Anda di halaman 1dari 56

Nouns (Part 1): Gambaran Umum

Noun (kata benda) adalah kata-kata yang menyatakan materi-materi yang ada di alam semesta baik mahluk hidup maupun benda mati, baik nyata maupun abstrak. Pada tabel berikut diberikan beberapa contoh noun. Untuk menambah vocabulary, silakan buat tabel dan setiap kali kamu menemukan kata baru, tambahkan kata baru tersebut pada tabel. Dan akan lebih baik jika setiap kata baru tersebut dibuatkan contoh kalimatnya masingmasing.

1. Living things (mahluk hidup).


Kata-kata dalam tabel berikut adalah noun yang tergolong mahluk hidup.
y y y y y y y y

dog (anjing) cat (kucing) tiger (harimau) bat (kelelawar) spider (laba-laba) snake (ular) mosquito (nyamuk) mouse (tikus)

y y y y y y y y

cockroach (kecoak) ant (semut) cock (ayam jantan) tree (tumbuhan) plant (tanaman) mango (mangga) rambutan (rambutan) rose (mawar)

y y y y y y y y

Rice crop (tanaman padi) cocconut (kelapa) jasmine (melati) grass (rumput) lion (singa) monkey (monyet) bee (lebah) ant (semut), dst.

2. Non-living things (benda mati)


Kata-kata dalam tabel berikut adalah noun yang tergolong mahluk tak hidup.
y y y y y y y y y y

bedroom (kamar tidur) book (buku) broom (sapu) chair (kursi) clay (tanah liat) cup (cangkir) door (pintu) eraser (penghapus) fertilizer (pupuk) floor (lantai)

y y y y y y y y y y

fork (garpu) glass (gelas) house (rumah) kitchen (dapur) lime (kapur) mirror (cermin) nutrient (hara) pen (pulpen) pencil (pensil) paper (kertas)

y y y y y y y y y y

pillow (bantal) plate (piring) sand (pasir) sofa (sofa) soil (tanah) spoon (sendok) table (meja) tile (tegel) water (air) window (jendela), dst.

3. Kata benda yang dibentuk melalui perubahan kata.


Kata benda (noun) dapat dibentuk dari kata sifat (adjective) dan kata kerja (verb). a. Perubahan adjectives menjadi nouns Kata benda (noun) dapat dibentuk dari kata sifat (adjective) melalui cara-cara berikut: 1. Dengan menambahkan ness diakhir kata sifat.

Contoh:
y y y

sad (sedih) sadness (kesedihan) happy (bahagia) happiness (kebahagiaan) !!! y i mad (gila) madness (kegilaan)

2. Dengan menghilangkan akhiran ful pada kata sifat. Contoh:


y y

beautiful (cantik) beauty (kecantikan).!!! huruf i y sorrowful (menderita) sorrow (penderitaan)

b. Perubahan verbs menjadi nouns Kata benda (noun) dapat bentuk dari kata kerja (verb) melalui cara-cara berikut: 1. Dengan menambahkan akhiran ment pada kata kerja. Contoh:
y y y

develop (mengembangkan) development (perkembangan) state (menyatakan) statement (pernyataan) move (bergerak) movement (pergerakan)

2. Dengan menambahkan akhiran tion pada kata-kata kerja yang berakhiranate. Sebelum disisipkan akhiran -tion, huruf te terakhir dari kata kerja tersebut dihilangkan. Contoh :
y y y y y

transmigrate (pindah ke pulau lain) transmigration (trasmigrasi) initiate (memulai) initiation (permulaan) demonstrate (mendemonstraskan) demonstration (demonstrasi) immigrate (berimigrasi) immigration (imigrasi) emigrate (beremigrasi) emigration (emigrasi)

3. Dengan menambahkan akhiran sion pada kata kerja yang berakhiran de atau d. Contoh :
y y y y

collide (bertabrakan) collision (tabrakan) include (menyertakan) inclusion (penyertaan) exclude (tidak menyertakan, mengeluarkan) exclusion (pengeluaran) extend (memperpanjang) extension (perpanjangan)

4. Dengan menambahkan suffix ant/ent. Contoh :


y

assist (membantu) assistant (pembantu)

y y y

pollute (mencemarkan) pollutant (polutan) immigrate (berimigrasi) immigrant (imigran) emigrate (beremigrasi) emigrant (emigran)

5.Dengan menambahkan suffix ance/ence. Contoh :


y y y y y y

assist (membantu) assistance (bantuan) resist (membangkang, melawan) resistance (pembangkangan, perlawanan) ignore (mengabaikan, mengacuhkan) ignorance (keacuhan) depend (tergantung) dependence (ketergantungan) prefer (lebih suka) preference (preferensi) interfere (mencampuri) interference (campur tangan)

6. Dengan menambahkan er/or. Contoh :


y y y y y y y

intrude (menusup) intruder (penysusup) make (membuat) maker (pembuat) write (menulis) writer (penulis) borrow (meminjam) borrower (peminjam) edit (mengedit) editor (editor) act (bertindak) actor (aktor) err (membuat kesalahan) error (kesalahan, galat)

7. Dengan menambahkan suffix al. Contoh :


y y y y y

refuse (menolak) refusal (penolakan) deny (menyangkal) denial (penyangkalan) betray (menghianati) betrayal (penghianatan) propose (mengusulkan) proposal (usulan) dismiss (membubarkan, memecat) dismissal (pembubaran, pemecatan)

8. Dengan menambhakan akhiranery. Contoh:


y y y

deliver (mengantarkan) delivery (pengantaran) rob (merampok) robbery (perampokan) forge (memalsukan) forgery (pemalsuan)

9. Dengan menambahkan suffix sis. Contoh:


y

photosynthesize (berfotosintesa) photosynthesis (fotosintesis)

y y

diagnose (mendiagnosa) diagnosis (diagnosis) analyze (menganalisa) analysis (analisis)

10. Dengan menambahkan suffix dom. Contoh:


y y

bore (membuat bosan) boredom (kebosanan) free (membebaskan) freedom (kebebasan)

11. Dengan menambahkan suffix age. Contoh :


y y y y

break (memecahkan, merusakkan) breakage (kerusakan) link (menghubungkan) linkage (hubungan) stop (menghentikan) stoppage (pemberhentian) pack (mengemas, membungkus) package (kemasan, bungkusan)

12. Dengan menambahkan ing diakhir kata kerja. Verb + ing yang difungsikan sebagai noun disebut gerund. Contoh :
y y y

act (berperan di depan kamera) acting (aksi di depan kamera, lagak) swim (berenang) swimming (berenang) write (menulis) writing (tulisan).

13. Disamping itu, banyak kata kerja lainnya yang juga berfungsi sebagai kata benda tanpa melalui perubahan bentuk. Contoh:
y y y y y

act (undang-undang) call (panggilan telepon) copy (salinan) cut (potong) rest (istirahat)

y y y y

sleep (tidur) study (pembelajaran, penelitian) supplement (tambahan) view (pemandangan)

Note: Dengan memperhatikan akhiran dari sebuah kata sering kita dapat menentukan bahwa kata tersebut adalah noun. Seperti kita lihat di atas, jika sebuah kata berakhiran dengan ness, -ment, -tion, -sion, -ery, -ance/-ence, -sis, -dom, atau -age, pada umumnya adalah noun. Memahami hal ini dengan baik sering sangat membantu (misalnya dalam ujian), ketika dihadapkan untuk menentukan class kata yang tepat tapi kata tersebut belum pernah dilihat atau didengar sebelumnya. Namun perlu juga diingat bahwa Bahasa Inggris adalah raja perkecualian. Tidak semua kata yang berakhiran -ment adalah noun. Salah satu contohnya adalah supplement. Selain berfungsi sebagai noun, kata ini juga dapat berfungsi sebagai verb.

Nouns (Part 2) : Countable


Pada umumnya, benda dapat dinyatakan kuantitasnya dengan satu untuk singular nouns (benda tunggal), dan dua, tiga, empat, seribu, dan seterusnya untuk plural nouns. (benda jamak). Karena dapat dihitung jumlahnya, maka disebut countable nouns. Tulisan ini membahas penggunaan a dan an pada singular nouns, penggunaan s dan es pada plural nouns, irregular plural nouns, nouns yang selalu plural, dan plural nouns yang berasal dari bahasa Latin. Contoh:
1. I only have a pen but Anita has more than five different pens. (Aku hanya punya satu pulpen, tapi Anita punya lebih dari 5 pulpen yang berbeda). 2. There are many books and pencils on the library desks. (Ada begitu banyak buku dan pensil di atas meja perpustakaan). 3. I have two volleyballs. (Saya punya dua bola volley). 4. In the past, women had to be at home most of the time. (Dulu, perempuan-perempuan harus berada di rumah). 5. I need a new pair of jeans. (Saya butuh sepasang jeans baru). 6. Soybean nodules contain many Rhizobia. (Bintil-bintil kedelai mengandung banyak bakteri Rhizobium).

Singular and Plural Noun


Benda tunggal disebut singular noun (misalnya: a book, a pencil, an hour, an ox, a child, etc), sedangkan benda jamak (jumlahnya lebih dari satu) disebut plural noun (misalnya: two books, two pencils, three hours, ten oxen, many children, etc). Kalau diperhatikan, article a atau an digunakan sebelum singular noun, sedangkan suffix (akhiran) s atau es ditambahkan pada plural noun.

A. Penggunaan article a dan an


Article a dan an digunakan untuk menyatakan bahwa jumlah benda adalah satu (singular). Kapan kita gunakan article a dan kapan kita gunakan an ? 1. Article a digunakan jika noun yang mengikutinya berbunyi konsonan (tak hidup), sedangkan article an digunakan jika noun yang mengikutinya berbunyi vokal (hidup). !!! Ingat: Penggunaan kedua article ini tergantung pada pelafalan (pronunciation) di bagian awal dari noun tersebut, bukan tergantung pada tulisan/hurufnya. Ini dimaksudkan agar dalam speaking, lidah lebih nyaman (tidak kelu) dalam mengucapkannya. Contoh : a cat a tree a house an umbrella (u dibaca a) an angel (seorang bidadari) an angle (sebuah sudut)

a door a knife a flower a bookshelf a leaf a box a uniform ( u dibaca yu) a university (u dibaca yu) a union (u dibaca yu)

an heir (h tidak dilafalkan) an hour (h tidak dilafalkan) an honor (h tidak dilafalkan) an orange an apple an egg an elephant an ox an artist

Note: umbrella dibaca: ambrela. Sekarang baca dengan cepat: an umbrella dan bandingkan dengan a umbrella ! Penggunaan article mana yang lebih enak dan terasa nyambung (tidak kelu) di lidah? An umbrella, bukan? University dibaca : yuniversiti. Sekarang baca dengan cepat: an university dan bandingkan dengan a university ! Penggunaan article mana yang lebih enak dan terasa nyambung (tidak kelu) di lidah? A university, bukan? Nah, di sinilah pentingnya mengetahui pelafalan/pengucapan kata-kata bahasa Inggris, sebab dengan mengetahui pelafalannya anda tidak akan mengalami kesulitan dalam menggunakan article a dan an. 2. Jika merupakan noun phrase, penggunaan article a atau an tergantung pada pelafalan kata pertama dari noun phrase tersebut. Gunakan an jika berbunyi vokal, dan a jika berbunyi konsonan. an orange an hour a sharp knife an orange flower an old bookshelf a beautiful house a sour orange a boring hour an old sharp knife a fragrant flower a cheap old bookshelf an expensive beautiful house

3. Ketika mengeja sebuah huruf, gunakan article an pada huruf-huruf berikut: a, e, f, h, l, m, n, o, r , s, dan x. Begitu juga ketika menyebut sebuah singkatan. Yang perlu diperhatikan adalah pelafalan huruf pertama dari singkatan tersebut. (Lihat contoh 1-3). Contoh:
1. He is a Federal Bureau of Investigation agent. atau He is an FBI agent. 2. A landslide just destroyed a whole village last night. What is tanah longsor in English ? tanya seorang guru TK. Karena tidak ada yang menjawab, she then gave a clue. The word starts with an l . Oh, saya tahu bu guru, landslide. 3. I just got an SMS from someone I don t know. 4. A sweet cat is climbing a tall tree. (Seekor kucing yang manis sedang memanjat sebuah pohon tinggi). 5. There are a sour orange, a cheap apple, and a rotten egg in the fridge. (Ada satu jeruk kecut, satu apel murah, dan satu telur busuk di dalam kulkas). 6. I wish I lived in an expensive house. (Saya berharap, saya tinggal di sebuah rumah yang mahal).

7. This afternoon, my mother and Yeyes are going to go to the market to buy an umbrella, a knife, some potatoes and tomatoes. (Sore ini, ibuku dan Yeyes akan pergi ke pasar untuk membeli sebuah payung, sebuah pisau, beberapa kentang dan beberapa tomat).

B. Penggunaan -s dan -es


Plural noun pada umumnya dibentuk dengan menambahkan huruf s atau es di belakang noun tersebut.

1. Penggunaan -s.
Sebagian besar plural nouns dalam bahasa Inggris dibentuk dengan menambahan huruf s. Contoh : Singular
y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y

apple cat clue door egg elephant floor flower stone bag lamp honor hour house orange shoe tree plant window pen wallet teacher

apples cats clues doors eggs elephants floors flowers stones bags lamps honors hours houses oranges shoes trees plants windows pens wallets teachers, etc

Karena plural noun dengan menambahkan huruf s jumlahnya sangat banyak, maka yang perlu kita hafalkan/pahami adalah plural noun yang diimbuhi -es, seperti yang kita bahas berikut ini.

