Anda di halaman 1dari 4

TAJUK KOTBAH: MIMPI YAKUB Mimpi adalah salah satu media yang digunakan ALLAH untuk menyampaikan kehendak-NYA.

Salah seorang yang mendapat mimpi dari TUHAN adalah Yakub. KEJADIAN 28 : 10 - 11 10 Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. 11 Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. Pasal ini merupakan kisah perjalanan pertama Yakub; sebelum ini dia tidak pernah pergi jauh dari rumahnya. Perjalanan dari Bersyeba menuju Haran ini merupakan kejadian Yakub melarikan diri dari dikejar Esau. Di tengah-tengah perjalanannya seorang diri, Dia tiba di suatu tempat dan bermalam di sana sebab hari sudah mulai gelap. Pelajaran yang dapat kita ambil dari dari hal ini adalah jika kita sedang mengalami masalah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan (keadaan gelap), keputusan yang paling bijaksana adalah "tidur", artinya jangan melakukan suatu tindakan apa pun jika kita tidak dapat meramalkan akibatnya. Yakub mengambil tindakan tepat: saat hari mulai gelap dan dia tidak tahu harus berjalan ke arah mana, dia berbaring di tempat itu dan tidur. Macam mana Yakub tidur? Dia mengambil sebuah batu sebagai bantalnya. Mengapa Yakub mengambil sesuatu yang tidak lazim, yakni batu untuk alas kepalanya? Biasanya seseorang akan mengambil benda empuk (misalnya daun-daunan) untuk alas kepala. Hal ini karena Yakub menyadari proses yang sedang dilakukan oleh ALLAH terhadap dirinya. Batu menggambarkan YESUS sebagai batu penjuru, sedangkan benda lainnya yang bukan batu menggambarkan kekuatan manusia atau pun dunia ini. Sepanjang hidupnya Yakub belum pernah membaringkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya di atas batu (TUHAN YESUS). Itu sebabnya situasi seperti ini diijinkan TUHAN dialami oleh Yakub untuk mendidiknya agar ia mau bersandar kepada TUHAN. Karena Yakub mau menyandarkan hidupnya kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan mimpi kepada Yakub. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua mimpi berasal dari TUHAN.

AYUB 33 : 14 - 16 14 Karena ALLAH berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. 15 Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, 16 maka IA membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguranteguran. Ayub 33:15 mengatakan, seseorang dapat mendengar dan memperhatikan Firman saat berbaring atau tidur. Artinya saat sedang tidak sibuk oleh hal-hal dunia ini. Jadi kita perlu menyediakan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan ALLAH tanpa diganggu oleh hal-hal lain. Saat tidur, Yakub mulai memperhatikan perkataan TUHAN. Buktinya Dia bermimpi dan dapat melihat mimpi itu dengan jelas. Sebelumnya Yakub melarikan diri, TUHAN telah berbicara kepada Yakub sebab TUHAN selalu berusaha untuk mengarahkan umat-NYA ketika mulai melangkah ke arah yang tidak benar. Tetapi Yakub tidak mengendahkan.. Ayub mengatakan bahwa sering kali manusia
1

tidak memperhatikan teguran TUHAN. Ketika berada dalam keadaan yang memaksanya untuk berbaring dan meletakkan kepalanya di atas batu, barulah Yakub belajar untuk bergantung kepada TUHAN. Ayat 16 mengatakan, sesungguhnya TUHAN sudah memberikan teguran bagi manusia tetapi jika manusia sibuk dengan urusannya sendiri, teguran TUHAN itu tidak dipedulikan. Karena itu, luangkanlah waktu untuk mendengar petunjuk dan teguran TUHAN.

KEJADIAN 28 : 12 12 Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat ALLAH turun naik di tangga itu. Orang yang bersandar kepada YESUS akan mampu melihat sorga, malaikat dan ALLAH. Untuk itu diperlukan proses. Begitu juga jika hidup kita ingin dituntun ROH KUDUS, kita harus bersandar kepada Firman. Caranya adalah kita harus mau menghadapi kesukaran di dalam hidup ini, seperti apa yang dialami oleh Yakub. Ketika Yakub masih tinggal bersama-sama dengan Ishak, ia tidak pernah melihat Sorga. Tetapi ketika Yakub keluar dari rumahnya dan situasi "memaksanya" untuk bersandar kepada TUHAN, saat itulah Yakub dapat melihat Sorga. Bagaimanakah kita mengatahui bahawa sesuatu mimpi itu datang dari TUHAN? Ciri pertama: maknanya mudah dimengerti dan tidak aneh-aneh. Sebagai Pencipta kita, ALLAH memahami sampai di mana kemampuan kita di dalam berkomunikasi dengan ALLAH. Sangat sukar bagi Yakub jika mimpi dari TUHAN itu tidak dimengertinya, sebab saat itu tidak ada seorang pun yang dapat ditanya pendapatnya. Ciri kedua, mimpi itu pasti berkisar pada perkara Sorgawi. Sebelum memperoleh mimpi, Yakub tidak pernah menyadari bahwa Sorga sangat dekat dengannya, tetapi ketika membaringkan diri di atas Firman TUHAN, maka di hadapannya terbentang Sorga. Sehingga apapun keperluannya dan juga keperluan kita di dalam dunia ini, malaikat TUHAN siap turun dari Sorga untuk memberi berkat TUHAN. Dalam mimpi Yakub ini, bukan hanya sorga yang terlihat, tetapi juga tangga yang digunakan oleh para malaikat untuk turun dari sorga ke dunia. Hal ini berarti dalam keadaan susah macam mana pun, tangga Sorga ada di hadapan kita, sehingga pertolongan selalu siap diberikan ALLAH bagi kita. Bukan itu sahaja, kita juga dapat melihat malaikat TUHAN turun naik dari Sorga ke dunia dan sebaliknya. Artinya, jalan ke Sorga terbuka lebar bagi kita yang mau meletakkan kepala di atas Sang Batu Penjuru.

