Anda di halaman 1dari 4

BAB 5 PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA I. Menjelaskan pengertian warga negara (umum dan menurut beberapa ahli) 1.

Umum : Anggota sebuah negara, punya tanggung jawab thdp negara 2. Menurut undang-undang Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga Negara. Proses kewarganegaraan Bagan Prosedur Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia (UU No. 62/1958)

II.

Keterangan : x) : Syarat-syarat permohonan pewarganegaraan xx) : Surat pemberitahuan bhw pemohon dikabulkan permohonannya xxx) : Salinan petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia

III.

Syarat menjadi WN 1. Menurut UU no 62/1958 untuk menjadi WNI memerlukan bukti sbb : Akte lahir, bagi mereka yang memperoleh WNI karena kelahiran Kutipan pernyataan sah buku catatan pengangkatan anak asing, bagi yang memperoleh WNI dengan pengangkatan Petikan keputusan presiden tentang permohonan tsbt, bagi yang memperoleh WN karena dikabulkannya permohonan Keputusan presiden tentang pewarganegaraan tsbt, bagi yang memperoleh WN karena pewarganegaraan Diatur dalam surat edaran menteri kehakiman, bagi yang memperoleh WN karena pernyataan Asas pewarganegaraan 1. Asas pewarganegaraan : a. Ius Soli, penentuan asas kewarganegaraan berdasar-kan daerah/negara tempat di mana ia dilahirkan. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia akan menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga negara B. (Inggris, Mesir, Amerika, dll).

IV.

b. Ius Sanguinis, penentuan asas kewarganegaraan ber-dasarkan pertalian darah/keturunan dari orang ybs. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka orang tersebut tetap menjadi warga negara B (dianut oleh negara RRC). V. Landasan hukum kewarganegaraan di indonesia 1. Peraturan perundangan pendukung pelaksanaan UU tentang Kewarga-negaraan Republik Indonesia Undang-Undang RI No. 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian, Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1994 Tentang Visa, Izin Masuk dan Izin Keimigrasian. Peraturan Pemerintah RI No.18 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah RI No. 32/1994 Tentang Visa, Izin Masuk dan Izin Keimigrasian. Instruksi Presiden RI No. 26 Tahun 1998 Tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi Dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Perencanaan Program ataupun Pelaksanaan. Kedudukan WN 1. Kedudukan warga negara pada dasarnya adalahsebagai pilar terwujudnya Negara. 2. Kedudukan warganegara bagi negara Indonesia diwujudkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan tentang kewarganegaraan, yaitu : i. UUD 1945 Dalam konteks UUD 1945, Kedudukan warga negara dan penduduk diatur dalam pasal 26 yaitu : a. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang warga Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara. b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di Indonesai. c. Hal-hal mengenai warga negara penduduk di atur dengan UU. ii. UU No. 3 tahun 1946 Undang-undang No.3 ialah tentang warga negara dan penduduk negara adalah peraturan derivasidibawah dibawah UU 1945 yang digunakan untuk menegakan kedudukan Negara RI denganwarga negaranya dan kedudukan penduduk negara RI. UU No. 62 tahun 1958 UU No.62 tahun 1958 merupakan penyempurnaan dari UU tentang kewarga negaraan yangterdahulu. UU No. 62 tahun 1958 tenang kewarganegaraan RI merupakan produk hukumderivasi dari pasal 5 dan 144 UUD RI 1950 yang sampai saat ini masih berlaku dan tetapdigunakan sebagai sumber hakum yang mengatur masalah kewarganegaraan di Indonesai setelahkurang lebih 48 tahun berlaku, dan saat ini dinilai sudah tidak sesuai lagi. Pernasalahankewarganegaraan yang semakin kompleks ternyata tidak mampu ditampung oleh undang-undangini.

VI.

iii.

iv.

UU No.12 tahun 2006 RUU Kewarganegaraan yang baru ini memuat beberapa subtansi dasar yang lebih revolusioner dan aspiratif, seperti : a. Siapa yang mnjadi warga negara Indonesia b. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia c. Kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia d. Syarat dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan Republik Indonesia e. Ketentuan pidana

VII.

Hak dan kewajiban WN 1. Hak : Hak asasi pribadi : kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan (pasal 28) Jaminan beragama dan pelaksanaanya (Pasal 29 ayat (2)), Mempertahankan hidup sebagai hak asasi manusia (Pasal 28A)

2.

Hak asasi ekonomi : Memperoleh pekerjaan & penghidupan yg layak (Pasa 27 ayat 2), Mengembangkan usaha di bidang ekonomi (Pasal 33) Jaminan pemeliharaan sebagai fakir miskin (Pasal 34). Hak asasi politik Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30), Hak asasi hukum Sebagai warga negara dan penduduk Indonesia (Pasal 26), Hak asasi sosial dan kebudayaan Mendapat pendidikan (Pasal 31), Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32), Hak asasi dalam tata cara peradilan dan perlindungan Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat (1)), Kewajiban Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan (Pembukaan UUD 1945, alinea I), Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea II), Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara (Pembukaan UUD 1945, alinea IV), Membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat 2), Menjunjung tinggi hukum & pemerintahan (Pasal 27 ayat 1), Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30 ayat (1)), Menghormati bendera negara Indonesia (Pasal 35), Menghormati bahasa negara bahasa Indonesia (Pasal 36), Menjunjung tinggi lambang negara (Pasal 36A), Menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya (Pasal 36B).

VIII.

Sikap menghargai kedudukan WN 1. Bidang ekonomi

Setiap individu memiliki kesamaan untuk melakukan usaha ekonomi seperti berdagang,bertani, berkebun, menjual jasa, dsb. Untuk memenuhi dan meningkatkan taraf hidupnya.

2.

Bidang budaya Setiap warga negara mempunyai kesamaan hak dalam mengembangkan seni, misalnya berkreasi dalam seni tari, seni lukisseni musik seni pahat seni bangunan dsb.

3.

Bidang politik Setiap orang memiliki hak politik yang sama, yakni individu berhak memilih, menjadi anggota salah satu partai, atau mendirikan partai politik.

4.

Bidang hukum setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama, yakni berhak untuk mengadakan pembelaan, penuntutan, berperkara di depan pengadilan, dsb.

5.

Bidang agama setiap warga negara di berikan kedudukan yang sama dalam memeluk agama, menjalankan ibadah dan ritual keagamaannya, berpindah agama ataupun belajar tentang agama tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Sebagai warga negara yang baik serta guna terwujudnya persamaan harkat dan martabatwarga negara sebagai manusia, secara bersama-sama kita wajib saling menghargai ,menghormati prinsip persamaan kedudukan sesama warga negara.

Anda mungkin juga menyukai