2. Penggunaan -es
Penambahan -es dilakukan jika noun diakhiri oleh huruf o, y, f, x, th, s, sh, ch, z. (Note: Rule ini juga berlaku untuk verb).

a. Nouns berakhiran o.

Nouns yang berakhiran dengan huruf o dibuat plural dengan mengimbuhi -es. Rule ini berlaku jika sebelum huruf o ini adalah konsonan. Contoh: Singular
y y y y

Plural
y y y y

hero mango potato tomato

heroes mangoes potatoes tomatoes, etc

Perkecualian. Walaupun berakhiran huruf o dan didahului oleh konsonan, bentuk plural nouns berikut adalah dengan menambahkan -s: Singular
y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y

albino canto halo lasso memento piano sirocco solo

albinos cantos halos lassos mementos pianos siroccos solos, etc.

Dan, jika nouns berakhiran huruf o dan didahului oleh huruf hidup (vowel), bentuk pluralnya juga dengan menambahkan -s: Contoh: Singular
y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y

bamboo cameo folio igloo portfolio stereo studio taboo zoo

bamboos cameos folios igloos portfolios stereos studios taboos zoo, etc

b. Nouns berakhiran y

Plural nouns yang diakhiri oleh huruf y dibentuk dengan menambahkan -es, jika huruf y ini didahului oleh konsonan. Perhatikan bahwa dalam bentuk plural, huruf y berubah menjadi i.

Contoh: Singular
y y y y y y y y y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y y y y y y y y y

baby berry cherry city duty ferry fly gallery history injury lady lily reality sky story study theory

babies berries cherries cities duties ferries flies galleries histories injuries ladies lilies realities skies stories studies theories, etc

Tetapi, jika sebelum huruf y ini adalah huruf hidup (vowel), maka bentuk pluralnya adalah dengan menambahkan -s. Contoh: Singular
y y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y y

alley chimney day essay joys play toy turkey valley volley

alleys chimneys days essays joys plays toys turkeys valleys volleys

c. Nouns berakhiran f dan fe.

Jika noun diakhiri oleh huruf f, bentuk pluralnya adalah dengan menambahkan -es dan huruf f-nya berubah menjadi v. Tetapi, jika berakhiran dengan fe, bentuk pluralnya adalah dengan menambhakans dan huruf f-nya juga berubah menjadi v. Singular
y y y

Plural
y y y

bookshelf elf knife

bookshelves elves knives

y y y y y

leaf life staff thief yourself

y y y y y

leaves lives staves (atau staffs) thieves yourselves, etc

Note: Penulisan leaves (daun) = singular verb leaves (pergi/berangkat). Perhatikan contoh kalimat berikut:
y

After Daniel leaves Canada this coming November for good, he will miss the view of colorful leaves of the Canadian autumn. (Setelah Daniel meninggalkan Kanada bulan November yang akan datang ini untuk selamanya, dia akan merindukan pemandangan warna-warninya dedaunan saat Kanada musim gugur).

Pada nouns berikut, bentuk pluralnya adalah hanya dengan menambahkan s, dan dan huruf f-nya TIDAK berubah menjadi v: Singular
y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y

chief cuff dwarf fife kerchief roof safe stuff

chiefs cuffs dwarfs fifes kerchiefs roofs safes stuffs

d. Nouns berakhiran ch

Plural nouns yang diakhiri oleh ch dibentuk dengan menambahkan es. Contoh: Singular
y y y y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y y y y

arch church crunch crutch march munch patch perch, porch, torch, watch witch

arches churches crunches crutches marches munches patches perches porches torches, watches witches, etc

e. Nouns berakhiran s

Plural nouns yang diakhiri oleh huruf s dibentuk dengan menambahkan es. Contoh: Singular
y y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y y

boss bus class floss fuss gas glass kiss miss pass

bosses buses classes flosses fusses gases glasses kisses misses passes

f. Nouns berakhiran sh

Plural nouns yang diakhiri oleh sh dibentuk dengan menambahkan es. Contoh: Singular
y y y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y y y

brush bush clash crash dash dish flash marsh push splash wish

brushes bushes clashes crashes dashes dishes flashes marshes pushes splashes wishes

g. Nouns berakhiran x

Plural nouns yang diakhiri oleh x dibentuk dengan menambahkan es. Contoh: Singular
y y y

Plural
y y y

ax box fox

axes boxes foxes

tax

taxes

h. Nouns berakhiran z

Plural nouns yang diakhiri oleh z dibentuk dengan menambahkan es. Contoh: Singular
y y y y

Plural
y y y y

buzz klutz topaz waltz

buzzes klutzes topazes, waltzes,

i. Nouns berakhiran th
Singular
y

Plural
y

cloth

clothes

C. Irregular Plural Nouns


Tidak semua plural countable nouns dibentuk dengan menambahkan s atau es. Beberapa noun memiliki bentuk plural yang sangat berbeda dengan bentuk singular-nya, dan nouns seperti ini disebut irregular plural nouns. Hafalkan bentuk plural dari irregular countable nouns berikut!. Singular
y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y

child (anak) foot (kaki) goose (angsa) man (pria) woman (wanita) ox (sapi) person (orang) tooth (gigi) mouse (tikus)

children feet geese men women oxen people ( atau persons) teeth mice, dst

. Nouns yang selalu dalam bentuk plural


Berikut adalah noun yang selalu dalam bentuk plural. Penulisannya juga selalu ditambahkan s atau es. Contoh:

y y y y y

scissors (gunting) trousers (celana panjang) shorts (celana pendek) glasses (kacamata) pants (celana)

y y y y y

pliers (tang) jeans (celana jean) tongs (sejenis tang) tweezers (sejenis tang) shoes (sepatu)

Noun di atas selalu dalam bentuk plural karena merupakan unit-unit yang masing-masing terdiri dari dua bagian yang berpasangan (sepasang). Contoh:
1. The scissors are in the drawer. You can take them by yourself. (Guntingnya ada di dalam laci. Kamu dapat mengambilnya sendiri). 2. Where are my jeans? I put them here an hour ago. (Dimana jean saya? Saya menaruhnya di sini sejam yang lalu). 3. I bought shoes that were on sale yesterday. (Saya membeli sepatu yang lagi diskout (diobral) kemarin). 4. Your glasses have to be replaced. They are beyond repair. (Kacamatamu harus diganti. Kacamatamu sudah tidak dapat diperbaiki lagi ).

Untuk menyatakan nouns ini dalam bentuk singular, kita dapat gunakan phrase : a pair of (yang artinya: sepasang) dan menempatkannya di depan noun tersebut. Jika phrase ini digunakan, verb yang mengikutinya berubah menjadi singular. Kata ganti juga berubah dari they/them menjadi it. Contoh:
1. The pair of scissors is in the drawer. You can take it by yourself. (Sepasang gunting itu ada di dalam laci. Kamu dapat mengambilnya sendiri). 2. Pass me a pair of pliers that is on the table. I need it to pull some nails out of the board. (Ambilkan saya sepasang tang yang ada di atas meja itu. Saya membutuhkannya (sepasang tang itu) untuk mencabut beberapa paku dari papan). 3. I bought a pair of shoes that was on sale yesterday. (Saya membeli sepasang sepatu yang lagi diobral kemarin). 4. Your pair of glasses has to be replaced. It is beyond repair. (Sepasang kacamatamu harus diganti. Sepasang kacamatamu itu sudah tidak dapat diperbaiki lagi).

Perhatikan: Karena digunakannnya phrase a pair of, to be dan verb pada kalimat di atas berubah dari plural (i.e. are, were, have to) menjadi singular (i.e. is, was, has to), sedangkan they dan them berubah menjadi it.

E. Plural Nouns bersumber dari Bahasa Latin


Bentuk plural nouns yang diadopsi dari bahasa Latin pada umumnya mengikuti rules bahasa Latin. Berikut adalah beberapa contoh bentuk singular dan plural nouns yang diadopsi dari bahasa Latin. Perhatikan: akhiran um berubah menjadi a; on menjadi a; us menjadi i; is menjadi es. Contoh:

Singular
y y y y y y y y y y y y y y y y y

Plural
y y y y y y y y y y y y y y y y y

datum medium Rhizobium sporangium phenomenon criterion alumnus syllabus fungus focus cactus nucleus index appendix thesis axis testis

data media Rhizobia sporangia phenomena criteria alumni syllabi fungi foci cacti nuclei indices/indexes appendices/appendixes theses axes testes, etc

Nouns (Part 3): Uncountable


Selain countable nouns, ada benda-benda yang tidak dapat atau sangat sulit dihitung. Katakata-benda yang tergolong ke dalam kategori ini disebut uncountable nouns. Jumlah uncountable nouns cukup banyak, yang dapat dikelompokkan ke dalam benda berbentuk cair, padat (bermakna massa), gas, partikel, benda yang terbuat dari materi-materi sejenis, abstrak, bahasa, bidang ilmu, aktivitas yang dinyatakan dengan gerund, permainan/games, dan nama penyakit. Tabel berikut menyajikan contoh uncountable nouns berdasarkan kategori yang disebutkan di atas.

1. Contoh uncountable nouns


juice (jus) tea (teh) water (air) blood (darah), soap (sabun) bread (roti) butter (mentega) cheese (keju) meat (daging) steam (uap panas) Berbentuk Cair ink (tinta) soup (sup) milk (susu) coffee (kopi Berbentuk Padat gold (emas) iron (besi) silver (perak) steel (baja) glass (kaca) Berbentuk Gas nitrogen (nitrogen) beer (bir) oil (minyak) kerosene (minyak tanah) gasoline (bensin), etc paper (kertas) wood (kayu) cotton (kapas) wool (wol) ice (es), etc smog (kabut asap)

helium pollution (polusi) smoke (asap) etc Berbentuk Partikel hair (rambut) dirt (lumpur) pepper (merica/lada) rice (nasi, beras) grass (rumput) salt (garam) corn (jagung) dust (debu) sand (pasir) wheat (gandum) powder (bedak) sugar (gula) flour (tepung) chalk (kapur) Benda yang terbuat dari materi-materi sejenis furniture (furnitur) baggage (bagasi) equipment (peralatan) food (makanan) luggage (bagasi) jewelry (perhiasan) fruit (buah) garbage (sampah) junk (rongsokan) money (uang) hardware (piranti keras) scenery (pemandangan) cash (uang cash) clothing (pakaian) traffic (lalulintas) mail (surat) makeup (makeup) machinery (permesinan) Abstrak time (waktu) advice (nasihat) space (ruang angkasa) beauty (kecantikan) information energy (energi) confidence (keyakinan) news (kabar/berita) homework (PR) courage (keberanian) evidence (bukti) work (pekerjaan) education (pendidikan) proof (bukti) grammar (tata bahasa) enjoyment (kesukacitaan) knowledge (pengetahuan) slang (bahasa gaul) fun (kesenangan) luck (keberuntungan) vocabulary health (kesehatan) laughter (tawa) sleep (tidur) help (bantuan) music truth (kebenaran) honesty (kejujuran) patience (kesabaran) significance (signifikansi) hospitality (keramahan) piece (kedamaian) violence (kekerasan) importance (pentingnya) pride (rasa bangga) wealth (kekayaan) intelligence (kecerdasan) progress (kemajuan) sadness (kesedihan) justice (keadilan) recreation (rekreasi) dislike (antipati), etc. Bahasa English Japanese (bahasa Jepang) Spanish (bahasa Spanyol) Indonesian German Arabic Javanese (bahasa Jawa) Chinese etc. Bidang ilmu mathematics physics (fisika) literature economics chemistry (kimia) psychology, ect Permainan/games football basketball bridge soccer (sepakbola) tennis poker badminton chess (catur) etc, Aktivitas yang dinyatakan dengan gerund advertising (pengiklanan) shopping sleeping driving studying traveling swimming fishing marketing, etc Fenomena alam weather (cuaca) heat (panas) light wind (angin) humidity (kelembaban) sunshine

air (udara) oxygen (oksigen)

dew (embun) fog (kabut) rain hail (hujan es) mumps (gondok) measles (gondok)

lightning (halilintar) snow (salju) thunder (guntur) darkness Nama penyakit (disease) flu cold (flu)

electricity fire gravity etc cancer appendicitis (radang usus buntu)

2. Penggunaan uncountable nouns


General rules penggunaan uncountable nouns adalah sebagai berikut: a. Uncountable nouns tidak dapat dipluralkan dengan menambahkan suffix s atau es. INCORRECT jika: 1. The teacher gave us a lot of homeworks. 2. My mom has put too much salts on the soup. Its so salty. b. Jika uncountable noun berfungsi sebagai subject kalimat, verb yang mengikutinya harus dalam bentuk singular. Perlu diperhatikan bahwa beberapa uncountable nouns pada tabel di atas diakhiri dengan huruf s. Uncountable nouns tersebut perlu dihafalkan, agar (misalnya kalau ujian) anda tidak salah karena mengira plural noun. Contoh: 1. Homework has to be done regularly. (PR harus dikerjakan secara reguler). 2. Blood is important for transporting oxygen into each cell in our body. (Darah penting untuk mentransport O2 ke dalam tiap sel di dalam tubuh kita). 3. News from Jakarta about the increased gasoline price has increased people dislike to the government. (Berita dari Jakarta tentang harga bensin yang dinaikkan telah meningkatkan ketidaksukaan masyarakat kepada pemerintah). 4. Physics is studied by all high school students. (Fisika dipelajari oleh semua murid sekolah lanjutan). c. Determiners yang digunakan untuk menerangkan uncountable nouns antara lain: some, a lot of, any, much, amount of, a little of, less, more, etc. Walaupun diawali dengan determiners, jika uncountable nouns berfungsi sebagai subject kalimat, verbs yang mengikutinya tetap dalam bentuk singular. Contoh: 1. Much more money is needed to reduce poverty in Indonesia. (Jauh lebih banyak uang dibutuhkan untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia). 2. Some new evidence has been discovered. (Beberapa bukti baru telah ditemukan). 3. Heavy traffic during rush hours always makes me stressful. (Lalu lintas yang padat selama jam-jam sibuk selalu membuat saya stress).

