Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

PEMUPUKAN
 . DANIEL ALEXANDER
 . TRI RAHAYU WULANDARI
 . RAHMAT KURNIAWAN
 . BAYU ADI PRAYETNO
 . YOGA EKA SYAHPUTRA
 . BIMA BAYU SATRIA

Page —- 1
PEMUPUKAN
Pemupukan pada budidaya kelapa sawit merupakan kegiatan usaha
penambahan unsur hara secara efektif dan berimbang yang diberikan
secara langsung pada tanaman maupun tidak langsung ke dalam
tanah untuk mempertahankan kesuburan dengan tujuan untuk
mencapai produksi tandan buah segar (TBS) dan kualitas minyak
yang optimal sesuai potensi tanaman. Kekurangan salah satu unsur
hara akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan vegetatif,
penurunan produktivitas tanaman, serta penurunan ketahanan
terhadap hama dan penyakit.

U n s u r h a r a m a k r o ( N , P, K , S , C a d a n M g ) d i b u t u h k a n t a n a m a n d a l a m
jumlah besar yang kandungan kritisnya antara 2-30 g/kg berat kering
tanaman. Unsur hara makro tersebut terdiri dari unsur hara utama
( N , P, K ) d a n u n s u r h a r a s e k u n d e r ( S , C a , M g ) . U n s u r h a r a u t a m a d i b e r i k a n
dalam bentuk pupuk pada seluruh jenis tanaman dan seluruh jenis tanah.
Sementara unsur hara sekunder hanya diberikan pada beberapa jenis
ta na ma n da n pa da j e ni s ta na h te rte ntu (P a ha n, 2 0 11 )
Page —- 2
TEKNIS PEMUPUKAN KELAPA
SAWIT
JENIS PUPUK

Menurut PPKS (2003) jenis pupuk yang direkomendasikan oleh PPKS dalam
setiap penyusunan rekomendasi pemupukan tanaman kelapa sawit adalah
urea (pupuk N), RP atau SP 36 ( pupuk P), MOP (pupuk K), dan dolomit atau
kiserit (pupuk Mg) serta kadang-kadang pupuk HGFB (pupuk B). Pupuk RP
sebagai sumber hara P dan pupuk dolomit sebagai sumber Mg lebih
diutamakan penggunaannya karena secara ekonomi lebih menguntungkan
dan pengaruhnya terhadap tanaman tidak berbeda nyata dibanding pupuk SP
36 dan kiserit. Untuk lahan gambut jenis pupuk yang digunakan pada TBM
(Tanaman Belum Menghasilkan) untuk kelapa sawit adalah Urea, RP, MOP,
Dolomit, HGFB, dan CuSO4 sedangkan untuk TM (Tanaman Menghasilkan)
adalah Urea, SP 36, MOP, dan Kiserit.
Page —- 3
kegiatan pemupukan menggunakan dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan
anorganik.Pemupukan organik d i l a k u k a n dengan menggunakan limbah berupa
janjangan kosong, decanter solid (DS), abu janjang, dan palm oil mill effluent (POME)

JANJANG KOSONG. J a n j a n g k o s o n g m e r u p a k a n s a l a h
01 satu limbah dari pabrik minyak kelapa sawit (PMKS)
yang dapat digunakan menjadi pupuk organik karena
juga mengandung unsur hara yang diperlukan oleh
tanaman kelapa sawit , sehingga diharapkan dapat
mengurangi dosis pupuk anorganik yang berarti
dapat meningkatkan efisiensi biaya.

Page —- 4
Aplikasi janjangan kosong dilakukan dengan membuat satu lapis
petakan janjangan kosong dengan lebar susunan delapan janjangan
k o s o n g d a n p a n j a n g s u s u n a n 11 j a n j a n g a n k o s o n g a t a u k u r a n g l e b i h
370 kg, dengan tandan buahnya menghadap ke atas. Pada
pengaplikasian janjang kosong harus terdiri atas satu lapis
janjangan kosong, karena jika terdapat dua lapis atau lebih maka
kemungkinan akan berkembangbiaknya hama Oryctes rhinoceros.
Petakan janjangan kosong disusun rapi di gawangan mati yang
terletak antar pokok tanaman kelapa sawit dengan jarak kurang
lebih 2 m dari batang tanaman kelapa sawit.

Rotasi janjangan kosong dilaksanakan


setiap 12 bulan sekali pada areal yang
sama.

