Anda di halaman 1dari 19

Pengaruh daktalitas pada sifat baja struktur dibawah beban ledakan Ringkasan- Daktalitas memiliki peran penting dalam

meredam energy dan meningkatkan perilaku kestabilan struktur dibawah pengaruh beban gempa. Beberapa penelitian mencatat tingkat daktilitas juga menjadi parameter penting struktur untuk melawan efek ledakan. Akan tetapi, hal ini bekerja menurut mutu dan daktilitas dasar bagian-bagian struktur. Pada jurnal ini, Sembilan buah rangka baja pendek dengan bentang berbeda dan tingkat (lantai) berbeda, diberi beban ledakan yang berbeda pula kemudian dilakukan penelitian terhadap struktur tersebut. Grafik non-linier berdasar kekuatan ledakan dan lendutan di evaluasi untuk masing-masing rangka, dan parameter daktilitanya diambil. Hasilnya mengindikasikan efek yang signifikan dari tingkat daktilitas pada respon struktur. Juga, ditemukan jika factor reduksi daktilitas dibawah beban ledakan bertambah dengan peningkatan tingkat daktilitas, tanpa tergantung dengan periode getar struktur. 1. Kata Pengantar Sekarang ini, bahaya kerusakan akibat ledakan pada struktur semakin meningkat. Beberapa factor akan mengurangi atau meningkatkan efek kerusakan dari ledakan. Peran dari daktilitas dalam menyerap energy dan mengubah kesetabilan struktur dibawah efek beban gempa. Banyak penelitian mencoba untuk menyamaratakan pembebanan ledakan pada semua bagian struktur. Smith dan Heatherington menulis jika penelitian untuk membuktikan struktur dengan daktilitas yang rendah akan lebih mudah terkena pengaruh ledakan. Dasar dari penelitian ini, smilowitz juga percaya bahwa daktilitas dari struktur pipa baja menjadi factor utama untuk mengurangi efek kerusakan akibat ledakan seperti yang terjadi di World Trade Center 1994. Thabet dan Haldane melakukan penelitian pada rangka beton 3-D dibawah pembebanan ledakan dengan menentukan pola dari kerusakan dan efek daktilitas terhadap respon rangka. Mendis dan Ngo juga meneliti kelemahan dari struktur beton tinggi untuk pembebanan ledakan mulai dari bagian luar bangunan dan menemukan bahwa untuk menghindari keruntuhan secara cepat, daktilitas bagian struktur sangat penting dari pada keseluruhan kekuatan struktur.Hinman juga menulis bahwa dengan material yang daktail dan desain sambungan yang daktail hal utama untuk melawan efek ledakan. Khaloo dan Tariverdilu juga menulis efek daktilitas pada ketegaran lendutan beton mutu tinggi RC. Mengenai struktur yang lain, son et-al dan runter et-al. memperkirakan efek dari daktilitas untuk control retak pada lantai dan tiang jembatan, keduanya memiliki pandangan positif pada daktilitas untuk mencegah keruntuhan secara cepat . Mengenai efek utama dari beban ledakan pada elemen struktur, hasil dari beberapa penelitian dilaporkan di dalam literature teknik. Sebagai contoh, Lussicni dan Luege dan Miyamoto dan Nakamura meneliti efek tersebut pada tulangan plat beton. Pengkajian tentang efek beban ledakan pada panel