d. Uncountable nouns dapat dikuantitatifkan dengan menggunakan takaran atau container tertentu. Contoh: 1. I am so thirsty. I need three big glassesofwater. (Saya begitu haus. Saya butuh 3 gelas besar air). 2. Because Didit is so small, he needs to eat ten plates of rice every day. (Karena Didit begitu kecil (badannya), dia perlu makan 10 piring nasi tiap hari). 3. Milk is very important for our health. We must drink at least three glasses ofmilk every day. (Susu adalah sangat penting bagi kesehatan kita. Kita mesti minum paling sedikit 3 gelas susu setiap hari). Note: Yang dipluralkan adalah penakarnya. Pada contoh di atas, kata glass dan plate mengalami pluralisasi, sedangkan uncountable noun-nya tidak berubah. e. Jika takaran atau containernya plural (lebih dari satu), dan dalam kalimat berfungsi sebagai subject, maka verb atau to be yang mengikutinya juga dalam bentuk plural. Contoh: 1. Three big glasses of water are needed to reduce my thirst. (Tiga gelas besar air dibutuhkan untuk mengurangi rasa haus saya). 2. Four glasses of milk were drunk by my brother this morning. (Empat gelas susu diminum oleh kakak saya pagi ini). 3. Two plates of rice are not enough for me. (Dua piring nasi tidak cukup buat saya). 4. Two trucks of paper have been stolen from the warehouse. (Dua truk kertas telah dicuri dari gudang). 5. Two portions of meal always make my breath short. (Dua porsi makanan selalu membuat nafas saya sesak).

3. Perkecualian
a. Uncountable nouns terdiri dari beberapa noun sejenis. Misalnya, fried rice, pizza, spaghetti, etc adalah tergolong dalam food, sedangkan apples, durians, mangoes, etc. tergolong fruit, dan begitu juga untuk uncountable noun lainnya. Untuk menyatakan/menekankan tipe atau perbedaan tipe nouns yang tergolong dalam uncountable noun tertentu, maka uncountable noun tersebut dapat digunakan sebagai countable noun. Contoh: 1. Fried rice is one of my favorite foods. (Nasi goreng adalah salah satu makanan favorit saya). 2. For his thesis, he studied meats such as beef, pork, and chicken. (beef = daging sapi, pork = daging babi, chicken = daging ayam). 3. Indonesia produces many different fruits, including apples, durians, mangoes, mangosteens, jackfruits, rambutans, and so on. (mangosteen = manggis, jackfruit = nangka). b. Advertising/advertisement, clothing/cloth

Advertising dan clothing adalah uncountable nouns, sedangkan advertisement dan cloth adalah countable nouns. Jika ingin menyatakan tipe iklan atau tipe pakaian, gunakan advertisement atau cloth. Contoh: 1. Advertising is what he does for living. (Periklanan adalah apa yang dia lakukan untuk hidup/periklanan adalah pekerjaannya). 2. Cigarette advertisements are almost everywhere. (Iklan-iklan rokok hampir ada di setiap tempat). 3. Clothing is one of the basic needs of human being. (Pakaian adalah salah satu kebutuhan dasar manusia). 4. Mr. Warjo, a homeless, doesnt have enough clothes to wear. (Pak Warjo, seorang tuna wisma, tidak punya cukup pakaian untuk dipakai). c. Time/times Kata time dapat uncountable noun dan countable noun. Jika berarti waktu maka kata time adalah uncountable noun. Tetapi jika berarti kali, maka kata time adalah countable noun. Contoh: 1. Although we have spent so much time on this homework, were still unable to finish it. (Walaupun kita telah habiskan begitu banyak waktu pada (untuk mengerjakan) PR ini, kita masih belum bisa menyelesaikannya). 2. We have already gone to Bali five times. (Kami telah pergi ke Bali 5 kali).

Nouns (Part 4): Indefinite Quantity


Jika kuantitas suatu noun dinyatakan dengan angka atau bilangan (seperti 1, 2, 3, seribu, dst.) maka disebut definite quantity. Namun, jika kuantitas noun dinyatakan dengan kata-kata seperti: sedikit, banyak, cukup, dst, maka ini disebut indefinite quantity. Hal ini karena kuantitas noun yang dimaksudkan tidak begitu jelas, tidak terukur secara pasti atau tidak berlaku secara universal. Sebagai contoh, jika seorang pegemis punya uang Rp 1000.000, maka dia akan berkata, Saya punya sangat banyak uang. Tapi orang kaya akan mengatakan, Saya punya sedikit uang, atau bahkan Saya tidak punyauang. Tulisan ini membahas perbedaan penggunaan many/much, a lot of, a few/a little, some/any, a large number/a large amount, dan enough seperti disajikan pada tabel berikut: Diikuti oleh Countable Noun many too many a few fewer .than Diikuti oleh Uncountable Noun much too much a little less . than Meanings banyak terlalu banyak sedikit/beberapa lebih sedikit

more than a lot of a (large) number of some any enough

more than a lot of a large amount of some any enough

lebih banyak banyak sejumlah (besar)/banyak beberapa/sedikit beberapa/sedikit cukup

Perlu diperhatikanbeberapa indefinite quantity bisa diikuti oleh countable dan uncountable nouns.Indefinite quantity yang tidak bisa digunakan untuk keduanya harus dihafal agar nantinya tidak tertukar dalam penggunaannya. Contoh:
y y

Budi has many books. (Budi punya banyak buku). Budi has many books because he has much money. (Budi punya banyak buku karena dia punya banyak uang). I didnt like going to the shopping center because there were too many people. (Aku tidak suka pergi ke mall karena terlalu banyak orang). I didnt like going to the shopping center because there was too much noise. (Aku tidak suka pergi ke mall karena terlalu ribut). A few people left early. (Beberapa orang pergi duluan). I would like a little salt on my soup. (Saya mau/suka sedikit garam dalam sup saya). There are fewer students in this room than in the next room. (Lebih sedikit siswa di kelas ini dibandingkan dengan di kelas sebelah). There is less homework this week than last week. (Lebih sedikit PR minggu ini dibanding minggu lalu). Ronaldo scored more goals than Rooney. (Ronaldo mencetak gol lebih banyak dari Rooney). Rooney got less money than Ronaldo. (Rooney memperoleh lebih sedikit uang dibanding Ronaldo). There were a lot of rumors about her on TV. (Ada banyak gosip tentang dia di TV). There was a lot of news about her on TV. (Ada banyak berita tentang dia di TV). Note: news adalah uncountable noun, dan selalu berakhiran dengan s. A large number of students marched to the legislative building. (Banyak siswa berarak-arakan ke gedung DPR). A large amount of lava came out from Mount Merapi. (Banyak lahar keluar dari Gunung Merapi). I want to make some new friends. (Aku mau cari beberapa teman baru). I want to drink some water. (Aku ingin minum beberapa/sedikit air). I dont have any friends now. (Aku idak punya teman sekarang). I dont need any water now. (Aku tidak butuh air sekarang).

y y

y y y y

y y

y y

y y

y y y y

The policemen hadnt had any information about how the accident took place, so they asked many people to get some information. (Polisi-polisi itu belum punya informasi tentang bagaimana kecelakaan itu terjadi, oleh karena itu mereka bertanya kepada banyak orang untuk mendapatkan beberapa informasi).

Note: Some digunakan untuk kalimat positif, sedangkan any digunakan untuk kalimat negatif dan kalimat tanya.
y y

Do you have enough people to finish the job? (Apakah kamu punya cukup orang untuk menyelesaikan pekerjaan itu?). Do you have enough time to finish the job? (Apakah kamu punya cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan itu?).

Penggunaan Kata None


Arti kata none adalah tidak ada atau tidak satu pun. Jika diletakkan di depan kalimat, none dapat diikuti oleh singular atau plural verb. Hal ini ditentukan oleh bentuk noun yang langsung mengikuti kata none tersebut.

a. None + of the + uncountable noun


Jika none of the diikuti oleh uncoutable noun (kata benda tak dapat dihitung), maka digunakan pola berikut: None + of the + uncountable noun + singular verb Contoh: 1. None of the counterfeit money has been found. (Tak ada dari uang palsu itu yang telah ditemukan). 2. None of the food tastes good. (Tak ada dari makanan itu yang rasanya enak). 3. None of the water has been contaminated. (Tak ada dari air itu yang telah terkontaminasi).

b. None + of the + plural noun


Tetapi, jika none of the diikuti oleh plural noun (benda jamak), maka formula berikut yang berlaku: None + of the + plural count noun + plural verb Contoh: 1. None of the students have finished the exam yet. (Tak ada (tak satu pun) dari siswasiswa itu yang telah selesai ujian).

2. None of the workers are happy. (Tak ada dari pekeja-pekerja itu yang bahagia). 3. None of the boys are interested in me. (Tak ada dari pria itu yang tertarik padaku). Sekarang mungkin timbul pertanyaan,Bolehkah noun setelah of the dalam bentuk singular?. Jawabannya adalah tidak boleh. Jadi, hindari menulis kalimat sebagai berikut: 1. None of the student have finished the exam yet. INCORRECT 2. None of the worker are happy. INCORRECT 3. None of the boy are interested in me. INCORRECT Kata-kata lain yang mengikuti pola seperti ini telah dibahas di topik Penggunaan kata depan OF.

c. Penggunaan None di akhir kalimat


Kata none juga dapat digunakan di akhir kalimat. Dalam hal ini, none pada umumnya tidak diikuti oleh nouns. Contoh: 1. Maria has a lot of friends, but Ani has none. (Maria punya banyak teman, tetapi Ani tidak punya satu pun). Dalam hal ini, none = no friends). 2. Although he has many things to do, he has done none. (Walaupun dia punya banyak hal yang harus dikerjakan, tak ada satu pun yang telah dikerjakannya). 3. Due to his intelligence, my older brother has received a lot of trophies. Due to my stupidity, on the other hand, I have received none. (Karena kepintarannya, kakakku telah menerima banyak tropy. Di lain pihak, karena kebodohanku, aku belum pernah menerima tropy).

Noun Clauses
Noun clause adalah clause (i.e. subject dan verb) yang difungsikan sebagai noun. Noun clause dalam kalimat pada umumnya digunakan sebagai subject dan object kalimat. Noun clause dapat diawali oleh:
y

y y

Question word atau relative pronoun baik berupa single question word maupun phrase: o Single question word (i.e. when, how, what, ect.). o Question word + determiner/ noun/ adjective / adverb. o Question word + infinitive. Conjunction (i.e. whether dan if). That atau the fact that

Question word/conjunction/that + subject + verb +


A. Noun Clauses diawali dengan Question words
Dalam How to Address Questions sudah dibahas tentang penggunaan kata tanya baik dalam membuat information questions maupun dalam membuat embedded questions. Embedded questions tersebut adalah noun clause. Dalam section ini diberikan contoh tambahan untuk merefresh memori anda.
1. Single question words.

Contoh:
1. Where she is now is still unknown. 2. When they arrive is still uncertain. 3. I know what you did last summer and I still know what you did last summer are two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt. Perhatikan: dalam kalimat ini, noun clause what you did last summer menjadi object dari I know dan I still know, dan setelah digabung dengan: are two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt, menjadi subject majemuk dari kalimat.

Noun clause dapat ditempatkan diawal kalimat (sebagai subject) atau sebagai object. Jika anda ingin merubah posisi noun clause dari subject kalimat menjadi object kalimat, biasanya dibutuhkan pronoun it atau sedikit modifikasi kata. Contoh di atas menjadi:
1. It is still unknown where she is now. 2. Do you know when they arrive? 3. Two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt are I know what you did last summer and I still know what you did last summer. Karena merupakan judul movies, noun clause what you did last summer tidak perlu diputar posisinya.

Note: a) Clause yang diawali oleh question words tertentu (i.e. when, whenever, where) juga dapat berfungsi sebagai adverbial clause. Contoh:
1. I was reading a book when the phone rang. 2. I went to where I and my ex girlfriend had been last weekend. 3. I suddenly get nausea whenever I see his face. (nausea = mual/mau muntah).

Contoh yang lain dapat dibaca di topik: Conjunctions. b). Clause yang diawali oleh question words tertentu (i.e. who, whom, whose + noun) juga dapat berfungsi sebagai adjective clause. Dalam hal ini, kata tanya tersebut sebenarnya adalah relative pronoun. Well, jangan terlalu dipusingkan dengan istilah. Yang penting anda

mengerti pola/struktur kalimatnya. Tapi, jika anda penasaran, silakan baca topic adjective clauses. Contoh:
1. I think you whom Mr. Dodi was looking for. (Saya kira kamu (orang) yang pak Dodi sedang cari-cari tadi). 2. Mr. Dodi, who is a teacher, was looking for you at school. 3. Rommy, whose book was stolen last week, just bought another new book yesterday.