KEJADIAN 28 : 16 - 19 16 Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." 17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah ALLAH, ini pintu gerbang sorga." 18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. 19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Setelah Yakub bermimpi, keesokan harinya dia berkata bahwa tempat di mana dia berbaring adalah rumah ALLAH, pintu gerbang Sorga. Padahal ALLAH Maha hadir, sehingga ALLAH ada di mana-mana sahaja. Dengan demikian statement Yakub kurang tepat. Tetapi melalui peristiwa ini dia mengalami suatu proses untuk dapat melihat kerajaan Sorga yang sesungguhnya selalu ada bersama-sama dengannya. Jadi, bagaimana caranya agar kita dapat melihat Sorga dan mengetahui bahwa ALLAH hadir di dekat kita? Berserah dan bergantung kepada ALLAH. Yakub diizinkan mengalami kesukaran. Jika tidak, dia tidak akan mencari TUHAN, apalagi bergantung kepada-NYA; dia akan bergantung pada kemampuannya sendiri. Yakub menamai tempat itu Betel (rumah ALLAH), padahal sebelumnya nama tempat itu adalah Lus (kacang almond). Lus, sesuatu yang kecil, diubah oleh ALLAH menjadi rumah ALLAH yang Maha Tinggi, di mana terdapat tangga antara Sorga dengan bumi yang memudahkan kita untuk masuk dan menerima segala berkat-NYA. Gereja yang berkenan di hadapan ALLAH adalah gereja yang terdapat tangga Sorga yang menghubungkan ALLAH dengan umat-NYA. Tindakan Yakub selanjutnya adalah mengambil batu yang digunakan sebagai alas kepalanya menjadi tugu peringatan, lalu menuang minyak ke atas batu tersebut. Minyak itu sendiri melambangkan pengurapan.

KEJADIAN 28 : 13 - 14 13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "AKU-lah TUHAN, ALLAH Abraham, nenekmu, dan ALLAH Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan KU-berikan kepadamu dan kepada keturunanmu. 14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." Ayat di atas adalah Firman TUHAN yang pertama kali didengar oleh Yakub. Mengapa sebelumnya Yakub tidak mendengar Firman TUHAN? Karena saat itu Yakub tidak memerlukan pertolongan TUHAN. Tetapi ketika dia di dalam kesusahan, Yakub mulai menyadari bahwa dia memerlukan pertolongan TUHAN. Itulah sebabnya TUHAN akan memberikan janji-NYA bila kita memerlukan pertolongan-NYA. Saat mengalami kesusahan, pandangan kita jangan hanya terarah kepada kesusahan, namun arahkanlah kepada ALLAH. ALLAH memperkenalkan Diri-NYA kepada Yakub sebagai ALLAH Abraham dan Ishak, bukan sebagai TUHAN yang Maha Tinggi. Mengapa demikian? Sebab Yakub sangat mengenal kisah Abraham dan ayahnya yang mengalami banyak pertolongan TUHAN. Dalam berjanji, TUHAN beri bukti atau jaminan: DIA sudah menolong ayah dan datuk Yakub, DIA juga akan menolong
3

Yakub. Janji-NYA adalah bahawa ALLAH akan memberikan tanah di mana Yakub berbaring untuk menjadi miliknya dan keturunannya. Tujuan Yakub adalah dari Bersyeba di wilayah Kanaan) ke Haran (wilayah Mesopotamia). Betel, tempat Yakub berbaring, belumlah jauh dari Bersyeba karena masih di wilayah Kanaan; diperkirakan Yakub baru menempuh 1/10 perjalanannya. Tapi di Betel, ALLAH sudah berjanji bahwa Betel akan jadi milik Yakub. Artinya, janji TUHAN itu merupakan suatu rancangan jauh ke depan bagi Yakub, dan rancangan itu sempurna. Jadi jangan sesekali berkata, "Jangan-jangan TUHAN lupa merencanakan masa depan bagi saya." Tuhan tidak pernah lupa rencananya untuk kita semua. Dalam mimpi, janji TUHAN berikutnya yang diberikan kepada Yakub adalah akan memberikan keturunan seperti debu tanah banyaknya. TUHAN tidak menjanjikan keturunan terlebih dahulu, tetapi menjanjikan tempat di Betel terlebih dahulu sebagai tempat tinggal Yakub dan keturunannya. Seandainya TUHAN berjanji memberi keturunan kepada Yakub seperti debu banyaknya dan "lupa" memberikan tempat tinggal, di mana mereka akan tinggal? Dari hal ini kita dapat simpulkan bahwa rencana ALLAH begitu terperinci dan sistematik.

KEJADIAN 28 : 15 15 "Sesungguhnya AKU menyertai engkau dan AKU akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan AKU akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab AKU tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang KU-janjikan kepadamu." Janji TUHAN berikutnya kepada Yakub adalah penyertaan dan perlindungan. Menyertai berarti TUHAN ada di sisi Yakub. Hal ini dilakukan TUHAN karena manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup hanya seorang diri saja. Dengan berjalan menyertai Yakub, TUHAN tidak membiarkan dia sendirian. Point pentingnya adalah TUHAN memberikan rasa aman bagi Yakub. Inilah segala janji ALLAH bagi Yakub. Hal ini juga yang akan kita terima, asalkan kita tetap menjadikan Firman ALLAH sebagai sandaran hidup kita dan secara pribadi kita mempersiapkan diri untuk menerima janji dan berkat-NYA. Amin!

Anda mungkin juga menyukai