngopi di mall. Yang di populerkan oleh kehadiran starbucks di ambarukmo plaza.
Sebagai warung kopi` pertama di Yogyakarta, kami cukup bangga untuk mengahadirkan gaya
baru minum kopi. Dimana gaya baru ngopi sambil ngorol atau melakukan meeting di starbucks.
Reza bisa dikatakan sebagai salah satu penikmat budaya 'ngopi di mall. Ada beberapa alasan
mengapa Reza melakukan kegiatan tersebut. Pertama, starbucks mempunyai daya tarik tersendiri
menyediakan kopi Iavorit. Misalnya green tea leave coIIe. Hal tersebut yang menjadi tujuan
utama Reza untuk pergi ke Starbucks dan melakukan kegiatan seperti membaca buku, internetan
atau membuat janji dengan orang. Kedua, ngopi di Starbucks yang berada di kawasan pusat
perbelanjaan Ambarukmo Plaza memudahkan unutk mencapai akses tempat yang lain. Misalnya,
ke Starbucks hanya sekedar mampir, tujuan utama tetap ke mall dan berbelanja. Reza juga
menyinggung bagaimana Starbucks tertarik membuka cabang di pusat perbelanjaan karena
terkait dengan perputaran uang yang besar di pusat perbelanjaan.
Jika kaitan tren ngopi di mall dengan proses globalisasi akan berujung pada
bahasan semakin luasnya budaya konsumerisme dan semakin mudahnya akses masyarakat
terhadap suatu hal. Di pusat perbelanjaan semacam Ambarukmo Plaza atau tempat lain,
masyarakat bisa menemukan hal barang apapun dan melakukan hal apapun. Keberadaan mall
layaknya seperti 'pusat peradaban baru' .Dengan adanya ekspansi ekonomi yang semakin luas,
inIormasi yang cepat berkembang, perusahaan starbucks tak mau kalah menembangkan bisnis,
menciptakan tren gaya hidup masyarakat. 'Ngopi di mall. Budaya konsumerisme masuk
melalui penciptaan gaya hidup. Warung kopi atau kaIe yang biasanya ditemui di pinggir jalan,
kini bisa di temui di pusat perbelanjaan. Sambil belanja, orang bisa saja mampir sebentar untuk
sekedar ngopi.
Hal-hal tersebut yang dibidik oleh pebisnis untuk selalu mencari keuntungan dari
apa yang diingini masyarakat. Bahwa masyarakat ingin belanja sambil bisa bersantai, meminum
kopi. Starbucks sebagai salah satu perusahaan besar menangkap peluang dan menjadikannya
nyata dengan membuka cabang di pusat perbelanjaan. Selain pusat perbelanjaan, arus perputaran
uang besar, pusat perbelanjaan seperti mall akan lebih menarik minat masyarakat untuk datang.
Setidaknya dengan lokasinya yang sangat strategis, semua pengunjung mall akan tahu ada
sebuah warung kopi di ambarukmo plaza yang beranama starbucks.

Anda mungkin juga menyukai