Lantas, bagaimana cara membedakan apakah itu noun clause, adverbial clause, atau adjective clause? Jawabannya sederhana. Noun clause dapat digantikan dengan pronoun it, sedangkan adverbial clause dan adjective clause tidak. Noun clause menjawab pertanyaan what dan who/whom; Adverbial clause menjawab pertanyaan when, where, how (termasuk how much, how often, ect), dan why. Adjective clause (i.e. kata sifat yang berbentuk clause) menerangkan noun, dan relative pronounnya (i.e. who, that, ect.) dalam bahasa Indonesia berarti yang. Adverbial clauses sudah disinggung pada pembahasan tentang conjunctions. Khusus untuk perbedaan noun clause dan adjective clause dapat dibaca di topik: Perbedaan Noun Clause dan Adjective Clause.
2. Question words + ever/soever

Kecuali how, diakhir question words dapat ditambahkan ever atau soever menjadi whenever = whensoever, whatever= whatsoever, dan seterusnya. Arti ever atau soever di sini sama, yaitu saja/pun, tinggal dikombinasikan dengan kata tanya di depannya. Sedangkan, how+ever menjadi however (i.e. adverb atau juga disebut kata transisi yang berarti namun/walapun demikian) tidak termasuk dalam katagori ini. Contoh:
1. We will accept whatever you want us to do. (Kami akan menerima/melakukan apa saja yang kamu ingin kami lakukan). 2. Whoever can melt her feeling is a very lucky guy. (melt = meluluhkan). Be careful: guy (dibaca gae)= laki-laki, sedangkan gay (dibaca gei) = fag = homo. 3. She has agreed to wherever the man would bring her. (Dia telah setuju kemanapun pria itu membawanya pergi). Note: in speaking (informal), preposition (dalam hal ini to, etc.) biasanya diletakkan di ujung kalimat. She has agreed wherever the man would bring her to. 3. Question words + nouns

Question words + nouns yang sering digunakan antara lain: what time (jam berapa), what day (hari apa), what time (jam berapa), what kind (jenis apa), what type (tipe apa), whose + nouns (i.e. whose car, whose book, ect.), dan seterusnya. Contoh:
1. 2. 3. 4. I can t remember what day we will take the exam. As long as I am faithful, she doesn t care what type of family I come from. (faithful = setia). Do you know what time it is? I don t know whose car is parked in front of my house.

4. Question words + adjectives

Question words + adjectives yang sering digunakan antara lain: how long (berapa panjang/lama), how far (berapa jauh), how old (berapa tua/umur), ect. Contoh:
1. Man! She still looks young. Do you know how old she actually is? 2. I am lost. Could you tell me how far it is from here to the post office? 3. What a jerk. He didn t even ask how long I had been waiting for him. 5. Question words + determiners.

Question words + determiners yang sering digunakan adalah: how many (berapa banyak) dan how much (berapa banyak). Remember: how many diikuti oleh plural nouns, sedangkan how much diikuti oleh uncountable nouns. Contoh:
1. Is there any correlation between how good he or she is in English and how many books he or she has? 2. How much your English skill will improve is determined by how hard you practice. 6. Question words + adverbs.

Question words + adverbs yang sering digunakan adalah: how often (berapa sering), how many times (berapa kali) ect. Contoh:
1. No matter how often I practice, my English still sucks. (Tidak memandang berapa kali saya latihan, bahasa Inggris saya masih jelek). Suck (informal verb) = jelek/tidak baik; arti suck yang lain: mengisap. 2. I don t want my parents to know how many times I have left school early. (leave school early = bolos). 7. Question words + infinitives.

Jika question words langsung diikuti oleh infinitives, invinitives tersebut mengandung makna should atau can/could. Perhatikan bahwa subject setelah question words dihilangkan. Contoh:
1. She didn t know what to do = She didn t know what she should do. (Dia tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan). 2. Please tell me how to get the train station from here = Please tell me how I can get the train station from here. 3. We haven t decided when to go to the beach = We haven t decided when we should go to the beach.

4. Marry told us where to find her = Marry told us where we could find her.

B. Noun clauses diawali dengan whether/if


Whether bisa diikuti oleh OR/NOT bisa juga tidak; makna kalimat biasanya sama walaupun OR/NOT tidak disebutkan (ini tergantung konteks kalimat). Untuk penggunaan if, selain telah dibahas di topic conjunctions, juga telah dibahas di topic conditionals. Note: whether pelafalannya sama dengan weather (cuaca), tulisannya juga mirip. Be careful, jangan sampai tertukar. Contoh:
1. I am not sure whether she is coming or not = I am not sure whether or not she is coming = I am not sure whether she is coming. (Saya tidak yakin apakah dia akan datang atau tidak). 2. We can t decide whether we should go out or stay home. = We can t decide whether to go or (to) stay home. Perhatikan, infinitives juga dapat digunakan setelah whether. 3. I am not sure whether I should take economics or law after I graduate from high school. (Saya tidak yakin apakah saya harus ngambil Ekonomi atau Hukum setelah lulus SMA nanti). 4. If you take economics, I will take economics. On the other hand, if you take law, I will take law too.

C. Noun clauses diawali dengan that/the fact that


Di sini that berarti bahwa, sedangkan the fact that berarti fakta bahwa. Sedangkan, that dalam adjective clauses berarti yang. Contoh:
1. That she has had a PhD degree at the age of 20 surprises a lot of people = It surprises a lot of people that she has had a PhD degree at the age of 20. 2. It is the fact that the world is round = the fact that the world is round is well known. 3. It was obvious that she was very sick = The fact that she was very sick was obvious. 4. It seems that it is going to rain soon.

Sekarang coba anda latihan buat kalimat dengan menggunakan:


a. It is + (true, too bad, unfortunate, strange, impossible, unlikely, a well known fact, my belief, etc) + (that/the fact that) + S +V. b. It + stative + (that/the fact that) + S +V. Kata-kata yang termasuk stative verbs dapat dilihat pada topik simple present tense.

Perbedaan Noun Clause dan Adjective Clause


Question:
Tolong terangkan mengenai NOUN CLAUSE dan ADJECTIVE CLAUSE. Apa perbedaan mendasar dari kedua clause tersebut?

Answer:
Baik noun clause maupun adjective clause dua-duanya sama-sama memiliki pola:

relative pronoun + subject + verb +


Relative pronoun yang digunakan dalam noun clause antara lain:
y y y y

that, kata tanya (i.e: which , who, whom, where, when, what, when, why, what, how) kata tanya + adjective/noun/determiner (i.e. how old, what kind, how many, whose + noun, dst). conjunctions (i.e. whether, if, dst)

Relative pronoun yang digunakan dalam adjective clause (atau relative clause) jumlahnya lebih sedikit, antara lain:
y

that, which, who, whom, where, when, whose + noun.

Contoh:
y y y y

what she is reading that she is reading what you did last summer that you did last summer

Nah sekarang, bagaimana kita membedakan bahwa clause tersebut adalah sebuah noun clause atau adjective clause? 1. Fungsi. Noun clause adalah clause (klausa) yang difungsikan sebagai noun. Seperti halnya single noun (i.e. book, person, dst) dan noun phrase (i.e. this book, the one, dst), noun clause juga dapat digunakan sebagai subject kalimat dan object kalimat. Sebaliknya, adjective clause adalah klausa yang digunakan sebagai adjective. Sebagai adjective, adjective clause digunakan sebagai modifier yaitu untuk menerangkan noun dan pronoun, tetapi tidak pernah digunakan sebagai object kalimat. Contoh:

Subject verb 1I like I 2 She She 3I I like

object what she is reading the book

modifier that she is reading

doesnt know whom she loves more doesnt know the one still remember still remember what you did last summer the killing that you did last summer whom she loves more

Ket. noun clause adjective clause noun clause adjective clause noun clause adjective clause

Sedangkan pada tabel berikut adalah contoh noun clause yang ditempatkan sebagai subject, dan adjective clause yang digunakan untk menerangkan noun yang posisinya sebagai subject kalimat. Subject modifier verb is modifier very interesting very interesting happy happy Ket. noun clause adjective clause noun clause adjective clause noun clause adjective clause

1 What she is reading The book 2 Whom she loves more The one 3 What you did last summer The killing

that she is reading is whom she loves more that you did last summer will be will be will never be forgotten will never be forgotten

2. Noun clause menjawab pertanyaan what (apa) dan who/whom. Ketiga pasang contoh kalimat pada tabel 1 menggunakan noun clause yang berturut-turut menjawab pertanyaan:
y y y

apa yang I suka? (What do I like?) apa yang she tidak tahu? (What doesnt she know?) apa yang I masih ingat? (What do I still remember?)

sedangkan adjective clause-nya berfungsi sebagai modifier yang berturut-turut menerangkan the book, the one, the killing. Pada tabel 2, noun clause-nya menjawab pertanyaan:
y y y

what is interesting? (Apa yang menarik?) who will be happy? (Siapa yang akan bahagia?) what will never be forgotten? (Apa yang tidak akan pernah dilupakan?)

Di lain pihak, adjective clause menjawab pertanyaan which one:


y y y

Which book? (Buku yang mana?) Which person? (Orang yang mana?) Which killing? (Pembunuhan yang mana?)

3. Pronoun it dapat digunakan untuk menggantikan noun clause, tetapi tidak dapat digunakan untuk menggantikan adjective clause.
y y

I like it. CORRECT. It di kalimat ini (Tabel 1 no 1) menggantikan what she is reading. I like the book it. INCORRECT jika it digunakan untuk menggantikan that she is reading. I still remember it.CORRECT. It di kalimat ini (Tabel 1 no 3) menggantikan what you did last summer. I still remember the killing it. INCORRECT jika digunakan it untuk menggantikan that you did last summer.

y y

Selain it, subject pronoun dan object pronoun juga dapat digunakan untuk menggantikan noun clause. Hal inti tentu saja tergantung dari kanteks kalimatnya. Sebaliknya, pronoun ini tidak dapat menggantikan adjective clause.
y y y

Andini doesnt know whom they are. Andini doesnt know them. I still remember Mr. Dadang who first taught me English. Di kalimat ini, him tidak dapat menggantikan adjective clause who first taught me English.

4. Arti (terjemahan) untuk relative pronoun that pada noun clause adalah bahwa, sedangkan arti untuk relative pronoun yang lainnya adalah sama seperti ketika digunakan dalam kalimat tanya (i.e. what = apa, when = kapan, where = dimana, dst). Sebaliknya, semua relative pronoun dalam adjective clause umumnya diterjemahkan menjadi: yang. Contoh tambahan: Note: Kata-kata di dalam [...] adalah noun clause, sedangkan dalam () adalah adjective clause. 1. [That the planet Earth is round] is well known. (Bahwa planet Bumi bundar adalah diketahui hampir semua orang). Noun clause. 2. It is well known [that the planet Earth is round]. (Diketahui oleh hampir semua orang bahwa planet Bumi itu bundar). Noun clause. 3. They always work hard to accomplish [what they want]. (Mereka selalu kerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan). Noun clause. 4. Have I told you lately [that I love you]? Noun clause. 5. We live [where people care each other]. Noun clause.

6. I need the book (that you borrowed from me last week). (Aku butuh buku yang kamu pinjam dari aku minggu lalu). Adjective clause. 7. I need [what you borrowed from me last week]. Noun clause. 8. I dont know [[how I should tell her] [that I love her]]. How I should tell her that I love her adalah noun clause yang mengandung noun clause that I love her. 9. Maria (whose cellphone got stolen last week) just bought a new cellphone last night. (Maria yang HP-nya dicuri minggu lalu baru saja membeli HP baru tadi malam). Adjective clause. 10. SBY, (the president of Indonesia right now), stated [that we had to get together to achieve our goals]. 5. Karena adjective clause menerangkan noun, maka noun yang diterangkannya selalu ada di depan adjective clause tersebut. Jika nounnya dihilangkan, clause tersebut menjadi noun clause.
y

I still remember the day when we first met.

the day adalah noun yang diterangkan oleh adjective clause when we first met. Jika the day dihilangkan, maka clause ini berubah menjadi noun clause.
y

I still remember when we first met.

Inilah 5 cara yang paling mendasar dalam membedakan noun clause dan adjective clause. Penjelasan yang lebih detail tentang noun clause dapat dibaca di topik: Noun clauses dan Conjunctions dan penggunaannya. Sedangkan untuk penjelasan tentang adjective clause, please stay tuned! Dan jika masih bingung tentang perbedaan kedua clause ini, dont hesitate to leave further questions.

PHRASE vs CLAUSE
A. PHRASE
Phrase (frasa) adalah sekelompok kata (2 kata atau lebih) yang dapat difungsikan sebagai noun (kata benda), sebagai verb (kata kerja), sebagai adjective (kata sifat), atau sebagai adverb (kata keterangan). Dengan perkecualian pada absolute phrase, phrase tidak memiliki subject. Sebuah phrase dapat mengandung: phrase + klas kata tertentu. Sebagai contoh, adjective phrase + noun akan membentuk noun phrase; noun phrase + adjective akan membentuk adjective phrase, dst.

1. Tipe-Tipe Phrase
Penamaan phrase pada umumnya berdasarkan headword (kata kunci) yang menyusun phrase tersebut. Headword ini biasanya terletak di awal phrase atau di akhir phrase atau kadangkadang di tengah phrase. Berdasarkan headword-nya, tipe-tipe phrase dalam bahasa Inggris antara lain: a. Noun Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa noun, yang diletakkan di akhir atau di tengah phrase. Noun phrase dapat diawali oleh article (a, an, the), demonstrative (this, that, these, those), modifier (some, any, dst), atau oleh adjective pronoun (my, your, his, dst). Contoh:
y y y y y y y

an extremely fast runner. this bouquet of roses my fiance. the laptop. his sister. the substance in this bottle my sister s room

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. b. Gerundive (Gerund) Phrase, yaitu phrase yang headwordnya berupa gerund, yang diletakkan di awal phrase. Gerund phrase pada umumnya diakhiri oleh noun. Contoh:
y y y y

reading a book. playing chess. drinking beer. stealing my book.

