Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Kunjungan Lapangan di Merapi Golf, Cangkringan, Sleman

PENGELOLAAN LIMBAH PESTISIDA DI MERAPI GOLF

Oleh Wulan Muharani 11314057

YAYASAN LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGAN YOGYAKARTA 2012

ABSTRAK Kunjungan lapanga di Merapi Golf pada mata kuliah Limbah B3 pada tanggal 9 Januari 2012 dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengelolaan lingkungan yang di lakukan di Merapi Golf tersebut. Selain pengelolaan lingkungan, pada kunjungan tersebut kami melakukan pengamatan dampak positif dan negatif yang ada akibat adanya suatu kegiatan usaha Merapi Gol trhadap lingkungan sekitar. Dampak positif yang terlihat langsung adalah dampak bagi masyarakat sekitar, yaitu adanya lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Pengelolaan yang dilaukan di Merapi Golf juga ramah lingkungan. Adanya Merapi Golf dapat merubah daerah yang dulunya tandus menjadi daerah yang hijau. Dampak negatif yang ada adalah, adanya limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut yang berasal dari pestisida yang digunakan untuk perawatan rumput di Merapi Golf. Jenis pestisida yang digunakan adalah fungisida dan insektisida. Namun dengan meakukan bebragai kajian, maka dampak tersebut dapat di atasi agar tidak mencemari lingkungan. Sampai saat ini belum terjadi pencemaran lingkugan akibat kegiatan di Merapi Golf, namun harus terus dilakukan pemantauan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Merapi Golf merupakan institusi pelayanan olah raga bagi masyarakat umum, khususnya bagi kalangan menengah keatas. Merapi golf di bangun pada tahun 1994 oleh seorang pengusaha yang bernama Yuwono Kolopaking,dan di rancang oleh Peter thomson dan Wolfrit, serta menghabiskan dana sekitar 75 M, mulai operasi pada tahun 1996 sampai dengan sekarang, lokasinya berada dibawah kaki gunung merapi dengan luas tanah keseluruhan 60 hektar. Dari 60 Ha tanah tersebut terdiri dari 34 Ha lapangan rumput, 2,5 Ha untuk perawatan tanaman, 23,5 Ha untuk bangunan managerial ( Land staping ). Suatu kegiatan usaha yang melibatkan lingkungan di dalamnya, sudah tentu menimbulkan dampak bagi lingkungan itu. Salah satu dampak begatif yang dapat ditimbulkana kibat adanya kegiatan di Merapi Golf adalah limbah dari pestisida yang digunakan untuk perawatan rumput yang ada, begitu juga dengan limbahlimbah lain yang berbentuk gas dan padat. Oleh karena itu, kami melakukan kunjungan lapangan ke Merapi Golf untuk melihat langsung kondisi lingkungan di sana serta mengetahui secara langsung bagaiaman pengelolaan lingkungan di sana. B. Tujuan o Tujuan praktikum kunjungan lapangan ke Merapi Golf adalah untu mengetahui pengelolaan lingkngan serta limbah beracun dan berbahaya bagi lingkungan.
o

Tujuan dari penulisan laporan praktikun ini adalah untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Limbah B3 serta sebagai media informasi bagi pembaca.

TINJAUAN PUSTAKA A. Pestisida Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengandalikan, menolak, memikat atau membasmi organisme pengganngu. Nama ini berasala dari pest (hama) yang di beri akhiran cide (pembasmi). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus gulman, burung, mamalia, ikan atau mikrobia yang dianggap menggangu. Tergantung dari sasarannya, pestisida dapat berupa:
insektisida fungisida rodensida herbisida akarisida

(serangga)

(fungi/jamur) (hewan pengerat/Rodentia) (gulma) (tungau) (bakteri) (larva)

bakterisida larvasida

Fungisida adalah pestisida yang secara spesifik membunuh atau menghambat cendawan penyebab penyakit, fungisida dapat berbentuk cair, gas, butiran dan serbuk. Sdangkan insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. Insektisida dapat mempengaruhi petumbuhan, perkembangan, tingkah laku pengembangbiakan, kesehata, system hormone, system pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman. B. Pengelolaan Limbah Untuk menanggulangi bahaya yang ditimbulkan dari pembuangan limbah, khususnya limbah pestisida, maka harus dibangun fasilitas pengolahan limbah. Tujuan dari dibangunnya sarana pengolahan limbah ini antara lain untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan, mengurangi beban pengotoran terhadap badan air, agar tidak memperberat pencemaran. Bahkan apabila mungkin dapat digunakan kembali sebagai air baku, air minum atau irigasi. Aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan limbah cair adalah :