berlapis, Louca dan Boh bekerja pada desain dan analisis dinding ledak dan Magguson dan Hagre membuat analisis dari efek ledakan pada tulangan balok beton. Terlihat pola, dengan indikasi tersebut terlihat bahwa penelitian sebelumnya tentang efek beban ledakan pada daktilitas sangat terbatas pada matrial atau elemen struktur dan pada efek daktilitas pada keseluruhan respons struktur, sebagian besar hasil penelitian berasal dari beban dinamik seperti beban gempa yang diadaptasi untuk beban ledakan. Juga, pada penelitin terakhir terbatas untuk penyelidikan mutu dan yang tidak berkaitan dengan mutu dikesampingkan. Sebagai jawaban, pada artikel ini memfokuskan perhatian pada daktilitas dan sifat dari struktur rangka, dirangkai di dasar, dibebani dengan beban ledakan. 2. Rasio daktilitas dari struktur rangka baja Pada pembebanan dinamik, karena beban bersifat sementara dan durasinya pendek, ini lebih baik jika material dan sambungan bersifat non-elastik jadi struktur itu mampu menahan deformasi yang besar dan akan meredam energy. Perbandingan lendutan maksimal dengan lendutan akibat gaya tarik rasio daktilitas . Pada gambar 1a diperlihatkan grafik lendutan vs gaya pada elemen baja. Pada gambar tersebut y adalah lendutan akibat gaya tarik dan u adalah lendutan ultimate pada titik keruntuhannya. Rasio daktilitas () untuk elemen baja dirumuskan: =u/y Gambar 1b memperlihatkan grafik lendutan vs gaya untuk rangka baja. y memperlihatkan lendutan dimana kurva berubah dari linier menjadi non-linier dan mewakili kondisi plastis awal dari struktur. Pada peningkatan beban, kekuatan internal didistribusikan kembali dari awal sampai akhir, tegangan pada bagian lain akan meningkat dan selanjutnya plastisitas tinggi akan meningkat pada titik dimana struktur menjadi tidak stabil. y adalah titik silang dari perpanjangan garis elastisitas dari grafik dengan garis lurus yang mendekati akhir grafik lendutan vs gaya. y adalah pertimbangan dengan virtual atau titik tarik efektif struktur. u cocok untuk lendutan pada rangka saat mencapai kapasitas ultimate. Tetapi, untuk menghindari kehancuran dari struktur oleh efek P-,

Pada artikel ini, tiga tipe rangka akan diselidiki; satu bentang-satu tingkat rangka, tiga bentang-dua tingkat rangka dan empat bentang-dua tingkat rangka. Setiap tipe rangka terdiri dari tiga frames dengan konfigurasi batang dan sifat yang berbeda. Memberikan rasio daktalitas yang berbeda. Gambar 2 memperlihatkan spesifikasi geometris dan potongan melintang dari bagian rangka. Rangka dimodelkan dengan thin walled elements dari ANSYS software, memiliki kemampuan untuk mengalami tarik, tekanan, pembengkokan dan puntiran. Baja diasumsikan memiliki sifat elasti-plastis dengan E=200 Gpa, v=0.3 dan fy=240 Mpa. Untuk menghitung rasio daktalitas, control lendutan, non-linier pushover analisis dari rangka carried out. Untuk tujuan ini, simpangan maksimal yang dijinkan 2.5% dari ketinggian struktur yang disyaratkan atruran gempa standar iran. Lendutan sampai dengan 2.5 % dari ketinggian dari tiap rangka akan diterapkan secara beraturan dengan interval 0.001m dan gaya geser pada dasar rangka akan dihitung. Gambar tiga memperlihatkan diagram simpangan-geser untuk satu bentangsatu tingkat rangka (U). dengan harapan, agar gaya geser dan simpangan dapat linier. Tetapi, dengan pertambahan simpangan dan pertambahan tegangan pada struktur.pertama dan selanjutnya plastisitas tinggi terjadi dan dengan hasil kelandaian dari reduksi grafik geser-simpangan.

Lendutan efektif struktur dan rasio daktilitas ditentukan untuk ragka U diberikan pada table 1. Dengan cara yang sama rasio daktilitas untuk dua tingkat rangka (3F dan 5F) akan dievaluasi dan ditampilkan pada table 2.

3. Pembebanan ledak Pada artikel ini kami mengasumsikan ledakan diletakkan pada tempat diluar struktur dimana seluruh bagian struktur akan terpengaruh oleh gelombang ledakan. Juga, diasumsikan beban explosive ditempatkan pada dasar. Tahap pertama adalah memperkirakan beban desak pada struktur akibat ledakan udara untuk menghitung tekanan maksimum. Meskipun terdapat banyak persamaan untuk menghitung parameter ini, disarankan menggunakan rumus kinney dan graham dan diagram TM5-1300 lebih akurat memperkirakan parameter ini. Pada dasar analisis numeris digunakan data hasil eksperimen dan persamaan kinney dan graham untuk menghitung tekanan maksumim (Pr).

Pada persamaan ini, Po adalah tekanan atmosfir disekitar, dan Z adalah perameter dalam m/kg^(1/3) yang didapat dari persamaan.