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. Di reading a book, a book itu sendiri adalah noun phrase, yang menjadi direct object dari reading, sedangkan di stealing my book my book adalah noun phrase yang menjadi direct object dari stealing. c. Infinitive Phrase,yaitu phrase yang headword-nya berupa infinitive, yang diletakkan di awal phrase. Infinitive phrase pada umumnya diakhiri oleh noun. Contoh:
y y y

to play chess to buy that red car to solve this mathematics problem

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. that red car dan this mathematics problem adalah noun phrase.

d. Verb Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa verb, yang diletakkan di akhir phrase. Verb phrase diawali oleh auxiliary. Bentuk-bentuk verb phrase, antara lain:
y y y y y y y

Be + verb-ing/verb3 Has/have/had + verb3 Has/have/had + been + verb-ing/verb3 Modal + verb1 Modal + be + verb-ing/verb3 Modal + have + verb3 Modal + have + been +verb-ing/verb, dst.

Contoh:
y y y y

am typing. has passed will see. will have graduated. dst.

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. e. Phrasal Verb, yaitu verb + preposition/adverb. Contoh:
y y y

looked after. going out with. look forward to.

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. f. Adverbial (Adverb) Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa adverb, yang diletakkan di akhir phrase. Adverbial phrase diawali oleh adverb. Adverb yang posisinya di depan dan yang menerangkan adverb di belakangnya disebut intensifier. Contoh:
y y y

very quickly extremely fast almost never

g. Prepositional Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa adverb. Prepositional phrase diawali oleh preposition, dan pada umumnya diakhiri oleh noun. Contoh:
y y y y y

into the woods on the table at home on time in the morning

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. h. Adjectival (Adjective) Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa adjective. Letak headword-nya pada umumnya di akhir phrase, yang diawali oleh adverb. Kadang-kadang headword-nya diletakkan di awal phrase, yang biasanya diterangkan oleh adjective yang lain. Contoh:
y y y

extremely toxic full of dolls extremely fast

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. i. Participial Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa participle, baik present participle (i.e. verb-ing) maupun past pasticiple (i.e. verb3), yang diletakkan diawal phrase. Participial phrase selalu berfungsi sebagai adjective. Contoh:
y y y

breast-feeding her baby calling you stormed by gun fire

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. j. Appositive Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa appositive (Appositive adalah noun atau pronoun yang difungsikan untuk menggantikan noun atau pronoun). Appositive phrase ini merupakan hasil reduksi dari non-restrictive clause; selain yang diawali oleh participle. Contoh:
y y y

my dog the English teacher the ones I wore last night

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya.

2. Penggunaan Phrase dalam Kalimat


a. Phrase sebagai Noun.

Phrase yang dapat difungsikan sebagai noun (baik sebagai subject maupun sebagai object (direct object, indirect object, atau object dari preposition), antara lain:
- Noun Phrase.

Contoh:

y y y y y

He is an extremely fast runner. I will send this bouquet of roses to my fiance. He bought the laptop for his sister. The substance in this bottle is extremely toxic. My sister s room is full of dolls.

- Gerundive (Gerund) Phrase.

Contoh:
y y y y

Reading a book is her hobby. I love playing chess. He stopped drinking beer. He didn t confess to stealing my book.

- Infinitive Phrase.
Contoh:
y y y

I want to play chess now. He decided to buy that red car. To solve this mathematics problem needs three equations.

- Prepositional Phrase.

Contoh:
y y

In the morning is a prepositional phrase. From this moment is a song sung by Shania Twain.

b. Phrase sebagai Verb.

Phrase yang dapat difungsikan sebagai verb, antara lain:


-Verb Phrase

Contoh:
y y y y

I am typing this comment. Andi has passed the exam We will see you again. Susan will have graduated by August this year. dst.

- Phrasal verb.

Contoh:
y

My grandparents looked after me until I was 6 years old.

y y

She has been going out with him since they met three years ago. I look forward to seeing you soon.

c. Phrase sebagai Adverb.

Phrase yang dapat difungsikan sebagai adverb, antara lain:


- Adverbial phrase

Contoh:
y y y

She runs very quickly. The thief disappeared into the woods extremely fast. He almost never comes on time.

- Prepositional Phrase:

yang dapat dapat difungsikan sebagai adverb of place (keterangan tempat) dan adverb of time (keterangan waktu). Contoh:
y y y y y

The thief disappeared into the woods extremely fast. (adv. of place) The food on the table looked delicious. (adv. of place) I am at home now. (adv. of place) He almost never comes on time. (adv. of time) They left in the morning. (adv. of time)

4. Phrase sebagai Adjective.

Phrase yang dapat difungsikan sebagai adjective, antara lain:


- Adjective Phrase.

Contoh:
y y y

The substance in this bottle is extremely toxic. My sister s room is full of dolls. He is an extremely fast runner.

- Participial Phrase.

Contoh:
y y y

The mother breast-feeding her baby over there is running out of money. I think the girl calling you likes you. All people stormed by gun fire in that building were found dead.

NOTE: Participial phrase ini merupakan reduksi dari adjective clause (tidak termasuk appositive phrase).
- Appositive Phrase.

Contoh:
y y y

Robby, my dog, is very big. Mr. Smith, the English teacher, is from Canada. I can t find the jeans, the ones I wore last night.

B. CLAUSE Clause (klausa) adalah serangkaian/sekelompok kata yang sekurang-kurangnya memiliki subject dan predicate. Clause pada umumnya diawali oleh relative pronoun, tetapi relative pronoun ini sering dihilangkan. Selain diawali oleh relative pronoun, clause juga dapat diawali oleh conjunction. Berdasarkan ketergantungan terhadap clause yang lain, clause dibagi menjadi dua, yaitu independent clause (klausa bebas) dan dependent clause (klausa tidak bebas). Sebuah independent clause dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat, sedangkan dependent clause tidak. Dependent clause selalu membutuhkan independent clause. Berdasarkan fungsinya, dependent clause (atau disebut juga subordinate clause) dapat dibedakan menjadi: noun clause, adjective clause, dan adverb clause 1. Noun Clause, yaitu klausa yang difungsikan sebagai noun.
y y y

I love how you love me. It is important that we help one another. Have I told you lately that I love you?

NOTE: Selengkapnya silakan baca topik: Noun Clauses. 2. Adjective Clause (atau relative clause) adalah klausa yang difungsikan sebagai adjective. Ada dua tipe adjective clause, yaitu: restrictive clause dan non-restrictive clause. Contoh restrictive clause:
y y y

The mother who is breast-feeding her baby over there is running out of money. I think the girl who called you likes you. All people who were stormed by gun fire in that building were found dead.

Contoh non-restrictive clause:


y y y

Robby, which is my dog, is very big. Mr. Smith, who is the English teacher, is from Canada. I can t find the jeans, which are the ones I wore last night.

3. Adverb Clause, yaitu klausa yang difungsikan sebagai adverb.

Contoh:
y y y

My grandparents looked after me until I was 6 years old. She has been going out with him since they met three years ago. You say it best when you say nothing at all.

Adjectives dan Penggunaannya


Adjectives (kata sifat ) adalah kata yang berfungsi untuk menerangkan single noun atau noun phrase, dan untuk menerangkan pronoun. Berikut adalah beberapa contoh adjectives yang sering digunakan: acid (masam) aerobic (beroksigen) anaerobic (tanpa O2 ) arrogant (keras kepala) bad (jelek) beautiful (cantik) big (besar) black (hitam) blue (biru) bright (terang,pintar) busy (sibuk) clean (bersih) cold (dingin) dark (gelap) diligent (rajin) dirty (kotor) dry (kering) empty (kosong) fast (cepat ) fat (gemuk) fertile (subur) flat (datar) full (penuh,kenyang) good (baik) handsome (tampan) high (tinggi) hot (panas) humble (rendah hati) hungry (lapar) infertile (tidak subur) intelligent (pintar) lazy (malas) low (rendah) new (baru) noisy (ribut) old (lama, tua) red (merah) short (pendek) slow (lambat) small (kecil) steep (terjal,curam) strong (kuat ) stupid (bodoh) thin (kurus) ugly (buruk rupa) weak (lemah) white (putih) young (muda)

Penggunaan adjectives
Adjectives digunakan untuk menerangkan nouns melalui 2 cara, yaitu: a. Dengan menempatkan adjectives di depan nouns. Hal ini karena Bahasa Inggris mengikuti aturan atau pola MD (menerangkan diterangkan). Dan tentu saja anda sudah tahu bahwa Indonesia adalah sebaliknya, yaitu mengikuti pola DM (diterangkan menerangkan). a bad attitude (prilaku buruk) a fragrant rose (sekuntum harum) a dark room (sebuah ruang gelap) mawar a good person (seorang yang baik)

a high mountain (1 gunung tinggi) a red sweater (sebuah sweater merah) cold water (air dingin) gorgeous girls (wanita-wanita cantik) three big houses (3 rumah besar)

a pair of new shoes (sepasang sepatu baru) an old car (sebuah sedan tua) dirty floor (lantai kotor) ten stupid students (10 siswa bodoh) two young cocconuts (dua kelapa muda)

Adjectives pada tabel di atas, misalnya: red menerangkan sweater (sweater berwarna merah), new menerangkan shoes (sepatu (yang) baru), old menerangkan car (mobil yang tua), young menerangkan cocconut (kelapa muda), dst. Contoh: 1. 2. 3. 4. My father has an old car. (Ayah saya mempunyai sebuah mobil tua) I like young coconut fruits. (Saya suka buah-buah kelapa muda) All criminals have bad attitudes. (Semua penjahat mempunyai peri laku yang buruk) Lazy students usually get bad results. (Murid-murid yang malas biasanya mendapatkan nilai/hasil yang jelek). 5. He is a fast runner. (Dia (adalah) seorang pelari yang cepat)

b. Dengan menggunakan linking verbs di antara nouns dan adjectives. Kata-kata yang tergolong linking verbs atau copulative verbs, antara lain: tobe look (tampak) seem (tampak) appear (tampak) feel (terasa) taste (terasa)
y y

sound (terdengar) smell (tercium,baunya) get (menjadi) become (menjadi) stay (tetap) remain (tetap)

To be : is, am, are, was, were, be, dan been. Penggunaan tobe ini harus sesuai dengan tensis yang digunakan. Sebagai linking verbs, kata-kata ini hanya bersifat pasif, dan hanya berfungsi untuk menjembatani nouns (umumnya sebagai subject kalimat) dengan adjectives (kata sifat) yang menerangkannya.

Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. This sweater is small. (Sweater ini kecil). Mary felt disappointed. (Mary merasa kecewa). The floor is dirty. (Lantainya kotor). The shoes are new. (Sepatu itu baru). That girl is so gorgeous. (Gadis itu begitu menawan). This house is big. (Rumah ini besar). The water is cold. (Airnya dingin).

Yang membuat kita bingung adalah kadang-kadang linking verbs (verb yang pasif), juga dapat digunakan sebagai verbs yang aktif. Jika sebagai verb yang aktif, verb tersebut diikuti oleh adverb, bukan oleh adjectives. Untuk menentukan apakah sebuah verb adalah verb yang pasif atau verb yang aktif, silakan dibaca topik : Perbedaan penggunaan simple present tense dengan present continuous tense. Cara menentukan verb pasif/aktif ini menjadi penting karena selain terkait dengan penentuan adjective dan adverb, juga terkait dengan dapat/tidaknya digunakan pada tensis-tensis progressive (continuous).

Penggunaan WHICH
Relative pronoun which dapat digunakan untuk membuat kalimat tanya (interrogative), noun clause dan adjective clause. Sama dengan penggunaan whose, which dalam kalimat tanya dan noun clause juga langsung diikuti oleh noun (i.e. which noun atau which one), dan artinya adalah noun yang mana. Dalam adjective clause, which tidak diikuti oleh noun, dan dalam hal ini, which diterjemahkan menjadi yang. Which tidak pernah digunakan untuk menanyakan atau menggantikan orang.

A. Penggunaan WHICH dalam kalimat tanya


Untuk membuat kalimat tanya dan jika yang ditanyakan adalah subject kalimat, kita dapat gunakan pola berikut:

Which noun + verb + ? Which one + verb + ?


Which one digunakan jika nounnya sudah pernah disebutkan atau sudah pernah diacu sebelumnya. Jika nounnya belum pernah disebutkan sebelumnya sebaiknya gunakan which noun agar lawan bicara tidak bingung benda yang mana yang anda tanyakan. Contoh: 1. Which bank got robbed? (Bank yang mana yang dirampok?). 2. Which candidate will win the contest? (Kandidat yang mana yang akan memenangkan kontes?). 3. Which books are on sale now? (Buku-buku yang mana yang diobral sekarang?). 4. Which countries have been considered developed ones? (Negara-negara yang mana yang telah dianggap negara-negara maju?). 5. Which juice is mine? (Jus yang mana jusku?). 6. Which homework must be done now? (PR yang mana yang harus dikerjakan sekarang?)