1. Sumber air limbah ( lokasi, jenis kegiatan, debit ) 2. Komposisi dan karakteristik limbah. 3. Kegiatan pelayanan dan pemeliharaan terutama mengenai bahan yang digunakan atau dibuang. 4. Sistim perpihan, saringan penerima, saluran pengaliran dan sentral pengolahan. 5. Sarana pendukung 6. Sistim pengolahan 7. Pemeliharaan Limbah B3 dikarateristikan berdasarkan beberapa parameter yaitu total solids residue (TSR), kandungan fixed (FR), kandungan volatile solids (VR), kadar air (slude moisture content), volume padatan, serta karakter atau sifat B3 (toksisitas, sifat korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak, beracun, serta sifat kimia dan kandungan senyawa kimia). Contoh limbah B3 ialah logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfide, fenol, dan sebagainya.

METODELOGI A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan di Lapangan Golf Merapi Golf Kecamatan Cangkirangan Kabupaten Sleman Yogyakarta pada tanggal 9 Januari 2012. B. Metode Praktikum Praktikum dengan pengamatan langsung di lokasi Merapi Golf, yaitu meliputi tempat pengolahan limbah dan drainasenya. Disamping itu juga disertai penjelasan dan tanya jawab dengan Bpk I Wayan Ribawa yang meliputi: a. Latar belakang didirikannya Merapi Golf.

b. Proses pembangunan. c. Sistem pengolahan limbahnya

PEMBAHASAN
C.

Dampak dari Merapi Golf terhadap Lingkungan

Merapi Golf merupakan suatu bentuk kegiatan usaha yang akan menghasilkan dampak bagi lingkungan sekitar, tidak hanya alam sekitar tapi juga bagi lingkungan ekonomi, sosial dan budaya. Melalui kajian yang yang telah dilakukan maka dari dampak itu dilakukan suatu bentuk pengelolaan agar dapat memaksimalkan dampak positif serta meminimalkan bahkan menghilangkan dampak negatif yang ada. Dampak positif dari adanya Merapi Golf bagi masyarakat adalah adanya lapangan pekerjaan bagi masayrakat sekitar. Dari banyak cady yang ada serta staf dari Merapi Golf berasala dari masyarakat sekitar Merapi Golf. Hal ini tentu berdampak baik bagi pendapatan masyarakat tersebut. Pengelolaan lingkungan di Merapi Golf merupakan pengelolaan yang berbasis kepada lingkungan. Ada sebagian lahan yang disediakan khusus sebagai lahan penghijauan dan lahan untuk satwa. Beberapa jenis pohon di tanam untuk kepentingna lingkungan dan ada juga pohon yang di tanam untuk mengundang kehadiran burung di sekitar lapangan Golf. Dampak negatif adalah dampak yang tidak dikehendaki, dari suatu kegiatan biasanya dampak negatif ini selalu ada. Dampak negatif dari suatu lapangan golf bagi lingkungan biasanya berasal dari aliran air dari rumput lapangan golf yang diberika pestisida, karena akan berdampak buruk bagi lingkungan perairan akibat kandungan kimia dari pestisida tersebut. Selain itu, penggunaan air yang banyak juga dapat mengurangi jumlah kebutuhan air bagi lingkungan lainnya. Namun pembangunan Merapi Golf ini telah melewati izin AMDAL sehingga akan ada pengelolaan lingkungan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak begatif tersebut.
D.

Pengelolaan Lingkungan di Merapi Golf

Merapi Golf yang terdiri dari 34 Ha lapangan rumput terbagi menjadi 18 hole dan masing-masing hole terdiri dari hold green ( tempat jatuhnya bola ), PRW ( lahan jatuhnya bola) dan tiebold. Perbedaan dari masing-masing bagian