Diman, W adalah berat rata-rata TNT dalam kg, R adalah jarak antara titik ledakan dengan titik pengukuran tekanan.kecepatan dari perambatan gelombang ledakan di udara (Us) mungkin akan dievaluasi dengan

Pada persamaan 4 a0 adalah cepat rambat suara di udara. Rambatan gelombang ledakan diudara membuat tekanan dinamik yang dihitung dengan persamaan

Dengan gelombang ledakan yang bertabrakan dengan permukaan tegak, pemantulan tekanan yang dihasilkan dapat dievaluasi dengan mengikuti persamaan

Untuk menghitung durasi dari beban ledakan pada struktur (ts), kita dapat menggunakan salah satu persamaan pada diagram TM5-1300 dianjurkan oleh izadifard dan maheri

Pertama, gelombang ledakan bertabrakan dengan bagian depan dari struktur dan menyebabkan sebuah pantulan tekanan yang besar pada udara di luar struktur. Kemudian, gelombang kan menekan struktur dan menjangkau bagian depan dari struktur (gambar 4). Waktu pergerakan gelombang dari satu titik ke titik yang lain sebanding dengan pergerakan gelombang pada atmosfer sekitar. Sisi tekan, mencakup hisapan dari tarikan, terjadi pada atap dan bagian depan dari struktur. Koefisien tarik pada permukaan yang berbeda diperlihatkan pada keterangan (1), (19) dan (21). Dengan contoh, tekanan desak pada permukaan dari rangka (U) dibawah ledakan dari 1000 kg TNT pada jarak 30 meter dari rangka diperlihatkan pada gambar 5. Juga, pada gambar 6 diperlihatkan tekanan desak pada permukaan yang berbeda dari dua tingkat rangka dengan 3 bentang (3F) dibawah ledakan 1000kg TNT pada jarak 30 meter. Dengan contoh lainnya, tekanan desak pada permukaan yang berbeda dari 2 tingkat rangka dengan 4 bentang (5F) dibawah 5000kg TNT meledak pada jarak 50 meter diperlihatkan gambar 7. Itu akan dicatat jika keseluruhannya diatas analisis, ledakan terjadi pada dasar dan efek pantulan dari dasar juga dipertimbangkan dalam hitungan.

Respon rangka terhadap beban ledakan Pada banyak pembebanan dinamik seperti beban gempa, factor reduksi daktalitas, R, dihitung mengikuti persamaan

Dimana, berdasarkan gambar 8 Fe adalah gaya geser ultimate pada dasar pada sifat linier dan Fy gaya geser dasar ultimate pada kondisi elasto plastis non linier.

Untuk menentukan factor reduksi daktalitas pada Sembilan rangka dibawah beban ledakan, oleh karena itu, hubungan antara geser-simpangan untuk kesetabilan masing-masing rangka.dengan mengikuti prosedur yang diadaptasi untuk mengevaluasi hubungan ini. i. Untuk masing-masing rangka, time history dari tekanan ledak yang mendesak sisi terdekat dan terjauh dan atap dari rangka dievaluasi dengan penjelasan berikut. Menggunakan beban ledakan yang berbeda pada jarak dari rangka yang sudah ditentukan. Pembebanan dari 5,10,20,30,40,55,70,85,100,115,130,150,175,200,225 kg TNT pada jarak 30 meter sebagai pertimbangan untuk 1 tingkat rangka U, dengan U2 dan U3 memiliki beban tambahan dari 250 dan 275 kg TNT berturut-turut. Beban beban yang dipertimbangkan unutk rangka 2 tingkat-3 bentang (3F) mencakup 50,75,100,150,200,250,300,500,750,1000,1100,1250,1350 dan 1500 kg TNT dengan 3F2 dan 3F3 memiliki beban tambahan 1600,1700 dan 1800 kg TNT diledakkan pada jarak 50 m dari rangka. ii. Untuk masing-masing frame dan untuk masing-masing beban ledakan, dihitungan time

history dari tekanan ledak pada masing-masing sisi (dekat,jauh dan atap) dari rangka dan analisis dinamik sementara dilakukan pada dua kondisi yaitu respon elastic linier dan elatoplastis non-linier untuk menghitung tegangan tiap bagian, geser dasar dan time history dari simpangan untuk masing-masing tipe respon. The time step considered for the transient