Dari contoh kalimat di atas dapat kita lihat bahwa noun yang mengikuti which dapat berupa singular noun (benda tunggal. Lihat contoh 1-2), plural noun (benda jamak. Lihat contoh 34), dan uncountable noun (benda tak dapat dihitung. Lihat contoh 5-6). Misalkan sekarang, semua nouns pada keenam contoh kalimat di atas sudah pernah disebutkan sebelumnya, maka nounnya dapat kita ganti dengan one jika noun tersebut singular dan uncountable , atau diganti dengan ones jika noun tersebut plural. 1. Which one got robbed? (Bank yang mana yang dirampok?). 2. Which one will win the contest? (Kandidat yang mana yang akan memenangkan kontes?). 3. Which ones are on sale now? (Buku-buku yang mana yang sedang diobral sekarang?). 4. Which ones have been considered developed countries? (Negara-negara yang mana yang telah dianggap negara-negara maju?). 5. Which one is mine? (Jus yang mana jusku?). 6. Which one must be done now? (PR yang mana yang harus dikerjakan sekarang?) Sebaliknya, jika yang ditanyakan adalah object kalimat, kita gunakan pola berikut:

Which noun + auxiliary/kata bantu + subject + verb + ? Which one + auxiliary/kata bantu + subject + verb + ?
Contoh:
1. Which language do you prefer to study, English or Japanese? = Which one do you prefer to study, English or Japanese? (Bahasa yang mana yang kamu lebih suka pelajari, Bahasa Inggris atau Bahasa Jepang?). 2. Which juice did you just drink? = Which one did you just drink? (Jus yang mana yang kamu minum tadi?). 3. Which places will you choose for your vacation? = Which ones will you choose for your vacation? (Tempat-tempat yang mana yang akan kamu pilih untuk liburanmu?). Seperti kita lihat, jika yang ditanyakan adalah object kalimat maka kita butuh auxiliary atau kata bantu dan menempatkannya sebelum subject kalimat (inversi) . Sebaliknya, jika yang ditanyakan adalah subject kalimat maka kita tidak butuh adanya inversi. Cara membuat kalimat tanya telah dibahas dengan panjang lebar pada topik : How to Address Questions.

B. Penggunaan WHICH dalam noun clause


Pola penggunaan which noun atau which one dalam noun clause pada prinsipnya sama dengan pola pada kalimat tanya. 1. Id like to know which bank got robbed. (Aku ingin tahu bank yang mana yang dirampok). Noun clause sebagai object kalimat. 2. Can you predict which candidate will win the contest? (Dapatkah memprediksi kandidat yang mana yang akan memenangkan kontes?). Noun clause sebagai object kalimat.

3. I am wondering which books are on sale now. (Aku ingin tahu buku-buku yang mana yang sedang diobral sekarang). Noun clause sebagai object kalimat. 4. Which countries have been considered developed ones can be read on Chapter three. (Negara-negara yang mana yang telah dianggap negara-negara maju dapat dibaca pada Bab 3). Noun clause sebagai subject kalimat. 5. We put the two glasses so close that we dont know which juice is mine and which juice is his. (Kami menaruh kedua gelas (berisikan jus) begitu dekat sehingga kami tidak tahu jus yang mana jusku dan jus yang mana jus dia). 6. I cant decide which homework must be done now. (Aku tidak dapat memutuskan PR yang mana yang harus dikerjakan sekarang?). 7. My father always asks me which language I prefer to study. (Ayahku selalu bertanya kepadaku bahasa yang mana yang aku lebih suka pelajari). 8. I want to make sure which juice you just drank. (Jus yang mana yang kamu minum tadi?). 9. Please tell me which places you will choose for your vacation! = Which ones will you choose for your vacation? (Katakan padaku tempat-tempat yang mana yang akan kamu pilih untuk liburanmu?). Dengan menggantikan noun setelah which dengan one atau ones (jika nounnya plural) maka diperoleh kalimat-kalimat berikut: 1. Id like to know which one got robbed. (Aku ingin tahu bank yang mana yang dirampok). Noun clause sebagai object kalimat. 2. Can you predict which one will win the contest? (Dapatkah memprediksi kandidat yang mana yang akan memenangkan kontes?). Noun clause sebagai object kalimat. 3. I am wondering which ones are on sale now (Aku ingin tahu buku-buku yang mana yang sedang diobral sekarang). Noun clause sebagai object kalimat. 4. Which ones have been considered developed ones can be read on Chapter three? (Negara-negara yang mana yang telah dianggap negara-negara maju dapat dibaca pada Bab 3). Noun clause sebagai subject kalimat. 5. We put the two glasses so close that we dont know which one is mine and which juice is his? (Kami menaruh kedua gelas (berisikan jus) begitu dekat sehingga kami tidak tahu jus yang mana jusku dan jus yang mana jus dia). 6. I cant decide which one must be done now? (Aku tidak dapat memutuskan PR yang mana yang harus dikerjakan sekarang?) 7. My father always asks me which one I prefer to study. (Ayahku selalu bertanya kepadaku bahasa yang mana yang aku lebih suka pelajari). 8. I want to make sure which one you just drank. (Aku ingin meyakinkan jus yang mana yang kamu minum tadi?). 9. Please tell me which ones you will choose for your vacation! (Katakan padamu tempat-tempat yang mana yang akan kamu pilih untuk liburanmu?). Dan jika kita perhatikan (khususnya contoh 7-9), kalimat tanya berubah menjadi kalimat positif (affirmative) atau juga dalam kalimat negatif, jika digunakan sebagai noun clause. Inilah yang disebut dengan embedded question yang telah banyak dibahas pada topik: Cara Membuat Embedded Questions. Dan cara membuat noun clause dapat dibaca pada topik: Noun clauses.

C. Penggunaan WHICH dalam adjective clause

Dalam adjective clause, which hanya dapat digunakan untuk menggantikan benda. Which tidak pernah digunakan untuk menggantikan orang walaupun dalam informal speaking sekali pun. Pola penggunaan which dalam adjective clause (relative clause) adalah sebagai berikut:

which + verb + (jika which menggantikan subject kalimat) which + subject + verb + (jika which menggantikan object kalimat)
Yang juga perlu diperhatikan ketika menggunakan which dalam adjective clause adalah tipe benda yang digantikannya atau diacunya. Jika benda yang digantikannya atau diacunya singular dan uncountable maka verb yang mengikuti which juga harus singular, sebaliknya jika benda yang digantikannya atau diacunya plural (jamak) maka verb yang mengikuti which juga harus plural. Contoh: 1. The books which were on sale last week have been sold out. (Buku-buku yang diobral minggu lalu telah terjual habis). Which menggantikan plural noun: the books. 2. The photos which you gave me twenty-five years ago still look good in my photo album. (Foto-foto yang kamu berikan aku 25 tahun yang lalu masih tampak bagus di album fotoku). 3. The book which is on the table is mine. (Buku yang di atas meja itu adalah bukuku). Which menggantikan singular noun: the book. 4. We are studying sentences which contain adjective clauses. (Kita sedang mempelajari kalimat-kalimat yang mengandung adjective clause). 5. The movie which we saw last week wasnt very good. Kelima contoh kalimat ini mengandung restrictive clause, yaitu adjective clause yang tidak dapat dihilangkan dari kalimat, sebab kalau dihilangkan makna kalimatnya menjadi berubah atau menimbulkan pertanyaan bagi lawan bicara. Dalam hal ini, which dapat digunakan secara interchangable dengan THAT. 1. The books that were on sale last week have been sold out. (Buku-buku yang diobral minggu lalu telah terjual habis). 2. The photos that you gave me twenty-five years ago still look good in my photo album. (Foto-foto yang kamu berikan aku 25 tahun yang lalu masih tampak bagus di album fotoku). 3. The book that is on the table is mine. (Buku yang di atas meja itu adalah bukuku). 4. We are studying sentences that contain adjective clauses. (Kita sedang mempelajari kalimat-kalimat yang mengandung adjective clause). 5. The movie that we saw last week wasnt very good. Tetapi, which dan that tidak interchangable pada nonrestrictive clause, yaitu adjective clause yang hanya memberi informasi tambahan yang tidak begitu penting kepada noun yang diterangkannya. Jika dihilangkan dari kalimat, makna kalimatnya tidak berubah dan tidak menimbulkan pertanyaan atau tidak membuat lawan bicara bingung.

Contoh: 1. The fish, which cannot survive without water, should be kept underwater all the time. (Ikan itu, yang tidak dapat hidup tanpa air, harus selalu berada di dalam air). 2. Sea water, which is salty, is where sea weeds grow. (Air laut, yang rasanya asin, adalah tempat rumput laut tumbuh). 3. A horse, which has four legs, runs faster than a man, who has two legs. Ajective clause pada ketiga contoh ini adalah nonrestrictive clause (perhatikan: adjective clause ini diletakan di antara koma pembuka dan koma penutup). Dalam hal ini, which tidak dapat digantikan dengan that.

Penggunaan WHO, WHOM, WHOSE


A. Penggunaan WHO vs WHOM
Relative pronoun who dan whom dua-duanya berarti siapa kalau digunakan dalam kalimat tanya dan noun clause. However, who dan whom dua-duanya akan berarti yang kalau digunakan dalam adjective clause. Dalam formal writing or speaking, penggunaan who dan whom sedikit berbeda.
a. Penggunaan WHO vs WHOM dalam kalimat tanya

Dalam kalimat tanya (interrogative), who digunakan untuk menanyakan subject kalimat. Pola penggunaan who adalah sebagai berikut:

Who + verb + object + ?


1. Who has this great car? (Siapa punya mobil bagus ini?). 2. Who was the first human to set foot on the moon surface? (Siapa orang yang pertama kali menginjakkan kaki di permukaan bulan?). 3. Who will accompany you to the party? (Siapa yang akan menemani kamu ke pesta itu?).

Kalau ketiga kalimat tanya di atas dijawab, maka akan terlihat bahwa who memang menggantikan subject kalimat.
1. My father has this great car. Atau disingkat: My father does. 2. Neil Armstrong was the first human to set foot on the moon surface. Atau : Neil Armstrong was. 3. My cousin will. (Sepupuku).

Whom dalam kalimat tanya (interrogative) digunakan untuk untuk menanyakan object kalimat. Whom tidak pernah digunakan untuk menggantikan subject kalimat. Pola penggunaan whom adalah sebagai berikut:

Whom + auxiliary/kata bantu + subject + verb + ?


1. Whom do you love more? (Siapa yang lebih kamu cintai?). 2. For whom did he buy that necklace? For his girl friend? (Untuk siapa dia membeli kalung itu? Untuk pacarnya?). 3. With whom will you go to the party? (Dengan siapa kamu akan pergi ke pesta itu?).

Walaupun letak whom di awal kalimat, whom ini sebenarnya menanyakan atau menggantikan object kalimat. Perhatikan jawaban dari ketiga pertanyaan di atas berikut ini. (Yang dicetak tebal adalah kata-kata yang digantikan oleh whom dan berfungsi sebagai object kalimat.
1. I love you more. (Aku lebih mencintai kamu). 2. No, It was not for his girl friend. He bought that necklace for his sister. (Bukan, kalung itu bukan untuk pacarnya. Dia membeli kalung itu untuk adiknya). Dalam kalimat ini that necklace adalah direct object, sedangkan his sister adalah indirect object. 3. I will go to the party with my cousin. (Aku akan pergi ke pesta itu dengan sepupuku). b. Penggunaan WHO vs WHOM dalam noun clause dan adjective clause

Penggunaan who dalam noun clause dan adjective clause adalah sama dengan penggunaan who pada kalimat tanya, yaitu untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai subject kalimat.
1. Would you tell me who has this car? (noun clause) 2. Neil Armstrong, who was the first human to set foot on the moon surface, is from the United States. (adjective clause). 3. I d like to know who will accompany you to the party. (noun clause).

Dan begitu juga dengan penggunaan whom. Pada noun clause dan adjective clause, whom digunakan untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai object kalimat. Bedanya dengan kalimat tanya adalah tidak digunakannya atau tidak dilakukan inversi auxiliary ke depan subject kalimat. Dengan kata lain, setelah whom langsung diikuti oleh subject kalimat. Pola ini telah banyak dibahas pada topik: How to Address Questions dan Cara Membuat Embedded Questions.
1. Please tell me whom you love more! (Tolong kasi tahu aku siapa yang lebih kamu cintai). Noun clause. Perhatikan: kata bantu DO dihilangkan karena kata bantu DO tidak digunakan dalam embedded question. 2. Do you know for whom he bought that necklace? (Apakah kamu tahu untuk siapa dia membeli kalung itu?). Noun clause. 3. My cousin with whom I will go to the party is very pretty? (Sepupuku orang yang akan aku ajak ke pesta itu adalah sangat cantik). Adjective clause.

Remember: Selalu gunakan rules di atas in FORMAL writing or formal speaking (misalnya dalam ujian di sekolah dan test TOEFL). In informal writing or speaking, however, native English speakers lebih sering menggunakan who untuk menggantikan object kalimat.
1. Please tell me who you love more!

2. Do you know who he bought that necklace for ? 3. My cousin who I will go to the party with is very pretty?

Selain itu, bule juga sering menggunakan THAT untuk menggantikan orang yang posisinya sebagai subject dan object kalimat.
1. The first human that set foot on the moon surface was Neil Armstrong. Adjective clause. 2. You d better get dressed now because the beautiful girl that you told me last night will come over to our place in less than an hour. (Kamu sebaiknya ganti pakaian sekarang sebab cewek cantik yang kamu bilang ke aku tadi malam akan mampir ke tempat (rumah) kita dalam waktu kurang dari satu jam).