Page —- 5
02 ABU JANJANG. A b u j a n j a n g m e r u p a k a n p r o d u k a k h i r p e m b a k a r n
janjangan kosong pada Incenerator PMKS.
Aplikasi abu janjang memiliki keuntungan yaitu : mengandung
kalium (K) yang tinggi, hal tersebut dapat digunakan untuk
m e n s u b s t i t u s i k e l e b i h a n b i a y a p u p u k M O P, s a n g a t a l k a l i s ( p H : 1 2 ) ;
sehingga dapat memperbaiki pH tanah terutama tanah masam,
m e n g a k t i f k a n p e r t u m b u h a n a k a r, m e n i n g k a t k a n k e t e r s e d i a a n h a r a
tanah, dan aktivitas mikroorganisme tanah.Abu janjang
diaplikasikan sekali dalam setahun dan dosisnya sesuai dengan
rekomendasi dari Departemen R & D. Aplikasi abu janjang hampir
sama dengan aplikasi pada pupuk anorganik yaitu disebar merata
secara melingkar di piringan dengan jarak 50 cm dari pangkal
pokok sampai batas luar piringan dan apabila ada aplikasi
janjangan kosong maka pupuk ditabur di atas janjangan.

Page —- 6
03 DECANTER SOLID. D e c a n t e r s o l i d ( D S ) j u g a m e r u p a k a n s a l a h s a t u d a r i
hasil limbah PMKS yang dapat dijadikan pupuk organik. Produk ini
adalah hasil dari proses pengolahan TBS di PMKS yang memakai sistem
decanter. Decanter digunakan untuk memisahkan fase cair (minyak dan
a i r ) d a r i f a s e s o l i d s a m p a i p a r t i k e l - p a r t i k e l t e r a k h i r.
DS mengandung unsur hara dan bahan organik yang tinggi. Pemberian
DS pada tanaman kelapa sawit dapat memperbaiki sifat fisik, kimia
dan biologi tanah dan dapat menurunkan kebutuhan pupuk anorganik
secara keseluruhan. Kadar unsur hara dari decenter solid

Page —- 7
04 PALM OIL MILL EFFLUENT ( P O M E ) .
POME adalah limbah cair yang mengandung bahan organik tinggi yang
berasal dari pengolahan pabrik minyak kelapa sawit terutama dari
sterilizer condensate (air kondensat dari rebusan), sludge (lumpur) dari
klarifikasi, dan air buangan hydrocyclone. Sebelum diaplikasikan ke
lahan, POME diolah terlebih dahulu agar sifat kimianya sesuai untuk
aplikasi ke lahan yaitu BOD < 5000 mg/l, COD < 3000 mg/l dan pH 6.5-
7.0 Setelah diolah maka POME dialirkan melalui pipa PVC ke flatbed
yang berukuran 7 m x 1.5 m x 1 m dengan volume 3.5 m3/flatbed. Untuk
1 ha lahan terdapat kurang lebih 53 flatbed, namun tidak semua lahan
diaplikasikan POME, tergantung dari kondisi lahan. Rotasi pengisian
flatbed adalah tiga bulan sekali, dan rotasi perbaikan flatbed adalah
enam bulan sekali,

Page —- 8
WAKTU DAN FREKUENSI PEMUPUKAN

Menurut Adiwiganda (2007) waktu dan frekuensi pemupukan ditentukan oleh keadaan iklim
terutama curah hujan dan hari hujan, sifat fisik tanah dan kondisi relief, dan proses pengadaan
pupuk. Setyamidjaja (2006) menambahkan bahwa waktu pemberian pupuk pada TBM didasarkan
kepada umur tanaman. Jadi, pemupukan tidak dilaksanakan pada patokan pemupukan pada awal
atau akhir musim hujan. Pahan (2010) menyatakan bahwa manfaat pemupukan secara maksimal
didapat pada bulan-bulan dengan curah hujan berkisar 100-250 mm/bulan. Pada masa ini, kondisi
tanah cukup basah (tetapi belum jenuh), sehingga memudahkan terserapnya unsur hara oleh
tanaman. Menurut Pahan (2010) pada jenis pupuk yang cepat larut dan mudah menguap seperti
urea dan pupuk yang peka terhadap pencucian (MOP), frekuensi pemupukan sebaiknya dua kali
setahun. Sementara frekuensi pemupukan pupuk yang lambat larut seperti RP, TSP, kiserit, dan
dolomit cukup satu kali setahun (kecuali pada TBM).

Page —- 9
Analisis daun sangat tepat dilaksanakan pada tanaman kelapa sawit
karena tanaman kelapa sawit memproduksi daun dan tandan
sepanjang tahun secara teratur sehingga memudahkan tim pengambil
daun untuk pengumpulan daun pada umur fisiologis tertentu (IOPRI,
2007).

Sebagian besar areal tanaman kelapa sawit di Indonesia


dikembangkan di tanah mineral yang terdiri atas berbagai jenis
tanah. Setiap jenis tanah mempunyai tingkat kesuburan yang
berbeda baik fisik maupun kimia,yang merupakan faktor
penting dalam menentukan produktivitas kelapa sawit (Sukarji
et al., 2000).