dynamic analysis was 0.05ms. oleh karena itu, untuk contoh, durasi dari time history yang ada pada gambar 5 untuk rangka U adalah 27.3 ms, memberi 546 time steps untuk analisis sementara pada rangka ini. Tipe hasil time history, pada bentuk time history dari lendutan pada atap (simpangan) dari frame U1 ditunjukkan pada gambar 9. Dengan pengamatan, pada bagian linier elastic, variasi lendutannya seperti gelombang sinus, menandakan kondisi elastis tanpa getaran setelah ledakan. Akan tetapi, pada model nonlinier ledakan menyebabkan simpangan permanen dan lendutannya bergoyang di sekitar simpangan permanen. Time history dari momen lentur untuk bagian bawah dan atas kolom dari U1 diperlihatkan pada gambar 10 dan 11. Variasi pada momen lentur diperlihatkan pada gambar 10 a dab 10 b, cenderung bebas getaran. Akan tetapi, beberapa efek lain terlihat pada lapisan di kurva utama. Pada gambar efek tambahan terlihat sampai dengan 0.1 detik. tetapi, agar lebih jelas kami memotong gambar efek tersebut dari kurva utama. iii. Geser dasar maksimum dan simpangan yang diperoleh dari analisis ledakan dinamik linier dan non linier dari masing-masing rangka dibawah masing-masing pembebanan diambil dan digunakan untuk menggambar kurva geser dasar dan simpangan dari rangka. Kurva gesersimpangan yang diperoleh dari analisis linier dan non linier untuk rangka U1,U2 dan U3 diperlihatkan pada gambar 12. Dengan menggunakan diagram ini dan gambar 8 sebagai refrensi, parameter Fe,Fy, dan R dihitung dan ditabelkan pada table 3.

Dengan cara yang sama, analisis ledakan linier dan non linier untuk dua tingkat rangak 3F dan 5F dapat dihitung. Kurva geser-simpangan untuk rangka 3 bentang (3F1,3F2 dan 3F3) dan rangak 5 tingkat (5F1,5F2 dan 5F3) diperlihatkan pada gambar 13 dan 14. Dan juga pada table 4 parameter Fe,Fy, dan R, kesimpulan dari analisis rangka 3 bentang dan 5 bentang diperlihatkan. gambar 13 dan 14 dan table 4 menunjukkan semua percobaan berhubungan dengan rasio daktalitas, factor reduksi daktalitas juga berhubungan. Ini menunjukkan peningkatan sifat struktur dengan peningkatan daktalitas.

Diskusi Hasil Untuk membandingkan hasil dari rangka yang berbeda memiliki kemiripan rasio daktilitas, kurva simpangan dan geser dasar dari analisis non-linier diperlihatkan pada gambar 15. Rangka U2 (=3.4), 3F1 (=3.3) dan 5F1 (=3.3) diperlihatkan pada gambar 15a. dan rangka U3 (=3.8), 3F2 (=3.7) dan 5F2 (=3.8) diperlihatkan gambar 15 b.

Mempertimbangkan perbedaan bentang dan elemen pada cross section rangka, sebuah komparasi berbeda dapat digambarkan pada gambar 15 ukuran hubungan Fy masing-masing. Skala geser dasar-

simpangan diperlihatkan pada gambar 16. Gambar 16 menunjukkan jika, walaupun dengan bentang, tingkatan rangka, ketinggian dari rangka dan spesifikasi fisik dari elemen yang lain struktur dengan kemiripan rasio daktilitas memiliki kemiripan ukuran geser dasar.pengecualian terjadi pada rangka satu tingkat U3 yang mengikuti trend berbeda. Akan tetapi yang penting dari daktilitas dalam meredukdi beban ledakan pada rangka terbukti benar pada seluruh rangka. Untuk komparasi lebih lanjut mengenai efek rasio daktilitas pada factor reduksi daktilitas R, seluruh hasil dari Sembilan rangka diperlihatkan pada gambar 17. Dapat dilihat jika 3.3 dan 3.8 R-nya berbeda sangat tinggi. Pada bagian lain, untuk rasio daktilitas diantara 3.3 dan 3.8, hubungan perubahan R denga terlihat lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio daktilitas diluar nilai ini. Tetapi gambar 17 mengindikasikan jika untuk seluruh rangka yang diteliti dan dibawah seluruh keadaan (pembebanan), factor rasi daktilitas R bertambah dengan bertambahnya .