B. Penggunaan WHOSE
Relative pronoun whose jika digunakan dalam kalimat tanya juga berarti siapa, sedangkan jika digunakan dalam noun clause dan adjective clause biasanya diterjemahkan menjadi nya. Hal ini tergantung pada konteks kalimat.
a. Penggunaan WHOSE dalam kalimat tanya

Berbeda dengan penggunaan who dan whom, penggunaan whose pada umumnya diikuti oleh noun (i.e. whose + noun), dan digunakan untuk menyatakan kepemilikan (siapa yang punya) noun tersebut. Pola kalimat tanya yang menggunakan whose adalah:

Whose noun + verb + object + ? (jika yang ditanyakan adalah subject


kalimat; Lihat contoh1&2 di bawah)

Whose noun + auxilliary/kata bantu + verb + object + ?


(jika yang ditanyakan adalah object kalimat; Lihat contoh 3-4)
1. Whose car is this? (Mobil siapa ini?) = Who has this car? 2. Whose money got stolen? (Uang siapa yang dicuri?) = Who has the money that got stolen? 3. Whose book did you copy? (Buku siapa yang kamu copy?) = Who has the book (that) you copied? 4. Whose cloth are you wearing? (Bajunya siapa yang sedang kamu pakai?) = Who has the cloth (that) you are wearing? b. Penggunaan WHOSE dalam noun clause dan adjective clause

Dalam noun clause dan adjective clause, makna whose pada prinsipnya sama dengan his, her, its, dan their.
1. I know the man whose car was parked in front of your house. (Aku tahu cowok yang mobilnya diparkir di depan rumahmu). Adjective clause. whose car = his car. 2. The juries are still debating whose performance was the best. (Para juri masih sedang berdebat performa siapa yang terbaik). Noun clause. whose performance = his/her performance. 3. Some Indonesian people have historic sculptures whose values are inestimable in their house. (Beberapa orang Indonesia punya patung-patung bersejarah yang nilainya tidak

dapat diprediksi (saking mahalnya) di rumah mereka). Adjective clause. whose values = their values. 4. We will leave the apartment whose rent will soon be sharply increased . (Kami akan meninggalkan (pindah dari) apartement yang sewanya akan segera dinaikkan secara tajam. whose rent = its rent.

Perbedaan makna a little/few dan little/few


Penggunaan article a sebelum determiner little, few adalah optional (bisa digunakan, bisa juga tidak). Apakah penggunaan article a ini membuat makna kalimat tersebut berubah? Determiner little dan few, akan sedikit berbeda jika diawali oleh article a dibandingkan dengan jika tidak diawali oleh article a. Jika a digunakan, si pembicara memiliki perasaan positif (puas, bahagia, senang) terhadap noun yang mengikutinya. Sebaliknya, jika a tidak digunakan, maknanya negatif, si pembicara tidak puas, tidak happy, dengan noun yang mengikutinya.
y y

She has a little food. John has a little money.

Di kedua kalimat ini si pembicara merasa puas/merasa cukup bahwa she punya makanan, bahwa John punya uang, walaupun jumlahnya sedikit. Ekspresi ini juga digunakan untuk merendahkan diri, sebenarnya punya banyak makanan atau banyak uang tapi bilangnya sedikit. But, makna positif pada kedua kalimat di atas akan menjadi negatif jika digunakan kata ONLY:
y y

She has ONLY a little food. John has ONLY a little money.

Kalimat dengan ONLY ini maknanya sama jika article a dihilangkan:


y y

She has little food. John has little money.

Di kedua kalimat ini, si pembicara mengekspresikan bahwa she memang benar cuma punya sedikit makanan, dan John hanya punya sedikit uang. She membutuhkan lebih banyak makanan dan John butuh lebih banyak uang. Begitu juga pada penggunaan a few dan few. Kalimatnya akan bermakna posisif jika a digunakan, dan bermakna negatif jika a tidak digunakan.
y

Dodo has a few friends.

Si pembicara mengekspresikan bahwa Dodo sudah punya CUKUP teman dan merasa puas dengan jumlah teman yang dimiliknya. Sebaliknya, jika ditulis:

Dodo has few friends

si pembicara mengekspresikan bahwa Dodo hanya punya sedikit teman, dan Dodo butuh teman lebih banyak lagi. Ya, cuma itu sedikit perbedaan makna antara little dan few dengan a dan tanpa a. Namun, yang terpenting untuk diingat adalah : (a) little hanya boleh diikuti oleh uncountable noun, sedangkan (a) few hanya boleh diikuti oleh countable noun.

Gerunds dan Penggunaannya


Yang dimaksud dengan gerund adalah verb1+ing yang difungsikan sebagai noun (kata benda). Misalnya: killing, receiving, answering, playing, studying, dst. Dalam kalimat, gerund dapat digunakan sebagai subject, object, dan modifier.

A. Gerunds as Subjects
Penggunaan gerund sebagai subject kalimat sudah dibahas pada sentence components tentang subject kalimat. Untuk merefresh memori anda, perhatikan contoh berikut:
1. Having a lot of money is better than having a little. (Punya banyak uang lebih baik dibanding punya sedikit uang). 2. Writing and speaking are two different aspects in a language. (Menulis dan berbicara adalah 2 aspek yang berbeda dalam sebuah bahasa). 3. Dropping out of school has caused him hard to find a good job. (Putus sekolah telah membuat dia sulit mendapatkan pekerjaan yang layak/bagus).

B. Gerunds as Objects
Jika verb mengikuti verb lainnya atau mengikuti prepositions, maka verb yang mengikuti ini berfungsi sebagai object kalimat.

1. Setelah verbs
Seperti halnya pada infinitive, gerund juga dapat mengikuti verbs tertentu, seperti pada pola kalimat berikut: Subject + verb + gerund Berikut adalah verbs yang langsung diikuti oleh gerund. admit (mengakui) appreciate (menghargai) avoid (menghindari) enjoy (menikmati) finish (menyelesaikan) mind (keberatan) regret (menyesali) report (melaporkan) resent (menyesali)

cant help miss (merindukan) consider (mempertimbangkan) postpone (menunda) complete (menyelesaikan) practice (berlatih) delay (menunda) quit (berhenti) deny (menyangkal) recall (mengingat) begin (mulai) cant stand (tidak tahan) continue (melanjutkan) dislike (tidak suka) stop (berhenti) Note: dread (takut) hate (benci) like (suka) remember (ingat)

resist (bersikeras) resume (memulai lagi) risk (mengambil resiko) suggest (menyarankan)

love (cinta) prefer (lebih suka) start (mulai) forget (lupa)

a) Verbs pada baris pertama selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitives). Cant help di sini berarti not able to avoid a situation, or stop something from happening . b) Verbs pada baris kedua selain diikuti oleh gerund juga dapat diikuti oleh infinitive dengan makna sama dengan bentuk gerund-nya. (Lihat contohnya pada infinitive). c) Verbs pada baris ketiga juga dapat diikuti oleh infinitive, tetapi maknanya berbeda dengan bentuk gerund-nya. Lihat contah 8, 9 & 10 dan bandingkan perbedaan maknanya dengan contoh pada infinitive). Contoh:
1. Has Ryan admitted killing eleven people yet? (Apakah Ryan telah mengakui membunuh 11 orang?). 2. I appreciated being given suggestions by her. (Saya menghargai diberi saran-saran oleh dia). 3. Tony always avoids answering my questions. (Tony selalu menghindar menjawab pertanyaan-pertanyaan saya). 4. I enjoyed being with you last night. (Saya menikmati bersama dengan kamu tadi malam). 5. Have you finished reading the book yet? (Apakah kamu telah selesai membaca buku itu?) 6. They prefer playing football to studying. (Mereka lebih milih/suka main sepakbola daripada belajar). Note: Verb prefer jika diikuti oleh gerund, pola kalimatnya berbeda dengan jika diikuti oleh invinitive. 7. I can t help worrying about the upcoming exam. (Saya tidak bisa berhenti mengkhawatirkan ujian yang segera/sudah dekat itu). 8. I want to stop smoking. (Saya mau berhenti merokok). Dalam kalimat ini, subject I berkeinginan untuk tidak merokok-merokok lagi. 9. My brother always remembers locking his car. (Kakak saya selalu ingat mengunci mobilnya). Selama ini, mobilnya belum pernah dalam keadaan tidak terkunci. Note: Gunakan gerund setelah verb remember jika aktivitasnya sudah dilakukan in the past. 10. My brother never forgets locking his car. (Kakak saya tidak pernah lupa mengunci mobilnya). Sama dengan contoh 7, selama ini, mobilnya belum pernah dalam keadaan tidak terkunci. Note: Gunakan gerund setelah verb forget jika aktivitasnya sudah dilakukan in the past.

2. Setelah prepositions

Sebelum diikuti oleh gerunds, prepositions (kata depan) biasanya mengikuti verbs, adjectives, atau nouns. Perhatikan pola berikut: verb adjective noun

Subject

preposition

gerund

a. Verbs + prepositions + gerunds

Phrase pada table berikut adalah verbs + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive.) approve of (menyetujui) be better off (lebih baik) give up (berhenti) put off (memadamkan) object to (keberatan) think about (memikirkan) think of (memikirkan) worry about (mencemaskan) succeed in (berhasil) look forward (mengharapkan) count on (percaya pada) depend on (tergantung pada) insist on (bersikeras pada) keep on (meneruskan) rely on (tergantung pada) to confess to (mengakui)

Note: Walaupun diikuti oleh preposition to, phrase pada baris kedua selalu diikuti oleh gerund. So, jangan dibingungkan dengan infinitive. Contoh:
1. He gave up smoking because of his doctor s advice. (Dia berhenti merokok karena saran dokternya). 2. Jenny insisted on buying that cellphone instead of this one. (Jenny bersikeras untuk membeli HP itu daripada HP ini). 3. Have you ever thought of studying abroad? (Pernahkah kamu berfikir untuk belajar di luar negeri?) 4. After a long trial and error, he finally succeeded in fixing his laptop. (Setelah lama mencobacoba, dia akhirnya berhasil memperbaiki laptopnya). 5. My older sister objected to not being allowed to go out wit her friends. (Kakak saya keberatan tidak diijinkan keluar rumah dengan teman-temannya). 6. I am looking forward to seeing you soon. (Saya (sedang) sangat menantikan untuk bertemu denganmu segera). INCORRECT jika: I am looking forward to see you soon. 7. No one has confessed to stealing my money yet. (Tak seorang pun yang telah mengaku mencuri uang saya). INCORRECT jika: No one has confessed to steal my money yet. b. Adjectives + prepositions + gerunds

Phrase pada table berikut adalah adjectives + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive.)

accustomed to (terbiasa interested

in

(tertarik fond of (gemar pada)

dengan) intent on (bermaksud) afraid of (takut pada) Contoh:

dengan) tired of (lelah akan) capable of (bisa/mampu) successful in (sukses pada)

1. Will you be capable of finishing your work by noon tomorrow? (Apakah kamu (akan) bisa menyelesaikan pekerjaanmu sebelum jam 12 siang besok?). 2. Are you afraid of sleeping in the dark? (Apakah kamu takut tidur dalam keadaan gelap?). 3. I am tired of studying all day long. Let s go out to have fun. (Saya lelah (karena) belajar seharian. Ayo kita cari kesenangan di luar). 4. Judith is fond of singing while taking a shower. (Judith gemar menyanyi ketika sedang mandi shower). 5. Bobby is accustomed to buying roses for his girlfriend. (Bobby terbiasa membeli mawar untuk pacarnya). c. Nouns + prepositions + gerunds

Phrase pada table berikut adalah nouns + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive.) choice of (pilihan) intention of (maksud) possibility of (kemungkinan excuse for (alasan kenapa) methods for/of (metode akan) untuk) reason for (alasan dari) Contoh:
1. The teacher gave us a choice of taking another exam. (Guru itu memberi kita pilihan untuk mengikuti ujian lagi). 2. I am so sorry. I had no intention of hurting your feeling. (Saya sangat menyesal. Saya tidak punya maksud untuk menyakiti hatimu). 3. He always has an excuse for being late. (Dia selalu punya alasan kenapa (dia) telat). 4. There is no possibility of recruiting new employees during recession we are facing now. (Tidak ada kemungkinan untuk merekrut pegawai baru selama resesi yang sedang kita hadapi sekarang). 5. Have you found the best method for improving your English yet? (Apakah kamu sudah menemukan metode terbaik untuk meningkatkan (kemampuan) bahasa Inggris kamu?) 6. Your reason for getting bad grades is a big nonsense. (Alasan kamu kenapa nilai-nilai kamu jelek adalah omong kosong/bualan belaka).

C. Gerunds as Modifiers
Sering kita temukan kalimat yang menggunakan modifier berupa clause (i.e. prepositions + S + V). Jika subject dari main clause dan modifier tersebut sama, subject dari modifier tersebut dapat dihilangkan, tetapi verbnya berubah menjadi gerund. Contoh:

1. After doing the homework, I will play football. = After I do my homework, I will play football. 2. Cats usually snore while sleeping. = Cats usually snore while they ( the cats) are sleeping. 3. I had had a very bad English before reading these articles. = I had had very bad English before I read these articles. 4. Besides watching movies, I like reading novels. = Besides I like watching movies, I like reading novels. 5. Because of not studying well, I didn t pass the test. = Because I didn t study well, I didn t pass the test. Note: Penggunaan because of dan because adalah berbeda. Can you see the difference?

