Anda di halaman 1dari 36

Tutorial 5 (01-04-2012) MANAJEMEN KEUANGAN (Modul 5)

Click to edit Master subtitle style UT KOREA 2012

Tutor : Widita Rarasati Email: widita.rarasati@gmail.com Ustream:

4/7/12
widita rarasati

TUJUAN
1. 2.

Menghitung risiko Menghubungkan faktor risiko dalam analisis investasi, baik risiko diukur sebagai risiko total maupun risiko sistematis Menjelaskan masalah yang mungkin dihadau sewaktu dipergunakan risiko sistematis maupun risiko total

3.

4/7/12

KEGIATAN BELAJAR 1: Memasuki Resiko dalam Analisis Proyek

4/7/12

Resiko
Definisi: kemungkinan adanya sesuatu yang tidak menguntungkan akan terjadi di masa mendatang (chance that some unfavorable event will occur ). Ketidakpastian memperoleh nilai yang berbeda dari nilai pengharapan (expected value), maka resiko tersebut dapat dinyatakan sebagai deviasi standard nilai tersebut
4/7/12

Kriteria-kriteria risk

RISK, adalah apa yang akan kita lakukan belum tentu akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang kita harapkan. Atau dengan perkataan lain sesuatu yang tidak menguntungkan .

Semua ini adalah dalam situasi / keadaan uncertainty atau under risk.
CERTAINTY,

adalah merupakan suatu keadaan yang bisa kita ketahui sebelumnya tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan keadaan ini dapat kita 4/7/12 ketahui secara pasti. Misalnya, coupon rate

Tipe Investor Menghadapi Resiko


Risk

Seeker atau Risk Lover

orang yang lebih senang dengan resiko, dengan tertentunya pilihan antara risk yang lebih besar dan lebih kecil dengan expected return yang sama, maka risk seeker akan lebih memilih investasi yang mempunyai risk yang lebih besar.
Risk

Indifference

Manusia yang mencari keseimbangan antara risk dan return


Risk

Averter

4/7/12 memilih investment yang resikonya lebih

Tipe-Tipe Resiko di dalam Saham

UNSYSTEMATIC RISK Adalah risk yang dapat didiversifikasikan / dihindari oleh para investor. SYSTEMATIC RISK Adalah risk yang tidak dapat didiversifikasikan / dihindari oleh para investor. 4/7/12 Misalnya, peraturan mengenai bea masuk, pajak, inflasi,

Hubungan Resiko
Systematic risk, tidak dapat diubah, yang bisa dirubah hanyalah unsystematic risk, yakni dengan cara mengkombinasikan antara bermacammacam saham / diversifikasi saham. Dengan demikian, semakin besar bethanya ( ), maka akan semakin4/7/12 pula tinggi

Distribusi Probabilitas (Probability Distribution)


Probability

suatu kejadian diartikan sebagai harapan dimana kejadian tersebut bisa terjadi. Ilustrasi:

4/7/12

Semakin besar standard deviasi semakin besar resiko yang diterima

4/7/12

Operating Risk dan Ketidakpastian Arus Kas

Faktor pendanaan Konstant

Perusahaan mengunakaan struktur pendanaan yang sama atau menggunakan modal sendiri seluruhnya
Operating

risk (resiko operasi) tinggi laba operasi (sumber kas masuk) sangat peka terhadap perubahan penjualan) ini disebabkan oleh faktor operating leverage, yang menunjukan penggunaan aktiva yang menimbulkan biaya tetap (fixed cost) Cost: biaya yang tidak berubah meskipun aktivitas perusahaan berubah cost: biaya yang berubah seiring dengan aktivitas perusahaan
4/7/12

Hal

Fixed

Variable

Hubungan Biaya, Laba, dan Volume Kegiatan

4/7/12

Ilustrasi (1)

4/7/12

Ilustrasi (2)

Titik Impas (break even) PT. PARAMITA > PT. ANNA, maka resiko yang dihadapi PT Paramita lebih besar
4/7/12

Ilustrasi (3)
Rasio penurunan laba operasi dengan penurunan penjualan disebut sebagai degree of operating leverage (DOL) DOL DOL PT ANNA > DOL Menunjukan PT PARAMITA Ketidak/pastia 4/7/12