Page —- 10
CARA PENEMPATAN PUPUK
Te m p a t p e n y e b a r a n p u p u k a d a l a h t e m p a t d i m a n a p u p u k d a p a t
ditaburkan.Ada yang di dalam bokoran di tempat yang bersih
dari gulma, ada juga yang ditempatkan di luar bokoran dimana
gulma lunak masih dapat tumbuh. Sebelum kegiatan pemupukan
dilakukan pencampuran pupuk, apabila ada jenis pupuk yang
tidak boleh dicampur maka tempat penaburannya harus
dipisahkan atau paling tidak ada jarak sekitar 12 hari antara
aplikasi pupuk yang satu dengan pupuk lainnya.

Page —- 11
(PPKS, 2003). Cara pemupukan yang direkomendasikan
oleh PPKS berdasarkan hasil-hasil penelitian yang
t e l a h d i l a k u k a n a d a l a h d e n g a n c a r a m e n a b u r p u p u k ( P,
K, Mg) secara merata di piringan pada jarak 1,5 m
dari pangkal batang ke arah pinggir piringan,
sedangkan pupuk N dianjurkan agar dibenam dalam
tanah. Pada daerah piringan yang belum dilengkapi
dengan tapal kuda, pemupukan dianjurkan dilakukan
dengan cara dibenamkan (untuk seluruh jenis pupuk)
pada beberapa lubang di sekitar pohon.

Page —- 12
DOSIS PUPUK TANAMAN KELAPA SAWIT

Untuk mengetahui dosis pupuk yang harus ditambahkan ke dalam tanah yaitu
dengan mempertimbangkan jumlah hara yang diserap tanaman, status hara
dalam daun, hara yang terangkut bersama hasil panen, hara yang kembali ke
tanah, hara yang hilang dari zona perakaran, dan kemampuan tanah dalam
menyediakan unsur hara (Siahaan et all,2010)

D o s i s p u p u k N , P, K d a n M g y a n g o p t i m u m u n t u k t a n a m a n k e l a p a s a w i t
umur 8-10 tahun pada macam tanah Typic Dystropopt adalah 3,0 kg
urea/pohon/tahun dan 0,75 kg Kieserit/pohon/tahun (Sukarji et al.,
2000).

Page —- 13
Masih banyak petani yang memupuk kelapa sawitnya
memakai pupuk tunggal terdiri dari Urea sebagai sumber
Nitrogen, SP-36 sebagai sumber Phosfat dan KCl sebagai
sumber Kalium dengan dosis seadanya tanpa menghiraukan
anjuran dari perusahaan. Praktiknya rata-rata petani
memupuk sawit dengan jumlah 1,0 kg untuk sawit muda dan
2,0 kg per pohon untuk sawit produktif, terdiri dari pupuk
N, P dan K untuk setiap semesternya. Jumlah pupuk yang
diberikan ini masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan oleh
tanaman sawit dimana berdasarkan anjuran perusahaan
kebutuhan sawit muda dan produktif akan pupuk masing-
masing sebanyak 4,0 kg dan 8,0 kg/pohon/6 bulan. Kondisi
tersebut didorong oleh beberapa diantaranya dalam
memperoleh pupuk, masalah transportasi dan cara
pemberian pupuk (Pahan, 2008).
Page —- 14
TERIMA !
KASIH

Page —- 14
CREDIT
https://bppsipekanbaru.kemenperin.go.id/2022/05/31/teknologi-pengolahan-
limbah-pome-palm-oil-mill-effluent-dengan-sistem-anaerobik-di-industri-
kelapa-sawit/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/98490/Pemanfaatan-Solid-
limbah-Kelapa-Sawit-Sebagai-Pupuk-Organik/
https://blog.bunchash.com/2019/08/26/manfaat-pupuk-abu-janjang-kelapa-
sawit/ https://www.bpdp.or.id/tankos-sawit-bahan-bakar-alternatif-untuk-
rumah-tangga https://steemit.com/garden/@saifulrakitic/proses-
pemupukan-kebun-sawit-pt-rahmad-tani-persero-23e9b7c7f8a5b
https://amp.kompas.com/money/read/2022/01/10/142529126/ini-daftar-
daerah-yang-memiliki-perkebunan-sawit-terluas-di-indonesiahttps://
amp.kompas.com/sains/read/2021/09/25/163100423/moratorium-kelapa-
sawit-belum-diputuskan-walhi--uu-cipta-kerja-sebuah
https://adoc.pub/manajemen-pemupukan-pada-tanaman-kelapa-sawit-
elaeis-
Page —- guineen.htmlMTI0ZTdmMGQwZWJjYjE1MWM1YTgzNzNiZTNiMGJkM
14
mYyNjZjOWEz.pdf

Anda mungkin juga menyukai