D. Penggunaan (pronoun/noun) sebelum gerunds


Pada pola-pola di atas, sebelum gerund juga dapat disisipi pronoun dalam bentuk possessive adjectives (i.e. my, your, his, her, its, their, our) atau oleh noun dalam bentuk possessive (i.e. noun+s, misalnya: Johns, Rinis, Indonesias, ect). Subject Subject verb verb adjective noun -

prepositions prepositions

(pronoun/noun) in possessive form

gerund

Note: Perhatikan perbedaan pronoun yang digunakan pada infinitive. Contoh:


1. We are looking forward to your coming next week. (Kami sangat menantikan kedatanganmu minggu depan). 2. My father doesn t approve of my brother s marrying her. (Ayah saya tidak menyetujui kakak saya mengawini dia). 3. They resented the teacher s not announcing the exam sooner. (Mereka menyesalkan pak guru yang tidak mengumumkan ujian lebih awal). 4. He objected to my calling his girlfriend last night. (Dia keberatan atas telpon yang saya lakukan ke pacarnya tadi malam). 5. We all regret Danny s not going to school anymore. (Kita semua menyesalkan Danny yang tidak sekolah lagi). 6. Before my sister s leaving for Bali next week, my parents are going to have a small gathering at home this weekend. (Sebelum saudara perempuan saya berangkat ke Bali minggu depan, orang tua saya akan mengadakan acara ngumpul di rumah akhir pekan ini). 7. After his confessing to using drugs, Maria didn t want to see him again. (Setelah dia mengaku menggunakan narkoba, Maria tidak ingin bertemu dia lagi).

Negative form Gerunds


Bentuk negative gerunds dibuat dengan dengan menempatkan adverb NOT di depan gerund tersebut. Contoh:

1. She regretted not seeing her boyfriend last weekend.(Dia menyesal tidak bertemu pacarnya akhir pekan lalu). 2. Students are usually worried of not getting good grades. (Murid biasanya cemas tidak akan mendapatkan nilai bagus). 3. The criminal insisted on not telling the truth even though the policemen had tortured him. (Penjahat itu bersikeras tidak menceritakan yang sebenarnya walaupun polisi telah menyiksanya).

Penggunaan DO, DOES, DID, dan DONE


Penggunaan kata DO kadang membingungkan karena selain sebagai kata kerja (verb) juga dapat sebagai kata bantu yang digunakan dalam kalimat tanya (interrogative) dan kalimat negatif (negative form), dan kadang-kadang dalam kalimat positif.

1. Penggunaan DO/DOES
a. Sebagai kata kerja.

DO tergolong kata kerja tidak beraturan (irregular verb) yang artinya mengerjakan atau melakukan atau menyelesaikan. Bentuk verb2 dan verb3-nya berturut-turut adalah DID, dan DONE. DO digunakan pada kalimat simple present tense jika subject-nya plural. Plural subject yang dimaksud adalah I, we, you, they, dan nouns yang dapat digantikan dengan I, we, you, atau they. Contoh:
1. I do my homework everyday. (Aku mengerjakan PRku tiap hari). 2. We do house cleaning every other day. (Kami mengerjakan pembersihan rumah tiap dua hari sekali). Lebih enak diterjemahkan: Kami membersihkan rumah dua hari sekali). 3. You do that and I will do this. (Kamu kerjakan itu dan aku akan kerjakan ini). 4. They do their homework every week. (Mereka mengerjakan PRnya tiap minggu). 5. Ani and Anggi do their homework every Friday night. (Ani dan Anggi mengerjakan PRnya tiap Jumat malam = malam Sabtu). Digunakan DO karena Ani dan Anggi dapat digantikan dengan pronoun they.

DOES adalah bentuk singular dari verb1 DO. DOES digunakan pada kalimat present tense jika subjectnya singular. Yang dimasud dengan singular subject adalah he, she, it dan nouns yang dapat digantikan dengan he, she atau it. Contoh:
1. He does his homework everyday. (Dia mengerjakan PRnya tiap hari). 2. She does house cleaning every other day. (Dia mengerjakan pembersihan rumah tiap dua hari sekali).

3. Andi always does a great job. (Andi selalu mengerjakan perkerjaannya dengan sangat baik). Digunakan DOES karena Andi dapat diganti dengan pronoun he. 4. My little sister does the dishes everyday. (Adikku (cewek) membersihkan piring-piring (dan alat makan lainnya) tiap hari). 5. The washing machine is good. It does the washing very well. (Mesin cuci itu bagus. Mesin cuci itu melakukan pencucian dengan sangat baik= Mesin cuci itu membersihkan pakaianpakaian dengan sangat baik).

Selain dapat digunakan dalam simple present tense, DO juga dapat digunakan dalam kalimat simple future tense (membentuk verb phrase WILL DO, IS/AM/ARE GOING TO DO) dan past future tense (membentuk verb phrase WOULD DO, WAS/WERE GOING TO DO). Dalam hal ini, DOES tidak dapat digunakan. Contoh:
1. He will do his homework tomorrow. (Dia akan mengerjakan PRnya besok). 2. She would do the house cleaning yesterday but she didn t. (Dia akan mengerjakan pembersihan rumah kemarin tetapi tidak jadi). 3. My little sister is going to do the dishes in an hour. (Adikku (cewek) akan membersihkan piring-piring (dan alat makan lainnya) lagi satu jam lagi). 4. The washing machine is good. It will do the washing very well. (Mesin cuci itu bagus. Dia akan membersihkan pakaian-pakaian dengan baik). 5. They were going to do the math problems last night. For an unknown reason, they didn t. (Mereka akan mengerjakan soal-soal matematika tadi malam. Karena alasan yang tidak diketahui, mereka tidak jadi). b. Sebagai kata bantu

Sebagai kata bantu, DO dan DOES umumnya digunakan pada kalimat negatif dan kalimat tanya dalam pola simple present tense, dan jika kalimat tersebut menggunakan kata kerja. DO digunakan jika subjectnya plural, sedangkan DOES digunakan jika subjectnya singular.

y y

I/we/you/they + DO + not + verb1 + He/she/it + DOES + not + verb1 + DO + I/we/you/they + verb1 + ? DOES + he/she/it + verb1 + ?

y y

Contoh:
1. He doesn t do his homework everyday. (Dia tidak mengerjakan PRnya tiap hari). Di kalimat ini, does adalah kata bantu, sedangkan do adalah verb1. 2. She doesn t do house cleaning every other day. (Dia tidak mengerjakan pembersihan rumah tiap dua hari sekali). 3. Andi doesn t always do a great job. (Andi tidak selalu mengerjakan perkerjaannya dengan sangat baik).

4. My little sister doesn t do the dishes everyday. (Adikku (cewek) tidak membersihkan piringpiring (dan alat makan lainnya) tiap hari). 5. The washing machine isn t good. It doesn t do the washing well. (Mesin cuci itu tidak baik. Mesin cuci itu tidak membersihkan pakaian-pakaian dengan baik). 6. Do you go to school everyday? (Apakah kamu pergi ke sekolah tiap hari?) 7. Does Amy want to meet me? (Apakah Amy ingin ketemu aku?). 8. Do they play badminton every night? (Apakah mereka main bulutangkis tiap malam?). 9. Do you love him? (Apakah kamu mencintainya?). 10. Does that man have a lot of money? (Apakah cowok itu punya banyak uang?)

Kadang-kadang kata bantu DO dan DOES digunakan pada kalimat positif, khususnya ketika menjawab pertanyaan. Penggunaan kata bantu ini dimasudkan untuk mengeraskan arti atau memberi penekanan. Pola kalimatnya adalah:

y y

I/we/you/they + DO + verb1 + He/she/it + DOES + verb1 +

Contoh berikut adalah jawaban dalam bentuk kalimat positif terhadap contoh kalimat tanya 6 -10 di atas:
1. Yes, I DO go to school everyday. (Ya, aku memang/betul pergi ke sekolah tiap hari). 2. Yes, Amy DOES want to meet you. (Ya, Amy memang ingin ketemu kamu). 3. Yes, they DO play badminton every night. (Ya, mereka memang main bulutangkis tiap malam). 4. Yes, I DO love him. (Ya, aku memang mencintainya). 5. Yes, he DOES have a lot of money. (Ya, cowok itu memang punya banyak uang).

2. Penggunaan DID
a. Sebagai kata kerja

Kata kerja DID hanya dapat digunakan pada kalimat simple past tense. Bentuknya tetap DID walaupun subjectnya singular maupun plural.

Subject + DID +

Contoh:
1. He did his homework yesterday. (Dia mengerjakan PRnya kemarin). 2. She did house cleaning two days ago. (Dia mengerjakan pembersihan rumah dua hari yang lalu). 3. Andi did a great job. (Andi mengerjakan perkerjaannya dengan sangat baik). 4. My little sister did the dishes a few minutes ago. (Adikku (cewek) membersihkan piringpiring (dan alat makan lainnya) beberapa menit yang lalu). 5. My mom did the ironing for me last night. (Ibuku menyeterika pakaianku tadi malam).

b. Sebagai kata bantu

Kata bantu DID umumnya digunakan pada kalimat negatif dan kalimat tanya pada simple past tense.

y y

Subject + DID + not + verb1 + DID + subject + verb1 + ?

Contoh:
1. He didn t do his homework yesterday. (Dia tidak mengerjakan PRnya kemarin). 2. She didn t do house cleaning last Saturday. (Dia tidak mengerjakan pembersihan rumah hari Sabtu lalu). 3. Andi didn t do a great job. (Andi tidak mengerjakan perkerjaannya dengan baik). 4. My little sister didn t do the dishes this morning. (Adikku (cewek) tidak membersihkan piring-piring (dan alat makan lainnya) tadi pagi). 5. The washing machine isn t good. It didn t do the washing well. (Mesin cuci itu tidak baik. Mesin cuci itu tidak membersihkan pakaian-pakaian dengan baik). 6. Did you go to school last Friday? (Apakah kamu ke sekolah hari Jumat lalu?) 7. Did Amy want to meet me? (Apakah Amy ingin ketemu aku?). 8. Did they play badminton last night? (Apakah mereka main bulutangkis tadi malam?). 9. Did you love him? (Apakah dulu kamu mencintainya?). 10. Did that man have a lot of money? (Apakah dulu cowok itu punya banyak uang?)

Seperti halnya kata bantu DO dan DOES, kadang-kadang kata bantu DID juga digunakan pada kalimat positif, khususnya ketika menjawab pertanyaan. Tujuanya sama yaitu untuk mengeraskan arti atau memberi penekanan. Pola kalimatnya adalah:

Subject + DID + verb1 + .


Contoh berikut adalah jawaban dalam bentuk kalimat positif terhadap contoh kalimat tanya 2.b: 6 -10 di atas:
1. 2. 3. 4. 5. Yes, I DID go to school last Friday. (Ya, aku memang/betul ke sekolah hari Jumat lalu). Yes, Amy DID want to meet you. (Ya, Amy memang ingin ketemu kamu). Yes, they DID play badminton last night. (Ya, mereka memang main bulutangkis tadi malam). Yes, I DID love him. (Ya, dulu aku memang mencintainya). Yes, he DID have a lot of money before. (Ya, dulu cowok itu memang punya banyak uang).

3. Penggunaan DONE
a. Sebagai kata kerja

Done adalah bentuk verb3 dari DO. Done digunakan pada kalimat-kalimat yang menggunakan present perfect tense, past perfect tense, future perfect tense, dan past future perfect tense, baik pada kalimat positif, negatif, maupun kalimat tanya.

y y

Subject + have/has + DONE + Subject + had + DONE + Subject + will have + DONE + Subject + would have + DONE +
He has done his homework. (Dia telah mengerjakan PRnya). She has done the house cleaning. (Dia telah mengerjakan pembersihan rumah). Andi has done a great job. (Andi teal mengerjakan perkerjaannya dengan sangat baik). My little sister had done the dishes before my mother arrived home. (Adikku (cewek) telah (selesai) membersihkan piring-piring (dan alat makan lainnya) sebelum ibuku tiba di rumah). The washing machine had done the washing very well before it was out of order last week . (Mesin cuci itu telah membersihkan pakaian-pakaian dengan sangat baik sebelum rusak minggu lalu). This homework will have been done by 5 p.m. (PR ini akan telah terselesaikan sebelum jam 5). He shouldn t have done it. (Dia semestinya telah tidak melakukannya). I agree. If I were he, I wouldn t have done it. (Aku sependapat. Jika aku adalah dia, aku tidak akan melakukannya). Have you done your homework yet? (Apakah kamu telah mengerjakan PRmu?). Yes, I have done it. (Ya, aku telah mengerjakannya).

y y

Contoh:
1. 2. 3. 4. 5.

6. 7. 8. 9. 10.

Selain pada kalimat aktif, DONE dapat digunakan pada kalimat pasif (passive voice) pada semua tensis.

Subject + to be + DONE +

Contoh:
1. The work has been done by a professional. (Pekerjaan itu telah dikerjakan oleh seorang profesional). 2. The dishes are being done by my sister. (Piring-piring (kotor) itu sedang dibersihkan/dicuci oleh adikku). 3. It will be done soon. (Itu akan segera dikerjakan). b. Sebagai adjective

Seperti halnya verb3 lainnya, DONE juga dapat digunakan sebagai adjective.

Contoh:
1. I really want to get this done ASAP. (Aku sangat ingin hal ini terselesaikan secepat mungkin. ASAP = as soon as possible). 2. How would you like your steak sir: raw, medium or well done? (Steak yang bagaimana yang tuan pesan; belum mateng benar, sedang-sedang, atau mateng betul?).

Anda mungkin juga menyukai