Risiko Kemungkinan Membentuk Portfolio


Teori

Portfolio menunjukan standard deviasi dapat dipakai sebagai ukuran resiko mendasari analisi risiko dan capita budgeting (penganggaran modal). CAPM berhasil merumuskan hubungan yang positif dan linier antara resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan

CAPM

4/7/12

KEGIATAN BELAJAR 2: Resiko Ketidakpastian dalam Arus kas

4/7/12

Pendekatan dalam Investasi


Mengukur

resiko dalam bentuk ketidakpastianarus kas konsep hubungan yang positif antara risiko dan tingkat keuntungan yang layak

Menggunakan

4/7/12

Ketidakpastian dalam Arus Kas (1)


Semakin

tidak pasti arus kas, semakin beresiko investasi tersebut di masa depan mempunyai unsur ketidakpastian, maka kita hanya akan mengatakan tentang nilai yang diharapkan (expected value) dari nilai yang diharapakan diukur dengan deviasi standard.

Investasi

Penyimpangan

4/7/12

Ketidakpastian dalam Arus Kas (2)

E(V) = Expected Value


4/7/12

Risiko Proyek
Semakin

besar ketidakpastian arus kas, semakin besar nilai standard deviasi arus kas, semakin besar resiko investasi yang timbul, proyek investasi berjangka waktu lama, sedangkan arus kas harus ditaksir setiap tahun termasuk ketidakpastian

Masalah

Pola Arus Kas


1.

Tidak punya Korelasi sama Sekali (independen) Berkorelasi Sempurnas


4/7/12

2.

Resiko untuk Arus Kas Independen


Arus

kas tahun n+1 tidak ada kaitannya dengan Arusan tahun n

4/7/12

Ilustrasi (1) Cek NPV


Apakah proyek tersebut menguntung kan? Hitung Standard Deviasi

4/7/12

Ilustrasi (2) Cek Standard Deviasi NPV


Rumus Standard Deviasi NPV

4/7/12

Ilustrasi 3 Hitung Probabilitas


Hitung Probablilitas yang tidak diarsir

Menggunakan tabel luas Area di Lampiran A-3 E(NPV ) Daerah yang tidak terarsir adalah 68,46% antara 52-3,260

4/7/12

Ilustrasi (4) Standard deviasi yang di standarisir

Hitung Jumlah Standard Deviasi yang distandarisir (S)

Deviasi/jarak antara NPV = 0 dan E (NPV) adalah 1,03 Probabilitas (Pr) dalam tabel distribusi normal adalah 0.15
4/7/12

Resiko Arus Kas yang tidak Independen

4/7/12

1. Cek dengan Expected NPV untuk tiap tahun


Tahun 1 seri 1 =
Dst.

4/7/12

2. Cek dengan Standar Deviasi NPV


Catatan 1.095 tahun ke-0 = 0, = 79.96 tahun ke 2,3,dst =

Dengan nilai

3. Hitung probabilitas daerah yang tidak diarsir Daerah yang tdk diarsir = 70% NPV bernilai positif

Jika Pr(S) < 0 Investasi Untung

4/7/12

4/7/12

KEGIATAN BELAJAR 3: Risiko dalam Konteks CAPM

4/7/12

CAPM
1. 2.

Argumentasi CAPM: Arus Kas tidak pasti Ketidakpastian arus kas disebabkan oleh banyak faktor, seperti operating leverage, siklikalitas (erat tidaknya kondisi bisnis dengan kondisi perekonomian) CAPM risiko didefinisikan sebagai beta () Rumus CAPM Beta equity industry =
4/7/12

. . .

CAPM
Implementasi

memerlukan:

CAPM dalam capital bugeting

4/7/12

Beta Saham
Koefisien Beta

beta sebuah saham (b) adalah ukuran dari risiko pasar mengukur seberapa besar pengembalian saham bergerak relatif terhadap pasar dengan beta tinggi lebih mudah berubah dibandingkan saham pada umumnya, dan sebaliknya pada umumnya mempunyai b=1,0

Saham

Saham

4/7/12

Ilustrasi

4/7/12

Diversivikasi Bisnis

4/7/12

Anda mungkin juga menyukai