Pada bagian ini akan dibandingkan secara hati-hati efek daktilitas pada beban ledakan dengan pembebanan gempa. Efek daktilitas dalam meredam beban gempa akan diteliti pada penelitian lain. New mark dan hall (23) mempelajari spectrum linier dan non linier angka dari gempa untuk menentukan factor reduksi daktilitas, R dan memperkenalkan fungsi dari rasio daktilitas, , dan periode getar alami dari struktur. Lai dan biggs (24) juga menggunakan spectrum non linier dari 20 gempa buatan dan memperkenalkan factor reduksi daktilitas dengan fungsi logaritmik dari . Riddell dan newmark (25) menggunakan penelitian statistic dari spectrum non linier pada kondisi elasto plastis untuk memperolek hubungan R. pada penelitian lain, riddell dengan yang lain (26) menggunakan time history dari 4 set gempa untuk mendapatkan hubungan bilinier guna menentukan R. Nassar dan krawinkler (27) memperkenalkan hubungan lain R dengan fungsi dari dan T. mereka menggunakan 15 rekaman gempa pada batuan keras dan tanah alluvial di barat amerika. Miranda dan Bertero (28) menggunakan time history dari 124 rekaman gempa pada tipe tanah yang berbeda dan memperkenalkan R untuk tiga tipe tanah. Menggunakan hubungan dari penelitian diatas, factor reduksi daktilitas gempa untuk rangka U, 3F dan 5F menentukan dan membandingkan dengan factor reduksi daktilitas dari pembebanan ledak pada rangka yang sama pada table 5, juga pada gambar 18 perbedaan nilai dari R dari pembebanan gempa dan ledakan untuk rangka U1, U2, dan U3 di perlihatkan. Ini menjelaskan jika nilai yang diperoleh dengan menggunakan hubungan yang diberikan oleh Lai dan Biggs sangat berbeda dengan yang diperoleh dari sisa dari gempa hubungan factor rasio daktilitas. Juga, nilai yang diambil dari persamaan newmark dan hall dan riddell dan newmark memperlihatkan jika untuk rangka satu lantai, U, bergantung pada rasio daktilitas, factor reduksi daktilitas berbanding terbalik untuk (23,25). Ini tidak diperlihatkan oleh penelitian lain dan ini berbeda dengan hasil penelitian beban ledakan sebelumnya. Pada penelitian lain, hasil yang didapat dari riddell dkk , Nassar dan Krawinkler dan Miranda dan bertero hubungannya bersesuaian, untuk seluruh rangka. Oleh karena itu, rata-rata hasil yang didapat dari 3 refrensi terakhir untuk hubungan gempa dan factor R untuk ranga U dan dan rata-rata R dari seluruh penelitian (kecuali Lai dan Biggs) digunakan untuk rangka 3F dan 5F. nilai yang mewakili dari rata-rata hubungan gempaR dibandingkan dengan hubungan ledakan-R pada gambar 18. Hasil yang ditunjukkan gambar 18 mengindikasikan untuk pembebanan gempa dan ledakan pada seluruh rangka R meningkat dengan peningkatan . Juga, daktilitas penting dalam meredam efek ledakan ini dijelaskan dari hasil analisis tadi, ini akan jelas terlihat jika peran daktilitas sangat penting pada pembebanan gempa dibandingkan beban ledakan pada struktur.

Kesimpulan Pada artikel ini sifat dari Sembilan rangka baja dengan perbedaan konfigurasi geometri, spesifikasi dimensi dan rasio daktilitas, untuk meneliti perilaku akibat beban ledakan. Hasil dari penelitian ini menghasilkan kesimpulan: 1. Mirip dengan pembebanan gempa, pada pembebanan ledak rasio daktilitas menjadi parameter penting untuk menentukan factor reduksi daktilitas. 2. Mirip dengan pembebanan gempa, factor reduksi daktilitas pada pembebanan ledak meningkat dengan peningkatan rasio daktilitas, tidak berurutan pada periode getar dari system.

3. Terlihat jika rasio daktilitas sangat penting dalam mereduksi beban gempa disbanding beban ledakan. Akantetapi, terlihat jelas jika daktilitas juga penting dalam mereduksi efek dari beban ledakan pada struktur. Factor reduksi daktalitas R dievaluasi antara 2 sampai 4 untuk rasio daktilitas untuk 3 sampai 4.7 untuk rangka yang berbeda, indikasi penting dari parameter ini jika melakukan desain untuk pembebanan ledak.

Anda mungkin juga menyukai