adalah jenis rumputnya,yang didatangkan dari amerika yaitu bermuda 419,epper green,tirvwurf. Perawatan rumput ini dilakuan dengan melakukan aerater dan pemotongan setiap hari dan pemupukan dua minggu sekali. Rumput ini di jaga sekali dari kelembaban karena jika kelembabannya melebihi 80% rumput tersebut akan stres yang mengakibatkan tumbuhnya banyak cendawan. Pemberian pestisida di lakukan pada pagi hari, dilakukan oleh petugas yang dibekali dengan alat pelindung diri agar tidak terpapar bau berbahaya dari pestisida. Setelah diberi pestisida, untuk menghilangkan bau menyenangatnya, maka rumput yang di beri pestisida di berikan air. Sistem yang digunakan dalam membangun Merapi Golf adalah sistem Cut dan Land fill, dengan bentuk berbukit-bukit dan sedikit dataran rata. Sebelum ditanami rumput, di bawah dibangun sumur-sumur peresapan dengan kedalaman 5 meter dan diisi dengan batuan 50 % batuan koral dan 30 % pasir. Hal tersebut diharapkan agar air hujan yang masuk akan terserap dan lapangan tidak becek/banjir. Di sekeliling lapangan juga dibangun saluran drainase yang bertujuan untuk menampung air hujan dari permukaan tanah/rumput. Penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama rumput seperti orong-orong, gangsir, cacing, uret, serta tikus pada musim panas. Pestisida yang digunakan meliputi fungisida dan insektisida. Penggunaan pestisida tidak tentu tergantung dari kebutuhan, pada saat normal pestisida yang digunakan 2 cc/liter dan jika parah 3 cc/liter, dengan perbandingan 125 liter air = 300 gr pestisida dalam 1000 m. Pestisida hanya digunakan pada saat ada penyakit yang menyerang, biasanya pada saat perubahan musim. Upaya penanggulangan limbah pestisida di Merapi Golf, adalah air limbah yang meresap pada sumur resapan di tampung dalam kolam, yang didalam kolam itu diberi ikan sebagai kontrol nilai ambang batas, apabila tidak melebihi ambang batas yang di perbolehkan ikan akan bertelur dan menetas, namun apabila melebihi ambang batas maka ikan tidak berkembang biak dari dalam kolam tersebut. Untuk pemantauan kualitas likungan, pihak pengelola bekerja sama dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) untuk memeriksa kualitas udara, kualitas air di Merapi Golf dan pada sumur-sumur penduduk disekitar daerah tersebut secara rutin 6 bulan sekali. Hasil pemeriksaan dari BTKL

menunjukan bahwa kualitasnya masih dibawah ambang batas. Namun begitu kita tidak boleh lengah karena dimungkinkan pada tahun tahun mendatang akan terjadi pencemaran pestisida mengingat sifat pestisida yang komulatif. Limbah padat di Merapi Golf berupa sisa plastik dan botol DDT, sisa pemangkasan rumput, ranting kayu dan sisa pengolahan makanan dan minuman dari dapur tempat peristirahatan. Untuk mengatasi sampah tersebut, pengelola melengkapi sarana pengelolaan sampah sebelum sampah dibakar. Sedangkan potongan rumput dipergunakan lagi sebagai bahan pupuk untuk tanaman perdu yang ada disekitar lapangan. Untuk sampah bekas DDT dilakukan penimbunan, dimana didalam lubang diberi lapisan kapur setebal 3 cm, dan baru ditutup. .

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari kunjungan lapangan yang telah di lakukan di Merapi Golf, dapat di simpulkan bahwa pengelolaan lingkungan terutama yang berhubungan dengan pestisida di Merapi Golf dinilai baik. Hal ini berdasarkan dari hasil wawancara dengan pengelola Merapi Golf yang menyatakan bahwa hasil uji laboratorium terhadap kualitas air di Merapi Golf yang menggunakan standar baku mutu air minum tidak meleewati ambang batas dan aman jika di buang kelingkungan. B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis setelah melakukan kunjungan dan pengamatan di Merapi Golf adalah:
1. Diadakan pengecekan berkala kepada para pekerja di Merapi Golf

terutama yang kontak langsung dengan pestisida, karena racun yang terdapat di pestisida dapat tersimpan secara komulatif di dalam tubuh para pekerja. 2. Sebagai sampel untuk pemantauan pestisida tidak hanya dilakukan pada air namun juga udara, biota air dan tumbuhan yang terdapat di Merapi Golf.
3.

Agar sumber air yang digunakan untuk pemeliharaan rumput di Merapi Golf berbasis lingkungan seperti penggunaan ulang setelah melakukan treatment agar air tersebut layak digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. id.wikipedia.org (diakses 17 Januari 2012, 19.00) Anonim. Laporan Kunjungan Merapi Golf, Sekolah Tinggi Teknik

Lingkungan, Yayasan Lingkungan Hidup, Yogyakarta, 2007. Wawancara dengan Bpk I WAYAN RIBAWA (Pengelola PT. Merapi Golf)

LAMPIRAN

Bagian depan Merapi Golf

Fasilitas jalan di Merapi Golf

Lapangan Golf di Merapi Golf

Penyerehan kenanga-kenangan dari pihak STTL kepada pihak Merapi Golf

Anda mungkin juga menyukai